Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

YANG MENGALAMI DEFISIT


PERAWATAN DIRI
DISUSUN OLEH KELOMPOK III :
1. GISCA JULYA
2. NURSHIYAM
3. SYAMSU ALAM A.
4. SYAMSUDDIN
5. HAYATI SUNUSI
6. NURWAHIDAH
7. ALBERTINA IBORI
DEFINISI
• Defisit perawatan diri adalah kurangnya perawatan diri pada
pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan
proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas
perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri terlihat dari
ketidakmampuan merawat kebersihan diri antaranya mandi,
makan minum secara mandiri, berhias secara mandiri, toileting
(BAK/BAB) (Damaiyanti, 2012).
• Defisit perawatan diri adalah kemampuan dasar yang dimiliki
manusia dalam melengkapi kebutuhannya dalam kelangsungan
hidupnya sesuai kondisi kesehatannya. (Damaiyanti dan Iskandar,
2012).
• Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan melakukan
aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan serta toileting)
kegiatan itu harus bisa dilakukan secara mandiri ( Herman, 2011).
ETIOLOGI
• Factor predisposisi

• Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan
inisiatif terganggu.

• Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.

• Kemampuan
realitas turun Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.

• Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya. Situasi
lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
FAKTOR PRESIVITASI
Faktor presivitasi defisit perawatan diri adalah kurang penurunan
motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang
dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu
melakukan perawatan diri.

Menurut Depkes (2000: 59) Faktor – faktor yang mempengaruhi


personal hygiene adalah:
• Body Image
• Praktik Sosial
• Status Sosial Ekonomi
• Pengetahuan
• Budaya
• Kebiasaan seseorang
• Kondisi fisik atau psikis
TANDA & GEJALA
Menurut Depkes (2000) tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah:
Fisik
• Badan bau, pakaian kotor.
• Rambut dan kulit kotor.
• Kuku panjang dan kotor.
• Gigi kotor disertai mulut bau.
• Penampilan tidak rapi.

Psikologis
• Malas, tidak ada inisiatif.
• Menarik diri, isolasi diri.
• Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.

Social
• Interaksi kurang.
• Kegiatan kurang.
• Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
• Cara makan tidak teratur.
• BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri.
JENIS PERAWATAN DIRI
Menurut (Damaiyanti, 2012) jenis perawatan diri terdiri dari :

Defisit perawatan diri : mandi


Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan mandi/beraktivitas
perawatan diri sendiri.

Defisit perawatan diri : berpakaian


Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas berpakaian
dan berhias untuk diri sendiri.

Defisit perawatan diri : makan


Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sendiri.

Defisit perawatan diri : eliminasi


Hambatn kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas eliminasi
sendiri.
RENTANG RESPON

ADATIF MALADATIF

Pola perawatan diri Kadang perawatan diri, Tidak melakukan perawatan


seimbang kadang tidak diri pada saat stres
PROSES TERJADINYA MASALAH
• Defisit perawatan diri terjadi diawali dengan proses
terjadinya gangguan jiwa yang dialami oleh klien sehingga
menyebabkan munculnya gangguan defisit perawatan diri
pada klien.

• Faktor biologis terkait dengan adanya neuropatologi dan


ketidakseimbangan dari neurotransmiternya.

• Ganguan defisit perawatan diri juga dapat terjadi karena


ketidakseimbangan dari beberapa neurotransmitter.
Pohon Masalah
ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI EFFECT

DEFISIT PERAWATAN DIRI : MANDI,


CORE PROBLEM
BERDANDAN

 
  HARGA DIRI RENDAH KRONIS
  CAUSA
 
 
MEKANISME KOPING
Mekanisme koping berdasarkan penggolongan di bagi
menjadi 2 menurut Damaiyanti 2012 yaitu:

• Mekanisme koping adaptif Mekanisme koping yang


mendukung fungsi integrasi pertumbuhan belajar dan
mencapai tujuan. Kategori ini adalah klien bisa memenuhi
kebutuhan perawatan diri secara mandiri.

• Mekanisme koping maladaptif Mekanisme koping yang


menghambat fungsi integrasi, memecah pertumbuhan,
menurunkan otonomi dan cenderung menguasai
lingkungan. Kategorinya adalah tidak mau merawat diri.
PENATALAKSANAAN
FARMAKOLOGI
TERAPI
• Terapi Keluarga
• Terapi Kelompok
• Terapi Musik

Penatalaksanaan manurut herman (Ade, 2011) adalah


sebagai berikut :
• Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri.
• Membimbing dan menolong klien merawat diri.
• Ciptakan lingkungan yang mendukung.
Akibat dari Defisit Perawatan Diri Menurut Damiyanti, 2012
sebagai berikut.
Dampak fisik
• Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang
karena tidak tidak terpeliharanya kebersihan
perorangandengan baik, gangguan fisik yang sering terjadi
adalah: gangguan integritas kulit, gangguan membrane
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan
fisik pada kuku.
• Dampak psikososial Masalah sosial yang berhubungan
dengan personal hygine adalah gangguan kebutuhan aman
nyaman , kebutuhan cinta mencintai, kebutuhan harga diri,
aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

Defisit perawatan diri

Isolasi sosial

Harga diri rendah


KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN
JIWA
PENGKAJIAN
Identitas
Alasan masuk
Faktor predisposisi
Fisik
Psikososial
Status mental
Kebutuhan persiapan pulan
Mekanisme koping
Masalah psikososial di lingkungan
Pengetahuan
Aspek medik
Daftar masalah
Daftar diagnosa keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data yang didapat, masalah keperawatannya
adalah :
defisit perawatan diri : higiene diri, berhias, makan dan
eliminasi.
Tindakan Keperawatan
1.Tujuan Keperawatan
• Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri.
• Pasien mampu melakukan berhias secara baik
• Pasien mampu melakukan melakukan makan dengan
baik.
• Pasien mampu melakukan eliminasi secara mandiri.
2. Tindakan Keperawatan
• Melatih pasien cara perawatan kebersihan diri
• Membantu pasien latihan berhias
• Melatih pasien makan secara mandiri
• Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
3. Tindakan Keperawatan pada Keluarga
• Tujuan Keperawatan
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
mengalami masalah defisit perawatan diri.

• Tindakan Keperawatan
Untuk memantau kemampuan pasien dalam melakukan
cara perawatan diri yang baik, perawat harus melakukan
tindakan agar keluarga dapat meneruskan melatih dan
mendukung pasien sehingga kemampuan pasien dalam
perawatan diri meningkat
Evaluasi
EVALUASI KEMAMPUAN PASIEN DEFISIT
PERAWATAN DIRI dan KELUARGANYA

EVALUASI KEMAMPUAN PERAWAT dalam MERAWAT


PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI
THANKS !!

Anda mungkin juga menyukai