Anda di halaman 1dari 25

Journal Reading

Hemodynamic, Autonomic, Ventilatory, and


Metabolic Alterations After Resistance Training in
Patients With Coronary Artery Disease
A Randomized Controlled Trial
Flavia R. Caruso, PhD, Jose C. Bonjorno, Jr, MD, Ross Arena, PhD, Shane A. Phillips, PhD, Ramona Cabiddu, PhD,
Renata G. Mendes, PhD, Vivian M. Arakelian, PhD, Daniela Bassi, PhD, and Audrey Borghi-Silva, PhD

Oleh :
Annisa Puja Ikrima

Pembimbing : dr. Patrick William Gading, Sp.KFR


点击添加相关标题文字
Latar Belakang

Efek positif klinis dan fisiologis


dari latihan aerobik dinamis :
Resistance training (RT) telah menjadi
• ↑ kapasitas fungsional dan komponen standar dari latihan yang
stroke volume (SV) disarankan dalam populasi CAD.
• ↓ denyut jantung (HR), dan Manfaat RT dapat meningkatkan
tekanan darah sistolik (SBP) massa otot, kekuatan, dan daya
tahan.
• Perubahan yang
menguntungkan dalam
kontrol otonom jantung.
Untuk mengevaluasi respon hemodinamik,
otonom, dan metabolik selama resistance and

Tujuan
dynamic exercise sebelum dan setelah program
resistance training 8 minggu yang ditambahkan ke
program latihan aerobik dalam kelompok penyakit
arteri koroner (CAD).
点击添加相关标题文字
Subjek Penelitian
Kriteria Inklusi

 laki-laki dengan diagnosis


klinis CAD stabil
Kriteria Eklusi
 usia lebih dari 50 tahun  Adanya aritmia jantung yang
tidak terkontrol
 Klasifikasi NYHA I – II
 Angina tidak stabil, hipertensi
 Manajemen medis setidaknya
yang tidak terkontrol, penyakit
selama 1 tahun
komorbiditas paru, atau
 Partisipasi dalam program CR
penyakit ginjal kronis
setidaknya selama 1 tahun.
 Keterbatasan ortopedi/
muskuloskeletal atau
gangguan neurologis
点击添加相关标题文字
Subjek Penelitian
点击添加相关标题文字
Valid

Metode
Sumber Data
Penelitian Data primer berupa :
uji coba terkontrol • Data karakteristik antropometrik dan klinis pasien
• evaluasi hemodinamik, otonom, ventilasi, dan
secara acak
metabolik sebelum dan setelah Resistance Training
pada Pasien dengan Penyakit Arteri Koroner (CAD).

Izin Penelitian Waktu Penelitian


• Komite etika institusi lokal bulan Mei 2011 sampai
(No. proses 397/2011). November 2013 di Universitas
Federal Sao Carlos
• Deklarasi Helsinki
• Terdaftar di ClinicalTrials.gov
(RBR-63kf95).
点击添加相关标题文字
Valid
Analisa statistik
• Perbedaan antara karakteristik klinis
dibandingkan menggunakan uji t tidak
berpasangan. • Sesuai dengan Stevens, nilai ukuran efek masing-
• Perbandingan karakteristik dasar antara masing 0,01, 0,06, dan 0,14 didefinisikan kecil,
kelompok dilakukan dengan menggunakan uji sedang, dan besar.
Fisher. • Sesuai dengan aturan Cohen, nilai 0,20, 0,50, dan
• Faktor risiko dan pengobatan dianalisis 0,80 ditafsirkan sebagai efek kecil, sedang, dan
menggunakan uji chi square. besar.
• Indeks variabilitas denyut jantung dan variabel • Data disajikan sebagai rata-rata ± SD, kecuali
ventilasi, metabolisme, dan hemodinamik ditentukan lain.
dibandingkan dengan menggunakan uji ANOVA

Program
Analisis statistik dilakukan menggunakan statistik Sigmaplot (versi 11.0, Systat Software Inc, San Jose, CA).
点击添加相关标题文字
Evaluasi Awal

Anamnesis
1 Tes Latihan
Kardiopulmoner pada
2 Siklus Ergometer
(CPET)
Tes Latihan Beban
Konstan pada Siklus 3
Ergometer (TE-C) Tes 1-Repetition
4
Maximum (1-RM)

Tes Latihan Beban


Konstan pada Leg 5
Press 45 Derajat (TE-L)
64 Program Resistance
Training 8 Minggu
点击添加相关标题文字
Tes Latihan Kardiopulmoner pada Siklus Ergometer (CPET)

periode istirahat 5 menit


sambil duduk pada siklus 1
ergometer
latihan 4 menit pada 0 W
2 dan 60 rpm

fase inkremental dengan


peningkatan 15 W / mnt
3
(protokol ramp) pemulihan aktif 1 menit
4 pada 0 W dan 60 rpm

pemulihan pasif 5 menit


beristirahat dalam posisi 5 Pemantauan:
duduk
• EKG
• Interval HR dan RR
• Tekanan darah pada fase
inkremental
点击添加相关标题文字
Tes Latihan Beban Konstan pada Siklus Ergometer (TE-C)

Setelah periode istirahat 5 menit dalam


posisi duduk, subjek melakukan protokol Protokol : Subjek diinstruksikan untuk
beban konstan pada 70% dari intensitas mempertahankan kecepatan mengayuh 60 rpm
maksimal yang dicapai selama CPET selama tes dan segera melaporkan gejala yang
selama 3 menit. dapat menghalangi melanjutkan tes (misalnya,
pusing, kelelahan, dll).

Pemantauan :
• Tekanan darah diukur sebelum, di puncak Kriteria untuk mengakhiri tes sebagai berikut:
• Ketidakmampuan subjek untuk melakukan
latihan, dan selama pemulihan.
gerakan dalam parameter yang ditetapkan;
• EKG 12-lead dan R-Ri • ↑ Tekanan darah sistolik (SBP) (> 200 mm Hg)
• Sampel darah dikumpulkan saat istirahat, • Mencapai 85% dari HR maksimal (220 - [usia] ×
segera setelah latihan, dan selama 0,85)
pemulihan. Sampel darah diperoleh melalui • Munculnya perubahan EKG
lubang telinga • Kelelahan.
点击添加相关标题文字
Tes 1-Repetition Maximum (1-RM)
Tes 1-RM diaplikasikan dengan meningkatkan
resistensi secara bertahap sampai pasien tidak Protokol :
dapat melakukan lebih dari 1 kali pengulangan • Sebelum tes, subjek diperintahkan untuk bernafas secara
pada leg press 45 derajat normal untuk menghindari manuver Valsava
• Subjek tetap duduk di atas peralatan dengan tubuh
miring pada 45 derajat terhadap bidang horizontal dan
Perkiraan beban resistansi (1-RM-E) sebelum dengan lutut dan pinggul tertekuk pada 90 derajat.
tes dengan mengalikan berat badan subjek
dengan 4

Beban resistansi awal yang digunakan untuk menentukan


1-RM adalah 80% dari 1-RM-E

Berhasil Tidak berhasil

beban meningkat sebesar 10% dari beban berkurang sebesar 10% dari
1-RM-E 1-RM-E
点击添加相关标题文字
Tes Latihan Beban Konstan pada Leg Press 45 Derajat (TE-L)

Setelah periode istirahat 5 menit dalam Protokol : Subjek melakukan latihan 2 menit
posisi duduk diikuti oleh protokol pada dengan 12 kali pengulangan per menit, menjaga
beban 60% 1-RM irama pernapasan, melakukan setiap pengulangan
dalam 5 detik (2 detik ekstensi lutut dan pinggul
dan 3 detik fleksi lutut dan pinggul).

Pemantauan :
Kriteria untuk mengakhiri tes sebagai berikut:
• ketidakmampuan subjek untuk melakukan
• EKG 12-lead dan R-Ri
manuver secara memadai • Irama gerakan
• ↑ Tekanan darah sistolik (SBP) (>200 mm Hg) • Sampel darah dikumpulkan saat
• Mencapai 85% dari HR maksimal (220 - [usia] istirahat, segera setelah latihan, dan
× 0,85) selama pemulihan.
• Munculnya perubahan EKG • Tekanan darah diukur sebelum, di
• Kelelahan.
puncak latihan, dan selama pemulihan
Perawatan点击添加相关标题文字
Rehabilitasi Kardiovaskular

Program latihan fisik berlangsung 50 menit


Semua pasien dievaluasi oleh ahli jantung sekali
terdiri dari :
setiap 6 bulan, dan mereka dalam kondisi stabil
1 10 menit peregangan tungkai atas dan bawah secara klinis dalam manajemen medis yang
optimal
20 hingga 30 menit latihan treadmill atau
2 siklus ergometer pada intensitas 50% -70%
dari HR maksimal

latihan dinamis intensitas rendah dan Program latihan aerobik dilakukan 2x


3
peregangan tungkai atas dan bawah seminggu dan dipertahankan untuk semua
subjek di kedua kelompok (AG dan CG)
4 fase relaksasi 10 menit untuk pendinginan
点击添加相关标题文字
Program Resistance Training 8 Minggu
Protokol RE
Program RT untuk kelompok CG 2x seminggu • Subjek melakukan 3 seri, tiap seri selama 2
selama 8 minggu. Setiap sesi 40 menit: menit dengan 10 kali pengulangan per
menit dengan periode istirahat 5 menit
1 peregangan umum tungkai bawah antar seri
• Mempertahankan irama pernapasan
pemanasan siklus ergometer 10 menit (pada • Setiap pengulangan dilakukan dalam 5 detik
2 intensitas di bawah ambang anaerobik yang
(ekstensi lutut dan pinggul 2 detik dan fleksi
diperoleh CPET)
lutut dan pinggul 3 detik) dengan istirahat 1
detik
3 RE pada tungkai kaki (15 menit) • Ritme gerakan dikendalikan oleh perintah
periode pendinginan terdiri dari verbal
4 peregangan tungkai bawah dan atas
Setelah program latihan 8 minggu, semua tes diulang
(15 menit)

Denyut jantung, EKG, dan tekanan darah diukur dan gejalanya


dipantau sebelum, selama, dan setelah setiap sesi
Tidak ada penelitian yang dilakukan untuk mengevaluasi
efek sinergis dari program RT yang ditambahkan ke
Patient of program latihan aerobik pada parameter ventilasi,
hemodinamik, metabolik, dan otonom, baik selama
Problem resistance training dan latihan aerobik yang intens.
点击添加相关标题文字

INTERVENTION
Pada penelitian ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
• Kelompok aerobik (AG) dilakukan intervensi latihan aerobik
intensitas sedang, pada siklus ergometer atau di treadmill.

• Kelompok gabungan aerobik dan RT (CG) dilakukan


intervensi latihan aerobik intensitas sedang, pada siklus
ergometer atau di treadmill, dan program RT (dua kali
seminggu selama 8 minggu pada hari-hari ketika latihan
aerobik tidak dilakukan).

Setelah program latihan 8 minggu, semua tes diulang.


COMPARE
点击添加相关标题文字

Dilakukan beberapa perbandingan sebelum dan setelah


program RT 8 minggu sambil melakukan latihan pada siklus
ergometer dan leg press 45 derajat, yaitu :

• Denyut jantung
• Stroke volume
• Curah jantung
• Ventilasi paru
• Kadar laktat darah
• Indeks modulasi parasimpatis (RMSSD dan SD1)
点击添加相关标题文字
Outcome
latihan dengan siklus ergometer :
↓ respons hemodinamik dan
↑ ventilasi paru (P <0,01).

Resistance training pada kelompok latihan


gabungan dibandingkan dengan kelompok
Program RT 8 minggu :
latihan aerobik selama leg press 45 derajat :
Respon parasimpatis >> (RMSSD dan SD1)
• ↑ toleransi beban maksimal dan
dan ↑ indeks SDNN selama latihan pada
submaksimal (P <0,01),
siklus ergometer dan leg press 45 derajat (P
• ↓ respons hemodinamik (P <0,01)
<0,05).
• ↓ kadar laktat darah
Efek Hemodinamik dan Metabolik点击添加相关标题文字
selama Uji beban konstan pada Resistance Exercise pada
Intensitas maksimal pada leg press 45 derajat sebelum dan setelah latihan
Efek Hemodinamik dan Ventilasi selama uji beban konstan Resistance Exercise pada Siklus Ergometer
点击添加相关标题文字
sebelum dan setelah 8 minggu latihan
Efek Program Resistance Exercise pada点击添加相关标题文字
parameter Otonom selama RT pada leg press 45 derajat pada
Pasien dengan CAD
Efek Program Resistance Exercise pada Parameter Otonom selama Latihan pada Siklus Ergometer
点击添加相关标题文字
pada Pasien dengan CAD
Hasil penelitian ini mendukung pentingnya
program Resistance Training (RT) intensitas
rendah, pengulangan tinggi untuk
Important meningkatkan resistensi dan kinerja
aerobik serta meningkatkan daya tahan
tubuh dari kejadian kardiovaskular yang
merugikan selama aktivitas fisik pada
pasien dengan CAD.
Resistance Training (RT) intensitas rendah,
pengulangan tinggi belum bisa
Aplicability diterapakan pada pasien dengan penyakit
arteri koroner (CAD) di RSUD Raden
Mattaher.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai