Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI SEKTOR

PUBLIK II
Oleh
Nisfatul Izzah, SE.M.A.

Oleh. Nisfatul Izzah, SE., M.A.


Email
nisfatulizzah@gmail.com
HP /WA: 085608133504
Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang
independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan
wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini.

OJK berkedudukan di ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berfungsi
menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap
keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:
Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;
Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan
Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan,
dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
Pengertian Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga Negara yang dibentuk berdasarkan
Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem
pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam
sektor jasa keuangan baik di sektor perbankan, pasar modal, dan sektor jasa keuangan
non-bank seperti Asuransi, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa
Keuangan lainnya.

Secara lebih lengkap, OJK adalah lembaga independen dan bebas dari campur tangan
pihak lain yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 21
tersebut.
Tujuan Dibentuk OJK
OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan:
Terselanggara secara teratur, adil, transparan dan akuntabel.
Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil.
Dan mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

Fungsi OJK
OJK mempunyai fungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang
terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan disektor jasa keuangan.

Tugas Dan Wewenang


OJK mempunyai tugas melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa
keuangan di sektor perbankan, sektor pasar modal dan sektor IKNB. OJK melaksanakan
tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:
Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan.
Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal.
Dan kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan
dan lembaga jasa keuangan lainnya.
Wewenang OJK
Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang yaitu:
Menetapkan peraturan pelaksanaan undang-undang ini.
Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
Menetapkan peraturan dan keputusan OJK.
Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan.
Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK.
Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap lembaga
jasa keuangan dan pihak tertentu.
Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada lembaga
jasa keuangan.
Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara dan
menatausahakan kekayaan dan kewajiban.
Dan menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan di sektor jasa keuangan.
Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Setiap lembaga atau perusahaan yang didirikan pasti mempunyai visi, misi, dan tujuan
yang ingin dicapai. Visi merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh suatu lembaga.
Kemudian untuk mencapai visi lembaga atau perusahaan haruslah menetapkan suatu
misi. Setelah visi dan misi ditetapkan maka selanjutnya adalah menetapkan tujuan
pencapaian yang diharapkan.

Visi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah menjadi lembaga pengawas jasa industri jasa
keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan
mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang
berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum.

Misi yang diemban OJK dalam mencapai visinya adalah :


Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara
teratur, adil, transparan dan akuntabel
Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil
Melindungi kepentingan masyarakat dan konsumen
Sedangkan tujuan OJK adalah agar keseluruhan kegiatan jasa keuangan:
Terselenggara secara teratur, adil, transparan dan akuntabel
Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil
Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat
Struktur Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Setiap pembentukan suatu organisasi pasti sudah dilengkapi dengan struktur organisasi di
dalamnya.Seperti diketahui bahwa organisasi merupakan tempat atau wadah untuk
melaksanakan suatu kegiatan.Sedangkan struktur organisasi merupakan bagan atau
kompenen yang ada dalam suatu organisasi.Tiap kompenen memiliki tugas,tanggung
jawab dan wewenang masing-masing.

Demikian juga dengan Otoritas Jasa Keuangan memiliki struktur organisasi terdiri atas:
Dewan Komisioner OJK
Pelaksana Kegiatan Operasional

Struktur Dewan Komisioner terdiri atas:


Ketua merangkap anggota;
Wakil ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota;
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota;
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota;
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian,Dana Pensiun,Lembaga Pembiayaan, dan
Lembaga Jasa Keuangan lainnya merangkap anggota;
Ketua Dewan Audit merangkap anggota;
Anggota yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen;
Anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota Dewan Gubernur Bank
Indonesia; dan
Anggota Ex-officio dari Kementerian Keuangan yang merupakan pejabat setingkat Eselon
I kementerian
Pelaksana kegiatan operasional terdiri atas:
Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen Strategis I;
Wakil Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen Strategis II;
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan memimpin bidang Pengawasan Sektor
Perbankan;
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal memimpin bidang Pengawasan Sektor Pasar
Modal;
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian,Dana Pensiun,Lembaga Pembiayaan,dan
Lembaga Jasa Keuangan Lainnya memimpin bidang Pengawasan Sektor IKNB;
Ketua Dewan Audit memimpin bidang Audit Internal dan Manajemen Risiko; dan
Anggota Dewan Komisioner bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen memimpin
bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen.
SUMBER Terkini:

https://www.dosenpendidikan.co.id/otoritas-jasa-keuangan

Sumber Buku: Richard : AKL SalemBAH 4

Anda mungkin juga menyukai