Anda di halaman 1dari 26

Asuhan Keperawatan Pada Pasien

Hepatitis

Disusun oleh:
Kelompok 7

1. Ida Sonia
2. Rima Ferdilla R
● Hepatitis adalah suatu proses peradangan difusi pada jaringan yang dapat disebabkan oleh
infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono
Hadi, 1999).
Pengertian

● Hepatitis adalah keadaan radang/cedera pada hati, sebagai reaksi terhadap virus, obat atau
alkohol (Patofisiologi untuk keperawatan, 2000;145)

● Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia
serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001).

● Hepatitis adalah Suatu peradangan pada hati yang terjadi karena toksin seperti; kimia atau
obat atau agen penyakit infeksi (Asuhan keperawatan pada anak, 2002; 131).
01 03
02 04
Jenis-Jenis Hepatitis

Hepatitis A Hepatitis C
Hepatitis B Hepatitis D
Peradangan hati yang
Jenis hepatitis teringan tidak bias terdeteksi peradangan hati
diantara jenis yang lain. Peradangan pada
hati yang sampai bertahun- yang timbul
Hepatitis A ini dapat tahun bahkan karena adanya
diturunkan melalui disebabkan oleh
keracunan obat mencapai puluhan infeksi virus D
makanan atau minuman tahun sehingga virus hepatitis. Jenis
yang tercemar kotoran sampai zat kimia
yang tertelan. pun puas ini hanya dapat
(tinja) orang lain. menggerogoti hati. ditemukan pada
orang yang
menderita
hepatitis B.
● Hepar merupakan kelenjar eksokrin terbesar
yang memiliki fungsi untuk menghasilkan
empedu, serta juga memiliki fungsi
endokrin. Hati terletak di bawah diafragma
kanan, dilindungi bagian bawah tulang iga
Anatomi Fisiologi

kanan. Hati normal kenyal dengan


permukaannya yang licin (Chandrasoma,
2006).

● Hati merupakan kelenjar tubuh yang paling


besar dengan berat 1000-1500 gram. Hati
terdiri dari dua lobus utama, kanan dan kiri.
Lobus kanan dibagi menjadi segmen anterior
dan posterior, lobus kiri dibagi menjadi
segmen medial dan lateral oleh ligamentum
Falsiformis (Noer, 2002).
2
1
Fungsi Pembentukan Fungsi Metabolik
dan Ekskresi Empedu
Fungsi Dasar Hati

Hal ini merupakan fungsi utama hati. Saluran Hati memegang peranan penting pada
empedu mengalirkan, kandungan empedu metabolisme karbohidrat, protein, lemak,
menyimpan dan mengeluarkan ke dalam usus halus vitamin dan juga memproduksi energi dan
sesuai yang dibutuhkan. Hati mengekskresikan tenaga. Zat tersebut di atas dikirim melalui
sekitar 1 liter empedu tiap hari. unsur utama vena porta setelah diabsorbsi oleh usus.
empedu adalah air (97%), elektrolit, garam empedu Monosaksarida dari usus halus diubah
fosfolipid, kolesterol dan pigmen empedu menjadi glikogen dan di simpan dalam hati
(terutama bilirubin terkonjugasi). Garam empedu (glikogenesis). Dari depot glikogen ini
penting untuk pencernaan dan absorbsi lemak mensuplai glukosa secara konstan ke darah
dalam usus halus. (glikogenesis) untuk memenuhi kebutuhan
tubuh.
Next
4
3
Fungsi Pertahanan Fungsi Vaskuler Hati
Tubuh

Terdiri dari fungsi detoksifikasi dan fungsi Setiap menit mengalir 1200 cc darah portal
perlindungan, dimana fungsi detoksifikasi oleh ke dalam hati melalui sinusoid hati,
enzim-enzim hati yang melakukan oksidasi, seterusnya darah mengalir ke vena sentralis
reduksi, hidrolisis atau konjugasi zat yang dan menuju ke vena hepatika untuk
memungkinkan membahayakan dan selanjutnya masuk ke dalam vena kava
mengubahnya menjadi zat yang secara inferior. Selain itu dari arteria hepatika
fisiologis tidak aktif. Fungsi perlindungan mengalir masuk kira-kira 350 cc darah.
dimana yang berperanan penting adalah sel Darah arterial ini akan masuk dan bercampur
kuffer yang berfungsi sebagai sistem endoteal dengan darah portal. Pada orang dewasa
yang berkemampuan memfagositosis dan juga jumlah aliran darah ke hati diperkirakan
menghasilkan immunolobulin. mencapai 1500 cc tiap menit.
.
Patofisiologi

Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus
dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia.Unit fungsional
dasar dari hepar disebut lobus dan unit ini unik karena memiliki suplai darah
sendiri.Sering dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar
terganggu. Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini
menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat masanya, sel-sel
hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan
oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh karenanya, sebagian besar klien yang
mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar normal.

Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu badan
dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada
perut kuadran kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan
nyeri di ulu hati.
1
Farmakoterapi

Mengurangi keparahan infeksi hepatitis dan sebagai


Penataklasanaan Medik
- Vaksin Imunoglobulin
perlindungan sebelum terkena hepatitis.
- Interferon- Menurunkan resiko kejadian infeksi kronik. (Contoh obat
lamivudine, ribavirine, adefovir).
- Anti-inflamasi Ibuprofen, Indometasin.
- Diuretik Chlorothiazide

2
Tirah Baring

Untuk menurunkan kerja metabolisme hati.


3
Nutrisi

Diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat, dan dapat diberikan makanan
secara IV bila pasien terus-menerus muntah.
Next
4
Diet Hepar

Dieberikan pada keadaan kronik protein dibatasi 30 gr, lemak


- Diet hati I yang mudah dicerna, bentuk makanan lunak dicincang, kalau ada
asites cairan maksimum 1 liter, energi rendah.

Diberikan makanan perpindahan hari diet hati I, bentuk bisa lunak


atau biasa, protein normal 1 gr/kg BB, lemak sedang 20-25%,
- Diet hati II
cukup energi, cukup protein, kurang kallsium dan tiamin, diet
garam rendah tergantung ada asites.

Diberikan pada perpindahan diet hati I atau pada pasien hepatitis


akut dan sirosis yang nafsu makan nya baik, diet garam rendah
- Diet hati III
bila masih ada asites dan edema.
1
Konsep Asuhan Keperawatan 2
Diagnosa
Hepatitis Pengkajian Keperawatan

Implementasi
3
Rencana Asuhan
Keperawatan

Evaluasi
1 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perasaan tidak nyaman di
kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalan
masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.
Diagnosa Keperawatan

Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami
2 inflamasi hati dan bendungan vena porta.

Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi
3 hepar.

4 Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap hepatitis

Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan pruritus sekunder
5 terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu.

6 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan cairan intraabdomen, asites
penurunan ekspansi paru dan akumulasi secret.

7 Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular dari agent virus.
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perasaan tidak nyaman
Rencana Asuhan Keperawatan di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalan
masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.

No Intervensi Rasional
Tujuan : 1. Ajarkan dan bantu klien untuk Keletihan berlanjut menurunkan keinginan
• Setelah diberikan asuhan istirahat sebelum makan. untuk makan.
keperawatan selama 24 jam 
nutrisi pasien terpenuhi. 2. Awasi pemasukan diet/jumlah Adanya pembesaran hepar dapat menekan
kalori, tawarkan makan sedikit saluran gastro intestinal dan menurunkan
tapi sering dan tawarkan pagi kapasitasnya.
paling sering.
Kriteria hasil : 3. Pertahankan hygiene mulut yang Akumulasi partikel makanan di mulut dapat
• Menunjukkan peningkatan baik sebelum makan dan menambah baru dan rasa tak sedap yang
berat badan mencapai tujuan sesudah makan. menurunkan nafsu makan.
dengan nilai laboratorium
normal dan bebas dari 4. Anjurkan makan pada posisi Menurunkan rasa penuh pada abdomen dan
duduk tegak. dapat meningkatkan pemasukan.
tanda-tanda mal nutrisi.

5. Berikan diit tinggi kalori, rendah Glukosa dalam karbohidrat cukup efektif untuk
lemak pemenuhan energi, sedangkan lemak sulit
untuk diserap/dimetabolisme sehingga akan
membebani hepar.
2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami
Rencana Asuhan Keperawatan inflamasi hati dan bendungan vena porta.
No Intervensi Rasional
Tujuan :
• Setelah diberikan asuhan 1. Kolaborasi dengan individu Nyeri yang berhubungan dengan hepatitis
keperawatan selama 24 jam untuk menentukan metode yang sangat tidak nyaman, oleh karena itu terdapat
dapat digunakan untuk peregangan secara kapsula hati, melalui
nyeri pasien berkurang atau intensitas nyeri. pendekatan kepada individu yang mengalami
teratasi. perubahan kenyamanan nyeri diharapkan lebih
efektif mengurangi nyeri.

Kriteria hasil : 2. Tunjukkan pada klien Klien lah yang harus mencoba meyakinkan
• Menunjukkan tanda-tanda penerimaan tentang respon pemberi pelayanan kesehatan bahwa ia
klien terhadap nyeri. mengalami nyeri.
nyeri fisik dan perilaku
dalam nyeri (tidak meringis 3. Berikan informasi akurat dan Klien yang disiapkan untuk mengalami nyeri
kesakitan, menangis jelaskan penyebab nyeri, melalui penjelasan nyeri yang sesungguhnya
intensitas dan lokasinya). tunjukkan berapa lama nyeri akan dirasakan (cenderung lebih tenang
akan berakhir, bila diketahui. dibanding klien yang penjelasan kurang/tidak
terdapat penjelasan).

4. Bahas dengan dokter Kemungkinan nyeri sudah tak bisa dibatasi


penggunaan analgetik yang tak dengan teknik untuk mengurangi nyeri.
mengandung efek hepatotoksi.
3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap
Rencana Asuhan Keperawatan inflamasi hepar.

No Intervensi Rasional
1. Monitor tanda vital : suhu Sebagai indikator untuk mengetahui
Tujuan : badan status hypertermi.
• Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 24 2. Ajarkan klien pentingnya Dalam kondisi demam terjadi peningkatan
mempertahankan cairan yang evaporasi yang memicu timbulnya
jam suhu badan pasien
adekuat (sedikitnya 2000 dehidrasi.
normal. ml/hari) untuk mencegah
dehidrasi, misalnya sari buah
2,5-3 liter/hari.
Kriteria hasil : 3. Berikan kompres hangat pada Menghambat pusat simpatis di
• Tidak terjadi peningkatan lipatan ketiak dan femur. hipotalamus sehingga terjadi vasodilatasi
suhu. kulit dengan merangsang kelenjar keringat
. untuk mengurangi panas tubuh melalui
penguapan
4. Anjurkan klien untuk memakai Kondisi kulit yang mengalami lembab
pakaian yang menyerap memicu timbulnya pertumbuhan jamur.
keringat Juga akan mengurangi kenyamanan klien,
mencegah timbulnya ruam kulit.
4. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap hepatitis.
Rencana Asuhan Keperawatan
No Intervensi Rasional

1. Jelaskan sebab-sebab keletihan Dengan penjelasan sebab-sebab keletihan


Tujuan : individu. maka keadaan klien cenderung lebih tenang.
• Setelah diberikan asuhan
2. Sarankan klien untuk tirah Tirah baring akan meminimalkan energi yang
keperawatan selama 24 jam baring. dikeluarkan sehingga metabolisme dapat
keletihan pasien berkurang. digunakan untuk penyembuhan penyakit.

3. Bantu individu untuk Memungkinkan klien dapat memprioritaskan


mengidentifikasi kekuatan- kegiatan-kegiatan yang sangat penting dan
Kriteria hasil : kekuatan dan kemampuannya. meminimalkan pengeluaran energi untuk
• Tidak terjadi keletihan. kegiatan yang kurang penting.

4. Analisa bersama-sama tingkat Keletihan dapat segera diminimalkan dengan


keletihan selama 24 jam meliputi mengurangi kegiatan yang dapat
waktu puncak energi, waktu menimbulkan keletihan.
kelelahan, aktivitas yang
berhubungan dengan keletihan.

5. Bantu untuk belajar tentang Untuk mengurangi keletihan baik fisik maupun
keterampilan koping yang efektif psikologis.
(bersikap asertif, teknik
relaksasi).
5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan pruritus sekunder
Rencana Asuhan Keperawatan terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu.

No Intervensi Rasional
Tujuan: 1. Pertahankan kebersihan Kekeringan meningkatkan sensitifitas kulit
• Setelah diberikan asuhan tanpa menyebabkan kulit dengan merangsang ujung syaraf.
kering.
keperawatan selama 24 jam
tidak terjadi kerusakan 2. Cegah penghangatan yang Penghangatan yang berlebih menambah
intergritas kulit dan berlebihan dengan pruritus dengan meningkatkan sensitivitas
pertahankan suhu ruangan melalui vasodilatasi.
jaringan.
dingin dan kelembaban
rendah, hindari pakaian terlalu
Kriteria hasil: tebal.
• Jaringan kulit utuh,
3. Anjurkan tidak menggaruk, Penggantian merangsang pelepasan
penurunan pruritus. instruksikan klien untuk hidtamin, menghasilkan lebih banyak
memberikan tekanan kuat pruritus
pada area pruritus untuk
tujuan menggaruk
4. Pertahankan kelembaban Pendinginan akan menurunkan
ruangan pada 30%-40% dan vasodilatasi dan mempertahankan
dingin. kelembaban.
6. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan cairan intra abdomen, asites
Rencana Asuhan Keperawatan penurunan ekspansi paru dan akumulasi sekret.

No Intervensi Rasional
Tujuan:
• Setelah diberikan asuhan 1. Awasi frekuensi , kedalaman Pernafasan dangkal/cepat kemungkinan
dan upaya pernafasan. terdapat hipoksia atau akumulasi cairan
keperawatan selama 24 jam dalam abdomen.
pasien tidak mengalami
gangguan pola nafas. 2. Auskultasi bunyi nafas Kemungkinan menunjukkan adanya
tambahan. akumulasi cairan.

3. Berikan posisi semi fowler. Memudahkan pernafasan dengan


Kriteria hasil: menurunkan tekanan pada diafragma dan
• Pola nafas adekuat. meminimalkan ukuran sekret.

4. Berikan latihan nafas dalam Membantu ekspansi paru dan


dan batuk efektif. mengeluarkan secret.

5. Berikan oksigen sesuai Mungkin perlu untuk mencegah hipoksia.


kebutuhan.
7. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular dari agent virus.
Rencana Asuhan Keperawatan
No Intervensi Rasional

1. Gunakan kewaspadaan umum terhadap substansi Pencegahan tersebut dapat


tubuh yang tepat untuk menangani semua cairan memutuskan metode transmisi virus
Tujuan: tubuh. hepatitis.
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
• Setelah diberikan asuhan semua klien atau spesimen.
keperawatan selama 24 2. Gunakan sarung tangan untuk kontak dengan
jam tidak terjadi infeksi darah dan cairan tubuh.
3. Tempatkan spuit yang telah digunakan dengan
pada pasien. segera pada wadah yang tepat, jangan menutup
kembali atau memanipulasi jarum dengan cara
apapun.
Kriteria hasil:
2. Gunakan teknik pembuangan sampah infeksius, linen Teknik ini membantu melindungi
• Tidak menunjukkan dan cairan tubuh dengan tepat untuk membersihkan orang lain dari kontak dengan
tanda-tanda infeksi. peralatan-peralatan dan permukaan yang materi infeksius dan mencegah
terkontaminasi.. transmisi penyakit.

3. Jelaskan pentingnya mencuci tangan dengan sering Mencuci tangan menghilangkan


pada klien, keluarga dan pengunjung lain dan petugas organisme yang merusak rantai
pelayanan kesehatan. transmisi infeksi.

4. Rujuk ke petugas pengontrol infeksi untuk evaluasi Rujukan tersebut perlu untuk
departemen kesehatan yang tepat. mengidentifikasikan sumber
pemajanan dan kemungkinan orang
lain terinfeksi.
Implementasi
Diagnosa 1

Mengajarkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makan Memberikan


1

snack atau makanan yang mengundang selera pasien.

Mengawasi pemasukan diet/jumlah kalori, tawarkan makan sedikit tapi sering dan
2

tawarkan pagi paling sering.

Mempertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudah makan
3

Menganjurkan makan pada posisi duduk tegak.


4

Memberikan diit tinggi kalori, rendah lemak


55
Implementasi
Diagnosa 2

Menunjukkan pada klien penerimaan tentang respon klien terhadap nyeri.


1

Memberikan informasi dari penyebab nyeri.


2

Membahas dengan dokter penggunaan analgetik yang tak mengandung efek


3

hepatotoksi.

Berkolaborasi dengan individu untuk menentukan metode yang dapat digunakan


4

untuk intensitas nyeri.


Implementasi
Diagnosa 3

Memonitor tanda vital : suhu badan.


1

Mengajarkan klien pentingnya mempertahankan cairan yang adekuat


2

(sedikitnya 2000 l/hari) untuk mencegah dehidrasi, misalnya sari buah


2,5-3 liter/hari.

Memberikan kompres hangat pada lipatan ketiak dan femur


3

Menganjurkan klien untuk memakai pakaian yang menyerap keringat.


4
Implementasi
Diagnosa 4

Menjelaskan sebab-sebab keletihan individu.


1

Menyarankan klien untuk tirah baring.


2

Membantu individu untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan, kemampuan-


3

kemampuan dan minat-minat.

Menganalisa bersama-sama tingkat keletihan selama 24 jam meliputi waktu puncak


4

energi, waktu kelelahan, aktivitas yang berhubungan dengan keletihan.

Membantu untuk belajar tentang keterampilan koping yang efektif (bersikap asertif,
55

teknik relaksasi).
Implementasi
Diagnosa 5

1 Mempertahankan kebersihan tanpa menyebabkan kulit


kering.

Mencegah penghangatan yang berlebihan dengan


pertahankan suhu ruangan dingin dan kelembaban rendah,
2

hindari pakaian terlalu tebal.

Menganjurkan tidak menggaruk, instruksikan klien untuk


3

memberikan tekanan kuat pada area pruritus untuk tujuan


menggaruk.

Mempertahankan kelembaban ruangan pada 30%-40% dan


4

dingin.
Implementasi
Diagnosa 6

Mengawasi frekwensi , kedalaman dan upaya pernafasan.


1

Mengauskultasi bunyi nafas tambahan.


2
3

Memberikan posisi semi fowler.

Memberikan latihan nafas dalam dan batuk efektif.


4

Memberikan oksigen sesuai kebutuhan.


55
Implementasi
Diagnosa 7

Menggunakan kewaspadaan umum terhadap substansi tubuh yang tepat untuk


menangani semua cairan tubuh.
1

Menggunakan teknik pembuangan sampah infeksius, linen dan cairan tubuh


dengan tepat untuk membersihkan peralatan-peralatan dan permukaan yang
2

terkontaminasi.

Menjelaskan pentingnya mencuci tangan dengan sering pada klien, keluarga dan
pengunjung lain dan petugas pelayanan kesehatan.
3

Merujuk ke petugas pengontrol infeksi untuk evaluasi departemen kesehatan yang


4

tepat.
Menunjukkan peningkatan berat badan mencapai tujuan dengan nilai laboratorium normal dan
1 bebas dari tanda-tanda mal nutrisi.

2 Menunjukkan tanda-tanda nyeri fisik dan perilaku dalam nyeri (tidak meringis kesakitan,
menangis intensitas dan lokasinya).

3 Tidak terjadi peningkatan suhu.


Evaluasi

4 Tidak terjadi keletihan

5 Jaringan kulit utuh, penurunan pruritus

6 Pola nafas adekuat.

7 Tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.

Anda mungkin juga menyukai