Anda di halaman 1dari 30

Riset Operasi

Metode Tranportasi
Oleh : Kelompok 5 A8 Manajemen Keuangan
Weni Ragil Safitri
(17130310309)
Gita Nur Safitri
(17130210330)
Dipresentasikan Ulfi Umami
(17130310346)
oleh: Anida Fitria
(17130310353)
Octavian Aldy Pamungkas
(17130210417)
Wiwik Febri Valentiana
(17130310424)
METODE
METODE TRANSPORTASI
TRANSPORTASI

Metode
Metode untuk
untuk mengatur
mengatur
distribusi dari sumber-
sumber-
sumber yang
yang menyediakan
menyediakan
produk sama
sama ke tempat
yang membutuhkan,
yang mem kan, secara
secara
optimal..
FUNGSI METODE
TRANSPORTASI

Mengoptimalkan biaya
alokasi
alokasi,, karena
karena terdapat
terdapat
perbedaan alokasi
alokasi biaya
biaya
dari satu sumber ke
dari satu ke tujuan
tujuan
yang
yang berbeda
berbeda dan
dan dari
dari berbagai
berbagai
sumber ke tujuan yang
sumber yang
berbeda
berbeda
Contoh
Suatu perusahaan memiliki 3 pabrik yang berada di W, H dan
P.Sedangkan produk tersebut akan didistribusikan atau dialokasikan ke 3
gudang penjualan di A,B dan C. Kapasitas pabrik, kebutuhan gudang dan
biaya pengangkutan dari tiap pabrik ke tiap gudang adalah sebagai
berikut:
Sehingga :
Untuk mempermudah hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan
menyusun tabel alokasi dengan cara :

1. Jumlah kebutuhan tiap-tiap gudang diletakkan pada baris terakhir.


2. Kapasitas tiap pabrik pada kolom terakhir.
3. Biaya pengankutan diletakkan pada segi empat kecil.
Sehingga :

Pabrik W (1) Tabel 4. Tabel Alokasi


Gudang A(1)
Maka, X11

Maka :
Pabrik W (1)
Pabrik H (2)
Pabrik P (3)

Gudang A (1)
Gudang B (2)
Gudang C (3)

BIAYA dr
PABRIK ke
GUDANG
Tabel diatas juga dapat dirumuskan dengan cara mencari minimum
proses distribusi sebagai berikut:
 Minimumkan:
Z=

Batasan
= 90
= 60
= 50
= 50
== 110
110
== 40
40
Metode Alokasi
• 

Metode Sudut Barat Laut


(Northwest corner rule)

1. Mulai dari sudut dialokasikan sejumlah maksimum


produk dengan melihat kapasitas pabrik dan kebutuhan
gudang.

2. Setelah itu bila (sumber ke tujuan) merupakan kotak


terakhir yang dipilih dilanjutkan dengan mengalokasikan
pada bila i mempunyai kapasitas yang tersisa.

3. Bila tidak, alokasikan ke , dan seterusnya hingga


semua kebutuhan terpenuhi.
40 adalah untuk
50 adalah kebutuhan kapasitas maksimal
maksimal Pabrik W (50+40=90)
gudang A

60 adalah
kapasitas
maksimal pabrik H

10 adalah kebutuhan 40 adalah kebutuhan


Maksimal gudang B maksimal gudang C
110 (40+60+x=110, kapasitas
maka x + 10) maksimal pabrik P
(10+40=50)

•  Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap pertama :


Dimaksimumkan
Z=
= 20 (50) + 5 (40) + 20 (60) + 10 (10) + 19 (40) = 3260
Metode Least-Cost
1. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Pilih variable sumber ke tujuan dengan biaya


transport terkecil dan alokasikan sebanyak mungkin.
Ini akan menghabiskan sumber atau tujuan.

2. Dari kotak-kotak sisanya yang layak (yaitu yang


tidak terisi atau dihilangkan) pilih biaya terkecil dan
alokasikan sebanyak mungkin.

3. Lanjutkan proses ini sampai semua penawaran


dan permintaan terpenuhi.
Tabel Solusi Awal Metode Least-Cost

Ke Tujuan
(GUDANG/KOTA)
Permintaan
Dari A B C
W 20 5 8 90
(PABRIK)
Sumber H 15 20 10 60
P 25 10 19 50

Penawaran 50 110 40 200


Ke Tujuan
(GUDANG/KOTA)
Permintaan
Dari A B C
20 5 8
W 90 90
(PABRIK) 15 20 10
Sumber H 20 40 60 20

25 10 19
P 30 20 50 30

Penawaran 50 20 110 40 200


Dari table diatas dapat diketahui bahwa WB = 90 X 5 = 450
biaya transport total adalah sebagai
berikut:
HA = 20 X 15 = 300
HC = 40 X 10 = 400
PA = 30 X 25 = 725
PB = 20 X 10 = 200
Z = 450 + 300 + 400 + 725 + 200 = 2.100
Metode Optimalisasi dengan Stepping Stone
Metode Stepping Stone merupakan metode yang dikombinasi dengan
menggunakan metode Northwest Corner
Kemudian langkah selanjutnya adalah:

1. Pilih kotak/jalur yang tidak digunakan (WC,HA, HC,PA) untuk dievaluasi


2. Dengan dimulai dari jalur ini (WC), telusuri jalur dengan jalur tertutup melewati
jalur yang sebenarnya/terpakai (menggunakan jalur yang terisis sebagai lompatan).
Lompatan yang dilakukan tidak boleh berjalan diagonal dan harus kembali pada
posisi semula.Boleh searah/berlawanan dengan arah jarum jam.
3. Di jalur awal yang kosong, berilah tanda plus (+). Kemudian jalur selanjutnya
tanda minus (-) dan seterusnya sesuai dengan jalur yang dikalkulasikan.
4. Hitung Improvement Index dengan menambahkan unit cost sesuai jalur dengan
tanda plus atau minus.
5. Ulangi tahap 1-4 untuk tiap jalur kosong yang ada. Jika dihasilkan nilai sama atau
lebih dari nol, maka solusi optimalnya dapat diketahui. Namun jika ada yang kurang
dari nol maka memungkinkan untuk meningkatkan hasil sebelumnya dan
mengurangi total biaya transportasi .Arah yang diambil boleh searah atau
berlawanan arah jarum jam.
Maka Improvement Indek
titik WC : 8-5+10-19 = 6
titik HA : 15-20+5-20 = -20
titik HC : 10-20+10-19 = -19
titik PA : 25-20+5-10 = 0

Dengan adanya nilai improvement


index kurang dari nol (negatif), maka
cost saving dapat dilakukan, jika
masih ada titik bernilai negative
maka saving cost masih bisa
dilakukan. Jika terdapat lebih dari
satu index yang bernilai negatif maka
diambil nilai index negatif terbesar.
90
Perhatikan tanda negatif! Pengujian
titik HA, dimulai dari harga yang
bertanda negatif yaitu -60 pada titik
50 10 HB dan -20 pada titik WA dimana
titik negatif ini akan digeser ke arah
positif.
Pengujian Tahap 2
Untuk memperoleh hasil maksimal dari titik HA, perlu mengubah alokasi
pengiriman ke HA, dengan pergerakan sebagai berikut

90

50 10

10 40
Maka Improvement Indek uji
titik WA : 20-5+20-15 = 20
titik WC : 8-19+10-5 = -6
titik HC : 10-19+10-20 = -19
titik PA : 25-15+20-10 = 20

Titik WA dan PA menjadi lebih


mahal dari pada sebelumnya,
dengan ini titik terkecil pada
table ini berada pada -19 atau
titik HC, maka pengujian
berikutnya dilanjutkan melalui
titik HC.
Pengujian Tahap 3
Merubah alokasi pengiriman ke HC, lalu terpilih sel dengan tanda pergerakan minus
dengan alokasi pengiriman terkecil adalah HC dengan 10 ton.

Perhatikan
tanda negatif!
pengujian pada
tahap ini
dimulai dari
harga yang
bertanda
negatif yaitu
-10 pada titik
PC dan HB
dimana titik
negatif ini akan
digeser ke arah
positif.
90

50 10 10

10 40
20 30
Selanjutnya kembali melakukan
Improvement Indek (pada titik
kosong)

90 titik WA (WA-HA-HC-PC-PB-WB)
: 20-15+10-19+10-5 = 1
titik WC : 8-19+10-5 = -6
50 titik HB : 20-10+19-10 = 19
10
titik PA : 25-19+10-15 = 1

Titik WC masih bernilai negative,


20 30 berarti berkemungkinan untuk
lebih optimal, maka pengujian
berikutnya dilanjutkan melalui titik
WC.
60 30

50
Selanjutnya kembali melakukan
Improvement Indek (pada titik
kosong)

30 titik WA : 20-8+10-15 = 7
60
titik HB : 20-10+8-5 = 13
Titik PA (PA-HA-HC-WB-PB)
: 25-15+10-8+5-10 = 7
50 10
titik PC : 19-8+5-10 = 6

Jika semua hasil sudah positif


50 maka, alokasi inilah yang paling
optimal.
Keseimpulan

Dari hasil pengujian tersebut, semua sel sudah


tidak ada yang bernilai negatif lagi dengan kata
lain sudah tidak dapat memberikan penurunan
biaya, sehingga dapat dikatakan bahwa kasus
telah optimal. Dengan total biaya :

Biaya Pengiriman 60 dari W ke B = 60 X 5 = 300


Biaya Pengiriman 30 dari W ke C = 30 X 8 = 240
Biaya Pengiriman 50 dari H ke A = 50 X 15 = 750
Biaya Pengiriman 10 dari H ke C = 10 X 10 = 100
Biaya Pengiriman 50 dari P ke B = 50 X 10 = 500
Total = 1.890

Anda mungkin juga menyukai