2. Indriani 3. Lia aprilian 4. Lita dwifia nahrudin 5. Mat azharra 6. Melati kusuma 7. melisa Lingkungan terapeutik bagi lansia WHO mendefinisikan lanjut usia melalui 3 kategori yaitu : 1. Kronologis berkaitan dengan umur yg biasanya didefinisikan berusia 65 thn ke atas 2. Perubahan peran sosial berhubungan dgn perubahan status yaitu pensiunan/posisi dlm bagan keluarga 3. Perubahan kemampuan melihat perubahan dari karakter fisik Aspek Lingkungan Terapeutik Ada 3 komponen untuk menciptakan lingkungan yang berkolaborasi sehingga lingkungan tsb menjadi efektif dan sukses. Ketiga komponen itu adalah : 1. Tingkah laku,terkait dgn peningkatan kondisi pasien dalam beraktivitas dan interaksi sosialnya baik dengan keluarga atau staf RS 2. Organisasi, terkait dgn struktur orang yg berperan dalam institusi seperti dokter,psikiater atau staf. 3. Fasilitas ,merujuk kepada lingkungan fisik Aspek fisik dari lingkungan theraeuptik tidak dapat dgn sendirinya mengoptimalkan peningkatan kondisi dari individu yang ada didalamnya. Lingkungan fisik lebih bersifat mendukung dgn memberikan kemungkinan-kemungkinan bagi individu. Hal ini sesuai dgn prinsip environment probabilism yaitu lingkungan dapat diarahkan untuk mempengaruhi perilaku manusia tetapi masih memberikan peluang untuk manusia menyesuaikan perilakunya tergantung pada situasi tertentu didalam lingkungan tsb Peran lingkungan terapetik Menurut Christoper Day,seluruh manusia memiliki 4 aspek yang mempengaruhi kesehatannya,yaitu : 1. Fisik, manusia mengalami bentuk dan dimensi yg berhubungan dgn skala tubuh, proporsi dan gerak yang akan menimbulkan suatu reaksi dan perasaan tertentu 2. Energi kehidupan, makhluk hidup mengalami siklus mulai dari lahir, tumbuh,berkembang,metamorfosis hingga mati dan manusia menjalani siklus ini dgn selalu diperbaharui 3. Kondisi jiwa, lingkungan mempunyai peran yg signifikan thd kondisi psikologis manusia 4. Individualitas, manusia mengalami dan merasakan secara pribadi lingkungannya dgn kemudian membentuk dirinya Peran lingkungan terapeutik bagi lansia Lingkungan terapeutik diharapkan menjadi lingkungan yg memungkinkan untuk melatih kemampuan,mengurangi unsur frustasi. Latihan yang dilakukan sangat esensial untuk memberikan dukungan thd fisik,kemampuan sosial dan kognitif. Peran pertama sebagai fasilitator yaitu mendukung fisik dan kemampuan sosial melalui dukungan thd aktivitas fisik dan kegiatan sosialisasi. Contoh lansia yang mengalami kesulitan dalam mobilisasi membutuhkan alat bantu berupa tongkat atau kursi roda. Bagi lansia yg membutuhkan kursi roda maka membutuhkan ruang yg cukup luas untuk beraktifitas Dalam bersosialisasi, pengorganisasian dlm ruang haruslah tepat untuk mencipttakan interaksi yg kondusif. Selain itu penyediaan media interaksi yg menarik bagi lansia. Seperti permainan catur yg bisa memperlancar interaksi Peran kedua yaitu sbg simbol kualitas, yg menimbulkan suasa (atmosfir) tertentu pda ruangan dan berhubungan dgn dukungan thdp kemampuan kognitif. Kognitif terbentuk dari informasi dan stimulasi luar yg didapat dari lingkungan. Aspek lingkungan yg terkait dgn informasi dan stimulasi adalah cahaya, warna, material,udara,suara dan bau Terlalu banyak informasi dan stimulasi bisa menjadi suatu gangguan bagi para lansia. Oleh karena itu lingkungan fisik yg dirancang untuk lansia sebaiknya mampu merespon kondisi dan kebutuhan- kebutuhannya. Lingkungan sebaiknya menyesuaikan dgn karaktrer dari lansia Model – model lingkungan terapetik The custodial model Bersifat mengasingkan individu yg dianggap berbeda/kurang efektif dalam masyarakat. Model ini dikatakan model awal dalam menyediakan fasilitas terapi. The medical model model ini mengikuti perkembangan teknologi dalam bidang medikasi. Menekankan pada kebersihan dan penyembuhan melalui obat Prosthetic model Model ini mengimbangi kekurangan dari perilaku/pengalaman individu dgn penggunaan alat- alat atau elemen lingkungan yg dirancang secara khusus. Contoh handrails dan ramp untuk membantu orang cacat yg mengalami kesulitan naik turun tangga,perubahan tekstur untuk membantu alur gerak orang buta Normalisation Mengupayakan lingkungan terapi yg dibuat senormal mungkin. Enhancement model Membuat fisik bangunan lebih hidup dan berwarna dari bangunan normal lainnya untuk memberikan stimulasi Growth individual model Model ini mencoba mengupayakan manusia untuk berkembang sesuai dgn potensi maksimalnya seiring dgn perjalanan waktu. Shg perlu diperhatikan kualitas dari lingkungan karena manusia melihat apa yg ada didalam dirinya melalui lingkungan. Penerapan lingkungan terapeutik di rumah tinggal lanjut usia Beberapa penerapan peran lingkungan terapeutik sebagai fasilitator untuk dukungan thd kemampuan fisik dan sosial. a. Kemampuan fisik Ramp diaplikasikan untuk kemudahan mobilitas menuju lantai diatas atau dibawahnya dan handrails diaplikasikan sbg pegangan melangkah Luasan ruang harus mencukupi bagi lansia yg menggunakan kursi roda terutama dlm kamar mandi dan dapur Bathub dilengkapi dgn dudukan, disertai pegangan besi pada tembok dgn lantai yg memiliki tekstur kasar dan tidak licin Lantai ruangan berada pada ketinggian level yg sama untuk mengurangi risiko kecelakaan Jalan setapak dari semen bertekstur batu-batu kecil di halaman rumah dapat dimanfaatkan untuk refleksi telapak kaki b. Kemampuan sosial Pendengaran lansia mengalami penurunan shg jarak ruang interaksinya perlu diperhatikan. Sebaiknya ruang interaksi diperkecil dgn penyusunan antar bangku yg tidak terlalu jauh Peran lingkungan terapeutik sbg simbol kualitas untuk memberi dukungan thd kekampuan kognisi yaitu : Anak tangga dikontraskan dalam pewarnaan, tingkat keterangan dan tekstur. Lansia lebih peka thd warna yg hangat dgn tingkat keterangan yg tinggi. Warna seperti kuning, orange,atau merah lebih diperhatikan dibandingkan warna gelap Cahaya yg menyilaukan atau refleksi dari suatu permukaan dikurangi sehg detail pada cahaya yg tidak terlalu menusuk Kontras yg tinggi pada warna, keterangan cahaya dan tekstur dapat memperkaya sensor lingkungan. Pencahayaan remang menciptakan suasana nyaman untuk beristirahat dan tidur bagi lansia Perbanyak syimulasi dari alam seperti cahaya dan udara karena lebih menyehatkan dan menimbulkan energi yg positif Memasukan sinar matahri ke dalam ruangan sangat bagus karena memicu kulit untuk memproduksi vitamin D yg berguna bagi tulang Perabotan lama milik lansia menjadi pengingat kenangan serta berfungsi sbg alat pengenal lingkungan bagi mereka Cermin sbg alat untuk mendorong lansia mengingat rupanya dan mengkontrol penampilannya merupakan suatu yang baik secara psikologis Kesimpulan Penerapan lingkungan therapetik bagi lansia dilihat secara fisik bertujuan untuk meningkatkan fungsi dari lansia dalam mengatasi penurunan kondisi yg dialaminya. Kunci keberhasilan dalam penerapan lingkungan terapeutik ditempat tinggal lansia adalah terbentuknya kolaborasi yang baik antara tiga komponen (tingkah laku, organisasi dan faislitas) dalam membantu kebutuhan lansia dan menjaga kondisi kesehatannya sehingga memnimbulkan rasa percaya diri dan mandiri TERIMAKASIH