Anda di halaman 1dari 12

KENAKALAN REMAJA DAN PENDEWASAAN

USIA PERKAWINAN
1. YESSI KINTAN KARTINI

2. SUCI NAJLA RIZQIA

3. SISKA NURFITRI ANGGRAENI.

4. NOVITA LUTFHIANI ULFAH

5. VINKA FAJRIN M

6. NURFITRI OKTAVIANI

7. SYIFA FADLIN.

8. SYIFA AZZAHRA

9. TIKEU NUR FAJARWATI

10. SISILIA DWINA ISLAMIATI

11. RINA WIDAYANTI


DEFINISI KENAKALAN REMAJA

• kartono, ilmuwan sosiologi, mengatakan kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris
dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada
remaja yang disebabkan oleh satu bentk pengabaian sosial. akibatnya, mereka
mengembangkan bentuk perilaks a. yang menyimpang.
• santrock, kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang
tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.
• kenakalan remaja adalah kelainan tingkah laku/tindakan remaja yang bersifat antisosial,
melanggar norma sosial, agama, serta ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat.
PENYEBAB TERJADINYA KENAKALAN REMAJA
bisa disebabkan oleh factor dari remaja itu sendiri (internal) maupun factor dari luar
(eksternal).
INTERNAL EKSTERNAL
1.krisis identitas, yaitu perubahan biologis dan 1. keluarga, meliputi perceraian orang tua, tidak
sosiologi pada diri remaja memungkinkan terjadinya adanya komunikasi ataranggota keluarga, atau
dua bentuk integritas. pertama, terbentuknya perasaan perselisihan antaranggota keluarga bisa
akan konsistensi dalam kehidupannya. kedua,
memicu perilaku negative pada remaja.
tercapainya indentitas peran. kenakalan remaja terjadi
karena gagal mencapai masa integritas kedua. 2. teman sebaya yang kurang baik.

2.control diri yang lemah, di mana remaja tidak bisa 3. masyarakat/lingkungan tempat tinggal yang
mempelajari dan membedakan tingkah laku yang kurang baik.
dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima
sehingga akan terseret pada perilaku ‘nakal’.
PENGGOLONGAN DAN BENTUK KENAKALAN
REMAJA.

singgih d. gumarso ( 1988 ) mengataka dari menurut bentuknya, sunarwiyati s ( 1985 )


segi hokum, kenakalan remaja digolongkan membagi kenakalan remaja kedalam tiga
dalam dua kelompok yang berkaitan dengan tingkatan
norma-norma hukum
1. kenakalan biasa
1. kenakalan yang bersifat amoral dan sosial
serta tidak diatur dalam undang-undang 2. kenakalan menjerumus pada
pelanggaran dan
2. kenakalan yang bersifat melanggar hukum
dengan penyelesaiaan sesuai dengan 3. kenakalan menjerumus kejahatan
undang-undang
HAL-HAL YANG BISA DILAKUKAN UNTUK MENGATASI
KENAKALAN REMAJA :

1. Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini


2. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman-teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
3. Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
4. Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang.
5. Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih banyak
menghabiskan waktunya selain di rumah.
PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP)

PENGERTIAN:
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) adalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, sehingga
mencapai usia ideal pada saat perkawinan. PUP bukan sekedar menunda sampai usia tertentu saja tetapi mengusahakan
agar pernikahan dilakukan pada pasangan yang sudah siap/dewasa dari ekonomi, kesehatan, mental/psikologi.
TUJUAN
Tujuan program Pendewasan Usia Perkawinan (PUP) adalah memberikan pengertian dan kesadaran kepada remaja agar
di dalam merencanakan keluarga, mereka dapat mempertimbangkan berbagai aspek berkaitan dengan kehidupan
berkeluarga, kesiapan fisik, mental, emosional, pendidikan, sosial ekonomi serta menentukan jumlah dan jarak
kelahiran.
MASALAH
yang paling mencemaskan saat ini adalah pernikahan di bawah umur (anak/remaja) yang sangat tinggi. Hal ini terjadi
karena berbagai faktor yang saling mempengaruhi antara lain Faktor Pendidikan, Ekonomi, Sosial Budaya, tingkat
pengetahuan/ pemahaman masyarakat maupun para remaja tentang dampak negatif dari pernikahan usia dini dan
kesehatan reproduksi masih rendah, penerapan pendidikan di dalam keluarga semakin hari semakin berkurang, pengaruh
perkembangan teknologi, tingkat pendidikan remaja dan orang tua masih rendah,
KONSEP DASAR REMAJA
para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18
tahun. pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak – kanak, namun
masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. ia berada pada masa
transisi. remaja akan mengalami periode perkembangan fisik dan psikis sebagai
berikut.
1. Masa pra-pubertas (12 – 13 tahun).
2. Masa pubertas (14 – 14 tahun).
3. Masa akhir pubertas (17-18).
4. Masa remaja (19 -21 tahun).
PERSOALAN PADA REMAJA
Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani
proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-
kanaknya. Masa kanak-kanak dam masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan
perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat.
Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak
terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya. Sering
kali didapati adanya trauma dengan masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak
menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi lingkungan, seperti
kondisi ekonomi yang membuatnya mesara rendah diri, dan sebagainya. Remaja yang
nakal itu disebut pula sebagai anak cacat social.
MASALAH DAN CARA MENGATASI SEKS BEBAS
Pendidikan seks wajib diberikan kepada anak. Bahkan sejak anak masih kecil. Bilamana anak tida
memiliki bekal pendidikan seks, itu akan menambah resiko terjadinya seks bebas yang dapat
menimbulkan angka resiko penyakit kelamin yang tinggi.
Beritahu anak agar mereka dapat menghargai diri mereka, jika anak dapat menghargai dirinya sendiri,
tida seorangpun boleh atau membiarkan melakukan yang tidak senonoh terhadap dirinya yang sangat
dihargainya.
Seseorang harus dapat menolak yang diberikan kepadanya untuk melakukan prtilaku seks bebas.
Strategi ini meliputi berbagia cara untuk memperoleh kepercayaan, menimbulkan rasa ingin tahu,
memberi alasan logis, membuat bersalah, menjanjikan sesuatu, dan mengembanhkn atau mengancam
Untuk menolak perilaku seks bebas seseorang harus memiliki keimanan kepada Allah.
Berkaitan dengan menghindari seks bebas islam mengajarkan berbagai cara, dimuli
dari menahan pandangan mata sampai menghindari atau melarikan diri dari te,pat
yang memberikan tekanan. Ibadah dan puasa pun dapat membantu mengatasi tekanan
internal. Tekanan eksternal dapat diberikan dari lingkungan sosial atau pergaulan
teman sebaya.
. Beberapa cara untuk memngatakan “tidak” kepada teman sebaya :
Langsung mengatakn “tidak, terima kasih” ketika ditawarkan
Menolk dengan memberikan humor atau lelucon tetrhadap situasi itu
Menolk dengan alasan kesehatan
Memutuskan percakapan berulang-ulang jika ditawarkan

Anda mungkin juga menyukai