Anda di halaman 1dari 30

PHBS di Pondok Pesantren

APAKAH PHBS ITU?


Perbuatan, tindakan
PERILAKU  dapat
dilihat/diamati
Hidup nyaman, bebas
HIDUP
dari
BERSIH kotoran/najis/gangguan
Hidup produktif/manfaat,
& SEHAT* tidak sakit/cacat (pisik,
mental, sosial, spiiritual)
* Sehat adalah: keadaan pisik, mental, sosial dan spiritual yang
sebaik-baiknya, bukan hanya bebas dari sakit atau cacat, yang
memungkinkan seseorang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.
APAKAH PHBS ITU? S’SEORANG,
KELUARGA,
ATAU MASY.
DIPRAK- MAMPU
TIKKAN MENOLONG
DIRI SENDIRI
SEKUMPULAN YANG
PERILAKU M’JADIKAN
&
ATAS DASAR BERPERAN
KESADARAN AKTIF
SBG HASIL DALAM
P’BELAJARAN M’WUJUDKAN
KESMAS

Adalah: Sekumpulan perilaku yg dipraktikkan atas dasar kesadaran


sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga atau
masy mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dlm mewujudkan kesehatan masyarakat.
PERILAKU HIDUP BERSIH & SEHAT
(PHBS) DI PONDOK PESANTREN

Upaya membudayakan Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat masyarakat di pondok
pesantren untuk mengenali masalah dan
tingkat kesehatannya, serta mampu
mengatasi, memelihara, meningkatkan
dan melindungi kesehatannya sendiri.
TUJUAN PHBS
DI PONDOK PESANTREN

Meningkatkan pengetahuan, perubahan


sikap dan perilaku para santri, pengurus
dan pengajar di pesantren khususnya
terhadap program kesehatan lingkungan
dan gaya hidup sehat.
SASARAN PHBS DI PONDOK PESANTREN

1. Sasaran primer :
para santri dan pengunjung pesantren

2. Sasaran sekunder :
Pengelola/pengurus, Pembina/pengajar

3. Sasaran Tersier :
Bupati/walikota, Ketua DPRD, Departemen
Agama, LSM/LSOM
18 Indikator PHBS di Ponpes :
1. Kebersihan Perorangan/
Personal Hygiene

• Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani


yaitu personal yang artinya perorangan dan
hygiene yang berarti sehat.

• Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan


untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis. (Tarwoto, Wartonah, 2006 : 78).
Macam-macam personal hygiene/
kebersihan perorangan :

• Rambut tersisir rapi


• Telinga bersih
• Kuku pendek dan bersih
• Pakaian bersih
2. PENGGUNAAN AIR BERSIH

• Minum, mandi dan wudhu


menggunakan air yang tidak berwarna,
berbau dan berasa.
3. Kebersihan Tempat Wudhu
• Tempat wudhu sering dibersihkan
• Lantai tidak licin
4. Menggunakan jamban sehat
Jenis jamban :
1. Jamban cemplung 2. Jamban leher angsa
5. Kebersihan Asrama
• Ruang tidur bersih/tidak ada sampah berserakan
• Tidak ada pakaian yang tergantung
• Ada ventilasi yang cukup
• Ada penerangan yang cukup
• Ada alas untuk tidur
6. Kepadatan Penghuni Asrama
• 1 orang menghuni 1,2m2
• Kepadatan penghuni berpengaruh pada
banyak faktor, di antaranya adalah penularan
penyakit, perilaku penghuni dan menurunnya
kondisi psikis.
• Kepadatan yang tinggi merupakan faktor
pemicu stres bagi penghuni. Tekanan darah
dan denyut jantung akan meningkat,
penularan penyakit semakin tinggi dan
perilaku menyimpang yg lain.
7. Kebersihan ruang belajar
• Ruang belajar yang bersih akan menimbulkan
perasaan dan suasana belajar yang nyaman
bagi pengajar dan santri. Suasana belajar
yang nyaman mampu meningkatkan prestasi
santri.
• Kebersihan ruang belajar meliputi : tidak ada
sampah berserakan, ventilasi cukup,
penerangan cukup.
8. Kebersihan Halaman
• Halaman yang bersih mampu menjadi tempat
refreshing melepas penat setelah seharian
beraktifitas/belajar di pondok.

• Adapun kriteria halaman yang bersih di


antaranya : tidak ada sampah berserakan,
ada tempat sampah, tidak berdebu, tanaman
tertata rapi dan teratur
9. Ada Kader/ Santri Husada

• Santri Husada adalah santri/santriwati


di pondok pesantren yg dipilih oleh
pengurus/pengelola ponpes sbg.
pelaksana poskestren

• Jumlah Santri Husada minimal 10% dari


jumlah santri.
10. Kader Terlatih

• Ada santri yang pernah mengikuti


pelatihan tentang kesehatan minimal 10
jam pelajaran = 450 menit = 7.5 jam
11. Kegiatan Kader
• Kader/ santri merencanakan dan
melaksanakan kegiatan yang terkait
dengan PHBS seperti gerakan kebersihan
kamar, pemberantasan sarang nyamuk, dll
di lingkungan pesantren
12. Memberantas jentik nyamuk
13. Mengkonsumsi Garam Beryodium

Pastikan garam yang kita konsumsi adalah


garam beryodium yang sesuai dengan standart.
Saat membeli garam, pilihlah garam dengan
label “beryodium” yang mengandung yodium
minimal 30-80 ppm. Jangan lupa, belilah garam
yang memiliki nomor MD atau SP dari BPOM.
14. MENGKONSUMSI MAKANAN BERGIZI
SEIMBANG

• Tidak ada satu jenis bahan makanan pun


yang memenuhi semua kebutuhan zat gizi.
• Aneka ragam makanan menyediakan
kebutuhan semua zat gizi bagi tubuh.
• Untuk bisa memenuhi semua kebutuhan zat
gizi makanan sehari- hari terdiri dari
makanan pokok, lauk- pauk, sayur dan
buah.
• Semua santri makan 3 kali sehari &
minimum 1 kali makan dengan sayur, lauk
dan nasi.
Makanan bergizi seimbang
15. PEMANFAATAN SARANA PELAYANAN
KESEHATAN

• Bila sakit, santri dibawa ke sarana


pelayanan kesehatan atau petugas
kesehatan.
• Sarana pelayanan kesehatan :
Ponkesdes, PUSTU, Puskesmas, Rumah
sakit, dll
16. TIDAK MEROKOK

• Tidak ada santri yang merokok


• Tidak ada puntung rokok
• Ruangan tidak bau rokok
17. SADAR AIDS HIV
(Human
Immunodeficiency
Virus)

Virus yang
menyerang sistem
kekebalan tubuh
manusia dan
menimbulkan AIDS
AIDS
A cquired
I mmuno
D eficiency
S yndrome

Merupakan kumpulan
gejala penyakit
akibat menurunnya
sistem kekebalan
tubuh oleh virus HIV
18. MENJADI PESERTA DANA SEHAT
• Dana sehat merupakan suatu upaya dari, oleh dan
untuk masyarakat ponpes, melalui usaha
perhimpunan dana secara pra-upaya guna menjamin
terselenggaranya pemeliharaan kesehatan, yang
meliputi upaya peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), pengobatan
penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan
(rehabilitatif).
• Ada pembukuan dana sehat dan ada kartu peserta
dana sehat.
SEKIAN & TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai