Anda di halaman 1dari 16

Refarat

PTERIGIUM

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
Pendahulua
n
 Berasal dari bahasa Yunani, yaitu pteron, yang berarti sayap
 Faktor risikonya antara lain: genetik, pajanan sinar matahari, pajanan sinar UV, dan
usia.
 Kasus Pterygium yang tersebar di seluruh dunia sangat bervariasi, tergantung
pada lokasi geografisnya, tetapi lebih banyak di daerah iklim panas dan kering
Anatomi
Konjungtiva
APA ITU PTERIGIUM?
Pterigium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang
bersifat degeneratif dan invasif. Pertumbuhan ini biasanya terletak pada
celah kelopak bagian nasal ataupun temporal konjungtiva yang meluas ke
daerah kornea. Pterygium berbentuk segitiga dengan puncak di bagian
sentral atau di daerah kornea.
Epidemiologi
• >> di daerah iklim panas dan kering
• ↑↑ di daerah berdebu dan kering
• ↑↑ di dekade ke 2 dan 3 kehidupan
• Rekurensi umur muda > umur tua
• L:P→4:1
ETIOLOGI

Sinar UV-B Mikrotrauma Neoplasma

Sinar UV-B merupakan Mikrotrauma oleh Gen p53 yang


sinar yang dapat pasir, debu, angin, merupakan penanda
menyebabkan mutasi inflamasi, bahan iritan neoplasia dan
pada gen p-53 lainnya atau apoptosis ditemukan
sehingga dapat terjadi kekeringan juga pada pterygium
proliferasi abnormal berfungsi sebagai
epitel limbus faktor resiko
pterygium
Faktor Risiko

Tempat
Usia Pekerjaan
Tinggal

Jenis
Kelamin Herediter Infeksi
Patogenesis

UV-B

Mutasi gen p53

TGF-β >>

Pengaturan berlebihan pada sistem kolagenase, migrasi seluler dan
angiogenesis

Degenerasi elastoid kolagen & timbulnya jaringan fibrovaskular + inflamasi
Diagnosis
ANAMNESIS
• asimptomatis
• rasa gatal, panas, dan ada yang mengganjal,
• mata sering berair dan tampak merah

PEMFIS
• Ditemukan selaput berbentuk segitiga yang
muncul dari arah fissura intrapalpebral medial atau
lateral ke arah kornea
• Tajam penglihatan dapat normal atau menurun
PENUNJANG
• Slitlamp
• Topografi kornea
Klasifikasi

STADIUM I STADIUM II STADIUM III STADIUM IV


Diagnosa
Banding
PSEUDOPTERYGIUM PINGECULA

Pseudopterigium merupakan perlekatan Pinguekula merupakan benjolan pada


konjungtiva dengan kornea yang cacat. Sering konjungtiva bulbi yang ditandai dengan adanya
pseudopterigium ini terjadi pada proses nodul berwarna kekuningan.
penyembuhan tukak kornea, sehingga
konjungtiva menutupi kornea
Penatalaksanaan

KONSERVATIF PEMBEDAHAN
• Edukasi • Bare sclera
• Medikamentosa -> jika ada keluhan • Conjunctival graft
• Artifical tears dan steroid • Amniotic membrane grafting
Komplikasi
Pre-operasi
merah, iritasi, skar kronis pada konjungtiva dan kornea, distorsi dan penglihatan
sentral berkurang

Intra operasi
perforasi korneosklera, graft oedem, graft hemorrhage, graft retraksi, jahitan
longgar, skar konjungtiva, skar kornea

Post operasi
rekuren pterygium post operasi. Infeksi, reaksi bahan jahitan (benang), diplopia, scar
cornea, conjungtiva graft longgar
Prognosis

Penglihatan dan kosmetik pasien setelah dieksisi adalah baik.


Kebanyakan pasien dapat beraktivitas lagi setelah 48 jam post operasi.
Pasien dengan pterigium rekuren dapat dilakukan eksisi ulang dan graft
dengan konjungtiva autograft atau transplantasi membran amnion
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas, Sidharta. Ilmu Penyakit Mata edisi 5. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2017. Badan
Penerbit FK UI
2. Laszuarni. Prevalensi Pterigium di Kabupaten Langkat. Tesis Dokter Spesialis Mata. Departemen Ilmu Kesehatan
Mata Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2010.
3. Jerome P Fisher, Pterygium. [online]. 2019 http://emedicine.medscape.com/article/1192527-overview
4. Garcia-Ferrer FJ. et al. Pterigium. 2018. Dalam: Vaughan & Asbury General Ophthalmology. 19 th Ed. Mc Graw Hill
Pub
5. Salmon, John F. 2019. Conjungtiva. In: Kanski’s Clinical Opthalmology. 9 th Ed. Elsevier.
6. Skuta, Gregory L. Cantor, Louis B. Weiss, Jayne S. Clinical Approach to Depositions and Degenerations of the
Conjungtiva, Cornea, and Sclera. In : External Disease and Cornea. San Fransisco: American Academy of
Ophtalmology. 2016. P.8-13, 366.
7. Maheswari, sejal. Pterydium-inducedcornealrefractive changes. [online] 2019. Aviable from :
http//www.ijo.in/article.asp?issn
8. Anton,dkk. Pterigium. [online] 2019. Available from: www.inascrs.org/pterygium/
9. Drakeiron. Pterigium. [online] 2019. Avaible from : http://drakeiron.wordpress.com/info-pterigium.
10. Khurana, AK. 2007. Comprehensive Ophthalmology. 4 th Edition.
11. Singh, Sanjay Kumar. Pterygium: Epidemiology, Prevention and Treatment. Community Eye Health Journal. Volume
29. 2017
12. Aminlari, Ardalan. et al. Mangement of Pterygium. Ophthalmic Pearls. Nov-Dec 2010.
13. Fuest M, Mehta JS, Coroneo MT. New treatment options for pterygium. Expert Review of Ophtalmology.
2017;12(3):193-6
Terima
kasih

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai