Anda di halaman 1dari 25

DIFUSI GAS RESPIRASI

ERKADIUS
• Diffusi O2 dan CO2 antara kapiler-alveoli
• P atmosfir 760 mmHg = 1 atm
• P parsial N2 78,6%, 597; O2 20,8%, 159 mmHg
• P parsial CO2, He dsb: sisa
• P parsial gas terlarut dalam air
• = [gas]/koefisien kelarutan
• Koefisien kelarutan:
• O2 0,024, CO2 0,57, CO 0,018, N2 0,012, He 0,008
• Kelarutan CO2 = 23 x O2
• Koefisien difusi relatif terhadap O2 = 1
• CO2 20,3, CO 0,81, N2 0,53, He -,95
• Kelarutan dalam jaringan
• Sangat larut dalam lemak
• Batasan hanya kelarutan dalam air
• Udara alveoli beda dengan atmosfir
• Udara alveoli hanya sebagian diganti /nafas
• O2 dan CO2 diserap dan dikeluarkan
• Udara atmosfir dilembabkan sebelum tiba
P PARSIAL UDARA PERNAFASAN
Atmosfir Udara Udara alveoli Udara ekspirasi
lembab

N2 597,0 563,4 569,0 566,0


O2 159,0 149,3 104,0 120,0
CO2 0,3 0,3 40,0 27,0
H20 3,7 47,0 47,0 47,0
Jumlah 760,0 760,0 760,0 760,0
• Unit respirasi (lobules respiratorius)
• Bronkiolus respiratorius, ductus alveolaris, atria, saccus
alveolaris, dan alveolus: semua disebut membran
pulmonalis (membrane respirasi)
• Jumlah alveoli 300 juta, diameter 0,2 mm
• Kapiler hampir menutupi semua permukaan
Permukaan dinding alveoli dipenuhi kapiler
MEMBRAN RESPIRASI

• Lapisan pada membran respirasi


• Lapisan cairan berisi surfaktan
• Lapisan sel epitel + membran basalis alveolus
• Ruang interstitium
• Membran basalis + endotel kapiler
• Tebal rata-rata 0,6 micron (bisa 0,2)
• Luas total 70 m2
• Diameter kapiler paru 5 mikron;
• eritrosit lewat berbaris di kapiler
FAKTOR PENENTU DIFUSI

• Tebal membran respirasi


• Meningkat: edema mempersulit difusi
• Luas permukaan
• Menurun: emfisema (alveoli bergabung jadi besar), dan
pembuangan bagian paru
• Koefisien difusi: CO2 = 20 x O2
• Beda tekanan di kedua permukaan
• Menentukan tendensi bersih difusi gas
KAPASITAS DIFUSI

• Volume gas/menit /beda tekanan 1 mm Hg


• Oksigen: 21 ml/menit/mmHg
• Beda tekanan normal 11 mmHg: 231 ml/menit
• Bisa 65 ml/menit/mmHg saat exercise
• 1. pembukaan kapiler lebih banyak
• 2. penyesuaian ventilasi udara dan perfusi kapiler
• Karbon dioksida
• Diffusi amat cepat, koefisien 20 x oksigen
• Resting 400-450 ml/menit/mmHg
• Exercise 1200-1300 ml/menit/mmHg
MEKANISME PENGATURAN
SISTEM RESPIRASI
ERKADIUS
RESPIRATORY CENTER (RC)

• Menyesuaikan ventilasi alveoli dengan kebutuhan


tubuh,
• PO2 dan PCO2 tidak banyak berubah saat olahraga atau
distress pernafasan.
• RC bilateral di medulla oblongata dan pons
• Grup respirasi sentral: dorsal medulla
• Grup respirasi ventral: ventrolateral medulla
• Pusat pneumotaksik: pons superior
• Group respirasi dorsal
• Umumnya di nucleus traktus solitaries (NTS), yaitu
terminal sensoris N. Vagus dan Glossopharyngeus
• Membawa sinyal khemoreseptor, baroreseptor, dan reseptor
lain di paru
• Membangkit irama dasar pernafasan, terutama ke diafragma
• Pusat pneumotaksik
• Dalam nucleus parabrachialis di pons atas
• Mengontrol kecepatan pernafasan
• Group respirasi ventral
• Dalam nc. Ambiguus dan nc. Retroambiguus
• Aktif pada pernafasan cepat dan dalam
• Reflex Hering-Breuer
• Reseptor regangan di dinding bronkus dan bronkiolus
•  vagus  group respirasi dorsal 
• menhentikan sinyal untuk inspirasi, sehingga ekspirasi
dimulai: mempercepat pernafasan
KONTROL KIMIAWI PERNAFASAN

• Kelebihan CO2 dan H+ darah


• langsung bekerja pada RC untuk meningkatkan sinyal
motoric inspirasi dan ekspirasi
• Oksigen
• bekerja pada khemoreseptor di carotid dan aortic bodies,
yang mengirim sinyal ke RC
• Area khemosensitif pada RC
• Rangsangan terutama oleh ion hydrogen, yang dihasilkan
oleh peningkatan CO2 melalui reaksi dengan H2O 
H2CO3  H+ + HCO3-
• H+ sirkulasi tidak mudah melewati blood-brain barrier
(BBB), perubahan CO2 yang berperan
• CO2 mudah melewati BBB
SISTEM KHEMORESEPTOR PERIFER

• Umumnya di carotid bodies,


• beberapa di aortic bodies, dan
• area lain di arteri abdomen dan toraks
• Impuls dirangsang oleh
• penurunan [O2] arteri
• Peningkatan [CO2] dan [H+]
• Ventilasi alveoli (L/menit) ditingkatkan oleh naiknya
P CO2 alveoli

Anda mungkin juga menyukai