Anda di halaman 1dari 27

Laporan Kasus

Katarak Senilis dengan Subluksasi Lensa

OLEH

Khairun Nisa, S.Ked


140611059
PEMBIMBING
dr. Syarifah Rohaya, Sp.M

BAGIAN SMF ILMU KESEHATAN MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN
1 UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
11/21/2020
2020
•Katarak adalah penyakit yang ditandai dengan
kekeruhan lensa mata sehingga mengganggu
proses1masuknya
BAB cahaya ke mata
PENDAHULUAN
•Katarak merupakan penyebab utama kebutaan di
seluruh dunia

Subluksasi lensa suatu keadaan terjadi akibat putusnya sebagian


zonula zinii sehingga lensa berpindah tempat.

PENDAHULUAN
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. MJ

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 62 tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : Petani

Alamat : Tanah Luas

No. MR : 142854

Tanggal Pemeriksaan : 03 Maret 2020


Anamnesis
Keluhan Utama ●
Pandangan mata kanan dan kiri kabur

Riwayat Penyakit Pasien laki-laki, 62 tahun datang ke poli mata RSU Cut Meutia dengan keluhan

pandangan mata kanan dan kiri kabur ±1 bulan. Pasien merasa penglihatannya berkurang

Sekarang
pada kedua mata. Namun penglihatan yang sangat berkurang pada mata kiri, penglihatan
seperti berasap, disertai mata kadang-kadang berair dan tidak nyeri.

Riwayat Penyakit ●
Riwayat diabetes melitus(-), riwayat hipertensi (-),
Dahulu riwayat trauma (-), dan riwayat operasi mata disangkal.

Riwayat Penyakit
Keluarga

Disangkal
Riwayat Penggunaan ●
Pasien mengaku mendapatkan obat tetes dari
puskesmas namun tidak mengingat nama obatnya
Obat

Riwayat kebiasaan ●
Pasien perokok aktif
STATUS OFTALMOLOGIS

VITAL SIGN

Temperatur
Temperatur
Kesadaran
Kesadaran Tekanan
Tekanan Respiratory
Respiratory
Heart
Heart Rate:
Rate: ::
:: Darah:
Darah: Rate:
Rate:
86x/i
86x/i 36,6
36,6 C
C
Compos
Compos 120/80mm
120/80mm 20x/i
20x/i
mentis
mentis Hg
Hg
Px Slit lamp
Pemeriksaan Visus

VOD : 6/60 VOS : 1/60


Status Ophtamologis
Pemeriksaan OD OS
Posisi Ortoforia Ortoforia
Palpebra Superior Edema (-) Edema (-)
Hematoma (-) Hematoma (-)

Palpebra Inferior Edema (-) Edema (-)


Hematoma (-) Hematoma (-)
Konjungtiva Tarsalis Papil (-) Papil (-)
Superior Membran (-) Membran (-)
Cobble Stone (-) Cobble Stone (-)
Folikel (-) Folikel (-)
Konjungtiva Tarsalis Papil (-) Papil (-)
Inferior Membran (-) Membran (-)
Cobble Stone (-) Cobble Stone (-)
Folikel (-) Folikel (-)
Pemeriksaan OD OS
Konjungtiva Bulbi Injeksi Siliar (-) Injeksi Siliar (-)
Injeksi Konjungtiva (-) Injeksi Konjungtiva (-)
Sekret (-) Sekret (-)
Kornea Jernih (-) Jernih (-)
Infiltrat (-) Infiltrat (-)
Ulkus (-) Ulkus (-)
Sikatrik (macula) (-) Sikatrik (-)
Edema (-) Edema (-)
Arkus sinilis (+) Arkus sinilis (+)
Bilik Mata Depan Kedalaman (Sedang) Kedalaman (Sedang)
Hipopion (-) Hipopion (-)
Hifema (-) Hifema (-)
Iris Kripta normal (+) Kripta normal (+)
Sinekia (-) Sinekia (-)
Atropi (-) Atropi (-)
Pemeriksaan OD OS
Pupil Normal Normal
Ukuran 3 mm Ukuran 3 mm
Isokor Isokor
Reguler (+) Reguler (+)
RCL (+) RCL (+)
RCTL (+) RCTL (+)

Lensa Keruh (+) Keruh (+)


Presipitat (-) Subluksasi (+)
Presipitat (-)

Shadow test Positif Positif

Corpus vitreum Tidak diperiksa Tidak diperiksa


Fundus oculi Tidak diperiksa Tidak diperiksa
Diagnosis Banding:
1.Katarak senilis imatur dengan subluksasi lensa
2. Katarak senilis hipermatur dengan subluksasi lensa
3. Katarak senilis matur dengan luksasi lensa

Diagnosis:
Katarak senilis imatur OD
Katarak senilis imatur dengan subluksasi lensa OS
Usulan ●
Pemeriksaan laboratorium: Darah Rutin, KGDS, Profil lipid.
Funduskopi
Pemeriksaan


Pemeriksaan slitlamp
Penunjang ●
Pemeriksaan tonometri


Cendo lyteers 6 dd gtt 1 ODS
Pirenoxine 0.005% 5 ml 4 dd gtt 1 ODS
Penatalaksanaan


Neurodex 1x1 tab

Methilprednisolon 4 mg 1x1 tab


Ad vitam : dubia ad bonam
Prognosis ●
Ad functionam : dubia ad bonam

Ad sanationam : dubia ad malam
TINJAUAN PUSTAKA

Lensa adalah struktur bikonveks,


avaskular, jernih. Tebalnya sekitar 4
mm dan diameternya 9 mm.
Katarak

• Katarak berasal dari Yunani yang berarti


Katarrhakies, Inggris Cataract dan Latin
. Cataracta yang berarti air terjun.
• Dalam bahasa Indonesia disebut bular
dimana penglihatan seperti tertutup air
terjun akibat lensa yang keruh.

ras putih
(80%)
perempuan
(61%)
Indonesia
1,4%
Faktor Risiko
Klasifikasi Katarak
Berdasarkan Usia:

Kongenit
al Juvenil Senilis

Berdasarkan lokasi kekeruhan:


Maturitas Katarak

Iminens
/insipie
Imat Matu Hiper
ns ur r matur

Patofisiologi

Proses
Penyakit
Kongenital
sistemik
penuaan

Pe
ny
ak
it
m
at
a
lai
nn
ya
Gejala Klinis

• Penurunan tajam penglihatan, penurunan


sensitivitas kontras, pergeseran ke arah
miopia, diplopia monokular, sensasi mata
. berasap, sensasi silau(glare).

Penatalaksanaan

Indikasi medis operasi katarak adalah bila terjadi


komplikasi antara lain;
 glaukoma fakolitik, glaukoma fakomorfik,
uveitis fakoantigenik, dislokasi lensa ke bilik
Indikasi operasi
depan, dan katarak sangat padat sehingga
menghalangi pandangan gambaran fundus
karena dapat menghambat diagnosis retinopati
diabetika ataupun glaukoma.
Jenis tindakan operasi pada katarak

Ekstraksi Katarak Intrakapsuler(EKIK)


.

Ekstraksi Katarak Ekstrakapsuler (EKEK) EKEK konvensional

Small Incision Cataract Surgery (SICS)

Fakoemulsifikasi
SUBLUKSASI LENSA

• Subluksasi lensa  terjadinya perubahan posisi lensa


secara parsial tetapi masih dalam area pupil.
• Subluksasi lensa terjadi  akibat putusnya sebagian
.penggantung lensa zonula zinii hingga lensa berpindah
tempat
Etiologi

1. Trauma Okuli
2. Idiopatik/kelainan kongenitalsindrom marfan, homositerinuria,
sindrom Weil-Marchesari. Anomali Reiger, Defisiensi Sulfit Oksidase,
dll
3. Sekunder akibat kelainan lain terkait: katarak matur atau hipermatur,
miopia tinggi
Gejala klinis

1. Diplopia monokuler
2. Afakia
. 3. Visus menurun

Penatalaksanaan

1. Kacamata
Bila tidak terjadi penyulit subluksasi lensa seperti
galukoma atau uveitis maka tidak dilakukan pengeluaran
lensa dan diberi kacamata koreksi.
2. Operatif
Dianjurkan melakukan operasi ekstraksi lensa diikuti
pemasangan IOL (Intra Okular Lens Implant).
PEMBAHASAN

Berdasarkan
. Pasien laki- literatur katarak
laki, 62 tahun senilis sering
datang ke poli terjadi pada usia
mata RSU Cut lanjut yaitu usia
Meutia dengan diatas 50 tahun,
keluhan rasio laki-laki
pandangan dan perempuan
mata kiri banyak terjadi
kabur ±1 bulan pada perempuan
61%.
PEMBAHASAN

Pasien merasa Sesuai dengan gejala


klinis yang
. penglihatannya ditimbulkan oleh
berkurang pada katarak berupa
kedua mata. penurunan tajam
Namun penglihatan secara
penglihatan yang perlahan, mata kabur,
sensasi berasap,
sangat berkurang sensasi silau. mata
pada mata kiri, dengan katarak disertai
penglihatan seperti subluksasi lensa akan
berasap, disertai memberikan gejala
mata kadang- klinis berupa
penglihatan menjadi
kadang berair dan sangat berkurang atau
tidak nyeri. visus menurun.
PEMBAHASAN

Kekeruhan
. mengenai kedua
Pada mata dan berjalan
progresif merupakan
lensa OD suatu kelainan yang
disebut katarak yang
dan OS dapat terjadi akibat
hidrasi
didapatka (penambahan
cairan) lensa,
n keruh. denaturasi protein
lensa terjadi akibat
keduanya.
PEMBAHASAN

Pasien pada Jika katarak belum


mengganggu dan tajam
. laporan kasus ini visus belum menurun
diberikan terapi atau sedikit menurun atau
maturitas katarak imatur,
berupa Cendo operasi dapat ditunda
lyteers 6 dd gtt 1 dahulu dan dapat di
koreksi dengan kacamata
ODS, Pirenoxine dan diterapi dengan obat.
0.005% 5 ml 4 dd Tindakan operatif pada
gtt 1 ODS, subluksasi lensa bila tidak
terjadi penyulit seperti
Neurodex 1x1 glaukoma atau uveitis
tab, maka tidak dilakukan
pengeluaran lensa dan
Methilprednisolo diberi kacamata koreksi
n 4 mg 1x1 tab. yang sesuai.
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai