Anda di halaman 1dari 11

ASET

{ KELOMPOK :
1. Mohammad Khoirul Tamam (180302083)
2. Nabilah (180302103)
3. Muhammad Lutfi (170302153)
Definisi Assets
 FASB mendefinisi aset dalam rerangkan konseptualnya sebagai berikut
(SFAC No 6, prg. 25):
Aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti diperoleh atau
dikuasasi/dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau
kejadian masa lalu.

 Dalam Statement of Accounting Concepts No. 4, Australian Accounting


Standars Board (AASB) mendefinisi aset sebagai berikut :
Aset adalah potensi layanan atau manfaat ekonomi masa depan yang
dikendalikan oleh entitas pelaporan sebagai akibat dari transaksi sebelumnya
atau peristiwa sebelumnya lainnya

 Menurut pernyataan PSAK no 16 revisi tahun 2011


Aset adalah semua kekayaan yang dimiliki perusahaan atau seseorang baik
berwujud atau tidak berwujud yang bernilai atau berharga yang akan
mendatangkan manfaat bagi perusahaan atau seseorang tersebut
Karakteristik Aset
Manfaat ekonomik di masa mendatang yang cukup pasti
Aset mengandung manfaat secara terukur dan dapat dikaitkan
dengan kemampuanya untuk mendatangkan pendapatan atau aliran
kas dimasa mendatang

Dikuasai atau dikendalikan oleh entitas


Pengenguasaan berarti kemampuan entitas untuk mendapatkan,
memelihara, menukarkan, menggunakan manfaat ekonomik dan
mencegah akses pihak lain terhadap manfaat tersebut
Timbul akibat transaksi masa lalu

Kriteria untuk memenuhi definisi tetapi bukan kriteria untuk


pengakuan, FASB memasukkanya karena transaksi atau kejadian di
masa lalu dapat menimbulkan atau meniadakan keadaan yang
sebagian atau seluruhnya diluar kemampuan kesatuan usaha
Karakteristik Pendukung
Melibatkan kos
• Pemrolehan aset pada umumnya melibatkan kos (pengluaran sumber
ekonomik misalnya kas) sebagai penghargaan sepakatan

Berwujud
• sumber ekonomik secara fisis dapat diamati, tia memang lebih kuat untuk
disebut sebagai aset

Tertukarkan
• suatu sumber ekonomik harus dapat ditukarkan dengan sumber ekonomik
lainnya

Terpisahkan
• Syarat ini diajukan berkaitan dengan ketertukaran. Untuk dapat ditukarkan
suatu sumber ekonomik harus dapat dipisahkan dengan sumber ekonomik
lain atau berdiri sendiri

Berkekuatan hukum
• Penguasaan aset atau hak atas aset tidak harus didukung secara yuridis
formal
Pengukuran Aset
 Pengukuran Aset adalah penentuan jumlah rupiah yang
harus dilekatkan pada suatu objek asset pada saat
terjadinya yang akan dijadikan data dasar untuk mengikuti
aliran fisis objek tersebut. Dengan konsep kontinuitas
usaha, pos atau sumber ekonomik akan mengalami tiga
tahap perlakuan sejalan dengan kegiatan usaha yaitu
1. pemerolehan (acquisition)
2. pengolahan (processing)
3. Penjualan/penyeraham (Sales/delivery) melibatkan
penyerahan barang atau jasa (keluarnya sumber
ekonomik).
Penilaian Aset
Tujuan Penilaian Aset
 Menyediakan informasi yang dapat membantu investor dan

kreditor dalam menilai jumlah, saat dan ketidakpastian aliran


kas bersih ke badan usaha
 Menyediakan informasi semantic berupa : posisi keuangan,

profitabilitas, likuiditas dan solvensi

Konsep dan Basis Penilaian


 Basis penilaian yang diperoleh atas dasar pertukaran disebut

dengan nilai pemasukan (input/entry values atau exchange


input values). Sedangkan yang diperoleh dari pertukaran
pemanfaatan disebut nilai keluaran (output/exit values atau
exchange output values
Penilaian Aset

Nilai Masukan
Jumlah rupiah yang harus dikeluarkan atau dikorbankan untuk
memperoleh aset atau objek jasa tertentu yang masuk dalam unit
usaha

Kos Hitoris
Kos Historis sebagai nilai masukan merupakan pengukur potensi jasa
yang paling objektif untuk pos aset yang baru diperoleh
Penilaian Aset
Kos Pengganti
kos masukan yang menunjukan jumlah rupiah harga pertukaran atau
kesepakatan yang diperlukan sekarang oleh unit usaha untuk
memperoleh aset yang sama jenis dan kondisinya atau penggantinya
yang setara (ekuivalen)

Kos Harapan
kos harapan suatu aset adalah nilai pengorbanan ekonomik di masa
datang seandainya potensi jasa aset tersebut diperoleh secara bagian
demi bagian (piecemeal) dan bukan sekaligus (lump sum).

Nilai Keluaran
Nilai keluaran didasarkan atas jumlah rupiah kas atau penghargaan lainnya
(nonkas) yang diterima suatu unit usaha apabila suatu aset atau potensi jasa
akhirnya keluar dari kesatuan usaha melalui pertukaran atau konversi
Pengakuan Aset
Suatu jumlah rupiah atau kos diakui sebagai aset apabila jumlah rupiah tersebut
timbul akibat transaksi, kejadian, atau keadaan yang mempengaruhi aset.

Hal-hal yang cukup rinci untuk mengakui aset yaitu:


• Deteksi adanya aset (Detection of Existence Test). Untuk mengakui aset, harus
ada transaksi yang menandai timbulnya aset.
• Sumber ekonomik dan kewajiban (Economic Resources and Obligation Test).
Untuk mengakui aset, suatu objek harus merupakan sumber ekonomik yang
langka, dibutuhkan, dan berharga.
• Berkaitan dengan entitas (Entity Association Test). Untuk mengakui aset,
kesatuan usaha harus mengendalikan atau menguasai objek aset.
• Mengandung nilai (Non-zero Magnitude Test). Untuk mengakui aset, suatu
objek harus mempunyai manfaat yang dapat ditentukan besarnya secara
moneter.
• Berkaitan dengan waktu pelaporan (Temporal Association Test). Untuk
mengakui aset, semua penguji diatas harus dipenuhi pada tanggal pelaporan
(tanggal neraca).
• Verifikasi (Verification Test). Untuk mengakui aset, harus ada bukti pendukung
untuk meyakinkan bahwa kelima penguji diatas dipenuhi.
Penyajian Aset
Secara umum, prinsip akuntansi berterima umum memberi
pedoman penyajian dan pengungkapan aset sebagai berikut:
• Aset disajikan di sisi debit atau kiri dalam neraca berformat
akun atau dibagian atas dalam neraca berformat laporan.
• Aset diklasifikasi menjadi aset lancar dan tetap.
• Aset diurutkan penyajiannya atas dasar likuiditas atau
kelancarannya, yang paling lancar dicantumkan pada
urutan pertama.
• Kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan pos-pos
tertentu harus diungkapkan (misalnya metoda depresiasi
aset dan dasar penilaian sediaan barang).
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai