Anda di halaman 1dari 29

FISIKA INTI

“Reaksi Nuklir”

Firma Lestari
Rahmat Iqbal
Yolanda Caisar Tampili

DOSEN :
Dr Ramli M.Si.
A. Energetika pada reaksi inti

Proyektil p menumbuk inti target T yang diam. Untuk reaksi


tersebut, hukum kekekalan massa energi menghasilkan:

Nilai Q tersebut akan muncul sebagai jumlahan energi kinetik


partikel yang terlibat dalam reaksi, yaitu
• Prinsip kekekalan momentum linier memberikan kita
persamaan

• karena p = (2mT)1/2, maka persamaan di atas dapat ditulis


sebagai
kedua persamaan di atas kita kuadratkan lalu kita jumlahkan,
maka :

Atau

Hasil akhir dari nilai Q:


Sekarang kita tinjau reaksi dalam koordinat pusat massa

Dengan menggunakan hukum kekekalan momentum

Sehingga didapatkan kecepatan pusat massa


Selanjutnya, kita dapatkan energi kinetik pusat massa, sebagai
berikut :

Pada persamaan di atas, Tp = 1/2mpvp2 adalah energi kinetik


partikel dalam kerangka laboratorium.
Maka energi yang tersedia untuk reaksi adalah :
suatu reaksi akan berlangsung bila Q + T0 ≥ 0. Karena

maka suatu reaksi akan berlangsung bila

Nilai energi minimum proyektil Tp,

dikenal sebagai energi ambang sebuah reaksi ( threshold


energy).
gaya tolak Coloumb ketika mendekati inti target, yang
besarnya diberikan oleh :

nilai energi proyektil Tp pada reaksi endotermik harus


memenuhi

Untuk reaksi eksotermik, harus dipenuhi


Jika suatu reaksi eksotermik melepaskan energi sebesar Q3,
maka energi tersebut dipakai sebagai energi kinetik T dari
partikel emisi x dan inti rekoil yang terbentuk R atau Tx + TR
B. Hukum kekekalan energy

• hukum kekekalan energi :


energi sebelum reaksi = energi sesudah reaksi.
Energi reaktan = energi produk + energi reaksi.
Energi reaksi = reaksi reaktan – energi produk.
Ambang Energi Reaksi Inti adalah energy minimum yang
diperlukan agar reaksi inti dapat berlangsung. Harga ambang
energi pada reaksi endoergik sama dengan –Q. suatu reaksi
hanya bias berlangsung jika:

Atau
C. Reaksi Nuklir dalam Sistem Koordinat
Pusat Massa

1. Sebelum Tumbukan
kecepatan vC dari pusat massa dapat dicari dengan
menggunakan hubungan kekekalan momentum.dimana
didapatkan :
Reaksi inti dalam sistem koordinat pusat massa
vy’

my
MX
vx-vC vC

mx

MY
(Sebelum) (Sesudah)
(A) VY” (B)
Jika kecepatan mx dan MX dalam SKPM adalah vx’ dan VX’ ,
diperoleh
Energi kinetik kedua partikel masing-masing adalah
2. Sesudah tumbukan
hukum kekekalan momentum diperoleh

Energi kinetik my dan MY masing- masing adalah Ky’ dan KY’,


Dimana

 
Hubungan Ki’ dan Kf’ adalah

Dengan mensubsitusikan Ki’


diperoleh
Secara sama diperoleh hubungan energi kinetik pusat massa
sebelum dan sesudah tumbukan dengan energi kinetik Kx dalam
SKL
D. Energi Ambang untuk Reaksi
Endoergic

Energi yang diperlukan dalam SKPM untuk reaksi


endoergic adalah
Dengan meningkatkan energi kinetik Kx, reaksi akan terjadi
pada suatu harga minimum yang dengan kondisi (a2 + b) = 0,
yaitu:

Jika partikel hasil my diamati pada sudut  = 0, ini akan


memberikan
Karena energi ekivalen dari MX biasanya amat besar
dibandingkan dengan Q maka persamaan dapat ditulis

Jika energi partikel datang sama dengan energi ambang, partikel


hasil akan dipancarkan pada sudut  = 0 dengan energi
energi kinetik total :

Dimana V adalah kecepatan pusat massa yang besarnya adalah :


E. Penampang Reaksi Nuklir
penampang merupakan ukuran kemungkinan interaksi antara
partikel datang dengan inti target.
Jika terdapat N partikel dalam berkas penembak, banyaknya
dN yang berinteraksi dalam lempengan dinyatakan sebagai
berikut:
Karena dN memiliki harga negatif (lebih banyak partikel datang
dibandingkan partikel yang tidak berinteraksi) maka harus
dimasukan tanda minus :

Hasil integrasi persamaan di atas adalah


F. Lintasan Bebas Rata-Rata

Lintasan bebas rata-rata λ sebuah partikel dalam material


ialah jarak rata-rata yang ditempuhnya dalam material
sebelum mengalami interaksi. Karena e -nσxdx ialah
peluang sebuah partikel berinteraksi dalam interval dx
pada jarak x, maka didapatkan :
G. Laju Reaksi

Jumlah reaksi nuklir yang berlangsung persatuan waktu


disebut laju reaksi. Jika material memiliki penampang σ,
maka laju reaksi atau Reaction Rate (RR) adalah:
Φ= qv. Juga tA = V, volume dari material. Dengan demikian

Perkalian n dan σ disebut penampang makroskopik Σ.


Dinyatakan dalam Σ maka
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai