Anda di halaman 1dari 18

EPIDEMIOLOGI COVID-

19
Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Astrie Siswita Rani (P07124217008)
2. Asy’ Shifa Wijayanti (P07124217009)
3. Bherta Sintasari (P07124217010)
4. Cici Nur Treviana Dewi (P07124217011)
5. Desi Arista Wulandari (P07124217012)
6. Deva Ayustika Prabantari (P07124217013)
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Pada awal Desember 2019, sejumlah kasus pneumonia yang tidak diketahui
asalnya muncul di Wuhan, provinsi Hubei, China.
• Penyakit ini menyebar dengan cepat, di dalam negeri, ke bagian lain China, dan
secara global ke banyak negara di 6 benua.
• Pada 7 Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menamakannya novel
coronavirus 2019 atau 2019-nCoV (Dong, Yuanyuan, et al, 2020).
• Wabah Coronavirus (CoV) sebelumnya termasuk sindrom pernafasan
akut parah (SARS) -CoV dan sindrom pernapasan Timur Tengah
(MERS) -CoV yang sebelumnya telah dicirikan sebagai agen yang
merupakan ancaman kesehatan masyarakat yang besar.
• Virus corona novel 2019 (sekarang disebut SARS-CoV-2,
menyebabkan penyakit Covid-19) telah meluas dari Wuhan ke seluruh
China dan diekspor ke semakin banyak negara, beberapa di antaranya
telah mengalami penularan selanjutnya.
• Munculnya 2019-nCoV telah menarik perhatian global, dan WHO
telah menyatakan COVID-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat
yang menjadi perhatian internasional (PHEIC).
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari COVID-19?
2. Bagaimana epidemiologi dari COVID-19?
3. Apa saja faktor risiko/penyebab dari COVID-19?
4. Bagaimana patofisiologi dari COVID -19?
5. Apa saja tanda gejala dari COVID-19?
6. Bagaimana diagnosis (stadium) dari COVID-19?
7. Apa saja komplikasi dari COVID-19?
8. Bagaimana penanganan dan pencegahan dari COVID-19?
BAB II ISI
Pengertian
• Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 (SARSCoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus
jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
manusia.
• Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia).
Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing
luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia.
Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini masih
belum diketahui.
Epidemiologi
• Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit
menular yang disebabkan oleh Coronavirus jenis baru.
• Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi, kasus
tersebut diduga berhubungan dengan Pasar Seafood di
Wuhan.
• Pada tanggal 7 Januari 2020, Pemerintah China kemudian
mengumumkan bahwa penyebab kasus tersebut adalah
Coronavirus jenis baru yang kemudian diberi nama SARS-
CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2).
• Proses penularan yang cepat membuat WHO menetapkan
COVID-19 sebagai KKMMD/PHEIC pada tanggal 30 Januari
2020.
• Tanggal 30 Juni 2020, WHO melaporkan 10.185.374 kasus
konfirmasi dengan 503.862 kematian di seluruh dunia (CFR 4,9%).
• COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret
2020 sejumlah dua kasus.
• Tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%, angka ini
merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara.
• Per 30 Maret 2020, terdapat 693.224 kasus dan 33.106 kematian di
seluruh dunia. Eropa dan Amerika Utara telah menjadi pusat pandemi
COVID-19, dengan kasus dan kematian sudah melampaui China.
• Orang dengan usia lanjut atau yang memiliki penyakit bawaan
diketahui lebih berisiko untuk mengalami penyakit yang lebih parah.
Usia lanjut juga diduga berhubungan dengan tingkat kematian.
Faktor risiko/ penyebab COVID-19
• Penyebab COVID-19 adalah virus yang tergolong dalam family
coronavirus.
• Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan
tidak bersegmen.
• Belum dipastikan berapa lama virus penyebab COVID-19 bertahan di atas
permukaan, tetapi perilaku virus ini menyerupai jenis-jenis coronavirus
lainnya.
• Lamanya coronavirus bertahan mungkin dipengaruhi kondisi-kondisi yang
berbeda (seperti jenis permukaan, suhu atau kelembapan lingkungan).
• Seperti virus corona lain, SARS-COV-2 sensitif terhadap sinar ultraviolet
dan panas.
Patofisiologi COVID-19
• Coronavirus disebut dengan virus zoonotik yaitu virus yang
ditransmisikan dari hewan ke manusia.
• Coronavirus pada kelelawar merupakan sumber utama untuk kejadian
severe acute respiratory syndrome (SARS) dan Middle East
respiratory syndrome (MERS).
• Coronavirus hanya bisa memperbanyak diri melalui sel host-nya.
Virus tidak bisa hidup tanpa sel host.
• Pertama, penempelan dan masuk virus ke sel host diperantarai oleh
Protein S yang ada dipermukaan virus. Protein S penentu utama
dalam menginfeksi spesies host-nya serta penentu tropisnya.
• Pada studi SARS-CoV protein S berikatan dengan reseptor di sel host
yaitu enzim ACE-2 (angiotensinconverting enzyme 2).
• Setelah berhasil masuk selanjutnya translasi replikasi gen dari RNA
genom virus.
• Selanjutnya replikasi dan transkripsi dimana sintesis virus RNA
melalui translasi dan perakitan dari kompleks replikasi virus.
• Tahap selanjutnya adalah perakitan dan rilis virus.
• Setelah terjadi transmisi, virus masuk ke saluran napas atas kemudian
bereplikasi di sel epitel saluran napas atas (melakukan siklus
hidupnya). Setelah itu menyebar ke saluran napas bawah.
• Masa inkubasi virus sampai muncul penyakit sekitar 3-7 hari.
Tanda dan gejala COVID-19
• Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau
berat.
Diagnosis (stadium) COVID-19
• Pasien dalam pengawasan atau kasus suspek / possible.
• Orang dalam Pemantauan.
• Kasus probable
• Kasus terkonfirmasi

Komplikasi COVID-19
• Komplikasi akibat penggunaan ventilasi mekanik invasif (IMV) yang lama
• ventilator-associated pneumonia (VAP)
• tromboemboli vena
• catheter-related bloodstream
• stres ulcer dan pendarahan saluran pencernaan
• kelemahan akibat perawatan di ICU
• komplikasi lainnya selama perawatan pasien
Penanganan dan pencegahan COVID-19
• Isolasi pada semua kasus
• Implementasi pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
• Serial foto toraks untuk menilai perkembangan penyakit
• Suplementasi oksigen
• Kenali kegagalan nafas hipoksemia berat
• Terapi cairan
• Pemberian antibiotik empiris
• Terapi simptomatik
• Pemberian kortikosteroid sistemik tidak rutin diberikan pada tatalaksana
pneumonia viral atau ARDS selain ada indikasi lain
• Observasi ketat
• Pahami komorbid pasien
Prinsip umum pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat yaitu:
• Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik setelah dan
sebelum melakukan aktivitas
• Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut jika belum cuci tangan
• Hindari kontak dengan orang yang sakit
• Saat sakit, gunakan masker dan jangan banyak beraktivitas di luar
• Menutupi mulut dan hidung ketika batuk dan bersin dengan tissue
• Melakukan desinfeksi
• Menggunakan masker
• Mengindari kontak dengan hewan seperti kelelawar, tikus, musang, atau
hewan lain pembawa COVID-19 dan tidak pergi ke pasar hewan
• Menghubungi hotline COVID-19 jika ada gejala COVID-19
• Hindari pergi ke luar daerah terjangkit COVID-19
• Mencari informasi yang benar terkait COVID-19
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARSCoV-2).
Penyakit ini diawali dengan munculnya kasus pneumonia yang tidak diketahui
etiologinya di Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Kebanyakan Coronavirus
menginfeksi hewan dan bersirkulasi di hewan. Gejala penyakit ini yaitu demam
(suhu >380C), batuk dan kesulitan bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak
memberat, fatigue, mialgia, gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran
napas lain. Apabila dirasa mengalami tanda gejala penykit tersebut diharapkan
untuk segera memeriksakan diri di rumah sakit rujukan yang telah ditentukan untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut. Pencegahan yang dapat dilakukan agar
terhindar dari COVID-19 yaitu mencuci tangan menggunakan sabun atau memkai
handsinitizer, memakai masker, menjaga jarak aman, mengkonsumsi makanan yang
bergizi, rajin berolahraga, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Saran
Mungkin dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan, kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Agar dalam
penulisan makalah kedepannya bisa lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Bogoch, Watts A., Thomas-Bachli A., Huber C., Kraemer M.U.G., Khan K. Pneumonia of unknown etiology
in wuhan, China: potential for international spread via commercial air travel. J. Trav. Med. 2020
Dong, Yuanyuan, et al. "Epidemiology of COVID-19 among children in China." Pediatrics 145.6 (2020).
Kemenkes RI. “Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disesase (COVID-19)” Kementerian
Kesehatan RI. 2020
KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
Lipsitch, Marc, David L. Swerdlow, and Lyn Finelli. "Defining the epidemiology of Covid-19—studies
needed." New England journal of medicine 382.13 (2020): 1194-1196.
Lu H., Stratton C.W., Tang Y.W. Outbreak of pneumonia of unknown etiology in wuhan China: the mystery
and the miracle. J. Med. Virol. 2020;92(4):401–402.
Rothan, Hussin A., and Siddappa N. Byrareddy. "The epidemiology and pathogenesis of coronavirus disease (
COVID-19) outbreak." Journal of autoimmunity (2020): 102433.
Zhao S., Lin Q., Ran J., Musa S.S., Yang G., Wang W. Preliminary estimation of the basic reproduction
number of novel coronavirus (2019-nCoV) in China, from 2019 to 2020: a data-driven analysis in the early
phase of the outbreak. Int. J. Infect. Dis. : IJID : Off. Publ. Int. Soc. Infect. Dis. 2020;92:214–217.
 
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai