UJIAN

KOMPETENSI

PELATIHAN TRAINNING OF COURSE

(TOC)
Makassar, 26 November 2020
profil
 KASUS 1
(narasumber tidak hadir)
• A. Yang akan dilakukan ketika narasumber tidak hadir pada hari-
H:
1. Berkoordinasi dengan anggota panitia yang lain/PPK kegiatan
untuk mencari pengganti narasumber yang kompeten.
2. Menghubungi narasumber pengganti dan memberikan jadwal
serta materi.
3. Menyampaikan permohonan maaf kepada peserta kegiatan dan
menjelaskan alasan ketidakhadiran pemateri utama.
 KASUS 1 (protes peserta)

B. Yang akan dilakukan ketika ada protes/pengaduan peserta :

1. Menerima protes/pengaduan peserta dengan sikap yang
baik, rendah hati dan berupaya untuk meredam emosi
peserta.
2. Melakukan permohonan maaf secara resmi kepada
forum/peserta atas perubahan narasumber kegiatan
3. Menjelaskan alasan ketidakhadiran narasumber dalam
acara
4. Memberikan informasi dan kapasitas terkait narasumber
pengganti.
 Kasus 1
(antisipasi pembatalan narasumber)
• C. Strategi antisipasi pembatalan Narasumber :
1. Menyiapkan daftar/list nama narasumber yang kompoten
dalam mengisi acara
2. Melakukan konfirmasi secara intens kepada narasumber
yang mengisi acara (H-1) dan pada hari H
3. Menyiapkan narasumber dari internal Dinas Kesehatan.
4. Membangun komunikasi dan relasi antar instansi dalam
rangka penyediaan narasumber kompeten.
 KASUS 2
A. Sebagai pegawai registrasi, saya akan :
1. Melaporkan kepada atasan/PPK kegiatan dan meminta arahan
selanjutnya.
2. Tetap melayani peserta dengan respon yang baik
3. Memandu peserta untuk melakukan registrasi awal melalui alat
komunikasi (telpon/whatsup/e-mail) agar peserta tetap dapat
melakukan pendaftaran sesuai ketentuan sebelum penutupan
waktu pendaftaran.
 Selaku peyelenggara pelatihan akan berupaya memberikan pelayanan
secara profesional dengan berorientasi pada kepuasan peserta, tidak
pilih kasih dalam memberikan pelayanan, ramah dalam menghadapi
peserta, melayani peserta mulai dari masuk sampai sampai selesainya
pelatihan. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat
untuk kepentingan kediklatan.
• B. Sebagai Penyelenggara dalam menjalankan tugas, dengan
situasi tersebut maka nilai yang perlu ditonjolkan yaitu : nilai
etika.
• “Etika berkaitan dengan perilaku manusia dan menunjukan
kepada manusia nilai hakiki dari kehidupan sesuai dengan
pandangan hidup dan sosial’’.
• Penerapan etika itu sendiri lebih bersifat pada peningkatan sikap
dan perilaku individu penyelenggara pelatihan agar lebih memiliki
kepribadian yang bijak dan bersahaja.
• Etika menunjukan bagaimana sikap penyelenggara pelatihan
dalam memberikan pelayanan yang professional kepada peserta.

Nilai/value TOC
 Kasus 2 (next)
C. Cara berkoordinasi dengan atasan :
1. Melaporkan dengan detail permasalahan peserta tersebut
2. Meminta solusi dan tindak lanjut permasalahan peserta
3. Meminta izin untuk menyelesaikan urusan keluarga yang
urgent, dan meminta arahan pengganti selama tidak
bertugas.
-Cara berkoordinasi dengan keluarga :
4. Menjelaskan situasi pekerjaan dan meminta keluarga
yang lain untuk segera membawa keluarga yang sakit
dan akan ke RS ketika telah menyelesaikan registrasi
peserta.
 KASUS 3
A. Sebagai Penyelenggara Profesional, dalam kondisi tersebut yang
harus dilakukan adalah :
• 1. Mengecek kembali kesesuaian tautan/link yang diberikan.
• 2. Melakukan identifikasi penyebab tautan /link tidak dapat dibuka.
Yaitu : permasalahan pada akun zoom meeting, kesalahan tautan
atau masalah teknis jaringan.
• 3. Jika permasalahannya pada kesalahan pada tautan/link yang
bermasalah, maka sebaiknya membuat ulang tautan/link yang baru.
• 4. Jika sudah ada akun baru, maka segera melakukan KLARIFIKASI
kepada peserta, fasilitator, maupun rekan kerja dengan mengirimkan
kembali tautan/link baru.
• 5. Mengecek kembali apakah tautan/link telah dapat digunakan oleh
peserta, fasilitator dan rekan kerja.
 Kasus 3 (pencegahan)
• B. Langkah pencegahan yang dilakukan anton sebelum pelaksanaan pelatihan :
1. Melakukan pengecekan terhadap kapasitas dan lisensi akun meeting yang digunakan
2. Memilih akun/aplikasi yang sesuai dengan jumlah/kapasitas peserta, durasi/waktu meeting
dan kompetibel bagi user (zoom meeting, cloud dll).
3. Menyalin tautan/link pada lembar tersendiri , agar tidak tertukar.
4. Melakukan testing/uji coba room meeting, dengan masuk sebagai host, minimal 2 (dua)
jam sebelum kegiatan dimulai.
5. Jika tidak ada kendala teknis, dapat membuka meeting room, 30 menit sebelum jadwal
kegiatan, bagi peserta, fasilitator dan penyelenggara lain untuk join pada tautan/link
meeting, untuk mengecek koneksitivitas jaringan, audio, dan visual dari perangkat peserta.
6. Berkoordinasi dengan bagian humas dan IT, untuk melakukan pengecekan jaringan, audio,
kamera pada saat sebelum kegiatan.
7. Menyiapkan back up baik peralatan multimedia dan konten/aplikasi meeting lainnya.
 Kasus 3
• Sebagai rekan anton, yang akan dilakukan adalah :

1. Memberi motivasi kepada Anton untuk melakukan perbaikan

dan persiapan kedepannya.
2. Membantu melakukan pengecekan jaringan/koneksitivitas,
suara/audio, visualisasi/kamera pada saat sebelum kegiatan.
3. Membantu menyiapkan back up baik peralatan multimedia
dan konten/aplikasi meeting lainnya.
4. Membantu menghubungi pihak humas/IT apabila masih ada
permasalahan terkait tautan/link.
 Kasus 5
(diagnosa unit kerja)
a. Permasalahan di Dinas Kesehatan Promal yang menghambat
pelayanan penyelenggaraan pelatihan adalah : menyangkut koordinasi,
baik pada tahap persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian.
b. Koordinasi dengan stakeholder terkait (eksternal) maupun sesama
penyelenggara (internal) sering menjadi kendala. Di instansi dinas
kesehatan, unsur-unsur yang terlibat adalah :
 Internal : Pengelola program, Atasan langsung, Panitia Dinkes, Bagian
keuangan (Bendahara, PPSPM), PPK.
 Ekternal : Narasumber (pusat/instansi lain/profesi), Widyaiswara,
MOT/TOC, peserta dalam/luar kota, peserta dari program/lintas sektor,
Penyedia Jasa (hotel/diklat), instansi PKL, instansi pengampu akreditasi
(BPK Maluku).
 Hambatan Koordinasi
Dinkes Promal

 Contoh hambatan koordinasi yaitu : adanya perbedaan

pendapat/target kerja dari masing-masing unsur
tersebut, masalah komunikasi personal, teknis
penjadwalan, kebutuhan organisasi, dan budaya/cara
kerja personil.
 • Menjadi agen perubahan dalam implementasi
TOC di Dinas Kesehatan Provinsi Maluku
dengan cara :
• a. Membangun Komitmen dan Komunikasi
yang baik dan efektif dengan para stakeholder
b. Rencana inovasi dengan menggunakan fasilitas media
yang akan saya (group)/aplikasi untuk memperlancar
KOMUNIKASI dalam rangka terwujudnya
lakukan sesuai koordinasi yang baik antar stakeholder.
kompetensi di • b. Melakukan koordinasi pelatihan dalam
pelatihan TOC yaitu : bentuk rapat persiapan tim dalam rangka
meningkatkan komitmen dan memperjelas
jobdesk penyelenggara pelatihan.
• c.Melakukan evaluasi pasca penyelenggaraan

Kasus 5 pelatihan secara periodik agar mengetahui

outcome pelatihan.

(RENCANA INOVASI)
 KASUS 4
(MATRIX PERSIAPAN PELATIHAN)
Nama Pelatihan Pelatihan Deteksi Dini dan Penatalaksanaan Gangguan
Jiwa bagi Dokter di Puskesmas.

Kompetensi Setelah mengikuti pelatihan diharapkan peserta dapat

/Indikator Pelatihan melaksanakan deteksi dini gangguan jiwa dan
penatalaksaan Kasus gangguan jiwa di Puskesmas.

Durasi Pelatihan 40 JPL, 6 hari (Klasikal dan praktek lapangan).

Fasilitas Pelatihan Ruang Kelas Kap. 20 orang, meja/kursi, Jaringan internet,

perangkat media (laptop/LCD), Soundsystem, Modul,
ATK, Flipchart, restoran, mushallah, fasilitas olahraga.

Layout Kelas Letter U

Aspek K3 • Ketersediaan APAR,
• Tersedia rambu K3 dan banner K3,
• Tersedianya Tangga Darurat
• Penerapan Protokol Kesehatan (Cuci Tangan, Cek
Suhu bagi pengunjung, rekayasa tempat
duduk/penanda di kursi)
Jadwal pelatihan = 40 jpl
Fasilitator/ Dokter Spesialis Jiwa (Psikiater), Pengelola Program
Narasumber Kesehatan Jiwa
1.ADMINISTRASI A.Persiapan :
PERSURATAN • Bapelkes : Surat Pengampu akreditasi kegiatan dan
dokumen akreditasi.
• PPK : Alur permintaan dana kegiatan
• Narasumber : surat permintaan narasumber/jadwal keg
• Peserta : Surat Pemanggilan Peserta/jadwal/tatib
• Widyaiswara Bapelkes : Surat permintaan WI/jadwal
• MOT Bapelkes :Surat permintaan MOT/jadwal kegiatan
• TOC Dinkes: Surat Permintaan TOC
• Hotel (Paket meeting) : Surat pemesan akomodasi
/konsumsi
• Kepala Dinas : Surat Kesediaan Membuka Acara dan
memberikan materi (handout)
• Kepala Dinas : Sambutan Kadis
• Kepala Puskesmas : Surat permohonan praktek lap.
• Laporan Panitia
• Susunan Acara : MC
ADMINISTRASI B. Pelaksanaan :
PERSURATAN • Menyediakan form biodata peserta dan fasilitator.
• Merekap biodata peserta.
• Mengisi lembar evaluasi fasilitator.
• Mengumpulkan surat tugas, bukti transport, foto
• Membuat daftar hadir peserta sesuai hari
pelatihan dan ditandatangani oleh peserta sesuai
hari kehadiran.
ADMINISTRASI C. Penyelesaian :
PERSURATAN • Mengisi dan merekap lembar evaluasi
penyelenggara
• Menyelesaikan pembayaran administrasi
peserta setelah mengikuti pelatihan
• Surat pengembalian peserta
• Menyiapkan usulan Sertifikat Pelatihan
Peserta ke Bapelkes.
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH