Anda di halaman 1dari 14

FAKTOR PENENTU MUTU

EKSTRAK
Pendahuluan
 Lingkungan tempat tumbuh tanaman obat
mempengaruhi kualitas dan keamanan baik
bahan baku maupun produk
 Tanaman liar heterogen berbeda dengan
tanaman budidaya
Faktor yang mempengaruhi mutu ekstrak
 Kesahihan tanaman
 Genetik
 Lingkungan tempat tumbuh
 Penambahan bahan pendukung pertumbuhan
 Waktu panen
 Penanganan pasca panen
 Teknologi ekstraksi
 Teknologi pengentalan dan pengeringan ekstrak
 Cara menyimpan ekstrak
Kesahihan Tanaman
 Biasa dikenal sebagai aspek botani
 Kesalahan pengambilan tanaman akan
berakibat fatal
 Kecermatan dan otentikasi memegang peranan
penting, selain pengetahuan kimiawi
 Diperlukan konsultasi ahli botani dari lembaga
resmi (pemerintah, PT, herbarium)
Kesahihan Tanaman
 Kemampuan identifikasi organoleptis penting
 Pengenalan mikroskopik juga perlu dilakukan
 Panduan terbaik bagi tanaman Indonesianis
dan Asia tenggara, a.l :
 PROSEA, 1999, oleh de Guzman et al
 Flora of Java, 1965, oleh Backer
 ESAI, 1985, PT Esai, dll
 Contoh; herba meniran (Phyllanthus niruri),
daun paliasa (Kleinhovia hospita)
Genetik
 Bibit unggul tentu saja akan memiliki kadar
senyawa alami lebih tinggi
 Sebaiknya industri memiliki kebun budidaya
dengan sistem pembudidayaan terintegrasi
 Variabilitas dari kualitas bahan baku akan
berkurang
Lingkungan Tempat Tumbuh
 Iklim, kualitas tanah, mutu air akan
mempengaruhi kualitas dan kuantitas senyawa
alami
 Pencemar logam berat, pestisida baik sengaja
maupun yang ada dalam tanah dan air
Penambahan bahan pendukung pertumbuhan
 Penambahan nutrisi artifisial atau alami akan
menaikkan kadar senyawa target dibandingkan
dibiarkan tumbuh apa adanya
Waktu Panen
 Sebaiknya dilakukan saat tanaman
mengandung kadar metabolit tertinggi
 Perlu diperhatikan; musim panen, kematangan
organ terpilih dan siklus biosintesis harian
 Contoh; daun belimbing wuluh sebaiknya
jangan terlalu muda karena flavonoid apigenin
sulit terdeteksi pada kromatografi
Penanganan Pasca Panen
 Teknologi pasca panen mempengaruhi mutu
ekstrak, mis. Penggunaan alat, pengeringan
yang aman dan baik, pengepakan dan
penyimpanan
 Kadar air yang terlalu tinggi berisiko terhadap
tumbuhnya jamur dan bakteri
 Aspergillus flavus => aflatoksin => hepatitis
 Pengeringan harus dikontrol derajat panasnya
agar zat-zat penting tidak rusak
Teknologi Ekstraksi
 Pemilihan metode ekstraksi disesuaikan
dengan kemampuan industri/pabrik
 Beberapa telah mengaplikasikan penyarian
berkesinambungan sehingga efisien waktu,
hemat solven, lebih banyak bahan mentah
terekstraksi
 Pelarut memegang peranan penting
 Penggunaan peralatan juga diperhatikan (kaca
atau stainless steel)
Teknologi Pengentalan dan Pengeringan
Ekstrak
 Metode pengeringan ekstrak merupakan kunci
penting suatu mutu ekstrak
 Faktor panas menjadi kunci
 Metode; tangas air, vacuum oven, freeze bulk
dryer
 Contoh; Ekstrak etanolik bunga cengkeh, jika
dengan vacuum oven diperoleh minyak atsiri
20%, jika penangas air digunakan hanya 1%
minyak atsiri
Cara Menyimpan Ekstrak
 Penyimpanan yang baik adalah penyimpanan yang
menghindarkan dari kontaminasi dan menjaga
kestabilan ekstrak serta senyawa yang dikandungnya
 Penyimpanan di dalam ruang berpengatur suhu
sangatlah direkomendasikan
 Penyimpanan ekstrak dalam pendingin 0°C tidak
direkomendasikan
 Penyimpanan ekstrak dalam kotak dengan dasar
dilapisi kapur tohor cukup baik mencegah
pertumbuhan kapang dan bakteri
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai