Anda di halaman 1dari 121

Bagian I

Pengertian atas suatu definisi


Jilid I
Pengertian
Pasar Modal : Perdagangan instrumen keuangan
(sekuritas) jangka waktu panjang, baik dalam
bentuk modal sendiri (stocks) maupun hutang
(bond), baik yang diterbitkan oleh pemerintah
(publick authorities) maupun oleh perusahaan
swasta (private sectors).
1. Anggota Bursa Efek adalah Perantara
Perdagangan Efek yang telah memperoleh
izin usaha dari Bapepam dan mempunyai hak
untuk mempergunakan sistem dan atau
sarana Bursa Efek sesuai dengan peraturan
Bursa Efek.
2. Biro administrasi efek adalah Pihak yang
berdasarkan kontrak dengan Emiten
melaksanakan pencatatan pemilikan Efek dan
pembagian hak yang berkaitan dengan Efek.
3. Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan
dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek
Pihak-Pihak lain dengan tujuh memperdagangkan
Efek di antara mereka.
4. Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran
umum
5. Kustodian adalah Pihak yang memberikan Jasa
penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan
dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima
dividen, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan
transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening
yang menjadi nasabahnya .
6. Lembaga kliring dan penjaminan adalah pihak
yang menyelenggarakan jasa kliring dan
penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa.
7. Manajer Investasi adalah Pihak yang kegiatan
usahanya mengelola portofolio Efek untuk
para nasabah atau mengelola portofolio
investasi kolektif untuk sekelompok nasabah,
kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun,
dan Bank yang melakukan sendiri kegiatan
usahanya berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Efek
Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan
utang, surat berharga komersial, saham, obligasi,
tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi
kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap
derivatif dari Efek (Pasal 1 angka 5 UUPM).

Efek menurut sifatnya, terbagi 2 (dua), yaitu:


1.Efek bersifat Ekuitas; dan
2.Efek bersifat Utang.
Penawaran Umum & Emiten
Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran Efek
yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek
kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur
dalam Undang-undang ini dan peraturan
pelaksanaannya (Pasal 1 angka 15 UUPM).

Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran


Umum (Pasal 1 angka 6 UUPM).
Perusahaan Publik

Perusahaan Publik adalah Perseroan yang sahamnya


telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga
ratus) pemegang saham dan memiliki modal disetor
sekurang-kurangnya Rp. 3.000.000.000,00 (tiga miliar
rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan
modal disetor yang ditetapkan oleh Peraturan
Pemerintah (Pasal 1 angka 22 UUPM).
Perusahaan Terbuka (Tbk).

Perseroan Terbuka adalah Perseroan Publik atau


Perseroan yang melakukan Penawaran Umum
saham, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal (UUPT
Pasal 1 angka 7).
Pertanyaan?.

Apakah Emiten “pasti/selalu” Perusahaan Publik?...

Apakah perusahaan yang melakukan Penawaran


Umum secara otomatis berubah statusnya menjadi
Perusahaan Publik?, atau

ia menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk)?...


Jawab.
1. EMITEN BELUM TENTU PERUSAHAAN PUBLIK.
2.PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN
UMUM, TIDAK OTOMATIS BERUBAH STATUS
MENJADI PERUSAHAAN PUBLIK ATAU
PERUSAHAAN TERBUKA (Tbk).
HANYA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN
PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS,
DAN MEMENUHI KETENTUAN PASAL 1 AYAT (22)
UUPM, YANG DAPAT MENYANDANG STATUS
SEBAGAI PERUSAHAAN PUBLIK.
Apa maksud dari pernyataan diatas?
• Emiten yang menerbitkan efek bersifat utang,
selama Ia tidak bisa memenuhi persyaratan
perusahaan publik (pemegang sahamnya tidak lebih
dari 300 pemegang saham dan modal disetor
sekurang-kurangnya 3 Miliar rupiah), maka Ia hanya
Emiten AKAN TETAPI bukan Perusahaan Publik.

• DAN MENURUT UUPT PASAL 1 ANGKA 7, EMITEN


YANG HANYA MELAKUKAN PENAWARAN UMUM
EFEK BERSIFAT UTANG ADALAH BUKAN PERSEROAN
TERBUKA.
Lanjut,
Pasal 1 angka 7 UUPT.
Perseroan Terbuka adalah Perseroan Publik atau
Perseroan yang melakukan Penawaran Umum
saham, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

KECUALI, OBLIGASI KONVERSI DIDALAM KONDISI,


SETELAH DIKONVERSI MENJADI SAHAM (OBLIGASI
TERSEBUT). TERNYATA, PERSYARATAN MENJADI
PERUSAHAAN PUBLIK TERPENUHI. BILA SUDAH
TERPENUHI; MAKA MENJADI TBK DAN BILA BELUM;
MAKA BUKAN TBK.
Perusahaan Publik.
PERUSAHAAN PUBLIK “TIDAK SELALU EMITEN”.
Penjelasan:
Kalau Ia Perusahaan Publik, tetapi Ia tidak
melakukan Penawaran Umum, maka Ia bukan
Emiten.
PERUSAHAAN PUBLIK = PERUSAHAAN TBK
AKAN TETAPI KETERBUKAANNYA TERSEBUT, ADALAH
BUKAN DARI PROSES PENAWARAN UMUM.
TETAPI, KARENA IA MEMENUHI PERSYARATAN
PERUSAHAAN PUBLIK.
CONTOH: REPUBLIKA (Koran).
Perusahaan Terbuka (Tbk).
Perusahaan Terbuka dilihat dari Sudut Penawaran Umum,
terbagi 2 (dua):
1. Perusahaan Tbk yang melalui proses Penawaran Umum
sesuai dengan UUPM dan peraturan pelaksanaannya; yang
mana; HARUS saham/efek bersifat ekuitas, dan BUKAN
efek bersifat utang/Obligasi. (Pasal 1 angka 7 UUPT).
2. Perusahaan Tbk, dimana IA MEMPEROLEH STATUS
menjadi Tbk nya adalah karena TIDAK MELALUI Proses
Penawaran Umum.
•Ia melalui suatu PROSES YANG KHUSUS. Contohnya:
Koran REPUBLIKA. Ia menjadi Tbk dikarenakan, karena Ia
memenuhi syarat sebagai Perusahaan Publik.
Perusahaan Terbuka (Tbk).

Perusahaan Terbuka dilihat dari Sudut


Persyaratan Ia menjadi Perusahaan Tbk telah
terpenuhi, terbagi 2 (dua):
1. Ia Perusahaan Publik.
2. Ia Emiten yang melakukan Penawaran Umum
efek bersifat Ekuitas.
Pengertian atas suatu definisi
Jilid II
Pasar Modal & Pernyataan Pendaftaran
Pernyataan Pendaftaran adalah dokumen yang wajib
disampaikan kepada BAPEPAM oleh Emiten dalam
rangka Penawaran Umum atau Perusahaan Publik
(Pasal 1 angka 19 UUPM).

Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan


dengan Penawaran Umum, Perdagangan Efek,
Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya, Lembaga dan Profesi yang berkaitan
dengan Efek (Pasal 1 angka 13).
Penjamin Emisi Efek & Prospektus
Penjamin Emisi Efek adalah Pihak yang membuat
kontrak dengan Emiten untuk melakukan Penawaran
Umum bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa
kewajiban untuk membeli sisa Efek yang tidak terjual
(Pasal 1 angka 17).

Prospektus adalah setiap informasi tertulis


sehubungan dengan Penawaran Umum dengan
tujuan agar Pihak lain membeli Efek (Pasal 1 angka 26
UUPM).
Bagian II

Pihak-pihak yang terlibat


dalam Penawaran Umum di
Pasar Modal
Self Regulatory Organization
Organisasi yang mengatur dirinya sendiri, Peraturan
yang dibuat oleh SRO mempunyai kekuatan hukum
mengikat bagi pelaku pasar modal.
Pasal 11 jo Pasal 17 UUPM.
Semua peraturan yang dibuat oleh SRO, mulai
berlaku setelah mendapat persetujuan dari
Bapepam.
1. PT. Bursa Efek Indonesia (BEI);
2. PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI);
3. PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Pemegang Saham SRO.
BEI (Pasal 8 UUPM):
Dimiliki sahamnya oleh anggota bursa/perusahaan
efek/perusahaan sekuritas.
Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)/KPEI (Pasal 15
UUPM):
• Bursa Efek, Perusahaan Efek, Biro Administrasi Efek, Bank
Kustodian, atau Pihak lain atas persetujuan Bapepam.
• Mayoritas saham Lembaga Kliring dan Penjaminan wajib
dimiliki oleh Bursa Efek.
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)/KSEI:
Bursa Efek, Perusahaan Efek, Biro Administrasi Efek, Bank
Kustodian, atau Pihak lain atas persetujuan Bapepam
Perusahaan Efek
2 Kegiatan Usaha, yaitu;
• Sebagai Perantara Pedagang Efek; dan
• Sebagai Penjamin Emisi Efek.
(Dahulu ada 3 kegiatan usaha, yang ketiga adalah: Sebagai
Manajer Investasi (Pasal 30 ayat 2)).
Sekarang Manajer Investasi HARUS dipisah dari Perusahaan
Efek.
(Perusahaan Efek yang ingin menjalankan kegiatan usaha sebagai
Manajer Investasi, harus membuat perusahaan perseroan terbatas
yang terpisah/mandiri dari perusahaan efeknya (dalam praktiknya,
pemegang saham dari Perusahaan Manajer Investasi tersebut adalah
perusahaan efek itu sendiri). Dalam hal ini, perusahaan efek sebagai
induk Perusahaan Manajer Investasi, dan anak perusahaan itu adalah
Perusahaan Manajer Investasi tersebut).
Perusahaan Manajer Investasi
Pekerjaan yang dilakukan:
Mengacu pada Penjelasan Pasal 32 ayat (1) UUPM.
Perusahaan yang tugasnya mengelola Portofolio Efek.
Dalam bentuk:
1.Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) khusus;
2.Mengeluarkan produk Kontrak Investasi Kolektif
(KIK), seperti; KIK Ekuitas (Reksa Dana Ekuitas, KIK
Pendapatan Tetap (Reksa Dana Pendapatan Tetap,
KIK Pasar Uang (Reksa Dana Pasar Uang) dan KIK
Campuran (Reksa Dana Campuran).
PENAWARAN UMUM SAHAM, OBLIGASI,
REKSADANA & RIGHT ISSUE
PENAWARAN UMUM

Istilah Pasar Modal

Merupakan suatu kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran


Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek
yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek (Pasal
1 ayat 13 UUPM).
Istilah-istilah yang akan ditemui dalam kegiatan Penawaran Umum,
yaitu :
Efek, dalam pasal 1 ayat (5) UUPM dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan Efek adalah
surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, Saham, Obligasi,
tanda bukti utang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, kontrak berjangka atas Efek,
dan setiap derivatif dari Efek.
Emiten, dalam pasal 1 ayat (6) UUPM dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan Emiten
adalah pihak yang melakukan Penawaran Umum.
• PENAWARAN UMUM
Pengertiannya terdapat dalam pasal 1 ayat (15) UUPM, yaitu
kegiatan penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten untuk
menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang
diatur dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya. Dalam
penjelasan atas UUPM untuk pasal yang sama disebutkan
bahwa, penawaran tersebut dilakukan di wilayah Negara
Republik Indonesia dengan menggunakan media masa, atau
ditawarkan kepada lebih dari 100 pihak atau telah dijual
kepada lebih dari 50 (lima puluh) pihak dalam batas nilai serta
batas waktu tertentu.
PENAWARAN UMUM
Penawaran Umum terbagi :

1.Efek Ekuitas, masyarakat sering mengartikan Penawaran Umum sebagai


Initial Public Offering (”IPO”).
2.Efek yang bersifat hutang adalah Obligasi.
3.Efek berbentuk reksa dana adalah unit penyertaan.

Tujuan utama Penawaran Umum adalah untuk menghimpun atau mendapatkan


dana dari masyarakat.

Penawaran Umum Obligasi, tidak dikategorikan sebagai Perusahaan Publik

 Obligasi adalah Efek bersifat hutang;


Tidak menyebabkan perubahan susunan pemegang saham dan tidak juga
menyebabkan peningkatan struktur permodalan Perusahaan kecuali pada
(Obligasi Konversi).
PENAWARAN UMUM
Tata Cara Melakukan Penawaran Umum

Sebagaimana telah disebutkan di atas, tujuan dari Penawaran Umum adalah


untuk menghimpun atau mendapatkan dana dari masyarakat.

Jenis-jenis Penawaran Umum antara lain :

• Penawaran Umum Efek bersifat ekuitas, contohnya penawaran umum


Saham;
• Penawaran Umum Efek bersifat hutang, contohnya penawaran umum
Obligasi;
• Penawaran Umum Reksa Dana, contohnya penawaran umum Unit
Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif; dan
• Penawaran Umum Efek Beragunan Aset, penawaran umum Surat Kolektif
Efek Beragunan Aset.
• PENAWARAN UMUM
Dasar hukum yang mengatur kegiatan-kegiatan Pasar Modal khususnya
mengenai Penawaran Umum adalah sebagai berikut :

• Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.


• Peraturan Pemerintah No.45 tahun 1995 juncto Peraturan Pemerintah
No.12 tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar
Modal.
• Peraturan No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum, Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-25/PM/2003
tanggal 17 Juli 2003.
• Peraturan Bursa tentang pencatatan dan perdagangan Efek.
• Peraturan tentang Penitipan Kolektif di Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian.
PENAWARAN UMUM
Syarat utama agar Emiten dapat melakukan Penawaran Umum adalah:
Adanya kewajiban untuk menerapkan Prinsip Keterbukaan (disclosure).
Prinsip Keterbukaan juga berlaku dan terus diterapkan terhadap
perusahaan yang telah menyandang status sebagai Perusahaan Publik.

Prinsip Keterbukaan diperlukan agar pemodal (investor) dapat mengambil


keputusan (berdasarkan data-data yang dikemukakan Emiten dalam
Prospektus maupun dokumen-dokumen lainnya) untuk membeli atau tidak
membeli Efek yang ditawarkan oleh Emiten. Apabila Prinsip Keterbukaan
ini dilanggar, berdasarkan pasal 93 UUPM juncto pasal 104 UUPM, pihak
yang melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi pidana penjara paling
lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp.15.000.000.000,00
(lima belas miliar Rupiah).

Selanjutnya Emiten menunjuk Profesi Penunjang Pasar Modal, Lembaga


Penunjang Pasar Modal dan Penjamin Emisi Efek (underwriter).
PENAWARAN UMUM

Tugas dan Wewenang Otoritas Jasa Keuangan (“OJK ” )

 Pembinaan serta pengawasan di Pasar Modal antara lain adalah:


memberikan atau mencabut ijin, menerima pendaftaran, melakukan
pemeriksaan dan pengawasan, memberikan sanksi, atau tindakan –
tindakan lain yang diberikan berdasarkan UUPM
 Kewenangan adalah sebagai pengatur (regulator) di kegiatan Pasar Modal
yang tugasnya membuat peraturan pelaksana UUPM.

Tugas dan kewenangan OJK lebih rinci dapat dilihat dalam Pasal 5 UUPM.
PENAWARAN UMUM
Perusahaan Publik

Berdasarkan pasal 1 ayat (22) UUPM adalah Perseroan yang sahamnya telah
dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan
memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp 3.000.000.000,- (tiga miliar
Rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Pernyataan Pendaftaran

Disebutkan dalam pasal 1 ayat (19) UUPM adalah dokumen yang wajib
disampaikan kepada OJK oleh Emiten dalam rangka Penawaran Umum
atau Perusahaan Publik.
PENAWARAN UMUM
Prinsip Keterbukaan

Berdasarkan pasal 1 ayat (25) UUPM adalah pedoman umum yang


mensyaratkan Emiten, Perusahaan Publik, dan pihak lain yang tunduk pada
UUPM untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang
tepat seluruh informasi material mengenai usahanya atau Efeknya yang
dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap Efek dimaksud
dan atau harga dari Efek tersebut.

Prospektus

Berdasarkan pasal 1 ayat (26) UUPM, yang dimaksud dengan Prospektus


adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum
dengan tujuan agar pihak lain membeli Efek.
LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL
Adapun lembaga Penunjang Pasar Modal diantaranya adalah :

1. Kustodian
2. Biro Administrasi Efek
3. Wali Amanat.

Seluruh profesi dan lembaga penunjang Pasar Modal yang ditunjuk harus
sudah terdaftar terlebih dahulu di OJK
LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL
1. Kustodian

Mempunyai tugas pokok menyimpan Efek untuk kepentingan pihak tertentu.


Yang termasuk dalam Kustodian adalah Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian, Perusahaan Efek serta Bank Umum, seluruhnya harus
memperoleh ijin dari OJK terlebih dahulu.

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di Indonesia dikenal sebagai PT.


Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Dalam sistem perdagangan tanpa
warkat, KSEI sangat berperan terutama sebagai pemegang Efek induk
(Efek Jumbo). Perusahaan Efek bertindak sebagai Kustodian bagi Efek milik
nasabahnya. Sementara Bank Kustodian menyimpan Efek dan aset untuk
kepentingan dan milik dari Reksa Dana Terbuka.
LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL
2. Biro Administrasi Efek (”BAE”)
Mempunyai tugas pokok membantu Emiten dalam mengadministrasikan
Efeknya. Peran administrasi yang dimaksud antara lain membantu Emiten
dalam pelaksanaan RUPS maupun Rapat Umum Pemegang Obligasi
(”RUPO”) dengan menerbitkan Daftar Pemegang Saham (DPS) maupun
Daftar Pemegang Obligasi (DPO).

3. Wali Amanat
Mempunyai tugas pokok mewakili Pemegang Obligasi. Tugas dan kewajiban
Wali Amanat diatur secara rinci dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Wali
Amanat hanya akan kita temui dalam Penawaran Umum Efek bersifat
hutang, khususnya Obligasi. Wali Amanat wajib melaksanakan hal-hal yang
diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan hal-hal yang telah
diputuskan RUPO untuk kepentingan Pemegang Obligasi.
PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

Profesi-profesi Penunjang Pasar Modal adalah :

1. Konsultan Hukum (Advokat);


2. 2. Akuntan Publik;
3. 3. Penilai;
4. Notaris; dan
5. Profesi lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
TUGAS PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

1. Penjamin Emisi Efek.

Penjamin Emisi Efek adalah membeli sisa saham yang tidak habis terjual pada
saat Penawaran Umum sesuai dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. Selain
itu Penjamin Emisi Efek akan bertindak sebagai koordinator dari seluruh kegiatan
dalam rangka Penawaran Umum, termasuk juga bertindak sebagai koordinator
dari profesi dan lembaga penunjang Pasar Modal dalam rangka persiapan
Penawaran Umum. Penjamin Emisi Efek juga akan membantu Emiten
mempersiapkan Prospektus dan Prospektus Ringkas dalam rangka Penawaran
Umum
TUGAS PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
2. Konsultan Hukum.

Konsultan Hukum dapat memberikan Jasa Konsultan Hukum meliputi:


a. Bidang Pasar Modal;
b. Bidang Pasar Keuangan; dan/atau c. Litigasi Bidang Pasar Modal dan
Keuangan

Jasa Konsultan Hukum dimaksud dalam bidang Pasar Modal antara lain:
a. Uji Tuntas
b. Pendapat Hukum
c. Nasehat Hukum
d. Pembuatan Prospektus
e. Audit Investigasi
TUGAS PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
3. Notaris Pasar Modal.

Tugas pokok dari Notaris Pasar Modal adalah mempersiapkan perjanjian-


perjanjian dalam rangka Penawaran Umum. Perjanjian-perjanjian yang
akan dibuat Notaris dalam rangka Penawaran Umum Efek baik yang
bersifat ekuitas maupun bersifat hutang, antara lain sebagai berikut :

1. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek;


2. Perjanjian Perwaliamanatan (untuk Obligasi);
3. Perjanjian Agen Penjualan;
4. Perjanjian Administrasi Efek;
5. Perjanjian Penanggungan (untuk Obligasi); dan
6. Perjanjian Agen Pembayaran (untuk Obligasi).
PERJANJIAN - PERJANJIAN

Perjanjian-perjanjian bersifat standar kontrak dan disiapkan oleh lembaga


yang berkepentingan.

1. Perjanjian Pencatatan Pendahuluan Efek;


2. Perjanjian Pencatatan Efek;
3.Perjanjian Penitipan Efek; dan
4.Perjanjian Agen Pembayaran (untuk Obligasi)
PUBLIC EXPOSE

Public Expose yaitu mengundang masyarakat yang berpotensi untuk membeli


Efek yang ditawarkan serta menjelaskan maksud dan tujuan Emiten
melakukan Penawaran Umum Efek. Dalam Public Expose tersebut
dimungkinkan untuk mengundang calon investor asing sepanjang
Penawaran Umum tersebut dilakukan di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
PROSES PERNYATAAN PENDAFTARAN

Proses Pernyataan Pendaftaran kepada OJK, Dokumen yang dilampirkan:

 Prospektus;
 Prospektus Ringkas;
 Laporan Uji Tuntas dari Segi Hukum;
 Pendapat dari Segi Hukum;
 Laporan Keuangan Emiten; dan
 Laporan Penilaian serta perjanjian-perjanjian dalam rangka Penawaran
Umum.
PROSES PERNYATAAN PENDAFTARAN
Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif apabila dalam 45 (empat puluh lima)
hari setelah tanggal penyampaian Pernyataan Pendaftaran, seluruh kriteria
yang diminta dalam formulir pendaftaran telah lengkap, atau 45 (empat puluh
lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Emiten atau
diminta OJK telah dipenuhi, atau keluarnya Pernyataan Efektif dari OJK dan
tidak ada lagi keterangan lebih lanjut diperlukan. Setelah keluarnya Pernyataan
Efektif dari OJK, paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah efektifnya Pernyataan
Pendaftaran, Emiten wajib mengumumkan perbaikan atau tambahan atas
Prospektus Ringkas dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar
berperedaran nasional.
MINI EXPOSE

OJK akan mengeluarkan komentar atas seluruh dokumen yang disampaikan


dalam Pernyataan Pendaftaran. Terhadap komentar tersebut, OJK dapat
meminta tambahan data atau informasi atas dokumen - dokumen Pernyataan
Pendaftaran. Emiten dan profesi serta lembaga penunjang Pasar Modal yang
terkait wajib menjawab dan memenuhi hal-hal yang diminta dalam komentar
OJK tersebut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Sebagai tambahan
informasi, Pernyataan Pendaftaran menjadi gugur apabila tanggal Laporan
Keuangan telah lewat 180 (seratus delapan puluh) hari sejak tanggal
penetapan Laporan Keuangan (cut-off date).
TAHAPAN TERAKHIR
Tahapan terakhir adalah pelaksanaan Penawaran Umum. Masa Penawaran
Umum itu sendiri harus dilakukan sekurangkurangnya dalam 3 (tiga) hari
kerja. Apabila terjadi kelebihan permintaan atas Efek yang ditawarkan, maka
harus diadakan penjatahan. Penjatahan itu sendiri harus diselesaikan dalam
jangka waktu 2 (dua) hari kerja. Pencatatan Efek di Bursa Efek, hanya
dilakukan apabila Emiten secara tegas menyatakan dalam Prospektus bahwa
Efek tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek. Pelaksanaan pencatatan
tersebut harus dilaksanakan selambat-lambatnya dalam 3 (tiga) hari kerja
setelah tanggal penjatahan. Emiten wajib menyerahkan bukti kepemilikan
Efek kepada pembeli selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah tanggal
penjatahan. Apabila Efek tersebut tidak dicatatkan di Bursa Efek, maka
Emiten wajib menyerahkan bukti kepemilikan Efek dalam jangka waktu 2
(dua) hari kerja setelah tanggal penjatahan.
Reksa Dana
Suatu jenis Kegiatan Usaha, ia mengumpulkan
dana dari masyarakat untuk dikelola dalam bentuk
portofolio Efek-efek. Karena ia merupakan suatu
kegiatan usaha yang dapat mengumpulkan dana dari
masyarakat. Maka ia harus mendapatkan izin usaha
dari Bapepam (Pasal 18 ayat (3) dan ayat (4).

Reksa Dana dapat berbentuk: (Pasal 18 UUPM)


•Perseroan; atau
•Kontrak Investasi Kolektif.
Reksa Dana berbentuk Perseroan
Reksa Dana berbentuk Perseroan adalah
Emiten yang kegiatan usahanya menghimpun dana
dengan cara menjual sahamnya, dan selanjutnya dana
dari penjualan saham tersebut diinvestasikan kembali
pada berbagai jenis Efek yang diperdagangkan di
Pasar Modal dan Pasar Uang.

Terbagi 2 (dua), yaitu:


1.Yang sifatnya TERTUTUP; dan
2.Yang sifatnya TERBUKA.
Pengelolaan (Pasal 21 UUPM).

1. Pengelolaan Reksa Dana, baik yang berbentuk


Perseroan maupun yang berbentuk KIK, dilakukan
oleh Manajer Investasi berdasarkan kontrak;
2. Kontrak pengelolaan Reksa Dana berbentuk
Perseroan, dibuat oleh: Direksi dengan Manajer
Investasi;
3. Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Terbuka
berbentuk KIK dibuat antara Manajer Investasi dan
Bank Kustodian
Kontrak Penyimpanan Kekayaan
Reksa Dana (Pasal 26 UUPM).

1. Kontrak Penyimpanan Kekayaan Reksa Dana


berbentuk Perseroan dibuat oleh: Direksi
Reksa Dana dengan Bank Kustodian;

2. Kontrak Penyimpanan Kekayaan Reksa Dana


berbentuk KIK dibuat antara Manajer
Investasi dengan Bank Kustodian.
Reksa Dana berbentuk Perseroan
yang mempunyai sifat Terbuka.
Penjelasan Pasal 18 ayat (2).
• Reksa Dana yang dapat menawarkan dan membeli kembali
saham-sahamnya dari pemodal sampai dengan sejumlah
modal yang telah dikeluarkan.
• Pemegang saham Reksa Dana Perseroan yang mempunyai
sifat Terbuka, dapat menjual kembali sahamnya kepada
Reksa Dana tersebut.
• Dalam hal pemegang saham melakukan penjualan kembali,
Reksa Dana Terbuka wajib membeli saham-saham tersebut.
Lanjutan,
Pasal 28 UUPM.
1. Saham Reksa Dana Terbuka berbentuk Perseroan
diterbitkan tanpa nilai nominal (karena tanpa nilai
nominal, maka diejawantahkan dengan cara Nilai Aktiva
Bersih (NAB).
2. Pada saat pendirian Reksa Dana berbentuk Perseroan,
paling sedikit 1% dari Modal Dasar Reksa Dana telah
ditempatkan dan disetor.
Penjelasan Pasal 28:
1. Nilai saham Reksa Dana didasarkan pada NAB per
saham;
2. Harga Saham Reksa Dana Terbuka selalu sama dengan
NAB nya.
Lanjutan,
Pemenuhan Modal selanjutnya, sampai
dengan Modal Dasar akan dilakukan melalui
Penawaran Umum, karena Reksa Dana adalah
wadah untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam Portofolio Efek.
Lanjutan,
Reksa Dana Perseroan yang mempunyai sifat
Terbuka (Open-End), mempunyai ciri-ciri sbb ;
(lmka)

•Dapat mengeluarkan/menjual Unit Penyertaan baru


secara terus menerus sepanjang ada pemodal yang
mau membelinya;
•Reksa Dana Perseroan Terbuka, tidak perlu dicatatkan
di Bursa Efek;
•Investor dapat menjual kembali Unit Penyertaan ke
Reksa Dana yang bersangkutan;
•Harga Jual/Beli didasarkan pada NAB/Nett Asset
Value.
Reksa Dana berbentuk Perseroan
yang mempunyai sifat Tertutup.

Penjelasan Pasal 18 huruf (b).


Reksa Dana yang tidak dapat membeli kembali
saham-saham yang telah dijual kepada
pemodal.
Reksa Dana Perseroan yang
mempunyai sifat Tertutup
(Closed-End), mempunyai ciri-ciri

sbb ;
(lmka)
Tidak diperbolehkan membeli kembali saham yang
telah dijualnya kepada investor, atau investor tidak
dapat menjual kembali ke pengelola;
• Saham Reksa Dana berbentuk Perseroan yang
mempunyai sifat Tertutup tersebut dicatatkan di
Bursa Efek;
• Sehingga, Jual Beli saham Reksa Dana Perseroan
Tertutup tersebut dilakukan melalui mekanisme
perdagangan saham di Bursa Efek.
Reksa Dana Kontrak Investasi
Kolektif (KIK).
Kontrak Investasi Kolektif:
(Penjelasan Pasal 18 ayat (1) huruf b).
• Kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang
mengikat pemegang Unit Penyertaan di mana Manajer
Investasi diberi wewenang untuk mengelola potofolio
investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang
untuk melaksanakan Penitipan Kolektif.
• Reksa Dana berbentuk KIK menghimpun dana dengan
menerbitkan Unit Penyertaan kepada masyarakat pemodal
dan selanjutnya dana tersebut diinvestasikan pada
berbagai jenis Efek yang diperdagangkan di Pasar Modal
dan di Pasar Uang.
Lanjutan,
Pasal 18 ayat (4).
Reksa Dana KIK hanya dapat dikelola oleh Manajer
Investasi dengan berdasarkan kontrak.

Pasal 20.
• Manajer Investasi sebagai pengelola Reksa Dana Terbuka
berbentuk KIK dapat menjual dan membeli kembali Unit
Penyertaan secara terus menerus sampai dengan jumlah
Unit Penyertaan yang ditetapkan dalam Kontrak.
• Dalam hal pemegang Unit Penyertaan melakukan
penjualan kembali, Manajer Investasi WAJIB membeli
kembali Unit Penyertaan tersebut.
Lanjutan,
Ditawarkan dengan cara Penawaran Umum.

Pasal 23.
Nilai Unit Penyertaan KIK ditentukan
berdasarkan NAB.
Profesi di Pasar Modal
Berdasarkan UU No. 8/1995 tentang
Pasar Modal
Ijin Perorangan yang diberikan oleh Regulator
(Bapepam/Bapepam-LK/OJK):

1.Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE);


2.Wakil Penjamin Emisi Efek (WPEE);
3.Wakil Manajer Investasi.
Penasihat Investasi
Pasal 34 UUPM.
• Yang dapat melakukan kegiatan sebagai Penasihat
Investasi adalah Pihak yang telah memperoleh izin usaha
dari Bapepam.
• Kegiatan Penasihat Investasi adalah memberikan nasihat
mengenai penjualan atau pembelian efek dengan
memperoleh imbalan jasa.
• Persyaratan yang wajib dipenuhi oleh calon Penasihat
Investasi, antara lain memiliki izin orang perseorangan
sebagai Wakil Manajer Investasi.
(Termasuk dalam kegiatan Penasihat Investasi adalah
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan pemeringkat
Efek).
Lembaga Penunjang Pasar Modal.
Terdiri dari:
1. Kustodian; Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian (LPP) atau sekarang adalah KSEI,
Perusahaan Efek, Bank Umum yang telah mendapat
persetujuan dari Regulator.
2. Biro Administrasi Efek (BAE); Perseroan yang telah
memperoleh izin usaha dari Regulator.
3. Wali Amanat; Bank Umum yang telah mendapat
persetujuan dari Regulator.
Profesi Penunjang Pasar Modal
Pasal 64 UUPM.
Profesi Penunjang Pasar Modal terdiri dari:
1.Akuntan;
2.Konsultan Hukum;
3.Penilai;
4.Notaris; dan
5.Profesi lain yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
Harus terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dewan Komisioner OJK
9 (sembilan) Komisioner di OJK:
1. Ketua (merangkap anggota);
2. Wakil Ketua (sebagai Ketua Komite Etik, merangkap anggota);
3. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (merangkap anggota);
4. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal (merangkap anggota);
5. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun,
Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya
(merangkap anggota);
6. Ketua Dewan Audit (merangkap anggota);
7. Anggota yang membidangi Edukasi dan Perlindungan
Konsumen;
8. Anggota Ex-officio dari BI;
9. Anggota Ex-officio dari Kemenkeu.
Komisioner Kepala Eksekutif Pasar
Modal, membawahi:

1. Bursa Efek (PT. Bursa Efek Indonesia);


2. Lembaga Kliring dan Penjaminan (PT. Kliring
Penjaminan Efek Indonesia);
3. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (PT.
Kustodian Sentral Efek Indonesia).
Kustodian
Pasal 43 UUPM.
Yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha
sebagai Kustodian adalah:
1. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)
atau sekarang adalah KSEI;
2. Perusahaan Efek;
3. Bank Umum, yang telah mendapat persetujuan dari
Bapepam.
Lanjutan,
Penjelasan Pasal 43.
Kegiatan penitipan adalah salah satu kegiatan usaha dari Bank Umum,
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang
perbankan. Oleh karena itu, Bank Umum tidak perlu lagi memerlukan izin
untuk melakukan kegiatan penitipan.
Namun, untuk melakukan kegiatan sebagai kustodian yang merupakan
kegiatan yang lebih luas dari kegiatan penitipan dan terkait dengan
kegiatan lembaga lainnya seperti:
a. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP);
b. Perusahaan Efek;
c. Reksa Dana.
Maka Bank Umum tetap memerlukan persetujuan Bapepam. 
LPP atau Perusahaan Efek tidak memerlukan izin atau persetujuan secara
terpisah lagi, untuk melakukan kegiatan sebagai kustodian, karena izin
yang telah diberikan sebagai LPP atau Perusahaan Efek sudah mencakup
kegiatan kustodian.
Biro Administrasi Efek (BAE)
Pasal 48 UUPM.
1. Yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai BAE adalah
Perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam.
2. Persyaratan dan tata cara perizinan BAE diatur lebih lanjut oleh
PP.
Pasal 49.
1. Pendaftaran pemilikan efek dalam buku Daftar Pemegang Efek
Emiten dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek dapat
dilakukan oleh BAE berdasarkan kontrak yang dibuat oleh Emiten
dengan BAE dimaksud.
2. Kontrak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib secara jelas
memuat hak dan kewajiban BAE dan Emiten, termasuk kewajiban
kepada pemegang efek.
Wali Amanat
Pasal 50 UUPM.
(1) Kegiatan usaha sebagai Wali Amanat dapat
dilakukan oleh:
a. Bank Umum; dan
b. Pihak lain yang ditetapkan dengan PP.
(2) Untuk dapat menyelenggarakan kegiatan usaha
sebagai Wali Amanat, Bank Umum atau Pihak lain
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib terlebih
dahulu terdaftar di Bapepam.
(3) Persyaratan dan tata cara pendaftaran Wali
Amanat diatur lebih lanjut dengan PP.
Lanjutan,
Penjelasan Ayat (1).
• Oleh karena efek bersifat utang adalah merupakan surat pengakuan utang
yang sifatnya sepihak dan para pemegangnya tersebar luas, maka untuk
mengurus dan mewakili mereka selaku kreditur, perlu dibentuk lembaga
perwaliamanatan. Agar Wali Amanat dapat mewakili kepentingan para
pemegang efek bersifat hutang tersebut.
• Ditetapkan Bank Umum sebagai Pihak yang dapat menyelenggarakan
kegiatan perwaliamanatan karena mempunyai jaringan kegiatan usaha yang
luas.
Penjelasan Ayat (2).
• Kegiatan usaha sebagai Wali Amanat merupakan salah satu kegiatan Bank
Umum sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di
bidang perbankan.
• Oleh karena itu, Bank Umum tidak lagi memerlukan izin untuk melakukan
kegiatan sebagai Wali Amanat.
• Namun, untuk melakukan kegiatan tersebut, Bank Umum tetap
memerlukan Pendaftaran di Bapepam.
Lanjutan,
Pasal 51 UUPM.
• Wali Amanat dilarang mempunyai hubungan Afiliasi dengan
Emiten, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena
kepemilikan atau penyertaaan modal pemerintah.
• Wali Amanat mewakili kepentingan pemegang efek bersifat
utang baik di dalam maupun di luar pengadilan.
• Wali amanat dilarang mempunyai hubungan kredit dengan
Emiten dalam jumlah sesuai dengan ketentuan Bapepam
yang dapat mengakibatkan benturan kepentingan antara
Wali Amanat sebagai Kreditur dan Wakil Pemegang Efek
Bersifat Utang.
• Penggunaan jasa Wali Amanat ditentukan dalam peraturan
Bapepam.
Lanjutan,
Penjelasan Ayat (2).
Sejak ditandatangani Kontrak Perwaliamanatan antara Emiten
dan Wali Amanat, Wali Amanat telah sepakat dan mengikatkan
diri untuk mewakili pemegang efek bersifat utang, TETAPI
perwakilan tersebut akan berlaku efektif pada saat efek
bersifat utang telah dialokasikan kepada para pemodal.
DALAM HAL INI, Wali Amanat diberi kuasa berdasarkan
Undang-undang ini untuk mewakili pemegang efek bersifat
hutang dalam melakukan tindakan hukum yang berkaitan
dengan kepentingan pemegang efek bersifat hutang tersebut,
TERMASUK melakukan penuntutan hak-hak pemegang efek
bersifat utang, baik di dalam maupun di luar pengadilan TANPA
memerlukan surat kuasa khusus dari pemegang efek bersifat
utang dimaksud.
Lanjutan,
Penjelasan Ayat (4).
Yang dimaksud dengan “penggunaan jasa Wali Amanat” dalam
ayat ini adalah penggunaan jasa Wali Amanat oleh Emiten dalam
penerbitan efek yang bersifat hutang jangka panjang.
Pasal 52 UUPM.
Emiten dan Wali Amanat WAJIB membuat kontrak
perwaliamanatan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
Bapepam.
Pasal 53 UUPM.
Wali Amanat WAJIB memberikan ganti rugi kepada pemegang
efek bersifat hutang atas kerugian karena kelalaiannya dalam
pelaksanaan tugasnya sebagaimana diatur dalam Undang-
undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya serta KONTRAK
PERWALIAMANATAN.
Lanjutan,
Pasal 54
Wali Amanat DILARANG MERANGKAP SEBAGAI
PENANGGUNG dalam emisi efek bersifat hutang yang
sama.
Penjelasan Pasal 54
Larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini
dimaksudkan untuk menghindarkan terjadinya benturan
kepentingan Wali Amanat selaku wakil pemegang efek
bersifat hutang dengan kepentingan Wali Amanat selaku
penanggung yang justru wajib memenuhi kewajiban
Emiten terhadap pemegang efek bersifat hutang dalam
hal terjadi wanprestasi oleh Emiten.
Prospektus
Penjelasan Pasal 78.
Prospektus merupakan salah satu dokumen pokok dalam
rangka Penawaran Umum.
Bentuk dan isi Prospektus, sekurang-kurangnya memuat:
1. Uraian tentang Penawaran Umum;
2. Tujuan dan penggunaan dana Penawaran Umum;
3. Analisis dan pembahasan mengenai kegiatan dan keuangan;
4. Risiko usaha;
5. Data keuangan;
6. Keterangan dari segi hukum;
7. Informasi mengenai pemesanan pembelian efek; dan
8. Keterangan tentang Anggaran Dasar.
Bentuk Prospektus
1. Prospektus Ringkas.
Prospektus Ringkas; diumumkan dalam paling kurang 1 (satu)
Surat Kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai
peredaran nasional, selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja
setelah diterimanya pernyataan Bapepam-LK.
Ini sebetulnya merupakan jawaban dari Regulator bahwa;
proses lebih lanjut yang harus dilakukan oleh calon emiten,
dapat dilanjutkan/dilaksanakan -> IJIN PUBLIKASI) sesuai
dengan Formulir No. IX. A.2-9 (lampiran 9) tentang
Pengumuman Prospektus Ringkas dan/atau Pelaksanaan
Penawaran Awal (bookbuilding);
Bukti pengumuman Prospektus Ringkas Wajib disampaikan
oleh Emiten kepada Bapepam-LK paling lambat 2 (dua) hari
kerja setelah pengumuman Prospektus Ringkas dimaksud.
Lanjutan Prospektus Ringkas
Peraturan IX.C.3 Tahun 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
dan Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum.
Prospektus Ringkas sekurang-kurangnya harus mencakup informasi
sbb:
1. Prakiraan tanggal Efektif;
2. Prakiraan masa penawaran;
3. Prakiraan tanggal pengembalian uang pemesanan;
4. Prakiraan tanggal penyerahan surat Efek;
5. Prakiraan tanggal penjatahan;
6. Prakiraan tanggal pencatatan yang direncanakan;
7. Nama lengkap, alamat, logo (jika ada), nomor telepon/telex/faksimili
dan nomor kotak pos (tidak saja kantor pusat, tetapi juga pabrik serta
kantor perwakilan), kegiatan usaha utama dari Emiten;
8. Nama Bursa Efek (jika ada) dimana Efek tersebut akan dicatatkan;
Lanjutan Prospektus Ringkas
9. Jenis dari penawaran, termasuk uraian mengenai sifat, kisaran jumlah
dan uraian singkat tentang Efek yang ditawarkan, serta nilai nominal dan
kisaran harga;
10. Prakiraan nama lengkap dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan
Penjamin Emisi Efek (jika ada);
11. Prakiraan tempat dan tanggal penerbitan Prospektus; dan
12. Pernyataan dalam huruf cetak yang langsung dapat menarik perhatian
pembaca, yaitu:
“INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN
ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH
DISAMPAIKAN KEPADA BAPEPAM NAMUN BELUM MEMPEROLEH
PERNYATAAN EFEKTIF DARI BAPEPAM. EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL
SEBELUM PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG TELAH DISAMPAIKAN
KEPADA BAPEPAM MENJADI EFEKTIF. PEMESANAN MEMBELI EFEK INI
HANYA DAPAT DILAKSANAKAN SETELAH CALON PEMBELI ATAU
PEMESAN MENERIMA ATAU MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK
MEMBACA PROSPEKTUS”.
Bentuk Prospektus
2. Prospektus Awal (Peraturan IX.A.8 tahun 2000 tentang
Prospektus Awal dan Info Memo).
Definis Prospektus Awal:
Dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam
Prospektus yang disampaikan kepada Bapepam sebagai
bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi
mengenai Nilai Nominal, Jumlah dan Harga Penawaran Efek,
Penjaminan Emisi Efek, Tingkat Suku Bunga Obligasi, atau
hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan
penawaran yang belum dapat ditentukan.

Prospektus Awal berguna untuk Penawaran Awal


(bookbuilding).
Lanjutan Prospektus Awal
Definisi Penawaran Awal:
Ajakan baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan menggunakan Prospektus Awal yang
antara lain bertujuan untuk mengetahui minat calon
pembeli atas Efek yang akan ditawarkan dan atau
perkiraan harga Efek.

PENYAMPAIAN MINAT UNTUK MEMBELI EFEK YANG


DILAKUKAN DALAM MASA PENAWARAN AWAL
(BOOKBUILDING) TERSEBUT “BERSIFAT TIDAK
MENGIKAT” DAN BUKAN MERUPAKAN SUATU
PEMESANAN ATAS SUATU EFEK.
Lanjutan Prospektus Awal
(Peraturan Bapepam-LK IX.A.2 tahun 2009
pada angka 2 huruf (d) angka 1)

Prospektus Awal; setelah didapatinya “IJIN


PUBLIKASI” dari Bapepam. Dibagikan dalam bentuk
buku/CD/USB (Flash Disc), pada saat Public Expose dan
Due Deligence Meeting Penawaran Umum Emiten.
DIKELUARKAN PALING CEPAT BERSAMAAN
DENGAN DIUMUMKANNYA PROSPEKTUS RINGKAS DI
KORAN.
PROSPEKTUS AWAL DAN INFO MEMO HANYA DAPAT
DIDISTRIBUSIKAN SETELAH DIUMUMKANNYA PROSPEKTUS
RINGKAS.
Info Memo
Dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi
dalam Prospektus Awal dan informasi tambahan lain yang
relevan, jika ada, dan ditulis dalam bahasa lain selain Bahasa
Indonesia, serta dapat dibuat dalam format yang berbeda.
DIKELUARKAN BERSAMAAN DENGAN PROSPEKTUS AWAL.
SEBENARNYA; PROSPEKTUS AWAL YANG DI BAHASA
ENGLISH-KAN SAJA.
Contoh:
PRELIMINERY CONFIDENTIAL OFFERING MEMORANDUM
DATED 27 April 2011.
Ordinary Registered Shares.
PT. J.A. WATTIE (PT. Jaya Agra Wattie, Tbk)
Prospektus Utuh
Prospektus (Prospektus Utuh). Dicetak setelah
ada Pernyataan Efektif dari Regulator.
Pengumuman Prospektus (Prospektus Utuh).
Diumumkan setelah ada Pernyataan Efektif dari
Regulator. Diumumkan di Koran Paling Lambat 1 hari
kerja sejak Pernyataan Efektif didapat. (Peraturan
Bapepam dan LK No. IX.A.2. Angka 4 huruf (i)).
Efektifnya Pernyataan Pendaftaran
Peraturan Bapepam-LK IX.A.2 tahun 2009 pada angka 4
tentang EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN.
Pada angka 4 huruf (a) angka 2, yang berbunyi:
Atas dasar pernyataan efektif dari Bapepam dan LK bahwa
tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut
yang diperlukan.
Huruf (b).
Pernyataan Efektif dari Bapepam dan LK sebagaimana
dimaksud dalam huruf a butir 2 dapat diberikan setiap saat setelah:
Angka 2:
Emiten telah mengkonfirmasikan ada atau tidak adanya
perubahan informasi atau telah menyampaikan informasi mengenai
jumlah dan harga penawaran Efek, penjaminan emisi Efek, dan/atau
tingkat suku bunga obligasi atau imbal hasil sukuk.
Konfirmasi kepada OJK
Huruf (d):
Konfirmasi sebagaimana dimaksud dalam huruf b butir 2,
disampaikan kepada Bapepam dan LK paling cepat 7 (tujuh) hari
kerja setelah pengumuman Prospektus Ringkas dan/atau setelah
Bapepam dan LK menyatakan bahwa Emiten sudah dapat
melakukan Penawaran Awal (bookbuilding) dan/atau
menyebarkan informasi yang berkaitan dengan Penawaran Umum.
Huruf (e):
Apabila dalam jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari kerja setelah
Pengumuman Prospektus Ringkas dan/atau setelah Bapepam dan
LK menyatakan bahwa Emiten sudah dapat melakukan Penawaran
Awal (bookbuilding) dan/atau menyebarkan informasi yang
berkaitan dengan Penawaran Umum, Emiten tidak menyampaikan
konfirmasi sebagaimana dimaksud dalam huruf b butir 2, maka
Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan Emiten menjadi Batal.
Tambahan Informasi dalam Prospektus
Huruf (h):
Perubahan atau Tambahan Informasi dalam Prospektus sebagaimana
dimaksud dalam huruf b butir 2, DAPAT dibuat dalam bentuk
Suplemen Prospektus yang merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari Prospektus.
Huruf (i):
Setelah efektifnya Pernyataan Pendaftaran dan sebelum dimulainya
masa Penawaran Umum, Emiten wajib memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
Mengumumkan perbaikan dan/atau Tambahan atas Prospektus
Ringkas, jika ada, mengenai informasi sebagaimana dimaksud dalam
huruf b butir (2) dan tanggal efektif dalam paling kurang 1 (satu) Surat
Kabar Harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran
nasional paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah efektifnya
Pernyataan Pendaftaran.
Tambahan Informasi/Perbaikan Prospektus
Mengumumkan perbaikan diatas, mempunyai arti:
mengumumkan Prospektus Utuh.
Mengumumkan Informasi Tambahan mempunyai arti: bila ada
Informasi Tambahan yang akan diberikan kepada publik, maka dapat
dibuat dalam bentuk, (ada 2);
Disatukan dengan Prospektus Utuh; atau
Dibuat terpisah dengan Prospektus Utuh (Informasi Tambahan)
yang dibuat terpisah dari Prospektus Utuh dalam bentuk Supplement
Prospektus.
(SEBAIKNYA DIPISAHKAN DARI PROSPEKTUS UTUH/DIBUAT DALAM
BENTUK SUPPLEMENT PROSPEKTUS, AGAR TAMPAK JELAS BAHWA ADA
PERUBAHAN INFORMASI PENTING YANG DIBERIKAN DI TAMBAHAN
INFORMASI TSB. AKAN BERBEDA ARTINYA, BILA DISATUKAN DENGAN
PROSPEKTUS UTUH. BIASANYA, PERUBAHAN DARI PROSPEKTUS RINGKAS
MENJADI PROSPEKTUS UTUH DALAM HAL PERUBAHAN2 YANG BIASA
TERJADI, SEPERTI; HARGA PELAKSANAAN, PENJATAHAN, BIAYA2 DLL).
CONTOH PEMBERIAN INFORMASI TAMBAHAN OLEH EMITEN
SETELAH EMITEN MENDAPAT PERNYATAAN EFEKTIF DARI
REGULATOR. INFORMASI TAMBAHAN INI DIBAGIKAN BERSAMAAN
DENGAN PROSPEKTUS (PROSPEKTUS UTUH).
Penawaran Umum Perdana Saham PT. Salim Ivomas Pratama Tbk.
Tanggal efektif : 27 Mei 2011 (hari Jumat)
Masa Penawaran : 30 Mei -1 Juni 2011.
Prospektus (Prospektus Utuh) diterbitkan di Jakarta pada tanggal 30 Mei
2011 (hari Senin).
Informasi Tambahan (dalam bentuk buku yang terpisah dengan prospektus
utuh) diterbitkan di Jakarta pada tanggal 30 Mei 2011 juga.
“Informasi tambahan ini, memberikan informasi terkini bagi masyarakat,
tentang laporan keuangan konsolidasian grup SIMP untuk periode 3 (tiga)
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010
(“Informasi Tambahan”).
Informasi Tambahan ini semata-mata disajikan untuk memberikan
gambaran bagi para investor dalam melakukan evaluasi terhadap
Perseroan.”
Pasar Perdana & Pasar Sekunder
Pasar Perdana/Primer.
Penawaran Perdana/IPO.
Perusahaan yang untuk pertama kalinya
memutuskan menawarkan instrumen Efek kepada
umum. Disebut juga sebagai Penawaran Perdana/IPO.

Pasar Sekunder.
Pasar sekunder adalah kelanjutan dari Pasar
Primer/Perdana.
Jenis-jenis Efek di Pasar Modal
Ada 4 (empat) kategori:
1. Efek bersifat Ekuitas; saham, Efek yang dapat ditukar dengan
saham, Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham.
(Peraturan Bapepam No. IX.J.1 Tentang Pokok-pokok Anggaran
Dasar Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas
dan Perusahaan Publik, Angka 1) jo. IX.F.1 angka 1.
2. Efek bersifat Hutang; surat hutang; obligasi dll.
3. Instrument derivatif; waran, right, option, future. Forward,
swap, dll. (Ini termasuk Efek bersifat Ekuitas, berdasarkan
peraturan IX.J.1 angka 1).
4. Efek lain-lain. Efek yang tidak termasuk ke dalam;
penyertaan, utang, derivatif. Yang termasuk dalam kelompok ini
adalah: Reksa Dana, Efek Beragun Aset (EBA), dll.
Rapat Umum Pemegang Saham
Ada 3 (tiga) RUPS di Pasar Modal:
1. RUPS Tahunan.
2. RUPSLB.
3. RUPS Independen.
RUPS dapat diadakan (IX.J.1. angka 15) di:
a. Tempat kedudukan Perseroan;
b. Tempat Perseroan melakukan kegiatan usahanya;
atau
c. Tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham
Perseroan dicatatkan.
Pengumuman, Pemanggilan, dan Waktu
Penyelenggaraan RUPS (IX.J.1 angka 15 huruf b).
PENGUMUMAN.
Paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum Pemanggilan, dengan
tidak memperhitungkan tanggal Pengumuman dan tanggal
Pemanggilan.
PEMANGGILAN.
Paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum RUPS, dengan tidak
memperhitungkan tanggal Pemanggilan dan tanggal RUPS.
Pemanggilan untuk RUPS Ke-2, dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari
sebelum RUPS Kedua dilakukan. Dengan tidak memperhitungkan
tanggal Pemanggilan dan tanggal RUPS dan disertai informasi bahwa
RUPS Pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum.
RUPS Ke-2 diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling
lambat 21 (dua puluh satu) hari dari RUPS Pertama.
KUORUM DAN KEPUTUSAN RUPS
Kuorum Ke-1 dan Ke-2 sesuai dengan Pasal 86
ayat (1) dan ayat (4) UUPT.
Keputusan Sah, jika disetujui oleh lebih dari 50%
(lima puluh persen) bagian dari seluruh saham dengan
hak suara yang hadir dalam RUPS tsb.
Dalam hal RUPS Ke-2 tidak kuorum, untuk
menyelenggarakan RUPS Ke-3, maka:
Atas permohonan Perseroan, Kuorum Kehadiran,
Jumlah Suara untuk mengambil keputusan,
Pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan RUPS
ditetapkan oleh Komisioner Kepala Eksekutif Pasar
Modal OJK.
RUPS untuk merubah AD
Harus disetujui oleh KEMENKUMHAM.
KUORUM DAN KEPUTUSAN RUPS UNTUK MERUBAH AD.
RUPS Ke-1. Kuorum 2/3 (dua pertiga) dari jumlah seluruh
saham.
Keputusan Sah: lebih dari 2/3 suara yang hadir.
RUPS Ke-2. Kuorum 3/5 (tiga perlima) dari jumlah seluruh
saham.
Keputusan Sah: lebih dari ½ (satu perdua) dari suara yang hadir.
RUPS Ke-3. Perseroan mengajukan Permohonan ke Komisioner
Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK, untuk meminta Penetapan
tentang Kuorum Kehadiran, Jumlah Suara untuk mengambil
keputusan, Pemanggilan dan Waktu Penyelenggaraan RUPS.
RUPS untuk mengalihkan kekayaan Perseroan/menjadikan jaminan
hutang kekayaan Perseroan, yang merupakan lebih dari 50% (lima
puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) kali
transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun
tidak. Penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan,
pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan Pailit,
perpanjangan jangka waktu berdirinya Perseroan, dan Pembubaran
RUPS Ke-1.
Dihadiri paling sedikit ¾ (tiga per empat) jumlah seluruh saham.
Keputusan Sah: ¾ (tiga per empat) dari jumlah seluruh saham yang hadir.
RUPS Ke-2.
Kuorum: paling sedikit 2/3 (dua per-tiga) dari jumlah seluruh saham.
Keputusan Sah: ¾ (tiga per-empat) dari jumlah seluruh saham yang hadir.
RUPS Ke-3.
Permohonan ke Komisioner Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK.
RUPS Independen
Pada saat kapan RUPS Independen terjadi:
1. Benturan Kepentingan;
2. Go Private. 
Untuk Transaksi Afiliasi, tidak memerlukan RUPS
Independen. Hanya diwajibkan melakukan Keterbukaan
Informasi atas setiap Transaksi Afiliasi yang terjadi.
(Peraturan No. IX.E.1 Tahun 2009 Tentang Transaksi Afiliasi
dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu). 
RUPS Independen (Peraturan No. IX. J.1 Tahun 2008
Tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan
Perusahaan Publik).
Kuorum RUPS Independen
1. Dihadiri lebih dari 50% (lima puluh persen) dari seluruh
saham Pemegang Saham Independen.
Keputusan Sah jika disetujui lebih dari 50% (lima puluh
persen) dari seluruh saham Pemegang Saham Independen.
2. Dihadiri lebih dari 50% (lima puluh persen) dari seluruh
saham Pemegang Saham Independen.
Keputusan Sah jika disetujui lebih dari 50% (lima puluh
persen) saham Pemegang Saham Independen yang hadir.
3. Kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil
keputusan, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan
RUPS ditetapkan oleh Komisioner Kepala Eksekutif Pasar
Modal OJK.
Penitipan Kolektif. (IX.J.1).
Ketentuan tentang Penitipan Kolektif:
1. Saham dalam Penitipan Kolektif pada LPP/KSEI harus dicatat dalam
buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama LPP untuk
kepentingan Pemegang Rekening pada LPP.
2. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau
Perusahaan Efek, yang dicatat dalam Rekening Efek pada LPP/KSEI
atas nama: Bank Kustodian atau Perusahaan Efek. Dimaksudkan
untuk kepentingan Pemegang Rekening pada Bank Kustodian atau
Perusahaan Efek.
3. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian
merupakan bagian/aset dari Portofolio Efek Reksa Dana berbentuk
KIK dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada LPP/KSEI. Maka
Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam buku DPS
Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit
Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk KIK tersebut.
Right Issue/HMETD (IX.D.1/2003)
RUANG LINGKUP: EMITEN & PERUSAHAAN PUBLIK.
Persyaratan:
1. Surat Pengantar Pernyataan Pendaftaran ke Bapepam
2. Prospektus; dan
3. Dokumen lain yang diperlukan sebagai bagian dari Pernyataan
Pendaftaran.
HMETD:
Hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para
pemegang saham yang ada untuk membeli Efek baru, termasuk saham.
• Efek yang dapat dikonversikan menjadi saham dan Waran, sebelum
ditawarkan kepada Pihak lain.
• Hak tersebut wajib dapat dialihkan.
• Harus melalui RUPS untuk dapat persetujuan dari pemegang saham.
Lanjutan, Right Issue/HMETD
Harus ada Prospektus (IX. D.3) paling lambat 28 (dua puluh
delapan) hari sebelum RUPS. dan setiap ada perubahan/ada
penambahan atas Prospektus dimaksud sesuai IX.D.3. Wajib
tersedia paling lambat pada saat RUPS dilaksanakan
(IX.D.1/2003/angka 6).
KALAU ADA PERUBAHAN/PENAMBAHAN INFORMASI
TENTANG IX.D.3 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI
PROSPEKTUS DALAM RANGKA HMETD, MAKA WAJIB TERSEDIA
PALING LAMBAT PADA SAAT RUPS DILAKSANAKAN.
AKAN TETAPI,
KALAU ADA PERUBAHAN/PENAMBAHAN INFORMASI
MENGENAI HMETD SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA ANGKA 14
PERATURAN IX.D.1. WAJIB DIUMUMKAN PALING LAMBAT 2 (DUA)
HARI KERJA SEBELUM RUPS DILAKSANAKAN.
Lanjutan, Right Issue/HMETD
Perdagangan HMETD:
Paling singkat 5 (lima) hari kerja dan paling lama 30 (tiga puluh)
hari kerja
HMETD dapat diperdagangkan diluar bursa.
Apabila pemesanan lebih dari hak yang dipunyai, pemesanan dan
penjatahan mekanismenya sama dengan seperti POOLING DI IPO.
Bayar dulu, dan sisa dari yang tidak didapat dari hasil pemesanan,
dikembalikan lagi uangnya.
PERUSAHAAN DIMAKSUD WAJIB MENUNJUK AKUNTAN YANG
TERDAFTAR DI BAPEPAM UNTUK MELAKUKAN PEMERIKSAAN
KHUSUS MENGENAI PELAKSANAAN HMETD. LAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN OLEH AKUNTAN TERSEBUT, WAJIB DISAMPAIKAN
KEPADA BAPEPAM DALAM JANGKA WAKTU 30 (TIGA PULUH) HARI
SEJAK TANGGAL PENJATAHAN BERAKHIR.
Lanjutan, Right Issue/HMETD
HARUS ADA STAND BY BUYER.
INFORMASI YANG DISYARATKAN HARUS DIUMUMKAN DI SURAT KABAR. 
Harus mengajukan Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum dengan HMETD
sesuai dengan IX.D.2 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penerbitan HMETD selambat-lambatnya 28 (dua
puluh delapan) hari sebelum RUPS, dan;
Bapepam tidak mempunyai tanggapan lebih lanjut secara tertulis terhadap
Pernyataan Pendaftaran yang telah disampaikan.
Persyaratan Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif setelah memperoleh
persetujuan RUPS mengenai HMETD dimaksud.
Pemegang Saham yang berhak atas HMETD adalah pemegang saham yang
tercatat pada DPS (Daftar Pemegang Saham) 8 (delapan) hari kerja setelah
RUPS.
HMETD sudah dapat ditukarkan dengan Efek baru selama periode
perdagangan. Dimana Efek tersebut wajib tersedia dalam 2 (dua) hari kerja
setelah HMETD dilaksanakan.
Penambahan Modal Tanpa HMETD (IX.D.4/2009)
Perusahaan dapat menambah modal tanpa memberikan HMETD kepada
pemegang saham sebagaimana ditentukan dalam Peraturan IX.D.1, sepanjang
ditentukan dalam AD dengan ketentuan sbb:
1. Jika dalam jangka waktu 2 (dua) tahun, penambahan modal tersebut paling
banyak 10% (sepuluh persen) dari modal disetor; atau
2. Jika tujuan utama penambahan modal adalah untuk memperbaiki posisi
keuangan Perusahaan yang mengalami salah satu kondisi sbb:
a. Bank yang menerima pinjaman dari Bank Indonesia (BI) atau lembaga
pemerintah lain yang jumlahnya lebih dari 100% (seratus persen) dari modal
disetor atau kondisi lain yang dapat mengakibatkan restrukturisasi bank oleh
instansi pemerintah yang berwenang;
b. Perusahaan selain bank yang mempunyai modal kerja bersih negatif dan
mempunyai kewajiban melebihi 80% (delapan puluh persen) dari aset Perusahaan
tersebut pada saat RUPS yang menyetujui penambahan modal; atau
c. Perusahaan yang gagal atau tidak mampu untuk menghindari kegagalan atas
kewajibannya terhadap pemberi pinjaman yang tidak terafiliasi dan jika pemberi
pinjaman tidak terafiliasi tersebut menyetujui untuk menerima saham atau
obligasi konbversi Perusahaan untuk menyelesaikan pinjaman tersebut.
Lanjutan, Tanpa HMETD
Penambahan modal tanpa HMETD wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan
RUPS.
RUPS sebagaimana dimaksud diatas, sesuai dengan Peraturan No. IX.J.1.
Kuorum dan Keputusan RUPS (IX.J.1):
1. Kuorum kehadiran RUPS pertama dan kedua dilakukan dengan mengikuti
ketentuan Pasal 86 ayat (1) dan ayat (4) UUPT, yaitu:
ayat (1): RUPS dapat dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari 1/2 (satu perdua)
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili.
Ayat (4): RUPS kedua berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS paling sedikit
1/3 (satu pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau
diwakili;
2. Keputusan RUPS adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu perdua)
bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS; dan
3. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua tidak tercapai, atas permohonan
Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan,
pemanggilan, dan jangka waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua
Bapepam-LK.
Warran
Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada
pemegang Efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada
harga tertentu untuk jangka waktu 6 (enam) bulan atau lebih sejak
diterbitkannya Waran tersebut.

IX.D.3 angka 12/2000.


Wajib mengajukan Pernyataan Pendaftaran dan Prospektus.
Melakukan Penawaran Umum Waran (IX.D.1 angka 6/2003).
Harus RUPS terlebih dahulu. 

Apabila suatu perusahaan yang telah melakukan Penawaran Umum


saham, dan ingin menerbitkan Waran. Maka jumlah Waran yang
diterbitkan dan Waran yang telah beredar tidak melebihi 35% (tiga puluh
lima persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor
penuh pada saat Pernyataan Pendaftaran disampaikan.
Pengeluaran Saham dengan Nilai Nominal
yang Berbeda (IX.D.6/2010)
a. Emiten yang telah melakukan Penawaran Umum Efek
Bersifat Ekuitas atau Perusahaan Publik yang sahamnya
tercatat di Bursa Efek dapat mengeluarkan saham dengan nilai
nominal yang berbeda;
b. Pengeluaran saham dengan nilai nominal yang berbeda
hanya dapat dilakukan apabila harga pasar saham Emiten atau
Perusahaan Publik berada dalam posisi di bawah nilai nominal;
c. Saham dengan klasifikasi sama dengan nilai nominal berbeda
mempunyai hak dan kedudukan yang sama dan sederajat;
d. Saham dengan nilai nominal lama tidak dapat dikonversikan
menjadi saham dengan nilai nominal baru.
Stock Split
• Aksi perusahaan yang memecah nilai nominal (par value) saham
dengan rasio tertentu, tujuannya agar harga saham menjadi
murah (pengertian murah adalah membuat harga saham yang
semula hanya terjangkau oleh lapisan investor tertentu menjadi
dapat dinikmati oleh semua lapisan investor) dan likuid di pasar.
• Penambahan jumlah saham ini dibarengi dengan penyesuaian
harga saham, sehingga nilai kapitalisasi perusahaan itu tidak
berubah.
• Pemecahan jumlah lembar saham menjadi jumlah lembar yang
lebih banyak dengan menggunakan nilai nominal yang lebih
rendah per lembar sahamnya secara proporsional.
• Pemecahan nilai nominal saham, yaitu menaikkan jumlah saham
yang beredar tanpa peningkatan modal disetor.
• Stock Split : pemecahan nilai nominal saham.
Reverse Stock
Istilah reverse stock split adalah kebalikan dari stock
split.

Pemecahan turun adalah peningkatan nilai nominal


per-lembar saham dan mengurangi jumlah saham
yang beredar.

Penggabungan nilai nominal saham adalah


mengurangi jumlah saham yang beredar tanpa
mengurangi modal disetor.
Reverse Stock : penggabungan nilai nominal saham.
Saham Bonus dan Pajaknya. IX. D.5.
Dividen Saham VS Saham Bonus.
Persamaan Perbedaan
Tidak membuat perubahan dalam Saham Bonus bersumber dari saldo
tingkat kepemilikan investor Agio, sedangkan Dividen Saham
bersumber dari saldo Laba
Ditahan/RE.

Menambah jumlah lembar saham Saham Bonus menambah jumlah


yang beredar modal disetor sebesar nilai nominal,
Dividen Saham dicatat sebesar
Harga Pasar Saham.

Bagi emiten, dapat menambah Saham Bonus BUKAN merupakan


jumlah modal disetor objek pajak (PP No. 138 tahun 2000
pasal 1), sedangkan Dividen Saham
adalah objek pajak.
Saham Bonus & Dividen Saham
• Agio Saham adalah: selisih lebih setoran pemegang saham
diatas nilai nominalnya dalam hal saham dikeluarkan
dengan nilai nominal.
• Kekayaan bersih adalah: selisih antara total aktiva dengan
total kewajiban.
• Saham Bonus adalah: saham yang dibagikan secara cuma-
cuma kepada pemegang saham berdasarkan jumlah saham
yang dimiliki.
• Dividen Saham adalah: bagian laba yang dibagikan kepada
pemegang saham dalam bentuk saham.
• Dividen Kas adalah: bagian laba yang dibagikan kepada
pemegang saham dalam bentuk uang.
Saham Bonus & Dividen Saham
• SAHAM BONUS yang merupakan DIVIDEN SAHAM,
berasal dari KAPITALISASI SALDO LABA bukan AGIO.
• Saham Bonus yang BUKAN Dividen Saham, berasal
dari: Kapitalisasi Agio Saham dan atau unsur ekuitas
lainnya.
• Jumlah saham yang dibagikan dalam rangka Saham
Bonus yang bukan merupakan Dividen Saham
ditentukan berdasarkan NILAI NOMINAL nya.
• Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) Nilai Nominal
saham, yang digunakan sebagai dasar pembagian
Saham Bonus adalah saham dengan Nilai Nominal
terendah.
Dividen Saham dan Pajaknya
Kenapa harus DIVIDEN SAHAM?
1. Emiten tidak mau/tidak dapat membagi Dividen Kas;
2. Menambah jumlah saham yang beredar;
3. Memperkuat struktur permodalan;

Syarat dibagikan Dividen Saham:


a. Cukup tersedia saham dalam portepel;
b. Cukup saldo laba ditahan;
c. Ada keputusan RUPS.
Penawaran Tender
Penawaran Tender Sukarela adalah: (IX.F.1)
Penawaran yang dilakukan secara sukarela oleh Pihak
untuk memperoleh Efek bersifat ekuitas yang
diterbitkan oleh perusahaan sasaran dengan cara
pembelian atau pertukaran dengan Efek lainnya
melalui media massa.

Pernyataan Penawaran Tender Sukarela adalah:


Dokumen wajib yang disampaikan kepada Bapepam
dan LK oleh pihak yang melakukan Penawaran Tender
Sukarela.
Penawaran Tender Sukarela
Transaksi dalam rangka Penawaran Tender Sukarela dapat
dilakukan baik di dalam maupun di luar Bursa Efek. Transaksi di
luar Bursa Efek adalah transaksi yang dilaksanakan antara
pembeli dan penjual secara langsung.
Penawaran Tender Sukarela tidak dapat dibatalkan setelah
pengumuman, kecuali memperoleh persetujuan dari Bapepam
dan LK.
Perusahaan Sasaran, Afiliasi dari Perusahaan Sasaran, Pihak yang
melakukan Penawaran Tender Sukarela atas Efek Bersifat
Ekuitas yang sama pada waktu yang bersamaan, atau Pihak
yang mengungkapkan informasi atau pendapat terhadap suatu
Penawaran Tender Sukarela, dapat membuat pernyataan tertulis
untuk mendukung atau keberatan atas Penawaran Tender
Sukarela tersebut.
Penawaran Tender Sukarela
Dalam hal Penawaran Tender Sukarela dilaksanakan melalui
penukaran Efek Perusahaan Sasaran dengan Efek lain, maka Pihak
yang melakukan Penawaran Tender Sukarela wajib memberikan
pilihan untuk menerima Efek lain tersebut atau uang dalam jumlah
sebagaimana diatur dalam angka 4 huruf a (harga penawaran tender
sukarela tertinggi yang diajukan sebelumnya oleh pihak yang sama
dalam jangka waktu 180 hari sebelum pengumuman di media massa
atau harga rata-rata dari harga tertinggi perdagangan harian di Bursa
Efek selama 90 hari terakhir sebelum pengumuman di media massa,
dalam hal penawaran tender tersebut dilakukan atas saham dan/atau
waran Perusahaan Sasaran yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa
Efek). Atau angka 4 huruf b (dalam hal obyek penawaran tender
sukarela berupa surat utang yang dapat ditukar dengan saham, maka
harga pelaksanaan tender sukarela harus lebih tinggi dari harga Efek
dimaksud yang telah ditetapkan pada saat penerbitan Efek tersebut).
Penawaran Tender Sukarela
Dalam hal jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang ditawarkan untuk
dijual atau ditukar melebihi jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang
ditetapkan dalam Penawaran Tender Sukarela, maka Pihak yang
melaksanakan Penawaran Tender sukarela wajib melakukan
penjatahan secara proporsional sebanding dengan partisipasi
setiap Pihak yang melakukan penjualan dalam Penawaran
Tender Sukarela tersebut dengan memperhatikan satuan
perdagangan yang berlaku di Bursa Efek tanpa pecahan.
Pihak yang melakukan Penawaran Tender Sukarela wajib
menunjuk Akuntan untuk melakukan pemeriksaan khusus
mengenai kewajaran pelaksanaan penjatahan dan wajib
menyampaikan laporannya kepada Bapepam dan LK dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal penjatahan
berakhir.
Pembagian Jenis-jenis Pasar Saham di Pasar Modal
• Pasar Reguler, yaitu; perdagangan berdasarkan tawar
menawar secara lelang yang berkesinambungan (continous
auction);
• Pasar Negosiasi, yaitu; perdagangan berdasarkan tawar
menawar secara langsung secara individual, penyelesaian
transaksi dilakukan berdasarkan kesepakatan kedua pihak,
dapat dilakukan perdagangan odd lot (lebih kecil dari 1 lot);
• Pasar Tutup Sendiri (married deal), yaitu; perdagangan yang
dilakukan oleh satu anggota bursa yang sama bertindak
sebagai penjual dan pembeli;
• Pasar Tunai, mekanismenya sama dengan pasar reguler.
Namun penyelesaiannya saja yang berbeda, yaitu T + 0, dan
hanya dilakukan 1 (satu) sesi saja.
Jenis-jenis Efek di Pasar Modal Indonesia
1. Efek bersifat Ekuitas (penyertaan modal), yaitu; Efek yang memberikan
hak kepada pemegangnya untuk menjadi pemegang saham perusahaan
yang menerbitkan Efek tersebut. Contohnya: Saham Biasa (Common
Stock), Saham Preferen (Preferred Stock);
2. Efek bersifat Utang, yaitu: Efek dimana penerbitnya (issuer)
mengeluarkan atau menjual surat hutang, dengan kewajiban menebus
kembali suatu masa nanti sesuai dengan kesepakatan diantara para
pihak. Penerbit surat hutang memberikan bunga atau kupon sesuai
dengan kesepakatan di awal, pada periode-periode yang sudah
disepakati.
3. Efek Derivatif, yaitu: Efek turunan dari Efek “utama” baik yang bersifat
penyertaan maupun hutang. Efek yang termasuk penyertaan antara
lain: Waran, Right, Option, Futures, Forwad, Swap dan lain-lain;
4. Efek lain-lain, yaitu; Efek yang tidak termasuk penyertaan, utang,
derivatif. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: Reksa Dana, Efek
Beragun Aset (EBA), dll.
Macam-macam jenis Obligasi/Surat Utang
Dilihat dari jangka waktu penerbitan:
1. Obligasi jangka pendek; 1 – 3 tahun, yang biasa aktif dari jenis
ini adalah; Term Notes;
2. Obligasi jangka menengah; 3- 12 tahun, yang biasa di issue oleh
emiten yang jangka waktunya 5 – 7 tahun;
3. Obligasi jangka panjang; > dari 12 tahun (belum aktif di
Indonesia).
Dilihat dari sisi Penerbit:
a. Obligasi Pemerintah, bisa Pusat atau Daerah;
b. Obligasi Perusahaan Milik Negara;
c. Obligasi Perusahaan Swasta (Corporate Bond);
d. Obligasi Internasional (World Bank Bond, Euro Bond, Yankee
Bond, dll).
Jenis Obligasi dan Surat Utang
Dilihat dari sisi jenis Bunga (kupon):
1. Fixed Rate (Straight Bonds), yaitu; obligasi yang
membayar bunga tetap kepada investor hingga jatuh
tempo;
2. Floating Rate, yaitu; obligasi dengan suku bunga yang
berubah setiap jangka waktu tertentu dengan parameter
berubah, umumnya dengan mengacu kepada indeks
keuangan tertentu, misalnya; SBI (BI Rate);
3. Obligasi tanpa Kupon (Zero Coupon Bonds), yaitu; obligasi
yang tidak membayarkan bunga secara periodik. Bunga
dihitung dengan jalan memberi diskon yang besar dari
nilai nominalnya pada saat pembelian.
Pihak-pihak yang terkait di Obligasi
1. Issuer (penerbit);
2. Investor (pembeli);
3. Arranger (pengatur penerbitan, termasuk menyiapkan info memo);
4. Issuing Agent (agen penerbitan: otentikasi keabsahan surat utang;
5. Underwriter (penjamin emisi);
6. Selling Agent (pelaksana penjualan);
7. Trustee (wali amanat), yang melakukan evaluasi dan memonitor
kondisi issuer (penerbit surat utang);
8. Paying Agent, pihak yang melakukan pembayaran pokok dan bunga;
9. Guarantor, menjamin penuh risiko kredit issuer;
10. Lembaga Pemeringkat.

Anda mungkin juga menyukai