Anda di halaman 1dari 70

Kelompok 2

Penyakit dan Komplikasi Bayi


1. Harfi Fadillah Umi (1915471011)
2. Laili Wahda (1915471012)
3. Putri Handayani (1915471013)
4. Adetia Amara (1915471014)
5. Ica Nurhalimah (1915471015)
6. Gabriela Alma S.Z (1915471016)
7. Noerma Dwi P (1915471017)
8. Yustika Damayanti (1915471018)
9. Sinta Permata Dewi (1915471019)
10. Anisa Nabila (1915471020)
11. Aprila Sari (1915471021)
12. Indah Fitri Wulandari (1915471022)
13. Selly Adelia (1915471023)
14. Indah Savitri (1915471024)
15. Salma Rosadah (1915471025)
Kelainan Kongenital
Pengertian
Kelainan kongenital atau bawaan adalah kelainan
yang sudah ada sejak lahir yang dapat disebabkan
oleh faktor genetik maupun non genetik. Ilmu yang
mempelajari kelainan bawaan disebut dismorfologi
(Effendi, 2006 dalam Neonatologi IDAI 2008).
Etiologi
• Kelainan Genetik dan Khromosom.

• Faktor mekanik:Tekanan mekanik pada janin selama kehidupan intrauterin


dapat menyebabkan kelainan bentuk organ tubuh hingga menimbulkan
deformitas organ tersebut.

• Faktor infeksi:Infeksi yang dapat menimbulkan kelainan kongenital ialah


infeksi yang terjadi pada periode organogenesis yakni dalam trimester
pertama kehamilan.

• . Faktor Obat:Beberapa jenis obat tertentu yang diminum wanita hamil pada trimester
pertama kehamilan diduga sangat erat hubungannya dengan terjadinya kelainan
kongenital pada bayinya.

• Faktor umur ibu:Telah diketahui bahwa mongoIisme lebih sering ditemukan pada
bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mendekati masa menopause.

•   Faktor hormonal:Faktor hormonal diduga mempunyai hubungan pula dengan


kejadian kelainan kongenital.

• Faktor radiasi:Radiasi ada permulaan kehamiIan mungkin sekali akan dapat


menimbulkan kelainan kongenital pada janin.

• Faktor gizi:Pada binatang percobaan, kekurangan gizi berat dalam masa

kehamilan dapat menimbulkan kelainan kongenital.


Tanda Gejala
• Terdapat berbagai jenis kelainan kongenital tergantung kelompok organ
yang terjangkit dan penyebabnya. Setiap kelainan kongenital memiliki
gejala masing-masing. Misalnya,
• kelainan jantung kongenital memiliki gejala, seperti detak jantung cepat,
kesulitan bernapas, masalah pencernaan, pembengkakan pada kaki, perut,
serta mata, dan kulit pucat kebiruan.
Untuk kelainan bawaan pada kaki seperti clubfoot (pergelangan kaki
terputar ke dalam), biasanya tidak menimbulkan nyeri hingga bayi mulai
berlatih berdiri dan berjalan. Bayi dengan bibir sumbing memiliki lekukan
di bibir atas dan biasanya hingga hidung.Sementara, anak dengan sindrom
down biasanya memiliki mata sipit, telinga kecil, mulut kecil, leher
pendek, dan jari-jari pendek.
Patofisiologi
• Malformasi
Malformasi adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh kegagalan
atau ketidaksempurnaan dari satu atau lebih proses embriogenesis.
• Deformasi
Deformasi didefinisikan sebagai bentuk, kondisi, atau posisi
abnormal bagian tubuh yang disebabkan oleh gaya mekanik sesudah
pembentukan normal terjadi, misalnya kaki bengkok atau
mikrognatia (mandibula yang kecil).
• Disrupsi
Disrupsi adalah defek morfologik satu bagian tubuh atau lebih yang
disebabkan oleh gangguan pada proses perkembangan yang mulanya
normal. Ini biasanya terjadi sesudah embriogenesis.
Penatalaksanaan
Beberapa kelainan kongenital tidak dapat diobati dan
bersifat permanen. Namun, ada penyakit yang dapat
mendapatkan pengobatan, seperti:
•Pengobatan medis, seperti obat hidrokortison,
fludrokortison untuk (untuk penyakit hiperplasia
adrenal kongenital), levotiroksin (untuk penyakit
hipotiroid kongenital), transfusi darah, dan kelasi besi
(untuk thalasemia).
•Melakukan diet khusus, untuk definisi G6PD dan
galaktosemia.
•Koreksi bedah, untuk displasia tulang, bibir sumbing,
palatum, atau kelainan jantung.
Pencegahan
• Melakukan konsultasi dan tes genetik
• Mengikuti imunisasi sesuai jadwall
• Tidak merokok dan menghindari asap rokok
• Menghindari alkohol
• Menghindari obat terlarang
• Memakan makanan yang bergizi dan mengkonsumsi vitamin prenatal,
Melakukan olahraga dan istirahat yang cukup
• Melakukan pemeriksaan prenatal secara rutin
• Mengkonsumsi suplemen asam folat
• Menjalani vaksinasi sebagai perlindungan terhadap infeksi
Neonatus Kejang
Definisi

Kejang pada neonatus adalah kejang yang terjadi pada 4 minggu


pertama kehidupan dan paling sering terjadi pada 10 hari pertama
kehidupan. Kejang tersebut berbeda pada anak atau orang dewasa
karena kejang tonik klonikumum cenderung tidak terjadi pada bulan
pertama kehidupan
Kejang pada bayi baru lahir berkaitan dengan penyebab yang
mendasari,seperti ensefalopati iskemik-hipoksik, gangguan
metabolik (hipoglikemia dan hipokalsemia), infeksi neonatus
Etiologi
•Hipoglikemia
Gejala dapat berupa serangan apnea, kejang sianosis, minum lemah,
biasanya terdapat pada bayi berat badan lahir rendah, bayi kembar
yang kecil, bayi dari ibu penderita diabetes melitus, asfiksia.
•Hipokalsemia
Yaitu: keadaan kadar kalsium pada plasma kurang dari 8 mg/100 ml
atau kurang dari 8 mg/100 ml atau kurang dari 4 MEq/L Gejala:
tangis dengan nada tinggi, tonus berkurang, kejang dan diantara dua
serangan bayi dalam keadaan baik.
•Hipomagnesemia
Yaitu kadar magnesium dalam darah kurang dari 1,2 mEg/l. biasanya
terdapat bersama-sama dengan hipokalsemia, hipoglikemia dan lain-
lain.
•Hiponatremia dan hipernatremia
Hiponatremia adalah kadar Na dalam serum kurang dari 130 mEq/l.
gejalanya adalah kejang, tremor. Hipertremia, kadar Na dalam darah
lebih dari 145 mEq/l. Kejang yang biasanya disebabkan oleh karena
trombosis vena atau adanya petekis dalam otak.
•Defisiensi piridoksin dan dependensi piridoksin
Merupakan akibat kekurangan vitamin B6. gejalanya adalah kejang yang
hebat dan tidak hilang dengan pemberian obat anti kejang, kalsium,
glukosa, dan lain-lain.
•Asfiksia
Suatu keadaan bayi tidak bernafas secara spontan dan teratur segera
setelah lahir etiologi karena adanya gangguan pertukaran gas dan
transfer O2 dari ibu ke janin
•Perdarahan intrakranial
Dapat disebabkan oleh trauma lahir seperti asfiksia atau hipoksia,
defisiensi vitamin K, trombositopenia.
•Infeksi
Infeksi dapat menyebabkan kejang, seperti : tetanus dan meningitis
•Genetik/kelainan bawaan
Faktor genetic atau keturunan dimana harus diketahui riwayat keluarga
adalah penting untuk menentukan apakah ada sindrom epilepsi yang
spesifik atau kelainan neurologi yang ada katannya dengan factor
genetik dimana manifestasinya adalah serangan kejang.
Penyebab lain.
•Poliiskemia
•Kejang idiopatik
•Toksin estrogen
Tanda Gejala Kejang Patofisiologi
1) Kegagalan dari pompa
1) Tremor natrium kalium dikarenakan
2) Hiperaktif terganggunya produksi energi.
3) Kejang-kejang 2) Terjadinya kelebihan relatif
4) Tiba-tiba menangis melengking dari neurotransmiter eksitatorik
5) Tonus otot hilang disertai atau tidak melawan inhibitorik.
dengan kehilangan kesadaran. 3) Adanya kekurangan relatif dari
6) Gerakan yang tidak menentu neurotransmiter inhibitorik
(involuntary movements) melawan eksitatorik.
7) Nistagmus atau mata mengedip- 4) Perubahan dari membran
edip proksismal neuron, menyebabkan inhibisi
8) Gerakan seperti mengunyah dan dari pergerakan natrium.
menelan
Penatalaksanaan
Pembebasan jalan nafas
Pemberian obat kejang/Drug :
dengan resusitasi :
1.Beri obat anti kejang Drazepam 0,3- 0,5 /kg BB
1.Neonatus diletakkan di
maks 20mg IV atau luminal (Fenobarbital 5-10
tempat yang hangat (pastikan
mg/kg BB maks 20mg/kgBBIV) atauDiazepam
tidak kedinginan)
rektal 5mg untuk BB10kg.
2.Bersihkan jalan nafas
2.Nilai kondisi Neonatus selama 5 menit
3.Bila Neonatus Apnea
perhatikan kelainan fisik yang ada
lakukan pertolongan dengan
3.Bila masih kejang,berikan Diazepam dengan
alat bantu balon dan
dosis dan cara yang sama.
sungkup, beri O2 2
4.Tunggu 5 menit dengan oksigenasi yang
liter/menit
adekuat.
4.Pasang infus Dextrose 10%
5.Bila masih kejang berikan
(2cc/kg bb IV)
Fenitoin/Definilhidantion dosis 10-
15mg/kgBB/kali maks 200 mg. 6. Tunggu 20
menit
Oral Thrush
• Pengertian Oral Thrush • Penyebab Oral Thrush

Oral thrush atau sering disebut sebagai Oral thrush dapat terjadi ketika
candidiasis oral adalah infeksi jamur Candida jamur Candida albicans mulai
albicans yang berkembang di bagian dalam berkembang di luar kendali dan sistem
mulut. Biasanya muncul sebagai sariawan. kekebalan tubuh sedang mengalami

Sariawan pada mulut umumnya ringan dan penurunan. Sistem daya tahan tubuh

jarang menyebabkan komplikasi. Namun, jika bekerja untuk menangkal bakteri jahat,

kekebalan tubuh seseorang sedang lemah, tak virus, maupun jamur yang ada pada

jarang sariawan pun menjadi bermasalah. tubuh, serta menjaga keseimbangan


antara mikroba baik dan buruk.
Gejala Oral Thrush Pengobatan Oral Thrush

Penanganan oral thrush dapat bervariasi,


• Terlihat benjolan berwarna putih di lidah, gusi, atau pipi
bergantung pada usia dan kondisi umum
bagian dalam bahkan terkadang di langit-langit mulut.
seseorang. Pengobatan yang dapat diberikan di
• Terasa sakit atau terbakar pada daerah yang terkena.
antaranya berupa obat antijamur. Obat ini dapat
• Dapat terjadi pendarahan jika tergores.
berupa gel atau cairan yang dioleskan pada
• Terdapat keretakan dan kemerahan di sudut mulut (Angular bagian luka tersebut atau berupa tablet. Selain
cheilitis).
itu dapat pula diberikan obat antijamur yang
• Rasa yang tidak enak di dalam mulut atau hilang rasa. dikumur.
• Kesulitan menelan.

• Pada kasus yang parah, biasanya berkaitan dengan kanker


atau kekebalan tubuh yang lemah, luka dapat menyebar ke
bawah kerongkongan.
Pencegahan Oral Thrush
• Sikat gigi minimal 2 kali sehari terutama sebelum tidur.
• Lakukan flossing setiap hari.
• Gunakan obat kumur antibakteri untuk menjaga agar ronga mulut, gigi, dan gusi tetap bersih. Akan
tetapi, hindari pemakaian secara berlebihan.
• Selalu bersihkan gigi tiruan. Pastikan gigi tiruan Anda tidak longgar atau terlalu cekat.
• Kurangi konsumsi gula berlebihan.
• Jagalah gula darah pada batas normal jika Anda penyandang diabetes.
• Hentikan kebiasaan buruk, seperti merokok atau mengonsumsi alkohol.
• Kontrol rutin ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.
Miliariasis
• Pengertian
Miliariasis atau biang keringat adalah
Miliariasis merupakan penyakit kulit yang kelainan kulit yang timbul akibat keringat
disebabkan oleh tertutupnya saluran kelenjar berlebihan disertai sumbatan saluran
keringat. Milliariasis adalah dermatosis yang kelenjar keringat, yaitu di dahi, leher,
disebabkan oleh retens keringat akibat bagian-bagian badan yang tertutup pakaian
tersumbatnya pori kelenjar keringat, yang (dada dan punggung), serta tempat yang
timbul akibat penyumbatan kelenjar keringat mengalami tekanan atau gesekan pakaian
dan porinya, yang lazim timbul dalam udara dan dapat juga dikepala. Keadaan ini
panas lembab seperti daerah tropis atau biasanya di dahului oleh produksi keringat
selama awal musim panas atau akhir musim yang berlebihan, dapat diikuti rasa gatal
hujan yang suhunya panas dan lembab. seperti ditusuk, kulit menjadi kemerahan
dan disertai banyak gelembung kecil berair.
Penyebab Patofisiologi
Penyebab terjadinya milliariasis ini adalah udara
• Patofisiologi terjadinya milliariasis di awali
yang panas dan lembab serta adanya infeksi
bakteri. dengan tersumbatnya pori-pori kelenjar
keringat sehingga pengeluaran keringat
1.  Udara panas dan lembab dengan ventilasi udara
tertahan.
yang kurang

2. Pakaian yang terlalu ketat, bahan tidak menyerap • Milliariasis sering terjadi pada bayi prematur
keringat karena proses diferensiasi sel epidermal

3.Aktivitas yang berlebihan


dan apendik yang belum sempurna. Kasus
milliariasis terjadi pada 40-50% bayi baru
4. Setelah menderita demam atau panas
lahir. Muncul pada usia 2-3 bulan pertama
5. Penyumbatan dapat ditimbulkan oleh bakteri yang dan akan menghilang dengan sendirinya
menimbulkan radang dan edema akibat perspirasi
pada 3-4 minggu kemudian.
yang tidak dapat keluar dan di absorbsi oleh stratum
korneum
Pembagian dan Tanda Gejala
• Milliria kristalina •  Miliaria profunda

Milliaria kristalina ini timbul pada pasien yang Bentuk ini agak jarang terjadi kecuali didaerah
mengalami peningkatan jumlah keringat, seperti
tropis. Kelainan ini biasanya timbul setelah
pasien demam yang terbaring ditempat tidur.
Lesinya berupa vesikel yang sangat superfisial,
miliaria rubra.ditandai dengan papula putih, kecil,
bentuknya kecil, dan menyerupai titik embun keras, berukuran 1-3 mm. Terutama terdapat di
berukuran 1-2 mm. badan ataupun ekstremitas.

• Milliaria rubra •  Milliaria fustulosa


Millia ruba memiliki gambaran berupa papula vesikel
Pada umumnya didahului oleh dermatosis yang
dan eritema di sekitarnya. Keringat menembus
kedalam epidermis, biasanya disertai rasa gatal menyebabkan gangguan saluran kelenjar ekrin
dan pedih pada daerah ruam dan daerah dan terjadi pustel superfisial. (Hassan, 1984).
disekitarnya, sering juga diikuti dengan infeksi
Lesinya berupa pustula steril yang gatal, tegas,
sekunder lainnya dan dapat juga menyebabkan
superfisial dan tak berhubungan dengan folikel
timbulnya impetigo dan furunkel.
rambut.
Milliariasis pada bayi baru lahir memiliki gejala atau
tanda sebagai berikut:
a.      Bintik kemerahan yang terjadi pada kulit bayi

b.      Bayi rewel

Asuhan yang diberikan pada neonatus,bayi dan balita dengan milliariasis trgantung
pada beratnya penyakit dan keluhan yang dialami. Asuhan yang diberikan yaitu:

1.    Mengurangi penyumbatan keringat dan menghilangkan sumbatan yang


sudah timbul

2.     Menjaga kebersihan tubuh bayi

3.     Mengupayakan menciptakan lingkungan dengan kelembapan yang cukup


serta suhu yang sejuk dan kering, misalnya pasien tinggal diruang ber ac atau
didaera \yang sejuk dan kering

4.      Menggunakan pakaian yang menyerap keringat dan tidak terlalu sempit

5.        Segera mengganti pakaian yang basah dan kotor

6.        Pada milliaria rubra dapat diberikan bedak salisil 2% dengan menambahkan


mentol 0,5-2% yang bersifat mendinginkan ruam. 
INFEKSI PADA BAYI BARU LAHIR

1. EPIDEMIOLOGI, IMUNITAS &


PATOGENESIS
Faktor penyebabnya:
-Infeksi merupakan
- Transplasenta pada waktu
penyebab yang paling kehamilan.
sering selama periode bayi - Faktor imunologi.
baru lahir. Sebanyak 2% - Penyakit lain atau penyerta

janin mengalami infeksi


inutero dan lebih dari 10%
terinfeksi selama proses
kelahiran dan dalam bulan
pertama kehidupan.
Infeksi Nosokomial Ruang Anak
• Infeksi neonatus yang didapat di
rumah sakit disebut nosokomial.
2. MANIFESTASI KLINIS
Semua infeksi mulai didapat • Hanya sebatas pada organ tunggal
intrapartum, maka infeksi lebih lambat atau mungkin
dari biasanya. Infeksi didapat dari • melibatkan banyak organ (setempat
ruang bersalin atau peralatan yang
atau sistemik).
terkontaminasi.
• Dapat ringan, sedang atau berat.
• Akut, sub akut atau kronis.
• Atau mungkin asimtomatik.
• Ketidakmampuan mentoleransi
makanan.
• Iritabilitas.
• Lesu
3. DIAGNOSIS
• Gambaran klinisnya tumpang tindih dan mungkin 4. PENGOBATAN
pada awalnya tidak dapat dibedakan. • Bila telah dicurigai terjadi infeksi dan

• Penyakit mungkin tidak tampak. biakan yang memadai telah diperoleh,


terapi antibiotika secara intravena atau
• Infeksi ibu sering kali asimtomatik.
intramuskular harus
• Pemeriksaan laboratorium khusus mungkin dilakukansecepatnya.
diperlukan.
• Pengobatan awal pada infeksi neonatus
• Pengobatan spesisfik untuk toksoplasmosis, sifilis
yang dicurigai ditentukan oleh penyakit
dan herpes simpleks didasarkan pada suatu
dan organisme yang umum terdapat
diagnosis yang akurat dan dapat menurunkan
morbiditas jangka panjang secara bermakna.
pada umur bayi serta flora yang ada di
ruang perawatan.
5. PENCEGAHAN
• Penatalaksanaan yang agresif diberikan pada ibu yang dicurigai
menderita korioamnionitis dengan antibiotika sebelum persalinan,
persalinan yang cepat bagi bayi baru lahir, dan kemoprofilaksis
intrapartum selektif nampak dapat menurunkan tingkat morbiditas
dan mortalitas pada infeksi bekteri neonatus.

• Perawatan tali pusat, sterilisasi peralatan dan pencucian tangan


adalah hal yang sangat penting
Hipotermi pada Bayi
1. Pengertian
Hipotermia adalah suatu kondisi turunnya suhu sampai di
bawah 300 C, sedangkan Hipotermia pada bayi baru Lahir
merupakan kondisi bayi dengan suhu dibawah 36,50C,
terbagi ke dalam tiga jenis hipotermi, yaitu Hipotermi
ringan atau Cold Stress dengan rentangan suhu antara 36-
36,50C, selanjutnya hipotermi sedang, yaitu suhu bayi
antara 32-36,50C dan terakhir yaitu hipotermi berat dengan
suhu <320C.
2. Etiologi 3. Tanda dan Gejala

Penyebab utama terjadinya hipotermia, karena - Gejala hipotermia bayi baru lahir:
Bayi tidak mau menetek, bayi lesu, tubuh
kurangnya pengetahuan tentang mekanisme
bayi teraba dingin, denyut jantung bayi
kehilangan panas dari tubuh bayi dan menurun dan kulit tubuh bayi mengeras.
pentingnya mengeringkan bayi secepat -Tanda-tanda hipotermia:
mungkin. Dan resiko untuk terjadinya a. Hipotermia sedang: Aktivitas berkurang,

hipotermia dikarenakan perawatan yang kurang tangisan melemah, kulit berwarna tidak rata
(cutis marmorata), kemampuan menghisap
tepat setelah bayi lahir, bayi dipisahkan dari
lemah dan kaki teraba dingin.
ibunya segera setelah lahir, berat badan bayi b. Hipotermia berat: sama dengan
yang kurang dan memandikan bayi segera hipotermia sedang, bibir dan kuku kebiruan,
setelah lahir. pernafasan tidak teratur, bunyi jantung
lambat, selanjutnya timbul hipoglikemi dan
asidosis metabolik.
4. Patofisiologi
Mekanisme kehilangan panas pada bayi baru lahir terjadi melalui:
a. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi pada saat bayi ditempatkan dekat benda
yang mempunyai temperatur tubuh lebih rendah dari temperatur tubuh bayi, contohnya
bayi ditempatkan dekat jendela yang terbuka
b.Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan
permukaan yang dingin, contohnya bayi diletakkan di atas timbangan atau tempat tidur
bayi tanpa alas
c.Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi pada bayi saat bayi terpapar dengan
udara sekitar yang lebih dingin, contohnya angin dari kipas angin, penyejuk ruangan
tempat bersalin
d.Evaporasi adalah kehilangan panas karena menguapnya cairan ketuban pada
permukaan tubuh setelah bayi lahir karena tubuh tidak segera dikeringkan.
5. Penatalaksanaan 6. Asuhan pada bayi bayi Hipertermi
Untuk mengatasi bayi yang mengalami hipotermia Asuhan yang diberikan pada bayi hipotermi
adalah dengan membersihkan cairan yang menempel berdasarkan bayi aterm, bayi preterm dan bayi
pada tubuh bayi seperti daran dan air ketuban, dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu :
membungkus bayi dengan selimut yang telah a. Bayi aterm.
dihangatkan dan meletakkannya di dalam inkubator, Jika pada bayi aterm : letakkan BBL pada
kemudian pindahkan bayi menempel pada dada ibu, Radiant Warmer, keringkan untuk
atau sering disebut sebagai metode kanguru (Ladewig, menghilangkan panas melalui evaporasi,
2006, p.185). tutup kepala, bungkus tubuh segera, bila
stabil dapat segera rawat gabung sedini
Apabila kondisi ibu tidak memungkinkan, karena ibu mungkin setelah lahir bayi dapat
masih lemas pasca bersalin, segera keringkan bayi disusukan.
dan membungkus bayi dengan kain yang hangat,
meletakkan bayi dekat dengan ibu, dan memastikan b. Bayi preterm.
ruangan bayi cukup hangat (Wiwik, 2010, p.5) Seperti prosedur diatas masukkan ke
inkubator dengan servo control atau
radiant warmer dengan
servo controle.
c. Asuhan yang dilakukan pada bayi dengan berat badan lahir rendah (Maryunani,
2013:278-279) yaitu :
•Ganti pakaian yang dingin dan basah dengan pakaian yang hangat dan kering,
memakai topi dan selimut.
•Bila ada ibu/pengganti ibu anjurkan menghangatkan bayi dengan melakukan
kontak kulit dengan kulit.
•Periksa ulang suhu bayi 1 jam kemudian, bila suhu naik pada batas normal (36,5-
37,5ºC), berarti usaha menghangatkan berhasil.
•Anjurkan ibu untuk menyusui lebih sering.
•Bila bayi tidak dapat menyusu, berikan ASI peras.Bila suhu tetap dalam batas
normal dan bayi dapat minum dengan baik serta tidak ada masalah lain yang
memerlukan pengawasan, bayi tidak usah dirujuk.
•Nasehati ibu cara merawat bayi lekat/metode kanguru dirumah.
DIARE
PENGERTIAN
DIARE
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi
lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja
dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga
kali atau lebih) dalam satu hari (Depkes RI 2011).

Diare adalah buang air besar pada balita lebih dari 3


kali sehari disertai perubahan konsistensi tinja
menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah
yang berlangsung kurang dari satu minggu (Juffrie
dan Soenarto, 2012).
Etiologi
Faktor Infeksi Faktor Malabsorbsi
1) Infeksi enternal: infeksi saluran 1) Malabsorbsi karbohidrat
pencernaan makanan yang disakarida (intoleransi laktosa,
merupakan penyebab utama diare maltose dan sukrosa),
pada anak. monosakarida (intoleransi
glukosa, fruktosa,dan
2) Infeksi parenteral ialah infeksi di galaktosa). Pada bayi dan anak
luar alat pencernaan makanan
yang terpenting dan tersering
seperti: otitits media akut (OMA),
tonsillitis/tonsilofaringitis, (intoleransi laktosa).
bronkopneumonia, ensefalitis, dan 2) Malabsorbsi lemak
sebagainya. Keadaan ini terutama 3) Malabsornsi protein
terdapat pada bayi dan anak
berumur di bawah 2 tahun.  
Faktor makanan Faktor psikologis

a. Makanan basi rasa takut dan


b. Beracun cemas (jarang, tetapi
c. Alergi terhadap dapat terjadi pada
makanan.   anak yang lebih
besar). .
Tanda dan Gejala Diare
Tanda dan gejala awal diare ditandai dengan anak
menjadi cengeng, gelisah, suhu meningkat, nafsu makan
menurun, tinja cair (lendir dan tidak menutup
kemungkinan diikuti keluarnya darah, anus lecet,
dehidrasi (bila terjadi dehidrasi berat maka volume darah
berkurang, nadi cepat dan kecil, denyut jantung cepat,
tekanan darah turun, keadaan menurun diakhiri dengan
syok), berat badan menurun, turgor kulit menurun, mata
dan ubun-ubun cekung, mulut dan kulit menjadi kering
Patofisiologi
Faktor infeksi . Proses ini dapat diawali adanya mikroorganisme (kuman) yang
masuk ke dalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus
dan merusak sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerah permukaan usus.
01

Faktor malabsorpsi. Merupakan kegagalan dalam melakukan absorpsi yang


mengakibatkan tekanan osmotik meningkat sehingga terjadi pergeseran air
dan elektrolit ke rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus
02

sehingga terjadilah diare.

Faktor makanan . Faktor ini dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak
mampu diserap dengan baik. Sehingga terjadi peningkatan peristaltik usus
yang mengakibatkan penurunan kesempatan untukmenyerap makan yang
03

kemudian menyebabkan diare.  

Faktor psikologis. Faktor ini dapat mempengaruhi terjadinya


peningkatan peristaltik usus yang akhirnya mempengaruhi proses
penyerapan makanan yang dapat menyebabkan diare.
04
Penatalaksaan dan Pengobatan Diare

a.Pemberian cairan: jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah pemberianya.

1)Cairan per oral. Pada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan diberikan
per oral berupa cairan yang berisikan NaCL dan NaHCO3, KCL dan glukosa. Untuk
diare akut dan kolera pada anak di atas umur 6 bulan kadar natrium 90
mEq/L.Formula lengkap sering disebut oralit.

2)Cairan parental. Sebenarnya ada beberapa jenis cairan yang diperlukan sesuai
dengan kebutuhan pasien misalnya untuk bayi atau pasien yang MEP. Tetapi
kesemuanya itu bergantung tersedianya cairan setempat. Pada umumnya cairan
ringer laktat (RL) selalu tersedia di fasilitas kesehatan dimana saja.

3)Pemberian cairan pasien malnutrisi energi protein (MEP) tipe marasmik.Kwashiorkor


dengan diare dehidrasi berat, misalnya dengan berat badan 3-10 kg, umur 1bln-2
tahun, jumlah cairan 200 ml/kg/24jam.
b. Dietetik (cara pemberian makanan).
Untuk anak di bawah 1 tahun dan anak di atas 1 tahun dengan
berat badan kurang dari 7 kg jenis makanan:
1)Susu (ASI dan atau susu formula yang mengandug laktosa
rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya LLM, almiron atau
sejenis lainya)

2) Makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim),


bila anak tidak mau minum susu karena di rumah tidak biasa.

3) Susu kusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan


missalnya susu yang tidsk mengandung laktosa atau asam lemak
yang berantai sedang atau tidak jenuh
c. Obat-obatan. Prinsip pengobatan diare ialah menggantikan cairan yang hilang melalui tinja dengan atau
tanpa muntah, dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atu karbohidrat lain (gula,air tajin,
tepung beras dan sebagainya).
d. Terapi farmakologik
1) Antibiotik  
Menurut Suraatmaja (2007), pengobatan yang tepat terhadap penyebab diare diberikan setelah diketahui
penyebab diare dengan memperhatikan umur penderita, perjalanan penyakit, sifat tinja.
2) Obat antipiretik
Menurut Suraatmaja (2007), obat antipiretik seperti preparat salisilat (asetosol, aspirin) dalam dosis rendah
(25 mg/ tahun/ kali) selain berguna untuk menurunkan panas akibat dehidrai atau panas karena infeksi,
juga mengurangi sekresi cairan yang keluar bersama tinja.
3) Pemberian Zinc
Pemberianzinc selama diare terbuki mampu mengurangi lama dan tingkat keparah diare, mengurangi
frekuensi buang air besar (BAB), mengurangi volume tinja, serta menurunkan kekambuhan diare pada tiga
bulan berikutnya .
RUAM POPOK
Pengertian Ruam Popok
Eksim popok, yang disebut juga dermatitis popok
adalah kelainan kulit/ruam kulit yang timbul akibat
radang di daerah yang tertutup popok.yaitu di alat
kelamin,sekitar dubur,bokong,lipat paha dan perut
bagian bawah. penyakit ini sering terjadi pada bayi
dan balita yang menggunakan popok,biasanya pada
usia kurang dari 3 tahun.
Eksim popok merupakan peradangan kulit di
daerah popok yang paling sering diderita oleh bayi
dan anak.
Dermatitis popok adalah dermatitis yang terjadi
pada daerah yang tertutup popok,biaanya
disebabkan iritasi oleh urine dan feses.
Penyebab RUAM POPOK; Faktor-faktor yang berperan dalam
timbulnya Ruam Popok;
Faktor pisik,kimia,enzimatik
dan biogenik(kuman,dalam 1.fases dan urine
urine dan feses). 2. kelembapan dan kulit
Tetapi penyebab utamanya 3. gesekan-gesekan
disebabkan oleh iritasi 4. suhu
terhadap kulit yang tertutup 5. jamur dan kuman
oleh popok karena cara
pemaikan popok yang tidak
benar
Gejala Ruam Popok;
Pencegahan Ruam Popok;
>Gejala-gejala yang bias
• Mengurangi kelembapan
ditemukan pada diaper rash
oleh kontak dengan iritan. dan gesekan kulit
• Memilih popok yang baik
>Gejala yang terjadi akibat
• Bersihkan bagian yang
gesekan yang berulang,pada
tepi popok. tertutup popok dengan air
>Gejala ruam popok oleh mengalir
• Kenali popok yang dipakai
jamur candida yang ditandai
• Jangan menggunakan
dengan bercak.
bedak bayi di bagian yang
tertutup popok.
Pengobatan Ruam Popok;

• Gantilah popok yang telah penuh


sesering mungkin.
• Tepuk sehingga kering,jangan
menggosok.biarkan area di udara
terbuka ehingga benar-benar kering.
• Gunakan krim pelindung untuk
membentuk lapisan pelindung pada
kulit.perlu diingat garukan keras atau
gosokan kuat hanya akan lebih
memperberat kerusakan kulit.
Hemangioma
• Pengertian Hemangioma
Hemangioma/Tanda lahir sering muncul sebagai
pembuluh darah ekstra berbentuk bintil merah
terang elastis.Hemangioma merupakan penyakit
tumor pembuluh darah yang berproliferasi cepat
segera setelah lahir dan akan mengalami regresi
lambat saat masa anak-anak.
Hemangioma sendiri terdiri dari dua jenis, yakni:

1.Hemangioma dangkal
Letak pelebaran pembuluh darahnya di
permukaan kulit. Ciri-cirinya pada benjolan yang
seperti kembang kol akan tampak gambaran
pembuluh darah berwarna merah.

2.Hemangioma dalam
Ciri-cirinya tampak berwarna kebiruan. Bisa juga
bewarna merah bila pembuluh darahnya cukup
banyak dan dan letaknya semakin ke atas
permukaan kulit.
Hemangioma bisa menyebabkan beberapa
gangguan, antara lain:

a) Gangguan penglihatan atau gerakan mata.


b) Gangguan pernapasan, yakni aliran udara yang
masuk melalui hidung dan mulut.
c) Berdarah.
d) Memecah permukaan kulit (ulserasi).
e) Gangguan pada jantung bayi.
f) Gangguan pendengaran.
g) Gangguan pencernaan.
h) Memengaruhi penampilan.
Patofisiologi
Secara garis besar Patofisologi hemangiotoma terbagi
menjadi 2 fase:

Fase Proliferasi
Fase proliferasi ditandai dengan pembelahan sel endotel dan
sel perisit yang cepat membuat sinusoid yang rapat. Terjadi
peningkatan angiogenesis yang diperantarai oleh basic
fibroblast growth factor (bFGF) dan vascular endothelial growth
factor (VEGF).

Fase Involusi
Fase involusi biasanya terjadi pada usia >1 tahun. Saat fase
involusi, aktivitas proliferasi endotel mulai berkurang secara
perlahan. Sel endotel mengalami degenerasi dan apoptosis
Etiologi

Faktor Risiko
Faktor risiko yang berkaitan dengan
meningkatnya prevalensi hemangioma
adalah jenis kelamin perempuan, bayi
berat lahir rendah, kelahiran prematur,
dan bayi dengan kulit putih.

Epidemiologi
hemangioma secara global diperkirakan
sekitar 3% pada bayi baru lahir.
Gejala Hemangioma
Hemangioma adalah benjolan kenyal berwarna merah yang bisa
tumbuh di mana saja, termasuk wajah, leher, kulit kepala, dada,
punggung bayi, bahkan mata bayi. Benjolan yang terbentuk
cenderung hanya satu, kecuali pada anak kembar, benjolan bisa
lebih dari satu.Gejala awal hemangioma muncul berupa tanda
berwarna merah pada kulit yang bisa tumbuh atau berkembang
dengan cepat sehingga kemudian terlihat menonjol dari
permukaan kulit

Namun setelah itu, hemangioma akan memasuki fase tidak aktif,


lalu hilang secara perlahan. Meski menghilang, hemangioma
akan menyisakan perbedaan warna kulit yang menetap,
walaupun tidak seterang seperti pada saat pertama kali muncul.
Penyebab

Penyebab hemangioma saat ini tidak diketahui,


tetapi beberapa penelitian menunjukkan
pentingnya pensinyalan estrogen dalam
proliferasi. Hipoksia jaringan lunak terlokalisasi
ditambah dengan peningkatan estrogen yang
bersirkulasi setelah lahir mungkin menjadi
rangsangan. Juga, hipotesis diajukan oleh para
peneliti bahwa plasenta ibu mengalami emboli ke
dermis janin selama masa kehamilan, yang
mengakibatkan hemangiomagenesis.
Penatalaksanaan

Penatalaksanaan hemangioma berupa observasi. Namun


pada hemangioma risiko tinggi atau memiliki komplikasi,
penanganan dapat dilakukan mencakup penanganan
suportif untuk perdarahan dan luka yang terjadi,
medikamentosa seperti kortikosteroid dan propranolol,
serta tindakan definitif seperti terapi laser dan
pembedahan.Namun, pada hemangioma risiko tinggi,
penanganan dapat dilakukan dengan pemberian
medikamentosa, atau tindakan definitif seperti terapi
laser dan pembedahan.
SEBORRHEA

1. Pengertian Seborrhea
Adalah suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang
menyebabkan timbulnya sisik pada kulit kepala, wajah dan
kadang pada bagian tubuh lainnya. Biasanya, proses
pergantian sel-sel pada kulit kepala terjadi secara perlahan-
lahan dan tidak terlihat oleh mata. Proses pergantian tersebut
terjadi setiap bulan. Jika proses ini menjadi lebih cepat,
maka akan timbul gangguan pada kulit kepala yang kita
sebut ketombe. Gangguan yang lebih parah yaitu dermatitis
seboroik, berupa serpihan berwarna kuning berminyak yang
melekat pada kulit kepala.
2. Etiologi

· Faktor hereditas, yaitu disebabkan karena adanya faktor


keturunan orang tua
· Intake makanan berlemak dan berkalori tinggi
· Asupan minuman beralkohol
· Adanya gangguan emosi
· Kelenjar minyak pada bayi biasanya bekerja terlalu aktif
akibat tingginya kadar hormon ibu yang mengalir didalam
tubuh bayi
· Pengaruh hormon ibu biasanya hanya berlangsung pada
bulan-bulan pertama kehidupan sikecil. Gangguan ini akan
hilang setelah bayi berusia 6-7 bulan.
3. Penatalaksanaan Seborrhea
Penatalaksanaan seborrhea tergantung kepada usia penderita:

1. Anak-Anak
Untuk ruam bersisik tebal dikulit kepala, bisa dioleskan minyak mineral
yang mengandung asam salisilat secara perlahan dengan
menggunakan sikat gigi yang lembut pada malam hari.

2. Bayi

Kulit kepala dicuci dengan sampo bayi yang lembut dan diolesi dengan
krim hydrocortisone. Selama ada sisik, kulit kepala dicuci setiap hari
dengam sampo yang lembut, setelah sisik menghilang cukup dicuci 2
kali/seminggu.
5. Faktor resiko terjadinya dermatitis
seboroik:

•Stres
•Kelelahan
•Cuaca dingin
•Kulit berminyak
•Jarang mencuci rambut
•Pemakaian losyen yang mengandung
alkohol
•Penyakit kulit (misalnya
jerawat)Obesitas (kegemukan).
6. Pencegahan Seborrhea
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.Hindari rangsangan gesek, lebih berhati-hati menggunakan sabun
dan handuk
2.Hindari sabun yang beraroma
3.Gunakan sabun yang tinggi kadar minyaknya
4.Hindari makanan pemicu radang gatal, batasi makanan
berprotein tinggi
5.Mandi dengan air hangat cenderung dingin jangan air panas
6.Hindari gosokan alkohol pada kulit yang meradang
7.Hindari kontak langsung dengan bahan/senyawa penyebab alergi,
bila bisa ditemukan
8.Menggunakan krim pelembab (moisturiser). Krim pelembab
dapat digunakan sesering mungkin
PENYAKIT FURUNKEL (BISUL)

Furunkel (bisul) adalah nodul nyeri hebat yang terbentuk dalam kulit oleh
peradangan terbatas dari korium dan jaringan subkutis, mengelilingi nekrotis
sentral atau inti disebabkan oleh stapholococcus yang memasukinkuli memasuki
kulit melalui folikel rambut. S. aureus adalah penyebab infeksi piogenik kulit
yang paling sering, ia dapat juga menyebabkan furunkel, karbunkel, osteomelitis,
artritis septik, infeksi luka, abses, pneumonia, empiema, endokarditis, meningitis
dan penyakit yang diperantarai toksin, termasuk keracunan makanan.
Furunkel (boil atau bisul) adalah
peradangan pada folikel rambut,
kulit, dan jaringan sekitarnya yang
sering terjadi pada daerah bokong,
kuduk, aksila, badan, dan tungkai.
Bisul merupakan nanah yang terkumpul Furunkel dapat terbentuk pada lebih
dalam satu rongga yang sangat dari satu tempat yang biasa disebut
menyakitkan. Kelompok bisul biasa sebagai furunkulosis.
dipanggi pekung (carbuncles) tetapi Furunkel merupakan tonjolan yang
perubahan pada kulit seperti ini tidak biasa nyeri dan berisi nanah yang
berlaku pada kanak-kanak. terbentuk dibawah kulit ketika
bakteri menginfeksi dan
menyebabkan inflamasi pada satu
Secara medis, bisul adalah infeksi kuman atau lebih folikel rambut. Furunkel
pada folikel rambut dan kelenjar minyak juga merupakan infeksi kulit yang
kulit. Bisul merupakan salah satu penyakit meliputi seluruh folikel rambut dan
kulit yang disebabkan oleh kuman. jaringan subkutaneus disekitarnya.
sebagai berikut :

1. Iritasi pada kulit

2. Kebersihan kulit yang kurang terjaga

3. Daya tahan tubuh yang rendah

• 4. Infeksi oleh staphylococcus aureus.


Berbentuk bulat (coccus), diameter 0,5-
1,5µm, susunan bergerombol seperti
anggur, tidak mempunyai kapsul,
nonmotil, katalase positif, pada pewarnaan
gram tampak berwarna ungu.
• 5. Bakteri lain atau jamur. Paling sering
ditemukan didaerah tengkuk, axial, paha
dan bokong.
TANDA DAN GEJALA

1. Nyeri pada daerah ruam. Muncul tonjolan yang nyeri, berbentuk halus, berbentuk
kubah dan bewarna merah disekitarnya.
2. Ruam pada daerah kulit berupa nodus eritematosa yang berbentuk kerucut dan
memiliki pustule
3. Nodul dapat melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik yang
dapat pecah membentuk fistel lalu keluar melalui lobus minoris resistensiae.
4. Setelah seminggu, umumnya furunkel akan pecah sendiri dan sebagian dapat
menghilang dengan sendirinya.
5. Ukuran tonjolan meningkat dalam beberapa hari dan dapat mencapai 3-10 cm
atau bahkan lebih.
6. Demam dan malaise sering muncul dan pasien
tampak sakit berat
7. Jika pecah spontan atau disengaja, akan
mongering dan membentuk lubang yang kuning
keabuan pada bagian tengah dan sembuh
perlahan dengan granulasi
8. Waktu penyembuhan kurang lebih 2 mg
9. Jaringan parut permanen yang terbentuk
biasanya tebal dan jelas.
Penatalaksanaan yang diberikan pada neonatus dengan furunkel bergantung pada keadaan
penyakit yang dialaminya. Asuhan yang biasanya diberikan adalah sebagai berikut :

1. Kebanyakan furunkel tidak membutuhkan pengobatan dan akan sembuh dengan


sendirinya.

2. Jaga kebersihan daerah yang mengalami furunkel serta daerah sekitarnya.

3. Berikan pengobatan topikal dengan kompres hangat untuk mengurangi nyeri dan
melunakan nodul. Kompres hangat dapat dilakukan sambil menutup ruam untuk mencegah
penularan ke daerah lainnya.

4. Jangan memijit furunkel, terutama yang letaknya di daerah hidung dan bibir atas karena
dapat menyebabkan penyebaran kuman secara hematogen.

5. Bila furunkel terjadi di daerah yang tidak umum, seperti pada hidung atau telinga, maka
brkolaborasilah dengan dokter untuk melakukan insisi.
6. Jika memungkinkan untuk membuka furunkel, maka lakukanlah dengan cara
berikut :
a. Beri penjelasan pada keluarga mengenai tindakan yang akan dilakukan
atau berikan informed consent.
b. Minta seseorang untuk memegangi anak.
c. Ambillah sebuah pisau bedah steril dan insisi furunkel dengan segera pada
puncaknya saja. Kemudian masukkan penjepit dalam luka dan bukalah
penjepitnya untuk membuat jalan keluar bagi pus. Perhatikan pisau bedah,
jangan sampai masuk ke dalam karena dapat melukai pembuluh darah
saraf.
d. Berikan analgesik, misalnya aspirin atau parasetamol untuk mengatasi
nyeri.
e. Tutuplah luka dengan kasa kering, usahakan agar satu sudut dari kasa
dimasukkan, agar jalan tetap terbuka, sehingga pus dapat keluar.
f. Bersihkan alat-alat.
g. Ingatkan keluarga untuk mengganti perbannya secara periodic.
h. Terapi antibiotik dan antiseptik diberikan bergantung pada luas dan
beratnya penyakit, misalnya dengan pemberian achromycin 250 mg
sebanyak 3 atau 4 kali per hari.
i. Bila furunkel terjadi secara menetap atau berulang atau dalam
jumlah yang banyak, maka kaji faktor predisposisi adanya diabetes
mellitus.
j. Bila furunkel disertai demam berikan antibiotic sistemik.
k. Jika infeksi berat atau pada area berbahaya dosis antibiotik
maximal harus diberikan dalam bentuk parenteral.
l. Bila lesi besar, nyeri dan fluktuasi, insisi dan drainase sangat
diperlukan.
m. Jika infeksi berulang atau ada komplikasi, periksa kultur perlu
dilakukan.
n. Terapi antimicrobial harus dilanjutkan sampai semua bukti
inflamasi berkurang dan berubah.
OBSTIPASI
A. Definisi
Obstipasi adalah penimbangan feces yang keras akibat adanya penyakit atau adanya
obstruksi pada saluran cerna.atau bias didefenisikan sabagai tidak adanya pengeluaran
tinja selama 3 hari atau lebih.
B. Etiologi
1. kebiasaan makan. Obstipasi dapat timbul bila tinja terlalu kecil untuk membangkitkan buang air
besar.keadaan ini terjadi akibat dari kelaparan,dehidrasi,makanan kurang mengandun selulosa.

2. Hipotiroidisme. Obstipasi merupakan gejala dari dua keadaan yaitu kreatinisme dan myodem.dimana tidak
terdapat cukup eskresi hormone tiroid semua proses metabolisme berkurang. keadaan-keadaan mental.
Faktor kejiwaan memegang peranan penting terhadap terjadinya obstipasi,terutama depresi berat sehingga
tidak mempedulikan keinginannya untuk buang air besar.biasanya terjadi pada anak usia 1-2 tahun.anak
keterbelakangan mental sulit dilatih untuk buang air besar.
3. Penyakit organis. Obstipasi bisa terjadi berganti-ganti dengan diare pada kasus
carcinoma colon dan divericulitus.obstipasi ini terjadi bila buang air besar sakit dan
disengaja dihindari seperti pada fistula ani dan wasir yang mengalami thrombosis.

4. kelainan kogenital. Adanya penyakit seperti atresia,stenosi.hirscprung.obstruksi


bolos usus ileus mekonium atau sumbatan mekonium.hal ini dicurigai terjadi pada
neonatus yang tidak mengeluarkan mekonium pada 36 jam pertama.

5. penyakit lain. Misalnya karna diit yang salah,yang tidak adanya serat selulosa
untuk mendorong terjadinya peristaltic.
C. Tanda dan Gejala D. Patofisiologi dan Pathogenesis
1. Pada neonatus jika tidak megeluarkan
mekonium dalam 36 jam Pada keadaan normal sebagian besar rectum dalam keadaan kososng
pertama,pada bayi jika tidak kecuali bila adanya refleks masa dari kolon yang mendorong feses
mengeluarkan 3 hari atau lebih. ke dalam rectum yang terjadi sekali atau dua hari.Hal tersebut
2. Sakit atau kejang pada perut memberikan stimulus pada arkus eferen dari refleks defekasi.
Dengan adanya stimulus pada arkus eferen tersebut akan
3. Pada pemeriksaan rektal,jari akan menyebabkan kontraksi otot dinding abdomen sehingga terjadilah
terasa jepitan udara dan mekonium defekasi. Mekanisme usus yang normal terdiri atas 3 faktor yaitu :
yang menyemprot.
1. Asupan cairan yang adekuat
4. feses besar dan tidak dapat
digerakkan dalam rectum
2. Kegiatan fisik dan mental
5. bising usus janggal.
3. Jumlah asupan yang makana berserat
6. merasa tidak enak
Ketika feses melewati rectum,feses menekan dinding rectum dan
badan,anoreksia,dan sakit kepala.
merangsang untuk defekasi. Apabila anak tidak mengonsumsi airan
7. Terdapat luka pada anus. secara adekuat, produk dari pencernaan lebih kering dan padat, serta
tidak dapat dengan segera digerakkan oleh gerakan peristaltic
8. Susah tidur menuju rectum, sehingga penyerapan terjadi terus menerus dan feses
9. Gelisah menjadi semakin kering, padat,dan susah dikeluarkan, serta
menimbulkan sakit. Rasa sakit ini dapat menyebabkan kemungkinan
10. Anoreksia berkembangnya luka. Proses dapat terjadi bila anak kurang
aktifitasnya , menurunnya peristaltic usus,dan lain-lain.
Hal tersebut menyebabkan sisa metabolism
berjalan lambat yang kemungkinan
mungkin terjadi penyerapan air
yang berlebihan.
E. Penatalaksanaan F. Asuhan Kebidanan
1. Mencari penyebab Plan

2. Menegakkan kembali kebiasaan defekasi yang normal 1.Informasikan kepada ibu hasil pemeriksaan

dengan memperhatikan gizi, tambahan cairan dan


2.Anjurkan ibu memberikan ASI yang adekuat
kondisi psikis
3.Anjurkan ibu banyak makan makanan yang berserat
3. Pengosongan rectum dilakukan jika tidak ada
kemajuan setelah dianjurkan untuk menegakkan 4.Anjurkan ibu menghentikan pemakaian obat diare

kembali kebiasaan defekasi. Pengosongan rectum biasa


5.Berikan terapi obat
dengan disimpaksi digital, enema minyak zaitun,
laksativa. 6.Anjurkan kunjungan ulang

4. Jika bayi mendapat susu formula,periksa kembali


takaran pengencerannya dan zat yang dikandungnya.

5. jika belum ada perubahan berikan inform consen dan


inform choise serta rujuk.
BAYI MENINGGAL MENDADAK

PENGERTIAN

Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS, Sudden Infant Death


Syndrome) adalah suatu kematian yang mendadak dan tidak
terduga pada bayi yang tampaknya sehat. SIDS merupakan
penyebab kematian yang paling sering ditemukan pada bayi yang
berusia 2 minggu-1 tahun. 3 dari 2000 bayi mengalami SIDS dan
hampir selalu ketika mereka sedang tidur. Kebanyakan SIDS
terjadi pada usia 2-4 bulan dan terjadi di seluruh dunia.
ETIOLOGI
Penyebab ketidaknormalan itu masih
belum diketahui jelas. Namun, bukti
statistik menunjukkan ada kaitan bayi
yang terpapar tembakau selama
kehamilan dengan sindrom mati
mendadak pada bayi

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa SIDS lebih


sering terjadi pada bayi yang tidurnya tengkurap
dibandingkan dengan bayi yang tidurnya terlentang
atau miring. Karena itu sebaiknya bayi ditidurkan
dalam posisi terlentang atau miring. Resiko
terjadinya SIDS juga ditemukan pada bayi yang
pada saat tidur wajahnya menghadap ke kasur
atau selimut yang lembut/empuk. Karena itu
sebaiknya bayi ditidurkan diatas kasur yang keras.
TANDA GEJALA
Jeda pernafasan karena Apnea dan sianosis yang
lama selama tidur.
01

Cacat batang otak karena sedikitnya 2 kepingan bukti


telah mengisyaratkan bahwa bayi-bayi dengan SIDS
02

memiliki abnormalitas pada susunan saraf pusat.


Fungsi saluran nafas atas yang abnormal, berdasarkan pada
perkembangan dan anatomi,maka bayi yang muda dianggap
03

beresiko tinggi terhadap saluran pernafasan bagian atas


Reflek saluran nafas yang hiperreaktif karena masuknya
sejumlah cairan ke dalam laring dapat merangsang
04

timbulnya reflek ini dan di duga menimbulkan apnea


Abnormalita jantung, beberapa ahli mengajukan adanya
ketidakstabilan pada jantungmuda, tetapi tidak mendapatkan
05

bukti yang meyakinkan saat ini untuk menunjukan


bahwaaritma jantung memainkan peranan pada SIDS.
PATOFISIOSOGI
Pada neonatus, bayi yang meninggal
mendadak dapat di temukan nilai apgar
yang rendah dan abnormalitas control
respirasi, denyut jantung dan suhu tubuh,
serta dapat pula mengalami retardasi
pertumbuhan pasca natal. SIDS didiagnosis
jika seorang bayi yang tampaknya sehat
tiba-tiba meninggal dan hasil otopsi tidak
menunjukkan adanya penyebab kematian
yang jelas..
1
PENATALAKSANAAN 6
Selalu letakkan bayi Anda dalam posisi Pastikan wajah dan kepala bayi
terlentang ketika ia sedang tidur,. Anda tidak tertutup oleh apapun
2 selama dia tidur
Jangan pernah menengkurapkan bayi secara 7
sengaja ketika bayi tersebut belum waktunya
Pakaikan pakaian tidur lengkap
untuk bisa tengkurap sendiri secara alami.
.
kepada bayi Anda sehingga tidak
3 perlu lagi untuk menggunakan
Gunakan kasur atau matras yang rata dan selimut
tidak terlalu empuk. 8
4 Jangan biarkan siapapun
Jauhkan berbagai selimut atau kain merokok di sekitar bayi Anda
yang lembut, berbulu dan lemas serta khususnya Anda sendiri.
mainan yang diisi dengan kapuk atau 9
kain dari sekitar tempat tidur bayi Anda. Jangan biarkan bayi Anda
5 kepanasan atau kegerahan selama
dia tidur
Pastikan bahwa setiap orang 10
yang suka mengurus bayi Anda
Saat ia tidur.
atau tempat penitipan bayi untuk
Jangan pernah
mengetahui semua hal di atas
ditinggal-tinggal
sendiri untuk waktu
yang cukup lama.
ASUHAN KEBIDANAN
1 2 3

Berikan dukungan Berikan penjelasan


Bantu orang dan dorongan mengenai SIDS, beri
tua mengatur kepada orang tua, kesempatan pada
jadwal untuk orang tua untuk
biarkan orang tua mengungkapkan
melakukan mengungkapkan
konseling pertanyaan mereka
.
rasa dukanya

4 5 6
Beri pengertian Beri keyakinan pada Jika kemudian ibu
pada orang tua sibling (jika ada) bahwa melahirkan bayi lagi, beri
bahwa perasaan mereka tidak bersalah dukungan pada orang tua
terhadap kematian bayi selama beberapa bulan
yang mereka
tersebut, bahkan jika pertama paling tidak
rasakan adalah mereka sebenarnya juga sampai melewati usia
hal yang wajar mengharapkan kematian bayi yang meninggal
dari bayi tersebut sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai