Pengertian
• Filariasis (penyakit kaki gajah) ialah penyakit menular yang
disebabkan karena infeksi cacing filaria, yang hidup di
saluran dan kelenjar getah bening (limfe) serta
menyebabkan gejala akut, kronis dan ditularkan oleh
berbagai nyamuk (terutama Culex quinquifasciatus,
mansonia)
• Penyebab filariasis di Indonesia oleh 3 spesies cacing filaria :
1. Wuchereria bancrofti
2. Brugia malayi
3. Brugia timori
DISTRIBUSI SPESIES CACING FILARIA DI INDONESIA
Grafik 1. Kasus Klinis Kronis Filariasis di Indonesia tahun 2000-2009
Gejala klinis filariasis :
• Gejala klinis akut kaki gajah :
- Demam berulang2 selama 3-5 hari. Demam dpt hilang bila
istirahat dan timbul kembali setelah bekerja berat
- Pembengkakan kelanjar getah bening (tanpa ada luka) di daerah
lipatan paha, ketiak yang tampak kemerahan, panas dan sakit
- Radang kelenjar getah beningyang terasa panas & sakit menjalar
dari pangkal kaki atau lengan ke arah ujung
- Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, kantong zakar yg
terlihat kemerahan dan terasa panas
- Terjadi abses akibat pembengkakan kelenjar getah bening
Pembengkakan tungkai
Gejala klinis filariasis :
• Gejala klinis kronis kaki gajah :
- Pembesaran yang menetap pd tungkai, buah dada,
kantong zakar
PEMBESARAN PADA KAKI
PEMBESARAN PADA TANGAN
Penularan penyakit kaki gajah
• Nyamuk tsb menularkan filariasis dgn cara sewaktu
menghisap darah penderita, mikrofilaria (cacing kecil)
ikut masuk ke tubuh nyamuk bersama darah,
kemudian nyamuk tersebut mengigit orang lain yg
rentan, mikrofilaria ikut berpindah lewat gigitan
nyamuk, sehingga orang lain tertular
Pada tubuh penderita
• Infeksi diawali pada saat nyamuk infektif menggigit manusia, maka
larva L3 akan keluar dari probosisnya kemudian masuk melalui bekas
luka gigitan nyamuk menembus dermis dan bergerak menuju sistem
limfe.Larva L3 akan berubah menjadi larva L4 pada hari 9-14 setelah
infeksi dan akan mengalami perkembangan menjadi cacing dewasa
dalam 6-12 bulan, setelah inseminasi, zigot berkembang menjadi
mikrofilaria. Cacing betina dewasa akan melepaskan ribuan
mikrofilaria yang yang mempunyai selubung ke dalam sirkulasi limfe
lalu masuk ke sirkulasi darah perifer. Cacing betina dewasa aktif
bereproduksi selama lebih kurang 5 tahun. Cacing dewasa berdiam di
pembuluh limfe dan menyebabkan pembuluh berdilatasi, sehingga
memperlambat aliran cairan limfe. Sejumlah besar cacing dewasa
ditemukan pada saluran limfe ekstremitas bawah, ekstremitas atas
dan genitalia pria
Pada Nyamuk
• Nyamuk menghisap mikrofilaria bersamaan saat
menghisap darah. Dalam beberapa jam mikrofilaria
menembus dinding lambung, melepaskan
selubung/sarungnya dan bersarang diantara otot-
otot toraks. Mula –mula parasit ini memendek
menyerupai sosis dan disebut larva stadium 1 (L1).
Dalam kurang dari 1 minggu berubah menjadi larva
stadium 2 (L2), dan antara hari ke-11 dan 13 L2
berubah menjadi L3 atau larva infektif. Bentuk ini
sangat aktif, awalnya bermigrasi ke rongga abdomen
kemudian ke kepala dan alat tusuk nyamuk.
SIKLUS PENULARAN FILARIASIS
Cara Penularan
• Penularan filariasis dpt tjd apabila ada 3 unsur :
1. Adanya sumber penularan yaitu manusia yang
mengandung mikrofilaria dlm darahnya
2. Adanya vektor yaitu nyamuk yg dpt menularkan
filariasis
3. Manusia yg rentan thd filariasis. Seseorang dpt
tertular kaki gajah apabila orang tsb digigit nyamuk
yg mengandung cacing filaria
Vektor Penular
• Di Indonesia diketahui ada 23 spesies nyamuk
yang berperan dalam penularan filariasis
antara lain :
– Anopheles
– Culex
– Mansonia
– Aedes
– Armigeres
Contoh nyamuk penular filariasis
Tempat berkembang biak nyamuk :
• Biasanya nyamuk penular filariasis hidup di
lingkungan yg kotor/limbah :
1. Genangan air rumah tangga
2. Kolam/rawa yg ditumbuhi lumut/ ganggang
3. Selokan dgn genangan air limbah
Tempat perindukan nyamuk penular filariasis
LINGKUNGAN
1. Lingkungan fisik (erat hubungannya dengan vektor)
- iklim (suhu, kelembaban, curah hujan)
- keadaan geografis
- struktur geologi
2. Lingkungan Biologik ( vektor, hospes reservoar )
- Vektor filariasis adalah nyamuk.
- Untuk pemberantasan vektor filariasis, bionomi (tata hidup)
vektor harus diketahui, mencakup perilaku berkembangbiak,
perilaku menggigit (mencari darah), dan perilaku beristirahat dari
spesies vektor.
- Nyamuk dapat bersifat antropofilik , zoofilik dan
zooantropofilik serta eksofagik dan endofagik
- Tempat beristirahat berbeda-beda tergantung jenisnya. Umumnya
nyamuk istirahat pada tempat-tempat teduh, seperti di semak-
semak di sekitar tempat perindukan, dan di dalam rumah pada
tempat-tempat yang gelap. .
- Setiap daerah endemis filariasis umumnya mempunyai spesies
nyamuk yang berbeda yang dapat menjadi vektor utama dan
spesies nyamuk lainnya hanya bersifat vektor potensial .
3. Lingkungan Sosial , Ekonomi , Budaya dan Politik
ialah lingkungan yang timbul sebagai akibat adanya
interaksi antar manusia (ekonomi dan perilaku , adat
istiadat, tingkah laku, budaya, kebiasaan hidup)