Inkontinensia urine bisa disebabkan oleh karena komplikasi
dari penyakit infeksi saluran kemih, kehilangan kontrol spinkter atau terjadinya perubahan abdomen secara tiba tiba. Inkontinensia bisa bersifat permanen misalnya pada spinal cord trauma atau bersifat temporer pada wanita hamil dengan struktur dasar panggul yang lemah dapat berakibat terjadinya inkontinensia urine. Meskipun inkontinensia urine dapat terjadi pada pasien dari berbagai usia, kehilangan kontrol urinari merupakan masalah bagi lanjut usia. Faktor Resiko
Jenis kelamin: Wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit
ini karena meningkatnya tekanan pada daerah perut yang disebabkan oleh kehamilan, melahirkan, dan menopause. Sedangkan, pada pria dengan masalah kelenjar prostat. Umur: Semakin tua, otot kandung kemih dan uretra akan semakin melemah. Hal-hal ini mempengaruhi jumlah urin yang dapat ditampung oleh kandung kemih. Manifestasi Klinis
Inkontinensia stress: Urine keluar dari kandung kemih ketika
terdapat tekanan seperti batuk, bersin, tertawa, berolahraga, dan mengangkat sesuatu yang berat. Inkontinensia dorongan: Urine dengan mendesak keluar secara tiba- tiba. Retensi urine kronis/inkontinensia yang meluap: Kandung kemih tidak dapat sepenuhnya dikosongkan, sehingga menyebabkan urine bocor. Inkontinensia total: Kandung kemih tidak dapat menyimpan urine sama sekali, sehingga akan merasa ingin terus menerus buang air kecil. Tatalaksana Terapi Terapi Non Farmakologi Latihan otot kandung kemih Modifikasi gaya hidup Modifikasi diet Kasus
Ny.E (45 Tahun) mengatakan 1 tahun terakhir sering mengeluh nyeri
saat berkemih. Saat batuk, membungkuk dan bersin, air seni keluar secara tiba-tiba. Dalam sehari BAK bisa sampai 10x. Ny.E juga menderita hipertensi dan rutin mengonsumsi obat diuretic
Tx: Amoxicillin 3x1, Trospium Klorida 2x1
Pembahasan kasus
Berdasarkan keluhan Ny. E diketahui bahwa Ny. E
mengalami Inkontinensia urin tekanan (IU Stress). Inkontinensia urin ini disebabkan oleh penggunaan obat diuretik pada terapi hipertensi, dimana diuretik ini menyebabkan Ny. E sering BAK. Sehingga terjadi infeksi yang meningkatkan potensi IU. Lanjutan
Untuk terapi farmakologi IU dapat menggunakan obat
trospium cloride 20mg 2 x 1/hari dan untuk mengurangi infeksi menggunakan obat Amoxicillin 3 x 1/hari. Untuk pengobatan hipertensi dapat diganti dengan obat selain golongan diuretik, ACE dan CCB. Pasien dapat disarankan untuk konsultasi dengan dokter untuk penanganan hipertensinya. TERIMAKASIH