PE N Y E L E SA I A N

E T A EK O N O M I S Y AR I ’A H
SENGK
N OL EH : C IT RA RA HMA W ATI
DISUSU
 DEFINISI SENGKETA

• SENGKETA MENURUT KBBI :

SESUATU YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN PENDAPAT: PERTENGKARAN; PERBANTAHAN;
PERTIKAIAN; PERSELISIHAN

• SENGKETA ADALAH SUATU SITUASI DIMANA ADA PIHAK YANG MERASA DIRUGIKAN OLEH PIHAK
LAIN, YANG KEMUDIAN PIHAK TERSEBUT MENYAMPAIKAN KETIDAKPUASAN INI KEPADA PIHAK
KEDUA, JIKA SITUASI MENUNJUKAN PERBEDAAN PENDAPAT MAKA TERJADILAH APA YANG
DINAMAKAN DENGAN SENGKETA.
PENYEBAB SENGKETA EKONOMI SYARIAH

PENYEBAB SENGKETA EKONOMI SYARIAH TERDAPAT DALAM DUA HAL :

• 1. WANPRESTASI
• 2. PERBUATAN MELAWAN HUKUM (PMH)
 WANPRESTASI (PASAL 1243 KUHPERDATA)
WANPRESTASI
BERASAL DARI BAHASA BELANDA,
YANG ARTINYA PRESTASI BURUK.
ADAPUN YANG DIMAKSUD
WANPRESTASI ADALAH SUATU
KEADAAN YANG DIKARENAKAN
KELALAIAN ATAU KESALAHANNYA,
DEBITUR TIDAK DAPAT MEMENUHI
PRESTASI SEPERTI YANG TELAH
DITENTUKAN DALAM PERJANJIAN
DAN BUKAN DALAM KEADAAN
MEMAKSA.
HAK KREDITUR BILA DEBITUR
MACAM-MACAM WANPRESTASI WANPRESTASI
 TIDAK MEMENUHI PRESTASI  MENUNTUT PEMENUHAN
SAMA SEKALI; PERIKATAN;
 MELAKSANAKAN PRESTASI  MENUNTUT PEMUTUSAN
TETAPI TERLAMBAT; PERIKATAN ATAU BILA
PERIKATAN TERSEBUT
 MELAKUKAN PRESTASI TETAPI BERSIFAT TIMBAL BALIK,
TIDAK SEPERTI YANG
MENUNTUT PEMBATALAN
DIPERJANJIKAN;
PERIKATAN;
 MELAKUKAN SESUATU YANG  MENUNTUT GANTI RUGI.
MENURUT PERIKATAN TIDAK
BOLEH DILAKUKAN.
PMH (PASAL 1365 DAN 1366 KUHPERDATA)
• PASAL 1365 KUHPERDATA “TIAP PERBUATAN YANG UNSUR-UNSUR PMH
MELANGGAR HUKUM DAN MEMBAWA KERUGIAN
KEPADA ORANG LAIN, MEWAJIBKAN ORANG YANG 1) ADA PERBUATAN MELAWAN HUKUM;
MENIMBULKAN KERUGIAN ITU KARENA
KESALAHANNYA UNTUK MENGGANTIKAN
2) ADA KESALAHAN;
KERUGIAN TERSEBUT". 3) ADA HUBUNGAN SEBAB AKIBAT ANTARA
• PASAL 1366 KUHPERDATA SETIAP ORANG KERUGIAN DAN PERBUATAN;
BERTANGGUNG JAWAB, BUKAN HANYA ATAS
KERUGIAN YANG DISEBABKAN PERBUATAN- 4) ADA KERUGIAN.
PERBUATAN, MELAINKAN JUGA ATAS KERUGIAN
YANG DISEBABKAN KELALAIAN ATAU KURANG
HATI-HATINYA.
 Bentuk Penyelesaian Sengketa Ekonomi
Syariah

Nonlitigasi Litigasi
(Diluar Pengadilan) (Melalui Pengadilan)
 PENYELESAIAN SECARA NONLITIGASI (DILUAR
PENGADILAN) DASAR HUKUMNYA A.L. UU NO. 30
TAHUN 1999 TENTANG ARBITRASE DAN
ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA (APS)

BENTUK APS - ADS (ALATERNATIVE DISPUTE RESOLUTION):

 MUSYAWARAH
 MEDIASI
 KONSULTASI
 NEGOSIASI
 KONSILIASI
 PENILAIAN AHLI
 ARBITRASE
 PENYELESAIAN SENGKETA EKONOMI SYARIAH
MELALUI JALUR LITIGASI
1. PENYELESAIAN DENGAN ACARA BIASA
2. PENYELESAIAN DENGAN ACARA SEDERHANA
 HIR (HERZIEN INLANDSCH REGLEMENT) / RBG
(REGLEMENT BUITENGEWESTEN)  PERMA NOMOR 14 TAHUN 2016
 PERMA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG TATA
 PERMA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG TATA
CARA PENYELASAIAN PERKARA EKONOMI SYARIAH CARA PENYELESAIAN GUGATAN SEDERHANA
 PERMA DAN SEMA LAIN YANG TERKAIT
 PERMA NO. 4 TH. 2019 TENTANG PERUBAHAN
 YURISPRUDENSI PERMA NO. 2 TH 2015
 BEBERAPA KETENTUAN TENTANG PENYELESAIAN
SENGKETA EKONOMI SYARIAH DENGAN ACARA
SEDERHANA

A. Syarat Gugatan Sederhana G. Upaya Hukum

B. Pengajuan Gugatan Sederhana H. Pengajuan Keberatan

C. Pemeriksaan Kelengkapan Berkas I. Pendaftaran Keberatan

D. Pemeriksaan Pendahuluan J. Pemeriksaan Keberatan

E. Pemeriksaan dan Penyelesaian Gugatan/Perkara Sederhana K. Putusan Keberatan

F. Putusan Gugatan Sederhana L. Pelaksanaan Putusan

TERIM A K A S IH