Anda di halaman 1dari 26

Bermain dan alat permainan Anak

BAIQ IIN RUMINTANG


Stimulasi dalam tumbuh kembang anak
 Kemampuan dan tumbuh kembang anak perlu dirangsang/
distimulasi orang tua agar optimal sesuai umurnya
 Stimulasi adalah perangsangan (penglihatan, bicara,
pendengaran, perabaan) yang datang dari lingkungan anak
 Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih
cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang/tidak
mendapat stimulasi
 Macam stimulasi berupa stimulasi visual (penglihatan),
verbal (bicara), auditif (pendengaran) dan taktil (sentuhan)
Arti bermaian bagi Anak
 Permainan merupakan sarana stimulasi yang penting untuk
anak karena bisa memberi rasa kegembiraan dan kepuasaan
 Dalam Permaninan dan situasi bermain anak bisa mengukur
kemampuan dan potensinya sendiri. Belajar memahami sifat
benda, belajar menguasi benda dan memahami peristiwa
 Dalam situasi bermain anak bisa menampilkan fantasi,
bakat, emosi dan kecenderungannya
 Misalnya sekelompok anak diberikan kertas dan gunting,
maka tiap anak akan menghasilkan “karya” yang berbeda
Bermain dengan Responsif
• Responsif berupa sejumlah rekasi yang diberikan terhapap
perilaku anak. Misalnya anak akan belajar untuk
mengetahui perilaku mana yang membuat ibu
senang/mendapat pujian dari ibu, dan perilaku mana yang
mendapat marah dari ibu.
• Anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang responsif
akan memperlihatkan perilaku eksploratif yang tinggi.
• Responsif berupa stimulasi verbal dan non verbal. Anak
banyak mengajukan pertanyaan-pertanyaan, yang perlu
dijawab sehingga akan mempengaruhi perkembangan
kognitifnya (kecerdasan).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
aktivitas bermain

1. Perhatikan Batas Aman


• Aspek keamanan saat anak bermain di luar
ruangan yang perlu diperhatikan yang pertama
adalah batas aman. Jika Moms membawa Si
Kecil bermain di halaman belakang, penting
untuk menentukan batas area. Misalnya sampai
mana anak boleh bermain
• Jangan sampai orang tua lalai memperhatikan
tumbuhan, binatang, atau benda berbahaya yang
mungkin saja bisa melukai si buah hati. Terus
perhatikan anak dan jangan pernah ditinggal,
apalagi jika anak masih dalam usia balita.
2. Keamanan Alat Bermain
• Aspek keamanan saat anak bermain di luar ruangan yang
perlu diperhatikan yang selanjutnya adalah keamanan alat
bermain.
• “Pastikan ukurannya tidak terlalu besar atau kecil, alat
yang digunakan kuat, tingkat kesulitannya sesuai dengan
kemampuan anak, dan tingginya sesuai dengan tinggi
badan anak”
• Jangan lupa juga pastikan tidak ada bagian yang tajam,
berkarat, longgar, atau rusak yang dapat membahayakan
anak.
3. Keamanan Diri
• Aspek keamanan saat anak bermain di luar ruangan yang
perlu diperhatikan yang selanjutnya adalah keamanan diri.
Selain keamanan tempat bermain aspek keamanan lainnya
yang perlu diperhatikan adalah keamanan diri Si Kecil.
• Misanya Moms mengajak anak bersepede keliling
kompleks, jangan lupa untuk memakaikannya helm, serta
pelindung siku dan lutut jika diperlukan.
• Jika anak bermain bola bersama temannya, jangan lupa
untuk pakaikan pelindung lutut juga. Untuk bagian lengan,
Pakaikan baju lengan panjang yang tipis dan nyaman.
4. Bimbingan dan Pengawasan Orang Tua
• Aspek keamanan saat anak bermain di luar
ruangan yang perlu diperhatikan yang
selanjutnya adalah bimbingan dan
pengawasan orang tua. Anak bermain di luar
ruangan bersama teman, bukan berarti bisa
melepaskan pengawasan begitu saja.
• Tetap penting untuk selalu memperhatikan
anak walaupun ia sibuk bermain. Jangan
sampai karena lalai sedikit, anak menjadi
terluka dan celaka. Tetap pastikan mereka
berada dalam pengawasan
• Sebaiknya tidak terpacu pada gadget dan
simpanlah HP selama permainan berlangsung,
agar mata dan tangan kita selalu siap sedia
dikala anak butuh bantuan.
Variasi dan keseimbangan dalam aktivitas
bermain

 Untuk menghindari rasa bosan si Kecil


kala bermain, ada baiknya mengeluarkan
4-5 macam mainan dalam sehari.
 Seminggu sekali, gantilah mainan itu
dengan jenis berbeda.
 Tak perlu mainan yang mahal atau
canggih, yang penting ia senang
memainkannya dan mainan itu melatih
berbagai aspek penting untuk
perkembangannya.
• Lokasi yang menyenangkan.
Orang tua dalam hal ini disarankan agar tidak ambisius
mengambil peran anak. Jadi biarkan sang buah hati yang
memanfaatkan ruang itu dan menciptakan suasana senang
menurut versinya. Situasi yang menyenangkan bisa
membuat kemampuan anak belajar optimal, sehingga
pengetahuan akan terserap dengan mudah.
• Berpusat pada anak.
Orang tua dilibatkan hanya sebagai pengawas, sedangkan
anak dibebaskan memilih permainan yang disukainya.
• Jika anak sedang condong pada motorik kasar seperti
berlarian pastikan Anda hanya menjaganya dari belakang
untuk menghindari anak terjatuh. Begitu juga jika ingin
pada motorik halus seperti memainkan mainan sam­bil
duduk. “Orang tua hanya terlibat seperti memberikan
variasi, permainan mana yang sesuai dengan yang dimain­
kan,”
Keuntungan bermain
• Bermain, mengajak anak berbicara, dan kasih sayang
adalah ’makanan’ yang penting untuk perkembangan
anak, seperti halnya kebutuhan makan untuk pertumbuhan
badan.
• Bermain bagi anak tidak sekedar mengisi waktu luang
saja, tetapi melalui bermain anak belajar mengendalikan
dan mengkoordinasikan otot-ototnya, melibatkan persaan,
emosi, dan pikirannya. Sehingga dengan bermain anak
mendapat berbagai pengalaman hidup
Alat permainan edukatif (APE)
• Pada saat ini di Indonesia telah dikembangkan program untuk
anak-anak prasekolah yang bertujuan untuk menstimulasi
perkembangan anak sedini mungkin, dengan menggunakan
APE (alat permainan edukatif). APE adalah alat permainan
yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak disesuaikan
dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna
untuk pengembangan aspek fisik (kegiatan-kegiatan yang
menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak), aspek
bahasa (dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang
benar), aspek kecerdasan (dengan pengenalan suara, ukuran,
bentuk, warna dll.), dan aspek sosial (khususnya dalam
hubungannya dengan interaksi antara ibu dan anak, keluarga,
dan masyarakat).
Kesalahan dalam aktivitas Bermain
1. Waktu bermain berlebihan. Jika anak terlalu banyak
bermain, akan timbul kebosanan dan waktu untuk
melakukan aktivitas lain yang bermanfaat jadi berkurang.
2. Porsi main sendiri dan main bersama teman tidak
seimbang. Main bersama teman sebaya memang penting
untuk mengasah sosialisasi anak, tetapi anak juga butuh
waktu untuk bermain seorang diri. Dengan bermain
sendiri, anak berkesempatan untuk mengembangkan diri
secara personal dan bebas berimajinasi. Jadi, keduanya
harus seimbang.
3. Ada penekanan berlebihan untuk main sesuai jenis
kelamin anak. Misalnya, anak perempuan hanya boleh
main boneka, bukan mobilmobilan, padahal anak di usia
dini perlu diperkenalkan dengan berbagai jenis
permainan dan mainan.
Kesalahan dalam aktivitas Bermain
4. Alat permainan tidak tepat. Alat permainan tidak tepat apabila
berbahaya (mengandung cat beracun, misalnya), pilihan orang
tua yang dipaksakan, terlalu sedikit jenisnya, terpaku pada
label usia pada kemasan mainan (padahal kebutuhan setiap
anak berbeda), terlalu rumit atau sebaliknya terlalu mudah, dan
terlalu rapuh sehingga mudah rusak (membuat anak enggan
memainkannya lagi).
5. Terlalu banyak atau terlalu sedikit campur tangan orang tua.
Ada orang tua yang menganggap anak sudah tahu cara
memainkan mainannya sehingga merasa tak perlu memberikan
arahan. Ada yang merasa anaknya tidak tahu apa-apa sehingga
perlu diajari secara detil. Keduanya tidak baik bagi anak. Pada
kasus yang pertama, anak akan cepat bosan karena tidak tahu
cara lain untuk memainkannya, sedangkan pada kasus yang
kedua, anak akan merasa tidak bermain karena terlalu
banyaknya hal yang diajarkan
Kesalahan dalam memilih alat permainan
 Memberi alat permaianan yang tidak sesuai usia anak
 Memilih alat permaianan hanya karena harga murah tanpa
mempertimbangkan kualitas “ Ada harga, ada rupa”
 Perhatikan keamanan mainan ( jenis plastik/jenis cat),
tidak terlalu kecil sehingga risiko tertelan/tersedak,
sudutnya tidak tajam dan tidak kasar sehingga berisiko
menggores jari
 Pilih mainan dari bahan yang awet tahan banting
(durable)karena anak cenderung suka membanting
 Cek sambungan mainan yang tidak mudah lepas/patah
sehingga komponennya mudah hilang
Cara menolong anak untuk bermain
 Lakukan dengan penuh kasih sayang dan disertai doa
 Sediakan alat permainan yang aman sesuai usia dan tempat
bermain yang aman
 Dampingi anak saat bermain dan perhatikan dengan seksama
tahap perkembangannya
 Beri penjelasan cara bermain, jika perlu berikan contoh
 Latih dengan tekun dan bantu bila ada kesulitan saat bermain
 Yang penting bukan hanya jenis dan mahalnya alat
permainan tapi kesempatan untuk bergembira dan melatih
diri
 Jangan mengganggu anak yang sedang asyik bermain,
berikan waktu bermain yang cukup
 Beri dorongan, puji anak saat betul dan bimbing lagi bila
masih salah
Ciri alat permainan untuk anak dibawah
usaha 5 tahun
 Seorang ahli mengatakan bahwa prioritas untuk anak
adalah makanan, perawatan kesehatan, dan bermain.
Makanan yang baik, pertumbuhan yang adekuat, dan
kesehatan yang terpelihara adalah penting, tetapi
perkembangan intelektual juga diperlukan. Bermain
merupakan ”sekolah” yang berharga bagi anak sehingga
perkembangan intelektualnya optimal.
• Di bawah ini ada beberapa contoh alat permainan balita
dan perkembangan yang distimuli: 1. Pertumbuhan
fisisk/motorik kasar: Sepeda roda tiga/dua, bola, mainan
yang ditarik atau didorong 2. Motorik halus: Gunting,
pensil, bola, balok, lilin. 3. Kecerdasan/kognitif: Buku
bergambar, buku cerita, puzzle, lego, boneka, pensil
warna, radio. 4. Bahasa: Buku bergambar, buku cerita,
majalah, radio tape, TV 5. Menolong diri sendiri:
Gelas/piring plastik, sendok, baju, sepatu, kaos kaki 6.
Tingkah laku social: Alat permainan yang dapat dipakai
bersama, misalnya congklak, kotak pasir, bola, tali.
0 – 12 bulan
 Alat permainan yang dianjurkan: - Benda-benda yang
aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang - Alat
permainan yang berupa gambar atau bentuk muka - Alat
permainan lunak berupa boneka orang atau binatang - Alat
permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara -
Alat permainan berupa selimut dan boneka - Giring-giring
12-24 bulan
 Alat permainan yang dianjurkan: - Genderang, bola denga
giring-giring didalamnya - Alat permainan yang dapat
didorong dan ditarik - Alat permainan yang terdiri dari:
alat rumah tangga (cangkir, piring, sendok, botol plastik,
ember dll.), balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku
bergambar, kertas-kertas untuk dicoret, krayon/pensil
warna.
25-36 bulan
 Alat permainan yang dianjurkan: - Lilin yang dapat
dibentuk - Alat-alat untuk menggambar - Puzzle
sederhana - Manik-manik ukuran besar - Berbagai benda
yang mempunyai permukaan dan warna berbeda - Bola
37-72 bulan
 Alat permainan yang dianjurkan:
 Berbagai benda dari sekitar rumah, bulu bergambar,
majalah anak-anak, alat gambar & tulis, kertas untuk
belajar melipat, gunting, air
 Teman-teman bermain: anak sebaya, orang tua, orang lain
diluar rumah
• Deteksi dini perkembangan anak dilakukan dengan cara pemeriksaan
perkembangan secara berkala
• Empat parameter yang dipakai dalam menilai perkembangan anak
adalah:
1. Gerakan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh)
2. Gerakan motorik halus (menggambar, memegang suatu benda dll)
3. Bahasa (kemampuan merespon suara, mengikuti perintah, berbicara
spontan)
4. Kepribadian/tingkah laku (bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya).

Anda mungkin juga menyukai