NICK
KESIMPULAN
PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN NON BAKU
NICK
Pengertian Bahasa Baku
BAHASA
Bahasa baku ialah satu jenis bahasa yang menggambarkan
BAKU keseragaman dalam bentuk dan fungsi bahasa, menurut ahli
linguistik Einar Haugen. Ia dikatakan sebagai “loghat yang
BAHASA paling betul” bagi sesuatu bahasa.
NON BAKU Halim (1980) mengatakan bahwa bahasa baku adalah ragam
kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dari beberapa kalimat dalam undang-undang tersebut
KESIMPULAN
BACK
PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN NON BAKU
NICK
Pengertian Bahasa Tidak Baku
BAHASA
Istilah bahasa tidak baku ini terjemahan dari “nonstandard
BAKU language”. Istilah bahasa nonstandar ini sering disinonimkan
dengan istilah “ragam subbaku”, “bahasa nonstandar”, “ragam
BAHASA takbaku”, bahasa tidak baku”, “ragam nonstandar”.
NON BAKU Suharianto berpengertian bahwa bahasa nonstandar atau
bahasa tidak baku adalah salah satu variasi bahasa yang tetap
CONTOH-CONTOH
CONTOH-CONTOH hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya, yaitu dalam
KESALAHAN
KESALAHAN pemakaian bahasa tidak resmi (1981 : 23).
BERBAHASA
BERBAHASA
Alwasilah berpengertian bahwa bahasa tidak baku adalah
bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan,
struktur kalimat, ejaan dan pengucapan yang tidak biasa
dipakai oleh mereka yang berpendidikan (1985 : 116).
Bahasa tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam
berbicara dan menulis yang berbeda pelafalan, tata bAhasa, dan
kosa kata dari bahasa baku suatu bahasa. (Richard, Jhon, dan
Heidi dalam Barus 2014:7)
Pengertian Bahasa Indonesia Tidak Baku
Bahasa Indonesia tidak baku adalah salah satu ragam bahasa
Indonesia yang tidak dikodifikasi, tidak diterima dan tidak
difungsikan sebagai model masyarakat Indonesia secara luas,
tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus.
KESIMPULAN
PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN NON BAKU
NICK
Contoh-contoh Kesalahan Berbahasa
BAHASA
Kesalahan merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran
BAKU atau tulisan sang pelajar. Kesalahan tersebut merupakan
bagian-bagian konversasi atau yang menyimpang dari norma
BAHASA baku atau norma terpilih dari performasi bahasa orang dewasa.
NON BAKU Kesalahan berbahasa adalah pengguanan bahasa yang
menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu.
CONTOH-CONTOH
CONTOH-CONTOH Penyimpangan kaidah bahasa dapat disebabkan oleh
KESALAHAN
KESALAHAN menerapkan kaidah bahasa dan keliru dalam menerapkan
BERBAHASA
BERBAHASA kaidah bahasa. Dalam pengajaran bahasa, dikenal dua istilah
kesalahan (error) dan kekeliruan (mistake).
Menurut Tarigan (1988: 87), kesalahan berbahasa erat
kaitannya dengan pengajaran bahasa, baik pengajaran bahasa
pertama maupun pengajaran kedua. Kesalahan berbahasa
tersebut mengganggu pencapaian tujuan pengajaran bahasa.
Kesalahan berbahasa harus dikurangi bahkan dapat dihapuskan.
Kesalahan-kesalahan tersebut sering timbul dan banyak terjadi
pada penulisan-penulisan ilmiah. Ada empat pengklasifikasian
atau taksonomi kesalahan berbahasa yang dikemukakan
Tarigan (1988), antara lain:
KESIMPULAN
BACK NEXT
PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN NON BAKU
NICK
BAHASA
Taksonomi kategori linguistik
Taksonomi siasat permukaan
BAKU
Taksonomi komparatif dan
NON BAKU Pada makalah ini, akan dijelaskan tentang taksonomi kategori
linguistik, taksonomi siasat permukaan, taksonomi komparatif
CONTOH-CONTOH dan efek komunikatif.
CONTOH-CONTOH
KESALAHAN
KESALAHAN
BERBAHASA
BERBAHASA 1. Taksonomi Kategori Linguistik
Mengklasifikasikan kesalahan berbahasa berdasarkan
komponen linguistik atau unsur linguistik tertentu. Politzer dan
Ramirez dalam Tarigan mengutarakan bahwa kesalahan-
kesalahan berbahasa dapat dikelompokkan atas kesalahan
fonologi, morfologi, sintaksis, dan kosakata. Kesalahan fonologi
mencakup ucapan bagi bahasa lisan dan ejaan bagi bahasa
tulisan. Kesalahan morfologi mencakup kesalahan imbuhan dan
perulangan kata. Kesalahan sintaksis mencakup kesalahan
frase, klausa, dan kalimat. Kesalahan leksikon merupakan
kesalahan pilihan kata.
KESIMPULAN
BACK NEXT
PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN NON BAKU
NICK
2. Taksonomi Siasat Permukaan
BAHASA
Taksonomi siasat permukaan memfokuskan pada cara-cara
BAKU struktur luar bahasa berubah. Para penutur bahasa mungkin
saja :
BAHASA
1. Menghilangkan butir-butir penting (penghilangan)
NON BAKU
2. Menambahkan sesuatu yang tidak perlu (penambahan)
CONTOH-CONTOH
3. Salah memformasikan butir-butir (salah formasi)
CONTOH-CONTOH
KESALAHAN
KESALAHAN 4. Salah menyusun butir-butir tersebut (salah susun)
BERBAHASA
BERBAHASA Kesalahan yang bersifat penghilangan ditandai oleh
ketidakhadiran suatu butir yang seharusnya ada dalam bahasa
yang baik dan benar. Kesalahan penambahan ditandai oleh
hadirnya suatu unsur yang seharusnya tidak ada dalam ujaran
yang baik dan benar. Salah formasi ditandai oleh pemakaian
bentuk morfem atau struktur yang salah. Salah susun ditandai
oleh penempatan yang tidak benar bagi suatu morfem atau
kelompok morfem.
KESIMPULAN
BACK NEXT
PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN NON BAKU
NICK
3. Taksonomi Komparatif
BAHASA
Klasifikasi kesalahan-kesalahan dalam taksonomi komparatif
BAKU didasarkan pada perbandingan-perbandingan antara struktur
kesalahan-kesalahan bahasa kedua dan tipe-tipe kontruksi
BAHASA tertentu lainnya. Sebagai contoh jika kita menggunakan
NON BAKU taksonomi komparatif untuk mengklasifikasikan kesalahan-
kesalahan pelajar Indonesia yang belajar bahasa Inggris, maka
CONTOH-CONTOH
CONTOH-CONTOH kita dapat membandingkan struktur kesalahan pelajar yang
KESALAHAN
KESALAHAN memeroleh bahasa Inggris sebagai baha pertama. Contoh
BERBAHASA
BERBAHASA lainnya bila seseorang dari suku tertentu (jawa) yang belajar
bahasa Indonesia sebagai bahasa sasarannya.
Dalam kepustakaan riset, kesalahan-kesalahan bahasa kedua
sudah sangat sering dibandingkam dengan kesalahan-
kesalahan yang dibuat oleh anak-anak yang belajar bahasa
sasaran sebagai bahasa pertama mereka dan
mengekuivalensikan frase-frase atau kalimat-kalimat dalam
bahasa ibu mereka. Dengan demikian, klasifikasi kesalahan-
kesalahan dalam taksonomi komparatif (atau comparative
taxonomy) didasarkan pada perbandingan-perbandingan antara
struktur kesalahan-kesalahan bahasa kedua dan tipe-tipe
konstruksi tertentu lainnya (Tarigan, 1988:158).
Berdasarkan perbandingan tersebut maka dalam taksonomi
komparatif dapat dibedakan menjadi:
KESIMPULAN
BACK NEXT
PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN NON BAKU
NICK
Kesalahan Perkembangan (Development Errors) adalah
BAHASA
KESIMPULAN
BACK NEXT
PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN NON BAKU
NICK
4. Taksonomi Efek Komunikatif
BAHASA
Jika taksonomi komparatif memusatkan perhatian pada aspek-
BAKU aspek kesalahan itu sendiri, maka taksonomi efek komunikatif
memandang serta menghadapi kesalahan-kesalahan dari
BAHASA perspektif efeknya terhadap penyimak atau pembaca.
NON BAKU Berdasarkan terganggu atau tidaknya komunikasi karena
kesalahan-kesalahan yang ada, maka dapatlah dibedakan dua
CONTOH-CONTOH
CONTOH-CONTOH jenis kesalahan, yaitu :
KESALAHAN
KESALAHAN Kesalahan Global (Global Errors)
BERBAHASA
BERBAHASA
Kesalahan Global adalah kesalahan yang mempengaruhi
keseluruhan organisasi kalimat sehingga benar-benar
menggangu komunikasi. Karena luasnya cakupan sintatik
kesalahan-kesalahan serupa itu, maka Burt dan Kiparsky
menyebut kategori ini kesalahan “global”. Menurt Burt dan
Kiparsky, kesalahan gobal mencakup:
1. Salah menyusun unsur pokok
Misalnya :
Bahasa Indonesia banyak orang disenangi.
Yang seharusnya :
Bahasa Indonesia disenangi banyak orang.
KESIMPULAN
BACK NEXT
PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN NON BAKU
NICK
Kesalahan Lokal (Local Errors)
BAHASA
KESIMPULAN
BACK
PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN NON BAKU
NICK
Kesimpulan
BAHASA
Bahasa baku adalah salah satu ragam bahasa yang dijadikan
BAKU pokok acuan, yang dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan
standar, digunakan secara efektif, baik, dan benar. Efektif karena
BAHASA memuat gagasan-gagasan yang mudah diterima dan
NON BAKU diungkapkan kembali. Baik karena sesuai kebutuhan: ruang dan
waktu dan benar karena sesuai kaidah kebahasaan, secara
CONTOH-CONTOH
CONTOH-CONTOH tertulis maupun terucap.
KESALAHAN
KESALAHAN Bahasa tidak baku adalah ragam yang berkode bahasa yang
BERBAHASA
BERBAHASA berbeda dengan kode bahasa baku, dan dipergunakan di
lingkungan tidak resmi. Bahasa nonbaku sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari seperti keluarga, teman, dan lain-lain.
KESIMPULAN