Anda di halaman 1dari 23

Hiperglikemik Hiperosmolar Non

Ketosis
By
AFIF IBNU ROSYID
NPM 18.156.01.11.005
Definisi
Koma Hiperosmolar Hiperglikemik NonKetotik ialah
suatu sindrom yang ditandai dengan hiperglikemia
berat, hiperosmolar, dehidrasi berat tanpa ketoasidosis,
disertai penurunan kesadaran.
Perjalanan klinis HHNK biasanya berlangsung dalam
jangka waktu tertentu (beberapa hari sampai beberapa
minggu), dengan gejala khas meningkatnya rasa haus
disertai poliuri, polidipsi dan penurunan berat badan.
Koma hanya ditemukan kurang dari 10 % kasus.\
Faktor Pencetus

HHNK biasanya terjadi pada orangtua dengan DM,


yang mempunyai penyakit penyerta yang
mengakibatkan menurunya asupan makanan. Faktor
pencetus dapat dibagi menjadi enam kategori : infeksi,
pengobatan, noncompliance, DM tidak terdiagnosis,
penyalahgunaan obat, dan penyakit penyerta. Infeksi
merupakan penyebab tersering (57.1 %). Compliance
yang buruk terhadap pengobatan DM juga sering
menyebabkan HHNK (21%).
Patofiologi
Faktor yang memulai timbulnya HHNK adalah diuresis glukosuria. Glukosuria
mengakibatkan kegagalan pada kemampuan ginjal dalam mengkonsentrasikan urin,
yang akan semakin memperberat derajat kehilangan air. Pada keadaan normal, ginjal
berfungsi mengeliminasi glukosa diatas ambang batas tertentu. Namun demikian,
penuruanan volume intravascular atau penyakit gagal ginjal yang telah ada
sebelumnya akan menurunkan laju filtrasi glomerular, menyebabkan kadar glukosa
meningkat. Hilangnya air yang lebih banyak disbanding natrium menyebabkan
keadaan hyperosmolar. Insulin yang ada tidak cukup untuk menurunkan kadar
glukosa darah, terutama jika terdapat resitensi insulin. Kondisi hiperosmolar serum
akan menarik cairan intraseluler ke dalam intra vaskular, yang dapat menurunkan
volume cairan intraselluler. Keadaan hyperosmolar ini akan memicu sekresi
hormone antidiuretic. Keadaan hyperosmolar ini juga akan memicu rasa
haus.Tingginya kadar glukosa serum akan dikeluarkan melalui ginjal, sehingga
timbul glycosuria yang dapat mengakibatkan diuresis osmotik secara berlebihan
( poliuria ) dan mengakibatkan menurunnya cairan tubuh total kerena tidak
dikompensasi dengan masukan cairan oral maka akan timbul dehidrasi dan
kemudian hipovolemia.
Gejala Klinis
Pasien dengan HHNK, umumnya berusia lanjut, belum
diketahui mempunyai DM, dan paien DM tipe-2 yang
mendapat pengaturan diet dan atau obat hipoglikemik
oral. Seringkali dijumpai penggunaan obat yang
semakin memperberat masalah, misalnya
diuretik.Keadaan pasien HHNK ialah : rasa lemah,
gangguan penglihatan, atau kaki kejang. Dapat pula
ditemukan keluhan mual- muntah, namun lebih jarang
dibandingkan dengan KAD. Kadang, pasien dating
dengan keluhan saraf seperti letargi, disorientasi,
hemiparesis, kejang atau koma.
Asuhan Keperawatan pada Hiperglikemia
Hiperosmolar Syndrome
Kasus pemicu
Tn.A usia 65 tahun datang ke RSUD Bekasi dengan
keluhan merasa nyeri pada bagian kaki seperti ditusuk
tusuk, klien juga mengeluh pandangannya kabur,
sering merasakan haus, sering buang air kecil, dan
mulut terasa kering TTV : .TD: 160/80 mmHg, N : 84
x/mnt S : 37,50C, RR: 18 x/mnt, Konsentrasi glukosa
darah 700mg/dl
1. Pengkajian
Identitas pasien Identitas penanggung jawab
Nama                          : Tn.A Nama                          :
Umur                          : 65 tahun
Ny.N
Jeniskelamin              : laki-laki
Umur                          : 55
Agama                        : Islam
Status perkawinan      : Kawin
tahun
Pendidikan                 : S1
Jeniskelamin              :
Pekerjaan                    : Laki-laki
Pensiunan Pendidikan                 : S1
Alamat                        : Bekasi Pekerjaan                    : PNS
Tanggalmasuk            :
Hubungan dengan pasien :
Ranggal pengkajian :
Istri
 
RiwayatKesehatan
Keluhan utama :Nyeri seperti ditusuk-tusuk pada daerah kaki.
Riwayat penyakit sekarang
nyeri pada bagian kaki seperti ditusuk tusuk, klien juga
mengeluh pandangannya kabur, sering merasakan haus,
sering buang air kecil, dan mulut terasa kering
Riwayatpenyakitdahulu
Klien mengatakan sudah mempunyai riwayat DM 5 tahun
yang lalu
Riwayatkesehatankeluarga
Dalam keluarga pasien ada yang mempunyai penyakit
keturunan DM,
Data Fokus
Data Subjektif
Pasien mengatakan nyeri dibagian kaki seperti ditusuk tusuk
Pasien mengatakan pandangannya kabur
Pasien mengatakan sering merasa haus
Pasien mengatakan sering buang air kecil
Pasien mengatakan mulutnya terasa kering
pasien belum tau tentang diit DM
Data Objektif
Keadaanumum :
Kesadaran :Composmetis, pasientampaklemah
Tanda-tanda Vital
Tekanandarah : 110/80 mmHg
Nadi : 110x/menit
Suhu : 38,40C
Respirasi : 30x/menit
4. pasien terlihat meringis kesakitan
5. mukosa bibir pasien terlihat kering
6. peningkatan output BAK 8-10x/hari
7.pasien belum Mengerti
ANALISA DATA
DS:
Pasien mengatakan nyeri di kedua kakinya seperti
tertusuk tusuk
DO:
pasien terlihat kesakitan/meringis
PROBLEM
Nyeri
ETIOLOGI
proses perapuhan tulang
DS:
Pasien mengatakan kencingnya banyak
DO:
peningkatan output BAK 8-10x/hari
PROBLEM
Kekurangan volume cairan
ETIOLOGI
output berlebihan
DS:
Pasien mengatakan belum mengerti tentang diit DM
DO:
Pasien tidak paham
PROBLEM
Kurangnya pengetahuan tentang penatalaksanaan diit DM
ETIOLOGI
kurangnya pemahaman terhadap diit DM
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Nyeri berhubungan dengan proses perapuhan tulang
 Kekurangan volume cairan berhubungan deng
anoutput berlebihan 
Kurangnya pengetahuan tentang penatalaksanaan diit
DM berhubungan dengan kurangnya pemahaman
terhadap diit DM
INTEREVENSI
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24
jam diharapkan nyeri dapat terkontrol, dalam kriteria
hasil:
1.ekspresi wajah tenang,
2. pasien tidak mengeluh nyeri lagi
Intervensi
Kaji tingkat nyeri pada pasien 
Ajarkan teknik relaksasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam
diharapkan cairan terpenuhi, dgn KH :
1.output seimbang dengan intake
2.membran mukosa lembab
3.turgor kulit baik
Intervensi
 Kaji adanya riwayat muntah dan kencing banyak
Monitor nadi perifer, turgor kulit mukosa
 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam
diharapkan pasien mengetahui tentang penyakit yang
dideritadgn KH
1.Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang
penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan
2.Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang
dijelaskan secara benar
3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kemabli apa yang
sudah dijelaskan perawat
Intervensi
Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan klien penyakit
yang spesifik
Beritahukeluarga informasi tentangkemajuan klien
Implementasi
Tindakan
Mengkaji tingkat nyeri pada pasien
Mengajarkan teknik relaksasi
Respon
Tindakan
Mengkaji adanya riwayat muntah dan kencing banyak
Memonitor nadi perifer, turgor kulit mukosa
Respon
Tindakan
Memberitahukeluarga informasi tentangkemajuan
klien
Mendiskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah komplikasi dimasa yang
akan datang atau proses pengontrolan penyakit
Respon
Evaluasi
DX 
Nyeri berhubungan dengan proses perapuhan tulang 
S:
pasien mengatakan nyeri berkurang
O:
- skala 5
-Tanda tanda vital pasien mulai normal
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan 2,5
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output
berlebihan
S:
 pasien memngatakan mulutnya mulai tidak kering
O:
- turgor kulit lembab
-pasien memiliki riwayat muntah dan kencing banyak
A: massalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
Kurangnya pengetahuan tentang penatalaksanaan diit DM
berhubungan dengan kurangnya pemahaman terhadap diit DM
S:
-pasien dan keluarga pasien mengatakan mulai mengetahui tentang
kemajuan pasien
- keluarga pasien mengatakann akan mengubah gaya hidup untuk
membantu kesembuhan klien
-: Keluarga pasien mengatakan sudah paham tentang gejala pada
penyakit klien
-:keluarga pasien terlihat sudah memahami tentang kemajuan klien
-: Keluarga pasien tampak mengerti tentang menjelasan tanda dan
gejala penyakit klien
A: Masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
Terimakasih semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai