0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan6 halaman
Pemerintah memiliki kewajiban konstitusional untuk memajukan kesejahteraan seluruh rakyat. Salah satunya dengan membentuk unit-unit usaha untuk memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan bangsa dan kemakuran rakyat. Unit usaha tsb berbadan hukum di ditetapkan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) milik pusat dan BUMD milik Daerah. Selain itu juga unit yang tidak berbdan hukum sebagai Badan Layanan Umum (BLU) untuk pusat dan BLUD untuk Daerah.
Pemerintah memiliki kewajiban konstitusional untuk memajukan kesejahteraan seluruh rakyat. Salah satunya dengan membentuk unit-unit usaha untuk memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan bangsa dan kemakuran rakyat. Unit usaha tsb berbadan hukum di ditetapkan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) milik pusat dan BUMD milik Daerah. Selain itu juga unit yang tidak berbdan hukum sebagai Badan Layanan Umum (BLU) untuk pusat dan BLUD untuk Daerah.
Pemerintah memiliki kewajiban konstitusional untuk memajukan kesejahteraan seluruh rakyat. Salah satunya dengan membentuk unit-unit usaha untuk memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan bangsa dan kemakuran rakyat. Unit usaha tsb berbadan hukum di ditetapkan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) milik pusat dan BUMD milik Daerah. Selain itu juga unit yang tidak berbdan hukum sebagai Badan Layanan Umum (BLU) untuk pusat dan BLUD untuk Daerah.
Pemerintah memiliki kewajiban konstitusional untuk memajukan kesejahteraan seluruh
rakyat. Salah satunya dengan membentuk unit-unit usaha untuk memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan bangsa dan kemakuran rakyat. Unit usaha tsb berbadan hukum di ditetapkan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) milik pusat dan BUMD milik Daerah. Selain itu juga unit yang tidak berbdan hukum sebagai Badan Layanan Umum (BLU) untuk pusat dan BLUD untuk Daerah.
II. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
Dalam UU Nomor 19 Tahun 2003, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah suatu badan usaha yang dimana modal yang dimiliki pemerintah berasal dari kekayaan negara.
Tujuan-Tujuan dari BUMN
(1) Menambah penerimaan untuk Negara diberbagai sektor yang ada dalam BUMN. (2) Bertanggung jawab terhadap penyediaan jasa serta barang yang berkualitas untuk memenuhi hajat hidup masyarakat. (3) Memberikan bantuan untuk pertumbuhan serta perkembangan ekonomi nasional. (4) Mendapatkan keuntungan dari seluruh sektor BUMN yang ada. (5) Berpartisipasi aktif untuk membimbing dan untuk membantu pengusaha ekonomi lemah berupa koperasi dan masyarakat. (6) Menjadi pelopor berbagai kegiatan usaha yang masih belum dilakukan koperasi maupun pihak swasta.
Fungsi dari Badan Usaha Milik Negara
(1) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyediakan produk barang dan jasa yang bernilai ekonomis yang tidak disediakan oleh badan usaha milik swasta. (2) BUMN menjadi alat pemerintah Indonesia untuk mengelola serta menata kebijakan perekonomian masyarakat Indonesia. (3) Untuk menyediakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan orang banyak. (4) BUMN menjadi pelopor berbagai sektor ekonomi yang masih belum diminati oleh para pihak swasta (BUMS). (5) BUMN tidak hanya menyediakan lapangan kerja, namun bisa juga menambah pendapatan negara. (6) Mendorong usaha kecil koperasi dan mikro untuk berkembang. (7) Meningkatkan dan mendorong aktivitas masyarakat di berbagai jenis lapangan usaha. Jenis-Jenis BUMN Sesuai dengan UU RI Nomor 19 Tahun 2003 yang dijelaskan juga mengenai bentuk-bentuk BUMN yang ada di Indonesia. BUMN dibedakan jadi 2 jenis yaitu Badan Usaha Perseroan (Persero) dan Badan Usaha Umum (Perum). Berikut ini penjelasannya :
1. Badan Usaha Perseroan (Persero/ PT)
Badan Usaha ini memiliki modal paling sedikit (minimal 51 Persen) dari total badan usaha dan sisanya bisa berasal dari pihak lain. Badan ini diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998, dimana sebagian besar sahamnya harus dimiliki Negara. Selain itu juga harus mengikuti ketentuan Pasar Modal yang dikeluarkan BAPEPAM-LK
Ciri-Ciri dari BUMN Perseroan :
(1) Usulan pendiriannya dilakukan oleh menteri. (2) Modalnya berbentuk saham. (3) Pemimpinnya adalah direksi. (4) Sebagian atau seluruh modal merupakan milik negara (5) Pekerja pesero berstatus Pegawai Negeri Sipil. (6) Tidak mendapatkan fasilitas dari negara. (7) Status suatu perseroan terbatas diatur di dalam undang-undang. (8) Tujuan utama BUMN Perseroan adalah untuk mendapatkan laba.
Contoh Badan Usaha Milik Negara Perseroan :
PT Pertamina, PT Balai Pustaka, PT Garam, PT Pindad PT Kereta Api Indonesia dan PT Garuda Indonesia PT Kimia Farma Tbk PT Krakatau Steel Tbk PT Adhi Karya Tbk PT Perusahaan Listrik Negara
2. Badan Usaha Umum (Perum)
Badan Usaha Umum ini mempunyai modal yang seluruhnya berasal dari negara. Perum tidak membagi perusahaannya berdasar saham dan kepemilikan Perum ini sepenuhnya ada di tangan pemerintah. Hal ini sebagai wujud Kewajiban Pemerintah untuk memenuhu barang dan jasa masyarakat.
Ciri-Ciri BUMN Perum :
(1) Didirikan bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat. (2) Dipimimpin oleh direksi atau direktur. (3) Modalnya bisa dihimpun banyak pihak. (4) Pengelolaan modal dari pemerintah terpisah dengan kekayaan negara. (5) Modal berbentuk obligasi atau saham untuk perusahaan go publik. (6) Pegawainya adalah pegawai perusahaan dari swasta.
Sama dengan badan usaha yang lain, BUMN juga memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan dari BUMN :
1. Kelebihan Badan Usaha Milik Negara
BUMN menguasai berbagai sektor yang penting bagi kehidupan masyarakat di Indonesia. BUMN mendapat jaminan maupun dukungan dari negara. Permodalan BUMN berasal dari negara. Kelangsungan hidup perusahaan BUMN lebih terjamin. BUMN menjadi sumber pendapatan negara.
2. Kekurangan Badan Usaha Milik Negara
Dalam pengelolaan faktor-faktor produksi, BUMN sering Kali tidak efisien. Manajemen BUMN sekarang ini terlihat kurang profesional. BUMN sering menimbulkan monopoli atas sektor-sektor penting.
Pengelolaan BUMN sering terhambat dengan adanya peraturan-peraturan yang
mengikat.
BUMN sulit mendapatkan keuntungan bahkan sering mengalami kerugian.
BUMN Pelaksana PSO (Public Service Obligation)
Untuk BUMN Pelaksana PSO akan diberikan Pembiyaan (kompensasi) dari pemerintah erdasarkan perhitungan bisnis dan komersil, sehingga BUMN bersangkutan tidak akan terlalu terbebani keunganya. III. BLU (Badan Layanan Umum) & BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). Dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan Negara Pasal 1 ayat 23 menyebutkan bahwa : “Badan Layanan Umum adalah instansi dilingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas”. Badan layanan umum dibagi menjadi dua, badan layanan umum (pusat) dan badan layanan umum daerah (daerah) yang masing-masing mempunyai peraturan sendiri. Badan Layanan Umum (pusat) Bahwa badan layanan umum (pusat) diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Menurut Pasal 1 ayat 1 PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, merupakan : “Instansi dilingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas”. Badan Layanan Umum Daerah Badan layanan umum adalah satuan kerja perangkat daerah atau unit kerja pada satuan kerja perangkat daerah dilingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, berupa penyediaan barang atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan. Dalam menyelenggarakan dan meningkatkan layanan kepada masyarakat, badan layanan umum daerah diberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan. Peraturan Mantri Dalam Negeri No. 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah menyebutkan “BLUD adalah satuan kerja perangkat daerah atau unit kerja pada satuan kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.”
Diskusi Group dan Perkembangan Materi :
1) Berdasarkan Jenis Kegiatannya, Badan Layanan Umum terbagi menjadi 3 Kelompok: a. BLU yg kegiatannya menyediakan barang/jasa, termasuk RSU, Lembaga Pendidikan,Lisensi,penyiaran,dll.
*** Oh ya mengingatkan kembali meski BLU RS jg boleh mendapatkan pembayaran
dr masyarakat dan kalau ada sisa lebih bs dimasukkan dlm kategori pendapatan meski BUKAN tujuan utama mencari lama Tp lagi kita mengenal KUASI publik dan KUASI Swasta (tujuan melakukan pelayanan disisi lain boleh mendapatkan keuntungan untuk kelanjutan hidup Lembaga) b. BLU yang kegiatannya mengelola Wilayah atau kawasan khusus meliputi otorita pengembangan wilayah dan kawasan ekonomi tertentu, serta c. BLU yang kegiatannya mengelola dana husus, misal dana UMKM, penerusan pinjaman dan pegawai. 2) Pengelolaan Keuangan BLU BLU diberikan keleluasaan untuk menerapkan praktik2 bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat diantaranya: a. Memungut biaya pada masyarakat sebagai imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan dalam bentuk Tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per investasi dana dengan tetap mempertimbangkan kontinuitas dan pengembangan layanan, daya beli masya, asas keadilan dan kepatuhan, serta kompetisi yang sehat. b. Pendapatan BLU dapat digunakan langsung untuk membiayai belanja BLU, tanpa terlebih dahulu disetorkan ke Rekening Negara/Daerah. Namun demikian pendapatan operasional, pendapatan hibah dan pendapatan dari hasil kerjasama merupakan PNPB (Penerimaan Negara Bukan Pajak), sehingga wajib dilaporkan sebagaipendapatan negara bukan pajak. c. BLU dapat melakukan investasi, mengelolah utang piutang, pengadaan barang dan jasa e. BLU bisa mengerjakan tenaga profesional PNS/TdkPNS. d. Surplus anggaran dapat digunakan dalam anggaran berikutnya.
3) Akuntansi Pada BUMN/BUMD dan BLU/BLUD
a. Akuntansi BUMN/BUMN Karena Modal BUMD dan BUMN berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan pengelolaannya serta keduanya merupakan suatu badan hukum yang terpisah dari pemerintah, maka akuntansinya tidak mengikuti Standart Akuntansi Pemerinta (SAP). Tetapi mengikuti Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikeluarkan Ikatan Akuntan Indonesia. Meskipun demikian laporan keuangan harus disampaikan kepada pemerintah selaku pemilik perusahaan dan audit oleh BPK serta auditor internal pemerintah. b. Akuntansi BLU/BLUD Laporan Keuangannya hars di konsolidasikan pada entitas pelaporan yang secara organisatoris membawainya. Hal ini karena BLU/BLUD bukan badan hukum dan bukan kekayaan negara/daerah yang di pisahkan. Sebagaimana PSAP no. II tentang Laporan Keuangan Konsolidasi yang mengatur BLU/BLUD “Laporan keu konsolidasian pada pemerintah pusat sebagai entitas pelaporan mencakup lap. Keu semua entitas pelporan, e]termasuk lap. Keu dalam BLU” [ragraf 3] 4, 19. Adapun standar menggunakan SAK yang mengacuh pada jenis pelayanannya atau mengembangkan kebijakan akuntansi jika bekum ada SAK yang sesuai dg Industrinya. Sedangkan untuk konsolidasiannya menggunakan SAP. ***Sumber, ASP, Mahmudi, UII Press, 2016
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro