Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

R
DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE
ON HD RSUD dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKA RAYA

Fuathin Nally
2019.NS.B.07.013
Gagal ginjal kronis (Chronic Kidney
Desease) adalah kerusakan ginjal progresif
yang berakibat fatal dan ditandai dengan
uremia (urea dan limbah nitrogen lainnya
yang beredar dalam darah serta
komplikasinya jika tidak dilakukan dialisis
atau transplantasi ginjal) (Nursalam,
2009:47).

Defenisi
Etiologi
Infeksi,
misalnya Pielonefritis kronik.
Penyakit peradangan, misalnya
Glomerulonefritis.
Penyakit vaskuler hipertensif, misalnya
Nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis
maligna, stenosis arteri renalis.
Penyakit metabolik, seperti DM, gout,
hiperparatiroidisme, amiloidosis.
Nefropati toksik, misalnya Penyalahgunaan
analgetik, nefropati timbale
Pengkajian
 Nama :Tn.R
 Umur / Tanggal lahir :21/06/1956 (64 Tahun)
 Jenis Kelamin :Laki-laki
Prioritas Triase : P1 (Merah)
Keluhan Utama : Klien mengatakan “sesak dan
lemas”
Diagnosa Medis : CKD on HD
Pengkajian
Airway :Jalan nafas klien bebas (tidak ada sumbatan)
Breathing :sesak nafas saat dan tidak melakukan
aktifitas, SPO2 99%, respirasi 42x/menit, irama tidak
teratur, kedalaman dangkal, bunyi nafas vesikuler,
pasien tampak menggunakan otot bantu nafas.
Circulation:irama nadi regular, nadi teraba kuat, CTR >
2 detik, akral teraba dingin, turgor kulit kurang baik,
warna kulit kemerahan, ada edema, bunyi jantung S1-
S2 tunggal, hasil pemeriksaan Nadi :77 x/mt, TD:
130/70 mm/Hg, suhu 36oC, SPO2 99%
Disability :Tingkat kesadaran Apatis, Nilai GCS = 13
(Apatis) dengan E: 3 (membuka mata dengan rasangan
suara), V: 4 (binggung, bicara mengacau), M:6
(mengikuti perintah). Pupil isokor dengan reflek cahaya
positif.
Analisa Data
Analisa data
Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan
dengan kelemahan otot bantu nafas
ditandai dengan pasien tampak sesak nafas
RR 42x/menit , spo2 99%, fase ekspirasi
memanjang, tampak menggunakan otot
bantu nafas
2. Perfusi jaringan tidak efektif berhubungan
dengan penurunan konsentrasi Hb dan
darah, suplai oksigen berkurang ditandai
dengan pasien tampak pucat CRT >2 detik
akral dingin, kongjutiva anemis Hemoglobin
6,4.
Implementasi Keperawatan
1.Memberikan posisi yang nyaman pada klien.
2.Mendengarkan bunyi napas.
3.Mengajarkan kepada keluarga dalam melakukan tekhnik napas dalam dan batuk
efektif.
4.Menciptakan dan mempertahankan jalan napas yang bebas.
5.Mengobservasi tipe pernapasan pasien.
6.Observasi tanda-tanda vital.
7.Berkolaborasi dengan tim medis dalam:

Pemberian oksigen 4 lpm dan Pemberian obat


Implementasi keperawatan
1. Meninggikan kepala tempat tidur sesuai
toleransi.
2. Menghindari penggunaan botol
penghangat atau botol air panas
3. Berkolaborasi pengawasan hasil
pemeriksaan laboraturium. Berikan sel
darah merah lengkap/packed produk
darah sesuai indikasi
4. Memberikan oksigen tambahan sesuai
indikasi.
Evaluasi Keperawatan
S : Klien mengatakan sesak nafasnya sudah berkurang
O : Sesak nafas berkurang
1. Suara nafas tambahan ronchi
2. Pasien tampak menggunakan otot bantu nafas
3. Irama pernafasan tidak teratur
4. Pasien menggunakan oksigen nasal kanul 4 lpm
5. Posisi pasien semifowler
Tanda tanda vital
TD :130/90mm/hg
RR : 26x/menit
N : 72x/menit
S : 36,8oC 
A : Masalah teratasi sebagian  
P :Lanjutkan intervensi di ruang rawat inap
Evaluasi Keperawatan
S :Klien mengatakan badan nya terasa lemas
O:
1. Pasien tampak pucat
2. CRT >2 detik
3. Akral dingin
4. Kongjutiva anemis
5. Hemoglobin 6,4
6. Tanda tanda vital
TD :130/90mm/hg
RR : 26x/menit
N : 72x/menit
S : 36,8oC 

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi dan ruang rawat inap
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai