USAHA)
A. Pengertian BUMS
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) merupakan badan usaha yang seluruh modalnya
dimiliki oleh pihak swasta. Tujuan utama berdirinya BUMS adalah mencari keuntungan
pribadi bagi pemiliknya, tetapi keberadaan BUMS memberikan dampak yang baik bagi
perekonomian karena BUMS memberikan pajak bagi negara. Dengan tingginya hasil
usaha dari BUMS maka pajak yang dibayarkan pada pemerintah juga akan semakin
tinggi hal ini berdampak pada pendapatan pemerintah yang akan meningkat.
B. Perbedaan Perusahaan Swasta dan BUMS
Aspek Perusahaan Swasta BUMS
Kepemilikan Individu atau kelompok Pemerintah atau negara
individu
Pendanaan Pemilik, investor, atau Anggaran pemerintah,
pinjaman penjulan saham, dan
pinjaman pemerintah
Tujuan Keuntungan Pelayanan publik dan
kesejahteraan masyarakat
Orientasi Kepentingan pemegang Kepentingan umum dan
saham dan peningkatan fungsi sosial
nilai
Pengelolaan Ikuti prinsip tata kelola Tunduk pada kebijakan
perusahaan pemerintah
Keuntungan Lebih besar dan risiko Digunakan untuk
dan Risiko lebih tinggi pengembangan publik dan
risiko lebih rendah
Pengelolaan Diatur oleh manajemen Diatur oleh peraturan dan
Kepegawaia dan pemilik kebijakan pemerintah
n
A. Pengertian Manajemen
Menurut G. R. Terry Manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari
tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilakukan
untuk menentukan dan mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain. Manajemen adalah wadah
di dalam ilmu pengetahuan, sehingga manajemen bisa dibuktikan secara umum
kebenarannya. Sedangkan menurut Mary Parker Follet, manajemen berarti sebuah seni
atau kemampuan seseorang atau kelompok dalam mengelola, mengatur, dan
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain, atau pendelegasian tugas untuk mencapai
tujuan bersama dalam organisasi.
Berdasarkan pengertian manajemen di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
manajemen merupakan sebuah ilmu yang mengatur sumber daya manusia atau
mengelola segala sesuatu agar berjalan secara efektif dan eisien. Individu atau
pelakunya disebut dengan manajer.
B. Unsur-Unsur Manajemen dan Tingkatan Manajemen
a. Unsur-unsur Manajemen
1) Man atau Manusia
Unsur manajemen yang pertama adalah manusia. Kedudukan dari manusia di
dalam unsur manajemen adalah yang paling utama. Selain itu, di dalam sistem
operasinya, unsur manusia juga terbilang begitu krusial. Dalam hal ini, manusia
adalah sumber daya yang sangat diperlukan untuk memimpin, menggerakkan
karyawan atau bawahan serta mengerahkan tenaga dan pikiran agar dalam
keberlangsungan suatu lembaga.
2) Material atau Bahan
Unsur material atau bahan ini adalah bahan baku yang dibutuhkan dalam
menjalankan suatu proses bisnis. Ketika keberadaan bahan baku tak tersedia
dengan baik atau akses untuk bisa mendapatkan bahan baku sangat sulit, maka
secara otomatis dapat mengakibatkan turunnya kinerja proses produksi. Kondisi
ini juga akan mempengaruhi proses bisnis yang sedang kalian jalankan dalam
jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, bahan baku yang
digunakan dalam bisnis harus diseleksi dengan ketat agar bisa mendapatkan
kualitas yang terbaik.
3) Machine atau Mesin
Mesin juga menjadi salah satu unsur manajemen yang begitu penting. Mesin
bisa diartikan sebagai peralatan yang digunakan oleh suatu lembaga atau
instansi. Dimana mesin bisa memberikan dukungan terhadap lancarnya proses
menuju tujuan yang diinginkan oleh perusahaan atau suatu bisnis yang sedang
dijalankan. Adanya mesin juga akan membuat bahan baku untuk diproses agar
menjadi sebuah produk dengan kualitas tinggi. Itu artinya, mesin dapat
mempercepat dan mempermudah suatu pekerjaan sehingga bisnis yang sedang
dijalankan akan menjadi lebih efisien dari segi waktu, uang maupun tenaga.
4) Money atau Uang
Berikutnya, ada uang yang juga menjadi salah satu unsur manajemen. Dalam hal
ini, uang bisa diartikan sebagai unsur penting yang mendasari dari semua
kegiatan bisnis seperti kegiatan manajemen agar bisa mencapai tujuan yang
diinginkan. Semua proses pekerjaan yang akan diberlangsungkan akan
membutuhkan uang. Misalnya seperti membeli peralatan, perlengkapan serta
beberapa hal lain yang dibutuhkan untuk bisnis maupun perusahaan.
5) Method atau Metode
Metode juga menjadi salah satu bagian dari unsur manajemen. Metode sendiri
adalah unsur manajemen yang akan digunakan untuk mengatur proses
berjalannya prosedur kegiatan. Adanya metode dalam kegiatan bisnis akan
sangat membantu seluruh proses yang diperlukan. Selain itu, metode juga bisa
menjadikan proses dalam kegiatan bisnis akan menjadi lebih efisien.
6) Market atau Pasar
Market atau pasar merupakan unsur manajemen yang berikutnya. Sama seperti
unsur manajemen lainnya, unsur pasar keberadaannya begitu penting terutama
bagi perusahaan atau sebuah bisnis yang sedang berjalan.
7) Minutes atau Waktu
Terakhir, ada unsur waktu yang merupakan aset paling berharga yang juga
memerlukan adanya penonjolan dari proses perencanaan manajemen. Dalam
sebuah bisnis, kalian harus bisa memperhitungkan waktu dengan seefektif
mungkin.
b. Tingkatan Manajemen
Tingkatan manajemen dalam organisasi dibedakan dari tiga golongan yaitu sebagai
berikut:
1) Top Management
Top Management atau manajemen puncak merupakan level tertinggi dalam
tingkatan manajemen. Top Manajemen bertanggung jawab atas semua
kebijakan, strategi, dan jalannya suatu perusahaan. Dalam kegiatannya, top
manajemen akan lebih banyak menggunakan kerja otak daripada kerja fisik.
adapun tugas top manajemen diantaranya yaitu menyusun visi misi perusahaan,
menyusun kebijakan dan strateginya, dan menjalin hubungan dengan pihak
diluar perusahaan. Contohnya yaitu :general manager, CEO (Chief Executive
Oicer), presiden direksi, dan dewan direksi.
2) Middle Management
Middle Management atau manajemen menengah bertanggung jawab terhadap
manajemen puncak. Dalam kegiatannya, tingkatan manajemen ini akan
menggunakan kerja otak dan kerja isik secara seimbang. Tugasnya antara lain
mengawasi beberapa unit kerja dan menerapkan rencana yang sudah disusun
sebelumnya. Contohnya yaitu: kepala departemen dan manajer cabang.
3) Lower Management
Lower Management adalah tingkatan yang paling bawah dalam suatu organisasi.
Dalam kegiatanya, level manajemen ini akan lebih banyak menggunakan kerja
isik dibandingkan dengan kerja otak. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh
lower management yaitu melakukan pengambilan keputusan,
mengkomunikasikan rencana, memotivasi karyawan, dan menetapkan prestasi
yang layak diterima oleh karyawan. Contohnya yaitu: mandor, supervisor, dan
kepala seksi.
C. Fungsi Manajemen
Secara umum, terdapat empat fungsi manajemen, yaitu:
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan fungsi pertama dari manajemen suatu organisasi. Fungsi ini
akan dibuat atau dilakukan di awal kegiatan untuk menentukan tujuan yang ingin
dicapai. Fungsi ini juga meliputi perumusan dan penyusunan apa saja yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan, menentukan strategi dan program kerja yang akan
dilakukan serta kebijakan yang akan diterapkan. Pada tahap perencanaan, juga harus
ditentukan sumber daya apa saja yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut. Pada tahapan ini, bisa juga menerapkan konsep 5W + 1 H, meliputi:
1) What
Apa yang akan dibuat atau dilakukan. Meliputi penetapan sebuah tujuan.
2) Why
Mengapa kita harus mencapai tujuan tersebut.
3) Where
Berkaitan dengan dimana kita akan mengerjakan pekerjaan tersebut.
4) When
Kapan kegiatan atau tujuan tersebut akan dilakukan.
5) Who
Siapa yang akan melakukan kegiatan tersebut.
6) How
Bagaimana cara yang ditempuh untuk melakukan suatu kegiatan atau cara yang
ditempuh untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
b. Perorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan sebuah proses atau kegiatan membagi dan
mengalokasikan pekerjaan yang harus dilakukan oleh masing-masing individu.
Pengorganisasian melibatkan pemberian wewenang maupun tanggung jawab,
mengalokasikan sumber daya yang terdapat di organisasi maupun perusahaan dan
juga menentukan bagaimana individu atau kelompok akan dikoordinasikan. Fungsi
ini identik dengan struktur organisasi. Dengan kata lain, fungsi ini merupakan
kegiatan yang berhubungan dengan pembagian pekerjaan agar tujuan bisa dicapai.
Pengorganisasian sangat penting dalam sebuah organisasi maupun perusahaan,
supaya dapat menempatkan setiap orangnya sesuai dengan tugas dan
kemampuannya. Selain itu, tidak ada penumpukan pekerjaan karena setiap orang
sudah dibagi tugasnya masing-masing.
c. Pelaksanaan (Actuating)
Fungsi ini menggerakkan agar semua anggota kelompok bekerja secara efektif dan
eisien sesuai dengan tugasnya masing-masing agar tujuan organisasi dapat dicapai.
Fungsi ini juga memiliki arti melakukan tindakan untuk memberikan pengaruh dan
menggerakan orang untuk bekerja dengan sendirinya dan penuh kesadaran. Dalam
penerapan fungsi actuating, pimpinan perusahaan tidak hanya menggerakan, akan
tetapi memberikan arahan, motivasi, dan semangat kepada setiap individu yang ada
di dalam organisasi tersebut. Fungsi ini identik dengan leadership (kepemimpinan)
dan ini menjadi bagian yang sangat penting dalam proses manajemen.
d. Pengawasan (Controlling)
Salah satu fungsi yang penting dalam manajemen adalah fungsi pengawasan. Fungsi
ini akan menilai apakah yang sudah direncanakan berjalan dengan baik atau tidak,
apakah ada yang harus diperbaiki untuk evaluasi dan perbaikan kedepannya.
Dengan kata lain, pengawasan adalah kegiatan yang berhubungan dengan
mengendalikan atau mengawasi setiap pekerjaan serta melakukan tindakan koreksi
atau perbaikan.
D. Bidang Manajemen
Terdapat empat bidang manajemen. Masing-masing bidang ini memiliki tugas yang
berbeda. Adapun keempat bidang tersebut adalah sebagai berikut:
a. Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengatur
jalannya proses produksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Manajemen
produksi juga meliputi bagaimana mengatur berbagai input atau faktor produksi
supaya hasil produksi yang dihasilkan sesuai dengan yang ditetapkan. Kegiatan
yang terdapat dalam manajemen produksi meliputi penentuan input atau bahan baku
yang akan digunakan, penentuan alat-alat atau teknologi apa yang digunakan, dan
juga penentuan metode produksi, serta melakukan pengawasan selama
berlangsungnya proses produksi.
b. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah kegiatan pengaturan proses penyampaian produk dari
produsen kepada konsumen agar berjalan secara efektif dan eisien. Kegiatan dalam
manajemen pemasaran meliputi pemilihan segmentasi pasar atau memilih konsumen
yang akan dituju, menganalisis kesempatan atau peluang pasar, menentukan cara
promosi usaha, dan mengelola usaha pemasaran agar produk yang dihasilkan bisa
dikenal oleh masyarakat. Tujuan adanya manajemen pemasaran diantaranya yaitu
memperbanyak konsumen dan memperluas pasar bagi kemajuan usaha suatu
perusahaan.
c. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah kegiatan pengaturan dalam usaha pencarian dan
pemanfaatan dana agar berjalan secara efektif dan eisien. Manajemen keuangan
merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menyediakan dana dalam rangka
memenuhi kegiatan perusahaan. Terdapat dua kegiatan utama yang merupakan
fungsi manajemen keuangan. Pertama yaitu fungsi mendapatkan dana atau
bagaimana cara memperoleh dana. Sedangkan fungsi yang kedua yaitu bagaimana
dana tersebut digunakan dan dikelola secara efektif dan eisien.
d. Manajemen Personalia
Manajemen personalia disebut juga manajemen sumber daya manusia. Menurut
Hasibuan, manajemen personalia merupakan ilmu dan seni mengatur hubungan dan
peranan tenaga kerja agar efektif dan eisien untuk membantu terwujudnya tujuan
perusahaan dan karyawan. Dengan kata lain, manajemen personalia berkaitan
dengan pengurusan sumber daya manusia atau karyawan dalam suatu organisasi
atau perusahaan. Kegiatan yang dilakukan oleh manajemen personalia diantaranya
yaitu perekrutan karyawan, kegiatan pengembangan meliputi pendidikan dan
pelatihan bagi karyawan, pemberian kompensasi atau pengaturan pemberian upah,
serta kegiatan penyusunan program keselamatan, kesehatan, dan pelayanan
karyawan, serta pemutusan hubungan kerja.
PENDAPATAN NASIONAL
KESENJANGAN EKONOMI
Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan ekonomi adalah kondisi tidak seimbang yang
terjadi di masyarakat berdasarkan aspek ekonomi, dimana aspek ekonomi dapat terlihat dari
tidak seimbangnya pendapatan masyarakat. Di satu daerah bisa terdapat kelompok
masyarakat yang memiliki pendapatan yang sangat tinggi, bahkan di atas rata-rata, tetapi
ada juga kelompok masyarakat yang memiliki pendapatan rendah di bawah rata-rata dan
tinggal di daerah yang sama.
Kesenjangan ekonomi dapat terjadi karena adanya perbedaan batas kemampuan inansial
yang besar antara kelompok pendapatan tinggi dengan kelompok pendapatan rendah. Tentu
saja ini bukan merupakan hal yang baik bagi suatu negara, sebab besarnya kesenjangan
inansial antara kelompok pendapatan tinggi dengan kelompok pendapatan rendah
menunjukkan masih tingginya ketimpangan ekonomi yang terjadi di negara tersebut.
Kesenjangan ekonomi dapat memicu timbulnya kemiskinan di masyarakat. Adapun
penyebab kesenjangan ekonomi diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Penyebab Kesenjangan Ekonomi
a. Kondisi Demografi
Kondisi demograi berkaitan dengan kependudukan. Kondisi penduduk di satu
daerah dengan daerah lainnya tentulah berbeda, baik itu dari segi jumlah, komposisi,
dan persebaran. Kondisi penduduk yang semakin beragam antara penduduk di
perkotaan dan di pedesaan tentu saja akan menghasilkan masalah yang semakin
kompleks.
Komposisi penduduk juga sangat menentukan kesenjangan ekonomi. Komposisi
penduduk dapat dilihat dari jumlah penduduk yang berada pada usia produktif.
Daerah dengan komposisi penduduk yang berada pada usia produktif lebih banyak
tentu akan berbeda dengan daerah yang jumlah penduduk produktifnya lebih sedikit.
Persebaran penduduk juga menjadi masalah, di mana persebaran tidak merata.
Contohnya, karena merasa Pulau Jawa memberikan peluang untuk mendapatkan
pekerjaan yang layak, maka banyak masyarakat yang pergi mencari pekerjaan di
Pulau Jawa sehingga terjadi persebaran penduduk yang cenderung hanya terpusat di
Pulau Jawa.
b. Kondisi Pendidikan
Pendidikan adalah elevator bagi masyarakat agar dapat meningkatkan kualitas
hidupnya. Meski memiliki kurikulum yang sama, tetapi setiap daerah tidak memiliki
kualitas yang sama dalam pendidikan. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan
fasilitas maupun mutu pendidikan. Perbedaan kondisi pendidikan akan
menghasilkan perbedaan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang
berkualitas dapat menjadi salah satu modal dalam menghasilkan standar ekonomi
yang tinggi bagi masyarakat.
c. Pendapatan yang Tidak Merata
Tingkat pendapatan atau upah di setiap daerah berbeda-beda. Hal ini dapat
menyebabkan kesenjangan ekonomi sebab masyarakat di daerah perkotaan atau
daerah industri akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan upah yang lebih
tinggi dibandingkan dengan masyarakat di daerah pedesaan. Tingkat pendapatan ini
akan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidup dari setiap individu. Dengan
memperoleh pendapatan yang tinggi, maka kemampuan pemenuhan kebutuhan
masyarakat akan semakin tinggi, sedangkan tingkat upah yang rendah akan
membuat masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya.
d. Pembangunan yang Tidak Merata
Pembangunan yang merata merupakan salah satu langkah negara untuk
mengurangi kesenjangan ekonomi. Salah satu contoh bentuk pembangunan yang
dilakukan pemerintah adalah pembangunan infrastruktur. Jika pembangunan
infrastruktur dilakukan dengan baik, maka ketercapaian pembangunan ekonomi
yang merata akan lebih mudah dicapai. Apabila pembangunan infrastruktur
dilakukan dengan merata, maka masyarakat di setiap wilayah dapat melakukan
kegiatan ekonomi dengan efisien.
Rendahnya kemampuan pelaku ekonomi dalam melakukan kegiatan ekonomi,
akan mengakibatkan rendahnya pendapatan yang akan mereka terima. Rendahnya
pendapatan menjadi pemicu ketidakmampuan masyarakat memenuhi kebutuhannya,
sehingga akan timbul permasalahan kesenjangan ekonomi di masyarakat.
e. Kurangnya Lapangan Kerja
Kesejahteraan masyarakat salah satunya dipengaruhi oleh ketersediaan lapangan
kerja. Sempitnya lapangan kerja akan memunculkan pengangguran di masyarakat.
Masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tidak dapat memenuhi kebutuhan dengan
maksimal. Bayangkan apabila tenaga kerja yang tidak terserap adalah kepala
keluarga di usia produktif, hal ini tentu akan berdampak tidak hanya pada satu
individu melainkan pada satu keluarga.
Tingginya angka pengangguran juga disebabkan karena jumlah angkatan kerja
yang terlalu tinggi di satu wilayah, sedangkan lapangan kerja yang tersedia di
daerah tersebut sangat minim. Rendahnya kualitas dari sumber daya manusia juga
menjadi penyebab masyarakat kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuannya. Dapat saja terjadi, lapangan kerja luas, tetapi kompetensi yang
dibutuhkan tidak tersedia di masyarakat. Jika di suatu daerah tidak mampu
menciptakan lapangan kerja, maka kesenjangan ekonomi dapat semakin besar.
2. Solusi Mengatasi Kesenjangan Ekonomi
Kesenjangan ekonomi memiliki dampak pada kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab
itu, diperlukan langkah-langkah yang solutif dalam mengatasi hal tersebut. Solusi
mengatasi kesenjangan ekonomi dapat dilakukan dengan mengidentiikasi akar
penyebabnya. Jika akar penyebabnya berbeda, maka solusinya juga akan berbeda.
Misalnya, jika penyebab kesenjangan ekonomi berkaitan dengan pendidikan yang tidak
merata maka solusinya membuat suatu kebijakan agar pendidikan menjadi rata, begitu
pun dengan aspek lainnya.
Mengatasi kesenjangan ekonomi bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah,
melainkan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Oleh karenanya dibutuhkan
sinergi dan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah. Adapun solusi yang dapat
dilakukan untuk mengatasi kesenjangan ekonomi antara lain sebagai berikut.
a. Pendidikan
Sebagaimana penyebab kesenjangan ekonomi adalah pendidikan yang tidak merata,
maka solusi mengatasi kesenjangan ekonomi adalah meningkatkan kualitas
pendidikan yang merata. Tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan merupakan salah
satu faktor yang penting untuk memperkuat pondasi perekonomian.
b. Infrasturktur
Pembangunan infrastruktur dapat mengurangi kesenjangan ekonomi. tidak dapat
dipungkiri adanya infrastruktur yang tidak merata menyebabkan lambatnya
pengiriman barang di berbagai daerah sehingga meningkatkan biaya produksi. Salah
satu pembangunan infrastruktur yang dapat mengurangi kesenjangan adalah dengan
pembangunan pelabuhan, sehingga kegiatan mengirim dan menerima barang akan
dilakukan dengan cepat.
c. Subsidi
Pemberian subsidi yang tepat sasaran kepada masyarakat dapat menjadi solusi bagi
masalah kesenjangan ekonomi. Subsidi dari pemerintah dapat berupa bantuan secara
langsung, maupun bantuan dalam bentuk modal alat kepada masyarakat, agar dapat
meningkatkan kegiatan ekonominya. Hal tersebut diharapkan dapat mendorong
pendapatan di daerah sehingga kesenjangan ekonomi dapat teratasi.
INDEKS HARGA
A. Pengertian Indeks Harga
Kenaikan harga berbagai komoditas di masyarakat secara umum diukur dari hasil
pencatatan harga komoditas di berbagai kota di Indonesia. Tugas ini dilakukan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS). Perhitungan dilakukan setiap bulan dengan menggunakan
angka indeks. Angka indeks adalah suatu angka relative yang dinyatakan dalam
persentase dan biasanya untuk kesederhanaan lambang persentasenya dihilangkan.
Terdapat beberapa macam angka indeks, namun pada modul ini hanya akan dibahas
tentang Indeks Harga. Indek harga adalah angka yang diharapkan dapat dipakai untuk
memperlihatkan perubahan mengenai harga-harga barang, baik harga untuk satu macam
barang maupun berbagai macam barang dalam waktu dan tempat yang sama atau
berlainan.
Terdapat tiga kemungkinan dalam hasil perhitungan indeks harga, yaitu :
1. Jika indeks harga > 100 berarti harga mengalami kenaikan (terjadi inflasi).
2. Jika indeks harga < 100 berarti harga mengalami penurunan (terjadi deflasi).
3. Jika indeks harga = 100 berarti harga tetap (tidak naik dan tidak turun).
Contoh :
Bila harga barang tahun 2014 sebesar Rp8.000,00 per kilogram, kemudian pada tahun
2015 naik menjadi Rp10.000,00 per kilogram, maka indeks harga barang tersebut pada
tahun 2015 dapat dihitung sebagai berikut :
= 10.000/8.000 x 100 = 125
Jadi harga barang pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 25%.
B. Tujuan Perhitungan Indeks Harga
Dalam menyusun indeks harga perlu dirumuskan tentang apa yang akan diukur,
bagaimana cara mengukur, dan untuk apa pengukuran tersebut dilakukan. Penyusunan
indeks harga dalam ekonomi bertujuan antara lain sebagai berikut :
1. Sebagai petunjuk atau barometer dari kondisi ekonomi umum. Hal ini mengandung
maksud sebagai berikut:
a. Indeks harga grosir dapat menggambarkan secara tepat tentang tren
perdagangan.
b. Indeks harga diterima petani dapat menggambarkan kemakmuran di bidang
agraria.
2. Sebagai pedoman bagi kebijakan dan administrasi perusahaan.
3. Indeks harga dapat dipergunakan sebagai deflator, maksudnya bahwa pengaruh
perubahan harga dapat dihilangkan dengan cara membagi nilai tertentu dengan
indeks harga yang sesuai. Proses ini dinamakan proses deflasi dan pembaginya
disebut deflator.
4. Indeks harga dapat dipakai sebagai pedoman bagi pembelian barang-barang.
Maksudnya adalah harga barang yang dibeli dapat dibandingkan dengan indeks
harga eceran atau indeks harga grosir agar dapat diukur efisiensi pembelian barang-
barang yang bersangkutan.
5. Indeks harga barang-barang konsumsi merupakan pedoman untuk mengatur gaji
buruh atau menyesuaikan kenaikan gaji buruh pada masa inflasi.
C. Macam-Macam Indeks Harga
1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indeks harga yang umum digunakan
untuk menggambarkan pergerakan harga. Dengan kata lain, IHK adalah indeks yang
mengukur perubahan-perubahan yang terjadi pada harga eceran barang dan jasa
yang diminta konsumen dari waktu ke waktu. Perubahan IHK dari waktu ke waktu
menunjukkan pergerakan harga dari sejumlah barang dan jasa yang dikonsumsi
masyarakat. IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang memberikan
informasi mengenai harga barang dan jasa yang dibayar oleh konsumen.
Perhitungan IHK dilakukan untuk merekam perubahan harga beli di tingkat
konsumen (purchasing cost) dari sekelompok tetap barang dan jasa (fixed basket)
yang pada umumnya dikonsumsi masyarakat.
2. Indeks Harga Produsen (IHP)
Indeks Harga Produsen (IHP) adalah indeks harga yang menggambarkan tingkat
perubahan harga di tingkat produsen. Pengguna data dapat memanfaatkan
perkembangan harga produsen sebagai indikator dini harga grosir maupun harga
eceran. Selain itu dapat juga digunakan untuk membantu penyusunan neraca
ekonomi (PDB), distribusi barang, margin perdagangan, dan sebagainya. IHP
dikelompokkan ke dalam sektor Pertanian, Pertambangan dan Penggalian, dan
Industri Pengolahan.
3. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan bahwa IHPB adalah harga indeks yang
menggambarkan besarnya perubahan harga pada tingkat harga perdagangan
besar/grosir dari komoditas-komoditas yang diperdagangkan di suatu negara/daerah,
Komoditas tersebut merupakan produksi dalam negeri ataupun yang diekspor dan
komoditas yang berasal dari impor.
4. Indeks harga yang diterima (It) dan dibayar petani (Ib)
Indeks harga yang diterima (It) yaitu indeks harga yang berhubungan dengan
pengorbanan (harga pokok) yang telah dikorbankan dengan hasil diterima petani,
atau indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga produsen atas hasil
produksi petani.
Sedangkan Indeks harga yang dibayar petani (Ib), yaitu indeks harga yang
meliputi pembelian/biaya konsumsi dan pembelanjaan untuk biaya produksi
pertaniannya atau indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga kebutuhan
rumah tangga petani, baik itu kebutuhan untuk konsumsi sehari-hari maupun
kebutuhan untuk proses produksi pertanian.
Dari perhitungan indeks harga yang diterima petani dan dibayar petani, maka
dapat ditentukan Nilai Tukar Petani. Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan angka
perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang
dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. NTP merupakan salah satu
indikator relatif tingkat kesejahteraan petani. Semakin tinggi NTP maka semakin
sejahtera tingkat kehidupan petani.
5. Indeks harga saham
Indeks harga saham yaitu indeks harga yang mengukur perubahan harga saham
di pasar modal, yang terdiri dari :
a. Indeks Harga Saham Individu (IHSI) adalah indeks harga masing-masing saham
yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
b. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks semua saham yang
tercatat sebagai komponen perhitungan indeks
D. Metode Perhitungan Indeks Harga
Perhitungan indeks harga dapat dilakukan dengan beberapa metode. Oleh karena itu,
perlu dilakukan pilihan yang tepat agar tujuan angka indeks yang telah ditetapkan
hasilnya dapat dipercaya. Pada dasarnya terdapat dua metode penghitungan angka
indeks yaitu:
a. Indeks Harga Agregatif Sederhana atau Indeks Harga Agregatif Tidak Tertimbang
(simple aggregative methode).
b. Indeks Harga Agregatif Tertimbang
IA=
∑ Pn x 100 Pn = harga yang dihitung angka indeksnya
∑P o
Po = harga pada tahun dasar
Contoh :
Macam Harga Kuantitas
Barang 2014 (Rp) 2015 (Rp) 2014 2015
A 200,00 300,00 50 unit 100 unit
B 300,00 350,00 100 unit 100 unit
C 500,00 500,00 200 unit 250 unit
D 1.000,00 850,00 300 unit 450 unit
E 200,00 300,00 150 unit 100 unit
Σ 2.200,00 2.300,00 1.000 unit
800 unit
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2015 adalah:
2.300
IA= x 100=104 ,55
2.200
Jadi, harga tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 4,55%.
IL=
∑ (P ¿ ¿ n . Qo) Pn¿ = Harga pada tahun yang
∑ ( Po .Q o ¿) x 100 ¿dihitung indeksnya
Po = Harga pada tahun dasar
Qo = Kuantitas pada tahun dasar
Berdasarkan data di atas, maka indeks Laspeyres (IL) dapat dihitung sebagai
berikut.
210.000
IL= x 100=105 ,00
200.000
Berarti pada tahun 2015 telah terjadi kenaikan harga sebesar 5%.
IP=
∑ (P ¿ ¿ n . Qn ) Pn¿ = Harga tahun yang dihitung
∑ (Po . Qn ¿) x 100 ¿angka indeksnya
Po = Harga pada tahun dasar
Qn = Kuantitas tahun yang dihitung
angka indeksnya
Berdasarkan datadi atas, maka indeks Paasche dapat dihitung sebagai berikut.
242.500
IP= x 100=101 ,04
240.000
Berarti pada tahun 2015 terjadi kenaikan harga sebesar 1,04%.
Dari Metode Laspeyres dan Metode Paasche terdapat suatu kelemahan sebagai
berikut.
- Angka indeks Laspeyres mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan
lebih besar (over estimate), karena pada umumnya harga barang cenderung
naik, sehingga kuantitas barang yang diminta mengalami penurunan. Dengan
demikian besarnya Qo akan lebih besar dari pada Qn.
- Angka indeks Paasche mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan
cenderung lebih rendah (underestimate), karena dengan naiknya harga akan
menyebabkan permintaan turun, sehingga Qn lebih kecil dari pada Qo .
Untuk menghilangkan kelemahan tersebut dilakukan dengan cara
mengintegrasikan angka indeks tersebut, yaitu dengan menggunakan metode
indeks Drobisch and Bowley. (ID), Indeks Irving Fisher (IF), dan Indeks
Marshal Edgewarth (IM).
3) Metode Drobisch and Bowley (ID)
Angka indeks tertimbang dengan Metode Drobisch and Bowley dapat
dirumuskan sebagai berikut.
Rumus : Keterangan :
ID = Indeks Drobisch and Bowley
IL+ IP IL = Indeks Laspeyres
ID=
2 IP = Indeks Paasche
ℑ=
∑ ( P ¿ ¿ o +Qn) Pn Qo ¿
= Jumlah kuantitas pada
∑ (Q o . Qn ¿ )P o x 100 ¿tahun dasar
Qn = Jumlah kuantitas tahun
yang dihitung
Po = Harga pada tahun dasar
Pn = Harga pada tahun yang
dihitung
Untuk lebih jelasnya, perhatikan data pada tabel dibawah ini agar kamu dapat
mencari angka indeks Marshal Edgewarth.
Macam Harga (Rp) Kuantitas
(Q o +Q n ) (Q o +Q n )
Barang 2014 2015 2014 2015
(Po ) (Pn ) (Qo ) (Qn ) Pn Po
A 200,00 300,00 50 unit 100 unit 45.000,00 30.000,00
B 300,00 350,00 100 unit 100 unit 70.000,00 60.000,00
C 500,00 500,00 200 unit 250 unit 225.000,00 225.000,00
D 100,00 50,00 300 unit 450 unit 37.500,00 75.000,00
E 200,00 300,00 150 unit 100 unit 75.000,00 50.000,00
Σ 452.500,00 440.000,00
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks Marshal Edgewarth dapat dihitung
sebagai berikut.
452.500
ℑ= x 100=102, 84
440.000
Berarti terjadi kenaikan harga sebesar 2,84% pada tahun 2015.
INFLASI
Bentuk kurva Phillips memiliki kemiringan yang negatif, yang menunjukkan adanya
hubungan negatif antara inflasi dan pengangguran. Hal ini menandakan bahwa inflasi
rendah dan pengangguran rendah tidak dapat dicapai secara bersamaan, yang berarti
bahwa jika perekonomian ingin mencapai kesempatan kerja yang tinggi (pengangguran
rendah), sebagai konsekuensinya harus bersedia menanggung beban inflasi yang tinggi.
Gambar di atas menunjukkan trade-off jangka pendek antara inflasi dan
pengangguran. Pembuat kebijakan dapat memanipulasi permintaan agregat untuk
memilih kombinasi inflasi dan pengangguran pada kurva ini, yang disebut Kurva
Phillips Jangka Pendek.
Hasil penelitian Phillips diadopsi oleh ekonom aliran Keynesian untuk menjelaskan
trade-off antara tingkat inflasi dan pengangguran. Hubungan inflasi dan pengangguran
dapat dijelaskan dengan menggunakan analisis kurva AD–AS.
Kurva AD-AS