Anda di halaman 1dari 18

LP ANFIS SISTEM RESPIRASI

LP KASUS PPOK
Afri Yunika
2014901008
PENGERTIAN RESPIRASI

Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses


mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat
hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam
bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan
membuang karbon dioksida ke lingkungan.
Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
 Respirasi Luar merupakan pertukaran antara O2 dan CO2
antara darah dan udara.
 Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari
aliran darah ke sel- sel tubuh.
 
ANATOMI SISTEM PERNAFASAN

Bagian-bagian sistem pernafasan yaitu Cavum nasi, faring,


laring, trakea, karina, bronchus principalis, bronchus lobaris,
bronchus segmentalis, bronchiolus terminalis, bronchiolus
respiratoryus, saccus alveolus, ductus alveolus dan alveoli.
Terdapat Lobus, dextra ada 3 lobus yaitu lobus superior, lobus
media dan lobus inferior. Sinistra ada 2 lobus yaitu lobus
superior dan lobus inferior. Pulmo dextra terdapat fissura
horizontal yang membagi lobus superior dan lobus media,
sedangkan fissura oblique membagi lobus media dengan lobus
inferior. Pulmo sinistra terdapat fissura oblique yang membagi
lobus superior dan lobus inferior. Pembungkus paru (pleura)
terbagi menjadi 2 yaitu parietalis (luar) dan Visceralis (dalam),
diantara 2 lapisan tersebut terdapat rongga pleura (cavum pleura)
Hidung  Merupakan rongga-rongga berisi udara
 Tersusun atas tulang dan tulang rawan yang terdapat dalam tulang
hialin, kecuali naris anterior yang tengkorak yang berhubungan dengan
dindingnya tersusun atas jaringan ikat rongga hidung. Ada 4 sinus:
fibrosa dan tulang rawan. Permukaan maksilaris, frontalis, etmoidalis dan
luarnya dilapisi kulit dengan kelenjar sphenoidalis.
sebasea besar dan rambut. Terdapat Faring
epitel respirasi: epitel berlapis silindris  Lanjutan posterior dari rongga mulut.
bersilia bersel goblet dan mengandung Saluran napas dan makanan menyatu
sel basal. Didalamnya ada konka dan menyilang. Pada saat makan
nasalis superior, medius dan inferior. makanan dihantarkan ke oesophagus.
Lamina propria pada mukosa hidung Pada saat bernapas udara dihantarkan
umumnya mengandung banyak pleksus ke laring. Ada 3 rongga : nasofaring,
pembuluh darah. orofaring, dan laringofaring.
Alat penghidu Laring
 Mengandung epitel olfaktoria:  Organ berongga dengan panjang 42
bertingkat silindris tanpa sel goblet, mm dan diameter 40 mm. Terletak
dengan lamina basal yang tidak jelas. antara faring dan trakea. Dinding
Epitelnya disusun atas 3 jenis sel: sel dibentuk oleh tulang rawan tiroid dan
penyokong, sel basal dan sel olfaktoris. krikoid. Muskulus ekstrinsik mengikat
Sinus paranasal laring pada tulang hyoid. Muskulus
intrinsik mengikat laring pada tulang
tiroid dan krikoid berhubungan dengan
Trakea  Merupakan peralihan bagian konduksi ke
 Tersusun atas 16 – 20 cincin tulang rawan. bagian respirasi paru. Lapisan : epitel
Celah diantaranya dilapisi oleh jaringan kuboid, kuboid rendah, tanpa silia.
ikat fibro elastik. Struktur trakea terdiri Mengandung kantong tipis (alveoli).
dari: tulang rawan, mukosa, epitel bersilia, Duktus alveolaris
jaringan limfoid dan kelenjar.  Lanjutan dari bronkiolus. Banyak
Bronchus mengandung alveoli. Tempat alveoli
 Cabang utama trakea disebut bronki primer bermuara.
atau bronki utama. Bronki primer Alveolus
bercabang menjadi bronki lobar, bronki  Kantong berdinding sangat tipis pada
segmental, bronki subsegmental. Struktur bronkioli terminalis. Tempat terjadinya
bronkus primer mirip dengan trakea hanya pertukaran oksigen dan karbondioksida
cincin berupa lempeng tulang rawan tidak antara darah dan udara yang dihirup.
teratur. Makin ke distal makin berkurang, Jumlahnya 200 - 500 juta
dan pada bronkus subsegmental hilang
sama sekali. Otot polos tersusun atas Pleura
anyaman dan spiral. Mukosa tersusun atas  Membran serosa pembungkus paru.
lipatan memanjang. Epitel bronkus: Jaringan tipis ini mengandung serat elastin,
kolumnar bersilia dengan banyak sel goblet fibroblas, kolagen
dan kelenjar submukosa. Lamina propria:
serat retikular, elastin, limfosit, sel mast,
eosinofil.
Bronchiolus
 Cabang ke 12 – 15 bronkus. Tidak
mengandung lempeng tulang rawan, tidak
mengandung kelenjar submukosa. Otot
FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN

Sistem Respirasi  Tekanan pleura :


Fisiologi Ventilasi Paru tekanan cairan dalam
ruang sempit antara
 Masuk dan keluarnya
pleura paru dan pleura
udara antara atmosfer dinding dada. Tekanan
dan alveoli paru. pleura normal sekitar -5
Pergerakan udara ke cm H2O, yang
dalam dan keluar paru merupakan nilai isap
disebabkan oleh: yang dibutuhkan untuk
mempertahankan paru
agar tetap terbuka
sampai nilai
istirahatnya. Kemudian
selama inspirasi normal,
pengembangan rangka
dada akan menarik paru
ke arah luar dengan
kekuatan yang lebih
besar dan menyebabkan
tekanan menjadi lebih
negatif (sekitar -7,5 cm
H2O).
MEKANISME PERNAFASAN MANUSIA

Pernafasan pada manusia dapat Pernafasan perut


digolongkan menjadi 2, yaitu:  Pada pernafasan ini otot yang
Pernafasan dada berperan aktif adalah otot
 Pada pernafasan dada otot yang diafragma dan otot dinding
berperan penting adalah otot rongga perut. Bila otot
antar tulang rusuk. Otot tulang diafragma berkontraksi, posisi
rusuk dapat dibedakan menjadi diafragma akan mendatar. Hal
dua, yaitu otot tulang rusuk luar itu menyebabkan volume
yang berperan dalam rongga dada bertambah besar
mengangkat tulang-tulang rusuk sehingga tekanan udaranya
dan tulang rusuk dalam yang semakin kecil. Penurunan
berfungsi menurunkan atau tekanan udara menyebabkan
mengembalikan tulang rusuk ke mengembangnya paru-paru,
posisi semula sehingga udara mengalir masuk
ke paru- paru (inspirasi).
 
Fisiologi kendali persarafan pada pernafasan
Terdapat dua mekanisme neural terpisah bagi pengaturan
pernafasan:
 Mekanisme yang berperan pada kendali pernafasan volunter.
Pusat volunter terletak di cortex cerebri dan impuls
dikirimkan ke neuron motorik otot pernafasan melalui jaras
kortikospinal.
 Mekanisme yang mengendalikan pernafasan otomatis. Pusat
pernafasan otomatis terletak di pons dan medulla oblongata, dan
keluaran eferen dari sistem ini terletak di rami alba medulla
spinalis di antara bagian lateral dan ventral jaras
kortikospinal.
 Serat saraf yang meneruskan impuls inspirasi, berkumpul pada
neuron motorik.
PERTUKARAN O2 DAN CO2 DALAM
PERNAFASAN
 Jumlah oksigen yang diambil melalui  Oksigen yang dibutuhkan
udara pernapasan tergantung pada berdifusi masuk ke darah dalam
kebutuhan dan hal tersebut biasanya kapiler darah yang menyelubungi
dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, alveolus. Selanjutnya, sebagian besar
ukuran tubuh, serta jumlah maupun oksigen diikat oleh zat warna darah
jenis bahan makanan yang dimakan. atau pigmen darah (hemoglobin) untuk
 Pekerja-pekerja berat termasuk atlit diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.
lebih banyak membutuhkan oksigen  Hemoglobin yang terdapat dalam
dibanding pekerja ringan. Demikian butir darah merah atau eritrosit ini
juga seseorang yang memiliki ukuran tersusun oleh senyawa hemin atau
tubuh lebih besar dengan sendirinya hematin yang mengandung unsur besi
membutuhkan oksigen lebih banyak. dan globin yang berupa protein.
Selanjutnya, seseorang yang memiliki
kebiasaan memakan lebih banyak
daging akan membutuhkan lebih
banyak oksigen daripada seorang
vegetarian.
 Dalam keadaan biasa, manusia
membutuhkan sekitar 300 cc oksigen
sehari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap
menit. Kebutuhan tersebut berbanding
GANGGUAN PADA SISTEM RESPIRASI

 Emfisema, merupakan penyakit pada paru-  Kanker paru-paru. Penyakit ini merupakan
paru. Paru-paru mengalami pembengkakan salah satu paling berbahaya. Sel-sel kanker
karena pembuluh darah nya kemasukan udara. pada paru-paru terus tumbuh tidak
 Asma, merupakan kelainan penyumbatan terkendali. Penyakit ini lama- kelamaan dapat
saluran pernapasan yang disebabkan oleh menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu
alergi, seperti debu,bulu, ataupun rambut. kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok.
Kelainan ini dapat diturunkan. Kelainan ini Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-
juga dapat kambuh jika suhu lingkungan. paru dan kerusakan paru-paru.
 Tuberkulosis (TBC), merupakan penyakit
 Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur
paru-paru yang disebabkan oleh dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru-
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut paru. Misalnya, sel mukosa membesar (disebut
menimbulkan bintil-bintil pada dinding hipertrofi) dan kelenjar mukus bertambah banyak
alveolus. Jika penyakit ini menyerang dan (disebut hiperplasia). Dapat pula terjadi radang
dibiarkan semakin luas,dapat menyebabkan sel- ringan, penyempitan saluran pernapasan akibat
sel paru-paru mati. Akibatnya paru-paru akan bertambahnya sel sel dan penumpikan lendir, dan
kuncup atau mengecil. Hal tersebut kerusakan alveoli. Perubahan anatomi saluran
menyebabkan para penderita TBC napasnya pernapasan menyebabkan fungsi paru-paru
sering terengah-engah. terganggu.
 Infuenza (flu), merupakan penyakit yang
 PPOK Penyakit Paru Obstruksi Kronik adalah
disebabkan oleh virus infuenza. Penyakit ini suatu penyakit yang ditandai dengan adanya
timbul dengan gejala bersin-bersin, demam, dan obstruksi aliran udara yang disebabkan oleh
pilek. bronkitis kronis atau empisema. 
LAPORAN PENDAHULUAN
PPOK (PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF
KRONIK)
DEFINISI
 Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) merupakan suatu kelainan
dengan ciri-ciri adanya keterbatasan aliran udara yang tidak
sepenuhnya reversible Pada klien PPOK paru-paru klien tidak
dapat mengembang sepenuhnya dikarenakan adanya sumbatan
dikarenakan sekret yang menumpuk pada paru-paru. (Lyndon
Saputra, 2010).
 Penyakit Paru Obstruksi Kronik ( PPOK ) adalah suatu penyakit
yang ditandai dengan adanya obstruksi aliran udara yang
disebabkan oleh bronkitis kronis atau empisema. Obstruksi aliran
udara pada umumnya progresif kadang diikuti oleh hiperaktivitas
jalan nafas dan kadangkala parsial reversibel, sekalipun empisema
dan bronkitis kronis harus didiagnosa dan dirawat sebagai
penyakit khusus, sebagian besar pasien PPOK mempunyai tanda
dan gejala kedua penyakit tersebut.( Amin, Hardhi, 2013).
KLASIFIKASI

Derajat   Ciri-Ciri

0 Risiko  Spirometri normal


 Gejala kronik: batuk, sputum

I PPOK ringan  FEV1/FVC<70%

 FEV1>80% prediksi
 Dengan atau tanpa gejala kronik

II PPOK sedang  FEV1/FVC<70%

 50%<FEV1 <80% prediksi


 Dengan atau tanpa gejala kronik
 

III PPOK berat  FEV1/FVC<70%

 30%<FEV1 <50% prediksi


 Dengan atau tanpa gejala kronik

IV PPOK sangat  FEV1/FVC<70%


berat  FEV1 <30% prediksi atau FEV1<50% dengan prediksi dengan
gagal nafas
 
ETIOLOGI

Secara keseluruhan penyebab terjadinya PPOK tergantung dari


jumlah partikel gas yang dihirup  oleh seorang individu selama
hidupnya. Partikel gas ini termasuk :
asap rokok 
 perokok aktif 
 perokok pasif 

polusi udara
 polusi di dalam ruangan- asap rokok - asap kompor
 polusi di luar ruangan- gas buang kendaraan bermotor- debu
jalanan
polusi di tempat kerja (bahan kimia, zat iritasi, gas beracun)
 infeksi saluran nafas bawah berulang
PATOFISIOLOGI

 Saluran napas dan paru berfungsi untuk proses  Komponen-komponen asap rokok juga


respirasi yaitu pengambilan oksigen untuk merangsang terjadinya peradangan kronik pada
keperluan metabolisme dan pengeluaran paru.Mediator-mediator peradangan secara
karbondioksida dan air sebagai hasil progresif merusak struktur-struktur penunjang di
metabolisme. Proses ini terdiri dari tiga tahap, paru. Akibat hilangnya elastisitas saluran udara
yaitu ventilasi, difusi dan perfusi. Ventilasi adalah dan kolapsnya alveolus, maka ventilasi
proses masuk dan keluarnya udara dari dalam berkurang. Saluran udara kolaps terutama pada
paru. Difusi adalah peristiwa pertukaran gas ekspirasi karena ekspirasi normal terjadi akibat
antara alveolus dan pembuluh darah, sedangkan pengempisan (recoil) paru secara pasif setelah
perfusi adalah distribusi darah yang sudah inspirasi. Dengan demikian, apabila tidak
teroksigenasi. Gangguan ventilasi terdiri dari terjadi recoil pasif, maka udara akan terperangkap
gangguan restriksi yaitu gangguan pengembangan di dalam paru dan saluran udara kolaps.
paru serta gangguan obstruksi berupa
perlambatan aliran udara di saluran
napas. Parameter yang sering dipakai untuk
melihat gangguan restriksi adalah kapasitas vital
(KV), sedangkan untuk gangguan obstruksi
digunakan parameter volume ekspirasi paksa
detik pertama (VEP1), dan rasio volume ekspirasi
paksa detik pertama terhadap kapasitas vital
paksa (VEP1/KVP).
 Faktor risiko utama dari PPOK adalah
merokok. Komponen-komponen asap rokok
merangsang perubahan pada sel-sel penghasil
mukus bronkus. Selain itu, silia yang melapisi
bronkus mengalami kelumpuhan atau
disfungsional serta metaplasia. Perubahan-
MANIFESTASI KLINIS

 Batuk merupakan keluhan pertama  Sesak nafas bertambah berat


yang biasanya terjadi pada pasien  Bertambahnya keterbatasan
PPOK. Batuk bersifat produktif, aktifitas
yang pada awalnya hilang timbul  Terdapat gagal nafas akut pada
lalu kemudian berlangsung lama
gagal nafas kronis
dan sepanjang hari. Batuk disertai
dengan produksi sputum yang pada  Penurunan kesadaran
awalnya sedikit dan mukoid
kemudian berubah menjadi banyak
dan purulen seiring dengan
semakin bertambahnya parahnya
batuk penderita.
 PenderitaPPOKjuga akan mengelu
hkan sesak yang berlangsung lama,
sepanjang hari, tidak hanya pada
malam hari, dan tidak pernah
hilang sama sekali, hal ini
menunjukkan adanya obstruksi
jalan nafas yang menetap. Keluhan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang yang diperlukan adalah sebagai


berikut:
Pemeriksaan radiologi
Analisis gas darah
Pemeriksaan EKG
Kultur sputum, untuk mengetahui petogen penyebab infeksi.
Laboratorium darah lengkap
KOMPLIKASI

 Hipoxemia
 Asidosis Respiratory
 Infeksi Respiratory
 Gagal jantung
 Cardiac Disritmia
 Status Asmatikus
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai