{ KELOMPOK :
1. Mohammad Khoirul Tamam (180302083)
2. Nabilah (180302103)
3. Muhammad Lutfi (170302153)
Definisi Assets
FASB mendefinisi aset dalam rerangkan konseptualnya sebagai berikut
(SFAC No 6, prg. 25):
Aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti diperoleh atau
dikuasasi/dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau
kejadian masa lalu.
Berwujud
• sumber ekonomik secara fisis dapat diamati, tia memang lebih kuat untuk
disebut sebagai aset
Tertukarkan
• suatu sumber ekonomik harus dapat ditukarkan dengan sumber ekonomik
lainnya
Terpisahkan
• Syarat ini diajukan berkaitan dengan ketertukaran. Untuk dapat ditukarkan
suatu sumber ekonomik harus dapat dipisahkan dengan sumber ekonomik
lain atau berdiri sendiri
Berkekuatan hukum
• Penguasaan aset atau hak atas aset tidak harus didukung secara yuridis
formal
Pengukuran Aset
Pengukuran Aset adalah penentuan jumlah rupiah yang
harus dilekatkan pada suatu objek asset pada saat
terjadinya yang akan dijadikan data dasar untuk mengikuti
aliran fisis objek tersebut. Dengan konsep kontinuitas
usaha, pos atau sumber ekonomik akan mengalami tiga
tahap perlakuan sejalan dengan kegiatan usaha yaitu
1. pemerolehan (acquisition)
2. pengolahan (processing)
3. Penjualan/penyeraham (Sales/delivery) melibatkan
penyerahan barang atau jasa (keluarnya sumber
ekonomik).
Penilaian Aset
Tujuan Penilaian Aset
Menyediakan informasi yang dapat membantu investor dan
Nilai Masukan
Jumlah rupiah yang harus dikeluarkan atau dikorbankan untuk
memperoleh aset atau objek jasa tertentu yang masuk dalam unit
usaha
Kos Hitoris
Kos Historis sebagai nilai masukan merupakan pengukur potensi jasa
yang paling objektif untuk pos aset yang baru diperoleh
Penilaian Aset
Kos Pengganti
kos masukan yang menunjukan jumlah rupiah harga pertukaran atau
kesepakatan yang diperlukan sekarang oleh unit usaha untuk
memperoleh aset yang sama jenis dan kondisinya atau penggantinya
yang setara (ekuivalen)
Kos Harapan
kos harapan suatu aset adalah nilai pengorbanan ekonomik di masa
datang seandainya potensi jasa aset tersebut diperoleh secara bagian
demi bagian (piecemeal) dan bukan sekaligus (lump sum).
Nilai Keluaran
Nilai keluaran didasarkan atas jumlah rupiah kas atau penghargaan lainnya
(nonkas) yang diterima suatu unit usaha apabila suatu aset atau potensi jasa
akhirnya keluar dari kesatuan usaha melalui pertukaran atau konversi
Pengakuan Aset
Suatu jumlah rupiah atau kos diakui sebagai aset apabila jumlah rupiah tersebut
timbul akibat transaksi, kejadian, atau keadaan yang mempengaruhi aset.