Anda di halaman 1dari 28

Keperawatan Anak

“Upaya Pemeliharaan Kesehatan Anak”

NAMA NAMA KELOMPOK 4

1. DINI ALHAFIZA
2. FANNY TRIANTI
BAB 1 Nutrisi

◦ Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan pada bayi dan anak, mengingat manfaat nutrisi dalam tubuh dapat membantu proses
pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang
nutrisi dalam tubuh seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi yodium, defesiensi seng
(Zn), defesiensi vitamin A, defesiensi Thimin, defesiensi Kalium dan lain-lain yang dapat menghambat
proses tumbuh kembang anak.
◦ Selain itu kebutuhan nutrisi juga dapat membantu dalam aktivitas sehari-hari karena nutrisi juga sebagai
sumber tenaga yang dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh, dan juga sebagai sumber zat pembangun
dan pengatur dalam tubuh.

A. Komponen Zat Gizi

. 1 Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Hampir 80% energi dihasilkan dari karbohidrat.
Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan
otot berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit.
2. Lemak
Lemak merupakan zat gizi yang berperan dalam pengangkut vitamin A, D, E, K yang larut dalam
lemak. Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani. Lemak nabati mengandung
lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti terdapat pada kacang-kacangan, kelapa dan lain-
lainnya. Sedangkan Lemak hewani banyak mengandung asam lemak jenuh dengan rantai
panjang seperti pada daging sapi, kambing dan lainnya.
3. Protein
Merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasmasel, selain itu
tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel
jaringan dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik. Protein ini terdiri dari 24 asam
amino diantaranya 9 asam amino esensial diantaranya thrionin, valin, leusin, isoleusin, lisin,
triftofan, penilalanin, metionin dan histidin, selebihnya asam amino non esensial. Jumlah protein
dalam tubuh tersebut harus tersedia dalam jumlah yang cukup apabila jumlahnya berlebih atau
tinggi dapat memperburuk insufisiensi ginjal demikian juga apabila jumlahnya kurang maka
dapat menyebabkan kelemahan, edema, dapat kwhashiokor apabila kekurangan protein saja
tetapi jika kekurangan protein dan kalori menyebabkan marasmus (Solihin Pudjiadi. 2001).
◦ 4. Vitamin
◦ Vitamin merupakan senyawa organik yang digunakan untuk mengkatalisator metabolisme sel yang
dapat berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan serta dapat mempertahankan organisme,
vitamin yang dibutuhkan antara lain:

◦ a. Vitamin A (Retinol)
◦ Yang harus tersedia dalam jumlah yang cukup yang mempunyai pengaruh dalam kemampuan fungsi
mata serta pertumbuhan tulang dan gigi dan dalam pembentukan maturasi epitel, vitamin ini dapat
diperoleh dari hati, minyak ikan, susu, kuning telur, margarin, tumbuh-tumbuhan, sayur-sayuran dan
buah-buahan.
b. Vitami B kompleks (Thiamin)
◦ Yang merupakan vitamin yang larut dalam air akan tetapi tidak larut dalam lemak, yang dapat
menyebabkan penyakit beri-beri, kelelahan, anoreksia, konstipasi, nyeri kepala, insomnia, takikardi,
edema, asam piruvat dalam darah akan meningkat apabila tersedia dalam jumlah yang kurang,
kebutuhan vitamin ini dapat diperoleh dari dalam hati, daging, susu.
◦ c. Vitamin B2 (Riboflavin)
◦ Merupakan vitamin yang sedikit larut dalam air, vitamin ini harus tersedia dalam jumlah yang cukup,
apabila kurang dapat menyebabkan fotophobia, penglihatan kabur, gagal dalam pertumbuhan. Vitamin
ini dapat diperoleh di dalam susu, keju, hati, daging, telur, ikan, sayur-sayuran hijau dan padi.
◦ d. Vitamin B12 (Sianokobalamin)
◦ Merupakan vitamin yang sedikit larut dalam air. Pada vitamin ini sangat baik untuk maturasi sel darah
merah dalam sumsum tulang, pengaruh kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan anemia dan
vitamin ini dapat diperoleh dari daging organ, ikan, telur, susu, dan keju.
◦ e. Vitamin C (Asam ascorbat)
◦ Merupakan vitamin yang larut dalam air yang mudah dioksidasi dan dipercepat oleh panas atau cahaya,
kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan lamanya proses penyembuhan luka, vitamin ini dapat
tersedia dalam tomat, buah semangka, kubis, sayur-sayuran hijau.
◦ f. Vitamin D
◦ Merupakan vitamin yang dapat larut dalam lemak dan akan stabil dalam suasana panas, kekurangan
vitamin ini akan menyebabkan pertumbuhan jelak dan osteomalasia. Jika anak-anak kekurangan vitamin
D, erupsi/keluarnya gigi dapat menjadi terhambat. Selain itu, kekurangan vitamin D juga bisa
menghambat pembentukan lapisan dentin.
◦ g. Vitamin E
◦ Merupakan vitamin yang larut dalam lemak dan tidak stabil terhadap sinar ultraviolet kekurangan dapat
menyebabkan hemolisis sel darah merah pada bayi prematur dan akan menyebabkan kehilangan
keutuhan saraf. Vitamin E dapat diperoleh dari minyak, biji-bijian dan kacang-kacangan
◦ h. Vitamin K
◦ Merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang dapat berfungsi sebagai pembentukan protombin,
faktor koagulasi II, VII, IX, X yang harus tersedia dalam tubuh yang cukup apabila terjadi kekurangan
dapat menyebabkan perdarahan dan metabolisme tulang yang tidak stabil, vitamin ini tersedia dalam
sayuran berdaun hijau, daging dan hati.
 
◦ 5. Mineral
◦ Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro yang terdiri dari kalsium,
klorida, chromium, kobalt, tembaga, flourin, iodium, besi, magnesium,mangan,fosfor, kalium, natriun,
sulfur, dan seng.Semuanya harus tersedia dalam jumlah yang cukup.
◦ Kekurangan mineral dapat mengakibatkan kekurangan:
◦ 1. Ca yaitu keropos tulang, saraf otot mudah terangsang, penyakit hipoparatiroidisme, gagal ginjal.
◦ 2. K yaitu kelemahan otot, rasa sangat letih, gangguan konsentrasi dan irama jantung.
◦ 3. Na, Cl yaitu mual, muntah, sangat lelah, nyeri kepala, kejang otot betis, lengan dan perut.
◦ 4. Mg yaitu kejang otot, aritmia (jantung)
◦ 5. P yaitu penyakit riketsia
6. Air
Air merupakan sebagian besar zat pembentuk tubuh manusia.Jumlah air sekitar 73% dari bagian
tubuh seseorang tanpa jaringan lemak (lean body mass).Tergantung jumlah lemak yang terdapat
dalam tubuh, proporsi air ini berbeda antar orang.Pada orang gemuk, perbandingan antara air
dan lemak sekitar 50% berbanding 50%.Pada pria normal, perbandingannya antara 60%
berbanding 16%.Pada orang kurus perbandingan tersebut adalah 67% dengan 7%.Pada bayi
perbandingan tersebut sangat mencolok, yaitu 78% dan 0%. Dengan perkataan lain jumlah air
yang terdapat dalam tubuh manusia adalah;
1. Sekitar 80% dari berat badan (untuk bayi dengan low birth weight)
2. Sekitar 70-75% dari berat badan (untuk bayi neonatus)
3. Sekitar 65% dari berat badan (untuk anak) dan
4. Sekitar 55-60% dari berat badan (untuk dewasa)
Air mempunyai berbagai fungsi dalam proses vital tubuh, yaitu:
1. Pelarut dan alat angkut.
2. Katalisator
3. Pelumas
4. Fasilitator Pertumbuhan
5. Pengatur Suhu
6. Peredam benturan
Tabel 2.1 Berat badan Tinggi badan Energi (kkal)
Kebutuhan (kg) (cm)
Energi per Hari
Umur
0-6 bulan 5,5 60 560
7-12 bulan 8,5 71 800
1-3 tahun 12 89 1220
4-6 tahun 18 108 1720
7-9 tahun 23,5 120 1860
Pria 30 135 1950
− 10-10tahun 40 152 2200
− 13-15 tahun 53 160 2360
− 16-19 tahun 56 162 2400
− 20-59 tahun 56 162 1960
− 60 tahun
 

Wanita 32 139 1750


− 10-12 tahun 40 153 1900
− 13-15 tahun 53 154 1850
− 16-19 tahun 50 154 1900
− 20-59 tahun 50 154 1700
− 60 tahun
 
BAB 2 IMUNISASI

◦ Kata imun berasal dari Bahasa latin “imunitas” yang berarti pembebasan atau kekebalan yang diberikan
senator romawi selama jabatan mereka terhadap kewajiban sebagai warga negara biasa dan terhadap
dakwan dalam sejarah istilah ini kemundian berkembang, sehingga pengertiannya berubah menjadi
“perlindungan terhadap penyakit” dan lebih spesifik lagi terhadap penyakit menular, kuma disebut
antigen, pada saat pertama kali antigen masuk kedalam tubuh maka sebagai reaksi tubuh akan
membuat zat anti yang disebut antibody.

◦ Tujuan Imunisasi
◦ Tujuan imunisasi adalah unutk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan
menghilangkan penyakit tertentu pada sekelmpok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan
penyakit tertentu dari dunia seperti pada imunisasi cacar variola. Keadaan yang terakhir ini lebih
mungkin terjadi pada jenis penyakit yang hanya dapat ditularkan melalui manusia, seperti penyakit
difteria (matondang, C.S, dan Siregar,S.P,2008)
C. Manfaat Imunisasi
Manfaat imunisasi tidak hanya dirasakan oleh pemerintah dengan menurunya angka kesakitan dan
kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, tetapi juga dapat dirasakan oleh:
Untuk anak
Mencegah penderitraan yang di sebabka oleh penyakit , dan kemungkinan kecacatan atau kematian.
Untuk Keluarga
Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit, mendorong pembentukan
keluarga sejahteraapabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanaknya yang
nyaman. Hal ini mendorong penyiapan keluarga yang terencana, agar sehat dan berkualitas.
Untuk Negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan
pembangunan negara (Proverati, 2010
D. Jenis Jenis Imunisasi
Imunisasi telah dipersiapkan sedemikian rupa agar tidak menimbulkan efek-efek yang
merugikan. Imunisasi ada dua macam, yaitu
Imunisasi aktif
Merupakan suatu pemberian bibit penyakit yang telah dilemahkan (vaksin) agar nanti nya system
imun tubuh berespon spesifik dan memberikan suatu ingtan terhadap antigen ini, sehingga ketika
tepapar lagi tubuh dapat mengenali dan dapat merespon.
Imunisasi pasif
Merupakan suatu proses peningkatan kekebalan tubuh dengan cara pemberian zat
immunoglobulin, yaitu zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksiyang dapat berasal dari
plasma manusia (kekebalan yang didapat bayi dari ibu melaui pplacenta) atau binatang yang
digunakan untuk mengatasi mikroba yang sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi (Atikah, 2010).
E. Dasar-Dasar Imunisasi
◦ 1. vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin)
◦ 2. Vaksin DPT (DIfteri Pertusis Tetanus)
◦ 3. Vaksin Hepatitis B
◦ 4. Vaksin Polio
◦ 5. Vaksin Campak
. Jadwal Imunisasi
umur Jenis Imunisasi

0-7 bulan HB 0

1 bulan BCG, Polio 1

2 bulan DPT/HB1, Polio 2

3 bulan DPT/HB 2, Polio 3

4 bulan DPT/ HB 3, Polio 4

9 bulan Campak
BAB 3 SEXEDUCATION

 
◦ Masalah pendidikan seks bagi anak masih menjadi sebuah dilemma yang dihadapi para orang tua.
Anggapan bahwa masalah seks adalah hal yang tabu untuk dibicarakan, anggapan bahwa masalah seks
pada akhirnya akan diketahui anak dengan sendirinya, atau kekhawatiran bahwa informasi tentang seks
yang kita berikan pada anak akan mendorong bereksperimen merupakan sebagian fenomena yang
muncul dalam benak para orang tua. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, setiap anak
memiliki berbagai macam kebutuhan termasuk kebutuhan seksual. Namun tentunya kebutuhan seksual
anak berbeda dengan kebutuhan seksual seorang dewasa. Kebutuhan seksual anak lebih pada
kebutuhan akan pendidikan, bimbingan dan pengawasan orang tua untuk mengembangkan sikap dan
perilaku seksual yang sehat.
bagaimana kita melakukan pendidikan seks pada anak?
◦ Sebenarnya pendidikan seks dapat kita kenalkan sejak dini. Saat anak masih dalam masa buaian, dicium,
ditimang-timang, dimandikan para orang tua dapat memberikan hal yang sangat esensi dari pendidikan
seks yaitu masalah cinta kasih. Bagaimanapun berbicara masalah seks merupakan hal sangat dekat
dengan emosi dan perasaan kita. Oleh karena itu tidaklah mungkin kita memberikan pendidikan seks
tanpa keterlibatan emosi dan perasaan. Dengan kata lain, ketika kita perlu menyampaikan pendidikan
seks ini dengan penuh cinta kasih.
◦ Sebagainya, Pendidikan seks yang perlu diberikan kepada anak meliputi informasi tentang seks,
kesehatan dan masalah reproduksi yang benar. Sepatutnya kita berikan cara yang wajar dalam
memberikan bimbingan yang sehat dan pantas dalam memberikan pendidikan seks. Sikap sambal lalu
atau marah ketika anak bertanya tentang masalah seks merupakan contoh sikap yang harus dihindari.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan Pendidikan Seks
 1. Lingkungan dan teladan
Waktu
Dengarkan
Jangan menunda tiba saatnya, sekaranglah saatnya.
Jawablah sesuai kebutuhan
Sikap
BAB 4 ANTICIPATORY GUIDANCE

◦ Telah dikemukakan bahwa perawat mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk membantu orang tua
memahami tumbuh kembang anak dan melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan anak. Bimbingan antisipasi atauanticipatory guidance adalah bantuan perawat
terhadap orangtua dalam mempertahankan dan meningkatkan kesehatan melalui upaya perahanan
nutrisi yang adekuat, pencegaha kecelakaan, dan supervise kesehatan. Anak mempunyai karakteristik
yang khas yang memerlukan kecermatan orangtua untuk mengenalinya sehingga dapat mencegah
terjadinya kecelakan yang potensial yang dialami anak
◦ Anticipatory guidance adalah upaya bimbingan kepada orangtua tentang tahapan perkembangna
sehingga orang tua asadar akan apa yang terjadi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan usia
anak. Kecelakaan merupakan kejadian yang dapat menyebabkan kematianm pada anak. Kepribadian
adalah factor pendukung tejadinya kecelakan. Orang tua bertanggung jawab terhadap kebutuhan anak,
menyadari karakteristik prilaku yang menimbulkan keceakaan waspada terhadap factor-faktor
lingkunagn yang mengancam keamanaan
BAB 5 PENCEGAHAN TERHADAP
KECELAKAAN PADA ANAK

◦ Kecelakaan merupakan kejadian yang dapat menyebabkan kematian pada anak. Kepribadaian adalah
factor pendukung terjadinya kecelakaan. Orang tua bertanggung jawab terhadap kebutuhan anak,
menyadari karakteristik prilaku yang menimbulkan kecelakaan waspada terhadap factor-factor
lingkungan yang mrngancam keamanan anak.

Factor-factor yang menyebabkan kecelakaan


◦ Factor pertama yang menyebabkan kecelakaan pada anak adalah jenis kelamin, biasanya lebih banyak
pada laki-laki karna lebih aktif di rumah. Factor kedua yaitu umur, pada kemampuan fisik dan kognitif,
semakin besar akan semakain tahu mana yang berbahaya. Factor ketiga adalah lingkungan, adanya
penjagaan atau pengasuh cendrung dapat mengurangi angka kejadian kecelakaan pada anak
A. Masa Bayi

◦ 1.) Usia : Lahir- 4 bulan


◦ Aspirasi : jangan menaburkan bedak langsung ke bayi
◦ Jatuh :
◦ Pasang selalu pagar bayi
◦ Janagn pernah meninggalkan bayi pada permukaan yang tinggi tanpa pelindung
◦ Bila ragu tentang dimana anda akan menempatkan bayi maka gunakan lantai
◦ Pengaman (restraint) anak dalam kursi bayi dan jagan pernah meningglkannya tanpa pengawasan ketika ia dapat duduk
dengan baik dengan ditopang
◦ Keracunan : simpan bahan toxic dilemari
◦ Luka bakar :
◦ Cek air mandi sebelum dipakai
◦ Jangan menuangkan air panas bila didekat bayi
◦ Perhatikan abu rokok yang dapat menjatuhi bayi
◦ Cedera tubuh :
◦ Hindari objek tajam dan bergerigi
◦ Jaga agar peniti popok tetap tertutup dan jauh dari bayi
◦ 2.) Usia : 4-7 bulan
◦ Aspirasi :
◦ Simpan kancing, biji-bijian, penutup jarum dan objek kecil lainnya di luar jangkauan bayi
◦ Pertahankan lantai bebas dari onjek kecil
◦ Jagan memberi makan bayi ketika bayi baring
◦ Periksa makanan anak akan adanya bagian-bagian yang dapat dilepas
◦ Simpan bedak diluar jangkauan
◦ Jatuh :
◦ Lakukan restrein jika duduk dikursi yang tinggi
◦ Pertahankan pagar keranjang tempat tidur pada ketinggian penuh
◦ Keracunan :
◦ Perhatikan bahwa cat untuk perabot atau mainan tidak mengandung tembaga
◦ Tempatkan zat-zat beracun beracun dirak yang tinggi dan dilemari yang terkunci
◦ Luka bakar :
◦ Tempatkan objek-objek panas (lilin,roko,dupa) dipermukaan yang tinggi and atau jauh dari jangkauan bayi
◦ Batasi bayi terpapar sinar matahari
◦ Cedera tubuh :
◦ Hindari objek lancip sebagai mainan
◦ Hindari mainan yang berbunyi keras
◦ Simpan objek yang tajam diluar jangkauan bayi
B. Masa Toddler
◦ Jauh/luka akibat mengendarai sepeda
◦ Tenggelam
◦ Keracunan atau terbakar
◦ Tertabrak Karena lari mengejar bola/balon
◦ Aspirasi dan asfikasi
◦ Pencegahan:
◦ Awasi jika dekat sumber air
◦ Ajari berenang
◦ Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak dan setrika
◦ Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari
◦ Janagan biarkan anak main tanpa pengawasan
◦ Cek air mandi sebelum dipakai
◦ Tempatkan bang-barang berbahaya ditempat yang aman
◦ Janagn biarkan kabel listrik menggantung & mudah di Tarik
◦ Hindari makan ikan yang ada tulang dan makanan permen yang keras
◦ Awasi pada saat memanjat, lari, lompat
C. Pra Sekolah
◦ Kecelakaan terjadi Karena anak kurang menyadari potensi bahaya : objek panas, benda tajam, akibat
naik sepeda misalnya main di jalan, lari mengambil bola/layanagan, menyebrang jalan dsb.
◦ Pencegahan ada 2:
◦ Mengontrol lingkungan
◦ Jauhkan korek api dari jangkauan
◦ Mengamankan tempat-tempat yang secara potensial dapat membahayakan anak
◦ Mendidik anak terhadap keamanan dan potensial bahaya
◦ Cara menyebrang jalan
◦ Arti rambu-rambu jalan
◦ Cara mengendarai sepeda yang aman dan peran orang tua perlu belajar mengontrol lingkungan
D.Usai Sekolah
◦ Anak sudah berfikir sebelum bertindak
◦ Aktif dalam kegiatan :mengendarai sepeda, mendaki gunung, berenang.
◦ Pencegahan:
◦ Aturan lalu-lintas bagi pengendara sepeda
◦ Aturan yang aman dalam berenang
◦ Mengawasi pada saat anak menggunakan alat berbahaya : gergaji, alat listri
◦ Mengajarkan agar tidak menggunakan alat yang bisa meledak/terbakar
◦ Ajari anak tentang bahaya obatobatan dan bahaya kimia yang dapat direrespkan
◦ Anjurkan untuk bermain di tempat yang aman
◦ Ajarkan anak agar tidak mengusik atau menganggu anjing
E. Remaja
◦ Penggunaan kendaraan bermotor bila jatuh dapat : fraktur, luka, pada kepala
◦ Kecelakaan Karena olahraga
◦ Pencegahan :
◦ Perlu pertunjuk dalam penggunaan bermotor sebelumnya ada negosiasi antara orang ua dan remaja
◦ Menggunakan alat pengaman yang sesuai
◦ Melakukan latihan fisik yang sesuai sebelum melakukan olahraga
◦ Berenang dengan teman
◦ Tekankan prilaku yang tepat di area dengan bahaya terbakar (bensin,kawat listrik, api)
◦ Hindari hal-hal yang dapat menggangu kesehatan (merokok dll)
◦ Ajarkan bahaya penggunaan obat, termasuk alcohol
◦ Ajaran tindakan keamanan umum di semua aktifitas
◦ Waspada terhadap tanda depresi (bunuh diri).

 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai