STRATEGI OPERASIONAL:
SUATU VISI DARI FUNGSI OPERASI
YANG MENETAPKAN KESELURUHAN
ARAH BAGI PENGAMBIL KEPUTUSAN
MISI DIINTEGRASIKAN DENGAN
STRATEGI BISNIS
TINGKATAN STRATEGI :
STRATEGI CORPORATE
STRATEGI BUSINESS
STARTEGI OPERASI
MISI OPERASI
KEMAMPUAN KHUSUS OPERASI
TUJUAN OPERASI
KEBIJAKAN OPERASI
KEPUTUSAN TAKTIKAL
HASIL
STRATEGI PROSES PRODUKSI
TERDIRI DARI EMPAT TIPE
Proses produksi yang terputus-putus
(intermitten process of production)
Proses produksi yang kontinyu
(continuous process of production)
Proses produksi yang berulang-ulang
(repititive process of production)
Proses produksi masa (mass
customization process of production)
PERBEDAAN KARAKTERISTIK DARI EMPAT TIPE
PROSES PRODUKSI
Intermitten Repititive process Cotinuous process Mass production
process Terdiri dari : Volume : besar Volume : besar
Volume : sedikit bagian dan Variasi : banyak Variasi : banyak
Variasi : banyak komponen
Kuatitas sedikit Jangka panjang Kuantitas besar Kuantitas banyak
dan banyak variasi biasanya dan sedikit variasi dan variasi juga
yang diproduksi standardisasi prod. banyak
Bedasar modul
Y’ = a + bx
7217 = 6a - 3b
5380 = 6a - 38b
1837 = + 35b
1837 : 35
b = 52,486
7217 = 6a – 3b
7217 = 6a - 3 (52,486)
7217 = 6a - 157,458
7374,458 = 6a
a = 1229,076
Y’ = a + bx
Y’ = 1229,076 + 52,486 (x)
= 1229,076 + 52,486 (3)
= 1229,076 + 157,458
= 1386,534
2000 1050 -5
2001 1150 -3
2002 1160 -1
2003 1247 1
2004 1300 3
2005 1310 5
Total 7217 0
METODE TREND NON LINIER
Dalam analisa time series, apabila kita
lakukan pengamatan terhadap data-data
masa lampau yang ada mungkin bentuk
garisnya akan mendekati garis lengkung
(dengan menggunakan scatter diagram)
atau disebut sebagai trend parabola, maka
persamaannya :
Y’ = a + bx +cx²
Sedangkan untuk menentukan nilai a, b dan c
dapat digunakan persamaan sebagai berikut :
∑Y = na + b∑x + c∑x² I
II
∑Xy = a∑x + b∑x² + c∑x³
C X 4
III
∑x²Y= a∑x² + b∑x³ +
∑Y = na + c∑x²
I
∑Xy = b∑x² II
C X 4
III
∑x²Y= a∑x² +
Contoh :
Berikut merupakan data volume penjualan dari suatu
perusahaan dari tahun 1997- 2007 (dalam ribuan ton)
Tahun Vol.penj(Y) x xY x² x²Y X4
1997 23 -5 -115 25 575 625
1998 26 -4
1999 21 -3
2000 22 -2
2001 30 -1
2002 40 0
2003 60 1
2004 38 2
2005 34 3
2006 27 4
2007 39 5
360 = 11a + 110c I
185 = 110b II
3223 = 110a + 1958c III
Untuk x = 6
Y’ = 37,13 + 1,68(6) – 0,44(36)
= 37,13 + 10,08 – 15,84
= 31,37
Trend Eksponensiil
∑log Y = n log a
∑x log Y = ∑x² log b atau
∑log Y
Log a = ———
n
∑x log Y
Log b = ————
∑x²
Contoh :
Data volume penjualan (dalam ribuan unit) :
Tahun Vol. Penj. x log Y x log Y x²
Y
1998 66 -9 1,81 -16,29 81
1999 62 -7 1,79
2000 68 -5 1,83
2001 70 -3
2002 80 -1
2003 90 1
2004 94 3
2005 85 5
2006 99 7
2007 110 9
Total 824 0 19,04 4,36 330
Perhitungan :
∑log Y
log a = ————
n
19,0863
log a = ———— …………….. log a = 1,90863
10 a = 81,0270 (anti log 1,90863)
∑x log Y
log b = ————
∑x²
4,3391
log b = ———— ……………... log b = 0,01315
330 b = 1,0307 (anti log 0,01315)
Persamaan trend eksponensiilnya :
Y’ = (81,0270) (1,0307 11)
Y’ = (81,0270) (1,4816 ) = 120,046
Jadi ramalan penjualan untuk tahun 2008 adalah :
120,046 unit
Tahun Y x xY x²
2000 408 -2
2001 452 -1
2002 464 0
2003 477 1
2004 484 2
Total 2285 0 177 10
Y’ = a + bx
∑Y 2285
a = ——— ——— = 457
n 5
∑xY 177
b =——— —— = 17,7
∑x² 10
510.100
Triwulan I = ———— x 0,9628 = 122,781 ton
4
510.100
Triwulan II = ———— x 1,1379 = 145,111 ton
4
510.100
Triwulan III = ———— x 0,9715 = 123.890 ton
4
510.100
Triwulan IV = ———— x 0,9278 = 118.318 ton
4
Metode perebandingan dengan rata-rata
bergerak (Ratio to moving average methode)
Yf = Y’ z Syx
Syx = ∑ ( Y – Y’ )²
n-2
10833,6760
=
62
= 2708,4190
= 52,0425
Dengan menggunakan derajat ketepatan 95 %
besarnya peramalan interval untuk tahun 2006
Pola penjualan
Besar kecilnya incremetal cost
Carrying cost
Labaour turn over cost
Over time premium cost
Subcontracting cost
Contoh perhitungan :
Pertanyaan :
Alternatif pola produksi mana yang paling kecil
tambahan biayanya dan yang menguntungkan !
Pola produksi konstan
• Biaya simpan
Tw II = (3500-2000) x Rp75,- = Rp 112.500,-
Tw III = (3500-3000) x Rp75,- = Rp 37.500,-
dari Tw II (b.simpan) = Rp 112.500,-
Rp 262.500,-
• Biaya sub kontrak
Tw I = (4000-3500) x Rp50,- = Rp 25.000,-
Tw IV = (6500-3500-1500-500) x Rp50,- = Rp 50.000,-
Rp 75.000,-
Total biaya Rp 262.500,- + Rp 75.000,- = Rp 337.500,-
Pola produksi bergelombang
• Biaya simpan
• Biaya perputaran tenaga kerja
• Biaya sub kontrak
Cost TC beli
c TC buat sendiri
c
c’ VC
c BEP
c* FC
0 q* q’ q’’ Unit
Metode Grafik
Y X = 4000 Y
6000 Y = 6000
4000 X X
2. Jam Kerja
3X + 2Y 12.000
Apabila ketidaksamaan dirubah menjadi bentuk persamaan :
3X + 2Y = 12 000
Y
6000
3X + 2Y = 12.000
4000 X
3. Bahan Baku
Bahan baku untuk menghasilkan X mempunyai kendala,
sedangkan untuk Y tidak ada kendala
Bahan dasar X fungsi ketidak samaan X 3000
Persamaan garis X = 3000
x = 3000
0
3000 X
4. Pengepakan
Tiap hari mampu 5.000 untuk X dan Y
Kendala X Y 5.000
Persamaan garis X + Y = 5.000
Y
5.000
X + Y = 5.000
5.000 X
Grafik dari seluruh kendala yang ada
digambar dalam satu koordinat
Y
6000 Y = 6000
5000 P X = 3000
4000 X = 4000
3000 Q
1000 X + Y = 5000
0 S
1000 2000 3000 4000 5000 X
Dari gambar grafik tersebut feasible set
dibatasi titik-titik O,P,Q,R dan S
Titik P mempunyai koordinat X = 0, Y = 5000
X = 3000
3X + 2Y = 12000
3(3000) + 2Y = 12000
2Y = 12000 – 9000
2Y = 3000
Y = 1500
Titik P X = 0, Y = 5000
Z = 600(0) + 300(5000) Z = 1.500.000
Jenis A B C
barang
Cetak 21,4 10 4
Press 10,8 20 8
Penger 1,4 2 4
Dalam satu minggu mesin-mesin pada tiap-
tiap bagian bekerja selama :
Cetak = 5.410 menit
Press = 4.420 menit
Pengeringan = 890 menit
Besarnya keuntungan masing-masing produk :
A = Rp 8,-
B = Rp 9,-
C = Rp 15,-
Pertanyaan : Berapa masing-masing produk harus
diproduksi agar keuntungan maksimal
Langkah-langkah penyelesaian :
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Prog Ob Cj 8 9 15 0 0 0
yek q A B C S1 S2 S3 R
S1 0 5.410 21,4 10 4 1 0 0 1.352,5
S2 0 4.420 10,8 20 8 0 1 0 552,5
S3 0 890 1,4 2 4 0 0 1 222,5
Zj 0 0 0 0 0 0
Cj - Zj 8 9 15 0 0 0
6. Mengganti angka-angka pada baris kunci dengan angka-
angka baru
Cj - Zj 0 0 0 -0,4870 - -3,562
0,882
Plant Location (Perencanaan Lokasi)
Merupakan pemilihan lokasi (tempat atau
daerah) untuk melakukan kegiatan usaha
dengan fasilitas-fasilitas fisik dan tenaga kerja
yang tersedia untuk menghasilkan suatu
produk
Tujuan :
Memudahkan kegiatan proses produksi
Menekan biaya bahan baku dan biaya operasional
Flexibelitas operasi
Menekan investasi, peralatan dan bangunan
Keamanan dan kepuasan kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan
Lokasi :
b 4 x 4 = 16 7 x 4 = 28 5 x 4 = 20
s 2x3= 6 2x3= 6 2x3= 6
k 2x2= 4 0 1x2= 2
sk 0+ 0+ 0 +
Jumlah 36 39 33
Ke S Y B Jumlah
Dari Supply
K 4 8 8 560
KS KY KB
W 16 24 16 820
WS WY WB
M 8 16 24 770
MS MY MB
Jumlah 720 1.020 410 2.150
Demand 2.150
Matrik pemecahan
Ke S Y B Jumlah
Dari Supply
K 560 4 8 8 560
KY KB
KS
W 160 16 660 24 16 820
WB
WS WY
M 8 360 16 410 24 770
MS
MY MB
Jumlah 720 1.020 410 2.150
Perhitungan Biaya Transportasi
WY 24 WB 16
250 410
MY 16 MB 24
770 0
Penyeleseian matrik kedua
Ke S Y B Jumlah
Dari Supply
K 560 4 8 8 560
KY KB
KS
W 160 16 250 24 410 16 820
WS WY WB
M 8 770 16 24 770
MS MY MB
Jumlah 720 1.020 410 2.150
Demand 2.150
Perhitungan Biaya Transportasi
W 90 ton A 50 ton
H 60 ton B 110 ton
P 50 ton C 40 ton
Pabrik W 20 5 8
Pabrik H 15 20 10
Pabrik P 25 10 19
Penyelesaian Dengan Metode MODI
1. Penyusunan Tabel
Ke A B C Kapasitas
Dari
W 20 5 8 90
H 15 20 10 60
P 25 10 19 50
Ke A = 20 B=5 C = 14 Kapasitas
Dari
W =0 20 5 WC 8 90
50 40
H = 15 HA 15 20 HC 10 60
60
P= 5 PA 25 10 19 50
10 40
Kebutahan 50 110 40 200
Biaya transportasinya : 50X20 + 40X5 + 60X20+10X10
40x19 = Rp 3.260,-
Menentukan Nilai Baris dan Kolom
Persamaan Ri + Kj = Cij
Nilai baris W Rw = 0
Mencari nilai kolom A
Rw + Ka = Cwa 0 + Ka = 20 Ka = 20
Rw + Kb = Cwb 0 + Kb = 5 Kb = 5
Rh + Kb = Chb Rh + 5 = 20 Rh = 15
Rp + Kb = Cpb Rp + 5 = 10 Rp = 5
Rp + Kc = Cpc 5 + Kc = 19 Kc = 14
Menghitung Indeks Perbaikan
Ke A = 19 B=5 C = 14 Kapasitas
Dari
W=0 20 5 8 90
WA 90 WC
H = -4 15 HB 20 10 60
50 0 (-) 10 (+) HC
P=5 25 10 19 50
PA 20 (+) 30 (-)
Kebutuhan 50 110 40 200
Biaya transportasi = 90(5) + 50(15) + 10(10) =
20(10) + 30(19) = 2070
WA
WC
HB
PA
Penyelesaian Dengan Metode MODI
1. Penyusunan Tabel
Ke A = 19 B =5 C =14 Kapasitas
Dari
W=0 20 5 8 90
WA 60 (-) 30 (+)
H=-4 15 20 10 60
50 HB 10
P=5 25 10 19 50
PA 50 (+) 0 (-) PC
Kebutahan 50 110 40 200
Biaya transportasi = 60(5) + 30(8) + 50(15) +
10(10) + 50(10) = Rp 1890,-
WA 20 – 0 – 13 7
HB 20 – 2 – 5 13
PA 25 – 5 – 13 7
PC 19 – 5 – 8 6
Metode Vogel’s Approximation (VAM)
Merupakan metode yang lebih cepat dan lebih
mudah untuk mengatur alokasi dari beberapa
sumber (pabrik) ke daerah pemasaran
Langkah-langkah penyelesaian
1. Menyusun matrik biaya tranportasi
2. Cari perbedaan dari dua biaya terkecil dan
terkecil kedua untuk tiap baris dan kolom pada
matrik
3. Pilih satu nilai perbedaan yang terbesar
diantara semua nilai perbedaan pada kolom
dan baris
4. Isilah pada salah satu segi empat yang
termasuk dalam kolom atau baris terpilih,
yaitu pada segi empat yang biayanya terendah
5. Hilangkan baris terpilih yang telah terisi
penuh kapasitasnya atau terpenuhi
kebutuhannya
6. Tentukan kembali perbedaan selisih biaya
pada langkah kedua untuk kolom dan
baris yang belum terisi
7. Setelah terisi hitung biaya transportasinya
Contoh : Soal dari MODI
Kebutuhan 50 60 40 Pilih WB = 60
Perbedaan Klm 5 15 2 Hilangkan kolm B
Contoh : lanjutan……
Kebutuhan 50 40 Pilih WC = 30
Perbedaan Klm 5 2 Hilangkan baris W
Contoh : lanjutan…….
H 15 10 60
Kebutuhan 50 10 Pilih HA = 50
Perbedaan Klm Pilih HC = 10
Pindahkan angka pilihan
Memindahkan angka yang terpilih (angka-
angka yang dihilangkan) kedalam tabel
tranportasi VAM
Penyelesaian Dengan Metode VAM
Penyusunan Tabel
Ke A B C Kapasitas
Dari
W 20 5 8 90
60 30
H 15 20 10 60
50 10
P 25 10 19 50
50
Kebutahan 50 110 40 200
Setelah terisi semua, maka besarnya biaya
tranportasi = 60(5) + 30(8) + 50(15) + 10(10) +
50(10) = Rp1.890,- ( Kombinasi pengangkutan
maksimal dng biaya terendah )
Membuat sendiri atau membeli material
yang dibutuhkan
• Banyak perusahaan yang memproduksi barang
dengan cara asembling atau perakitan dengan
menggunakan suku cadang /sparepart dari
perusahaan lain atau dibuat sendiri.
• Untuk memutuskan membuat sendiri atau
membeli perlu pertimbangan secara teknis
misalnya mesin-mesin, tenaga ahli, bahan baku,
bahan pembantu dll. Pertimbangan secara
ekonomis menghitung besarnya biaya membeli
atau membuat sendiri
Pengambilan keputusan
• Maka perusahaan membandingkan besarnya biaya
antara membeli atau membuat sendiri, Formulasi dapat
menggunakan analisa Break Event Point (BEP)
• BEP = FC / P - VC
BEP = ttk potong antara total biaya membuat dng total
biaya membeli
FC = biaya tetap
VC = biaya variabel per satuan apabila membuat sendiri
P = harga beli per satuan apabila tdk membuat sendiri
Grafik perbandingan biaya
c1 TC
VC
c BEP
c2
FC
o q2 q q1
Contoh :
• Harga beli sparepart Rp 75 per unit
• Apabila membuat sendiri biaya tetap Rp 50,000
per bln dan biaya variabel Rp 55,- per unit.
• Apakah perusahaan akan membeli atau
membuat sendiri pertimbangkan.
• Penyelesaian :
Perlu dihitung telebih adahu jml keb. Yg
menimbulak kesamaan antara membeli atau
membuat sendiri
75 X = 55 X + 50.000
75X – 55X = 50.000
X = 2.500 unit
Grafiknya TC membeli
Rp
TC membuat
VC
187.500
50.000 FC
2.500 unit
ال َّسالَ ُم َع َل ْي ُك ْم َو َرحْ َم ُة هّللا ِ َو َب َر َكا ُت ُه
SEMOGA
BERMANFAAT
SAMPAI JUMPA DI UAS
DAN SUKSES MENGIRINGI
ANDA……amin