Anda di halaman 1dari 16

Managemen kebocoran anasto

mosis kolorektal
Pendahuluan
 anastomosis intestinal digunakan sebagain
teknik operasi setelah
• antoine lembert's (1802-1815) menemukan aposisi se
rosal penting dalam anastomosis intestinal
• wiliam stewart (1852-1922) eksperimen identifikasi
kekuatan mekanik dan kebutuhan lapisan submukosa p
ada anatomosis
 kegagalan anastomosis mempengaruhi
• lama perawatan
• intervensi lanjutan
• peningkatan morbiditas dan mortalitas
Faktor Resiko
 lokasi anatomosis merupakan faktor paling utam
a penyebab kebocoran
 multipel studies : laki-laki memiliki resiko l
ebih tinggi kebocoran (anatomi pelvis, kesulit
an operasi)
 stumpf & colleagues : perbedaan signifikan rat
io collagen type I/III & matrik ekspresi meta
lloproteinase pada pasien dg kebocoran anastom
osis
 malnutrisi, immunosuppresion, diabetes, NSAID,
radiasi terapi
Faktor Resiko
malnutrisi
 faktor resiko untuk hasil operasi bur
uk
 dx : >10% kehilangan berat badan: alb
umin < 3,5 g/dl atau total konsetrasi
protein < 5,5 g/dl
 identifikasi tersebut digunakan untuk
mengukur resiko operasi atau penundaa
n tindakan operasi
imunosupresi
 anastomosis kolorektal sering dilakuka
n pada pasien sedang dalam terapi imun
osupresi (Inflamatory bowel disease, s
olid tranplantasi organ)
 pasien dengan terapi imunosupresan da
pat di indetifikasi sebagai pasien den
gan resiko tinggi komplikasi post opera
tif termasuk kebocoran anastomose
NSAID
 banyak di pakai untuk managemen nyeri

post operatif
 Hakkarainen & colleagues : efek negat

if dari penggunaan narkotik harus dis


esuaikan dg keuntungan menggunakan mu
ltimodal terapi.
Diabetes
 peningkatan insidensi 2x dalam 30 tahun terakhir
 sudah di teliti beberapa kali dengan kesimpulan m

eningkatkan resiko kebocor anastomosis


 resiko bertambah apabila di kombinasi BMI tinggi

& diabetes
 preoperatif work up (HgB A1C levels > 7 g/dl) un

tuk mengidentifikasi resiko pasien


Radiasi pelvis
 pasien post neoadjuvan radiasi untuk rectal cancer memil
iki resiko lebih besar kebocoroan anastomosis
Faktor intraoperatif
 tujuan anastomsis :
• mendekatkan dua ujung usus sampai dengan kematangan penyembuh
an jaringan untuk mendukung fungsi biologis dari pencernaan
 metode anastomsis berdasarkan pilihan ahli bedah
• jahit & stapler anastomosis ( side-to-side, end-to-side, sid
e-to-end, end-to-side)
• material jahitan
• ukuran stappler
• tebalnya lapisan
 serosa harus aposisi dan submukosa tidak menyatu
 prinsip anastomose
• tension-free
• well-perfused unobstructed bowel
Mendiagnosis kebocoran anastomosis
 post operasi pasien
• takikardi
• hipertermia
• takipneu
• oligouri
• perubahan mental status
• leukositosis
• peningkatan CRP
 radiologi
• cairan bebas yg banyak
• ektravasasi dari material kontras
• perianastomosis fluid collection
 CT Scan
• dapat mengidetifikasi bentuk anatomi untuk m
anagemen planing
• kontras dapat mengidentifikasi abses
 Diagnostik tambahan
• rigid protoscopy/anosocpy
• endoscopy
managemen kebocoran anastomosis
 harus berdasarkan keadaan klinis pasien
 memperhatikan rencana jangka lama (adjuvan kemote
rapi, fungsi pencernaan, kualitas hidup)
 the international study group of rectal cancer gra
ding system:
• Grade A : kebocoran anastomosis teridentifikasi dg penemuan
radiologi
• Grade B :kebocoran memerlukan intervensi terapi tetapi tida
k memerlukan reoperasi(antibiotik, perkutan drainase)
• Grade C : kebocoran anastomosis memerlukan relaparotomy (go
al kontrol life-threatening sepsis), dengan memotong anasto
mosis dan menjadikan end colostomi, namun dapat juga dg pem
asangan drain & loop ileustomy
 antibiotik
• firstline of treatment
• single atau kombinasi
• dg drainase perkutan atau reoperasi tergantung
derajat kebocoran
• AB broad-spectrum dg gram negative dan anaerob
 drainase
• image-guided percutaneus drainage
• protoscopy dapat untuk meletakan drain pada de
fek dg ukuran < 1 cm
 stenting
• memberikan hasil yg baik
• masih memerlukan investigasi lanjut
 vacum terapi/ Endo-sponge
• diperkenalkan 2008
• peletakan tekanan negatif atau VAC terapi me
mberikan hasil efektif menutup kebocoran eks
traperitonial
 intervensi bedah
• pada pasien yg tidak menunjukan perubahan dg no
noperatif
• sepsis
• peritonitis
• main goal : source control ( washout & fecal di
version)
• fecal diversion : end colostomy, diversi proksi
mal dg loop ileustomy dg meninggalkan anastomos
is yg bocor, atau revisi kebocoran anastomosis
dg proksimal diversi
 minimal invasif teknik
• laparoscopic peritoneal lavage
• pembuatabn ileustomy
• menurunkan morbiditas & mortalitas dibanding
kan dg operasi
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai