Anda di halaman 1dari 293

TII]II|RUI I$O

$TRilIIR
?rI\40

MENGGAMBf,R
IUESIN
IIEMUNI'T STf,IIDf,N IgO
I.JNDANG-UNDA}-.IG
NO. 7 TATTIJN1987
tentang
i{AK CtrPTA

Fagti"14
(l) Barangsiapac1*n14ilri
-qeilrlrj:,
r;:,r,rtanpr-rhak nle:ligumum-
F.i:fr ittS[t IT){1i11{.r*1'):)$} l-l: t.r..:iIuL!pi:r.in atilti memberi
izin untuk itu, tilo , l:,t ,.1s;rgt.rJi pitili'tla putj;lre paling
lama ? iurjuh) tn.l ' .,i,i;rtau
cicndn 1uiling banyak
R p " 1 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 , - - , i , -, r i i n i t s3 * r r r u p i d r )
(2) Ilaill$gsrapa tlen;.ra:is.,!tgi1;aifiunyi,i|kan, melnamerkan,
mengedarkzur,ai.;u [n::il.iualkep:rrla uinurr] :;u;itrrciptaarr
atau llarmg ira:ii priargglran l-{ak Cipta sebagaimzura
dirn;,ilsud ,.lala,r,"rj/,1u, , | ,i;r:i.1li'a ilcligan. piclana pen-
ji,rra pailng lanli;. *,
lliin.r) tzuiiun r,l",.r.ltalaudenda paling
banyak}lp. 50.000.C0C,i'iinrapuluh
3urarupiah)"
4zr f2

t*

h/''
nf,ffinSGGAMBItR
9rrt
MffiS[N /4
STANDAN ISO
MfiffiWE$ffiT$T

OLEH:

G. T.l,rnsm S.l,ro
Guru Besar UniversitasKeio

N. SucIARToH^l'nr,lNro
DosenDePt.,Mesin I T B

Cetakan kesebelas

.#?\$ PRADNUANNA}TTXA

# JAKARTA
PerpustakaanNasional : katalog dalam terbitan (KDI)

Sato,G Takeshi

Menggambar mesinmenurutstandar.t S o/oreh G. TakeshiSato,


N. SugiartoHartanto. - Cet.I l - Jakarta. pradnya paramita, 2005
xiv 268hal.ilus.26 cm.
Judua l s l i: M c c h a n i c aDl r a w i n g
A c c o r d i n rgo I S OS t a n d a r d s
tsBN 979-408-006_3.

L Menggambar
mesin.
I. Judul.Il. Hartanto,
N.Sugiarto

604.2

MENGGAMBAR MESIN MENURUT STANDARISO

Judulasli : MechanicalDrawing Accordingto ISO Standards


Oleh : G. TakeshiSato
N. SugiartoH.
@ Hak ciptadilindungiundang-undang
Diterbitkanoleh : pT pradnyaparamita
JalanBungaS-8A
Jakarta13140
Cetakankesebelas : Tahun2005
Dicetakoleh : pT. perlia
KATA PENGANTAR

Buku ini ditulisuntuk melengkapi pustakabuku pendidikandalambidangteknik.


Pentingnyamenggambrr bagi seorangteknik, dapat disamakandengan pentingnya
menulis bagi seorangpengarang.Dengan gambar seorangteknik dapat berkomunikasi
denganoranglain. Oleh karenaitu gambardisebutjuga "BahasaTeknik".
Buku ini membahasdasar-dasardan azas-azasmenggambarmenurut standar In-
ternasional,yaitulSO.Walaupundemikianmasing-masing negaramemilikistandarnasional-
nya juga, sepertiJepangmempunyaiJIS, Jerman mempunyaiDIN, Belandamempunyai
NEN. dsb.
Yang mungkindirasakansebagaihal baru dalam buku ini.adalahsuaianbentuk dan
kedudukan.Sayangsekali,pembahasanyang lebih mendalamtidak mungkin, karena
terbatasnyalingkup buku ini.
Dalam penulisanbuku ini, penulisdibantuolehsuatutirn akhli Jepang,yangdiketuaioleh
Prof. Dr. G. TakeshiSato, dari UniversitasKeio dan Wakil Ketua dari Perhimpunan
Rencana danGambar.(JSDD). Untuk ini penulisinginmenyampaikan penghargaannya yang
setinggi-tingginya.
KepadaTuan ShuichiOkano,Lektordari lnstituteTechnology Nippondan BekasWakil
Ketuadari JSDD,yangtelahmenyelesaikan Bab2,3,4 dan18,Prof.Taiji Arai, dari College
TechnologyMetropolitanTokyo. yangtelahmenyelesaikan Bab 5, 6, 7, 8 dan 16,dan Prof.
Taro Fukunaga,dari CollegeTechnologyMetropolitan,yang telahmenyelesaikan Bab 9, 10,
ll dan 17,penulissampaikan juga terimakasihnya.Prof. Dr. G. TakeshiSatosendiritelah
menyelesaikan Bab I, 12, 13,14 dan 15.
Kepada Tuan Koichi Fukui, SekretarisJenderal dari Badan Promosi Teknik In-
ternasional(AITEPt, yangtelahbanyakbe4asadalamkerja samatersebut,sehingga dapat
terwujudnyabuku ini, penulissampaikan juga terimakasihnya.
Tak lupa penulissampaikanterimakasihnyakepadaSdr. Gunawan,asistenpenulispada
Lab GambardanElemenMesinDept.Mesin,LT.B.,yangtelahmembantudalampengetikan
tabel dau keterangangambar.
Pada isterinya,yang selalumendampinginyaselamapenulisanbuku ini, penulissam-
paikanterimakasitrnya.
Dan terakhirkepadaNn. M. Th. Ariyati Hartanto,putri sulungnya,yangtelahmembantu
dalam pengetikannaskahbuku ini hinggaselesai,penulissampaikanterima kasihnya.

N. SugiartoH.

. t{F::i--',
.,''.''*;''1Illnr;)ii' .
,.'"'iL':; ii 4 ;t',-.''
, r;_ rr
...:,, ;1:.1,,,"t.,.
..
i:.:/ j:,
i
I i:,;:r i -,'l i .
r)-..-
!..-,at ;.,-
i'--- ", -r -: ." . , ' t " , - 'l
i;
,.
{';l ; ii
\'i :,,';,1''''
''.''
t'
')-n''... ,/t/
,-;'t
.:'
'-'..
\.\ F .f,
n. 7 il
vZF
Dnftar Xsi

1" "I.{-INGSIPAN SIF-A.TGAMEAR.SEBAGAI BAHASA TEKNIK


1.1 Garnbarsebagai'oBahasa Teknik" I
1"2 Fungsigannbar I
1.3 Fengembangan standardan keadaanteknik 3
l "4Sifat-sifatgambar 4
L4.1 fujuart-tujuan ganrbar 4
gannbar
1.4"2 Sifat-sifat dan perkembanganstandar.gambar6
1.5 Kerangkaclanbidang'bidangkerja I$O/TCI0 (GambarTeknik) 8
1.5.1 Kerangka XSO/TCI0I
1.5"2 Kegiaran XSO/TClCIl0

?" ffi.{.R.[SNAN HURUF DAI,AM GA}IBAR


2,1 Garis 17
garis 17
2,1,1 Jenis.jenis
2,1.2 Penggunaan garis 17
yang
2,1.3 Garis-garis berhimpit l8
2.2 FXuruf-huruf l9
2.2.1 Bentukhuruf 2A
2.2.2 Ukuranhuruf 2l

3. ,4LAT.ALAT' GAMBAR, DAF{ PENGGUNAAT{NYA


3.1 Alat-alat garnbar 23
3"X"1 Kertasgambardan ukurannya 23
3.1,2 Fensilganobar 24
3.1,3 Kotak jangka 25
3.1.4 Macarn-rnacannpenggaris 26
3.1.5 Alahalatlain 21
3.1.6 Mesingambar 30
3.2 PenggunaanaXat.alatgambar 31
3.2.1 Cara menempatkankertasgarabar 31
3.2.2 Memindahkanukuran 32
3.2.3 Menggambargaris lurus 32
3,2.4 Menggambarlingkaran 33
3"2.5 Cara menintagarnbar 35

4" KONSTRUKSI GEOMETRIS


4,1 Konstruksi-konstrarksidasar
37

\-

'r
v lii DaftarIsi

4.1.1 Beberapakonstruksi dengangaris 37


4,1.2 Konstruksikonstruksi denganlingkaran 42
4.2 Garis-garis lengkung 47
4.2.1 Fotongan-potongankerucut47
4.2.2 Lengkunganbentuk gigi 5l

5. PENVAJIT{N BENDA-BENDA TIGA DIMENSI

5.1 Gambar proyeksi 53


5,2 Gambar pandangantunggal 54
5,2,1 ProyeksiAksonometri 54
5.2.2 Froyek:*imiring 60
5"2"3 Gambarperspektif 6l
5.3 Proyeksiortogonal(Gambarpandamgan
nrajemuk) 62'

6" CARA-CARAPR"OYEKSIYANG DIPERGUNAKAD.I


FADA GAMBAR, KERJA
sudutpertama65
5.i Caraproyeksi
proyeksi
6.2' Cara sudut
ketiga 67
6.3 Caradenganmenggunakantanda panah 68
' 6,4 Pengenalancara-caraproyeksidan lambangnya 68
6.5 Perbandinganantaraproyeksisudut pertamadan proyeksisudutketiga 69

7. ATUR,AN.ATURA.NDASAR.UNTT.JKPEIYYAJIAN GA}IBAR
7,1 Fenentuanpandangan 7l
7.2 Pemilihanpandangandepan 72
7.3 pandangan 73
Susunanganrbar-gamba,r
7.4 Pandangantambahan 75
7"5 Pandangansebagian 75
7.6 Pandangansetempat 75
7,7 Pandangankhususdengannoenggunakan anak panah 76
73 Pandangan detail 76
^rr^ ^ ry /rnycr ^ L
8. P{}TONGAN (IRISi,I\D
. 8.1 Potongan 77
8,2 Penyajian potongan 77
8.2.1 Penyajianpotongan 77
8,2.2 Letak potongandan garis potong 78
8.3 Cara-cara nnembuatpotongan 78.
8.3.1 Potongandalam satu bidang ?8
8.3.2 Potongandalarnlebih dari satu bidang 79
8.3.3 Fotonganseparuh 80
8,3.4 Fotongansetempat 80
8.3.5 Fotonganyang diputar di tempat atau dipindahkan 8l
8.3.6 Susunanpotongan-potonganberurutan 82

,t
Daftar Isi lx

8.4 Penampang-penampang tipis 82


8.5 Bagianbendaataubendayangtidak bolehdipotong 83
8.6 Arsir 83
8.7 Beberapacatatantentangpotongan 84

9. CARA-CARA PENGGAETBARANKHUSUS
9.1 Cara menunjukkanbagianyang dikerjakan secarakhusus 85
9.2 Garis-garisperpotongan 85
9.3 Gambar bidang datar 86
9.4 Gambar benda-bendasimetrik 87
9.5 Gambar yang diputus-putus 87
9.6 Penyederhanaangambar dari bentuk-bentuk yang mengulang 88
9.7 Bentuk semula(asli) 88
9.8 Penggunaanpandangansebagian 89
9.9 Proyeksiputar 89
9.10 Penyederhanaangarnbar bagian-bagianyang dikartel, jaring kawat, plat bordes,
dsb 90
9.I I Bagian-bagianberdampingan 90

IO. ATURAN.ATURAN DASAR UNTUK MEMBERI UKURAN


l0.l Garis ukur dan garis bantu 91
10.2 Tinggi dan arah angka ukur 9l
10.3 Ujung dan pangkal garis ukur 93
10.4 lJkuran dan toleransinya 93
10.5 Dimensi fungsional,dimensitidak fungsionaldan dimensi tambahan 94
10.6 Satuan-satuan 95
10.7 Tanda desimal 95

1I" CARA-CARA MEMBERI T.]KURAN


1l.l Memberiukurandimensilinier 9'1
ll.2 Memberiukuranbagianyangharusdikerjakansecarakhusus 98
ll.3 Angka-angka ukur 99
ll.4 Memberiukuranbendayangtirus 100
ll.5 Garis-garisbantukhusus 100
I1.6 Memberiukurantali busur,busurdan sudut 100
ll.7 Ukurangambarsebagian dari benda-benda
simetris l0l
11.8 Huruf dan lambangyangditambahkanpadaangkaukur l0l
11.8.1Lambang diarneter
"{" l0l
1 1 . 8 . 2 L a m b a n gj a r i - j a r i " . R " l 0 l
11.8.3 Lambang bujur sangkar"[" 102
11.8.4 Lambang boia "Bola f" atau "Bola R" l0Z
11.8.5 Lambang kemiringann "x x 45"" 103
1 1 . 8 . 6 L a m b a n gt e b i l " t " 103
11.9 Lambang jari-jari tanpa angka ukur 103
Daftar Isi

11.10 Memberiukuranyangdisederhanakan denganhuruf-hurufreferensi 104


11.11 Memberiukuranbagian-bagian yangdikerjakansecarakhusus 104
'll.l2 Angka ukur yangtidak sesuaidenganukurangambar 104

12" DASAR.D.ESARLMUM UNTUK MEMBERI UKURAF{


l2.l Pandanganyang terutama diberi ukuran 107
I2.2 Ukuran-ukuran dan toleransi 108
12.3 {Jkuran-ukuran daiam garrbar 108
12.4 lJkuran-ukul"an yang ditambahkan 109
1,2.5 Garis ukur dan garis bantu I l0
12.6 l"Jkurandari bagian yang simet;:is ll2
12.7 Ukuran denganmemperhatikanprosespembuatan .l[2
12.8 {.Jkuran-ukuranterhadap bidang referensi ll3
12.9 Susunanukuran 114
12.9.1 Llkuran berantai I l4
12.9,2 Ukuran sejajar 115
12.9.3 Ukuran-ukuranberhimpit I l5
12.9.4 Ukuran-ukurankombinasi I 16
12.9.5 Vlemberiukuran dengankoordinat l16
12.10 Memberi ukuran bentuk-bentuk tertentu 116
12.10.1Profil ll6
12j0.2 Jari-jariatau diarneter ll7
12.10.3 Ukuran lubangdengangarispenunjuk ll8
12.10.4 Ukuran sudut I l8
12.10"5 Memberiukuranbagianyangsama l19
12.10.6 l-ikuranlubangdenganalur pasak 119
12.10.i {Jkuranlubang I l9
l2.ll Elemen-elemen yang berjaraksama l19
12J2 Cara memberi ukuran bagian-bagian yang disusun l2l

13. TOLER.ANSILINEAR DAN TOLERANSI SUDI.-TT


l3.I Toleransibagian-bagian 123
13.2 StandartoleransiinternasionalIT 124
13.2.1 Tingkat diameter norninal 124
13.2.2 Kwalitas toleransi 124
13.2.3 Nilai-nilai toleransi standar IT 126
13"3 Suaian 126
13.3.1 .Ienis-jenis
suaian 126
13.3.2 Sistim satuanlubang dan sistim satuanporos 127
13.3.3 La,mbanguntuk toleransi,penyimpangan dan lambangsuaian 128
13.3.4 Suaianuntuk tujuan-tujuanumum 129
13.4 Penulisantoleransi iinear dan sudut 136
13.4.1 Penulisanukuran lineardari sebuahkomponen 136
13.4.2 Urutan penulisanpenyimpangan 137
13.4.3 Satuan 137
13.4.4 Toleransipada gambarsusunan 137
xI
DaftarIsi

13.4.5 Toleransiukuransudut 138


13.5 Penyimpanganukuran yang <iiizinkan tanpa keterangantoleransi l38
13,5.1 Ukuran-ukurandinyatakan"tanpa keterangantoleransi" 138
13.5.2 Pemilihannilai penyimpangan yangdiizinkan 139
13.5 Memberi ukuran dan toleransi kerucut 140
13.6.1 Ketirusancianpendakian 140
13.5.: Memberiukurankerucut I4l
13.6,3 Toleransikerucut 143
13.6.4 PenteraPan i46

GEOMETRIK
:i - T'CIX,ET{ANSI
14.1 Pendahuli,,i: i4g
14.2 Toleranci geometrik clair larrrbang-iambangnya 149
1,4.3 Kettntuan ulni-lmuntuk toleranri $rrlmetrik 15Q
14.4 Dasar 151
14.5 Penunjukan dalam gambar 152
14.5"1 Kotali tclu,ansi I52
14,5.2 Elerncnyangdiheritoleransi 153
14.5.3 Dasar t 54
14,5,4 Keterangarr"'keteranganterbatas 155
14.5.5 Ukuran teoritistePat 157
14.5.6 Daerahtoleransiyang diproyeksikan 157
14.6 Pengertianpenunjukan pada gambar 158
14.6.1 Bentukelemenyang diberi toleransitunggal 158
14.6.2 Daerahtoleransi 159
14.6.3 L)asartunggal i63
14,7 Hubungan arrtaratoleransi ukuran dan toleransi geometrik (Dasar ketidak keter'
gantungan 166
14.7.1 Fenrlahuluan166
I4,7.2 Dasarketidak ketergantungan 167
14.7.3 Definisi 1'57
14,7.4 Penterapand.asarketidak ketergantungan 169
14.?.5 Hubunganantaraukuran dan persyaratangeometrik 170
14.7.6 Contoh pengertia.ngambaryang sesuaidenganprinsip ,171
14.8 Prinsip bahan maksinium l'12
14.8.1 Pendahutuanl'12
14.8,2 Prinsipbahanmaksimurn 113
14.8.3 Penunjukarrk,rr;disibahanmaksirnum 174
14.8.4 Contoh prinsip bahanrnaksimrm 175
I4,9 Versi ringkas 178

15, CARA MEhIYA"trAK.{N K,{l 'IFIGURASI PERMUKAAhI


NAI,AM GAEXBAR.
15.1 Fenunjukan 181
15,2 Def;nisikekasaranperunukaal 181
15.2.1 Penyimpanganrota-rataalitmetikdari garisrata-rataprofll 181
x ii
Daftar Isi
t5.2.2 Ketidak raraan ketinggiansepuluh
titik & lg2
15.2.3 Keridak raraan ketinggian.utri*u*
n_i 1-AZ
15,2.4 Harga-hargaRo dan R" lg3
Harga-hargauntuk panjangcontoh (sample)/
.- ^ !5.2.5 lg4
l5'3 Lambang dan tulisan untuk meiyatakan konfgurasi
permukaan pada gambar
185
I 5'3'I Lanrbangyangdipakaiuntukmenunjukkan
konfigurasipermukaan lg5
15,3.2 Fernyataan-pernyitaanyangditamb"frf.",puO"TrU*g lg5
15.3.3 Larnbirnguntuk rnenyututinarahbekasp.ngrf"an lgz
Menyarakan
l:.i.1 posisi kelunggaran pemesinanlgz
15.3.i perinciankonhgurasii
permukaan padarambang lgz
15.4 Pernyataanpada gambar i8a
l5'4'l Fernyaiaan konfi-gurasi
permetkaandari tiap permukaan
15.4.2 Fenunjukan dalamgambar lgg
konfigurasiyangseipauntuk beberapu prrn,or""oTg;*

16. PENANCANAN GAMBAR


16.l Jenis-jenisgambar 193
16,;2 Susunanpada kertasgannbar 193
16,2.1 posisidanukurankepalagambar 193
16,2.2 Batasandan bingkai t9j
16,2.3 Tandatengah 195
16,2.4 Tanda.tanda orientasi 196
16,2.5 Skalareferensimetrik 196
16,2,6 Sistimreferensikisi lg7
16.2.7 Tanda-tandapemotongan lg,l
16,2,8 Macam-macam199
16.3 Skala 201
16.3.1 Jenisskaia ZAI
16.3.2 Penunjukan skala 202
16.3.3 Pemilihan skala 202
16.4 Pengawasan gambar ZA3
16.4,1 pengawasan gambar 203
16.4,2 Pengawasan gambardenganbantuanmikro film 209

17. PENYEDERHANAANC.U,m.m
17.l Penyederhanaan penyajianlubang senter Zl3
17,2 Penyederhanaan gambarurir daniagian-bagian berulir 214
17,2,1 Gambarulir ZIS
17.2.2 Penunjukan ulir 21,6
17,2,3 Contoh-contohbagian_bagian berulir p.IV
17,2.4 Caramenggambar bautdin mur Zl7
17.2.5 Cara.caramenggambar sekerupmesin 2lg
17.3 Gambarroda gigi konvensionil 21g
. 17.3,1 Caramenggdmbar rodagigi tunggal 2lg
17.3.2 perincianketerangangigiJahrd-;Uet iZO
17.3.3 Gambarsusunan pasanganrodagigi 2n

;!r
Daftar Isi x iii

17.4 Gambar pegas 225


17.4.1 Gambarpegas 225
17.4.2 Penunjukanbebandan lendutan(defleksi) Z2S
17.4.3 Tabel keterangan 228
17.5 Gambar bantalan yang disederhanakan 229
17.5.1 cara-caraumum untuk gambarbantalanyangdisederhanakan zzg
17.5.2 Keteranganbantalangelindingdengannomoibantalan z2g

18. GAMBAR SAMBUNGAI\ LAS


18.1 Proses
pengelasan
231
l8.l.l Las busur 231
18.1.2 Lasdengangas 232
18.1.3 Las tahanan 232
18.2 Jenis-jenissambunganlas 232
18.2.1 Las alur 232
18.2.2 Las sudut 234
18.2.3 Las sumbatdan lascelah 234
18.3 LambangJambangpengelasan 235
18.3.1 Pendahuluan235
18.3.2 Lambang-lambang dasar 235
18.3.3 Lambang-lambangtambahan 235
18.3.4 Penyajiandalam gambar 235
18.3.5 Contoh-contohpenyajianlambang_lambang
las 237
BAE tr- FUNGSg MAF{ Sffi"qT GAE{&,Affi.
SKBAffiANffiAFNASATMKNffi

ni"ffinfuass
1.1 Gsnraben'r';lbagmfl "Fekmiku'

Gaurbar rmeruil:akannctuah alat untuk rnenyatakanrnaksuc{clari seorang


-'hah&sa
sarjanatekni . Oleh karena itu gam"i:arseringjuga disebut sebagai
tetr(nik"atar.l"bahasauutuk sarjnr:,,:.
toknik".
.P*rhendinganantare bahasa ii.ru yi*rnharelipbriihatkanpada Tabel i.1.
. Sepertitampak p*da tabel, standar gaiatrarm*rupakan tata bahasadari suatu
baliasa.
Fenerusaninf'orrnasiadnlah fbngsi yang penting untuk bahasameupun
gambar. Garnbar bagaruranapun juga adalah "bahasa teknik", oleh karena itu
diharapkan trahwa garnbar herlis meneruskank*terengan-keterangansecara
tepatdan objekrif.
Dalarrrhal hahas**kalin'lat pendnlrcla,nringkas harusmencakupketerangan-
keterangandan pikiran-pikiran ynng herlimpah.F{al ini hanya dapaf dicapai
oleh kembn'rpuan,karir eian watak dari penulis. Di lain pihak keterangandan
pikiran demikanhanyndapatdiu:engertioleh penrbaCIa yengterdidik"
Keterangan-keterarag*n dalam garnbar,yang ticiak clapatclinyatakandalam
bahasa,harus diberiknn secukllpnyasebagailambang-lambang.Oleh karenaitu,
berapabanyafudan berapatinggi r:,lutuketersnganvang clapatdiberikan dalam
gambar,tergantungdari haiemtperanoenggambar(elesigndrafter)" Sebagaijuru
gambar sangatpenting um.tuknremrberikan garnbaryang "tepat*' denganmenn-
pertirnbangkanpemhacanya.{Jntuk pembaca,pentingjugaberapabanyakketera-
ngan yang dapat dibacanyadengantEliti dari garnbar,

[.1 Sslaseedan Gai::lbmr

Lisatr K.aImrxt {iamhar

Indra Akustik Visual Visual

Ekspresi Suara Kalimat Garvrbar

A.turan Tata bahesa Staudarg '

Gb. 1.1 Penyampaianinformssi.

1"2 Fungsigembar

Gambaradalahbahasatekrrikdanpola informasisepertiyangtelahdibahas
padababdepan.Tugasgambardigolongkan dalamtiga golonganberikut;

tr
i. F-ungsiDari Sifat il.arir-l!,arSeiragai Bz:.hre";a
Tckni]<

a" Fenyampaiamixlf"onmasi
Gambar mernpunyaifugasineneruskanmaksud dari peran,.,r,.. r.r,;r.ir_r.i,
- i.;p6,[
kepada orang-orangyang bersangkutan,kepada
Flerenc,rn;s!1 pl.rrilbuatan,
r.,ror,,3,
perneriksaan,peraiciten clsir. (CL,,. i 't\ Orani:-orang ri:irrig
belsai:.;1,.utt;tbrrl.::i;l
saja orei :"ol'&tlBdatranrpabrik sendiri. tecapijug;l oiui,g-o;u^g eliliir.rn
pabglX,lsrib
kontrili" ataupltn oranE-,lranJi arirJrlt; ri r rt1
g.,lll i:afiesa I :ij n,
Ilenafsiren gambAi tliperlu.",,n unr't.llcperienr_ua"n secara eh3ektif. untuk itu
standar-srai,'.1:rr,
scl::'":e.jr..rtrotieilasr',l.r:knik, drp::rlitkan ur.,iuk rnenyediakaii
"ketentuan-ketentua.: j'n-:r.g eukirl:""

b. PemgaWe{ ,1,g,,,Lg}iiiltltaidian
ffrri: !}Cijtfl,.:jt:Iijjiaui
lds.,lajl,flrtgl;itir
G':,nbar rn;,lur;al"ai; ciata telr,r :trB :angrt alnpr,ih,.di mal:il tr:knoiiliil rlarr.
suatu p;:r'r"rsahaa.n
dipae-lal.lrand'rr l ,i, , r;1kil,lr.ol*h r:arc,rt::ilr, g;irri],;,i.1. l,-,,,,^0,
saja diawetkan untuk rtlelnsulplaihai4,.ir.ir--t.a,3if,1.j1 r_r,liult
;t:r,odutri pe;rbarkan (.r.r";eer:.;1si)
atau untuk diperbaitrc, fi:taru! g1tmt";;iti.prillli:,al" dii,erlr.i,kan juula untuk Clsimparr
dan dipergunakan selragai bahaln ini,lnnasi lrituk ,,*",r**iu.u.*,:a.i,;r. ':rar-n
di
kemudianhari (Gb' 1.2).{ Intulrini diperiuk-an
c;1ra-carn.
penyrnr,r,,,u*on,
kodirlcaci
nomorurut gambardan srbitgrinye..
Kodifikasi rlclnor tliut garnbardan car&-carapei-lyxmpanan garn6artidair
cukupuntukkeperluantugasini.
. Karena ruang ilntutrrpenSriyppsn;u,l .fei.npat
gamharn:t:inel,lukan yang-i,o;as,
dibuatlah film rnikro, yang ditempelrcanpada kertu-kartu ber.lubariggntuk
disimpan(cb" n.3).

__--y

Gb, [.2 pemyilng$inau;:rli:lpenggurroaou


Femga'wr.rt*r;, infons!0as!,

Gb, I"i Ksrf*-l i.rcl.iiri.lbri!1,,.


lliirng:ir.i gur.iru,belr
friti&!fioikrc.

c, Cara-cara pexmilrinsxl
allatrama
p*llyiapru imfor"mnsi
Dalannperenfianaarr,ko.nsepabstrak yang melintas dalarn pikiran d.irvu.Iudkarr
dalam bentuk gambar inelanurptroses,sepertipaclaf:tr. I"4" h,{as:llahri.,ia
i,.rer-t?-n:f-
I "l Fet:.{einb&t,g:tr btil.ndar Dal! iieali'l''-!it l f i

[ , ' ; : l , r a s i( 1r !r'] s'n'


.)
-'af'
"'et"- -

(,. -" "t


i_li- , .- .t t
lil
i ; I -;"'' |
l--""i't._t'-|
i.**-."r .., '---
-.
. I
:u/ I
I
,
r .i I i ':i ') ;i- '
]iill
Inform "!
I I i i ,

i
t'
{:di}/rl44tts'
titi. i irf
ti 'r

I ': i'i I {l: ' l']':"


{ . . ' . ; i t ; tl t i ; r , l " e : r ' ' , , f . . i r r , r ;r ' t ''* " .
"'
r ' | b , s L l r l ' ; r , ., l' j..iii :-'i:''l''t-"' ..:
diefraluat;i. t'r ]. it. i I " i
i'alit1 sCrr!;'r'
'' il 'l: ii.' ' {''r'r:l;fi:''s;
I-)i:llgiln ',,, . , ; t 1 {\ . , , , , ' ii.iil ,'a ;"r"t'1i l'r 'r
t"" i' i:r i 'rr {l'r ' l a ' ' { r e i r ; 1; l r :
f r . l g as e i r , r g a i ;
' r . , . ir ,..",:'] . :';' r'; ggj; 1;':;
i
t , r r , ; . . i " t r ; r . l i I f r l r . r i r i l . i l ; ' l - " 1 . I t 1 1 ' - r r' ( ' ' f ' - " l r " -;{/lr . 1:\'nl(lrt'''r;i'*i}'
Safjatfa tCl;f" .
' . . ; } ' , , . ; ' r c r i i l ' t P . i i : t :rrr ' i . i t } vS . r l , 1 , - - t l - j , . , .
keiff girfeU r . . ' , t t u ! r L tt:. { ' : : .:ji

1.3 Fengemb*Kfirifi rlill'' l*tart$*lnn tfl$iq*uk


:{"it;ii,lfl",,r'

Men:.lt,ll ,:i.iiit.i, r' r . . r ',1 ' . ' , 1 , 1 (- i ; . i : l l i ' ; f ] \ i l ' l { : t l ' { i ' r ' i ' i i l i L " " ' * i''il,-' ' i'-" I ;rxd'
'i irr
gunaan c ; i r t r . : . 2 , ;. : , . . . ..,,,. t-,rlt I'tr;..r:ilr 1 ;, r i ; . i l r l i l ) . .1 ; ' ' , ' I t ' f i l t i i
'-''. ' :'r'ir r L ( ' ! ' i " r " 16 i ' |iL:r.r; \'t't1;i!
PadA. it""1111:i,l;'ll, l { i l l r L ' " ! i l i ' -' l i i ' I'i ilr' ri

$aIna.t)aiit"'.hiltiir:l.l:i.:'::iill.1t!i.il:?|-''[i:Ati.aiterl-..l5r''},i''l-1.,;;
iirl;rk
h a n . 7 a t l l e l t ' r j ; , i ( , i r ) l i ; 1 . : r , O . l i - ! , 3 ; 1 1 r . ri ir'ir, : t t L ' , r i : i l i t r i . r i : l i t r i r r i - ' l r i r I i . t i l . : ' i i l f i i l : ' t l
diPerlt'k,'r,.
ili1arnil'n.rpditj].l,1'-'.],iiiji],|)pi1lri;-,'l"],xx|irtlk1;lii,llrlijr,|j:-;ai{:{}i.lS;ti;-iol"f'i,i':,.,'.j.,i{.i],l1.]L'
tetapi tnenlilpnViii i ' , , l i b ' , , , , i : o ' . Lj tc , l i l { i i ; l i i L 3 l l r r i , n f ; r k l r - i l i " d ? f l l ; r . " l l i i ' r l l i . l l i l i ' ' t i { i ' i ' : { r ' l ' ' " ' " '
-.,, i . l i i l l l ' , , ' , i ; i ' r ' ; l 1 l l , li ' ' , " -1! . i , i l l : ,l'iii d j , l l : ) ' 1 ,. t r i ; r . : l l l : { r :
d e f f g a n p { . } 1 "i 1. r { , i i r , ; , , I ; t , ,
C L i k U p d & i t l . , l r i r r - r - . r ; ir; ; ; , , , .r\, i i ' . . . , 1 ( r . . . J . b r l i i l r r ; f i r i - ri ' r . 3 ' . i r l t l { i , r i ! 1 . ' F ' l i l ; i J l J f
. 1 . , ,l'.r;. ' , , l.:li:. ' ' , i , i r r - i i l , r C , . l u i i i r i ri , t l t } " ; S i ; ' l t i ' ' ; i : ; l ; ' i i l { r
S i S t i m C i a r i i l t ; t , L i ,, , ,
ji
y a n g t c l ) t - t t .i i ; r - , , ; . . ; ir ' \ r L . ". . ' r . , , , , . , . 1 1 . : . . . : : : ' i l . c ' . . i t , ^ : . icl ,t ' . .

nt$ff;,
jt'i rr;,i, , ,1,, Jrr;,. -'ir ''"cl i:'rr"r' 't ' :.;irrlii'''r4t ;rlltik
{,"ri 'i {.i;,r . i ill:,"illi}LJii;kanltlr'ialt'ri ';'li;'Ltatt
mgmbgat sebil^tlt (.;t rr ., ;.r,
' - : l ' ' : i . "u;;;
iricllj+ti1 "t:ftrh i-r'::'l',ihi;" r'illn
gambar' Derugitr {'i":tl"; ':i f ii :
;pany"*p"ia1 inftrrrrr:t'r. i-ii. ribiil g,.^. irri, (;iirurrllri!aka;i aclalah (i:.iiri;;il'
i ' ,l . J u l l l i t a n d a r f { | n i b r t tl:l llr;
S i S t i m d a r i S a t U g t r - : ' i i . { , r 1 . , - ' " : , l i t r l i r ist;' ' ; r ' i , .
'ja.lar,r -':r rr."i"r.i,ltrl"
dipefSiapkall iii':D,)!.;.r;i,,,rrir,i<ri. it ii.li:,itlcliru ,",tiij ;..,.,r}i'{i'..'ri u1.'"lilt
... rr.,r' it i';'"1 rr^ h;irtl, i'.:uil' rfr nll}i \lall
Tefhadap $t]:tgiran 1''i;.t\l:i.jilL-Fe{l;n-1r;irti';r'
seringkali trllt;i'.ir..'"i;i'i-'l :lI"!H:.i-r''', ;r p&rtr pckerj a'
X. i:ringsi D:rir Sltat lilltri.i'; tlr:iragli Eahasr'llekni)<

Fetrsncana- --- r:1ll'3ir', i

i
Ferancang Proses
-. {),r:'ri:ll F:th3l!
i-- r .;,1'.ra'. .,'e:..;rri.in
l - - 1 : ", 2 ; ; q ; , , ; ' , ,i i ; ! : s : n i ) ' : I l r . i l i a J
: - - l ! i . i J - r r, , n i
,;g .1a. ,jili-aldt

Flnrbuat

, r ; t i ; r i f , i r t . , . s : i l lr 1 l . ts € i l d i r i
I ,,,,ir,r, ,
, r , a l , r , t r l ) r ! r l s ; l : : . 1 t r! t f ' { i l t t
I .. .i l';'ri ltc,r.':;'

!'eitr,'hii

Fcrak,lt

*'
'.r1. i ,i' ; ;.' d,! *.rir' :

Dengan fiterrihgl,;lltfijiaUkux';lil r{r .iil{tfl ujlt:)';iK peru$:rhitilu yallg mempef-


gunakan ganibar, seperti tanrllak l)ilda i ir' i tr rirnitrar-galnbar yatlg dipergunakan
dengan senciirir:l3ia adatah {.r{xloirir: 4,,rs.,t :.:,i.'i"lii1111. .{tatldar gafilbaf r)sharusn}'a
dapat diperoleh pad;l prrllsaitaar,i-pei'ilqi.l.haaii !ain, seperti misalnya sub kon-
t r a k t o r d a l a r n n r . a i l p r i rl)l r a . r f g , r r " i . l r r j ' . i . it , , i l r h a r r ' ' d i p i l i t i d e n r i k i a n r u p a ,
{r:}fi i:{'rr -l rlrftl ('iurE ]''i]ls bersangkutan dapat
sehingga se.muaTlefsly?jiai'lfli ."
'';");:ity*mpAian
dipenuhi .cebagaif:rngsl itarrliJilltl, 0:,:-l: " r-tr;riklr" tian lttforinasi"
'1'r;;'r"1g;ii.rrgti.)].
tentunya diper,r-lkall. tr:tlp'l 'rr;'.',;Iri]i.-tr;:i\i:,il penyllrrpiinari dan
penggunaan ini'c,rLrrli,,ii" ir-f]1r;t,el(:r'{, i'l. , rtl.ttrtir.illliliilirttl ier:rlrt)[oduk telah .lnen-
ingkat dengan i1e9A1 , ilA.rLt)Lrl'rrli ,(,2tr.r ii3,'Lt: fl,;:1r'(r,-ti irp 1rr:iiCrlitanyelllg befat.
S i n g k a t r l . v -fai ; l g s i l : t i l c l a t r l l c - lrj':' i r l 1 r ' ' i "; r r : i l r it l t : u ' l r . . l i;!l e i l t l t t j t u k u r a n i n c l u s t r i '
ketergantungan pada- rJrDng l;un, :-;;.ti.,.ii-lx'i-i piilciui(st, r;ara-cara reprodul(si (ter-
masuk film mikro), rtcsitt, i:,afir'r,:.ii,,nsLrl;r:t'l:tltAsl ilsb. Standar gambar AkAn
.t,::i';nLk.
berubah sesllli ke,lcaan

1,4 Sifat-sifat gamhar'

1.4.1 Tuiuan-tujuan flrilrult]tir

s. Intemasionalisasi gurmPr*i'
-r'l
Peraturan-peraturangarl Jer {i, ";,' Fle{settrjuanbersaina alltara
orang-orang bersangkutan,Llan litii' ri,.. ,'- rnenjadi bentuk stanclarpcru-
'.;','rr
sahaan.Bersarnadengan..nleluAsii",l ! r, : cperiuanstandarperdagangan
dan Standar naSjr.rnal;:",oi'tingKil'i:.il,:, .,';ittt: -rahi,lItbeiakangan ini, peningkatan
';",1.;y51n.;''.,' iiengair teknOlogi asinE, telah
ii, r',:riK.:i.!&li;n
pembagian kerjlr s*r:a.r:
mengharuskan ini.erlrs sii; n alisas! il.anctil I Harni:,ar"
'l -rir
i.3 . t l e i g e r a b : r r , g : ; ' ' ,S i u n d a r D a n l t e a l l . , ' , . ; t t'i

t " i : l d a 5 1t ," ' I bln'


-efn- -- ' '

r'///-"-..1'----

f**- -.,* " -i


/ ' 1

I
j
'rl'-sLt,r
'.."
:- *,i:','
ii:
.- .11
I

'{,tt r i r" :r';,!il; ! rr ', ;I{. 1 r {!l!lilbtr'E'x

Ch. I " ilr


r!ri

tr...i;1.i-l(tii.{ ' li!.:.!:'11


d i e v a i u a l ; t .t ' t :
'
i'Anll Sfirl-iri.'r
I-)ttllgan ",., ( , n r . '' " ' i t i r , , ^ o l ' r ' . l ' i i . r i i ' r ' i t t l ' - : r ' i l r l n i ' ' ' l ' i r ' : l ' l " , , 1 . , L,rtIi;fii:Si
i ' ' r i r : l { _ l : i , , , i : . . r e i } i ri i r ;
'r..,.' ''i r"'[dji p:-rr' ].: lo )l
i r i . 4 as e h a g a l i 1",
sat-iarratci;r.1.llri.,.i''i1,]'/:l1,-}il..iiltii':1li]Ei1,Il'rl1Jiij(f,['l.i;]'n?',.-l.'-ixl,:1'l.!'!1./
' , ' ; 1 } ' i ' I i i i . : i r c f t i l } g i ( $ i i V i i n g S r r f r l , . " ' l i t I i ' r r ' , 1, '
keifigirfaff, r , i ) . { . r U p t } li!l i } r i r r , , l l i j r i r i

1.3 FengcnnbnetfXrdfi r]:)'l'-kt'[tr{*lan terix';1*


\d/4]!r::.',:i

t' 'i:('' )"' r'ir)81-


Mefl'-lfr;i,.r,,i.r-i, I ,'.',.,iXA;iii}:'{")ii\{ltffl':rii:,i'ir-!"r
i;'11
-, r - 1 ! ' ! i ' ' i' t i t r i t ; , , r 1 . r r " i j r l!' 'i'':' : lr:fr'11'l- 1'"'i1t"'iit'il
ggnaan Ciilii'i'rli I r. ,, I'ir-,.
'.,t.'j"':'i.i' 'J'- '- ' ll;rl
ri'\i'j r!4r' !:"'i '(-i-l .'!+'
Pada i.."'r1irl,l;il, ,:l'ili:(.'"!'i1":

SiIIfra'!)a'iit-'.hil!.:itl"'li.:.llillr,1}i1-.i1ll-ir:lriyaitri1'l-"11tl'i.;';l.1r1;1r.,.ll;]{il..j'''.ian.j'I.1l]:]d,|
rr'iIt"1''tl li:;'l'
hanya l l l e t t , r ' ) i , i , ( , r l . tr ; i : . : r i ' , J , : : ' k l l ' : , . : i ' r t - i i , : | t ! - , ' . , i : i l i i r l r l i i l t ; i ' ; ' i ' r i l i r i t

diprrh,kr,t,"
.tlilafnlna pdii:r:,.,,..,1 t jiai , , )i , ' * t r i ; j u " r ti i t l a k l ; t 1 , 1r r l \ ' r r ' r i i r o k . i l t i : ; i i :0' .{if i i r ; , ; . " ' . r i : i { . 1 1 I 1 1 ; i ,
frlrr.-1lii1',i,I!fl1'"ti tl'^1"rft*l'r;r"'
tetalfi Jnell1i)!.tnvili i,L{brriri:*r.il,i.r1tllii.lirlS l*liri, ln;tkl ;:riti":L
denganp,.t.r1 ! ,|1l i l " , : p , , , ' , , i , i J r i l l i , . , . , r ; l l ;. l: t l r i - .i . r . I: .1i i l l i : !j ! r d ) , 1 ( r ' l - . i; r: 1. : l l i l r ' i .
-
c l t k u p c l & i ; - 1 ;,IrrL ' :r r ; ! i i ' " ' i ':\' i ji il'lir ' : . : b t i i r t ti - l l r : l l r r - ' , " l l i i { l ' r i r " ' : ' t ' 1 ' b ' r ' i
.:'.ri. ';r' -'lilir ' , . . r i ' i rr - i i P c r l u k . r i l i i r t l t i t < j . Sil' ! t n u r ' i i r ' ; r i ' i i l r
Sistim dirri Ltll,,rr i.,,r.r,.
' 1 . , , i l i ' . , 1 t * , : r i , i i r , i l ; ' ; [ i i r : : ' ' l i r i l l i r i i i i l i r i t t r ' ! ; t r rS ' i
y a n g t e p a t , i ( i i l i l t , r , ,! , . . , r
pembuat.
Dalafn St:L:il;:ii i,ill,r,
, it :i ,'!itig ' - i i r , i l l t I 1 l ! i i ( i i . r i o r r i ; ii i i p r l l l l - 1 t " J ' , 1
u !l l f u k
'r, i!i . 1 . ' ; ' .ri . ' r . i ' l l ; ' " . ' r i l, ; i r i k i f n i l : r ' l a l t r l l':i:'Llah
membuAt $ebiiull { - ; i ', r 1 , . ; )".r
gambar. L)eng,ati d1i'ilii: ',fi ir'tl'i.ili : rri ;{tc1!j;i\.ii "'tlil[i:r i",'.;r-;:iti:"
r-i:ln

" p e n y a m p a i a n i t t f c l , ; i : t ' - ' - r i ' 1 r ri S ."


, etig ri ipcrg t iila L'itIi arlalah ;1;r i-.';il'
i ;t
g i i f i l t r ; ' ' llrilt'l;r
sistim dari satu glrll:: i'Iri) i,'d'{ii!;1i's'rir ] ,i''l..lii;rl, !itanrJitr

dipefSiapkall $fLl,;!!,.,::'. rl'^i(!.i it rl-ir.:,i tlij-iltri,..r'r! ri''.,fla!-'r'i ULirlll'l ''ialail J:tilrrrri')'tlilr'ill*

Terhadap sultui'itlll '" ':l i \t" t ' 1 ' ' l: r l : i 1 u ! ' - 5 ) a { u n } i : i r n Y eh l r t i ' i ' ' : L r i i r{ ' * i r l l S l d a i l
s e r i n g k a l i g 1 q ' r ' i 1 " r 'tirii l ' i i r t ' i i r ' ' : ; t \ ) ' a t c f t e ] i c r J ' t '
1.4 Sifat-SifatGambar 5

Agar supayatujuan ini dapat dicapai, penunjukan-penunjukandalam gambar


harus sama secara internasional, maupun ketentuan-ketentuandari pengertian
cara'cara penunjukan dan lambang harus diseragamkan secara internasional.
Lagi pula suatu bahasa tertentu tidak boleh dicantumkan pada gambar. peng-
gunaan lambang internasional diperlukan, daripada catatan tertulis pada gambar.

b. Mempopulerhangambar
Dalam lingkungan teknologi tinggi, akibat dikenalnya teknologi, golongan
yang harus rnemba;a dan mempergunakan gambar meningkat jumlahnya.
Akibatnya diperlukan mempopulerkan gambar, dan gambar harus jehs dan
mudah, peraturan-peraturandan standar sederhanadan eksplisit sangat diperlu-
kan.

c. Ferumusangarnbar
Hubungan yang erat antara bidang-bidangindustri sepertipermesinan,struk-
tur, perkapalan, perumahan atau arsitektur, dan teknik sipil, masing-masing
dengankemajuan masyarakat teknologinya, tidak rnemungkinkan menyelesaikan
suatu proyek dari satu bidang saja secarabebas; bahkan dari itu, telah menjadi
suatu keharusari untuk menyediakan keterangan-keterangangambar yang dapat
dimengerti, terlepasdari bidang-bidangdi atas. untuk tujuan ini masing--"riog
bidang akan mencoba untuk mempersatukandan mengidentifisir standar-standai
gambar.

d. Sistematika gambar
Mengingat gambar kerja saja, isi gambar menyajikan banyak perbeclaan-
perbedaan,tidak hanya dalam penya.jianbentuk dan ukuran, tetapi tanda-tanda
toleransi ukuran, toleransi trentuk dan keadaanpermukaanjuga.
Di lain pihak, bersamaandengan sistematika teknologi, pentingnya gambar
dengan lambang grafis telah meningkat, dan lambang-lambangini dipergunakan
secaraluas sebagaidiagram blok atau aliran prosesdalam berbagai-bagaibidang
industri.
Di bawah keadaan-keadaandemikian, jangkauan yang,berkembang dan isi
gambar sangat memperkuat susunan dan konsolidasi sistem standar gambar.

e. Fenyederhanaangambar
Penghematantenaga kerja dalam menggambar adalah penting, tidak hanya
untuk mempersingkat waktu, tetapi juga untuk meningkatkan mutu rencana.
oleh karena itu penyederhanaangambar menjadi masalahpenting untuk meng-
hemat tenaga menggambar.

f. Modemisasi gambar
Bersamaandengan kemajuan teknologi, standar gambar juga telah dipaksa
mengikutinya. Dapat disebutkan di sini cara-cara baru (modern) yang telah
dikembangkan seperti misalnya pembuatan film mikro, berbagai macam mesin
gambar otomatis dengan bantuan komputer, perencanaandengan bantuan kom-
puter (CAD-Computer Aided Design) dsb.
l. FungsiDan SifatGambarSebagai
Bahasa
Teknik

1.4.2 Sifat-sifat gambar dan perkembanganstandar gambar

a. Kepastian gambar
Fungsi gambar sebagaisumber informasi, yang menghubungkan perancang
dengan orang-orang yang mempergunakannya, seperti tampak pada Gb. 1.6,
harus berisi keterangan-keteranganyang cukup dan pasti dan tidak boleh me-
nimbulkan keragu-raguan.Oleh karena itu, tidak berlebihanbila dikatakan bahwa
sejarahperkembangangambar adalah mengejarkepastian.
Akhir-akhir ini menjadi sangat sulit untut menambah ketidak sempurnaan
gambar'dengan konsultasi antara perancang dan karyawan teknik, atau rapat-
rapat teknik, karena pembagianproduk, pemeriksaandan perakitan, sertajumlah
sub kontraktor.
Lagi pula jenis produk menjadi beraneka ragam. Akibatnya menjadi sulit
bagi pekerja kawakan untuk menentukan arti gambar yang tidak lengkap.
Dalam hal kerja sama internasional, kepastian internasional diinginkan oleh
gambar. Lambang-lambangharus dipergunakan daripada catatan-catatandalam
suatu bahasadan pengertiannyaharus seragamsecarainternasional.
Persyaratan produk menjadi makin tinggi. Di lain pihak isi gambar harus
selalu pasti. Persyaratan-persyaratan
ini seringkali berlawanan.
Pengejarankepastianmengandungbanyak masalahrumit. Pertama,kemajuan
pesat dari gambar yang sederhanadan penyederhanaannyasaling berlawanan.
Kedua, suatu keinginan untuk menyajikan isinya dengan tepat, dalam mengejar
kepastian, mungkin adalah penyebab dari pengertian yang tidak meragukan.
Oleh karena itu dalam membuat standar, hal yang penting adalah sampai sejauh
mana kepastian tersebut dapat dikompromikan, dengan ketentuan kondisi
optimal dari standar harus ditetapkan.

b. Hubungan antara fungsi dan sifat gambar


Hubungan antara fungsi dan sifat gambar diperlihatkan pada Gb. 1.7. Pada
gambar ini dapat dilihat bahwa sebuah fungsi dipengaruhi oleh beberapa sifat.
Di antara fungsi-fungsi gambar,'"penyampaian informasi" merupakan yang
terpenting,dan dipengaruhi oleh banyak sifat. Oleh karena itu, sifat penyampaian
informasi tersebut harus diutamakan daripada yang lain.
Penyederhanaandan pengurangan tenaga untuk menggambar diharapkan
menjadi yang paling penting untuk gambar perancang, yang mempersiapkan
informasi.
Penyederhanaangambar dan pengurangantenaga untuk menggambarmung-
kin akan menyebabkan ketidak sempurnaan gambar atau akan mengganggu
kesederhanaannya.
Dengan perkataan lain, "gambar yang dipakai oleh orang lain" harus di-
persiapkan dan informasi yang "sejenis" harus disampaikan.

c. Sifat dan pengembanganstandar gambar


Standar gambar menghubungkan "persiapan informasi" dan "penyampaian
informasi", dan kepastian memegangperanan seperti disebut di atas.
1.4 Sifat-Sifat
Gambar 7
Standar garnbar, seperti pada ob. l.R ielah berjalan dalam arah kepajuan
isi, untuk mempertahankankepastiandan spesialisasidalam tiap bidang, darr
daiam arah standar perusahaandan standar perdaganganke standar nasional.
Dalarn suasana demikian seperti keadaan tekrrok:gi yang sudal, riraju i.ilggi,
masyarakatyang sudahs;amaratadattjnternasiorral, sepertidisebutdr $tas,starrdar
gambardiperlukanunttrk mengainhiliangkahke kesederliarlaan, ke samarataan,
dan internasionalisasi.
D' qi:i:ping ke arah ini, pcrkcnrbanganke sistimatisasi,rnodernisasiclan
penl'cdu'hanaandiperlr"rkan juga,
Daiam i,a;pyaft
hal. sifar gnmhrartersetrutdan perkernbantr:i,.n
ltandar gambar
salirrgbertentangan.i r;ilamnrembeutukstandargarnbar,yang rerpentingadalah
menemukan kr:ndisi opir;irai diir.i keadaair teknologi mLrdern dan antara
bermacam-masr': icondisiter.schut,1,;iu;1 heitentJngans;rtusantalajii.

Dapai P e n g a w rat i r
Perumusan P,:,ryirnpanan
Informasi direproduksi
di f,liu nrikro Ircmarrflatan
Iniorrnasi

Interna-
sionalisagr
P e n y a m ar a t a a n
Pen;rebar
luasan

F L : n g sg
i ambar

Keparstian Penyatrran
Stlndar Rencana
Pcningkatan Editorral
'tr
Isi eLnr,logr
Kelorr:poli

Pen,veder-
hunaan
Ptnghetnatiln
tcnrga kcrl t

'--f-"

-L

\ -*---"'

Gb. l,? iFr;ilgsidari sifrt gambar.


I. Fungsi Dan Sifat Gambar SebagaiBahasaTeknik

Intemasionslisasi
Penyebarluasan

Standarisasi
Nasional

Sifat-sifar
standargambar

Penyama rataan

Gb- 1.8 sifst*ifst den kecenderungan dari standar-standar garnbar.

1.5 Kerangka dan bidang-bidangkerja ISO/TCIO (Gaunbar


Teknik)
1.5.1 KerangkaISO/TC f0

ISO/TC l0 (gambarteknik) telah memegangperanan


aktip untuk menstan-
darkan gambar-gambar teknik, agar dapar rnernbericiri internasionarke pada
gambar-gambarteknik, sebagal"bahasatr!^lnik
internasional,,.Komite teknik
l0 dibagi dalam B sub komite. KerangkaIsoil,'c l0
tampak pada Taber 1.2,
sesuailaporan tahunan untuk rahun iEzg dar: ,s0/Tc
t6, paoa Gb. l.g ke_
rangkatersebutdiperlihatkandalambentukdiagramiotak.
Di bawah sc I, yang telah menentukanstandarperaturan-peraturan
umum
untuk gambarteknik,Tyangdisebutpada r.5.2.a,teriapat
dua goronganbesar,
yaitu bagiangambarlambangdan bagiangambar
kerja. Bagiangambarlambang
1.5 KerangkaDan Bidang-BidangKerja ISO/TCI0 (GambarTeknik)
Tabel 1.2 Rangka dari ISO/TC f0.

scl Dasar-dasar umum NNI


sc2 I-ambang-lambang untuk teknologivakum AFNOR
sc3 LamDang-ramDang untuKrnstrum€ntasi ANSI
sc4 Lambang-lambanguntuk kincmatik cosT
WG 3 lLambang-lambang untuk instrumentasipcnghitung, ANSI
I penguxur,pencatatdan otomatis
sc5 I Memberiukurandan toleransi SNV
Revisidari rekomendasi
ISO R 1l0l-1969 sNv
Toleransiposisi,dasardan sistim-sistim
dasar. sNv
Prinsipbahanmaksimumdan hal-halyangberhu- ANSI
bungan
Revisidari rekomendasi ISO R 129-1959(bckcria ANSI
samadenganISO/TC IO/SC8)
Penafsiranlimit ukuran dan hubuncannvadencan ANSI
:oleransi bentuk dan posisi dan [ekajaran rtr-
mu&&an,
WC 6 | Dasar-dasar. pengukarandan hal-halyangbcrhubu- sIs
._.^ _ | !ga.n_(bcker;asamadenganISOffC 3/SC3)
ANSI
sc6 Penyajianukuran padagambarteknik DIN
Penunj.ukan. pada gambar: Bagian-bagianyang DIN
qlnasllKanotenprosespembentukan.
Penyederhanaan gambarinstalasipipa.
Penyederhanaan gambarbantalan-gclinding
r,enyedernanaan gambarperapat(seal)
Penunjukan elemen,sistimdan instrumenoptik pada
gambar
Penyajianpengikat
sc7 Pekeriaanslruktur locam UNI
sc8 Gambarbangunan sIs
Cambar struklur kerangkakomponcnprcfab (tcr- GOST
masuKmasalahperal.ltannya)
Pipa-memipa(Plumbing), pemanalian(Heating),
vcntrlasldan salurannya(Ducting).
srs
rerencanaanI(ota
Lambanguntuk.gam.bar penyelidikanlapanganyang NSF
menyangKut mekanrl(atanah.
pipa
Instalasi luar
Istrlah

P e n y a j i a nd e n g a n l a

Lambanginstrumen

Gb. 1.9 . Kerangkrdrn ISO/TC 10.


l. FungsiDan SifatCambarSebagai
Bahasa
Teknik

dibagilagi dalam SC2, SC3dan SC4 sesuaibidangnyamasing-masing. Pembagian


gambar kerja adalah SC5,yang menyangkutcaramemberiukuran dan toleransi,
yang membawahitiga SC,yang menanganibeberapabidangkhusus,sepertimesin,
kerangka baja dan bangunan.Dapat dicatat bahwa memberi ukuran dan toleransi
runtuksemuabidang adalahsama,dan kenyataanini menunjukkanperkembangan
untuk menyamaratakangambar teknik.

1.5,2 Kegiatan ISO/TC l0

a. Kegiatan SC I (Prinsip Dasar)


SC I telah menentukanstandar gambar mengenaidasar umum, dan telah
mempunyai pokok-pokok tugas dalam program kerja TC 10, yang tampak
pada diagram kotak pada Gb. 1.10, dan telah disusun oleh penulis menjadi
diagram yang sistematikuntuk gambar teknik (Gb. l.1l).
Dalam tiap kotak dalam gambar,nomor artikel dan judul tugasdiperlihatkan.
Untuk judul-judul yang telah ditentukan oleh standar ISO, nomor-nomor
referensidari standar dapat ditemukan juga dalam kotak. Penunjukandengan
ISO XXXX berarti standar internasional, ISO/DIS XXXX berarti konsep
Standar Iniernasional dan ISO/R XXX berarti rekomendasiISO. Penunjukan
DP XXXX dalam kurung saat ini baru merupakannaskahusulan,tetapi nomor-
nya telah dicatat di KepaniteraanPusat ISO (ISO Central Secretariat),jadi ini
berarti bahwa usahanyatelah sangatmaju.
Kegiatan yang paling penting dari SCI, adalah "Dasar-dasar penyajian".
Hal ini setelahditetapkan sebagairekomendasiISO/R 128 pacla tahun 1958,
dan saat ini menjalanitinjauan dan perbaikan.Hasilnya telah ditetapkandalam
ISO/DIS 128. Untuk penyamarataangambar teknik DIS baru ini mencakup
penyajiangambarkerangkabaja dan bangunan(Bab 6, 7,8,9 dan 2.1).
"Penyajian gambar hidup" adalah cara menyajikan benda oleh gambar pan-
dangan tunggal (lihat Bab 5). Untuk "huruf-huruf" ISO 309812(Lettering-Part
Z: Currently used Characters) telah mempersiapkan angka-angka dan huruf-
huruf (abjad) atau ISO 3098/II, huruf Yunani dsb, terutama ditulis dengan
bantuan sablonhuruf (lihat Bab 2).
Dalam "Ukuran dan tata letak pada kertas gambar" cara-carayang dipakai
untuk gambar yang dapat dibuat film mikronya, harus diperinci secara teliti
( l i h a tb a b 3 . 1 . 1d a n 1 6 . 1 ) .
Harga-hargayang diutamakantelah diperinci dalam "Skala" (lihat Bab 16.3).
"Cara-cara untuk menunjukkan konfigurasi permukaan dalam gambar"
telah memperinci penunjukan kekasaran permukaan dan arah bekas pemesinan
dari suatu bagian denganlambang(lihat Bab l5).
"Pengelasan:Penyajian dengan lambang dalam gambar" telah menentukan
lambang-lambang untuk lasan dalam gambar (lihat Bab l8).

b. Kegiatan SC 5 (Memberi Ilkuran dan Toleransi)


SC 5 telah menanganihal ukuran dan toleransi,dan mempunyaitugas kerja
sepertipada Gb. Ll2. Penggolongannya adalahsbb:
1) rnemberi ukuran dan toleransi.
1.5 KerangkaDan Bidang-BidangKerja ISO/TCI0 (GambarTeknik)
Tabel 1.2 Rangka dari ISO/TC 10.

sc wc Judul Sekretariat Sub


laporan
scr Dasar-dasar umum NNI
sc2 Lambang-lambang untuk teknologivakum AFNOR
sc3 Lambang-lambang untuk instrumlntasi ANSI
sc4 Lambang-lambanguntuk kincmatik GOST
wG3 Lambang-lambanguntuk instrumcntasipcnghitung, ANSI
pengukur,pencatatdan otomatis
sc5 Memberiukurandan toleransi sNv
wcl Revisidari rekomendasi ISO R ll0l-1969 sNv
wG2 Toleransiposisi,dasardan sistim-sistim
dasar. sNv
wG3 Prinsipbahanmaksimumdan hal-halyangberhu- ANSI
oungan
wc4 Revisidari rekomendasiISO R 129-1959bckcria ANSI
samadenganISO/TC l0/SC 8)
wG5 Penafsiranlimit ukuran dan hubungannyadengan ANSI
toleransi bcntuk dan posisi dan [ckajaran i'er-
mukaan.
wG6 Dasar-dasar pengukarandan hal-halyangbcrhubu- sIs
ggan.(bekerja samadenganISOffC 3/SC3)
wc7 Istilah ANSI
sc6 Penyajianukuranpadagambarteknik DIN
wGl Penunj.ukan. pada gambar: Bagian-bagianyang DIN
olnasrtKan oleh prosespembentukan.
wG2 Penyederhanaan gambarinstalasipipa. NNI
wG3 Penyederhanaan gambarbantalan-cllindinc DIN
wc4 Penyederhanaan gambarperapat(s'aal) DIN
wc5 Penunjukan elemen,sistimdan instrumenoptik pada
gambar
wG6 Penyajianpengikat
sc7 Pekerjaanstrukturlogam Uf.lf
sc8 uamDar Dangunan sIs
wG3 Gambar struktur kerangkakomponcnprefab (tcr- GOST
masuKmasalahpers[.ltannya)
wG4 Pipa-.memipa(Plumbing), p€manasan(Heating), srs
ventllasldan salurannya(Ducting).
wc5 l,erencanaan kota
wG8 Lambang untuk.gam.bar penyelidikanlapanganyang NSF
menyangKut mckanlkatanah.
wc9 Instalasipipa luar
wG l0 Istrlah

TC IO
Gambarteknik

P e n y a j i a nd e n g a n l a

Gb. 1.9 . Kerangkaden ISO/TC 10.


Bahasa
1. FungsiDan SifatCambarSebagai Teknik

dibagilagidalam SC2,SC3 dan SC4 sesuaibidangnyamasing-masing. Pembagian


gambar kerja adalah SC5,yang menyangkutcara memberiukuran dan toleransi,
yang membawahitiga SC,yang menanganibeberapabidangkhusus,sepertimesin,
kerangka baja dan bangunan.Dapat dicatat bahwa memberi ukuran dan toleransi
untuk semuabidang adalahsama,dan kenyataanini menunjukkanperkembangan
untuk menyamaratakangambar teknik.

1,5.2 Kegiatan ISO/TC 10

^. Kegiatan SC I (Prinsip Dasar)


SC I telah menentukanstandar gambar mengenaidasar umum, dan telah
mempunyai pokok-pokok tugas dalam program kerja TC 10, yang tampak
pada diagram kotak pada Gb. 1.10, dan telah disusun oleh penulis menjadi
diagram yang sistematikuntuk gambarteknik (Gb. Ll1).
Dalam tiap kotak dalam gambar,nomor artikel dan judul tugasdiperlihatkan.
Untuk judul-judul yang telah ditentukan oleh standar ISO, nomor-nomor
referensidari standar dapat ditemukan juga dalam kotak. Penunjukandengan
ISO XXXX berarti standar internasional, ISO/DIS XXXX berarti konsep
Standar Internasionaldan ISO/R XXX berarti rekomendasiISO. Penunjukan
DP XXXX dalam kurung saatini baru merupakannaskahusulan,tetapi nomor-
nya telah dicatat di KepaniteraanPusat ISO (ISO Central Secretariat),jadi ini
berarti bahwa usahanyatelah sangatmaju.
Kegiatan yang paling penting dari SCI, adalah "Dasar-dasar penyajian",
Hal ini setelahditetapkan sebagairekomendasiISO/R 128 pada tahun 1958,
dan saat ini menjalanitinjauan dan perbaikan.Hasilnya telah ditetapkandalam
ISO/DIS 128. Untuk penyamarataangambar teknik DIS baru ini mencakup
penyajiangambarkerangkabaja dan bangunan(Bab 6, 7,8,9 dan 2.1).
"Penyajiangambar hidup" adalah cara menyajikanbenda oleh gambar pan-
dangan tunggal (lihat Bab 5). Untuk "huruf-huruf" ISO 309812(Lettering-Part
Z: Currently used Characters) telah mempersiapkan angka-angka dan huruf-
huruf (abjad) atau ISO 3098/II, huruf Yunani dsb, terutama ditulis dengan
bantuan sablon huruf (lihat Bab 2).
Dalam "Ukuran dan tata letak pada kertas gambar" cara-carayang dipakai
untuk gambar yang dapat dibuat film mikronya, harus diperinci secara tcliti
( l i h a tb a b 3 . 1 . 1d a n l 6 . l ) .
Harga-hargayang diutamakantelah diperinci dalam "Skala" (lihat Bab 16.3).
"Cara-cara untuk menunjukkan konligurasi permukaan dalam gambar"
telah memperinci penunjukan kekasaran permukaan dan arah bekas pemesinan
dari suatubagian denganlambang(lihat Bab 15).
"Pengelasan:Penyajian dengan lambang dalam gambar" telah menentukan
lambang-lambanguntuk lasandalam gambar(lihat Bab l8).

b. Kegiatan SC 5 (Memberi Ukuran dan Toleransi)


SC 5 telah menangani hal ukuran dan toleransi, dan mempunyai tugas kerja
sepertipada Gb. 1.12.Penggolongannya adalahsbb:
l) rnemberi ukuran dan toleransi.
i-t:l-'r,
ri,,{iailtK.erjaiSOiTCl0 (GiunbarTek:rik)
tl

- - -*--"----*---".l
l--
Li"- : )al:lr":lasalrmuiri, I
_-___J

,ili!. I"ll$ [rii:r,ii- t0lSC 1-


,,rutrrr_i-.iudul
pekerjanndan sistim+istimnya.
ir.!t ur,::rertikel, Judul, nomorreferensistandaratau dolumen krrja).

2) toleransi bentuir dan p,;sisi


{1cler. :s: .lr:cmetrik).
3) memb,eri Lliiriran rJan iiicransi ,:iemr.. , htrsns.
(i) Ir{ertbr:ri ukuran dan fcrleril;1,t
cara penunjukarirLurali lir;dp "rrnL,;i.xeii.hitripelnci
de.rarirIso/fi. r29 dan
standarnyasair i1.Iirej!iiiigclrtirgaudan diperbaiki.,Alasan
utama untuk perbaikan
tersebutacln=i.i:
l) penya{n*.r:rearr ul,,urariunruk bangunanharus diniasukka'.
2) untuk intcrnirsrorralisasi harus dipergunakanlambang sebanyakmungkin,
t2

iP**;;;,;:;;;l
- *:-_T-
,
L:ya':siqr-l
F:l{: ::::s::::i+i: Ysil@rf
II tr.,', n*" oi* l*i.*
kcrtr! 3dr1b;rf
I I
[T:;::.-:::: ,
I

[y,:i{-r--* -* +*-L'il'*:"-!
"j':' i1"yj

,..1r:,1,,.t tilcurniii!i(
J'"1::'
-_.,. .,*I::_- :::l---
I i ' r t 1 " l . r' ., r ' i

Perspektip1x!,( irr l I

Iglo-1-'-ll:f-.t

i liustras;
tekr,i , ,1"I,_J:t__f"l
_ L l"*"
. Oo'nbarterirusan T : rCrrnbartncstn !,--1,*,
i i hi 1 | .jl]r":1J
I

-i
;";., ;';. - ' _ r {"I;; ., '" ,* ,,,"i i .l r.,,,,"",,
,.u,uri
__ iL__-__,---__J lt___-__r
r1

L-1 L,rn,',"ng uil!uk Llck{ro plrting

Gonrbrr bJnlrl\.r ,rlrndrrr I

Cambrr p:'rrr,::
I

: -':r:-g:---]
Garnbar pinrrr &- jendala

Cirr l lt i:ilstirn
$;.nggxrnbaran.

daripiacla ca.[.atarr-calg.t-":,;
;ja];::. s r:i,' b',.irir,:,,i.
F{al ini akan dibahas sesr/;. {ienlin ;:n: rken yang b'aru (iihat Eab 10, ll
oan i/1"
ISC/R 406 mcnsnoiukancara pr:n; r,i,rn [i:i,'.i ' r:.i]ineai:c!ar,:ucluf (lihat tsab l3).
(ii) Fenyajian tolcraiisi i;en[uk, pus:si, te;l5rat cian pr:n.yiinioangan putar (run
out) pad$ gannbar
Toieransi trentuk, prslr:r, i,::rlri,,:lictrairpcnyimpfrnfiarr iLilar) oisebrut "toleransi
geometrik"'" Tole;rrnsi gecmrtnk clari suatu elcrnen {i,itlk, garis sirmbu, perrnukaan
dsb), menent'..&al: derer'*.hqli lalarn mana elerne;iltersetiui liiir:l; iieracja"
1.5 KerangkaDan Bidang-BidangKcrja ISO/TCI0 (GambarTeknik) l3

SC 5 Memberi ukuran dan tolcransi

5.15Bagianuntuk PcrsiapanStandar
ISO, ISOffC IO/SC5 pada masadcpan

5.2Mcmbcriukuran Toleransibentuk 5.7 Memberiukuran dan tole-


ISO/R129 ransi kerucut ISO 3M0

5.1 Penulisantoleransi 5.13, 5.I 4 Penafsiran limit 5.3 Bagian I KeadaanUmum,


dan sudut ISO/R 406 ukuran dan hubungannyade- Lambang, Penunjukan dalam
ngan toleransi bcntuk dan gambarISO I l0l/I
posisi, dan kekasaran per-
5.18Ukuran Fungsional mukaan

5.9 Pcnuniukantolerahsi
sesuaisegistatistik'
5.17 Penunjukan daerah tolc-
ransi yang diproyeksi

5.5,5.19BagianII Prin- 5.10 Dasar dan sistim- 5.8 BagianIII: Mcmbcri


sip Bahan Maksimum sistim dasar ISO/DIS 5.6Toleransiposisi ukuran dan toleransi
ISOll0l/tI 5459 profil ISO/R 1660

pengukurandan masalah-masalahnya
5.1I Dasar-dasar
5.12Pcnunjukandasar-dasar
pcngukuranpadagambarteknik

5..1BagianIV: Conroh-contohprakrisdari penunjukanpadagambarISO/R 166l

Gb. l.l2 Judul drn sistim TC l0/SC 5.

Untuk toleransi geometriktersebutbanyak standar atau rekomendasitelah


dibuat (ISO/R ll0l, ISO ll0l/Il, ISO/R 1660,ISO/R 166l) dtl. Mungkin
dalamwaktudekatakandiserahkanperbaikan-perbaikannya.
Toleransigeometrikini hanya diperinci bilamanadiperlukansaja. Akibat
kemajuanteknologi,toleransitersebutmenjadilebihpentingdaripadasebelumnya
(lihat Bab l5).
(iii) Memberiukurandan toleransielemenkhusus
Dalam hal elemenkhusussepertimisalnyakerucut,cara penyajianukuran
dan toleransinyaharusdiperincisecarajelas,dan harusbergunasecarainterna-
sional, bila tidak hasilnyatidak akan memenuhifungsinya(lihat Bab 13.7).

c. KegiatanSC 6 (Penyajiankhususpadagambarteknik)
Penyajiankhususditanganidalam SC 6, dan digolongkandalam: (l) penya-
jian konvensionalatau disederhanakan
dari bagianmesin,atau elemen-elemen
t4 l" Fungsi Dan Sifat Gambar SebagaiBahasaTeknik

SC 6 Penyajiankhusurpadagambarteknik

Bagian-bagianmesin (DP 64ll)


6.6 Penyajiantitik senteryangdisederhanakan

Elemen+lcnrn mesin 6.22Penyajianpengikat

gambarulir (DP 6410)


6.5 Penyedcrhanaan

6.1,6.20Gambarroda gigi konvensional


ISO 2203

6.10Gambarpasanganroda gigi

6.l2 Cambarporosbintangdan porosbcrgigi


(DP 6413)
konvensional

6.2,6.21GambarpegasISO 2126

6.9 Pegasdan diagramnya

6.3 Penyederhanaangambar bantalan gelinding

6.4 Penyederhanaan gambar perapat (seal) untuk


p e n g g u n a a nd i n a m i s d a n s t a t i s

6.1I Pcnunjukanelemen,sistimdan instrumcn


optik padagambar

5 . 1 8G a n r b a r t e k n i k u n t u k b a r a n g p e c a h b e l a h
(DP 6414)

6.8 Penyederhanaangambar instalasi pipa

6.7 Pcnunjukan pada gambar: Bagian-bagian


yang dihasilkan oleh proses pembentukan
uara-cara memproscs{
6.19 Lambanguntuk menandaipcnjepit
pertama dari benda-bendakerja

(2)penyajiaJi;lXl
mesin, J'T*:'ffiT,'::ff"ffi1up."un
behh,
eremen
optik, saluranpipa, dsb., (3) penunjukancara-caraprosesdalam gambar(Gb.
l.l3). Di antaranya,butir (l) adalahyang terpenting,yangakan diuraikanpada
Bab 16.

d. KegiatanSC 2, SC 3 dan SC 4
Sepertiapa yang telah diuraikanpada Bab 1.4.1.d,bersamaandengansisre-
matika teknologi, pentingnyagambar denganlambang-lambangdalam bentuk
diagramkotak atau flow sheettelah meningkat.Sepertitampakpada Gb. 1.14,
komite yang menanganilambangJambang dibagi dalam 3 sub komite.
1.5 KerangkaDan Eidang-Bi'ir.ng"x(erjaISO/TCI0 {Gambar Teknik) !{

SC 2 Lambang-lambang untuk teknologi "rakunr

2 . 1 L a m t r a n gu n i u k i y l s t a i a shi i d r c l l k d r n p l l e r : r n a t l ki S C

'rg-lambans
ur:ti:k
:::,',:1:.1:'l

3.2Sagianll pe IJv'.ircir.ir1-pctsyara!
lJlilii

, l : , . 1 B a g i a r ri i i L a r n t l . r n gh r n l , r n i ; l e t i i l 5 t ) r i l r s J , { l i / l

--l
i i t i , r , , - I ( i . : r r k r r . n : ! . i ( i r { r 1 5 rj.r:(l rc} { h ; h , t n g { l ; }
.l 2 B r , r 2 : P , t s a r r b aknr n : m a r i !
N I |
,i $ l a n . i : F c n r h u b u n g 1 ! i i r k lq i a n l . . , r p o n u n s a r n b t i n g a n n y a
i'*-i ] I
44 ilah 4 lJ31anr-lratangrenghrrl.:ng d;irr h*l_iungau-"
I ! I
I j
----*-- * h u t r u . r g a r n y : ,i t r S O / l _ r l jl ? t 5?/i I
|t -- -*.,-*_-.--'.--.--_*---J
I ---- -
! i--
yg;,,,titmc rudrrucldk darl rotia grgi
f-.-*, i r t riai, r' '{;;,':" I
|! 1::11 " .:t:-__*.
i--*- is{)/rJ!{
3e5:ill . I
I r =*-'-- -_---_-1
L*j o U IJabl hlekar:rme {ianeva& Ratcher
| 4.9 IiaL 8' Kurtiirq,Loplinggrsekdan rem ISO/DISl9-52/lnlI
-_-_**t

Gb !"14 jr,laiu!dnn r:is{;'yr


r, )i-f i ii',:iC 2, SC .} da,r SC.4.

Lambang untuk teknolog; vak'i:i:i ali;. ':iassjail pokoft: tlari sc 2. secara


resmi, lambanguntuk hiclroiik rJa,i1"nr:rui.r.,
" "-:1,h rliianganidaiam SC 2 ciancii-
1 s1q;.iiiikan
tetapkanoleh ISO 12tra.tctaFiscj\ai:lrii:'r1;, ke T'C i31"
Lambang untuk instrunir:utr;:r;
tlal; dipcislapka-ndaiam SC 3.
Lambang untuk kinenatika 'iiirrapkan oieh sc 4, yang dipakai dalarn dia-
gram rangka (skeleton diagrarn) {iesin. uniuk menjperlihatkan konstruksi dan
fungsi kinematik dari elernenn:lesin.
l. Fungsi Dan Sifat Gambar SebagaiBahasaTcknik

sc 7 (kerangkabaja)dan sc 8 (bangunan)
dimasukkan
dalamIsorrc 10.
Ini ada hubungannyadengangambarmesin dalam masyarakatteknologi
yangsudahsangatmaju,tetapiruangnyatidak mengizinkanuntuk membahas
scluruhnyadi sini.
BAB 2, GARIS DAN HURUT DATAM
GAMBAR

2,1 Garls
Dalam gambar dlpergunakanbeberapajenis garis, yang masing-masing
mempunyaiarti dan penggunaannya sendiri.Oleh karenaitu penggunaanuya
harussesuaidr:r]ganmaksuddan tujuannya.

2,1,1 Jenis-jenisgaris
Jenis-jenisgaris yang dipergunakandalam gambar mesin ditentukan oleh
gabunganbentuk dan tebal garis.Tiap jenis dipergunakanmenurut peraturan
tertentu.
Ada empatjenrsgarissepertiberikut:
gans nyala gariskontinu.
garisgores - garispendek-pendek denganjarakantara,
garisbergores- - garisgorespanjangdengangorespendekdi
antaranya.
garisbergoresganda -garis gorespanjangdengangorespendekdi
antaranya.
Jenisgarismenurut tebalnyaadadua macam,yaitu: garistebal,dan garis
tipis. Keduajenis tebalgarisini mempunyaiperbandingan I : 0,5. Tebalgaris
dipilih sesuaibesarkecilnyagambar,dan dipilih dari deretantebalberikut :
0,18,0,25,0,35,0,5,0,'1,l, 1,4dan 2 mm
Karena kesukaran-kesukaran yang ada pada cara reproduksitertentu, tebal
0,18mm sebaiknya jangandipakai.
Padaumumnyatebalgaristebaladalah0,5atau0,7mm.
Jarak minimum antaragaris (.iarakantara garis tengahgaris) sejajar
termasukgaris arsir, tidak boleh kurang dari tiga kali tebal garis yang paling
tebal dari gambar(Gb. 2.1). Dianjurkan agar ruang antaragaris tidak kurang
dari 0,J mm.
Pada garis-garissejajaryang berpotongan(Gb. 2.2) jaraknya dianjurkan
palingsedikitempatkali tebalgaris.
Bila beberapagarisberpusatpadasebuahtitik, garis-garisnya tidak digambar
berpotonganpadatitik pusatnya,tetapiberrhenti padatitik di manajarak antara
garis kurang lebih samadengantiga kalj ,i;bal garisnya(Gb. 2.3).
Garis goresdan garisbertitik yang berpotongan,atau bertemu,harusdiper-
a: Tcbal garis
b; Jarak entara garis
(Dianjurkan nilai miaimum - la)
c: Ruangantara garis

Gb. 2.I J.rak cntara garis-geris.


i8 2. Ga;r", l-ian Fluru[ F-lalamGarnbar

Gb. 2.2 Garis-gnrissej*jar yang sallngberportorugan. -i---


Gh" ?"3 ()nris-ganis yem&rneefiotong
pndn sehmh titik.

i .;-
j-+ i--

Salah

Gb. 2"4 G:urlbar Earis gores dan garis hertitik,

lihatkan denganjelas titik pertcmr.ianriyazrtautitik perpotongannya,sepertipada


Gb. 2.4. Fanjang garis gores dan jarak anl.i"r.'anyapa,iiasatu gamtlar harus sarna.
Panjang ruang antara harus ci"tiruppc:r:.Jt:l;
d;lrrlangan terlalu panjang.

2.1,.2 Fenggunnangaris

Dalam garnbarmesin dipelxunaki , bet,ur'rpa.jenis garis, dalam bentuk dan


't'^r,,,j
tebal sesuaipenggunaannya,scpi)r'rii:l:r 2"1. Garnbar*geimbrarGb. ?.5..
Gb. 2"7 mernperlihatkarrconlch-conr,ofi1,e,,',riunaan.jenis-jenis garis.

2,1.3 Garis-garis yang herhimpilt

Bila dua garis atau lebih yang ber"i:eda-beda.ienisnya


berhimpit, maka peng-
gambarannya harus eiiiaksanakansesuai urutan prioritas berikut (Gb. 2"S):
l) Garis gambar (garistebel kontinu,.jenisA);
2) Garis tidak tampak (garisgorestipis, jenis E)
2 2, Ir;::.:r..!{unif l9

Tabel ?,.tr Macrl6..rnrcsm gr.ris d*il pelrggiranr*nr,r,ra.


R r2Ei
{i5{_}"

(;f,r....r;qi,frs iii,ri, j H1, C,,irs ibi..lail[) !otoni]


j'i;:H ii'lrr.lfllrl i
tL!:l r t , g . u i u r , [ n \I i
i : : ' 1 ' . ' , . 11 e 1 , . ; , 1 i " . 1 i 1 ,
Ir f,:

r; .-__];;;,;,,;;;;- j-;-;;; ; ;;;;",;;,;;;_ -- j


rli,,rl,!ip,rl p,) lt8[i] kl)U.rl5

(,l l l r i l ; r ' : I x r - ; ' ., r r a i l ) , i J i r r q a t .


!,r. ljllI l::la' ii,']lri.r tr, !,q;jil
,.rri! !",irjtii(.
(l 1 1 , ; . ; ; 1 3 , . , |(,! r J i i , i, r i d i i r e i i l ) ,
l<.4- ilciltr k srir tir ili .iel)cliril! L!lbflttuk.
K-5 lagirr Lc,',lr yats btiale oi dopru

l) Carfulni cocok untuk gambl yangdiproduliridelgan rrrcsin,


2) Walaupuntcr<lapat duo macut grris,tiap lc;rbai rr:,:nakalhanyasalu rrtacdrn
saja
UangjBndicampur:,'.

3) i,-i,tg c!rlr."rrb:tl peda ujung-ujungnyadan


Garis potong (garis be:"g,:-lr.:s,
tempat-tempatperubahanalah, ierrisIi;
4) Garissumbu (garisbergcrqs,icnisr; I
5) Garis bantu,garisukur ilarrgarisrrs , igans tipis kontinlr,ienisB).

2.2 Huruf-huruf

Dalam gambar huruf-huruf, &:ti.i1i:, ri:r .,i-..l ,"; .i',lngi-larnhangdipergu!rakan


untuk memberi ukuran-ukurrtr] {ir"li i a;:.ni:iii i ,,.*. i ,-isb.,
Jr sain;-ring
galnbar-
"
gambar itu sendiri.
ciriciri yangporlu pactairr:ruf. .- ;rngkapaos gariitrarteknik,ialah:
-Jelas
-Seragam
?fr ,1

(62i- -;
| -',

\l

i.riJ

.' i:;,.'.i;g4;;1 k'harl *irrri tii!4c8frll-


]1. ilr gniis.
i'il,i"ts:l"l

.Jrir *tn. j*rulti gnris,


:i,.jr:r.

^)..
l1'

i+
\
.\-

- -x.t

Gb.2,7 FenggunaaitkhsrsCr'ii{''r,'irr"t
jenis gnris. ,;,.1.., 1;:i,ii:!]$ft9 berifftpil

-Dapat dibuat rnicrolii;,, i, r;itlii{.:: t-

Oleh karena iti-lhLr''ira i.i:p.iiultlli'" tlengan cerinat dan jelas,


agar Supayatidak nrr:',,,,,,: I'r. i ,r,',:,.
l.:irr_:i.t
t'jrtli-)ar vang br:rbeda-
beda.Angka-angi(a0:ir, ,';:,.,,.;;ri'ii;lt melimbLilkAn
keraguanantara mercke .- , l'r,i" I t:-!litn,

2.2.1 Bentuk fuirvr,t'

Bentukhurut'r r, lj.riam tSO 3Cq8/1--1974


diberikan cohtoh"u'cr,r', : i,r' li ' ir; ,-trrtukhuruf miring
dansaturintl'i :,',i ' ii:t!'l s?ilagaigaurbaran
* Di sini hi;ri,s . , :,
2l

yang ditulis dengail bantua:l l, ' '' . 'l {,lontoh dari standar
','
Jepanguntuk tulisanta.ngan c,ii...i,,,' ;-r i, \

(;b, t.i;

l0 mm

Emm

5.3mm

5mm i !l t

.4 mm

3,2 mm (t :, it.J
2.5 mm J.; .i,' f
2mm

2.2.2 Ukuran huruf

Tinggi h dari hij.'1.,'i' ,', ,ri.'r{nil. Daerah standar


tinggi huruf adalah strb:
2 r 5 , 3 r 5 , 5 , 7 ,l o , l d ' , ' :
Angka Perbandingan ,rriruf, diambil dari per-
bandingan ukura.nken;.ii):r l
2. Garis,San bluLruf
f)alanrGambar

Tinggi ft (tinggi hurul'besar) cjair c (tinggi huruf kecil) tidak boleh kurang
dari 2,5 mm. Ini berarti bahwa t'iia lerdapat gabungan antara huruf besar dan
kecil, denganhuruf kecil setinggi2,5 mirl, maka fr akan menjadi 3,5 mm.
'j,ll4
Tabel huruf d ditentukan oli:ir 'lua pert-randinganstandar dlh, dan l/10.
Perbandingan yang dianjurkan untuk tinggi huruf-huruf kecil, jarak antara
huruf-huruf, ruang minimum antara garis dasar dan jarak antara perbatasan-
perbatasandiberikan pada Table 2.2.

i'ahx:[2"2 i]'*ll;;rrdr rgaruhrurufyang dianjurkan.

-l!,5,il;
r*1" $:lAf\'1 t \a"J ,rnl !
-- --F -f

iR
l
il. €l
a
a
t _ - . _ - ,_ . , , , i-
H u r u fA ( d : h l t { )

Sifat

Tinggi huruf l0 t4 20
Tinggi huruf besar '1
Tinggi huruf kecrl l0 14
(Tanpatangkaidan kaki)

i Jarakantarahuruf a lr I 0,35 0,5


(2".r1'"il 0,7
'l I 1,4 2 2,8
Jarak mtnlmumantara lr { . 2 0 r + r l / 1 1 , . 5\ l0 14 028
I
I garrs I

I Jarak minimumauta.ra (6,r, /, I 1,05 1.5 2,1, 3 4,2 6 8,4


I Perkataan I

I Tebal huruf r

Calatan'. Jarak antario dua huruf rr triil' i likurangr setclgahnya, bila mana ini memberi efek
v i s u a l y a n g l e b i h b a r l i ; s r i , ; : t i u : r s , r l r r . yLaA , T V L l s b . d
, . h . i . a . s a m a d e n g a nt e b a l h u r u f
d.

HurufB(d=hlta)

Tinggi huruf 5 10 20
Tinggi huruf besar
Tinggi huruf kecii 3.5 7 l4
(Tanpatangkaidan kaki

Jarak antarahuruf I t,4 2 2,8 4


Jarak minimumant:rra 7 0142028
gans
Jarak minrmumanj-ara 1 4,2 6 8,4 1,2
perkataan

$.15 0.5 0.7

Catatan: Jarak entalJ ,ilt.i:rhrrt'i.ri f , { r l r l t l l i i u r x i i g r s e t e n g a h n y obiia , mana ini membcrr cfek


visual yang ielrrn 6i;1;!;,
;., i i i , r j , , i : r ) ' dL . , r , ' t r ' Vd s U . ,J / r . l. a. sama dengan tebal huruf
d.
BAB 3. ALAT-ALAT GAMBAR DAN
PENGGUNAANNYA

3.1 Alat-alat gambar

Alat-alat gambar yang dipergunakandalam bidang gambar mesin terdiri


ataskertasgambar,potlot gambar,kotakjangka,penggaris-T,sepasang segi-tiga,
sepasang mal lengkungan,mal bentuk,mistar skala,busur derajat,penghapus,
pelindungpenghapus,pita gambar,mesingambardan alasgambar.

3.1.f Kertasgambardan ukurannya

Sesuaidengantujuangambar,bermacam-macam kertasgambardipakai,seperti
misalnyakertasgambarputih, kertaskalkir, film dsb.

(o) Kertas gambar untuk tata letak: tJntuk gambar tata letak dengan potlot
dipergunakankertas gambar putih biasa, kertas sketsa atau kertas milimeter
yangbermutubaik dan dapatmudahdihapus.

(D) Kertas gambar untuk gambar asli: Gambar asli digambar di atas kertas
kalkir, karena gambar cetak biru (blueprint) atau cetak kontak (contact print)
dibuat langsungdari gambartersebut.Untuk gambarpotlot dipergunakankertas
kalkir kasar,sedangkanuntuk gambartinta dipergunakankertaskalkir mengkilap.
Mutu kertas yang dikehendakiadalah tahan lama dan tahan lembab, mudah
untuk gambarpotlot maupuntinta, dan mudahdicetakkembali.
Kertas gambar yang dipergunakanmempunyai ukuran-ukuran yang telah
dinormalisir.ukuran yangpaling banyakdipergunakanadalahdari seriA. SeriA
ini mempunyaiukuran standaryang dinyatakandenganmembubuhkan0 (nol)
di belakanghuruf A, dan ukuran-ukuranyanglebih kecil denganmembubuhkan
angka I sampaidengan4. Ukuran standar,yaitu A,g, mempunyailuas I m2,
denganperbandinganpanjangterhadaplebar sebagaiJ7: l. ukuran-ukuran
berikutnyadiperolehdenganmembagiduaukuranyangmendahuluinya. Misalnya
ukuran d 3 mempunyaisetengahukuran A,2, dan sebagainya. Untuk jelasnya
ukurankertasgambardari seriA ini dapatdilihatpadaTabel3.l. padaumumnya
kertas gambar diletakkan dengansisi yang panjangmendatar,kecuali untuk
kertas ukuran A 4, yang sisi panjangnyadiletakkanvertikal. Pada Tabel 3.1
diberikanjuga ukuran garistepi dari masing-masing ukurankertas.Hal ini akan
dibahaslebih mendalampadabab 16.2.

(c) Film gambar: Film dibuat dari polyester atau cellulose triacetate, dan
dipergunakanuntuk gambaryang teliti, di manakeawetannyasangatdiperlukan,
sertatidak boleh memuaimaupummenyusut.
u 3, Alat-Alat Gambar Dan Penggunaannya

Tabel3.1 Lambangdan ukurankertasgambar.


Lambang AO AI ^2 A3 A4

axb 8 4 t X I 1 8 9 594x 841 420 x 594 297 x 420 210 x 297

c mtn 20 20 l0 l0 l0

Tanpatepijepit 20 20 l0 l0 l0
d min
Dengan tepi jepir 25 2J ,L) 25 25

3,1.2 Pensilgambar

lIntuk gambar pensil diperlukan bermacam-macampensil gambar yang


bermutu.Akhir-akhir ini potlot gambaryang dapat diisi kembali (atau pensil
mekanis)dipergunakan secaraluasdaripadapensilbiasa.

(a) Pensil biasa: Pensil gambar digolongkanmenurut kekerasannya,yang


dinyatakan oleh gabunganhuruf dan angka. Ada tiga golongankekerasan
pensil,yang masing-masing dibagi lagi dalam tingkatan kekerasan.Golongan
tersebutadalahkeras,sedangdan lunak,berturut-turutdiberi lambangH (hard),
F (firm) atau HB (half black)dan B (black).Tiap golongandibagi lagi dalam5
tingkat kekerasan,yang dinyatakandenganangka. Golongankeras dari 9Ftr
sampaidengan4H; golongansedangdari 3H sampaiB; dan golonganlunak dari
28 sampaidengan78. Sayangsekaliderajatkekerasan pensilini belumdinornnal-
isir sepenuhnya. Jadi pensilF dari satu merek mungkin mempunyaikekerasan
pensil2H dari mereklain. Olehkarenaitu dianjurkanuntuk menggunakan satu
merek potlot sajaagarsupaya lebihmengenal derajatkekerasannya. Jangansekali-
kali menggunakan pensiltulis untuk menggambar!
Untuk menarik garis dengantebal--di sini artinya tebal tidak samadengan
hitam-ujung pensilharusditajamkansepertitampakpada Gb. 3.1. Jika diper-
gunakanujungpensilyangkonissepertipadaGb. 3.1(a),pensilnyaharusdiputar
pelan-pelanwaktu menarik garis. Dengandemikian akan didapat hasil garis
yang sama tebalnya.Untuk mendapatkanujung berbentukbaji sepertipada
Gb. 3.1(b),harusdipergunakan sebuahkikir atau kertasampelas.

(D) Pensilyang dapat diisi kembali dan pensil mekanik: Dengan menggunakan
pensilyang dapatdiisi kembali,waktu untuk merautpensilmenjadiberkurang.
Ukuran isinya sama denganisi pensil biasa. Penajamannya dapat dilakukan
denganpisau,kikir atau kertasampelas,sepertipada pensilbiasa.
Sekarangini terdapatisi potlot denganukuran-ukurantertentu, yang di-

(e) Brii

O) Tirus
Gb. 3.1 Bentuk ujung potlot.
3.1 Alat-Alat Gambar 25

(b)

Gb,3.2Pot|otgombarye!!gdspstdiisikembalidanpotlotmekanis.

sesuaikandenganukuran tebal garis.Denganmenggunakan pensilmacamini,


yang disebutjuga sebagaipensil mekanik, tidak perlu lagi penajaman' karena
ukuiunnyotidak akan berobah.Ukuran-ukuran yang ada ialah 0,3, 0,5, 0,7 dan
0,9 mm, dan kekerasannyadapatdipilih dari HB atau F, H, 2H dan 3H. Karena
ukurannyayangkecilini, penggunaannya harushati-hati,agartidak patah.

3.1.3 Kotakjangka

Perlengkapanini adalah yang terpentingdan yang berhargauntuk meng-


gambar.Kotak jangkayang sederhana harusberisipaling sedikitsebuahjangka
besar, yang mempunyaiujung yang dapat ditukar-tukar,yaitu ujung untuk
potlot dan ujunguntuk tinta; sebuahalat penyambunguntuk membuatlingkaran
t.rur; sebuahjangka Orleon atau jangka pegas;sebuahpena penggaris.Di
sampingini ada kotak jangka yang lengkapdan mahal, dan ada yang sedang.
Gb. 3.3memperlihatkan sebuahkotak jangkayangagaklengkap'

(a) Jangka:Ada tiga macamjangka yang dipergunakanuntuk menggambar,


iergantungbesarkecilnyalingkaranyang akan digambar.Jangkabesaruntuk
*Jnggu-bur lingkarandengandiameter100sampai200mm, jangka menengah
untuk lingkaran:dari20 sampai 100mm, dan jangka kecil untuk lingkaran 5
sampai30 mm. Di sampingini terdapatsebuahjangka untuk membuatlingftaran
Ada dua macamjangka
denganjari-jari kecil,sepertimisalnyauntuk pembulatan.

Gb.3.3 KotakJrnglr.
3. Alat-Alat Gambar Dan Penggunaannya

untuk ini, yaitu jangka pegasdan jangka Orleon. Dengan alat penyambung
dapat dihasilkan lingkaran denganjari-jari 250mm. Jika diinginkan lingkaran
denganjari-jari yang lebih besar,maka dipakaijangka batang,sepertipada Gb.
3.5.Alat ini dapatdipakaiuntuk pensilmaupununtuk tinta.

(D) Jangkapembagi:Gb. 3.6 memperlihatkansebuahjangka pembagi.,{lat ini


digunakan untuk memindahkanukuran, atau sesuaidengan namanya untuk
membagisuatugaris lurus dalam beberapabagianyang sama,atau untuk mem-
buat tanda-tandajarak yang sama.

Affi
tul
l'1
mfi lil
|]-l
A

V
V
l|Hflirufl cb36,Y"p
(a) Jangka beser (b) Jengkasedrng (c) Jrngkr peges

Gb. 3.4 Mrcrm-mrcrm iangka.

Gb.3.5 Jangh htug. Gb.3.7 PeqgarirT.

3.f.4 Macam-macam
penggrris

Untuk menggambardipergunakanbeberapamacampenggaris.

(a) Penggaris-T:sebuahpenggaris-Tterdiri dari sebuahkepaladan sebuahdaun,


Gb. 3.7. Garis-garishorisontal ditarik dengan penggaris-Tini, dengan mene-
kankan kepalanyapada tepi kiri dari meja gambar, dan menggesernya ke atas
atau ke bawah.
Supayahasil dari garis-garisdapat sejajarbetul, kepala dari penggarisini
3.1 Alat-Alat Gambar LT

harus betul-betul diikat Pada daunnya. Telitilah hai ini sebeiuin mulai
menggambar!
Penggaris-Tini mernpunyaiukuran yang disesuaikandeng*r"ruku;';orirneja
gambar. '

(D) S,rrdrr?c; Sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku samakaki" dan se"ouah
segitlga siku 60', denganberbagaimacannukuran harustersediadalarnruang
gambar.Uk'rransegitiga ini ditentukanolehpanjangi, lihat Gb" 3"8,darrbcrkisar
antara100sampai3CIJ rnm.

i'ang tidail ,Sapat


(c) Mal lengb,ng.an;Untuk menggambargaris-garislengkunp.:
dibuat denganjangka,dipergunaX<.annnallengkungan.S*prasangmal lengkungan
yangbiusadiperlihatkanpada Gb. :i.u).

'nial.-rnal
@ Mal bentuk' Untu.kmernbuatgarnbarsecal'acepatniperganakan
bentuk.Satudi antaranyaterdapatpadaGb" 3.10.Masihadamacarn-uracammal
bentuk, sepertimisalnyauntuk menggambarlambang-larnbangda.iambidang
elektroteknik,ganbar mur, dan lain sebagainya"

3.f.5 Alat-alat laln

rli sairnpiilgalat-aiat
Berbagaimacamalat dipergunakanuntuk rnenggarnirar',
yangtelahdibahassebelumnya.

(st1t-s,D)
I r'---'i <+\ /--=i-\

P:t+-';'(."{9
fib" 3.9 Mnn lewgkromgnn"

G b . 3 . 8 Segi-tiga.

l2 3 4 S O

Gb.3.l0 Soblonhentuk,
'1..
28 4 i , i . $ . J n t { . - , i i l i r , i - r .i:l ra n . i , L n g g i , : a t . j i . r , i f i j ; ?

(a) Mistar skals; {jntui< gam}ar rnesrrrdipergunalian mista.r'skala dari barnbu


jrnn,,ro;irj-.iaLrJi[; lnrn. {.*l sampingini
atau plastik, yang p;llEngny* l'i;!iiil ,i_li.ir
terdapat pula nristai'skala.ddileirrl perarrip?og:e6ilii;:a :ie.;.p:rn u.t(urarrjang
diperkecil(Gb. 3.1I .!,

(b) Busur derajat: Brlsur deraiat etrltruat


ei;rniogaln, yartuirlumiriiurn,atau plastik.
Biasanyabusur derajatini rnempuny:iril.l:irls-;::rr:prrrrLni,;'rdar.i{! " sampaidepgi_n
180" (Gb.3.12).Denp,alr rrlail ,n*rril-ragi
eiai uri ri:lp;,1irtIKtu"s:uriur sudut.

(c) Penghapus: {.Jiiti.rl ri.r,'r-.,i,r,;iiil1{ . i , 1 i 1 r! i; il { ' i i r i i j ' ) i , . , r i r ; , 1 1 'p1e1n1g h a p u s


;,'1,-l'js
dengan mutu Vau'j t,eit- l\rirr i'eir1;lr,pr.l.,: y : r r r 1tql i i : : ' , i t , i ; r r ik ; l r . c f .d a n a d a
,vang
dibuat ciari plasirit. r-er)!.iiti,!r(ur ., !,::i ;tr:i Itli !rs i-lrt,;..! ii1:.:;yr'llilgrrgkan garis atau
g a m b a r y a n g t i " [ : r i /t:i r r , r ,1r " , . . : : i ' ,] , , . -,-;,..'sirtr r.;I'i:r:!'rii. {- ;ftltk mengh!}aitg-
k a n g a r i S a t a u g i t i l i , ; , l : r , , . i r :,ir i 1 , , . , ' , , . , i l , , r 1 , : , i ' l ' : j \ i ; . l f : p _t t- l f U S U - ; -

(d) P e l i n d u n g p c n g l ' r . u p ' t . r " " l ' 1 , ! l r r r i i ll li tr;i t i i l l a l r r i l i n i , u p a L ' a i b i l a k i t a i n g i n


menghilangkan ga.risyang bcr,:lclcatan.i-)cnganallf ini gals garis yang perlu dapat
terlindung dari penghapllsan. ldanya galir;, atau baqran garis yang salah clapat
'dihapus.
Seperti tamiliri( par.iil (-:'b. I i i"*ri:,rl'irrr:f : !.l.rl.:\riint-:?tlpun/aibertragai
bentUk lUbang l-'len;jatrlleit:rr,ri-iirL:,lt L :L.i ) Ii:g t.;":,.:ii,,ii.li!. d.apat dillndUngi dan
hanya bagian yang harus rlibu.lirg 13,1r:,r11 prarlalut;lng.

(e) Pita garnbtt"' [.,riirnl,


tidak lagi <lipe;ri,,unlti,:iur
r

\-E"*i *r- - "


-*r,>-

Gb, 3.1X 5;'listaci;;irniii

f::

Gb. 3.13 Felinrnulerg


pe:iglrnpus.
3.1 Alat-AlatGambar 29

dan akan mengganggupergerakanpenggaris.Sekarangterdapat pita gambar


yang akan menempelkankertas gambar pada papan gambar.
Jangan mempergunakanpita rekat (cellotape),karena daya rekatnya yang
terlalu kuat akan merusakkertas gambar bila ingin melepaskertas gambar dari
meja gambar.Pita gambar mempunyaidaya lekat yang cr-rkupuntuk menempel-
kan kertasgambar,dan tidak akan merusakkertasnyajika dibuka.

(f) Alas kertas gambar: Jika kertas gambar diletakkan la.ngsungdi atas papan
gambar,akan terdapatbekas-bekas garis dan tusukanjarum dari jangka. Hal ini
kadang-kadangakan mengganggupada saat kita rnenggambar.Untuk meng-
hindarkan hal ini di pasaranterdapatalas kertasgambar dari plastik lunak. Ada
juga vang dibuat dari karet magnetik. Untuk menempelkankertas gambarnya
tidak dipakai pita gambar, melainkan pita tipis dari baja tahan karat. Yang
terakhir ini sangatmudah penggunaannya.

(g) Pupangumburtlan mejagambur: Papan gambar hanrs menrpunyaipermukaan


yang rata dan tepi yang lurus, di mana kepala dari penggaris-Tdigeser.
Fapan gambar dibuat dari kayu pohon cernara,kayu pohon linde, kayu lapis
(plywood) atau hardboard. Ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas,
misalnya untuk kertas ukuran A 0 mempunyai ukuran 1.200mm x 900mm,
kertas ukuran A 1 mempunyaiukuran 600 mm x 450 mm. Belakanganini terdapat
papan gambar yang telah dilapisi denganalas kertas gambar.
Papan gambar ini dapat diletakkandi atas standaryang dibuat khusnsuntuk
tujuan ini. Standar ini dapat dirubah-rubahkcdudukarrnya.I'ada Gb. 3.14
tarnpakscbuahstandarpapangambaryang sederhana, yang hanyadapat merubah

Gb. ,i.14 1\lejagambar sederhana. Gb. 3.15 Meja ganrbar.


30 3. Alat-Alat Gambar Dan penggunaannya

kemiringannya,sedangkan Gb. 3.15menunjukkansebuahstandarpapangambar


yangdapatdiatur ketinggiannyamaupunkemiringannya. Papangambarkhusus
yang dipasangdi atassebuahstandardisebutjuga meja gambar.Papangambar
yangsederhana dapatdiletakkandi atasmejabiasa.

3.1.6 Mesingambar

Mesin gambar adalah sebuah alat, yang dapat menggantikanalat-alat gambar


lainnya, sepertibusur derajat, penggaris-T,segi tiga dan ukuran.
Sebuah mesin gambar dilengkapi dengan mekanisme gerak sejajar, yang
terdiri dari 4 batang penghubung(link) seperti tampak pada Gb'3.i6. sepasang
batang penghubungdipasangsecaratetap pada sebuahala(, yang dapat dipasang
pula pada papan gambar. Pada pasanganyang lain ditempatkan sepasangpeng-
garis tegak lurus, dan dapat diputar pada sudut yang dikehendaki. Dengan alat
ini dapat ditarik garis-garissejajar, dan garis-garistegak lurus dengan mudah.
Di samping mesin gambar jenis mekanisme batang ini, terdapat mesin gambar
yang tidak menggunakanbatangpenghubung.Sebagaigantinya dipakai roda-roda
dan pita baja. Mesin gambarjenis ini dapat dilihat pada Gb. 3.17.
Pada Tabel 3.2 terdapat jenis-jenismesin gambar yang ada di negeri .Iepang,
yang telah diperinci oleh standar JepangJIS.
Penggarisyang dipasang pada mesin gambar ini dapat dilepas dan diganti
dengan penggaris yang mempunyai ukuran dengan bermacam-macam skala.
Misalnya2: l, l: l, l:2,5,1 : 5, dsb. Bahanyangdipakaidapatberupakayu yang

s
Gb. 3.16 Mekrnisrnebatangdarl seburhmesin Gb. 3.17 Mcdn ganrbarpite.
gamber.
Trbel 3.2 Jenis-jenisMesin Gambrr.

Kombinasi skala
Jenis Lambang Daerah kerja
P (Jenis-Pita) L (Jenis-Batang)

(mm)
JenisA0-L AO-L > 1000 400L-250L 500L-300L
J e n i sA l - L AI-L > 800 400L,250L 400L-2s0L
JenisAl -S AI_S > 710 300s- 200s 300s- 200s
Catalan'. ( l ) LambangA0 dan Al masing-masing d i p e r g u n a k a np a d a p a p a n g a m b a rj e n i s A 0 d a n A l
(2\ L a m b a n g L d a n S m a s i n g - m a s i n gm e n u n j u k k a nj e n i s b e s a rd a n k e c i l .
T i a p j e n i s m e m p u n y a ip e r a l a t a n n y as e n d i r i .
3.2 PenggunaanAlat-Alat Gambar 31

Gb. 3.18 Mesingamberkereta.

dilapisidengansejenisplastik,di manaterdapatgoresan-goresan
pembagiukuran,
atau seluruhnyadibuat dari plastik tembus cahaya'dengan goresan-goresan
yangsama.Yangterakhirini dapatjuga dipakaiuntuk menarikgarisdengantinta,
sedangkan penggarisdari kayu mempunyaipenggariskhususuntuk ini.
Belakanganini terdapatmesingambarkereta,yang dapat dilihat pada Gb.
3'18' Pada mesinini pasanganpenggarisdan alat putarnyaditempatkanpada
sebuahkeretavertikal,di mana penggarisnya dapat digerakkansecaravertikal,
dan seluruhnyaini dapat digerakkansecarahorisontalpada kereta horisontal.
Mesingambarjenispita danjenisbatangdisebutjugajenislengan,berbedadengan
jenis kereta.Jenisyang terakhir ini mempunyaikonstruksiyang lebih kuat
dan
kekar dibandingkandenganjenis lengan.Di sampingini kedudukanpenggaris
dapat dikunci pada kereta vertikal, sehinggamemudahkanp.nggu^burun
bagian-bagian yang simetris.Mesin gambar kereta ini memerlukanluas yang
lebih kecil dibandingkandenganmesin gambarjenis lengan,karena bagian-
bagiannyamenonjolkeluar dari bidang papan gambar.Oleh karenaitu mesin
jenis ini makin banyakdipakai, terutamadalam ruang gambardenganjumlah
mesingambaryangbanyak.

3.2 Penggunaanalat-alat gambar

Gambaryangbaik hanyadapatdihasilkanolehseorangyangdapatmenguasai
teknik menggambar, dan dapat mempergunakanalat-alatgambai denganbaik.
Di bawah ini akan dijelaskanmengenaipenggunaanalat-alat gambar secara
tepat,dan teknik menggambar.

3.2.1 Cara menempatkan


kertasgambar

Kertas putih biasadiletakkandenganmuka yang halusmenghadapke atas.


Ukuran kertasharusdisesuaikan denganbendayang akan digambar.Di mana
kertasgambarakan diletakkandi atasmeja gambar,tergantungdari jenis meja
gambaryang dipergunakan. Kertas gambardiletakkandekat pada sisi kiri dan
sisi bawahpapangambar,jika dipakaipapangambarbiasa.Hal ini tidak dapat
dilakukan pada mesin gambar, karena kepala mesin gambar memerlukan
tumpuan.usahakanlahagar tepi atas kertasgambarsejajardenganpenggaris.
Kemudiankertasgambardilekatkanpada papangambardenganbaniuan
latu
32 3. Alat-Alat Gambar Dan Penggunaannya

Dckat pada
tepi kiri

Kcrtas gambar

Gb.3.19 kerru grmbrr.


"Tn",."

payung atau denganpita perekat,menurut urutan yang diperlihatkanpada


Gb.
3.19,dan usahakanlahagarkertasbetul-betulrata di ataspapangambar.

3,2,2 Memindahkanukuran

Gambar teknik yang baik dan tepat sangat tergantung pada cara peng-
gunaan mistar ukur atau mistar skala yang tepat pada waktu
meneniukan
ukuran. Gb. 3.20memperlihatkanbagaimanacara yang tepat untuk menentukan
ukuran pada gambar.Mistar diletakkan sesejajarmungkin pada garis di
mana
akandiletakkanukuranyangdiinginkan,dan denganmenggunatanlensil
dengan
ujung yangtajam buatlah goresankecil tepat di hadapantunoubagi yang
diingin-
kan, dan tegaklurus,sepertitampakpadaGb. 3.20(;).Jika diinginkanketelitian
yang lebih tinggi, tanda dapat dibuat dengantusukanjarum,
sepertipada Gb.
3.20(b), atau dengan sebuahkaki dari jangka pembagi. Jangan sekallsekali
memindahkanukuran langsungdari mistar ukur dingan jangka pembagi,karena
ini akan merusakmistar ukurnva!

(e) (b)
Gb. 3.20 Crn mcnindrhken ukuren.
3.2,3 Menggambargaris lurus

Garis lurus mendatar ditarik dari kiri ke kanan, sedangkangaris vertikal


ditarik dari bawah ke atas. Garis sembarangditarik dari kiri ke kanan. Hal
ini
dapat dilihat lebih jelas pada Gb. 3.zr(a). Garis lurus dapat ditarik
dengan
penggaris-T, ataudengansegitiga.Denganalat-alatini tidak hanyagarismendatar
dan tegaklurus yang dapardigambarsepertitampakpada Gb. r.zrluy dan (c),
3.2 PenggunaanAlat-Alat Gambar 3t

Gb. 3.18 Mesingembu kereta.

dilapisidengansejenisplastik,di manaterdapatgoresan-goresan
pembagiukuran,
atau seluruhnyadibuat dari plastik tembus cahayadengan goresan-goresan
yangsama.Yangterakhirini dapatjuga dipakaiuntuktnenarikgarisdengantinra,
sedangkan penggaris dari kayu mempunyaipenggariskhususuntuk ini.
Belakanganini terdapatmesingambarkereta,yang dapat dilihat pada Gb.
3.18' Pada mesinini pasanganpenggarisdan alat putarnyaditempatlan pada
sebuahkeretavertikal,di mana penggarisnya dapat digerakkansecaraurriikul,
dan seluruhnyaini dapat digerakkansecarahorisontalpada kereta horisontal.
Mesingambarjenispita danjenisbatangdisebutjugajenislengan,berbedadengan
jenis kereta.Jenisyang terakhir ini mempunyaikonstruksiyang
lebih kuat oan
kekar dibandingkandenganjenis lengan.Di sampingini tiauaukan penggaris
dapat dikunci pada kereta vertikal, sehinggamemudahkanp.ngju^6-urun
bagian-bagianyang simetris.Mesin gambar kereta ini memerluian-iuu, yung
lebih kecil dibandingkandenganmesin gambarjenis lengan,karena bagian_
bagiannyamenonjolkeluar dari bidang papan gambar.Oleh karenaitu mesin
jenis ini makin banyakdipakai, terutamadalam ruang gambar
denganjumlah
mesingambaryangbanyak.

3.2 Penggunaanalat-alat gambar

Gambaryangbaik hanyadapatdihasilkanolehseorangyangdapatmenguasai
teknik menggambar, dan dapat mempergunakanalat-alatgambardenganbaik.
Di bawah ini akan dijelaskan mengenaipenggunaanalai-alat gambir secara
tepat,dan teknik menggambar.

3.2.1 Cara menempatkan


kertasgambar

Kertas putih biasadiletakkandenganmuka yang halusmenghadapke atas.


ukuran kertasharusdisesuaikan denganbendayang akan digambar.Di mana
kertasgambarakan diletakkandi atasmeja gambar,tergantungdari jenis meja
gambaryang dipergunakan.Kertas gambardiletakkandekat pada
siii kiri dan
sisi bawahpapangambar,jika dipakaipapangambarbiasa.Hal ini tidak dapat
dilakukan pada mesin gambar, karena kepala mesin gambar memerlukan
tumpuan.usahakanlahagar tepi atas kertasgambarsejajardenganpenggaris.
Kemudiankertasgambardilekatkanpada papangambardenganbantuan
latu
32 3. Alat-Alat Gambar Dan Penggunaatrnya

Dekat pada
tepi kiri

Kcrtas gambar

Gb, 3.19 Peocmprtrn kertrr grmbrr.

payung atau denganpita perekat,menurut urutan yang diperlihatkanpada


Gb.
3.19,dan usahakanlahagar kertasbetul-betulrata di ataspapangambar.

3.2,2 Memindahkanukumn

Gambar teknik yang baik dan tepat sangat tergantung pada cara peng-
gunaan mistar ukur atau mistar skala yang tepat pada waktu meneniukan
ukuran. Gb. 3.20memperlihatkanbagaimanacara yang tepat untuk menentukan
ukuran pada gambar.Mistar diletakkan sesejajarmungtin pada garis di mana
akandiletakkanukuranyangdiinginkan,dan denganmenggunatanpensildengan
ujung yangtajam buatlahgoresankecil tepatdi hadapant,-ou bagi yang diintin-
kan, dan tegaklurus, sepertitampak pada Gb. 3.20(;). Jika diinginkan keteliiian
yang lebih tinggi, tanda dapat dibuat dengantusukanjarum, sepertipada
Gb.
3.20(b), atau dengan sebuahkaki dari jangka pembagi. Jangan sekali-sekali
memindahkanukuran langsungdari mistar ukur denganjangka pembagi,karena
ini akan merusakmistarukurnya!

(r) (b)

Gb. 3.20 Crn menindrhken ukurrn.


3.2,3 Menggambargaris lurus

Garis lurus mendatar ditarik dari kiri ke kanan, sedangkangaris vertikal


ditarik dari bawahke atas.Garis sembarang ditarik dari kiri ke kanan.Hal ini
dapat dilihat lebih jelas pada Gb. 3.2r(a). Garis lurus dapat ditarik dengan
penggaris-T,ataudengansegitiga. Denganalat-alatini tidak hanyagarismendatar
dan tegaklurus yang dapardigambarsepertilampak pada Gb. l.zrluy dan (c),
JJ
3.2 PenggunaanAlat'Alat Gambar

Garis horizontal (c) Gsris vertikel


(r) Areh menerikgaris
garislurus.
Gb. 3.21 Menggambar

K
\I/
\t,/-/
;K/ l \ A"

Gb. 3.22 Penggumrnsegitige.

segitiga'
Gb.3.23 Penggunaan

tetapi juga garis-garismiring sernbarangdapat juga digamtar, seporti tampak


paaa CU. g2Z, Ga{s-garissejajarmiring dapat digambardengansepasangsegi
iiga, sepertitampak pada Gb. 3.23. Pekerjaan-pekerjaan ini dapat dipermudah
oleh mesingambar.

3.2.4 Menggambarlingkaran

Lingkaran-lingkarankecil digambarsekaligusdenganjangka kecil' sedangkan


lingkaran-lingkaranbesardigambardalam dua tahap sepertitampak pada Gb'
3.24.
Dalam menggunakanjangka harus diusahakanagar supayakedua kakinya
berdiri tegak lurus pada 'kertas gambar, dan tekanlah dengan tekanan yang
konstanuntuk menghasilkantebal garis yang sama(Gb' 3'25)'
Dewasa ini terdapat sablon lingkaran untuk menggambar lingkaran-
lingkarankecil (Gb. 3.26).Hal ini tidak hanyamempennudah,tetapimempercepat
waktu menggambar.
34 3. Alat-Alat Gambar Dan Penggunaannya

Cb.3.24 Arrh pcnggrmbrrrn scburhlingkerrn bear.

(b) Cara menggrmber ling-


kenn beser dengan
jangke beser dan bateng
penyambung

(r) Jangkr besar

Gb. 3.25 Care menggrmbarlingkaran.

Garis

Garis
sumbu

Gb. 3.26 Seblonlingkarrn.Tsnde-tsndsherusberimpitdengan


garis sumbu.

Gb. 3.27 Fenggunran mal.


Alat-AlatGambar
3.2 Penggunaan 35
Garis lengkungdigambardenganbantuansebuahmal. Cara penggunaannya
diperlihatkanpada Gb. 3.27.Bagianluar maupunbagiandalamdari mal dapat
dipergunakan.
Pada umumnyasebuahgaris lengkungtidak dapat diselesaikandengansatu
tarikan.Bagilahgarislengkungtersebutdalambagian-bagianyangcocokdengan
mal. Bagian-bagiantersebut satu denganlain harus sambungmenyambung,
sehingga diperolehsebuahgarislengkungyanglicin (smooth).

3,2,5 Cara menintagambar

Hampir semuagambardigambardi ataskertaskalkir denganpotlot gambar.


Hasil cetakannyacukup memuaskan.Jika diinginkangambarcetakyang lebih
jelas, baru ditinta. Gambartinta juga lebih menjaminkeawetangambaraslinya.
Untuk meninta dipergunakanpena penggaris.Pina ini diisi dengantinta
gambarsecukupnya. Tebalgarisdapatditentukandenganmemutarmur.bergerigi
padamulut pena.Peganglah penadalambidangmelaluigarispotlot tegaklurus
pada kertas gambar,dan miringkanlahsedikit dalam arah gerak (Gb. 3.28).
Tariklah garisdengankecepatanyangsamauntuk mendapatkan tebalgarisyang
sama.Jika menggunakanpenggaris,atau segi tiga, tempelkanlahpita gambar
di bawahnya(Gb. 3.28) aearsupayatintanyatidak terisapke bawahpenggaris.
Dewasaini terdapatpenggaris dan segitiga khususuntuk menghindarikesukaran
ini.
Untuk mendapatkanhasil gambar tinta yang baik, kerjakanlahanjuran-
anjurandi bawahini.
l. Isilah pena dengantinta secukupnya.Terlalu banyak atau terlalu sedikit
tinta akanmenghasilkan garissepertiGb. 3.29(b).
2. Pertama-tamagambarlah semua lingkaran, busur lingkaran atau garis
lengkung.Lebih mudah menyambunggaris lurus pada garis lengkungdari pada
sebaliknya.Garis potlot harusterletakdi tengah-tengah garis tinta. Lihat Gb.
3.29(a).
3. Semuagaris lurus digambar berikutnya. Garis-garistegak-lurusdigambar
dari kiri ke kanan, dan semuagaris mendatar dari atas ke bawah. Dengan
demikiangaris-garismendapatcukup waktu untuk mengering,dan kemungkinan

A
A
-r
Pcnggarisatau
alat gambarlain

Pita gambar

penapenggeris.
Gb. 3.28 Pengguneen
3. Alat-Alat Gambar Dan penggunaannya

merusakgaris akan berkurang.Garis yang kering juga diperlukan untuk garis


yang berpotongan.Jika tidak maka hasilnyamenjadisepertipada Gb. 3.29(c).
4, Sisidalamdari mulut penaharusseringdibersihkan.
Setelahselesaidiperguna-
kan cucilahpenasampaibersihbetul dari tintanya.
5. Jika ujung mulut penasudahaus,tidak mungkin dihasilkangaris-garisyang
sempurna,karena tintanya mengalirnya kurang lancar. Dalam hal demikian
ujung mulut penaharusditajamkankembalipada batu asahuntuk mendapatkan
bentukyangtepat.Caranyamengasahdapatdilihat padaGb. 3.30.
Dewasaini terdapatpenagambarkliusus.penaini mempunyaiujung dengan
macam-macam ukuran, seperti pensil mekanis. Dengan demikian wakru
penyetelantebal dapat dihemat, dan juga waltu pengisian.Gb. 3.31 mem-
perlihatkanbeberapamacrm penagambartersebut.

Tcrlalu banyak
tinta
\l
t-J
Paruhnyaterjepit
(b) Pengeruhderi jumhh rintr

l.
(r) Urutrn menintr
_l
l/
(c) Memotong geris yeng mssih bsseh

Gb. 3.29 Cara meninta.

Batu asah ffiff


Gb. 3.30 Menejrmkrn penapenggaris.

(a) Rotring

(b) Staedtler
G b .3 . 3 1
BAB 4. KONSTRUKSIGEOMBTRIS

4.1 Konstruksi-konstruksi dasar

Gambarmesinharusdigambardenganteliti dan cermat.Untuk ini diperlukan


ketrampilandalammenggunakan T, jangka,segitiga dsb.sebagaidasar
penggaris
menggambar bentuk-bentuk yang
geometri, dasar-dasarnya akandibahasdi bawah
ini.

4.1.1 Beberapakonstruksidengrngaris

(a) Membagi sebuahgaris dalam bagian-bagianyang sama: sebagai contoh


diambil sebuahgaris yang harus dibagi dalam lima bagian yang sama.Caranya
diperlihatkanpadaGb. 4.1.
l. Tarik sebuahgaris AC yang membuatsudut sembarangdengangaris AB.
Berilah garis AC lima buah ciri I sampaidengan5, yang mempunyaipanjang
yang samaantaramasing-masing ciri.
2. Hubungkanlahtitik B dengantitik 5. Tariklah garis-garismelalui titik I
sampaidengantitik 4 sejajardengangarisB 5. Titik potong antaragaris-garis
sejajarini dengangarisAB merupakanbagian-bagian yangdiminta.

(b) Menggambargaris tegaklurus: Melalui sebuahtitik padaatau di luar sebuah


garis tertentu dapat digambarkansebuahgaris tegak lurus pada garis tersebut,
denganmempergunakan sebuahpenggarisT dan sebuahsegitiga, atau dua buah
segitiga, sepertitampak pada Gb. 4.2.
l. Letakkan penggarisT atau sebuahsegitiga, sehinggasisinyasejajardengan
garisAB.
2. Letakkan sebuahsegi tiga lain dengansebuahsisinya menempelpada sisi
penggarisT atau sisi segitiga pertamamelalui titik D, dan tariklah garismplalui
titik D. Garis terakhir ini adalah garis yang ditanyakan.Jika titiknya beradadi

t'2'3',4'.B
Membagisebuahgaris dalam Gb. 4.2 Melukis grris tegrk lurus dengensebueh
5 bagianysng sem8. penggerisT drn sebuahscgi tige.
38 4. Konstruksi Geometris

(b) Garis tegek lurus melelui


ujung sebueh geris lurus

(r) Garistegeklurusmelelui
ritik C

Gb. 4.3 Melukiskansebuehgaristegeklurus.

luar garisAB, sepertimisalnyac, dapatditempuhcarayang sama.Di sini segi


tiga keduaharusmelaluititik C.
Pelaksanaandi atas'dapat juga dilakukan secarageometris,seperti
tampakpadaGb. 4.3.
Lukislahsebuahgaristegaklurus padasebuahgarisAB melaluisebuahtitik
C, yang terletakdi luar garisAB. Lihat Gb. a.3(a).
l. Gambarlahdengantitik c sebagaititik pusatbusurlingkaranyangmemotong
garis AB pada titik-titik I dan 2.
2. Dengantitik-titik I dan 2 sebagaititik pusat, gambarlahdua buah busur
lingkaranyang salingberpotongandi titik 3, denganjari-jari yang sama.
3. Hubungkanlahtitik c dengantitik 3 dengansebuahgaris lurus. Garis
penghubunginilah merupakangaris yang ditanyakan.
Jika titik c terletak pada garis AB, misalnyatitik D, cara yang samadapat
ditempuhjuga. Lain halnyajika titik c terletakpada ujung garisAB. Lihat Gb.
4.3(b)' Di sini dilukiskan sebuahgaris tegak lurus pada garis AB melalui titik B,
sebagaiberikut.
l. Dengantitik B sebagaititik pusatgambarlahsebuahbusur lingkaran dengan
jari-jari r, yangmemotonggarisAB padatitik l.
2. Dengantitik I sebagaititik pusat gambarlahsebuahbusur lingkaran dengan
jarijari yang sama,dan memotongbusur lingkaran yang pertamapada titik
2.
3. Dengantitik 2 sebagaititik pusat gambarlahsebuahbusur lingkaran dengan
jari-jari yang sama,dan memotongbusur ringkaranyang pertamapada titif
3.
4. Dengantitik 3 sebagaititik pusatgambarlahsebuahbusur lingkiran dengan
jari-jari yang sama,dan memotongbusur lingkaran yang ketiga pada
titik c.
Hubungkanlahtitik-titik B and C. Garis penghubungini adalahgaris tegaklurus
yangdiminta.
sebuahgarisbagitegakluruspadasebuahgarisdigambarkanmenurut Gb.4.4.
l. Dengantitik-titik A dan B buatlah dua buah busur lingkarandenganjari-
jari yang cukup besar,lebih besardari setengahAB.
2. Busur-busurini akan salingberpotongandi titik-titik C dan D. Hubungkanlah
4.1 Konstruksi-KonstruksiDasar

titik-titik C clan D. Garis penghubungini adalah garis yang ditanyakari"Titik E


rnerupakantitik tengah garis AB.

(c) Membagi dua sebuahurdut: Cara rnembagi dua sei:r"iahs':d.ui se.::ri-"arang


diperlihatki;:tr;sda Gb. 4.5.
-$en;r':
1. ;ari-.ja;i l,ang cukup besar, gambarlah sebue,hh5lis" linqkai'li,
dcngan rr::k A sebagaititik pusat, dan memotong kaki-ka}.'.isucuf AS dan ,AC
pade iit"ik-titi.L;) dan E,
2. flengan jari"iari r 1'e;rgsama buatiahdua buah busur lingk^,r'r,q d,.Brlgan tilik-
titik D dan E sebagatiiiukpusat.Dr.rabuah busur lingkaranini e!:ar berpotongan
pada titik F.
?. {}ari"rpengl,..:,;ngAF: aciaiahglds pembagiyang dicaii.
l';!'.rf,.',sg;
i;ga sudut siku.
Sca.i i',:; Japat ilselesaikan secare rnuu;{l dengan ***|p*rp,,r,rr.ii,i.ari
sch,,nir,
penggarisT dan sebr:ahsegitiga 30"-60'. Gb.4.6 rnenrperlihatkanpenyelese,air-
nya sec3!.ageornetris
1. Gambariah ssi:':.:irbusur Hngkarandengantitik d sebiigr.iiiti,.,.'r.;rt, dan
raemotong AE di l] rj.anAC di E.
2, Denganjari-jar: lfrng samabuatlah dua busur lingirarar'.Sek;rli4e:rg;i,rtitik
D sebagaititik p',sp1Can memotong busur lingkaran )'a!]g perta$a di titik F,

C
XI

A :-, 1.

Gb. 4.5 ft{errhagi dmasebuahsudrit.


i
V
n

Gb. 4.4 Garis bagi tegak lurus darl sebuahgaris.

Gb. 4.6 iVtembagiriqa sebuahsudut siku. Gb. 4.7 Membagi tiga sudtrt senrbarrng.
& ''.. \c"ri,t.;-i' Gc,lrnetr,s

kemudian derrgantititri E s€ba[arirtrii i]usat dan rr.errrotongbusur lingkaran lvang


pertamadi tirik G.
3. Garis-garisdari p'-!-: F- cia:, ii acaiah garis-garis!?og meprhagitiga sudut
siku BAC.
Menabagitiga sebr",;ti: r,:ii.lirt:.rcrtin,rr;n9,,
h,{asalahil,, tiC;k cl.r;.,ai r.ii:r-:ic:,.rii.;anscsara gcunrelns yang eksak, tctairi
dapat diselesaikiln,Jerigi,.n c-ii';ri.iinijiii{atan,sbpertil.lrnpakpiida Gb. 4.7.
l. Buatla-li;etengari ,lirfrit;i.ii,rii
der:",rr,iilik O';eh:igaitlLik pusat dan jari-jari
secuk-dp{}ya, S,'tenga| liilii;.,i:,n iir. ;,tr-li;tr
flemoi:,ng kaki-kaki sudut pada titik-
titik A dan E, daft pcjl'parrjiirtljr-il j
lr-a|-Aa] iti tirik il.
2, Dengan jrrri-ii,li 2r i.lr;riciijlt tir k pus-rt ,l dan C, bua{lah busur-busur
lingkarar,!"arrliiiir,liilt,,i'!;-i.,ii:rli 'rl r,, i..i;k t't.
3. trjUllue;',1':r''li,-,i' i;i ":. ]; i '. j;i .tir', l; 1:,:r,,;1 ,l.i.it.,;, :,r"rilLil niemOtOngt]riaiilr-t.ef
A.CC cll r'.t';itr, ,'i:
4 , E a g i l a h r l l a b t J i r r j : : i i r i . ii'i r r i , - , , ' f , r i : r r r i; i g : i t : a g i a n r i l r r l ds a l n a , d e n g a n c a r a
'f
y a n g t e l a F xd i l . r a h ; r :f . l c r . i . i l q a l r r ; i . l i t i k i , a g i n . r i la . l a l a h I d a n 2 .
5 " F i u t r u n g k a n i a ht i t i ' l i i , ; l i ; r a r r : r l i r : o a r i l j t i k 2 , d e i i g a n g a n s - g a r i sl u r u s .
Garis-garis perpanjangan i;r i girirs-garis penghubung ini akan rnemotong
setengah lingkararr rnasing-iriasingi1r F Can G. Garis-garis OF dan OG adalah
garis-garis bagi yrirg r-lil,.n)rlik.ril

(d) Segilirna teriltur ' Slrbuafi \;ililinr.n Ler'atur dcngan sebrrahsisi yang diketalrui
digambar sepeil.riratla trb, 4 1-{
1. Garnl.rar]ah;:arir; i:';tu,r,t";ir,lrliriii., Dada garirrAB t'ang iiiketahui.
2 . F a d a g l r i l l , ; , . , t: r u i rj j l l r r r ,lil i r. i . , a ( -, , . ; i i s{ - ' i . l! t r r ' ! gs a n l &p a n j a n g n y ad e n g a n A B ,
dan tariklalr setiuall q:,:l"ilr irlciil"rr; ri l)" [JLratiahD[ ,=. -|Ats.
3, Dengan ritik ,4 setragri lix:1.;. pr-rs..ll dar AE scbagai.iari-iari, garnbarlah sebuah
b u s u r l i n g k . a l r . r )t / : r . n g. . : 'j r ; ' , r " .
j r i t : : ' r ! s; r c r p a n j a r g a n { ' D d i i r "
tJ l.;,-liLrj;ilt
4. Dengan titilt A, i:l liilll, busu*-lr,,rsur lirrgkaran yang saling
berpotongan i.ti 1iti1.-{.,,id:i;r i'r."
5. Jika titik-titik A, (j, Ir, Ii ti;,n -i-ii;i,rlurut-ttirut dihubringkan, akan dihasilkan
segi iirna teratur yatig Citan,,air-:rt

\ 'rl
\r
.'\

.,,.'<rf '^--1--'_*
*" \ 'l' i ----- )_,,//'
/
h l

ts
Gb. 4"8 9eEi lirnr r:', i, Gb, 4"9 lseg! lui,:, t;irarur dnlam seiruahlingkaran
sisi terLlr;:,u, lertrfttri.
4.1 Konstruksi-KonstruksiDasar 4l

Membuatsebuahsegilima teraturdalamsebuahlingkaranGb. 4.9.


1. Gambarlahdua buah sumbutegaklurusmelaluititik pusatO dari lingkaran
yangdiketahui.
2, Tentukanlahtitik bagiG dari garisOC, dan buatlahbusurlingkarandengan
jari-jari AG dan titik pusatG. Busurlingkaranini memotonggaris sumbuCD
di titik H. Maka AH adalahpanjangsisi segilima teraturyangdiinginkari.
3. Dengantitik A sebagaititik pusatdan AH sebagai jari-jari, buatlahdua buah
busur lingkaranyang memotonglingkaranyang diketahuidi titik-titik I dan J.
Dengan titik-titik I dan J sebagaititik pusat dan AH sebagaijari-jari buatlah
berturut-turut busur lingkaran yang memotonglingkaran yang diketahui di
titik-titik K dan L. Hubungkanlahtitik-titik A, J, K, L dan I. Maka AJKLI
adalahsegilima teraturyangdiinginkan.

(e\ Segi banyak teratur: Segi banyak teratur yang dapat digambar secara
geometris,hanyasegitiga samasisi,bujur sangkar,atau segibanyakteratur yang
jumlah sisinyamerupakanhasil perkaliandari jumlah sisi segibanyak teratur
tersebutdi atas.Segibanyakteraturdigambaratasdasarpendekatan.
Sebagaicontohdiambilsebuahsegitujuh teraturdenganpanjangsisitertentu,
sepertitampakpadaGb. 4.10.
Sudutdalamdari sebuahsegibanyakteratur denganjumlah sisi n, ditentukan
oleh rumus berikut: 2(n-2)(90"ln). Jadi sudut dalam dari segi tujuh teratur
adalahf x 180".
AB padaGb. 4.10adalahpanjangsisisegitujuh teraturyangakan diselesai-
kan. Urutan pelaksanaannya adalahsebagaiberikut:
l. Gambarlahsebuahsetengahlingkaran CABOF denganjari-jari AB. Per-
panjanglahBA sehinggatitik C, di mana BC : 2AB.
2. Tentukanlahtitik E pada garisBC, di mana BE: fBC, dan hubungkanlah
titik D dan E, sehinggaperpanjangannyamemotong setengahlingkaran pada
titik F. Sudut FAB adalahsudut dalam dari segitujuh beraturanyang dicari.
3. Gambarlahgaris bagi tegak lurus dari garis-garisAB dan AF, yang saling
berpotongandi O. Maka O adalahtitik pusatlingkarankeliling dari segitujuh
beraturantersebut.
4. Denganjari-jari OA dan titik pusat O gambarlahlingkaran tersebut,dan

Gb. 4.10 Segitujuh teraturdengansisi


tertentu(cara pendekatan),
42 4. Konstruksi Geometris

bagilahlingkaranini denganAB, yang menghasilkan titik-titik G, H, I dan J.


Jika titik-titik ini berurutandihubungkandengangaris lurus, rnaka segitujuh
beraturanyangdimintaakantergambar.

4,1,2 Konstruksi-konstruksi
denganlingkaran

(a) Membagikeliling lingkarandalambagian-bagian yang sama:Padaumumnya


membagikelilinglingkarandapatdilakukandengancaramembagisebuahsudut.
Di siniakandijelaskancaramembagikelilinglingkarandalamduabelas bagian
yangsama.Dengansebuahpenggaris T dan sebuahsegitiga 30"-60'pembagian
ini dapatdilakukandenganmudahsepertiberikut(Gb. 4.11).
l. Tariklah diameterdengansegitiga sudut 60o menempelpada penggarisT
ke kiri, dan sebuahdiameterdengancarayangsama,tetapisudut60omenghadap
ke kanan.
2. Tariklah diameterdengancara yang sama,tetapi dengansudut 30" yang
menempelpadapenggarisT, sekalimenghadap ke kiri dan sekalimenghadap ke
kanan.
3. Garis-garisdiameterdan garis-garissumbu lingkaran ini akan membagi
lingkarandalamduabelasbagianyangsama.
Pembagian juga dengancarageometris,sebagaiberikut
ini dapatdiselesaikan
(Gb.4.12):
l. Gambarlahsumbu-sumbu AB dan cD, dan dengantitik potongo dari kedua
garissumbutadi sebagaititik pusat,gambarlahlingkaranyangakandibagidalam
12bagianyangsama.
2. Denganjari-jari lingkarantersebutbuatlah busur-busurkecil dengantitik
pusatberturut-turutA, B, c dan D yang memotonglingkaran.Maka titik-titik
potongini merupakantitik-titik pembagilingkaran.

(D) Menggambargaris singgungpada sebuahlingkaran: Menggambar garis


singgungpada lingkaran melalui titik pada lingkaran dapat diselesaikanseperti
Gb.4.13.

,1"
Gb. 4.ll Membegi keliling lingkrrrn menjadi dua beles bagian yang
srne dengan penggaris T dan seburh segi tiga.
4.1 KonstruksiKonstruksi Dasar 41

Membuatsebuahsegilima teraturdalamsebuahlingkaranGb. 4.9.


1. Gambarlahdua buah sumbutegaklurusmelaluititik pusatO dari lingkaran
yangdiketahui.
2, Tentukanlahtitik bagi G dari garisOC, dan buatlahbusurlingkarandengan
jari-jari AG dan titik pusatG. Busurlingkaranini memotonggaris sumbuCD
di titik H. Maka AH adalahpanjangsisi segilima teraturyangdiinginkari.
3. Dengantitik A sebagaititik pusatdan AH sebagai jari-jari, buatlahdua buah
busur lingkaranyang memotonglingkaranyang diketahuidi titik-titik I dan J.
Dengantitik-titik I dan J sebagaititik pusat dan AH sebagaijarijari buatlah
berturut-turut busur lingkaran yang memotong lingkaran yang diketahui di
titik-titik K dan L. Hubungkanlahtitik-titik A, J, K, L dan I. Maka AJKLI
adalahsegilima teraturyangdiinginkan.

(e) Segi banyak teratur: Segi banyak teratur yang dapat digambar secara
geometris,hanyasegitiga samasisi,bujur sangkar,atau segibanyakteratur yang
jumlah sisinyamerupakanhasil perkaliandari jumlah sisi segi banyak teratur
tersebutdi atas.Segibanyakteraturdigambaratasdasarpendekatan.
Sebagaicontohdiambilsebuahsegitujuh teraturdenganpanjangsisitertentu,
sepertitampakpadaGb. 4.10.
Sudutdalamdari sebuahsegibanyakteraturdenganjumlahsisin, ditentukan
oleh rumus berikut: 2(n-2)(90"ln). Jadi sudut dalam dari segitujuh teratur
adalahf x 180'.
AB padaGb. 4.10adalahpanjangsisisegitujuh teratur yangakan diselesai-
kan. Urutan pelaksanaannya adalah sebagaiberikut:
l. Gambarlahsebuahsetengahlingkaran CABOF denganjari-jari AB. Per-
panjanglahBA sehinggatitik C, di mana BC - 2AB.
2. Tentukanlahtitik E pada garisBC, di mana BE: NBC,dan hubungkanlah
titik D dan E, sehinggaperpanjangannyamemotong setengahlingkaran pada
titik F. Sudut FAB adalahsudut dalam dari segitujuh beraturanyang dicari.
3. Gambarlahgaris bagi tegak lurus dari garis-garisAB dan AF, yang saling
berpotongandi O. Maka O adalahtitik pusatlingkarankeliling dari segitujuh
beraturantersebut.
4. Denganjari-jari OA dan titik pusat O gambarlahlingkarantersebut,dan

Gb. 4.10 Segitujuh teraturdengansisi


tertentu(cara pendekatan).
42 4. KonstruksiGeometris

bagilahlingkaranini denganAB, yang menghasilkan titik-titik G, H, I dan J.


Jika titik-titik ini berurutandihubungkandengangaris lurus, rnaka segitujuh
beraturanyangdimintaakantergambar.

4.1,2 Konstruksi-konstruksi
denganlingkaran

(a) Membagikeliling lingkarandalambagian-bagian yang sama:Padaumumnya


membagikelilinglingkarandapatdilakukandengancaramembagisebuahsudut.
Di siniakandijelaskancaramembagikelilinglingkarandalamduabelas bagian
yangsama.Dengansebuahpenggaris T dan sebuahsegitiga 30'-60'pembagian
ini dapatdilakukandenganmudahsepertiberikut(Gb. 4.l l).
1. Tariklah diameterdengansegitiga sudut 60o menempelpada penggarisT
ke kiri, dan sebuahdiameterdengancarayangsama,tetapisudut60omenghadap
ke kanan.
2. Tariklah diameterdengancara yang sama,tetapi dengansudut 30" yang
menempelpadapenggarisT, sekalimenghadap ke kiri dan sekalimenghadapke
kanan.
3. Garis-garisdiameterdan garis-garissumbu lingkaran ini akan membagi
lingkarandalamduabelasbagianyangsama.
Pembagian juga dengancarageometris,sebagaiberikut
ini dapatdiselesaikan
(Gb.a.r2):
l. Gambarlahsumbu-sumbu AB dan CD, dan dengantitik potongO dari kedua
garissumbutadi sebagaititik pusat,gambarlahlingkaranyangakandibagidalam
12bagianyangsama.
2. Denganjarijari lingkarantersebutbuatlah busur-busurkecil dengantitik
pusatberturut-turutA, B, C dan D yang memotonglingkaran.Maka titik-titik
potongini merupakantitik-titik pembagilingkaran.

(b) Menggambargaris singgungpada sebuahlingkaran. Menggambar garis


singgungpada lingkaran melalui titik pada lingkaran dapat diselesaikanseperti
Gb.4.13.

-t'l

ilu

Gb. 4.11 Membegi keliling lingkrren menjrdi dua belas bagien yang
sana dengan penggaris T dan sebuah scgi tiga.
Dasar
4.1 Konstruksi-Konstruksi 43

Gb. 4.13 Sebuahgarissinggungprda sebuehlingkeren


melaluisebuahtitik padalingkaran.

Gb.4.12 Membrgl keliling lingkrnn mcnJrdi


dur belrs blglen yrng rurr.

Gb. 4.14 Sebuahbusuryrng menyinggung Gb.4.l5 Scburb huur yrng menylnggrngdue


dua gsris tegsk lurus. grrls berpotongen.

l. Tentukantitik A demikianrupa sehinggaPA - OP : jari-jari lingkaran'


2. Hubungkanlah titik O dengan A dan perpanjanglahdengan AB : OA.
Garis PB adalahgarissinggungmelalui titik P pada lingkaran.

(c) Menggambar lingkaran atau busur lingkaran yang menywgung pada dua
buah garis lurus:
0 Pertama-tamaakan dibahascara membuatlingkaran singgungpada dua
garistegaklurus (Gb. 4.14).
l. Tentukanlahdua buah titik Tr dan Tz, masing-masing padagarisAB dan CD,
di mana jarak P'T' : P'Tz : jari-jari lingkaran singgung r yangditanyakan.
2. Dengan Tr dan T2 sebagaititik pusat dan jari-jari r, tentukanlahtitik O.
Maka titik O adalah titik pusat lingkaran singgungyang ditanyakan. Jika di-
pergunakanmesingambaratau segitiga, titik O dapatditentukandenganmenarik
garis tegak lurus melalui T, dan T2. Titik O adalah titik potong dari dua garis
tegak lurus tersebut.
iD Berikut akandibahascaramembuatlingkaransinggung padadua garisber-
potongan(Gb.4.15).
l. Tariklah garis-garisEF dan GH masing-masingsejajardenganAB dan EF,
padajarak r, yangdiketahui.
2. Titik potongdari EF dan GH adalahtitik pusatdari lingkaransinggungyang
dicari.
4. Konstruksi
Gcomctris
(d) Menggarnbargaris-garissinggungpada dua lingkaran: Ada dua pasanggaris
singgungpadadua lingkaran,sepertitampakpadaGb. 4.16.
i) Pasangan garissinggungluar (Gb. a.16(a).
Jari-jari lingkaran adalahR dan r, dan jarak antaratitik pusatO1O2: g.
l. Buatlahlingkarandenganjari-jari (R - r) dan titik pusatdi 01.
2. Tentukanlahtitik A pada lingkaran ini, sebagaiberikut. Gambarlah busur
lingkaran dengan O, sebagaititik pusat dan jari-jari cl2, yang memotong
lingkaran denganjari-jari (R - r) di A dan B. Titik 03 ialah titik tengahdari
OrOr.
3. Hubungkanlah Or denganA dan B, dan perpanjanglahgaris-garispeng-
hubungini, sehinggamasing-masing memotonglingkaranbesarpada T, dan Ti.
4. Tariklah garis sejajardenganAO, dan BO2 melalui T, dan Tl. Garis-garis
T,T, dan TiTi adalahpasangangarissinggungyangpertama.
ii) Pasangan garissinggungdalam(Gb. 4.16(b).
Dengancarayang samasepertidi atasmasalahini dapat diselesaikan, dcngan
perbedaanbahwa lingkaran yang digambarberjari-jari (R * r) pada titik pusat
02.

(e) Srbuk terbukr

(b) Srbuk menyihng

Gb.4.16 Garis singgungpede dua buah lingkaran.


4.1 Konstruksi-KonstruksiDasar 45

(e) Menggambarbusurlingkaranyang menyinggungdua buahlingkorandengan


jari-jari R, dan R 2.'Di sini terdapatjuga dua pasangbusurlingkaransingglng.
Pada Gb 4.17 hanyadigambarsebuah.
i) Pasangan pertama(Gb. a.l7(a)).
l. Gambarlah busur-busurlingkaran denganjari-jari R' * r dan R, i r,
masing-maning denganO, dan Or sebagaititik pusat.Keduabusurlingkaranini
akanberpoton'andi titik M.
2. Dengant,trk M sebagaititik pusatdan jari-jari r gambarlahbusurlingkaran
yangditanyakan.
ii) Pasangan kerjua(Gb. 4.17(b)).
Pelaksanaannya rima sepertidi atas denganperbedaan jari-jari .busurlingkaran.
Jari-jaribusurhngkarandi sini adaialrr - R, dan r - Rr. Setelahditemukan
titik M, makabusurlingkaran singgunudapat diselesaikdn denganrnudah.

(f) Panjanggarislurusyang mendekatipanjangbusurlingkaranatau sebaliknya:


Suatubagiangar!slurusyangpanjangn)/a samadenganpanjangbusurlingkaran,
ataupanjangbusurlingkaranyangpanjangnyasamadenganpanjanggarisltuus,
dapatdigambardengancarapendekatan.
i) Menentukanpanjanggarislurusyangmendekatipanjangbusurlingkaran
(Gb.4.18).
l. Tentukanlahtitik bagi C dari busur lingkaranAB, dan perpanjanglah
BA

Gb. 4.18 Panjanggaris lurus yrng !r.Dr


dengenpaniengbuur"

dua buahlingkaran.
Gb. 4.17 Sebuahbusurmenyinggung
i. l',cnstI..uisiGeorire;tis

dengan AD : AC.
2. Gambarlah garis siilggr-lngbusur pada titik.A., da.irganrtrarlehbusur lirrgkaran
dengan jari-jari BD dan titili pusat D, 5,angnlernotong ga.rissinggr"rngtadi di
E. MakaAE : AB.
.Iika sudut busur At)B iei:ih'iliesar dari 90", kesalahannya akan rnenjadi
terlalu besar. Dalam hal ini bagilair bu;ur lmgkaran iersebut dalam beberapa
bagian dengan sudut ;rar,g lebjii icecil rlaii pacia90', kemudian tentukanlah
panjang busur lingkaran sepert) di r,:,tirs. I'ulakalJanxJangkes*luruhan dari busur
lingkaran tersebutadaiah l"lc:lahir.:.riir"ui'irril-bagralr pail-langbusur lingkaran.
giu"l:;!,,lrrs paciabr-lsurlingkaran (Gb. 4.19).
ii) Meilentuka-irT,,itriijrl,-rp,
l. Gambarlah, ga.risslr.rggr.i,rrE llilsi"I pada tiiik fi, B*attah AC sama dengan
seperempat Ats.
2. Galrrbarlah clcngarrlliil.r C ri:},.rr'i *;itii<pr.uatclan CB sebagaijari-jan busul'
lingkaran Vangrnernotong;busur irii!-,ka!an yatlg cliketairutdi D. fu{aka[E : IB.
Jika sudut busur lebih besardari 60 ", selesaikanlahdengannnembaginyacialarn
dua atau ennpatbagian ,Cer.gan cara seperti di atas.
iii) Panjang garis lurus yang mendekati keiiling lingkaran.
Cara yang digambarkanpada Gb. 4.20 morupakanpendekaran,tetapi mempunyai
ketelitian yang cukup tinggr.
1. Ambillah titik C pada lingkaran,di rnanasudut AOCI: 30".
2. Gambarlah CD tegak lurus pada AB.
'Gambarlah
3. garis singgung pada lingkaran di titik B, dan tentukanlah titik
EdenganBE:3 r Ali.
4. Hubungkanlah D denp:,ari E, ulak* panjang DE adalah pendekatan panjang

P',
-"tt

{
,t''" \

,-*-_"**.\J 1
'''

\.\
,-f,

1
\ ri /
,\/
t,l
r.g
\r,--".. 5ya 69"
!\l
\, I

\ V/
fl

(]b. 4"1.r': F*nitx'? tlusrni,'vsng c&ffIs,dengen


'.1ri5 i;) []d.
.:'uirr.it',,'lf

,,'J"i;;,.
'\"'-
/ i-i'"
-,i- -,i
r il -.).r'i
,i- =\*
-- E

{li:. +,?:{l .t}.:r,;arg giris h*:r-rsfsiog lisr{nfi {!g$g&s itcliiing lingkannn.


4"2 .jaris-GarisLengkung q:

--7-'-'*
0i

---\
t.)

rrq!1iiilrl
gl',rislurus yair':gsailnedengatrse{.engah
Gu, 4"?1 Fen,;s,;lc':
i,ji.ll'.r.ri,E[!.

keliling lingkaran :,ral;:,elj,lrtahr.ii.


iv) Frnjan* ;e;ls lurui ,yangr' 'r:elc.rt;pan.iangk,tliiir:r;:,iri:i;t;gail lingki,rian.
C;.xin!,?aLliGi:. "x".21mei'r;pfrkrrn.., 'lelial.an clengan kc,telitii.r,]/,i.;1bculi'tjp
tinggi.
'f*niuka.lllah
l. titik C paCagaii.is r-gg'rirgii;rg*arar'rnteial'-iitir.ilt-iB. di nllne
suduttsOC=- 30"
2. Eriat CD :- ., .'t ,"i;\. CA edaiahjari-jari lingkarar,
3. Fiubungkanlai;i..;:iruLxar;A, maka r\,lDaclaiahkurang rebih parrarrp,s,..l{ji}gah
keliiing lingkaran yung rliketahui"

4,2 Garis-garisle;rlgkung

4.2"1 Fotongan-potomgan
herucut

Jika sebuahkerucut d'ipoto,rtgoleil sebtiahhidang d,atarrlaianr riucrlrn-nla,carn


keduelukan, akau terjadi i-rer-lrnacail.-macern garis pot;ng liri"gar.r'{ririg*{ari
kedudukan bidang clatar terse'but, illa.ka gari:; potfingnl a drpai tLe;'iientuk
lingkaran, elips, parabola. ataru hy;rerbola, yarrg rtrisebutliotonp-:rrr-poiongan
kerucut.
rxr(r.r:.'i
Sudut anta.rasu:.nbulcerucutclan p,aiispernbentutr:'Jis':'irrit sr.rui ail'{.ar4
sumbu kerucut dan {ridangpotong Cjrseuutp. }{ubungan antrri} u i}.ani} irreq*ntu-
kan bentuk potongan kerucut sebagaiberikut:
u < p, elips(Gb" 4"22)
d: f, parabola(Gb"4"23)
d > fr, hyperbola(Gb, 4.24)
!
i
r-'1r-
r1

i ""i] \ . i
,'1"

\ ,l':'i , { f , !
i!.--,!
t--l
\...t

(
::\'t-'

Gb.4.22 Ullps{.*:< F) {'-rb.,4.i13 Fonsbsla(e - F}. 's'ti)', tg > F)


4'24 Fi;'Peri'.':i*
48

J l k a f - - ' i { - " ' ' ,, : i . trni aclaiah


Suatukea{.-dt'i r'-
Sebuahsil:cr; ' iu:0", sehingga
garis potong ariii,jtr.s 5r:l t:': t

(a) "!;iips.' i,-.ei* i,,l: ,,-!l i.;tamanyadlketahui


akan dibaharhe;,1 , ,

Cara X (G'c. -i.2li;,


l. Gannbai'JaXr t' ', "
-
pendeksebi :,
'lr:.,1,;a.
2. Ta^i1r3i: i., . ,. ',:r: ,il,i:r.;-i:i.ll iiff.da lltik 1,
Le...Uit\J: ..,

3" Dafi rr.lt,i..


r,t,r I : :.'r:r , : .l i . L i i :i " t J ' : i : l p . i i n S L t m b U C e n d e k ,
dan der! 1tr- r. . - , . . r ' ; , . , ' i - : i ' i i r . { i l r . i lS U f n b U panjang. DUa
fnaC?illgc:' " iq' . ..:., ,.. 'i;Llr:. ", l'', . Titik-ritilc potong ini
adalahtitik-iit.;"ri ,,
4. Flubungka.nli-rh litul i.i.'iirr,,'i!)!iru'irakan
sebuah.mal iengkungan,
maka akan clilrr:ri:.l:irr r ":,t li\ \:t'".

Gb" 4"26 Miemgyi; r,' elips dengan


Vteraggarmb*r:
'tirer';u:rfl"-., cere pe$gges€ran.
4.2 Garis-GarisLengkung

Cara II (Gb. 4. 26).


l. Gambarlahsegi empat denganpanjang sumbu-sumbuelips sebagaisisi-
sisinya.
2. Bagilah setengahsumbu panjang AO dalam beberapabagian yang sama,
dan sebutlahtitik-titik baginyal, 2, 3,. . . BagilahAE dalamjumlah yangsama,
dalam bagian-bagian yang sama,dan sebutlahtitik-titik baginya l', 2', 3', . . .
3. TariklahD-l yangmemotongC-l' di titik 1", D-2 yanggarismemotongC-2'
di titik 2", dan seterusnya. Titik-titik potongini adalahtitik-titik dari elipsyang
harusdigambar.
4. Bagian-bagian lain dari elipsdapatdiselesaikan dengancarayangsama.

CaraIII (Gb,4.27)
l. Padasebuahgarislurus tentukanlahjarak PR samadengansetengahsumbu
panjangdan PQ samadengansetengahsumbupendek.
2. Letakkantitik R pada sumbupendekdan Q pada sumbupanjangdari elips,
makatitik P adalahtitik dari elips.Denganmenggeser P padagarissumbupanjang
dan R pada garis sumbu pendek,maka titik P akan melukis garis elips yang
diminta. Cara ini disebut cara penggeseran dan dipergunakanpada mesin
ellipsograph.
Caraini dapatdipergunakanjuga untuk menentukansalahsatusumbuelips,
jika sebuahtitik dari elipsdan salahsatudari setengah
sumbudiketahui.Caranya
adalahsebagaiberikut (Gb. 4.27).
Misalkantitik P dan setengah sumbupanjangdiketahui,yaitu PR.
l. Letakkantitik R padasumbuBB', dan hubungkanlahP denganR.
2. GarisPR akanmemotongsumbupanjangdi Q. PanjangPQ adalahsetengah
panjangsumbupendekyangdicari.
MenggambarelipsdengancarapendekatanI (Gb. 4.28).
l. Gambarlah sebuahbujur sangkar dengan sisi sama dengan setengahdari
setengahselisih sumbu panjangdan sumbu pendekdari elips, dengandiagonal
MN berhimpitdengansumbupendekMB.
2. Ambil titik Ot padaperpanjangan sumbupendekpadajarak MB : 2b.
3. Perpanjang NO2 sehingga memotongsumbupanjangdi 03.
4. Gambarlahbusur lingkaran denganpusat 01 dan jari-jari OtB, kemudian

Gb. 4.28 Gambgrpendekatondrri elips. deri elips.


Gb. 4.29 Gembarpendekaten
4. Konstruksi Geometris

busurlingkarandenganpusat02 danjari-jari Oz2dandengantitik pusatQ. dan


jari-jari Osl buatlahbusurlingkaranA1. GarislengkungA12Badalahseperempat
bagianelipsyangditanyakan.
5. Bagianelips yang lain dapatdiselesaikan dengancara yang sarna.
Menggambarelipsdengancarapendekatan II (Gb.4.29).
l. HubungkanlahA denganC, Tentukantitik F pada AC denganjarak CF
samadengansetengahselisihsumbupanjangdan sumbupendek.Caranyadengan
mengambilOE samadengansetengahsumbupanjangdan lingkarkanlahE ke F
denganC sebagaititik pusat.
2. Gambarlahgaris bagi tegak lurus dari AF, yang memotongsumbupanjang
dan sumbupendekdi H dan K.
3. Dengantitik H sebagaititik pusat dan jari-jari HA buatlah busur lingkaran
AG. Selanjutnyagambarbusur lingkaran GC dengantitik pusatK dan jari-jari
KG. LengkunganAGC adalahseperempat elipsyangditanyakan.
4. Selesaikanlah bagianelipsyang lain dengancara yang sama.

(b) Parabola: Pada Gb. 4.30 diperlihatkan cara menggambarparabola, jika


sumbuAB, titik puncakA dan sebuahtitik sembarangP diketahui.
l. Gambarlahgaristegaklurus CD padaAB melaluititik puncakA.
2. Gambarlah garis tegak lurus PE pada AB melalui titik P, dan ambillah
BE: BP.
3. BagilahBP dan CP dalam beberapabagianyang samadan jumlahnya salna,
dan berilahtandal, 2, 3,. . . dan l' , 2', 3',. . . padatitik bagitersebut.
4. Tariklah garis-garissejajardenganAB melalui titik-titik bagi l, 2, 3,. . .
HubungkanlahA dengantitik-titik bagi l', 2', 3',... Garis-garisini akan
memotonggaris-garis sejajarpada titik-titik 1", 2", 3",..., yang merupakan
titik-titik dari parabola yang ditanyakan. Dengan menghubungkantitik-titik
parabolaini denganmal lengkunganakandiperolehparabolanya.Bagianparabola
yang simetrisdapat diselesaikandengancara yang sama.

Gb. 4.30 Parabola.

Gb.4.3l Hyperbole.
4.2 Garis-GarisLengkung

Cara II (Gb. 4. 26).


1. Gambarlahsegi empat denganpanjang sumbu-sumbuelips sebagaisisi-
sisinya.
2. Bagilah setengahsumbu panjangAO dalam beberapabagian yang sama,
dan sebutlahtitik-titik baginyal, 2, 3,. . . BagilahAE dalamjumlah yangsama,
dalam bagian-bagian yang sama,dan sebutlahtitik-titik baginya l', 2', 3', . . .
3. TariklahD-l yangmemotongC-l'dititik 1", D-2yang garismemotongC-2'
di titik 2", dan seterusnya. Titik-titik potongini adalahtitik-titik dari elipsyang
harusdigambar.
4. Bagian-bagian lain dari elipsdapatdiselesaikan dengancarayangsama.

CaraIII (Gb.4.27)
l. Padasebuahgarislurus tentukanlahjarak PR samadengansetengahsumbu
panjangdan PQ samadengansetengahsumbupendek.
2. Letakkantitik R padasumbupendekdan Q padasumbupanjangdari elips,
makatitik P adalahtitik dari elips.Denganmenggeser P padagarissumbupanjang
dan R pada garis sumbu pendek,maka titik P akan melukis garis elips yang
diminta. Cara ini disebut cara penggeserandan dipergunakan pada mesin
ellipsograph.
Caraini dapatdipergunakanjuga untuk menentukansalahsatusumbuelips,
jika sebuahtitik dari elipsdan salahsatudari setengah
iumbu diketahui.Caranya
adalahsebasaiberikut (Gb. 4.27),
Misalkantitik P dan setengah sumbupanjangdiketahui,yaitu PR.
L Letakkantitik R padasumbuBB', dan hubungkanlahP denganR.
2. GarisPR akanmemotongsumbupanjangdi Q. PanjangPQ adalahsetengah
panjangsumbupendekyangdicari.
Menggambarelips dengancara pendekatanI (Gb. 4.28).
l. Gambarlah sebuahbujur sangkar dengan sisi sama dengan setengahdari
setengahselisih sumbu panjangdan sumbu pendekdari elips, dengandiagonal
MN berhimpitdengansumbupendekMB.
2. Ambil titik Or padaperpanjangan sumbupendekpadajarak MB : 2b.
3. Perpanjang NOz sehingga memotongsumbupanjangdi 03.
4. Gambarlahbusur lingkaran denganpusat 01 dan jari-jari O,B, kemudian

./l
Fl
iI
lo

Gb. 4.28 Gambarpendekatendari elips. Gb. 4.29 Gembarpendekatrnderi elips.


4. Konstruksi Geometris

busurlingkarandenganpusat02 danjari-jari Or2 dandengantitik pusatQ. dan


jari-jari O.l buatlahbusurlingkaranAl. GarislengkungA12Badalahseperempat
bagianelipsyangditanyakan.
5. Bagianelips yang lain dapat diselesaikan dengancara yang sama.
Menggambarelipsdengancarapendekatan II (Gb. 4.29).
l. HubungkanlahA denganC. Tentukantitik F pada AC denganjarak CF
samadengansetengahselisihsumbupanjangdan sumbupendek.Caranyadengan
mengambilOE samadengansetengahsumbupanjangdan lingkarkanlahE ke F
denganC sebagaititik pusat.
2. Gambarlahgaris bagi tegak lurus dari AF, yang memotongsumbupanjang
dan sumbupendekdi H dan K.
3. Dengantitik H sebagaititik pusatdan jari-jari HA buatlah busur lingkaran
AG. selanjutnyagambarbusur lingkaran GC dengantitik pusatK dan jari-jari
KG. LengkunganAGC adalahseperempat elips yang ditanyakan.
4. Selesaikanlah bagianelips yang lain dengancara yang sama.

(b) Parabola: Pada Gb. 4.30 diperlihatkan cara menggambarparabola, jika


sumbuAB, titik puncakA dan sebuahtitik sembarangp diketahui.
l. Gambarlahgaristegaklurus CD padaAB melaluititik puncakA.
2. Gambarlah garis tegak lurus PE pada AB melalui titik P, dan ambillah
BE: BP.
3. BagilahBP dan cP dalam beberapabagianyang samadan jumlahnya sarna,
dan berilahtandal, 2, 3,. . . dan I' , 2', 3',. . . padatitik bagitersebut.
4. Tariklah garis-garissejajardenganAB melalui titiktitik bagi l, 2, 3,. . .
HubungkanlahA dengantitik-titik bagi l', 2', 3,,... Garis-garisini akan
memotonggaris-garis sejajarpada titik-titik 1", 2", 3",..., lang merupakan
titik-titik dari parabola yang ditanyakan. Dengan menghubungkantitik-titik
parabolaini denganmal lengkunganakandiperolehparabolanya.Bagianparabola
yang simetrisdapat diselesaikandengancara yang sama.

Gb. 4.30 Parabola.

Gb. 4.31 Hyperbole.


4.2 G*ris-GarisLengkung 5l

(c) Hyperbola:PadaGb. 4.31 diperlihatkancara menggambar hyperbola,jika


sumbuAB, dua titik puncakA dan A' dan sebuahtitik P pada hyperboiadi-
ketahui.
l. Gambarlahsegiempatpanjangrnelaluititik puncakA dan titik P. dengan
BE: PE.
2. Bag:'l,r LBPdan CP dalam beberapabagianyang samadalamjumlah yang
s a m ar,l a nb e r i l a tha n d al . q 2 , 3 , . ." d a n l ' , 2 ' , 3 ' , . . .
3 . I { u b u n g k i l n l at iht i i co r 'tS e n g al n
' , 2 ' , 3 ' , . . . d a n t i t i k A ' d e n g a n1 , 2 , 3 , . . .
Kumpulangaris-garis i,r;akanberpotongan padatitik 1', 2",3",,..
4. Hubungkanlahtitik-ritik terakhir ini dengan menggunakansebuahmal
lengkungan,ilra1,'ah.asrlnyaadaiah bagian dari hyperbolayang ditanyakan.
Bagianyanglai,;rr.lapatdiselesaikan ii*ngancarayangsama.

bentulegigi
4"2.2 -T.engkungnn

Beberapabentr.rklengkungandipakai untuk membentuksebuahgigi dari


suaturoda gigi.Yang urnurndipakaiaCalahlengkungan
evolventdan lengkungan
cycloida.

(a) Evolvent:Setruahlengkunganevolventadalah sebuahlenglcunganyang di-


hasilkanoleh sebuahtitik padabenangyang dilepasdari gulunganpada sebuah
lingkaran, atau sebaliknya,denganketentuanbahwa benangnyaharus tetap
tegang,sepertiterlihat padaGb. 4.32.
Caramenggambarnya dibahasdi bawahini.
l. Gambarlahsebuahlingkarandengantitik pusatO, dan tariklahgarissinggung
AB melalui titik A pada lingkarantersebut.FanjangAB adalahsamadengan
panjangkelilinglingkaranQih. Gb. 4.20).
2. Bagilahkelilinglingkarandan garissinggungdalarnbagian-bagian yangsama
dalam jumlah yang sama.Di sini keduanyadibagi dalamduabelasbagianyang
sama.Berilahtandapadatitik-titik bagi masing-masing l, 2, 3,... dan l',2',
3'r...
3. Tariklahpadatitik-titik 1, 2,3, . .. garis-garis singgungnya. Buatlahpanjarlg
g a r i ss i n g g u nlgl " - A 1 ' ,2 2 ': A 2 ' , 3 3 ': A j ' , d s t .J i k a t i t i k - t i t i 1
k",2",3",...
dihubungkandenganbantuansebuahmal lengkungan,maka akan dihasilkan
garis evolvent.

2',1' 4' 5',6' 1',8' 9't0'tl Gb. 4.32 Evolvent.


52 4. Konstruksi Geometris

Gb. 4.33 Cycloidr.

(b) Cycloida:Jika sebuahlingkarandigelindingkanpada sebuahgaris lurus


tanpa tergelincir(slip), maka sebuahtitik pada lingkarantersebutakan meng-
gambarkansebuahcycloida,sepertipadaGb. 4.33.
Carapenggambarannya adal.-,h sebagaiberikut:
1. Gambarlah garis singgungAB pada lingkaranyang diketahui.PanjangAB
adalahsamadenganpanjangkelilinglingkaran.
2. Bagilahlingkarandan garissinggungdalambagian-bagian yang samadalam
jumlah yang sarna.Di sini diambil duabelasbagianyang sama.Berilahtanda-
t a n d a1 , 2 , 3 , . . . p a d al i n g k a r adna nl ' , 2 ' , 3 ' , . . . p a d ag a r i ss i n g g u n g .
3. Tariklahgaris-garis sejajar denganAB melaluititik-titik 1,2,3,. . . , dangaris-
garistegakluruspadaAB melaluititik l', 2', 3', .. . Dua kelompokgarisini akan
salingberpotongan di titik-titlk l',2', 3", . . .
4. Gambarlahpadatitik 1", 2", 3",,. . .sebagaititik pusatlingkaran-lingkaran
yang sama dengan lingkaran yang diketahui. Lingkaran-lingkaranini akan
memotonggaris-garis sejajardenganAB di titik-titik I,,,,2,,,,3,,,,. . . Jika titik-titik
terakhirini dihubungkanolehsebuahgarislicin, akandihasilkancycloida.

(c) Epicycloidadan Hvpocycloida:Jika sebuahlingkaran menggelindingdi luar


atau di dalamsebuahlingkaran,maka sebuahtitik padalingkarangelindingini
akan menggambarkan sebuahepicycloidaatau hypocycloida.pada Gb. 3.34
diperlihatkancara menggambar epicycloidadan hypocycloida.cara yang sama
pada pembuatancycloidadipakai juga di sini, kecuali garis lurusnyadiganti
dengansebuahbusurlingkaran.

11--\J,fii
i-,'7fr--"ft
$)L*r-i

Gb. 4.34 Epicycloidadan hypocycloida.


BAB 5. PENYAJIAN BENDA-BENDA
TIGA DIMENSI

5.1 Gambar proYeksi

Untuk menyajikansebuahbendatiga dimensipadasebuahbidangdua dimensi


dipergunakancaraproyeksi.
PadaGb. 5.1 terdapattiga buah titik A, B dan c, dan di antaranyaterdapat
sebuahbidang datar P. Jika titik A dihubungkandengirntitik-titik B dan C oleh
garis-garislurus, maka bidang P akan dipotong oleh garisAB di D dan AC di E.
Titik-tirik D dan E padabidangP disebutproyeksidari titik A. GarislurusAB
dan AC disebutgarisproyeksi,bidangP disebutbidangproyeksidan titik A
disebuttitik penglihatan.
Jika sebuahbenda dilihat dari sebuahtitik penglihatanO, sepertipada Gb.
5.2 (a), maka proyeksidari benda.ini padabidangproyeksiP disebutproyeksi
perspektif dan gambarnyadisebutgambarperspektif. Jika titik penglihatannya
berada di tak terhingga,maka garis-garisproyeksi atau garis-garispenglihatan
menjadigaris-garissejajar,sepertipadaGb. 5.2(b).Dalam hal ini caraproyeksinya
disebutproyeksisejajar.
Bila padaproyeksisejajargaris-garisproyeksiberdiri tegaklurus padabidang
proyeksi P, cara proyeksinyadisebutproyeksiortogonal.Dan bila garis-garis

Garis proyeksi
(Garispenglihatan)

pcng-
6 Titik
lihatan

Gb. 5.1 Proyeksi.

Gb. 5.2 Proyeksidari sebuahbenda'


5. PenyajianBenda-BendaTiga Dimensi

proyeksimembuatsudut denganbidang proyeksiP, caraproyeksiini disebut


proyeksimiring.
Dalamgambarmesinproyeksiortogonalterutamasekalidipakai.

5.2 Gambar pandsngan tunggal

Kadang-kadang diperlukangambar-gambar dalam tiga dimensidari sebuah


benda,untuk mendapatkan gambarandari bentukbendanya.Gambardemikian
yang diperolehdari satu pandangandisebutgambarsatu pandangan.Sebuah
gambarsatu pandaganmenyajikansebuahbendasepertidalam foto, sehingga
bentuk bendanyadapat dimengertioleh si penglihat.Oleh kerenaitu gambar-
gambarini biasanyadipakai sebagaiilustrasi,tidak sajadalam buku pegangan
pemakai,gambarsusunan,atau katalogusdari produk-produksebuahindustri
mesin,tetapi juga untuk gambarbaganpendahuluan,diAgramsistim,diagram
pipa-pemipadsb.
Cara proyeksiyangdipergunakanuntuk gambarsatupandanganterdiri dari
proyeksiaksonometri,proyeksimiring dan proyeksiperspektif.

5,2,1 Proyeksiaksonometri

a. Gambaraksonometri
Jika sebuahbenda disajikan dalam proyeksi ortogonal sepertitampak pada
Gb. 5.3(a),hanyasebuahbidangsajayangakantergambarpadabidangproyeksi.
Seandainyabidang-bidangatau tepi,tepinya dimiringkan terhadap bidang
proyeksi,maka tiga muka dari bendaitu akan terlihat serentak,dan gambar
demikianmemberikan bentukbendasepertisebenarnya Gb. 5.3(b).cara demikian
disebutproyeksiaksonometridan gambarnyadisebutgambaraksonometri.Tiga
bentukproyeksiaksonometriadalahisometri,dimetri dan trimetri.

(1) Proyeksiisometri
Sebagaicontoh diambil sebuahkubus. Pertama-tamakubus ini diletakkan
sepertipada Gb. 5.a (a). Kemudian kubusini dimiringkan sehinggadiagonal
bendanyaberdiri tegaklurus padabidangvertikal,atau bidangproyeksi.Suduf
antarabidangbawahkubus dan bidanghorizontalmenjadi35'16'Gb.5.4(b).
Jika kubusini diproyeksikan
padabidangproyeksiP proyeksinya akanmenunjuk-
kan ketigabidangdari kubus.Dalamgambarproyeksiini sisi-sisiAB, AD dan AE
Benda

Bidang proycksi

(e) Proyeksi ortogonal


Tunggal
5.2 Garnher Panrdangan 55

i )f-t-
Ar 120-. | 120'

I
'-\ i .r

-,,L*--*-l-* -*"'tl
F-(
t{)
141

b: o sin 54o44'
b 'i, 0,81c * 0,8?r

(0,82)

(c) (d) SLdr lsomcri.

Gh. 5"4 Froyekslisocltetrl.

ketiga-tiganyasaroap&njeng,dari saliugberpotonganpadasudutyangsaxnapuia,
yaitu tr20'. Froyei,;sidemikian drse'outproyeksiisornetri"Ketiga garis lurus AB,
AD dan AE ad.alahsumbu-sumbuisometri. Panjangmasing-masingsisi lebih
pendekdari paclapanjangsisi sehenarnya. Panjanggaris-garisdapat diukur pada
sumbu-sunobu ini denganskala yang sama.Fada Gb. 5.a (c) diperlihatkanskala
perpendekan yaitu 0,82:I, hasildari sin 54"44'.
Olehkarenaitu, skalaperpendekanini ditentukandemikianrupa hinggaskala
standarpada garismiring 45'<lipindahkanpada garismiring 30" sepertipadd
Gb. 5.4(d). Skalaini disebutskaiaisometrr"

@ Proyeksidimetri
ProyeksipadaGb. 5.5di manaskalaper:nendekan dari dua sisidan dua sudut
dengangaris horizontalsama,disebutproyelesidimetri.

Gb. 5"5 Proyehsidimetri.


56 3 . , F r : : v s j i o n E e r i e l a - H e n c a ' I ' i gl .al i l n e n s i

'll
*4"'.'"*
I
7

Gb" 5.6 ltovellsi ttiunetri.

'J .rN
! l'r -0,. I

(3) Proyelcsi trilnetri


Proyeksi pada Gb. 5.b dr mana skala perpendekandari tiga sisi dan tiga sudut
tidak sama"ciisebutproveltsl lrilirul*rr.
Harga-harga dari sililul. d;rn sli"rla irerprrrilekan elari proyeirsi aksonornetri
yang khas terdapatpada 'Iabei :r"i.

b. Gambar isometri
untuk rnendapa'rkail sedikit gambaran rnengenai bentuk benda yang
sebenarnyapada utnumrrliiirClhuilt triirnrbafisrlmstri, dimetri atau trimetri, daii
proyeksi aksonorrtetrirry'a.
Pada proyeksi aksonometrj tidak terdnpat panjang sisi yang sebenarnyadari
benda yang bersangkrrtan.q')iehlir r,;na itu penggambarannyamemakan waktu.
Di lain pihak gambar iuullc{ri, cJrr.,rcji, arari lrirrnetrisetrdaknyasatu sisi merupa-
kan panjangsisi yang t-,i,,ar"
Pada gambarisomer,rlp;rrrjar,gp:;i1,,,.. ,;i. 1,isurntru-sr-lmbu isometri menggambar-
kan panjang yang si:benariryi{. }ia.' r:i ,,',,:rggambarannya sangatserlerhana,
dan banyak dipak;ri uniu.k lff.jcl'r::;tj:fi).ir;ir-rrrratel pandarrgan. Gambar isometri
dapat menyajikan bericiac{r:iigr,lt,rr.':il ".i;.i:r-ileilir,rlL}i(an
waktu yang lebih singkat
dibandingkan clenga*rcara plovclisx varlg i.arn.I)r b'awahini akan dibahas cara
cara proyeksi isometn lllrij, ri.,,,.iaiam
l. Tentukaniah ietak 1]Litribd-sumbu Isrtmetri.
Letak suur.bu-sumbuiscmetri adalah (a) surnbu-sumbu pada kecludukan
5.2 Gambar PandanganTunggal 57

Sumbuutama

Sumbuutama

(a) Sumbuutrma padr (b) Sumbuutrmr drhm (c) Sumbuutamr horizon-


keduduhn normrl keddukrn terbrlih td

Gb. 5.7 Keduduken


sumbu-sumbu
isometri.

norrnal, (b) sumbu-sumbupada kedudukanterbalik, dan (c) sumbu utama pada


kedudukanhorizontalsepertitampakpadaGb. 5.7.
Kedudukansumbu-sumbu isometridipilih sesuaitujuan dan hasil yang akan
memberikan gambaryang paling jelas.
2. Gambarlahbendatersebutdengansisi-sisiyang akan memberikanpanjang
sisi yang sebenarnya,sejajardengansumbu-sumbuisometri.

(1) Gambarisometridari sebuahbendadengansebuahbidangmiring


Penggambaran sebuahbenda sederhanatanpa bagian yang menonjol,seperti
Gb. 5.8,dilaksanakandenganmenggambargambarisometri selubungsegiempat
dari bendatersebut,sementarabidangyangmiring diabaikandahulu (Gb. 5.8(a).
Kemudian titik-titik A'dan B' ditentukandenganmemindahkanukuran-ukuran
d dan e padasisi-sisiselubungsegiempat. HubungkanlahA' dan B', maka satu
sisi dari bidang miring telah diperoleh(Gb. 5.8(b)).Gambar isometri dari benda
yang diinginkan selanjutnyadapat diselesaikansepertipada Gb. 5.8(c).

.il-n

Gambar (b) (c)


ortogonal
Gb. 5.8 Gambar isometri dari sebush benda dengan bidang yang
miring.
5. PenyajianBenda-BendaTiga Dimensi

(2) Gambor isometri dari sebuahbendo denganbidang lengkung tak teratur


Sebuahbendadengansebuahbidang lengkungtak teratur, sepertitampak
pada gambarGb. 5.9, diselesaikan juga sepertidi atas denganmenggambar
gambarisometriselubungsegiempatnya.BagilahgarislengkungA8 (Gb. 5.9)
dalambeberapa bagianyangsama,danberilahtanda1,2,3 dsb.padatitik-titik
bagi tersebut.Tariklah garis-garissejajardenganAB dan BC melaluititik-titik
1,2,3 dst.Garis-garis sejajarini akanmemotonggarisAB dan BC masing-masing
p a d a t i t i k - t i t li 'k, 2 ' , 3 ' , . . . d a n1 " , 2 " , 3 " , . . . P i n d a h k a n l a h t i t i k - t i t i k t e r a k h i r
ini ke gambarisometripadagaris-garisAB dan BC, dan tariklah garis-garissejajar
denganAB dan BC melaluititik-titik ini yang masing-masing akan salingber-
porongandi titik-titik 1,2,3,. . . Jika titik-titikini dihubungkan dengangaris
Iicin, maka akan dihasilkangaris lengkungdari benda.Garis yang satu lagi
diperolehdenganmenarikgaris-garis sejajardenganCE, melaluititik-titik l,
2,3,..., yangpanjangnya semuasamadenganCE. Akhirnyahubungkanlah titik-
titik ini dengansebuahgarislicin, dan terdapatlahgambarpermukaanlengkung
tak teratur,sepertipada Gb. 5.9(c).

F
I'

E
4'
5'
6',
7'
8',

B
E
CE

(r) (b)

Gb. 5.9 Gambarisometridari sebuahbendadenganbidanglengkung


yrng tidrk terrtur.

(3) Gambar isometri dari sebuah lingkaran


Jika suatubendaatau bagiandari bendaterdiri dari silinder,maka gamb'ar
isometrinyaakanmenjadielips(ih. 4.2.1(a)).Untuk menggambarnya diperguna-
kan cara-carapendekatan.
Gambarlahbujur sangkaryangmengelilingilingkaran.Gambarlahproyeksi
isometridari bujur sangkarini. Tariklahgarisbagitegaklurusdari tiap-tiapsisi
dari bujur sangkar,yang salingberpotongandi titik-titik C dan D. DenganC
dan D sebagaititik-titik pusatdanjari-jari r, gambarlahbusurlingkaran.Selanjut-
nya dengantitik-titik A dan B sebagaititik pusatdanjari-jari R gambarlahbusur
lingkaran.Makaterbentuklah gambarelips,sepertitampakpadaGb. 5.10,yang
merupakanjuga proyeksiisometridari sebuahlingkarandengandiameterd.
Gambarisometridari tumpukansilinderdari berbagai-bagai diameter,seperti
misalnya yang terdapat padaporos bertangga, dapat sebagai
diselesaikan berikut.
Pertama-tamadigambarsumbuutama dari silinder,dan tentukanlahtitik-titik
pusat dari lingkaran-lingkaransilinder. Gambarlahkemudianpada titik-titik
5.2 Gambar PandanganTunggal 59

')

d (b) Gambar isometri segi (c) penggembarsn sebuah


cmpat \ang mengelilingi elips dengan can pende-
(e) Lingkenn dengrn dieme-
lingkaran katan
tet d
Gb. 5.10 Gambarisometrilingkarandengancara pendekrtan.

pusatini elips-elipsdengancara pendekatan.


Jika ujung-ujungdari sumbupanjang
dari elipsdihubungkan,maka gambarisometridari silinderbertanggatelahselesai.
Untuk jelasnyalihatlahGb. 5.11.
PadaGb. 5.12terlihat gambarisometridari lingkaranJingkaran padasebuah
kubus.

Gb. 5.ll Menggambarbendadenganproyeksiimmetri.

Gb. 5.12 Gembarisometrilinghrrrn prde tigr bidrng.


5. PenyajianBenda-BendaTiga Dimensi

5.2.2 Proyeksi mirlng

Proyeksimiring adalah semacamproyeksi sejajar,tetapi dengangaris-garis


proyeksinyamiring terhadapbidangproyeksi.Gambaryang dihasilkanoleh cara
proyeksiini disebutgambarproyeksimiring. Padaproyeksiini bendanyadapat
diletakkan sesukanya,tetapi biasanyapermukaandepan dari benda diletakkan
sejajar denganbidang proyeksi vertikal. Dengan demikian bentuk permukaan
depan tergambarsepertisebenarnya,yang juga terdapat pada gambarproyeksi
ortogonal.
Sudut yang menggambarkankedalamannyabiasanya30', 45" atau 60"
terhadap sumbu horizontal. Sudut-sudutini disesuaikandengansegi tiga yang
dipakaimempunyaisudut-sudut30", 45odan 60'.
Dalamnyadapat ditentukan sembarang,sepertitanrpakpada Gb. 5.13.Jika
panjang ke dalam samadenganpanjang sebenarnya,gambar demikian disebut
gambar Cavalicr. Pada proyeksi ini skala yang samadapat dipergunakanpada
sumbu-sumbuyang lain. Di lain pihak gambar Cavalier menghasilkangambar
yangberobah,walaupunmenggambarnya mudah(Gb. 5.13(a)).
Oleh karena itu sering kali dipergunakan skala perpendekanpada sumbu
ke dalam,misalnya314,ll2 atau l/3. Skalaperpendekan l/2 memberikangambar

45.

(D)

30'
(F)

beberapajenis proyeksimiring.
Gb. 5.13 Perbandingan
5.2 Gambar PandanganTunggal 6l

@
Gb.5.14 Perbandingan
gombar
isometri gambar
dengrin miring.
yang tidak berobah,dan penggambarannya agak mudah. Gambar demikian
disebutgambarcabinet. Gambarcabinet dengansudut45o banyakdipakai di
beberapanegara.
Gb. 5.14memperlihatkangambarsebuahbendadalamproyeksiisometridan
proyeksimiring (gambarCabinet)sebagaiperbandingan.

5.2.3 Gambarperspektif

Jika antara benda dan titik penglihatantetap diletakkan sebuahbidang


vertikal atau bidang gambar,maka pada bidang gambar ini akan terbentuk
bayangandari bendatadi (Gb.5.15). Bayanganini disebutgambarperspektif.
Gambarperspektifadalahgambaryangserupadengangambarbendayangdilihat
denganmata biasa, dan banyak dipergunakandalam bidang arsitektur. Ini
merupakangambarpandangantunggalyangterbaik,tetapicara penggambaran-
nya sangatsulit dan rumit dari padacara-caragambaryanglain. Untuk gambar
teknik denganbagian-bagian yang rumit dan kecil tidak menguntungkan, oleh
karenanya jarang sekalidipakaidalamgambarteknik mesin.
Dalam gambarperspektifgaris-garis sejajarpadabendabertemudi satutitik
dalam ruang, yang dinamakantitik hilang. Ada tiga macamgambarperstriektif,
sepertiperspektifsatu titik (perspektifsejajar),perspektifdua titik (perspektif

penglihatan

Gb. 5.15 Proyeksiperspektif.


62 5. PcnyajianBenda-BcndaTiga Dimcnsi

Gambar pcrspektif Gambar pcrspektif


sstu titik dua titik
Gambarperspektif
tiga titik
Gb. 5.16 Gombu perspektif.

sudut) dan perspektiftiga titik (perspektifmiring), sesuaidenganjumlah titik


hilangyangdipakai(Gb. 5.16).

5,3 hoyeksi ortogonel (Gembar pendmgtn mapmuk)

Gambarproyeksiortogonaldipergunakanuntuk memberikaninformasiyang
lengkap dan tepat dari suatu benda tiga dimensi. Untuk mendapatkanhasil
demikian bendanyadiletakkan denganbidang-bidangnyasejajardenganbidang
proyeksi,terutamasekalibidang yang penting diletakkansejajardenganbidang
proyeksivertikal.
Proyeksi ortogonal pada umumnya tidak memberikangambaran lengkap
dari bendahanya dengansatu proyeksi saja.Oleh karena itu diambil beberapa
bidang'proyeksi.Biasanyadiambil tiga bidang tegak lurus, dan dapat ditambah
dengan bidang bantu di mana diperlukan. Bendanya diproyeksikan secara
ortogonalpada tiaptiap bidang proyeksiuntuk memperlihatkanbendatersebut
pada bidang-bidangdua dimensi. Dengan menggabungkangambar-gambar
proyeksitersebutdapatlahdiperolehgambaranjelas dari bendayang dirnaksud.
Cara penggambaran demikiandisebutproyeksiortogonal.
Cara menggambarkannya diperlihatkanpada Gb. 5.17. Antara benda dan
titik penglihatandi tak terhingga diletakkan sebuahbidang tembus pandang
sejajardenganbidangyangakandigambar.PadaGb. 5.17bidangtembuspandang
diambil vertikal. Apa yang dilihat pada bidang tembuspandangini merupakan

Benda

Pandangan dePan
Garis-garis Garis-garts Bidang (tampak dcPan)
penglihatan proyekst proyeksi
(tegaklurus
padabidang
proyeksi)
Gb. 5.17 hoyeksi ortogonal.
5.3 Proyeksi Ortogonal (Gambar PandanganMajemuk) 63

gambarproyeksidari bendatersebut.Jika bendatersebutdilihat dari depan,maka


gambarpadabidangtembuspandangini disebutpandangandepan.Dengancara
dcmikian bendatadi dapat diproycksikanpada bidang proyeksihorizontal,pada
bidang proyeksi vertikal sebelahkiri atau kanan, dan masing-masinggambar
disebutpandanganatas' Pandangankiri atau kanan (Gb. 5.18).
Tiga, empat atau lebih gambar demikian digabungkandalom satu kertas
gambar, dan terdapatlah suatu susunangambar yang memberikangambaran
jelas dari bendayang dimaksud.
Susunanpandangan-pandangan dapat dilihat pada Gb. 5.19, yang akan
dibahaslebih tanjut pada bab berikutnya.
Bidang
proycksi
kanan

(r) Pudrrena rtr (b) Prndrngrn krnrn


(trmtel rr$) (tampck kenan)

Gb. s.lE hoyeksl ortogrnsl.

Gb. 5.f9 hoyekC ortogonel.


BAB 6. CARA-CARAPROYEKSI
YANG DIPERGUNAKAN
PADA GAMBAR KERJA

Pada gambar teknik mesin, teristimewa pada gambar kerja dipergunakan


caraproyeksiortogonal(lih. Bab 5.3).
Bidang-bidangproyeksi yang paling banyak dipergunakanadalah bidang
horizontaldanbidangvertikal,sepertitampakpadaGb. 6.1.Bidang-bidang ut4ma
ini membagiseluruhruang dalam empat kwadran. Bagian ruang di atasbidang
horizontal dan di depanbidang vertikal disebutkwadrin pertama.Bagianruang
di atasbidanghorizontaldan di belakangbidangvertikal disebutkwadrankedua.
Kwadran ketiga adalah bagian ruang yang terletak di bawah bidang horizontal
dan di depanbidang vertikal, dan kwadran keempatadalah bagian ruang yang
terletak di bawahbidang horizontaldan di belakangbidangvertikal.
Jika benda yang akan digambar diletakkan di kwadran pertama, dan di-
proyeksikan pada bidang-bidang proyeksi, maka cara proyeksi ini disebut
"proyeksi kwadranpertama" atau "cara proyeksisudutpertama."Jika bendanya
diletakkanpada kwadranketiga,maka cara proyeksidemikiandisebut"proyeksi
kwadran ketiga" atau "cara proyeksisudut ketiga." sebenarnyamasih ada cara
proyeksilain, yaitu "proyeksikwadrankedua" dan "proyeksikwadrankeempat,"
yang tidak dipakai dalam praktek.
Gambar-gambarpandanganpadaumumnyadigambarmenurutcaraproyeksi
sudut pertamaatau sudut ketiga.

Bidangproyeksi
vertikal

Bidangproyeksi

Kwadran kedua
Bidang proyeksi
horizontal

Arah proyeksi
Kwadranketiga

Kwadran keempat

Gb.6.1 Bidengkoordinatutamadan kwadran-kwadrrn.

6.1 Cara proyeksisudut pertama

Benda yang tampak pada Gb. 6.2 (a) diletakkan di depan bidang-bidang
proyeksi sepertipada Gb. 6.2(b). Ia diproyeksikan padabidangbelakangmenurut
6. Cara-Cara Proyeksiyang Dipergunakan Pada Gambar Kerja

garispenglihatanA, dan gambarnyaadalahgambarpandangandepan.Tiap garis


atau tepi bendatcrgambar sebagaititik atau garis pada bidang proyeksi. Pada
Gb. 6.2 (b) tampak juga proyeksi benda pada bidang bawah menurut arah B,
menurutarahC padabidangproyeksisebelahkanan,menurutarahD padabidang
proyeksi sebelahkiri, menurut arah E pada bidang proyeksi atas,dan menurut
arah F pada bidang depan.
sepertipadaGb.6.2(b),telahdibuatsemuanya,
Jika proyeksi-proyeksi, hasilnya
kurang berguna,karena bidang-bidang proyeksinya disusun dalam tiga dimensi.
Oleh karena itu mereka harus disatukan dalam satu helai kertas gambar dua
dimensi.

H
F1
t'L
g
EE (d)

Gb.6.2 Proyeksisudul pertrme eteu proyeksiEroprh.


6.2 Cara ProyeksiSudut Ketiga 67

Bidang-bidangproyeksidimisalkanmerupakansebuahpeti sepertiGb. 6.2(b).


Sisi-sisipeti kemudiandibuka menurutGb. 6.2 (c) sehinggasemuasisi terletak
padabidangvertikal,
SusunangambarproyeksiharusdemikianhinggadenganpandangandepanA
sebagaipatokan,pandanganatasB terletakdi bawah,pandangankiri C terletak
di kanan,pandangankananD terletaksebelahkiri, pandanganbawahE terletak
di atas,dan pandanga.nbelakangF bolehditempatkandi sebelahkiri ataukanan.
Hasil selengkapnyadapatdilihat padaGb. 6.2(d).
Dalam gambar,;larir-ga.ris
tepi, yaitu garis-garisbatasantarabidang-bidang
proyeksidan ga.ris-garis
proyeksitidak digambar.
Gatnbarproyeksidemikia.ndisebutgambarproyeksisudutpertama.Cara ini
disebutjuga "cara E" karenacara ini telah banyak dipergunakandi negara-
negaraEropaseperti:Jerman.Swis,Ferancis,USSR.dsb.

6"2 Cara proyeksi sudut hetign

Benda yang akan digambardiletakkandalam peti dengansisi-sisitembus

[B-TI
r---- |

F=
lnl
tl

lq
G
uf
f;]
I
F--ll
lE il

Gb. 6.3 Proyekeisudutketigaatru proyeksiAmeriks.


6. Cara-Cara Proycksiyang Dipergunakan Pada Gambar Kerja

pandangsebagaibidang-bidangproyeksi,sepertipadaGb. 6.3 (a). Padatiap-tiap


bidang proyeksi akan tampak gambar pandangandari benda menurut arah
penglihatan,yan9ditentukanoleh anak panah.
PandangandepandalamarahA dipilih sebagaipandangandepan.Pandangan-
pandanganyanglain diproyeksikanpadabidang-bidangproyeksilainnyamenurut
Gb. 6.3 (a). Sisisisi peti dibuka menjadi satu bidang proyeksidepanmenurut
arah anak panah (Gb. 6.3 (b)). Hasil lengkapnyadapatdilihat pada Gb. 6.3 (c).
Denganpandangandepan A sebagaipatokan, pandanganatas B diletakkan di
atas,pandangankiri C diletakkandi kiri, pandangankananD diletakkandi kanan,
pandanganbawahE diletakkandi bawah,dan pandanganbelakangdapatdiletak-
kan di kiri atau kanan.
Susunan proyeksi demikian disebut gambar proyeksi sudut ketiga, dan
disebutjuga "cara A" karenacara ini telah dipakai di Amerika. Negara-negara
lain yang banyakmempergunakan caraini adalahJepang,Australia,Canadadsb.

6.3 Cara dengan menggunakan tanda panah

Hampir semuagambar dibuat menurut cara proyeksi sudut pertama atau


ketiga.Tetapi di manaperlu dapatdipakai cara lain, yaitu denganmenggunakan
anak panah.
Tiap gambar,kecualipandanganpokok depan,diberi tanda oleh huruf besar,
yang terdapatjuga pada anak panah yang diperlukan untuk menentukanarah
penglihatan.Gambar pandangannyadapat diletakkan tidak menurut cara-cara
yang telah dibahassebelumnya.Ingat bahwacaraproyeksiortogonalmasihtetap
dipakai, hanya penempatannya sajayang berbeda.Untuk jelasnyalihat Gb. 6.4.
Huruf-huruf penunjuk pandanganlebih baik ditempatkan di atas gambar
bersangkutan.Huruf-huruf pada anak panah diletakkan dekat anak panah,
dan ditulis tegaklurus.
cl
*Lm n
t A B
A

,l
c D
r----Er-:rr-
J-----n-:lF

Gb. 6.4 Cen penggunmnprneh referensl.

6.4 Pengenalan carr{an proyeksi dan lambangnya

Jika hasil-hasilgambar proyeksi sudut pertama dan proyeksi sudut ketiga


dibandingkan,maka terlihat bahwa gambaryang satu merupakankebalikannya
yang lain, dilihat dari segi susunannya.Oleh karena itu pembedaannyasangat
penting. Harus dicatat bahwa dua cara proyeksi ini jangan dipakai bersamaan
6,5 PerbandinganAntara Proyeksi Sudut Pertama Dan Proyeksi Sudut Ketiga 69

€-@ @*
(e) Prpyclsi sudu (b) Proyclsi srdut
Dertrmr. ketige.

Gb. 6.5 Lambangcara proyeksi.

dalam satu gambar.


Dalam standarISO (ISO/DIS 128)telahditetapkanbahwakeduacaraproyeksi
boleh dipergunakan.Untuk keseragaman,semua gambar dalam standar ISO
digambarmenurut proyeksisudut pertama.
Jika pada gambar telah ditentukan cara proyeksi yang dipakai, maka cara
yang dipakai harus dijelaskanpada gambar. Penjelasantersebutmenurut ISO
bcrupa sebuahlambang,sepertipada Gb. 6.5. Lambangini diletakkandi bagian
kanan bawahkertasgambar.

6.5 Perbandngan antara proyekri sudut pertama dan proyeksi sudut ketiga

Telahdikatakandi atas,bahwakeduacaraproyeksitersebutdapatsama-sama
dipakai,sesuaidenganstandarISO.
Negara Amerika Serikat dan Jepang telah menentukan untuk memakai
proyeksisudut ketiga saja.Hal ini didasarkanataskelebihandari cara ini di atas
cara proyeksisudut pertama.
(l) Dari gambarnya, bentuk benda dapat langsung dibayangkan. Dengan
pandangandepan sebagaipatokan, gambar pandanganlain dilipat menurut
Gb. 6.6, dan bendanyaakan muncul sepertiaslinya.
(2) Gambarnya mudah dibaca, karena hubungan antara gambar yang satu
denganyang lain dekat. Tidak saja mudah dibaca, tetapi jarang terjadi salah
pengertian. Teristimewa sekali pada benda-bendayang panjang, susunan

P a n d a n g a nd e p a n

D e n g a n r e f e r e n sp i a n d a n g a nd e p a n , p a n d a n g a n - p a n d a n g ayna n g l a i n
d i l i p a t t e g a k l u r u s . m a k a d i p e r o l e hb e n t u k b e n d a s e b e n a r n v a

Gb.6.6 Keuntungan
cera proyeksisudutketiga.
6. Cara-Cara Proyeksiyang Dipergunakan pada Gambar Kerja

pandangandepan dan pandangansampingmudah sekali dibaca. Gb. 6.7 me-


nunjukkanperbedaanantarakeduacara proyeksi.
(3) Pandanganyangberhubungandiletakkanberdekatan.Olehkarenaitu mudah
untuk membacaukuran-ukurannyalSalah pembacaandari ukuran tidak mungkin
terjadi. Uiituk tukangjuga lebih sederhana.
(4) Dengan cara proyeksi sudut ketiga mudah untuk membuat pandangan
tambahanatau pandangansetempat,yang disebutdalam bab 7 berikut. Benda
pada Gb. 6.8 (a) digambar denganpandangantambahannyamenurut proyeksi
sudut ketiga, Gb. 6.8 (b), dan menurut proyeksi sudut pertama, Gb. 6.g (c).
contoh gambarini menunjukkancara proyeksimanayang lebih unggul.
Karenaalasan-alasan di atasproyeksisudutketigadapatdianggapyang lebih
rasional,dan dipakaidi negara-negara pantai Laut pacifik, sepertiuSA, Canada,
Jepang,Korea, Australia, dsb.
Dalam buku ini semuagambardigambardengancara proyeksisudut ketiga,
kecualidisebutkanlain.

/A Jl-_-- /d, pcrtama


sudut
Provcksi
(9 qF
9l-

Provcksi
sudut
kctiga
@ F @
(r) Porossilindris (b)

Gb.5.7 - Perhndingen proyeksi srdut pertrmr drn ketigr.

---Q(
^@tf-
a>
Y
(r) Bcnde O) hoycld ndut lcdge (c) Proyeksl sudut pertrmr

Gb. 6.8 Perbrndingrnclrl{rr. proyeksidrhm hd pandengrnkhus's.


BAB 7. ATURAN-ATURAN DASAR
UNTUK PENYAJIAN GAMBAR

7.1 . PenentuanPandangan

untuk menggambarpandangan-pandangan sebuahbenda,pandangandepan


benda dianggapsebagaigambar pokok, dan pandangan-pandangan lain dapat
disusun tepetti Gb. 7.1. Tetapi pada gambar kerja, jumlah pandangan harus
dibatasi seperlunya,yang dapat memberikan bentuk benda secara lengkap.
Pandangandepan harus dipilih demikian rupa sehinggadapat memberikan
bentuk atau fungsi benda secaraumum, dan jika pandangandepan ini belum
dapat memberikan gambaran cukup dari benda tadi, pandangan-pandangan
tambahan seperti misalnya pandangan atas, pandangan kanan, dsb. dapat
ditambahkan.
Jika benda yang terdapat pada Gb. 7.2 ingin diperlihatkan dalam gambar,

Pandangandari atas

Gb. 7.1 Memilih pandangan.

r,T-iTr,l
leil
lllllll
illal
-ft-,A
tvl.
ftPi+n
'ffi { -=8(9
-1_I-
\
(a) (b) (c)

Gb.'l .2 Gambar dengandua pandangan.


72 7. Aturan-Aturan Dasar Untuk penyajian Gambar

Gb. 7.3 Grmbrr dengansatu pandanganseja.

pandanganatas, pandangankanan dan pandanganbelakangtidak diperlukan.


-diperlukan
Sesuaidenganbentuknya,hanyadua pandangan untuk menigambar-
kan benda secarajelas, seperti diperlihatkan pada Gb.-7.2. Jika bindanya
berbentuksimetris,sepertimisalnyasebuahporos, satu pandangancukup mem_
berikan gambarandari benda tersebut,denganhanya menambahkanlambang
Q padaukuran diameterporos, sepertipada Gb. 7.3.

7.2 Pemilihrn pandmgen depan

Pemilihanpandangandepan dari bendayang akan disajikan dalam gambar


adalah sangatpenting. Karena gambarpandangandepan oapat langsunt
mem-
berikan keteranganbentuk benda yang sebenarnya.ragi puta jumiah
pandanganjugaditentukanoleh gambarpandanganaepantaai. pandangaidepan lamuar
tidak selalu berarti pandangandepan dalam arti kata sehari-hari.rlndanian
depanadalahbagianbendayang dapat memberikancukup keterangan
mengJrai
bentuk khasnyaatau fungsinya.
Umpamanyawajah seorangwanita ingin diabadikandalam gambar seperti
pada Gb. l.a @). Maka di sini pandangandepandari wajahtersebut,
ialah muka
itu sendiri,karenabagianini sudahmemberilan sifarsiiat khas dari
wajah tadi.
Di lain pihak, sebagai pandangan depan dari seekor kuda justru
diambil
pandangansampingnya,karenapandanganini sudahcukup
memberiketerangan
tentangciri-ciri khasdari "benda" tersebut,sepertiterlihat pad
a Gb.7.4(b). pida .
Gb. 7.5diperlihatkaapula, badanpesawatyangmanadiambil sebagaipundungun
depan.Begitupula halnyadengansebuahmobil.

(r) Prndengan depan


wajrh (b) Pandangandepan kuda

Gb.7.4
7,3 SusunanGambar-GambarPandangan 73

Pandangan kiri Pandangan depan

Gb. 7.5 Gsmbu geris bentukseburhpesewotterDeng.

7.3 Susunangambar-gambarpandangan

Jika pandangan depan dari benda telah ditentukan, maka pandangan-


pandanganlain yangdianggapperlu dapatdipilih dan disusundalamsatugambar,
yang merupakansatu kesatuan.
Dalam gambar kerja, bagian-bagianbenda digambar dalam kedudukan
pengerjaannya (Gb. 7.6). Misalnya poros yang dikerjakanpada mesin bubut
harusdigambarmendatarpula, seperticontoh-contohpada Gb.7.7 (a) dan (b).
Benda-bendayangdikerjakan padamesinplaner,shaperataufresharusdigambar
denganbagianpermukaanyangdikerjakandalamkedudukanmendatar(Gb.7.8).

(a) Pendangendepan
baut
\
V oo
(c) Pandangan depan
(b) Pendangandepen dari sebuahplat
rode gigi penjamin

Gb. 7.6 Pandangandepan dari beberapaalat.

(e) Poros
ft@ (b) Lubang

Gb. 7,7 Pembuatandenqan mesin bubul.


74 7. Aturan-AturanDasar Untuk PenyajianGambar

Gb. 7.8 Pembuatandenganplaner,shaperatau fres.

Garis-garisproycksi
tidak tampakpada
gambarakhir

m r4-\
Gb. 7.9 Pandrngenkhusus.

r^.-
(<q5>
I-N"
Qq\
l-R-(
il\
lL-\
(r)
A--
q/
qr-
u tool
G b . 7 . l 0 Pandengen
khusus.
7.4 PandanganTambahan 75

7.4 Pandangantambahan

Benda-benda yangmemiliki bagian-bagiandenganpermukaanmiring, tidak


akanterlihatbentuksebenarnyadalamgambarpandangan ortogonal.Jikadiperlu-
kan gambaryangmenunujukkan bentuksebenarnya, makapandangan tambahan
dapat digambarkan.Pandangantambahan ini digambar pada bidang bantu,
dekat pada bagianyang akan digambar,dan tegak lurus pada arah penglihatan.
Jadi dasar proyeksi ortogonal di sini tetap dipertahankan.Contoh-contoh
pandangankhususini dapatdilihat padagambar-gambar Gb. 7.9 dan Gb. 7.10.

1.5 Pandangan sebagian

Kadang-kadangsuatu bendatidak perlu digambarsecaralengkap.Dalam


hal demikian hanya bagian yang ingin diperlihatkandibuatkan gambarnya.
Bagianini dibatasidengangaris tipis kontinu bebas.Artinya garisnyaditarik
tanpabantuanalat gambar(Gb. 7.1l).
Dalam hal gambarpandangansampingmenghasilkan gambaryang menga-
burkan bentuk bendanya,maka gambarpandangannya tidak digambarsecara
lengkap.Benda yang gambarnyadiperlihatkanpada Gb. 7.12, menunjukkan
perbedaannya.Gb. 7.12(a)tidak memberikanbentukbendasebenarnya. Dengan
pandangansebagian,artinya gambar pandanganyang tidak lengkap,seperti
padaGb. 7.12(b),terlihatjelasbentukbendanya.

Gb. 7.ll Prndengrn sebagienden pendengan


setemplt.

(a) Tidak jelas

--Tlll -----\ |--1-----r


t__I tr----il-IL
l--Il il
l-n;-l
d Y }\
erJ--Hq9 (b) Jelas

Gb. 1.12 Pandangansebagian.


7,6 Pandangansetempat

Di samping gambar pandangan sebagian ini, masih terdapat gambar


7. Aturan-Aturan Dasar Untuk PenyajianGambar

pandanganyang lebih sempit, yaitu pandangansetempat.Gb. 7.ll memper-


lihatkan pandangansetempatdari alur pasak. Pandanganini dimaksud untuk
melengkapi gambar dari sebuah poros. Perhatikan di sini bahwa porosnya
hanya digambar dengan pandangansebagian.Pandangansetempatdigambar
dengangaris tebal, dan harus dihubungkandengangambar pokok oleh garis
sumbu (tidak selalu!). Gb. 7.13 memperlihatkancara menggambarpandangan
setempatdari lubang pada dinding benda. Di sini tidak diperlukan gambar
pandangansamping lengkap. cara demikian menghematwaktu dan tempat
(kertas gambar).

A
A F=l
lr-rl

€o
Gb. 7.14 Perdrngen khu$s.
Gb. 7.13 Penden3rnJetemprt.

7.7 Pandangan khusus dengan menggunakan snsk panth


'Jika
diperlukanarahpenglihatanyangberbedadari padayangtelahditentukan
menurutGb. 6.1 atau Gb. 6.2, ataugambarpandangannya tidak dapat ditempat-
kan padatempatyang sebenarnya, maka cara denganmenggunakananak panah
harus diterapkan,sepertipada Gb. 6.4. Pada Gb. 7.r4 tampak gambardalam
proyeksi sudut pertama, sedangkanpandangansampingnyamempergunakan
proyeksisudutketiga.Di sini dalamsatugambardipergunakandua caraproyeksi,
yangpada dasarnyatidak diperkenankan.Hanya padakeadaan-keadaan tertentu
cara demikiandiperbolehkan.

7,E Pandangan detail

Dalam hal-hal di mana bagiandari bendabegitu kecil, sehinggatidak dapat


digambarkan,atau diberi ukuran denganbaik, bagian tersebutdapat digambar
secaramendetail,denganskala pembesaran.seperti terlihat pada Gb. 7.15 (a),
bagianporosyangakandibesarkandilingkari dan ditandaidenganhuruf besarA.
Bagian ini kemudian digambar di tempat lain disertai dengan tandanya dan
skalanya(cb, 7.15(b).

Gb. 7.15 Pendengrndetil.


BAB 8. POTONGAN (IRISAN)

8.1 Potongan

Tidakjarangditemuibenda-benda denganrongga-rongga di dalamnya.Untuk


menggambarkanbagian-bagianini dipergunakangaris gores,yang menyatakan
garis-garistersembunyi.Jika hal ini dilaksanakansecarataat asas,maka akan
dihasilkansebuahgambaryang rumit sekali,dan susahdimengerti.Bayangkan
sajajika sebuahlemari roda gigi harusdigambarsecaralengkap!Untuk men-
dapatkan gambarandari bagian-bagianyang tersembunyiini, bagian yang
menutupidibuang.Gambardemikiandisebutgambarpotongan,atau disingkat
sajadenganpotongan.
Gambarpada Gb 8.1(a)memperlihatkan sebuahbendadenganbagianyang
tidak kelihatan.Bagianini dapatdinyatakandengangaris gores.Jika bendaini
dipotong,makabentukdalamnyaakanlebihjelaslagi.Gb, 8.1(b)memperlihatkan
caramemotongnya, dan Gb. 8,1(c)sisabagianbendasetelahbagianyangmenu-
tupi disingkirkan.Gambarsisaini diproyeksikan ke bidangpotong,dan hasilnya
disebutpotongan(Gb. 8.1(d)).Gambarnyadiselesaikan dengangaristebal.
Dalam hal-haltertentubagian-bagian yangterletakdi belakangpotonganini,
tidak perludigambar.Hanyajika bagianini diperlukan,makabagiandi belakang
potonganini digambardengangaris gores.

Bidang potong

Bcnda

(r) O) (c) (d) Potongan

Gb. E.l Pentlrsan mengenaipotongln.

8.2 Penyajianpotongan

8.2.1 Penyajianpotongan

Pada umumnyabidang potong dibuat melalui sumbudasar(Gb. 8.1), dan


potongannyadisebutpotonganutama.Jikaperlu,makabidangpotongdapatdibuat
di luar sumbudasar.Dalam hal ini bidangpotongnyaharusdiberi tanda,dan
78

Potongrntidek melslui grris sumbudeser.

arah penglihatannyadinyatakandengananak panah,sepertiyangdiperlihatkan


olehGb. 8.2.
Peraturan-peraturanumum yang berlaku untuk gambar-gambarproyeksi,
berlakujuga untuk gambarpotongan.

8,2.2 Letak potongandan garispotong

Jika letak bidangpotongsudahtampakjelas padagambar,tidak diperlukan


penjelasanlebih lanjut (Gb. 8.3).Jika letak bidangpotongtidak jelas,atau ada
beberapabidang potong, maka bidang potongnyaharus diterangkandalam
gambar.Pada gambar proyeksibidang potong dinyatakanoleh sebuahgaris
potong,yangdigambardengangarissumbudan padaujung-ujungnya dipertebal,
danpadatempat-tempat di managarispotongnyaberubaharah.Padaujung-ujung
garispotong diberi tandadenganhuruf besar,dan diberi anak panahyangme'
nunjukkanarahpenglihatan (Gb. 8.4).

Gb. 8.3 Potongan melalui garis sumbu dasar.


Gb. 8.4 Potongan dengan garis bidang potong

8.3 Cara-caramembuatpotongan

8.3.1 Potongan dalam satu bidang

(1) Potongan oleh bidangpotong melalui garis sumbu dasar


Jika bidang potong melalui garis sumbudasar,pada umumnya garis potongnya
8.3 Cara-CaraMembuat Potongan 79

tidak perlu dijelaskanpadagambar.Foto demikiandisebut


dan tanda-tandanya
potonganutama.

(2) Potonganyang tidak melaluisumbudasar


Jika diperlukan potonganyang tidak melalui sumbu dasar, letak bidang
potongnyaharusdijelaskanpadagarispotongnya.

8.3.2 Potonganoleh lebih dari satu bidang

(1) Potonganmeloncat
Uuntuk menyederhanakan gambar dan penghematanwaktu potongan-
potongandalam beberapabidang sejajardapat disatukan.Pada Gb. 8.5 di-
perlihatkansebuahbendayangdipotongmenurutgaris.potongA-A. Sebenarnya
bidang potongnyaterdiri atas dua bidang,yangdalamhal ini dapatdisatukan.
Potongandemikiandinamakanpotonganmeloncat.

(2) Potonganolehdua bidangberpotongan


Bagian-bagiansimetrikdapatdigambarpadadua bidangpotongyang saling
berpotongan.Satu bidang potong merupakanpotongan utama, sedangkan
bidangyanglain menyudutdenganbidangpertama.Proyeksipadabidangterakhir
ini, setelahdiselesaikanmenurut aturan-aturanyang berlaku, diputar hingga
berhimpitpadabidangproyeksipertama.Gb.8.6menunjukkan bagaimana caranya
membuat gambar potongan demikian.

_an
A'A

\_-avt -/

/ \)t#rz2( \
/d&tF:ril
lY\El(ryi
\ XzH\* /
A-A
r A Y/l LLJ.\\Y

ffi
qAp Gb. 8.6 Potongandengrndua bidangmenyudut.

r;-i; I
|-Hhl
^l16$r
v
I

A_A
Gb. 8.5 Potongen meloncat.

Gb. 8.7 PotongendcnganHdang-lfdang bcrdampingen.


8. Potongan (Irisan)

(3) Potonganpada bidangberdampingan


Potonganpada pipa berbentuksepertiGb. 8.7 dapat dibuat denganbidang-
bidangyang berdampinganmelalui garis sumbunya.

8.3.3 Potongansepanrh

simetrikdapatdigambarsetengahnya
Bagian-bagian sebagaigambarpotongan
dan setengahnyalagi sebagaipandangan(Gb. 8.8).Dalam gambarini garis-garis
yang tersembunyitidak perlu digambardengangaris gores lagi, karena sudah
jelaspadagambarpotongan.

Gb. 8.8 Potongensetengah.

8.3.2 Potonganoleh lebih dari satu bldang

Kadang-kadangdiperlukangambarandari bagiankecil sajadari benda,yang


tersembunyi,misalnyabendapadaGb. 8.9(a). Gambar-gambar Gb. 8.9 O) dan (c)
memperlihatkangambaryangdipotongsetempatdan potonganpenuh.Potongan
setempatjuga dilakukan pada bagian'bagianyang tidak boleh dipotong (Gb.
8.9 (d)). Lihat bab 8.5.

Gb. 8.9 (a) Potogansetemprt. Gb. 8.9 (b) Potongansetempat.

Gb. 8.9 (c) Potongtnpenuh. Gb. 8.9 (d) Potongan setempst.


Potongan
Membuat
8.3 Cara-Cara 8l

8.3.5 Potongrnyrng diPutcrdi tempetateudipindahkan

Bagian-bagianbcnda tertentu sepcrti misalnya ruji-ruji roda, tuas, peleg,


rusuk penguat,kait dsb. penampangnya dapat digambarkansetempat(Gb. 8.10)'
atau setelahpotongannyadiputar kemudian dipindahkan ke tempat lain (Gb.
8.11),Ada perbedaansedikit antara kedua gambartersebut,yaitu yang pertama
digambardengangaristipis, sedangkanyang keduadengangaristebal biasa.

berurutan
8.3.6 Susrmenpotongan-potongan

Potongan-potongan berurutan dapat disusun seperti pada Gb. 8.12 atau


Gb. 8.13.Hal ini diperlukanuntuk memberiukuran atau alasanlain. Potongan-
potanganpada Gb. 8.12 semuanyaterletak pada surirbuutama, dan pada Gb.
8.13masing-masing terletakdi bawahgarispotongnya.

Gb. 8.ll Potongrndlputer dan dipindahkrn.

Gb. 8.10 PotonSrn dlpntrr dl tcmprt'

B-B
A-A c-c
-@ D-D

@@ @

Gb. &f2 Potongrnberurutrn.

A-A B-B c-c D-D

@ @@ @
Gb, 8.13 Potongenberurutrn.
82 8. Potongan(Irisan)

Gb. 8.14 Potonganbendatipis.

lr
Gb. 8.15 Potonganbendatipis dengan
ruang kosongdi anlaranva.
Gb. 8.16 Potonganbendatipis digambar
dengangaris tebel.

tipis
8.4 Penampang-penampang

Penampang-penampangtipis, seperti misalnya benda-benda yang terbuat


dari plat, baja profil, dsb. atau paking dapat digambar dengan garis tebal, atau
seluruhnya dihitamkan (Gb. 8.14). Jika bagian-bagian demikian terletak
berdampingan,bagianyang berbatasandibiarkan putih (Gb. 8.15dan l6).

8.5 Bagian bendaatau bendayang tidak bolehdipotong

Bagian-bagian
bendasepert;rusukpenguat
tidakbolehdipotongdalamarah
memanjang.Begitu pula benda-bendasepertibaut, paku keling, pasak, poros dsb.
tidak boleh dipotong dalam arah memanjang. Gb. 8.17 memperlihatkan sebuah
benda yang dipotong, tetapi terdapat beberapa bagian benda, yaitu sirip, dan
beberapa bendalain,yaitua.l. poros,pasak,bautdsb.yangtidak dipotong.

Gisi _.

Ruji__
Baut
penetap--

Gb. 8.17 Bagian-brgian yang tak dapat diperlihatkan oleh potongen.


8.6 Arsir

8.6 Arsir

Untuk mernbedak*ngnrnbarpot,lilliandari garnbarpandarrgan, drnergr:nakan


arsir, yaitu r*"eris-giiis
tlpis n:ring.
Keta'irrlHangarisTi:,ir adalah 45'terlraclap garis suri'ri,r,,,
J[ir, rr].ilia.dapgaris
gambar (Gb. 8.18)."Tau,rr* arsir disesuaikandengan i,,;l:;a;
,.,,a,iis-p'ins rj,ia gambar.
Bagian-bagia: ;rctor5;ar:i,i1ilg,terpir,,rhcia.rsirclengairsurlulr
,u,rg uo** ltih^t
Gb. 8.1, 3, 6 dan 7).
Arsiran dari t'rigi:iir-irlgiili .:ang l:ercialnninganha.rusriil:,.,.i,1
ii;iir sudutnya,
agarjelas (Go, r ; ':,
Fenani;:an1.:pcrtrar.Ihitt)1j,ll/,ailg il.lar, :,lltltat o.i.iarsirttecard
pada kelilirlAnvri saja {qli:r. ll";'10i"
Potongan-potong;:,ltt;d:j,4jari rlan ,..ri:utiayailg sanrR, J/i1nd,ttrr,lapa.t
Jradg
potonganrneloncatcira,r'ir sjrrupa,tct,pr dapat juga digeserjika ciipandangperlp
(Gb.8.21).
Garis-garisarsri i'tiL[:;1r
di]rilangkanuntuk menulishurufai.ei; riiigka,jika hal
ini tidak dapat dila,rr;in,arr
di iunr daeraharsir (Gb. g.22).

l-itL,{i 18 Airrir"

Ob. 8.19 Arsir dari bapiian-bagien


yang herrl;rnrpilugai.l.

tllb. E,?.fi ,\r'sirhidrng y:ung!uas.

Gb. 8.21 Arsir pada pcrongar:sejajer (nieloncat). ,{r-sir dnn angka,


8. Potongan(Irisan)

t.7 Beberapa cttetsn tenttng potongsn

(l) Potongandapatdipergunakanjika bentuk dalamdapatdiperjelasdengan


memotongbendanya-
Jika bentuknya dapat diperlihatkandenganjelas tanpa pemotongan,maka
gambarpotongantidak perlu dibuat.
(2) Elemen mesin yang tidak boleh dipotong dalam arah memanjang,dapat
digambardenganpotongansetempat.Lihat pasak,baut penyetel,penatirus pada
Gb.8.17.
(3) Benda pada Gb. 8.23 diperlihatkandalam gambar potongan.Gambar
potonganyang hanya menunjukkanbagian-bagianyangdipotong(Gb. 8.23(c))
adalahtidak benar,karenaseolah-olahbendanyaterdiri dtasdua bendaberbentuk
huruf L. Carayangbenardapatdilihat padaGb. 8.23(b).

(a) Benda

Wv
W
(b) ltenar (c) Salah

Gb. 8.23 Contoh potongan yang salah.


BAB 9. CARA.CARAPENGGAMBARAN
KHUSUS

Di sampinggambar-gambaryang dihasilkandengancara proyeksiortogonal


biasa, terdapatjuga cara-carakhususuntuk lebih jelasnya gambar atau untuk
penyederhanaan.

9.1 Cara menunjukkan bagien yang dikeriaken secare khusus

Bagian-bagianbenda tertentu harus dikerjakan secarakhusus.Jika hal ini


ingin ditunjukkan dalam gambar, maka bagian-bagiaritersebutdijelaskanoleh
garis sumbu tebal sejajardenganbagian bersangkutandan diberi jarak sedikit
agar jelas, seperti pada Gb. 9.1(a) dan (b). Pada benda-bendasimetris
garisnyatidak perlu digambarseluruhnya, tetapi cukup setengahnya saja.Di
sampinggarissumbutebal ini masihdiperlukanketerangan tambahanmengenai
pengerjaan tambahanyangdiperlukan.

(e) Daerah yeng dipoles (b) Drerrh yang ditentukan


dengen kerlrs rmpeles kesejrjerennye

Gb. 9.1 Cara penunjukandaerah yang harus dikerjakan tambahan.

9.2 Garls-gertsperpotongsn

(1) Garisperpotonganyang sebenarnya


Garis perpotonganantaradua permukaangeometrikharusdigambardengan
garis gambarjika kelihatan,dan dengangaris goresjika tersembunyi(Gb. 9.2).

*-1-+-
1-i

Gb.9.2 Garis perpotonganysng sebenarnya.


9. Cara{ara Penggambaran
Khusus

(2\ Gambar garis perpotongan yang disederhanakan


Untuk menghemat waktu beberapa garis perpotongan yang sebenarnyadapat
digambar dengan disederhanakan,umpamanya:
a) garis perpotongan antara silinder dengansilinder (Gb. 9.3 (a), (b)).
b) garis perpotonganantara silinder denganprisma tegak lurus (Gb.9.3 (c), (d).
Dalam contoh-contoh di atas garis-garisperpotongan yang sedianya lengkung
disederhanakan oleh garis lurus, atau boleh dengan busur lingkaran. Garis perpo-
tongan ini akan lebih mirip dengan garis potongan yang sebenarnyajika perbedaan
ukuran antara kedua benda itu makin besar. Penyederhanaanini jangan dilaku-
kan, seandainyaakan mengganggukejelasangambar.

I
/|..
-+s-

i
ffi -@-
I

s
+t- I
-i--t /l\ r-il -+n+- l- w,r'F\ W
+--Ftti-f
+v f-t-t
v vrynv
+- -_{- +
d@
(b) (c)

Gb. 9.3 Penyejirn grris perpotongrn ysng dicederhrneken.

Gb.9.5 Garisperpotongan khayal(garistebel)


Gb. 9.4 Garis perpotongenkhayrl padaujung bidangtlrus.
(geris tipis).
(3) Garis perpotongan khayal
Garis perpotongankhayal, yangterdapatpadapembulatanatau perpotongan
antara dua silinder, digambar dengan garis tipis, tidak sampai batas-batas
gambar,sepertitampak pada Gb. 9.4. Tetapi pada gambarpandang4l samping
garis demikian digambar dengan garis tebal. Gb. 9.5 memperlihatkanbenda
yang terdiri dari sebuah pelens dan sebuah kerucut terpancung,dalam dua
proyeksi, pandangandepan dan pandangansamping. Pada gambar samping
lingkaranJingkaran,yang merupakan garis perpotonganantara bidang datar
dan kerucut,digambardengangaristebal,walaupunsebenarnya garisini tidak
kelihatan,karenapembulatannya.

9.3 Gambar bldang datar

untuk menghindarkankesalahan,atau untuk jelasnya gambar, misalnya


bidang datar pada bagian silinder, diperlukanketeranganyang menekankan
bahwa bagian tersebut adalah bidang datar. Dalam gambar bidang yang di-
lnaksudditandaioleh diagonalnya,yang digambardengangaristipis (Gb.-9.6).
Walaupunbidangnyatersembunyi,macamgarisnyatetap sama(Gb. 9.6 (c).
Harus dicatat bahwa suatu segi empat dengandiagonalnya,dalam bidang
g.4 Gambar Benda'BendaSimotris 87

ryrn (c) Bidrngtersembunyi


Hidenguryotr G) Btdrng-bidrnS
(kunng tampek)
lambang'
(1",, 9.5 Cnru xielnperlibatkan bidang datar derrgnn

-ll

Gb. 9.? Crrr ncnperlihetkrn lubrng scgi emprt


dengrnhmbnrg (gembrr brnguuan)'

danarsitektur,
bangunan lubang(Gb' 9'7)'
merupakan

9"4 Garnbarhenda-bendasinretri's

{Jntult ilrerlghematwaktu ,Jantcnipat, benda-bendasimetris dapat digambar


tegak
sebagian saja. Garis sirnetrinya ditandai oleh dua garis pendek sejajar,
R
lurus padanYa(Gb. 9.8)'
garis
Cara lain ialah bagian trenclayang clihilangkandigambar sedikit melalui
r,

garis pendek
simetrinya, seperti yang ciipertihatkanoleh Gb. 9.9' Dalam hal ini
sejajartroleh Cihilangkan.

Gb. 9.8 Pandanganbenda simetris' {}t}. 9.9 Pandangan benda simetris.

9.5 Gambar Yangdiputus-Putus


untuk meng-
Gambar,sepertiporospanjangdapatdigambarterputus-putus,
hemat waktu dan tempat.Garis-garispotongnyadigambardengangaris tipis,
88 9" Care'Cara PenggarnbaranKhusus

Gb. 9.10 Ggmbaryangdiputus-putus.

dan diberi zigzag(Gb. 9.10).


dengantanganbebasataudenganpenggaris

9.6 Penyederhanaangambar dari bentuk-bentuk yang mengulang

Jika suatubentukpadabendaterdapatberulangkali, biasanyatidak digambar


seluruhnya.Hanya satu atau dua bentuk yang terdapatpada tempat-tempat
pentingsajayangdigambar.PadaCir. 9 11"
Tempat-tempat pentingartinyaa<Jalah
:
-pada titik potongantaragarissumbuutarnadan lingkaranjarak dan satulagi
jika seluruhnya terletakpadalingkaranjarak yangsama,Gb. 9.ll (a);
-di ujungjika seluruhnya terletakpadasegiempat,Gb. 9.ll (b).
-pada keduaujung dan satudi sebelalinya, jika seluruhnya
terletakpadasatu
g a r i sG
, b . 9 . 1 1( c ) ;

-r-i r--l-q
- f- + - _ Ft* I
+-F+X t --f +- *-t
i-r f-1-f
,{
\l-,1-Y,, + - - + - +- +- - +

(b)

Gb. 9.12 Brtas semuh.


(c)

Gb. 9.ff Penyederhannnpenyajlangambarbentuk-bentuk


berulang+Irng.

9.7 Bentuk semula(asli)

Jika suatu benda dihasilkan dan ;rcnbentukan, seperti hasil tekukan yang
terdapat pada Gb.9.12, bentuk sernLrla (r"ii) dari benda itu tidak tampak lagi.
Dalam hal demikian bentuk aslir:ya cligambar dengan garis sumbu (Gb. 9.12).
Cara ini juga dipakai untuk menyatakan bentuk asli dari bahan yang diper-
gunakan.
Cara yang disebut trelakanganini belum ditentukan dalam ISO, tetapi telah
dipergunakan oleh beberapanegara,selainJepang.Oleh karena itu akan dibahas
lebih lanjut.
g.4 Gamhar Benda-BendaSimetris 87

nyrtr
(b) Bidsng-bidrng (c) Iiidrng lersemhunyi
Aidsng nJ'sts
(kurrng temprl)

{)",, 9.6 bidang datrr derrganlumbtng'


Cnra nrelmpel'lihatkan

- -1.---r
AI \J__*-_. ja
-1- li-----
T 1f.---i-.'-'-
-__lr-
ll e

,ll - -- --\..-,-----lt*-+-

Gb. 9.7 Crrr menpcrlihetkrn lubrng scgi cnprt


dcngrn lamburg (grmbrr brnEman)'

bangunandan arsitektur,merupakanlubaug(Gb' 9'7)'

9.4 Gambar benda-bendasinretris

wai(tudan tcrupat,benda-benda
{Jntull i}.epgtlemat simetrisdapat digarnbar
tegak
sebagiansaj&.Garis sirnetrinyaditandai oleh dua garis pendeksejajar,
luruspadanYa (Gb. 9.8)'
Caralain ialahbagia"n digambarsedikitmelaluigaris
trenclayangclihilangkan
simetrinya,sepertiyang <tiperiihatkanoleh Gb. 9.9. Dalam hal ini garispendek
sejajarbolehdihilangkan.

t\
I rrtt
r-f/\
l - \ \
r\,\ \
\\ I
| +.-Lr.---.1$

Gb. 9.8 Fandangan henda simetris' {l}r, 9.9 Pandangan benda simetris.

9.5 Gambar Yengdiputus-Putus


meng-
Gambar, seperti poros panjang dapat digarnbar terputus-putus,untuk
garis tipis,
hemat waktu dan teinpat. Garis-garis potongnya digambar dengan
1 ', ' 89

9.8 - Penggunaenp*utldang*'r,,,.:;ehu
gi;' i r

ry'yrilrinil.!jlrmlai. pll.iida"rigantamlrafuan y619


Fada Bat' i.l telaii di.;:r'1L_,t1,li.t,ai{
diperlukan" lrli{.1'i. penglto;nLilt;rn
.\r,,rtl ,:i,r:iteinpat, ilxaka jumtratl
lrr nrerrtriJ:rnl1",;.:.r
-rit;.
gambar irartiilltgan iarnh;ti'ln ,'r:ir'rS ir*nts
;'1i-;i";aii 'Jilr:rtasi seminimal mtlngkin.
Bendir pad"r, Gh. 1i.r., dapai '! :girlrir:-l' i'riill:y'ad;riem dua pandangan,
umparnanya psndantria.fi{rr;r1i''rtii;lt" i",rirldr,rtri;irn klnln, tr;tatrrihasilnya kurang
'
j e l a s , s e p e r : tni / I l n p . ; a f i ! { l i rt,r' . ; i . ' -{.v: .i ,; ; l ' 2 ( r ) . i ' j : l r i r i i : , t r j u r u . r - f u i ntuk membuat
g a m p a r { } i t , } t i J i - t n F / : r r r : i , i i.'nut i l l ' r ; ' ; : ' s ' t ; v , , : i 1 1 1 p
} l i 1 1 , i r". : 1 " ' r l t j l t i ; r n { i i l 1 1 - q se en ' b a g i a n ,
' ,
S e p e r t il i r r r S d i i " r i . i r l , i t i - l l i i , r , , ,,i., ' "i'
'i'r'r
{ r i 1 . : t : } : ' e : t r ; 1i,, " r ' i , : 1 - r: , : . i r ' Ji r i - r i i rj,rr' i.r'ri'.;i. 1,lt:!1.
t tt;lr' 1a.nli:ta1sl:rnini.r;rral
m u n g k i : r . i . . , . . 1 ,1i .i 1: , i r ' lr ' , , ' 1,1";r ' l';'ll:'i:'

4r1r, ll, 1 3 rsrr I! Itd!!(littrrr}';$Jt:,r:tr[l[1iEIt.


Ptr{irFfl$,1

9.9 Fnoyeksiprutsr

S u a t ' " t g i l l l L t , . Ir I l l i ' , 1 : i.t . r r r i l . r , , . ' , r r L i j r l i . i . ! il : a i r . - l :sr ; i t i r l ; l S


i X x l l t i g k n nS"e b U a h
e i g m e n s e p t r t l r l l i i : . r l n ' l. , t , , 1 ri.: . i . :r r . ' - . ' - :.,l l j,',.!,\ril!k:irlltl ;-rrL pitl,la sebuah tros dengan
' j
suatli 5t:,lu{ t: .:i.".', ,.il,i, d :trri,r i.i(-lal:t.ainprll.; fiyara. n'anjang
S g b e n e r n y S - a ' ! i , - r t r f l t r d i: l : f t i i r 1 i - i i , - , , . L : . rJ{i r - r i r i , i ir.| l * t t g l l t i l u i i r .lrt ra l t e r s e b u ti a l a h
rt ilr l)".ir:ir.ir rr){{giL
d e n g a n p r o y e l t t , r - ) " t l ' r ' i , : : -: i r , 1, : r 1 t r ' t' ' .': .,i'i:rl r,t:jajardengan bidang
p r o y e k s l , b a r u f l i 1 , r ' ry' ,c i : s o l , . ; l I i i r t r i , : : t ; : : i;:l l r " i ' r n . i it' i i i i r - ' i lir)ti d t i O b , 9 . 1 4 .
'r,
Contott i'lliti .li.l l"t-'1 :rr:'i!rii p;...1 .,rtl, l:j j.,ir'. .lrt:r,,.i;l l"*fse'nrUt nfefupakan

rri'
.".
'''t,)
,' .1
I
r-r. - --t
_--l
, j

] I .l
olll'- l
.'..,:._
I

l,.l
- ..1,i
,,.".. { ")
tt'.--A
\t/'

.'"t
., '..,/, /
:i5,.):"" ih)

...;
ll:. r"rr,r-:|r; lilplrgu "

G b , 9 , 1 4 } t o v e u s i 1 t ' r l : ri,;r: :
90 9. Cl,ra-Cara Fenggambaran Khusus

sebuahrumah bantalanluncur, yang diperkuatdenganempat bua)-rsirip dan acla


empatbuatrlubanguntuk pengikat.Sirip rian lubangtidak nnrngkindrpcriihatlean
dalam satu pandanganatau potongansecarajelas.Gb.9.15 tb) adalahgambar
potongan melalui lubang. Pada gambar ini siripnya tidak tampak dalam bentuk
yang sebenarnya.Jika dipotong menurut siripnya sepertiGb.9.l5 (c), rtrinlarra
siripnya menurut aturan yang telali clibahaspada bab 8.5 tidak boieh dipoi.ong,
lubangnyatidak kelihatan.Sesuaiazasgambar minimurn,jumlah gambar dapat
dibatasidenganmempergunakanproyeksiputar, sepertipada Gb. 9.15(d). Fada
gambarini bendar-ryadipotongmenurut sirip dan lubangnyadiputar sampaipada
bidang potong lalu diproyeksikan,atau bendanyadipotong melalui lubang dan
siripnya yang diputar sampili bidang potong dan diproyeksrkan.Ini tergantung
dari letak bendanva.

9.10 Fenyederhanaan gailnhar hrugiun-bagifln yeng dikartel, jaring leawai, ptrat


hordes,dsb.

Cara-caramenggambarbagian-bagian yang dikartel.jaring kawat, plat bordes


dsb., diperlihatkanpada Cb.9.16. Fada gambar hanya digarnbarsebagiandari
pola bentuk-bentukyang dirnaksud.
Pandanganpada Gb. 9.16adalalipandangandepan,cianpanciangansarurping-
nya tidak digambar,karenatidak diperlukandalam hal dernikian.

9.11 Bagian-bagian
berdannpingan

Jika pada gambar ciiperlukanbagian yang ada di sebelahnya,maka bagian


tersebutcligambardengangaris tipis. Garnbar bagian ini ticlak boleir rrrenutupi
bagian Lrtamanya(Gb. f.i7). Garnbar bagian yang menempeIini ticiak diargir
pada gambarpotongan.

t__--*_l
tlilt I
Jirn I
tflil - ---J

(b)
tl
ffir ir)
r----l
-1-- -1- -TI r__--**l
frffi1
I jl
FFF+ _--j
Bagian bergigr Ja n n g i i i l i i a w a t

Gb. 9.lo Gambar yaug dlseoerhailakan.

Gb. 9"1? Garnhar bagiamyang berdanrioing-


er! yang dianggap perlu.
BAE 10. ATURAN.ATURAN DASAR
UI{TUK MEMBERI UKURA,.N

Memberiukuranbesaran-besaran geometrikdari bagianbendaharusmenentu-


kan secarajelas tujuannya,dan tidak boleh menimbulkansalah tafsir. Oleh
karenaitu aturan-aturandasaruntuk memberiukuran,yang menentukancara-
caranyatersebutdalamBab I l, akandirumuskandi sini.

{0.1 Garis ukur dan garis bantu

Untuk menentukanukuran sebuahdimensilinear; ditarik garis-garisbantu


melalui batas gambar pandanganbenda, dan garis ukurnya ditarik tegak
lurus-ada pengecualiannya-pada garis bantu (Gb. l0.l). Sebuahgaris ukur,
denganmata panahnya,menunjukkanbesarnyaukuran dari suatu permukaan
atau garissejajardengangarisukur. Garis bantu dan garisukur ditarik dengan
garistipis.
Garis bantuditarik sedikitmelebihi,kira-kira 2 mm, garisukur.
Di beberapanegarasepertiAmerika,garisbantutidak langsungberhubungan
dengangaris gambar,tetapi denganjarak sedikit, untuk membedakangaris
gambardengangarisbantu(Gb. 10.2).
Garis ukur

Garis bantu

Antara

Gb. 10.2 Geris brntu drn rntre yang tempek.


Gb. 10.1 Garis ukur den grris bentu.

10.2 Tingg dan arah angka ukur

Angka ukur atau huruf-huruf harus digambar denganjelas pada gambar


aslinyamaupunpadasalinangambaryang diperkecil.Padatahun-tahunakhir ini
dibuatmicrofllmdari gambar,dibesarkandan dicetakulang.Walaupundemikian
angka-angka atau huruf-huruftetapharusdapatdibacadenganjelas.
Oleh karena itu angka-angkadan huruf-huruf harus digambar sebesar
mungkin.Fada peraturanISO 3098ditentukantinggi dan bentuk angka-angka
dan huruf-huruf,sepertiyangtelahdibahaspadaBab 2.2.
10. Aturan-AturanDasarUntuk MemberiUkuran

Angka-angka dan huruf-huruf harus diletakkan di tengah-tengahdan sedikit


di atas garis ukur.
Hampir seluruh ukuran dari gambar yang diperlukan merupakan ukuran
horizontal atau vertikal. Ukuran yang pertama harus dapat dibaca dari bawah
gambar, sedangkanukuran yang kedua harus dapat dibaca dari sebelahkanan
gambar, seperti pada Gb. 10.3. Ini berarti bahwa angka ukur horizontal harus
terletak di atas garis ukur, dan ukuran vertikal harus terletak sebelahkiri garis
ukur. Angka dan garis ukur mempunyaijarak sedikit.
Di beberapanegara senruaangka ukur ditulis mendatar. Dalam hal ini garis
ukur vertikal diputus di tengah-tengah untuk penempatan angka (Gb. 10.4).
Dengan demikian semuaangka dapat dibaca dari bawah kertas gambar. Cara ini
tidak dipakai di negara kita.
Angka-angka ukur yang tidak horizontal maupun vertikal, harus ditulis
sesuaigaris ukurnya, seperti tampak pada Gb. 10.5. Sedapatnyaukuran-ukuran
jangan diletakkan di daerahyang diarsir pada Gb. 10.5,yaitu daerah antara sudut
3 0 '.
UkuransudutditulissepertipadaGb. 10.6(a)atau(b).Di sinigarisukurnya
berupagarislengkung.Azasdasaryangharusdipertahankan di sini ialah bahwa
garisukur harusmerupakangaristulis.Jadiangkaselaluharusdi atasgarisukur,
kecualipadaGb. 10.6(b).

normal.
Gb. 10.3 Ukuren-ukuran
searah.
Gb. 10,4 Ukuran-ukuran

sl
t
I
t
16
+a
{*

xt
sl
I
Gb. 10.5 MemberiukuranPadagaris
ukur miring.
10.4 Ukuran Dan ToleransinYa 93

10.3 Ujung dan pangkal garis ukur

Ujung dan pangkaldari garis ukur harusmenunjukkandi mana garis ukur


mulai dan berhenti.Ada tiga cara untuk menunjukkanini, yaitu dengananak
panahtertutup,garismiring dan titik Gb. 10.7.Cara dengangarismiring seperti
padaGb. 7.10(b) banyakdipergunakan dalambidangsipildan arsitektur.Dalam
bidang permesinan cara ini tidak dipergunakan,Bentukanak panahditentukan
olehperbandingan panjangdan tebalsebagai 2'.l, danharusdihitamkan.
Tanda titik dipakai bilamanatidak cukup tempatuntuk menempatkan anak
panah.Ini pada umumnyaterdapatpadaukuran berantai,atau pangkalukuran
beruntunGb. 10.7(c).

TUkuran
42t,0 /

Garis Caris Ujung


Pangkal ukur bantu (anakpanahtcrtutuP)

Gb. 10.7 Ujung dan pangkal.

10.4 Ukuran dan toleransinya

Angka ukuran yang menunjukkanukuran bendapada umumnyatidak dapat


dipenuhi dengantepat. Batas-batasketidak tepatanini harus dinyatakandalam
gambarjuga. Cara-caranya diperlihatkanpadaGb. 10.8.
'oPe-
(a) Ukuran dengan toleransinya,yang ditentukan dalam ISO 2768
nyimpanganukuran yang diizinkan pada pengerjaandenganmesintanpa
penentuantoleransinya"(Gb. 10.8(a)).
(b) Ukuran denganketentuantoleransilinear(Gb. 10.8(b).
(c) Ukuran denganlambangtoleransi,yangmenentukantoleransi,sesuaiISO/
94 10. Aturan-Aturan Dasar Untuk Memberi Ukuran

(")l Jo
r

(b)

rar&

jenisukurendan toleransi.
Gb. 10.8 Mecam-macam

R286"Sistim ISO tentangbatasdan suaian:BagianI Umum, toleransidan


penyimpangan" (Gb. 10.8(c).
(d) Ukuranteoritistepattanpatoleransilinear,yangditentukanolehISO I l0l/I
"Toleransibentukdanposisi:BagianI umum, penunjukandalamgambar,"
yang akan dibahaspada Bab 15 (Gb. 10.8(d). Dalam hal ini toleransi
posisiharusditerapkanpadaposisiyangsebenarnya, yangtelah ditentukan
oleh ukuranini.
(e) ukuran yang biasanyatanpa toleransi; dipakai hanya sebagaibahan
informasi(Gb. 10.8(e)).Ini disebutdimensireferensidan tidak menentukan
operasiproduksi atau pemeriksaan.Sebuahdimensireferensiditurunkan
dari nilai-nilai yang tercantum dalam gambar atau gambar-gambaryang
mempunyaihubungan(Lih. 10.5).

10.5 Dimensi fungsional, dimensi tidak fungsional dan dirnensi tambahan

Gb. 10.9memperlihatkan sebuahtuas(link) yang dihubungkanpada sebuah


benda dengansebuahpen. Ukuran-ukuranpen ditentukan sepertipada Gb.
10.10(a). Sesuaifungsi dari susunantersebut,ukuran-ukurannyadibagi dalam

*Panjang minimum
dari ulir penuh

Gb. 10.9 Pen dengan sebuahtuas. (Tambahan)


(e) (b)

Gb. 10.10 Ukuranfunksional.


r r . ' . , l a r r . l, D c s i m a l 95

Eiolongarr-goiuilgan. u{iuran-ukurariiungsronal[", ukuran-ukuranbuk2n fuilo-


sionalNF dari r"tkul"an-utrrul:liiildmi",tirallAux.
(a) Sllatuiiimensif'ungsiorr"il adatil ukuran yang dipcrlukanuntuk fungsldaLri
b,;lgillnalr.iLi lionn{.,ollen,
Llinpiirnariya yang disuSun,cara l;erja
bagian-ba11iarr
dail balriarr,rlsh
(b) Suillrr tiiincnsi rruk:lrlf rtngsio::;llircinlahukuran v;tn!; ticlak langsungmem-
p C r ; ! i r i ' u i . i ' u n i 3 5 l S l C;rr i ' a i . . ll : i i : [ ' r '
(c) S u i l l r . - i r , , ; , r ' nisai n r i ' ' ; l i a r r a d a l : l i r r : l i m e i t : ir e f e r e n s i l a n g t e t r a . idri s e b u t p a d a
b;igr.an r ei.,clru]ll',;,rr.[-lkurilil 'ri riiberikiln rlalant tanr.la kurung tanpa
tutrer;tilst, ii;-'ii-r\/i r'r il l-,:4 93, L.oil he il i l i fi'trnlasi.

.s?,i,-il3ri
[t},,@ $J&sit,i]i;r*

Sr:;rrr,ar.iL,u{i,lit-ia[;,1i]'r ganilrxl"h;lr -lr,,.lil.rtlisdall.irn satualt yang sa.ma.Dalenl


sistirn satu:t,r i:i"i" r.r,'l I,rir-it1.i,llrr1;tlg ',r-illah mrlimeter (nlm). Singkatan satuan
pania,rg'lrnrir) lersclrrit {idak pr:i'iil Cici}ntumkan ili belakang tiap ulcuran. Dengan
sendirinva harus clriinengertibrhr,ta ?,r'l,l<lryang tercantum pada gambar mem-
trerikan r-rkuranpanjrn,l clal;lln rnnn,,wirlaupulr s:dluanini tidak tertulis.
Jika dlperli.l16liip,:rrrrlgunarltl srli.ui:urlain, lanlhang dari satuau yang riipakai
harrrs tlitambahkan rJi helirknnq nnt{rt. rtau diberi catatan yaug menerangkan
saluan yurg clipirkar
Ulir"lran su<.1ul p:lcl;i rinlli!.r:I)lllil*!tr,lrr,rtakan clalarn derajat, dan lika pcrlu juga
d a n a i n l r ! . t ; i l r ri.: , , r 1i r : i t r , " .l : ' r l , " ; i l g " , ,.,"..1, - r t i , l ; l ln a n i t . r a n g - i a m b a r i g" : u n t u k r l e r a l a t ,
'i..tit!r-';;r
urrftlXE {nf:tit.'i,,lt, r i t i r : . . ,- l , a " t jf { i 1 , , r l i rs" i ir , o t - r c l akna n ; r n a t . a sa l a r i a n g k a
'Yaniglrer rrr!.1( il I:1II.
"r
i r t . n i t r l r . " r ,.' i iitr., l i u ' , ' . ' . , ' ) , " i ' .1, , " . \ . " i.- r ' i j ' { i " 2 . 1 ' : : i ' J["i .",0 ' 5 2 ' .

f0.? desi,rrtu[
T'son'tiir
'T'ar,ilil
tiit;;:r,t,lli.liilt-ls,;tr,ictrrirk,-ru :rtingp--rr-i;:,sar ctranharus tarnpak jelas.
antrglca
Sctrirgsrtl-rrldl rlei;irruliti:1rs.1"ai licrtrft,
.iika teiilup;r;'ii,;111(1 d.rt.iii:qiirFlrir,lrrrri;,tr ti,t l.;,,"1r:lahk:in atau kanan angka, tidak
p e r n uC i n e l i t ; l n i j i l i a i l l r ' c . . l r : l ..r;h, ; r ' i - i i : ir:r l g i r " l t .
f ' o u t o h : 12 5 , - ] : t ; i ; l , i i l ] ; i , l , . 1 { t
WAB11, CARA-CAW"A
&gHfoTffiERX
UKURAN

Sesuaidenganaturail-aturandasiir-uirtukrnemberiukuran yang telah dibahas


pada B;ri; sebeiumnya,ukuran-ukur;n i)anii:rr.rrl,
pro{ii atau sudut harus diperinci
oleh cara-carakhusus,i'arr,4ai<anilii,orha::;
brriku.[ irii"

ft[.[ Memberi ukuramdfirnemsi


limeer

Fada dasarni'ar-il:'urarr !',c;ir il;iiiis digrerrinc;l


uilir-tr:.iil oletr ga.risbantu, garis
ukur dan arrg{a uliur, iletrrc:ltl } ',
1-;Lr'ii; i.1
.nikaruang antera garisba'rilt'irIi, ,'- sri-r';1ltuntuk neBnempatkan anak panah,
anak panahnyadapat diganfr den!.:irrLririr, {GL,.ll2)" Dalam hal ini dianjurkan
untuk lnernbuatgambar delil {.1!ir,liag" 7.8) vang diperbesar.Dengan dernikian
ukuran*ukurailfiyrldapar dlheritrilir /ii-rn!4rrn jelal; pada gamirarnya(Gb. tl.3).
Dalam beberapahal garis ukur ,-trpat langsung ditarik antara garis gambar,
tanpa garis bantu (Gb. 11.4).Garis genibar atau garis sumbu dapat dipergunakan
sebagaigaris berntul,trtapi tidak o,;toli <lipa}<aisebagaigaris ukur.

rtll}" lli i-+vrtidh smci,t,L


hlri UkUrnn.

i:,1

Gar. , jl,? ,{iirr."16


uilur y*ng scmpit,
9B Ii Cara-CaraMemberiUkuran

Gb. ll.4 Garis gambar sebag*i garis hantu.

Gb. ll.3 GEmbardetil.

ll.2 Memberi ukuran bagianyang harusdikerjakan secarflkhusus

Bagian-bagiansepertimisalnyalubang yang dibor, lubang yang ciirearn,clsb.


diberi ukuran dengan garis penurrjuk, besertaukuran clan ctrtatannya"Garis
penunjuk harus b'eru.;unganak panah, yang berakhir pacla titik potong antara
garis sumbu dan garis gambar untuk gambar berbentuk silincler, clan berakhir
pada garis garnbar untuk gambar lingkaran. Garis penunjuk harus clitarik miring,
dan dianjurkan membuat kemiringan kira-kira 60" dengan garis horizontal (Gb.
11.$.

kt'ttt'
/br0t'
ti
tm
,2\

+-l (e) (h) (c)

ukuranlubang.
Gb. 11.5 Men-rberi

Glr. ll.6 Garis penunjuk.


11.3 Angka-Aneka
Ukur 99

Garis penunjukjuga dipergunakanuntuk memberinomor bagian,atau untuk


memberiketerangan tentangpengerjaan khusus,dsb.Dalamhal ini garispenunjuk
berakhirdengananak panah, jika garispenunjuk ini berakhirpadagarisgambar,
danberakhirdengantitik, jika garispenunjukberakhirdi dalamgambar(Gb. I 1.6).

11.3 Angka-angka ukur

(a) Angka-angkaatau huruf-huruf harus diletakkan kira-kira di tengah-tengah


dan sedikit di atas garis ukur, sepertiyang telah diuraikan pada bagian 10.2
(Gb. ll.7). Angka ukur tidak bolehdipotongatau dipisahkanoleh garisgambar
lain. Jika dianggapperlu angkaukur bolehditempatkandi pinggir,supayajelas
( G b .l l . 8 ) .
(b) Jika angkaukur harusditempatkanpadabagianybngdiarsir,arsirnyaharus
dihilangkanuntuk memberitempat untuk angka,sepertipada bagian8.6 (Gb.
l l.e).
(c) Dalam keadaan-keadaan tertentuangkaukur dapatditempatkanagakdekat
pada salahsatu anak panah,untuk mencegahbertumpuknyaangka-angkaukur,
danjika terdapatbanyakukuran,garisukurnyabolehditarik hanyasebagian agar
angkaukurnyatidak terlalujauh dari bagianyangdiberi ukuran(Gb. ll.l0).
(d) Padabagian-bagianyang sempitangka ukurnya dapat ditempatkandi luar
garisukur. Untuk ini garisukurnyadiperpanjang, lebihdiutamakanperpanjangan
ke sebelahkanan, dan angka ukurnya di atasgarisperpanjangan ini (Gb. 11.11).

r--5
Gb. 11.7 Geris ukur drn angka.

Gb. 11.10 Gcris ukur scbegian.

Gb. ll.8 Angkadiletakkandi pinggir.

Gb. ll.lf Angka di ates perpanjangangaris ukur.

Gb. ll.9 Angkadan arsiran.


100 11. Cara-CaraMcmberi Ukuran

ll.4 Memberiukuranbendayangtinrs

Padabendaataubagianbendayangniring sedikit,garis-garisbantuhorizontal
maupun vertikal menjadi tidak jelas. Dalam hal demikian garis-garisbantu
digambarmiring dan sejajar.Gambar 11.12memperlihatkanbagaimanacaranya
yangbaik.

Gb. 1t.12 Garls bentumiring. Gb. 11.13 Geris brntu Lhusus.

11.5 Garis-garlsbantukhusus

Jika dua bidang miring berpotongandan bagian yang lancip ini kemudian
dibulatkan atau dipotong, ukuran harus diberikan seperti pada Gb. 11.13,
denganbantuangaris bantu khusus.Yang dimaksuddengangarisbantu khusus,
tidak lain adalah garis-garisperpanjanganbidang-bidangmiring yang ber-
sangkutan.Titik potong dari garis-garisbantu khususini yang akan menentukan
ukuran yang menentukanbentuk benda.

11.6 Memberi ukuran tali busur, busur dan sudut

Tali busur, busur dan sudut diberi ukuran sepertipada Gb. ll.l4 (a), (b) dan
(c). Pada tali busur garis bantunya sejajardan garis ukurnya lurus dan tegak
lurus pada garis bantu. Untuk busur caranyasamahanya garis ukurnya di sini
berbentuklengkung,sejajardenganbusurnya.Ukuran sudut ditempatkandi atas
garis ukur yang berbentuklengkung,dan garis bantunya adalah perpanjangan
sisi-sisisudut.

. 100 ABt105
tz----*---{
Y-/
k-J tt
110
, 100 ARt105

rll a/
rri
ls/
I nn Y---)

_L_v_l
JqL ttl
J L-r
Gb. 11.14 Memberiukurantrll busur.busurdansudut.
11.8 F{uruf Dan tarnbang VeF.gDitarnbahkan Fada Angka Ukur 10I

ll,1 Ukuran gambarsebagiandari benda-bendn


simetnis

Untuk penghematan waktu dan tenrpat,garnbarbendasirnetribolehdigambar


separohsaja.Dengan demikian garisukurnyatidak dapatdigambarlengkappula.
Untuk ini cukup dibuat garisukur yangsedikitmelebihigarissumbubenda(Gb.
r1.15).

Gb. 11"X5 MernberN


ukuranbendaslmetris.

11,8 Huruf dan lannbnngyemgdfrtambahknn


pada anglm ukur

Huruf dan lambang dapat ditambahkan pada angka ukur untuk beberapa
bentuk benda.Dengandemikiangambarpandangandapat dikurangi.

11.8.1 Lambangdiameter6(Q'D
t

Lambangdiameter"S" diletakkandi depan angka ukur, dan menyatakan


sekaligusbentukpermukaanyangborsangkutan. trambangini harusditulis sama
besar deqeanangka ukur (Gb" 11"16),Dengan nlempergunakanlambang ini,
gambarpandangansampingtidalcdiperlukanlagi"Jika bentuknyasudahtampak
jelas pada gambar,Xambang
tersebuttidak perlu dipakai lagi.

Benda

diamreter66@".
Gh" 11.16 Lamnbnmg

11.8.2 Lambangjari-jari 6:IRe'

Ukuran busurditentukanolehjari-jarinya.Jari*jariini merupakangarisukur


di manaangkaukurnyaharusdiletakkan,denganhuruf 'oR" di depannya"Di sini
garis ukurnya hanya mempunyaisatu anak panah, sedangkanujung yang lain
adalahtitik pusatbusurtersebut(Gb. 11"i?).
Untuk jari-jari yang besar, di mmnatitik pusatnya terletak di luar kertas
gambar,garis ukurnya dapat dipotong dan digarnbarsepertipada Gb. 11.18,
R250,atau ditekuk seperti8300.,Dj sini titik pusatnyatidak perlu ditunjukkan.
tu ll. Cara-CaraMcrnbcriUkuran

Gb. 11.17 LambrngJsrl-irri "R".

Gb. tl.l8 Lenrbangjerl-lari ,.r1".


Huruf "R" harusditempatkandi depanangkaukur, sebesarangkaukur.
Jika garis ukurnya terlalu pendek untuk penempatanangka ukur, angka
ukurnya dapat ditempatkanpada perpanjangangaris
.ukur. Anak panah garis
ukur diletakkandi dalam,jika perpanjangannya ke dalam,dan diletakkandiluar
jika perpanjangannya ke luar.

11.8.3 Lambangbqiur sangkar..n"

Bentuk benda bujur sangkar hanya dapat diperlihatkan pada pandangan


tertentu saja. Jika bentuknya tidak jelas dari gambar, maka dengan.emp.r-
gunakanlambangbujur sangkar"6," dapat dihemat gambar dan waktu (cu.
l l.l9).

Bcnda

Gb. ll.19 Lrmbrng lirJursrngkar,,D,,.

11.8.4 Lambangbola "S{" atau..,S["

Jari-jari atau diameterdari bentuk bola, yang dalam gambar hanya tampak
sebagailingkaran atau busur lingkaran, dijelaskan pada gambar dingan me-

so60

Gb. 11.20 Lambengbolr.


.{-arr''t-,ar,
I .,ari-.] ari Tanpa r"r,gka Ukur' 103

nempatkan "'"Sfi" untuk lari-.;ari bola, r.lan ";td" untuk diarnete r bola
(Gb. '|1.20). PertrLa 'Lrairwa
Cicatat di sinr ukuran benda sangat berbeoa l,,i1a
uknrannyadinyatakansebagaijari-;iirt atau sebagaidiarneter.

11.8.5 Lr:rinbaugllemirlngan(r:halnl"er)u':ux ;$50"

Kemiringan,'i.1ifLr lragian i.ijuti.-.h]errliayang rlipotong rniring, triasanya


derrgarrsuclut*5". r;Llrrannliaclrcaritlr.,'nllau
sebegai"x :.. 45^." Ili sini huruf x
menyatakan ukura.n cialamny;rtrrcrr.tolor-rg.all (Cb, ll.2l). Di negeri Jepang,
sesuaistandarJiS N,:i rni riibglr la.rnrianq"C," s':bagaipenyecierhanaan cara di
atas, dan lamb;u,1;iril harus ciiter,rnrtkan,Cidi:pan ukuran dal*m pemotongan
(Gb. 11.22).*li.1lur"C'' dlanrbil rr. r'i hul'trf pertarnailari uerkatrranchamfer,

Glr. ll.2i l(er"rlrrngun.


Gb. I1.22 Luvnb,targ
kcnlirlngan"C"
1f.8.6 Larnbang
teoatr
"/'u

Untuk rnemberiuliir-lirririircnja-oe:nd;ltipis, sepertiplat dsb., kadang-kadang


menimbulkankesuhfan.iiicta uinumrryakesulitanyang tirnbul adalah sempitnya
ruarlganuntuk rnenernpatkilnanP,kaukurnya. 01eh karena itu dipakai lambang
"t" di depan uirgka riktii, yanp,,clltcmpatk:rndi dalam gambar atau di dekat
gambar (Gb" 11.2-\'1" i.ambang ini jrrga ditcnrukanoleh standar JepangJIS.
I",ambangiili dialnbil rilrr lruruf perlarnaperkataano'thickness,"yang kebetulan
sekalijuga merupakariiitu'uf pcrtaru,idari perkataan"teb&l."

f-
t---*^ I I

I i
I i
L_ -t
r)
- *,_",1
I
I
I
L

6h. i.l.l3 ..ir,r ""x".


,'{.,:r,,iu.,,".,

11.9 Lambang jari-;r,ri t:;;r$;r &ilqkft ,r,ril;:i,:'

Di mana ukuran Ourt ,.,t1i.i, r-rnfjni.l


slriiah ditcntukan oleh ukuran lain, ukuran
jari-jari tersebut riapa.t,il,.:,,:tken r,!tr/!tck,rrganlambang 1?saja tanpa diikuti
oleh angka Lrkur.lr,i harry,r.rikacirirerlukan.Fada urnumnyzrhal ini tidak dilaku-
kan. Sebagaicoriioll diarr'bil gambar dari alur pasak (Gb. Il.24). Dari bentuk
11. l.ara-CaraMemberiUkuran

gambar sudah jelas bahwa ujung-ujung alur pasak berupa setrnsah iingkaran,
yang jari-jarinya dapat diarnbil dari lebar pasak. Sebena-rn.ra rt,"r,rden;ian
tai,i:-':1
lambangR hal ini sudahjelas.

Gb. 11.24 "*fr" tanpaurlruran.


Gb. ll";15 F,'{rs*'lbeir
u!(?rlr! C\:ilrgtirr
h;, 1f.-lwrr*.'f
referersi

11.10 Memberiukurun ya$gdls@der{rfrn&f{am


oilefu
fuu;rur{.$rimrurf
refs)re}asr

Di mana diperlukan, ilan agar supaya tidak rrrengtilarll-ul*rrgi'kuran yang


sama atau untuk menghindari garis-garispenunjuk yang panjang, dinergunakan
huruf-huruf referensi,yang ditabelkanatau diberi crrtatan(Gi:. 11.25).Cara ini
sangatbergunauntuk perntruatandengarrmesin-mesinlrr.C"

ll.ll Memberi ukursn bugian-bngisnyang tlikerjakan sec&ral<hrusus

Bagian-bagianbencla tertentu, sesuai f ungsinva ha.rus rjikerjakan secara


khusus, umpamanyaharus dipoles, disepuh,dsb. Bagiarl-bagiantersebutharus
dijelaskanpada gambar. Bagranyang akan dikerjakan kirususdiberi tanda cJengan
garis sumbutebal,dan dengangaris penunjukch.lelaskaru uengcriaankhususyarrg
diinginkan (Gb. 11.26).Ujung panah dari ga.rispeirunjuirharus berhenti pada
garis sumbu tebal.
Bilamanaletak dan luasnyabagianyang akan dikerjakankhusus sudahjelas
dari gambar,tidak perlu dib*ri ukuran. Cara penuniukarny,asamadengangaris
sumbu tebal dengangaris penun,jr-rk,
sepertipada Gb. 11.2?

Gb, 11.26 Penunjukan ukurarr-ukur-rn,r".r,11.27 Fenun.iurkrn


khususdengen khusustsnpsuku:an.

ll.l2 Angka ukur yanigtida&rs*sr.cai


dengamuhurnn gemh&r

bendayangtidak sesualilerr:anukurangambarnya
Angka ukur dari bagrain
harus drjelaskandenganmenggarisbawahi angka ukui' r'ang bersangkutan
'11.12 AngkaUkur YangTidakSesuai
DenganUkuranGambar 105

(Gb. 11.28). Hal ini tentunya tidak perlu bila gambarnya dibuat dengan skala
tertentu. Artinya bila gambar dibuat dengan skala l: 5, ukuran 50 mm. pada
gambar harus menjadi 10 mm. Jikalau ternyata ukuran gambar tidak l0 mm
melainkan 15 mm, maka ukuran terakhir ini harus digaris bawahi dengan garis
sum\u tebal.
Lain halnya jika gambarnyadipendekkan,lihat Bagian 9.5. Di sini sudahjelas
bahwa ukuran bendadan ukuran gambartidak sama.Jika dirasakan perlu, ukuran
tersebut boleh .jugadigaris bawahi.
Jika seluruh gambar dibuat tidak menurut skala, biasanyadiberi keterangan
"TIDAK SESUAI SKALA" pada kotak nama, atau di tempat lain dalam
gambar secarajelas.

Gb. ll.2E Ukunn tldrk sesuaigambar.


BAB 12. DASAR-DASARUMUM UNTUK
MEMBERI UKURAN

Aturan-aturandasar dan cara-carakhusus untuk memberi ukuran masing-


masingtelahdibahasdalamBab. l0 dan I l. Dasar-dasar umum untuk memberi
ukuran akan dibicarakandalam bab ini, untuk menjelaskandasar-dasarpeng-
gunaan aturan-aturan dan cara-cara tersebut di atas pada gambar-gambar.

l2.l Pandsngan Yrng Terutrma Diberi Ukruan

Ukuran-ukuran harus ditempatkan pada pandanganatau potongan yang


memberikan bentuk benda kerja yang paling jelas. pandangandepan pada
umumnya dipilih demikian rupa, yang menunjukkanbentuk khas atau fungsi
benda,sepertiyangtelah dibahaspadaBab.7.2.
Oleh karenaitu ukuran-ukuranharus ditempatkansebanyakmungkin pada
pandangandepan,dan ukuran-ukuranlain yang tidak dapat ditempatkandisini,
dapatditempatkanpadapandangan-pandangan lain seperlunya.
Gb. 12.l menunjukkansebuahcontohdi manaukuran-ukuranlengkapdapat
ditempatkanhanyapadapandangandepansaja.

(r) Sdrh
(b) Sdeb

(c) Ectu! (d) Betul

Gb. 12.l lVlemberi


ukuranbagian-bagian
berbentuksilinder.
108 12. Dasar-Dasar Umum Untuk Memberi Ukuran

12.2 Ukuran-Ukuran Dan Toleransi

PadaBab. 10.4dan yangditunjukkanpadaGb. 10.g,telahdikatakan,bahwa


semuaukuran pada gambarmempunyaitoleransi,walaupunhal ini tidak selalu
dinyatakandalam gambarpada ukurannya.
Untuk toleransi linear dan sudut lihat ISO/R 406 (Bagian 13.4); toleransi
geometriklihat ISO 1101(Bab.14);toleransiyangtidak dinyatakanatautoleransi
umumlihat ISO 2768(Bab.13.5).

12.3 Ukwan-Ukuran Dalam Gembar

Semuaukuran, toleransidan keteranganyang diperldkan untuk dapat men-


jelaskancara kerja bendakerja, ataupunketeranganmengenailetak komponen
satu terhadap yang lain secara lengkap, harus ditempatkan pada gambar
selengkap-lengkapnya. Ukuran-ukuran, termasuk toleransi harus diperinci,
supayatidak diperlukanperhitungan.
Ukuran-ukuranyang diperlukan untuk pembuatanatau pemeriksaanharus
jelasdan terperinci,agartidak perlu menghitung,dan akan menghemat waktu.
Gb. 12.2memperlihatkancontoh prosespembuatansebuahbagianberbentuk
silinder,yang diperlihatkanpada Gb. 12.1.Dari urutan pengerjaantersebuq
ukuran-ukuranyangdiperlukanharusditentukansepertipadaGb. 12.1.
Dalam hal ini konsepukuranfungsional,yang disebutpada Bab. 10.5harus
diterapkan,sehubungandengantoleransiyang diperlukan.
Pada Gb. 12.3 (a) nilai toleransi --0,1 untuk panjang 15 merupakanper-
syaratanfungsional.Pemberianukuran sepertipada Gb. 12.3(b), memerlukan
toleransiyang lebih ketat.
Oleh karenaitu, pengabaianpersyaratanfungsionaldari bendakerja, berarti
toleransinyaharus dibagi kembali, dan pada umumnya memerlukantoleransi
yang lebih ketat. Ini tidak berarti menghalangipemberianukuran lubang,pusat
ke pusat,walaupunukuran-ukuranfungsionalnyamungkin adalahtepi ke tepi.
ukuran-ukuran non fungsional harus diletakkan di tempat yang paling
mudahdibacaoleh pembuatmaupununtuk pengawas.

Gb. 12.2 Prosespembuatanbagian-bagianberbentuksilinder.


12.4 Ukuran-Ukuran YangDitambahkan 109

(r)

(b)

(c)

t,0 t 0.06 ukurandan tolerrnsinya.


Gb. 12.3 Macam-rnacam

12.4 Ukursn-Ukuran Yang Ditambahkan

Tiap ukuran hanya boleh diberikan sekali dalam gambar,kecuali sebagai


ukuran bantu.
Tiap ukuran harus diberikan seperlunyauntuk menentukanbenda kerja,
atausatubesaranditempatkanolehtidak lebihdari satuukurandengantoleransi-
nya dalam arah mana saja. Betapapunjuga penyimpangandalam keadaan-
keadaanberikut dapat dilakukan:
a) Dalam keadaan-keadaan khusus di mana diperlukan pemberian ukuran-
ukuran yang dipakai pada tahap-tahappembuatan(misalnyauntuk ukuran
bagian benda yang akan disepuh dan kemudian disempurnakan{finish)
sesuaiukurannya).
b) Jika diinginkanmcnambahukuran-ukurantambahanwalaupuntidak mutlak
untuk menentukanbendakerja, tetapi bergunasebagaiketerangantambahan
bagi pekerjaatau lain petugas,agarsupayatidak perlu menghitung.Ukuran-
ukuran bantu demikiantidak diberi toleransi,dan bila diperlukantoleransi
umum, ukuran-ukuranbantu ini harus diletakkandi antara kurung (Gb.
10.8(e)) untuk menunjukkanbahwa hal ini tidak terikat pada toleransi
dantidak menjaminditerimanyabendakerjatersebutataubagiannya.
tersebut,
c) Benda yang digambarpada beberapalembar (lihat Bab. 16.l), beberapa
ukuran mungkin dinyatakanlebih dari sekali pada pandangandepandan
pandangan-pandangan lain (pada kertas gambartersendiri)yang ada hu-
bungannyasatudenganlain, supayamenjaminarti dan maksuddari gambar
(lihat Gb. 12.4).Dalam hal demikiandianjurkansupayahal ini dinyatakan
dalam gambarsejelas-jelasnya.
110 12. Dasar-DasarUmum Untuk MemberiUkuran
t
Ukrron gondo dolon J/ l

Ukuron gondo dalon || l

Gb. 12.4 Ukuran-ukuranganda.

12.5 GerisUkur Den GerisBantu


Garis sumbu, garis simetri dan garis gambar tidak boleh dipakai sebagai
garis ukur (Gb. 12.5)tetapi dapat dipergunakansebagaigaris bantu (Gb. 12.6).
Jika garis sumbu atau garis gambar diperpanjang untuk dipakai sebagai garis
bantu, garisperpanjangantersebutharusditarik dengangaristipis.
Garis bantu dan garis ukur tidak boleh saling memotong,kecuali bila hal
tersebuttidak dapat dihindari (Gb. 12.7).
Jika beberapaukuran dinyatakan berturut-turut, garis ukur demikian se-
dapatnyaharusdiletakkansegaris(Gb. 12.8,12.9).
Jika terdapat beberapagaris ukur sejajar,tiap garis ukur harus diletakkan
denganjarak yang sama, dengan ukuran yang terkecil harus berada paling

+
(r) Betul
12.5 Garis Ukur Dan Garis Bantu lll

*]-

+ii-
*r
Gb. t2.6 Garis-garissumbusebagai Gb. 12.7 Garie-garisbantusedapotnyatidak
garis-garisbantu. ssling memotongkecualigeris sumbu.

-l
r-_-
,l
ll

(c) Betul (b) Betul

(c) Selah (d)

Gb. 12.8 Ukuran-ukuran


segaris.

(e) PendmSan (b) Prndangan (c) Pandrngrn


dcpm semping semping
Gb.r2.9 Ukuran-ukuran segaris.

(a)
(b)
Gb.t2.10 Garis ukur sejajar untuk diameter.
ll2 12, Dasar-DasarUmum Untuk Memberi Ukuran

dalam, sehinggagaris-garisbantu dan ukur tidak saling berpotongan(Gb.


12.10(a)). Untuk menghemattempatataujika ruangnyasempit,angkaukurnya
dapat diletakkan kiri kanan dari garis sumbu,dan garis ukurnya dapat ditarik
sebagian sajadenganjarak yanglebihkecil (Gb. 12.10(b)).

12.6 Ukuran Dari Bagian Yang Simetris

Bagian-bagian yang digambardengangaris sumbuyang sama,sepertipada


Gb. 12.11dan Gb. 12.12,mengandungpersyaratan simetridan ketelitianbengkel
yang mengizinkanuntuk pengerjaannya.Jika ketelitian bengkelnyatidak men-
cukupi, perlu ditambahkantoleransi simetri geometri (lihat ISO/1101 dan
Bab. 14).

b I
I

Gb. l2.ll Memberiukuranbendesimetris. Gb. f2.f2 Memberi ukursn bendesimetris.

12.7 Ukuran Dengan Memperhatikan hoses Pembuatan

Ukuran-ukuran yang berhubungansatu sama lain sedapatmungkin harus


diperinci bersama.Dalam hal sebuahplenes umpamanya,dianjurkan untuk
menempatkanukurah diameterlingkaranjarak dan ukuran lubangbaut bersama-
samapadagambarpandangan yangmenunjukkanlingkaranjaraknya(Gb. 12.13
dan 12.14).
Dianjurkan pula untuk menempatkanukuran-ukuran dari bagian yang

Gb. 12.14 PengeboranlobangJobangflens.


Gb. 12.13 Ukuren+kuran flens.
r " { :^-lqitrF..{rrtf,r.,1

12.8 Ukuran"'-lkuran Terhadap Bidang Referensi il3

7 t2 7

Gb. 12.15 Memberiukursndenganmemperhatikan


prosespembuatannys,

dil."rrirkanpada pr,rsesvang sarnr!trrkumpul (Gb. 12.15).

12.8 Ukuran-Ukuran Terhadap Bidang Referensi

Jika sebuahbenda mempunyaisebuahbidang referensisebagaipatckan


pembuatanatau perakitan,ukuran-ukurannya harusdinyatakanterhadapgaris
(Gb.
referensitersebut 12.16dan 12.17).Jika diperlukanpenunjukanbidang

H)6x2

Gb. 12.16 Llkuran-ukuranterhadal,


bidang rcl'erensi.
Gb. 12.17 Ukuran-ukuranterhadap
bidang referensi.

1i2 lta

Gb. 12.18 Ukuran-ukuran terhadap bidang referensi


! relerensr
:9io9g9 yang ditunjuk.
il4 12. Dasar*Dasar
Umum Untuk Memberil-Ikuran

&ifung refeewj

Gb. l2 I Ukuran-ukuran
terhrdapbidengatau garisreferensiyengditunjuk.

referensisecarakhusus,peikataan*pr:.
:,.$taaitr"Bidangreferensi"harusdibubuh_
kan padabidangbersangkutan, seferti padaGb. 12"18dan 12.19.Hat ini akan
dibahaslebihlanjut padabab berikut.

12,9Susunan
Ukuran
12,9.1Ukrurnbergntei

Ukuranberantai,lihatGb. 12.20(a)danGb. 12,21(a),hanya


bolehditerapkan,
bilamana kemungkinanpengumpuiantoleransi tidak
ukun *..pengaruhi per-
syaratanfungsionaldari bendabersangkuran.
cara pemberianukuran dernikiai akan mengumpulkan
toreransiseperti
tampakpadaGb. r2.2r (b). f-agipurapadaGb. rz.zi
6f sisikiri dari bendakerja
merupakanbidangreferensi,terapitidak dinyatakandenganjeras
padagambar.
Olehkarenaitu, gambartersebutmeragukandan tidak
teias."

(a) Ukuron !:era,nirai

(b) Ukuran sejajar

(c) Ukuram-ukur&n
yeng
beruruta[r
(d) Ukuran gabungan
Gb. 12.20 Macam-macamcara pemberian
ukuran.
12.9 SusunanUkuran ll5

(r)

l/+ 22 ,14 22

sc<\o so (c)

t--+---r-
OLAG
"
\i-. A O

l-{flN iili+l f$\N'{N| (d)


Gb. 12.21 Ukuran-ukuran
ilan diagranrtoleransinya.

12.9.2 Ukuran sejajar

Pemberianukuran secarasejajarmempergunakan ukuran-ukuranterpisah


untuk tiap elementerhadapsuatugaris referensiatau titik dasar,sepertipada
Gb.12.2r(b) dan 12.21(c).
Pada cara pemberianukuran demikianbidangreferensinya ditentukandan
toleransinyatidak mengumpulsepertitampakpada Gb. 12.21(d). Oleh karena
itu, cara pemberianukuranini cukupjelas dan tegas.Walaupundemikiancara
ini memerlukanbanyakwaktu dan tempat

12.9.3 Ukwan-ukuranberimpit

Untuk kesederhanaan dan ruang gambaryang terbatas,ataujika tidak ine-


nimbulkan persoalan kejelasanpembacaan,ukuran-ukuranbeberapaunsur
dapat ditumpangkansatu pada yang lain, sepertitampak pada Gb. 12.20(c),
Gb.12,21(c)dan Gb. 12.22).
Padacara ini, titik pangkalyang rlenunjukkangaris atau bidangreferensi
harus dilingkari. Angka ukurnya harus diletakkan dekat anak panah searah
dengangarisbantubersangkutan.

R .o* r
= 5N €

Gb. 12.22 Ukuran-ukuranyangberurutan.


:F?!..ilG

116 12. Dasirr-f)asarl_trnumUntuk Memberi Ukuran

12.9.4 [Jkuran-ukuran koinn]innsi

Ukuran-ukuran kombinasi terjadi akibat penggunaan ukuran beran'ai dan


ukuran sejajarbersama,sama(Gb. 12.20(d).

12.9.5 Pefflherian ukr*an tiengankoor.dinat

Untuk lx()Ses-ni-r:,:i(:s i.t:rtr;ntukailang-ka.<ia1g


:.),r::itili,tji.,r.ri i*bih lnenguntung-
,rl,,r-ili.,r-,
kan bila cliperllur.oi":ir, ir,:rirrl.,rt dalaind*ir arah sepertlpada Gb. 12.23.
Titik noi dari :iasartx:r:-rr!'r;r 'ner",-l::a
tiapr, tepi Cari benda,ritik pusattlari sebuah
I u b t r i p a t a , Js a : c , . : r r , r j ! i ! , ' j . i l r i ' , , o : r j o l .
Dalali; jial-lial if I i(:jr';-i. i'jJrl!.guii.;j,' s,:,..,.rih tabei vang rtrenentuk4n koorCinat-
koordinat sekclonii,*,i.:r:i,i: l?r.t,iirt ilari L'eberapraiubarrg sepci-ti pad,a Gl>. 12.21
lebih meriguntr:irgkrr

.j

6__*X

i-/ ,

I r1., ,
tv^
'I

60
9C

120
p
{i)-"
160 Y

Gb.12.24 N{ennheriukuron dengan


Gb. 12.?3 Menrlreriuf.urt{r tirulg*n
koordinat-kcordinat,
kcordi rr:at -kour'di m*t.

12.10 l\{ermberiUkuran Bentwk-IlentukTertentu

12.10.1 Froilt

Sebuah garis lengkung yan€i terdiri dari beberapa busur lingkaran meng-
utamakan pemberian uk;rer dengan jari-jari dan kedudukan titik pusatnya,
atau dangan ga.rissir:r:.girrt;lengkungannyaseperti pada Gb. 12.25. Bentuk-

Gb. 12.25 Mernberiukuran denganjari-jari.


l2.l0 Mernberi Ukuran Bentuk-BentukTertentu r17

Cb, 12.26 Memberi ukuran denganordinat.

bentuk lengkunganlain dapat diberi ukuran dengancara koordinat (Gb. 12.26).


cara ini dapat dilakukanjuga untuk garis-garis.lengkung lainnya,jika cara
demikiandianggaplebih praktis.

12.10.2 Jari-jari atau diameter

Ukuran-ukuranbusur pada umumnyadinyatakanoleh jari-jari, jika sudut-


nya kurang dari 180', dan oleh diameterjika sudutnyalebih besardari 180'
(Gb. 12.27).ukuran busurdiberikanjuga sebagaidiameterwalaupunsudutnya
kurangdari 180",bila ukurantersebutdiperlukanuntuk prosespemesinan (Gb.
12.28).Bendakerja yang karena alasansimetri hanya digambarsetengahdiberi
ukuran penuh. Gb, 12,29menunjukkancontoh sebuahbendaberbentuksilinder,
yang digambarsetengah.Dalam hal demikian tanda d tetap harus dibubuhkan
di depanangkaukurnya.

A_A

+>
-r*-
ktr
Gb. t2.28 Diameterdiperlukanuntuk prosespengcrjaan.

Cb. 12.29 Diameterprdr xparoh dari bagirn simetris.


ll8 12. Dasar-DasarUmum Untuk Memberi Ukuran

12.10.3 Ukuranlubangdengangarispenunjuk

ukuran lubang dapat ditempatkandi luar gambar tanpa garis bantu dan
garis ukur sepertitampak pada Gb. 12.30.Ukuran diameterbagiansilinder dari
bendakeda tersebuthanyadihubungkandengangarispenunjuk.Garis penunjuk
tersebutujung permulaannyaharusdiberi titik bila beradadalam batasgambar
dan harusdiberi anak panahjika beradapadabatasgambar.

Gb. 12.30 Ukuran diametcr dengan garis penunjuk.

12.10.4 Ukuran sudut

Garis ukur dari sebuahsudutberupasebuahbusurdengantitik pusatnyapada


titik sudutnya,dan berujungpangkalpadakeduabuah kaki sudutnyaatau pada
perpanjangannya (Gb. 12.31\.

(a)
ffi gr\ (b) (c) (d)

Gb. 12.31 Pemberian


ukuransudut.

1-l 9 8or

8-19 8or

Gb. f2.32 Ukuran-ukuranderl bagian-brgianyeng sama.


12.ll Elemen-Elemen
Yang BerjarakSama ll9

12.10.5 Memberiukuranbagianyangsama

Benda kerja yang mempunyaibagian-bagianyang sama, sepertimisalnya


'f,
plenesdari sebuahsambungan lemari katup, dsb., hanya diberi ukuran pada
salahsatubagiansaja(Gb. 12.32\.Dalamhal ini bagianyangtidak diberiukuran
harusditerangkandengangpernyataankesamaannya.

12.10.6 Ukuran lubangdenganalur pasak

Jika sebuahlubangdenganalur pasakdigambarsebagaigambarpotongan,


maka ukurannyadiberikansepertipadaGb. 12.33.

A
{v- | 2x 90- | 080

Gb. 12.33 Diameterdelemdenganolur pasek. Gb. 12.34 Ukuren lubcng.

12.10.7 Llkuranlubang

Ukuran-ukuranlubang baut, lubang ulir, lubang pen, lubang paku keling


dan yang sejenis,harus dinyatakan denganjumlah lubang di depan ukuran
lubang, yang dihubungkan oleh garis penunjuk pada salah satu lubang (Gb.
12.34).Jumlah lubanghanyamenyatakankelompok lubangyang samabesarnya
pada bagian yang bersangkutan(pada contoh sebuah lemari katup jumlah
lubanghanyaberlaku untuk sebuahplenes).Jika hanyaterdapatsebuahlubang,
jumlahnyatidak perlu dicantumkan.

12.11 Elemen-Elemen Yang Berjarak Sama

Jika beberapaelemenberjarak sama,atau disusunsecarateratur, cara-cara


berikut untuk penyeclerhanaan
dapat dipakai.
Ukuran-ukuranlineardapatditentukanmenurutGb. 12.35.Jika hal demikian
menimbulkankeraguan,maka sebuahukuran jarak boleh dicantumkan,seperti
pada Gb. 12,36.

Gb. 12.35 Memberi ukuren bagian-bagirnyang berjeraksrme.


120 12. Dasar-DasarUmum Untuk Memberi Llkuran

Gb. 12.36 Memberiukuranbagian-bagian


yangberjarak,sama.

Gb. 12.3'l Memberiukuran bagian-bagian


yangber.iarak
sama.

Gb. 12.38 Memberiukurrn lubang.

Gb. 12.40 Memberiukuranbagian-bagian yang


berjaraksamapadalingkaran.

Gb. f2.39 Memberi uhuran bagian-bagianyang


berjarak sarna pada lingkaran.

8- OB
7*68

Gb. 12.41 Memberi ukuran letak lubangterhadap


bidang referensi. Gb. 12.42 Memberiukuranlubang.
12.12 Cara Memberi Ukuran Bagian-BagianYang Disusun l2l

Jarak antara lubang dan elemenlain pada sebuahlingkaran dapat diberi


ukuransepertipadaGb. 12.37.Ukuranjarak bolehditiadakanbila dari gambar
sudahcukupjelas(Gb. 12.38).
Jarak antara melengkung(circular) dapat dinyatakansecaratidak langsung
denganmemberikanjumlah elemen,sepertitampak pada Gb. 12.39dan 12.40.
Jika dalam hal-haltertentudiperlukanketentuanjumlah elemen,umpamanya
untuk menghindaripengulanganukuran-ukuranyangsama,jumlah elemendapat
dinyatakansepertipada Gb. 12.41dan Gb. 12.42.

YangDisuzun
12.12CaraMemberiUkuranBagian-Bagian
Jika beberapabagian digambar dalam susunan,ukuran-ukuran dari tiap
bagiansedapatnyaharusdipisahkan(Gb. 12.43>.

Gb. 12.43 Memberiukurln brgirn-begirn yrng dlsrsul.


BAB 13. TOLERANSI LINEAR DAN
TOLERANSI SUDUT

l3.l ToleransiBagian-Bagian

Olehkarenaketidakte[tian padaprosespembuatanyangtidak dapatdihindari,


suatu alat tidak dapat dibuat setepatukuran yang diminta. Agar supayaper-
syaratannyadapatdipenuhi,ukuran yang sebenarnya yang diukur padabenda
kerja bolehterletakantaradtta botasukuranyang diizinkan.Perbedaandua batas
ukuran tersebutdisebuttoleransi.
Untuk mudahnya,sebuahukuran dasarditentukanuntuk bagiantersebutdan
tiap-tiapbatasukuranditentukanolehpenyimpangan terhadapukurandasarini.
Besardan tandapenyimpangan diperolehdenganmengurangiukuranbatasdengan
ukuran dasarnya.
Cb. 13.1,yangmelukiskan ketentuan-ketentuan tersebut,dalamprakteknya
diganti oleh bagandiagramsemacamGb. 13.2,yang disederhanakan. pada
diagram yang disederhanakan ini, sumbu benda, di sini tidak digambarkan,

6
tr t
tr
s
G
6
a
d) o0
qt
Lubang tr

6 Gans nol anu


.E E !
6 garisdengan
tr
a s penytmpangan nol
a
a
) f,
J

G b . 1 3 . r Definisi istilah mengenei toleransi.


Lubang
w7v7v Garis
nor
R\\\NI
Poros

Gb. 13.2 Bagan diagram daerah toleransi.


124 13, Toleransi Linear Dan Toleransi Sudut

sesuaidenganperjanjianselaluterletakdi sebelahbawah.(Dalam gambaryang


dilukiskan,keduapenyimpangan dari porosadalahnegatif,dan untuk lubangnya
positif').
Untuk selanjutnyadan teristimewakarenapentingnyaperananbendasilindris
denganpenampangbulat, pembahasan dilakukankhususuntuk bentuktersebut.
Walaupundemikianuraiandalambab ini berlakujuga untuk bagian-bagian datar;
khususnya istilahumum "lubang" dan "poros" dapatdipergunakan juga untuk
bagian-bagian antaraduabidangdatar,sepertimisalnyaalur pasak,tebalpasak,
dsb.

13.2 Standar Toleransi Internasionat IT

Toleransi,yaitu perbedaanpenyimpanganatas dan bawah, harus dipilih


secara seksama,agar sesuai dengan persyaratanfungsionalnya.Kemudian
macam-macamnilai numerik dari toleransinyauntuk tiap pemakaiandapat
dipilih oleh si perencana.Untuk menghindarikeraguandan untuk keseragaman
nilai toleransistandartelahditentukanolehISO/R286(ISO Systemof Limits and
Fits-Sistim ISO untuk Limit danSuaian). Toleransistandarini disebut"Toleransi
Internasional"atau"IT".
Dianjurkan bagi perencanauntuk memakainilai IT untuk toleransiyang
diinginkan.

13,2.1 Tingkat diameternominal

Untuk mudahnya,rumusyangdiberikanpadaBab. 13.2.2untuk menghitung


toleransistandardan penyimpangan pokok disesuaikan dengantingkatdiameter
pada Tabel l3.l; hasilnyatelah dihitung atas dasarharga rata-ratageometrik
D dari diameter-diameterekstrim tiap tingkat, dan dapat dipakai untuk semua
diameterdalam tingkatan tersebut.Untuk seluruhtingkat sampaidengan3 mm,
diameterrata-ratadiambil sebagairata-ratageometrikdari I dan 3 mm.
Dalam keadaannormal dipakai tingkat utama, tetapi jika dipandangperlu
tingkat antaradapatdipakai.

13,2.2 Kwalitas toleransi

Dalam sistim standarlimit dan suaian,sekelompoktoleransiyang dianggap


mempunyai ketelitian yang setaraf untuk semua ukuran dasar, disebut
KwalitasToleransi.
Telah ditentukan 18 kwalitas toleransi,yang disebuttoleransi standaryaitu
IT 01, IT 0, IT I sampaidenganIT 16.
Nilai toleransimeningkatdari IT 0l sampaidenganIT 16.IT 01sampaidengan
IT 4 diperuntukkan pekerjaanyang sangatteliti, sepertialat ukur, instrumen-
instrumenoptik, dsb. Tingkat IT 5 s/d IT 1l dipakai dalam bidangpermesinan
umum, untuk bagian-bagianmampu tukar, yang dapat digolongkanpula dalam
pekerjaansangatteliti, danpekerjaan biasa.TingkatIT l2 s/d IT l6 dipakaiuntuk
pekerjaankasar.
13.2 Standar Toleransi InternasionalIT tzs
Tabel 13.l Tingkat DirmeterNominel.

T i n s k a t d i a m e t e rn o m r n a l

Tingkat utama Tingkatantara

Milimeter Milimeter

di atas s/d di atas s/d

6 t0

l0 t4
l0 l8
IE
l4

r8 l0
l8 24
AA
30

50
30 40
l0 40 50

50 80 50 65
65 80

120 80 100
80 100 t20

20 140
t20 r80 40 t60
60 180

180 200
180 250 200 225
225 250

250 ll5
250 280
280 3r5
315 355
3r5 400
355 400

400 450
400 500
450 500

Tabel 13.2 Nilei toleransistrnderuntuk kwditas 5 s/d 16.

tT5 tT6 lT7 ITE I T 9 tT l0 l T l l tT 12 l T t 3 IT 14 tT 15 lT 16

Nilar l0i 16i 25i 40i 64i r00r t 6 0 i 250 i 400r 640 i 1000,

Tabel 13.3 Nllai toleransi standar untuk kwalitas 0,1. 0 drn l.

IT OI ITO tTl

Nilai dlm. mikron


utk. D dlm. mm
0,3+ 0,008D 0 , 5 + 0 , 0 1 2 D| 0,8+0.020D
126 13. Toleransi Linear Dan Toleransi Sudut

Untuk tingkattoleransiIT 5 s/dIT 16,nilai toleransinya


ditentukanolehsatuan
toleransii, sebagaiberikut:
i :0,451D + 0,001D
dalam satuanmikron, dan D, harga rata-ratageometrikdari kelompok ukuran
nominal,dalammm.
Harga toleransistandaruntuk tingkat 5 s/d 16 diberikandalam Tabel 13.2,
sebagaihubungandengansatuantoleransii.
Untuk tingkatandi bawah 5, nilai-nilai toleransistandarditentukansesuai
Tabel 13.3.Nilai-nilai IT 2 sid IT 4 telah ditentukankira-kira secarageometrik
antaranilai-nilaiIT I dan IT 5 (lihat Tabel 13.4).

Tabel 13.4 Nilai numerikuntuk toleransistandar(Metiik).


.I
Kwalitas 0l 0 I
3 4 6 8 9 l0 ll l2 IJ l4r l5r l6*

0,3 0,5 0,E ta 2 J 6 t0 25 40 60 100 140 250 40c 60(

>3 to 6 0,4 0,6 I 1< )s 5 8 I E 30 48 75 t20 1 8 0 300 480 75(

>6 to l 0 0,4 0,( I 1,5 t,) 6 9 l 5 22 36 5 8 90 1 5 0 220 360 580 90(

8 > 1 0t o l 8 0,5 0,8 t a 2 J 5 8 l l 1 8 27 43 70 l l 0 1 8 0 270 430 7m l0c


E
ll
E > l 8 t o 3 0 0,6 t( ,( 4 6 9 l3 2l JJ 84 130 210 330 s20 840 30(
> 1 0 t o 5 C0,6 l< ?5 4 7 l t l 6 25 39 62 100 160 250 390 62(.rm0 60(

74 120 190 300 460 't4{ 200 90(


0
x E >50 to 80 0,8 tl 2 3 5 8 IJ l 9 30 46

>80 to 120 1 . 5t ( 6 l 0 l 5 22 l 5 54 8 7 t40 220 350 J40 87C14m,)M


6 4
> 1 2 0t o 1 8 0 2 1S 5 8 t2 I E 25 40 6 3 100 160 250 400 630 l00c t6m 150(
)a
> 180to 250 a
J 4,5 7 l0 l 4 20 29 46 1 ) 1 1 5 l E 5 290 460 720 I r 5 C1850ayt

> 2 5 0t o 3 1 5) ( 4 6 8 t2 l6 11
32 52 8 l 1 3 0 2 1 0 120 520 8 1 0 l 30( 2l0c 320(,
o
> 3 1 5t o 4 0 0 J 5 7 9 l3 l 8 25 36 5 7 89 140 230 360 570 890 140( 2300)out
F
>400 to 500 4 6 8 t0 l5 20 27 40 63 9 7 r55 250 400 630 970 I 55( 250(
rs/d I mm, kwalitas 14 s/d l6 tidak diberikan.
Catatan: Nilai numerik yang diperbaiki dari ISA lama dalam kotak garis tebal.

13,2,3 Nilai-nilai toleransistandarIT

Nilainilai numerik dari toleransistandartelah ditentukan dengancara-cara


di atas dan dibulatkan. Pada Tabel 13.4 telah ditabelkan nilai-nilai numerik
dalam satuan metrik untuk tiap tingkatan diameter nominal untuk tingkat-
tingkat01,0, I s/d 16.

13.3 Suaian

13.3.1 Jenis-jenissuaian
13.3 Suaian t27

Lubang
Vn
S u a i a nl o n g g a r
N.NSI Po,o.

P or o s

S u a r a np a s [.ublng

Poros

$leo'o,
S u a i a np a k s a Gb" 13.3 Bagnndlagramdaerahtoleransipada
mlcam-firactmsuairn.
f.'mlubang

Dua benda yang berhubunganrnempunyaiukuran-ukuranyang berbeda


sebelumdirakit" Perbedaanukuran yang diizinkan untuk suatu pemakaian
tertentudari pasanganini, disebutsuaian.Tergantung dari kedudukanmasing-
masingdeerahtoleransi dari lubang atauporos, tigajenissuaian,yaitu:
terdapat
1. suaianlonggar(clearance fit)
2. suaianpas(transitionfit)
3. suaianpaksa(interference fit)
Gb. l3.l menunjukkansebuahsuaianlonggar,dan Gb. 13.3 menunjukkan
diagramdaerahtoleransiuntuktigajenissuaiantersebut.
Tiap-tiapsuaianharusdipilih sesuaipersyaratan fungsionaldari pasangan
bersangkutan.

13.3.2 Sistimsatuanlubangdansistimsatuanporos

Dua sistim suaiandapat digunakanpada sistim ISO, terhadapgaris nol,


yaitu garisdenganpenyimpangan nol, dan merupakanukurandasar.Dua sistim
tersebutadalahsistimsatuanlubangdan sistimsatuanporos.Gb. 13.4 memper-
lihatkankeduasistimini untuk ketigasuaiantersebutdi atas.
Padasistimsatuanlubang,penyimpangan bawahdari lubangdiambil sama
dengannol, sedangkanpada sistim satuanporos penyimpanganatas diambil
sarnadengannol, sepertitampak pada Gb. 13.4.Lubangatau poros semacam
Poros
Lubang Lubang Lubang NSN
rz) Lubang
Garis nol
Poros Lubang Lubang
FI NN
'os roros Lubang vv) €l
!l
Poros
[.ubang
Coiltoh-contoh sistim FI C o n t o h - c o n t o hs i s t i m
satuan poros xl satuanlubang
3i

Gb. 13,4 Sistim sstuan poros dan sistim satuan lubang.


128 13" Toleransi
LinearDanToleransi
Sudut
ini masing-masing disebutlubangdasardanporosdasar.
Pada sistim lubang dasar, poros denganberbagaipenyimpangandisuaikan
pada lubangdasar,dan pada sistimporos dasarsebaliknya,sepertipada Gb.
13.4.
Sistimlubangdasarlebih umum dipakaidari pada sistimporosdasar,oleh
karenapembuatanlubang lebih sukar dari pada membuatporos, lagi pula alat
ukur lubang(plug gauge)lebih mahaldari padaalat ukur poros.

13.3.3 Lambanguntuktoleransi,penyimpangon
dan suaian

untuk memenuhi persyaratanumum untuk bagian-bagiantunggal dan


suaian,sistim ISO untuk limit dan suaiantelah memberikansuatu daerahto-
leransi dan penyimpangan,yang menentukanposisi dari toleransitersebutter-

LUEANG

uu
FG

-.G

hhhkkfrfr?aa,
ZBA
i
E
5

NNNNNNNNN,N"
NNNNNNNNN
j

js

Gb. 13.5 Maslng-masinghedudukrnderi macam-rnacsm


daerrh tolerensiuntuk suetu
diameterporos/lubengtertentu.
13.3 Suaian l2g

hadap garis nol, untuk tiap ukuran dasar.


Kedudukandaerah toleransiterhadap garis nol, yang rnerupakansuatu fungsi
dari ukuran dasar, dinyatakan oleh sebuahiambang huruf (dalarn beberapahal
dengandua huruf), yaitu huruf besaruntuk lubang, dan hurufkecil untuk poros,
sepertitampak pada Gb. 13.5.
Lambang H mewakili lubang dasar dan lambang h rnewakili poros dasar.
Sesuaidengan ini, jika lambang FI dipakai untuk lubang, berarti sistim lubang
dasar yang dipakai"
Nilai toleransi ditentukan oleh tingkat toleransi, yang diuraikan pada Bab.
13.2.2.Toleransinya dinyatakan oleh sebuah angka, yang sesuaidengan angka
kwalitas.
I)engan dernikianukuran yang dibvi'i toicransididefinisikanoleh nilai nonii-
nalnya diikuti oleh sebuahlambang, yang terdiri dari sebuah huruf (kadang-
kadang dua huruf) dan sebuahhuruf.
Contoh-contoh:45g7
berarti: diameter poros 45mrn, suaian longgar dalam sistim lubang
dasardengannilai toleransidari tingkatII 7
{Jabunganantara iarnbang-lambang untr.lklubang dan poros merrentukan
jenissuaian.
Contoh: ( l ) lubang FI Suaian: suaian longgar dalam sistim hrbang
poros g dasar
(2) lubang Fi Suaian: suaianpas dalam sistimlubang dasar
poros m
(3) lubang R Suaian: suaian paksa daiarn sistim poros dasar
poros h
Sebuahsuaiandinyatakanoleli uliulan dasar,disebutjuga ukuran nominal,
yang sama untuk kedua benda, diikuti oleh lambang yang sesuai untuk tiap
komponen. Lambang untuk lubang disebut pertama.
Contoh:

45 H8/g7mungkinjuga45H8-g7utuu+ST

13.3.4 Suaian untuk tujuan-tujuan urnum

Kombinasi lambang dan kwalitas untuk lubang dan poros, yang menentukan
suaian, adalah terlalu banyak untuk dipakai untuk tujuan-tujuan umum. Oleh
karena itu untuk tu.juanumum, beberapanegaratelah membuat standar nasional.
Tabel 13.5 adalah suaian-suaianuntuk tujuan-tujuan umum yang ditentukan
oleh JIS 80401 (Limit dan suaian untuk Teknik). Perlu dicatat bahwa tingkat
lubang lebih besardari pada tingkat poros, karena lebih mudah membuat lubang
dari pada membuat poros. Gb. 13.6 menunjukkan bagan diagram suaian dalam
sistim lubang dasar untuk ukuran nominal 30 mm. Dalam gambar ini dapat
dilihat hubungan antara parameter-parametersuaian, dan tampak bahwa suaian
paksa hanya dapat dilaksanakandengankwalitas yang tinggi.
r30 13. ToleransiLinear Dan ToleransiSudut

Tabel13.5 Suaianuntuktujuan-tujuan
umum.
S i s t i ml u b a n gd a s a r

Lambang dan kwaliias untuk poros

S i s t i n rp o r o s d a s a r

Lambangdan kwalitasuntuk lubang


Poros Suaianlonggar Suaianpas
dasar Suaianpaksa

I c D E F c H Js K M N P R s T U X
h4 5 5 5

h5 6 o 6 6 6 6

o 6 6 6 6 6 6 6
h6
'l '1
(i) 7 7 7 1 7 1 1 7 7 7 1

7 7 (1) 1 (7) (7) (71 (7) (7\ (7) (71


h7
8 8

8 8 8
h8
9 9

8 E 8

h9 9 9 9

l0 l0 t0
I 3.3 Suaian 13I

Nilai numerik dari penyimpangansuaianuntuk tujuan-tujuanumum dalam


sistimlubangdasardan sistimporosdasarmasing-masing diberikandalamTabel
1 3 . 6d a n 1 3 . 7 .

pm
50

c^
dU
b0

E
&-so
=
z

- 100

- 150

pm
- 200

Catatan: Singkatan-singkatan
l.d,s.l,s.pdans.paberartilubangdasar,suaianlonggar,sualanpas
dan suaianpaksa

Gb. 13.6 Bagan diagram sueian dalam sistim satuan lubang


(Ukurnn lubang 30 mm).
t32 13. T'oleransiLinear Dan Toleransi Sudut

Tnbel 13.6 (a) f,lilai penyimpangrn


lubanguntuk tujuenumum.
S.lun pn

Tinjht
dhrctcr I c D E F G H
(m)

lo Bl0 c9lcr0 DE D9 tDl0 er ler leq F6 | F7 | F8 ou lot H5 H6 H7 H8 H9lHt0

J
+ l8l +85 + 100 +14 +45 +60 +24 +28 +19 + 1 2 + 1 6 +2( +8 + 12 +4 +6 + l0 + 14 +25 +4{
+l{ +60 +14 +o +10 0

6
+ l8l 100 +ll +48 +60 +78 +32 +18 +50 +18 +22 +28 + 1 2 + 1 6 +5 + 8 + 1 2 + 1 8 + 3 0 +4t
+ l,g +?0 +30 +m +10 +4 0
6 t0 + 20. ilb + l3l + 6 2 + 7 6 + 9 8 +,10 +47 +61 + 2 2 + 2 8 + l J + l 4 + 2 0 +o + 9 + 1 5 + 2 2 +16 +Jt
+ l5l +80 +/() +25 +13 0
t0 t4 +221 l l E + t 6 5 + 7 7 + 9 3 + 1 2 0 + 5 0 + 5 9 + 7 J + 2 ' l + 3 4 + 4 i + l i + 2 4 +8 +ff +18 +21 +43 +71
+ l5{ +95 +50 +16 +6 0
t4 t8

It + 2 4 + 1 6 2+ I 9 4 + 9 8 + l l ? + t 4 9 + 6 1 + 7 1 + 9 2 + 3 3 + 4 1 + 5 +20 +28 +9 + ll +21 33 +8!


+ l6( + l l 0 +65 +40 +20 +1 0
24 l0

t0 40 +271 + 1 8 2+ 2 2 0
+ i 7 ( + 120 r - l l 9 + 1 4 2+ 1 8 0 + 7 5 + 8 9 + l l 2 +41 +50 +6, +25 +14 t-ll + 1 6 + 2 5 + 1 9 +62 + l0(
+80 +50 +25 +q 0
,rc 50 + 28( + 1 9 2+ 2 3 0
+ lt( + 130

50 65 + l l ( F 2 1 4+ 2 6 0
+ l9( + 140 + 1 4 6+ 1 7 4+ 2 2 0 + 9 0 + 1 0 6 + l l 4 +49 +60 +?r +29 +,() +ll + 1 9 + 1 0 + 4 6 + ? i l + l2(
+ 100 +60 +10 +10 0
65 80 + 32( 1224 +210
+ 20( + 1 5 0

80 lm + 16( + 2 5 ? + l l 0
+ 22( + 170 + t 7 4 + 1 0 7 + 2 6 0 + t 0 7 + 1 2 6+ r 5 9 + 5 8 + 7 1 +9( + 1 4 + 4 7 + l5 + 2 2 + 1 5 + 5 4 +87 + l,t{
+ Il0 +36 +12
l8( + 2 6 ? + 1 2 0
r00 t20 f+240 + 180

t20 t40 + 42( +100 +350


+ 25{ + 200

t40 t60 + 4ill + 3 1 0 + 1 7 0 + 2 0 8+ 2 4 5+ 3 0 5+ 125 + lilS + l8J +68 +81 + l0{ +19 +54 + 18 +25 +,{0 + 6 1 + 1 0 0 + 1 6 l
+ 281 +210 + 145 +85 +41 + l4 0

160 t80 +47( 130 + 190


+3t( + 210

180 200 + 52: + 3 5 5+ 4 2 5


+ l4l +2&

200 225 + 56: + 1 7 5 + 4 4 5 + 2 4 2 + 2 8 5 + l 5 J + 1 4 6 + 1 7 2 + 2 1 5 + 7 9 + 9 6 + 1 2 +il4 +61 +10 +29 +46 +12 + l 1 5 + l 8 r


+ l8l + 250 + 170 + 100 +50 +15 0

225 250 +60:


+42(
195 +465
280 +
+69( 410 +Jl0
250 280
+46( + 300 + 2 7 t + 1 2 0+ 4 0 0 + 1 6 2 + l 9 l + 2 4 0 + 8 8 + 1 0 8 + l l +49 +59 + 2 1 + 1 2 + 5 2 + 8 1 + 1 3 0+ 2 1 {
+ t90 + ll0 +55 + 1"1 0
+ 7 5 ( ,160 +540
2t0 3 r J 54{
+ + 310
+ 8l( 500 +590
3lJ 155 + 60( + 360 t99 +150 +440 f l 8 2 + 2 1 4 + 2 6 5 + 9 8 + i l 9 + 1 5 + 54 +75 +25 +36 +57 +E9 + 140 +21(
+210 + 125 +62 + lE 0
i55 400 +9l( 540 +610
+68( +{00
t0l(
/m 450 ++ 1 4 595 +690
+44O 127 +385 +480 + 1 9 8 + 2 1 2 + + 1 0 8+ l l l + 1 6 +60 +83 +27 +40 +63 + 9 7 + 1 5 5 + 2 5 (
+ 230 + l15 168 +20 0
450 lo9(
500 ++t/t{ 6 3 J +710
+4t0
catatut: Nilai atas menunjukkan pcnyimpangan atas, dan nilai bawah penyimpangen bawah.
13 . 3 Suain
a 133

Tabel 13.6 (b) Nilai penyimprngenlubrng untuk tujuan umum.

Tia3lrt
disnctcr Jr K M N P R s T U x

to Js5 ,t6 ttl K5 K5 K1 M5 M6 M7 N6 N7 P6 P1 n7 s7 T7 U7 X7


0 0 0 -2 -2 -4 -4 -6 -l -l{ - l/ -n
3 -4 -6 -10 -6 -8 -10 -14 t2 -ll -30

0 +2 +3 -3 -l 0 -5 -4 -9 -l - t: -t! -u
3 6 t2,5 t4 t6 -5 -6 -9 -8 -9 .13 -16 -2( -2 -35

+l +z +5 -4 -l 0 -4 -lz -28
6 t0 t4,: t 1 , 5 -5 -'l -10 -10 -15 -16 -19 -21 -43
-33
l0 l4 -4 -9 - l( -21 -5t
+z +6 0 -ll
t4 +(' t9
-o -9 - l5 - l8 -20 -29 -31 -19 -& -38
l4 l8 -56

- 3 1 -16
It 24 +l +7 0 -ll -tE z1 -1' - 5 , -67
t4,J +6.:t 10,5 -21 -28 -4 -s6
-8 -ll . l 5 -14 -3J -l -41
24 l0 -51 -6

-39 - 5
]0 {o +2 +3 -5 -4 0 -8 -21 -21 -u
+l
-9 -ll -lt -16 - 2 0 -25 -2t -33 -17 -4t -5( -59 -4: -61
4 50 -71 -8a

-l( -4. - 5 J _11


50 65 -o -5 0 -14 -9 -26 -2 -6( -'t. -tl -10
+3 +4 +9
t9 t15
-45 - t'.
*10 - 15 -71 -19 -24 -30 - 3 1 -t9 -4i -6{ -91
65 80 -6: -9(

-ll -5 _7t -lll


80 lm +2 +{ +10 -8 -6 0 -16 -10 -30 -21 -9 -tu
Jl? (
I? il
- ll - l E _ t< - t l -28 -15 -38 -45 -52 -51 -4 -fl _91 - t3l
100 120 - tol - t2a

-41 - l0:
t20 140 -81 I l: - l4l

+3 +4 +12 -9 -8 0 -m -t2 - 3 6 -5( -81 It


140 160 t9 t 1 2 , 5t m -28 -40 -45 -52 - 6 1 -61 -g( , t)l 5t
-51 -9: 3l
l@ 180 -91 - ll, 7l
-6( 0l
180 200 * r(v

+5 +ll -ll -8 0 _)1 -14 -41 -3 -6:


200 )7< tl0 1 l4,J -18 -21 -fl -'16 -51 -60 -70 - l0{

-6 _lti
250 -ll - 16(
- t'
250 280 -9 -14 -l - l2l
+l +5 +16 0 -?5
J t l
tt6 !26
_)1 -36 -16 -66 -8
280 ll5 - l3l

-8',
3 1 5 355
+l +'l +17 -14 -10 0 -26 -16 -51 -{
t 1 2 , :t 1 8 t28,5 _52 -87 -9 -9:
-29 -40 -19 -46 -51
355 400 - l5(

- l0:
400 450 -55 _41 - t6(
+2 +8 +18 -16 -10 0
t ll,t tm ll,,
- l0l - lot
- 3 2 - 4 5 -43 - 5 0 - 6 3 -80 -95
450 t00 - l1i
Catatan: Nilai atas menunjukkan penyimpangan atas, dan nilai bawah penyimpangan bawah.
r34 13. ToleransiLinear Dan Toleransi Sudut

Tabel 13.7 (a) Nilai penyimpangrn


porosuntuktujuanumum.
Satuan rrm

Tingkat
dtam€lar b d t c h

b9 c9 d8ld9 e ? I cB Ie 9 f6 f1 f8 s4 ls5 | p6 h4 h6 h7 h8 h9
- l4( -ol -20 - l4 -6 -2 0
l - I6: -14 -45 -24 -r2 -16 ,20 -6 -8
-81 -28 -19 5 I -4 -6 -t0 -t4 _25
* l,l{ -7( -:10 70 - _l 0 U
I 6 - l7( tto -48 -60 12 -18 -50 -18 -?2 -)r 8 -9 -r2 5 -8 -t2 -t8 -10
- l)t -81 _40 - tl -5 0
6 t 0 - lE( -Q *16 -40 -41 -61 -22 -Zt! -35 *9 -ll -14 -6
Il( -9 -15 -22 -lr
-32
t9 t4 -t 9: -5U -6 0
t4 l8 - I9l llt - 11 -91 -50 -59 -75 21 - J4 -43 - n -.t4 -17 5 -8 -rl -18 -27 -4

lj 24 - l 60 - l t 0 -65 ,4U '.20 0


!4 l0 - l6; ,8 - il7 -61 -71 -91 -ll -.4r ,-51 B -16 -10 -6 -9 -ll -21 -ll -5.
-170 -120
l0 40 - 232 - I 8 2 _80 -50 -9 0
- 80 il9 - t42 -.?5 - 89 - il2 -41 - 50 -64 -16 -20 -25 -il -t6 -25 -19 -6
40 50 - 2tQ .
l0 7

- 190 4D
50 65 - - 100 -60 _ .10 -t0
261 lt4 0
-.200 50 r 4 6- r 7 90 - t06 [.{ ,49 60 - 76 Itl -21 :9 8 -ll -19 -10 -46 7
6i 80 - 214 t24
- 1)0 - i 7 0
80 1 0 0 - 107 -l:0 12 -12
l6 0

t00 l:0
- 240 ,,,J
- 1 2 7 - 161
114 - 201 - l 0 l . - r 2 6 159 -58 -il -90 )) -).1 -14 - .t 0 - 15 -22 -15 -54 8

- 260 - 201
t20 t40
101
- - t45
t60 - 280
- 85 - t4 0
| 4t) - )0u -- t45
t80 lr t25 - 148 Il{5 68 -Ut -106 -25 t2 -19 l2 -t8 -25 -40 -61 l0(
ll0 JI
160 180 410 ll

., 140 - 241
1 8 0 200 -
455

- - 26r -50
200 225 - 4180
95
t70
- 242 - 285
100
t46 - 112 19 -96 -t27 29 -15 -44 '.14 -20
0
-29 -46 -12 -tl

420 -- lttl
225 2J0 535- 1 9
- 480 - l0l
250 280 - 6 t 0 4ll - I90 -11
il0 56 0
- 54t _ -il( 2il -120 - 16? - 19l - 240 -88 -l{J8-ll7 - ll ,40 ,49 -16 -21 -12 -52 -81 -ll(
280 lr5 - 61( - 461
- 600 - 16(
lt5 J))
- 740 - 50( -2r0 - t25 - t8 0
- 6E0 -40( - ? 9 9 - t 5 0 - t 8 2 - 2 t 4 * 2 6 J - 9 E - l 1 9 - t 5 l -.t6 *43 - i4 - t8 -25 -16 -57 -89 - 14(
]55 400 - t 2 0 - 54(

- 760 - 44(
J00 450 - 9 1 5 - 5 9 1 - 210 -n5 -20
6E 0
- 840 , 1 2 7 - l 8 J - r98 2t2 -290 - 108 lll t 6 5 -40 -47 -60 20 -21 .40 -61 -91 -15
450 500 -995

C a l a t a n : N i l a i a t a s m e n u n j u k k a n p e n y i m p a n g a nl r a s d a n n i l a i b a w a h p c n y i m p a n g a nb a w a h
13.3 Suaian 135

Tabel 13.7 (b) Nilai penyimpengan


porosuntuktujurn umum.
Srturtr tE

Tin3krt
oromatcl lr L m T T s u I
tmm)

to n 4 | i t s I i t eI i . r 4lL5 ml lms lm6 D6 DO r6 r6 t6 u6 r6

t r,5 t2 i3 +3 +4 +6 +5 +6 +t +10 +12 +l( +21 +25


t5 0 +il +6 +l( +1, +ll +20

6 t2 12,5 *4 to
+5 +6 +9 +E +9 +12 +16 +m + 3 +36
+l +4 +8 +l + l! +28

6 l0 t3 +5 + 7 + 1 0 + 1 0 + 1 2 + 1 5 + 1 9 +24 +2t + 3 : + 3 +43


ta t4,5 t? +l +6 rln +l5 +19 + 3,1

l0 lil
+51
+6 +9 +12 +t2 +15 +lt +29 +34 + 3 ! +4 +'()
n2,5 tl t5,5 t9
l4 l8 +l + l E + 2 1 +21 + 3 : +56
+45

It 24 +67
+E +ll + 1 5 +14 +17 +21 +2t +3: +41 +41 + a l + 5,1
AJ 11,5 16,5 t 10,:
2a 30 +2 +t + 1 5 +2i + 2 6 + 3 : +54 + 6 1 + 7 7
+ a l +lu +64

t0 {o +t f (
+9 +13 +lt + 16 +20 +25 + 3 3 +1t +50 +5r
tl,5 15.5 tt t 12,5
40 50 +9 + 2 1 + 3,1 +,1 +71 +81
+5, +71

t0 65 +6( + 8 i + l0(
+ 1 0 + 1 5 + 2 1 + 1 9 + 2 4 +10 + 3 9 +5 +,ll + 5 +d +8i
t4 15,5 t9,5 115
65 80 +ll +20 +l +61 + 1 1 *9i + 1 2
+13 +5i + 1 : + 1 0

80 lm + 7 3 + 9 + l l 3 + l,lt
+ll + 1 8 +25 2l +28 + 1 5 +45 + 5 1 + 5 1 +'l +91 +12
t5 t7,5tlr tt7
100 r20 +l + lJ +2f +l' + 7 : + 1 0 + I2l + l6r
+5r +lo + l4

120 tl(} +88 + l l + 1


+l +9: 2:

t40 t60 +Q +tl{ +)o + l5 +21 +28 +21 +{0 +6t +9( + l 2 : + 5!
t6 +3 +15 +4: +6: +Ifi
'l
t@ 180 +9: + 1 3 +
! lni

lE0 2m + l0l + l 5 l
+ t2i

m0 71\ +lt +24 +13 +ll +17 +46 +@ + ' l t + l0! + 1 5 5


xl t l0 i 14,5 t23 +,1 +17 +ll + 5 ( +t( + l3(

250 + l l . + l6!
+8, + 1 4

250 280 + l2l


+ 2 0 + 2 1 + 1 6 + 1 6 + i l 3 + 5 2 +66 + t l +9,
t 8 , 1 1 1 , 5t 1 6 t26
2t0 ]l5 +4 +20 + 3.1 + 5 ( + l3l
+91

lt5 35J +14


+22 +29 +4 +39 +116 + 5 7 + 1 3 + 9 1 + l0l
t9 i12,5 tr8 128,5
355 {00 +4 +21 + 3 1 +61 + l y
+ Il,

a00 450 + l6{


+25 +32 +45 +43 +50 +61 + E 0 + l 0 l + l2l
t l0 t l3.Jt20 tll,l
450 500 +5 +40 +61
+ l3:

Catatan: Nilai atas menunjukkan penyimpangan atas dan nilai bawah penyimpangan bawah.
136 13. Toleransi Linear Dan Toleransi Sudut

13.4 PenullsanToleransiLinear Den Sudut

13.4.1 psnillisxnukuranlinear dari sebuahkomponen

a. ToleransisuaiandenganlambangISO
Komponenyang diberi ukuran dengantoleransidinyatakandalam gambar
sepertiGb. 13.7:
(a) ukurandasar
(b) lambangtoleransi
(c) jika. di sarnpinglambang-lambang, diperlukan mencantumkannilai-
nilar penyimpangan,
maka ini harusdiperlihatkandalam kurung (Gb.
13.8),atautanpakurung.
b. Toleransidenganangka
Komponenyang diberi ukuran dengantoleransidinyatakandalam gambar
sepertiGb. 13.9:
(a) ukurandasar
(b) nilai-nilaipenyimpangan
Jika salahsatupenyimpangan mempunyainilai nol, makaini hanyadinyata-
kan olehnilai nol (Gb. 13.10).
c. Toleransisimetris
Jika nilai toleransike atasdan ke bawahsamabesarnya(toleransisimetris),
nilai toleransinyahanyadituliskansekalisaja,dan didahuluioleh tanda{Gb.
13 . 11 ) .
d. Ukuran-ukuranbatas
Ukuran-ukuranbatasdapatjuga ditulis sepertipada Gb. 13.12.
e. Ukuran-ukuranbatasdalarnsatu arah

I tor,(_t:t!ri) |

Gb. 13.7 Toleransisurian dinyetakrn Gb. 13.8 Tolerrnsi sueiendinyatrken oleh lembang
denganlembengISO. den nilei penyimprngen.

13.10 Toleransi dinyatakan oleh nilai


Gb. f3.9 Toleransi dinyltekan oleh nilai
penyimpengan.
penyimpangan.

Gb. 13.13 Batrs uhurendehm


Gb. 13.ll Toleransisimetris" Gb. 13.12 Batas-batas
ukuran. srtu rrah.
13.3 Suaian r35

Tabel 13.7 (b) Nilai penyimpsngrn


porosuntuk tujurn umum.

Tin3krt
otlmctct Jl I m n I u T
(mm)

lo i r r I i r sI i , eI I t L4 L5 L6 ml lns lre D6 t6 to r6
+J +4 +6 +5 +6 +t +10 +lt +16 +26
t r,5 t2 t3 *5 o +a +10 +l +l +X)

! 6 !2 12,5 *4 t6
+5 +6 +9 +E +9 +12 +16 ta +23 + +J +36
+l +4 +8 II: +15 + +28

6 l0 !2 AJ t4,J r r , .
+5 + ? + 1 0 + t 0 + 1 2 + 1 5 + 1 9 +2/ + 2 E +13
+l +6 +10 +l: +19 +34

l0 l4 +51
+6 +9 +12 +12 +15 +lt + 2 1 + 1 4 +3, ++ +'()
(
12,5 * 4 4(
t9
t4 t8 +l + tz +lt +3 +56
+iJ

It 24 +5/ +67
+t +ll + 1 5 + 1 4 + 1 7 + 2 1 +28 +3: +4 +4 +al + 5,1
t3 t.r,5 16,5t r0,r
24 l0 +2 +t +15 +2E + 3 +rl + 6 1
+al Lll

!0 40 + a +7(
+9 +ll +lE + 1 6 +20 +25 +JJ + 4 t + 5 0 + 5 1 +41
i3,5 15,5 ts t lr,5l
,{) JO +9 + 2 1 + 3,1 + 1 +1( + 8 (
+51 + 1

50 65 +60 + E : + l0(
+10 +15 + 19 +24 +10 f39 +51 +41 + +6( + 8 :
*4 16,5 19,5 i r5
55 EO +2 +ll +m +o. +91 + I 2 l
+4: + 5 , + 1 ! + 102

80 100 +1 + 9 + l l 3 + I4l
+ 1 3 + 1 8 +25 + 2 1 + 2 8 + l J +45 +51 + 5 + 1 + 9 1 + 12/
t5 t 7 , 5t l r +l?
100 t20
+J +23 +J + 7 1 + 1 0 + 2l + l6(
+ 5.( + o + li!

120 l,l0
+88 r l l : +
+l +9" +

140 l@ + 1 5 + 2 1 + 2 8 + 27 + ll +,10 + 5 2 + 6 1 +90 +


t6 19 1 l2,J 120 +l + l5 + 4 . + 6 5 + l0( +

l@ t80 +9: + tJ. +


+6I r l0l + i4r

+ l0( + 5 l
tE0 2m +7'' + 1a

200 174 + 1 8 + 2 4 + 1 3 +ll +37 +,16 + @ +'ll + l0{ + st


t1 t l0 114,, t2l +4 + l7 +31 + 5 1 + E ( + l(

250 + l l : + l6!
+8r + 1 4

250 280 + l2(


+20 +21 + 1 5 + 1 6 + 4 1 + 5 2 +66 +El +9/
18, tll,5 tl6 !26
u0 3lJ +4 +20 +3{ +51 + 13(
+91

lt5 35J +14


+22 +8 +4 +39 +46 +J7 +'ll + 9 1 + l0l
t 9 i 1 2 , 5i r r +28,r
155 400 +4 rtl + 6 . + l5(
+ Ilr

{00 450 + 16(


+ 2 5 + 3 2 + 4 5 + 4 3 + 5 0 + 6 3 + 8 0 + l0l + I 2 (
t l 0 + 1 3 , 5t 2 0 i l r , J
450 500 +5 +2t +40 +51 + 11t

Catatan; Nilai atas menunjukkan penyimpangan atas dan nilai bawah penyimpangan bawah
135 13. Toleransi Linear Dan Toleransi Sudut

13.4 PenullsrnTolerrnsi Linear Dan Sudut

13"4.1 Pennlisan
ukuranlineardarisebuah
komponen

a. ToleransisuaiandenganlambangISO
Komponenyang diberi ukuran dengantoleransidinyatakandalam gambar
sepertiGb. 13.7:
(a) ukurandasar
(b) lambangtoleransi
(c) iika. di sampinglambang-lambang, diperlukan mencantumkannilai-
nilar penyimpangan,maka ini harusdiperlihatkandalam kurung (Gb.
13.t3),atautanpakurung.
b. Toleransidenganangka
Komponenyang diberi ukuran dengantoleransidinyatakandalam gambar
sepertiGb. 13.9:
(a) ukurandasa:
(b) nilai-nilaipenyimpangan
Jika salahsatupenyimpangan mempunyainilai nol, makaini hanyadinyata-
kan olehnilai nol (Gb. 13.10).
c. Toleransisimetris
Jika nilai toleransike atasdan ke bawahsamabesarnya(toleransisimetris),
nilai toleransinyahanyadituliskansekalisaja,dan didahuluioleh tanda{Gb.
l 3 . 1l ) .
d. Ukuran-ukuranbatas
Ukuran-ukuranbatasdapatjuga ditulis sepertipadaGb. 13.12.
e. Ukuran-ukuranbatasdalarnsatuarah

I n,z(_i,31ri)

Gb. 13.7 Toleransisrelan dinyetakan Gb. 13.8 Tolennsi sraien dinyatrken oleh lembang
denganlembengISO. dan nilri penyimpengrn

Gb. 13.10 Toleransi dinyatakan oleh nilai


Gb. 13.9 Toleransi dinyataken oleh nilai
penyimpangan.
penyimprngan.

Gb. f3.13 Batrs uhurenddem


Gb. 13.ll Toleransisimetris" Gb. 13.12 Batas-batas
ukuran. srtu arah.
13.4 PenulisanToleransiLiniar Dan Sudut 137

Jika suatuukuran hanyaperlu dibatasidalam satu arah saja,maka hal ini


dapatdinyatakandenganmenambahkan "min" atau "max" di depanukurannya
(Gb. 13.13).

13.4,2 Urutan penulisanpenyimpangan

Penyimpangan atas harus ditulis pada kedudukanatas,dan penyimpangan


bawah pada kedudukanbawah. Peraturanini berlaku untuk lubang maupun
untukporos(Gb. 13.14s/d 13.16).

tn * 0.02
-U.UJ

Gb. 13.14 Urutrn penulisen. Gb. 13.15 Urutrn penulisan. Gb. 13.16 Urutenpenulisan.

13.4.3 Satuan

L. Satuan penyimpangan
Penyimpangan harus dinyatakan dalam satuan yang sama dengan satuan
ukuran nominal. Jika dipergunakan satuan yang berbeda, maka satuan yang
dipakai untuk penyimpanganharus ditulis setelahnilai penyimpangannya.
b. Jumlah desimal
Nyatakan kedua penyimpangandalam jumlah desimal yang sama, terkecuali
jika salahsatu penyimpangannyanol (Gb. 13.10).

13.4.4 Toleransi pada gambar susunan

a. Toleransi denganlambang ISO


Lambang toleransi untuk lubang ditempatkan di depan lambang untuk poros
(Gb. 13.17)atau di atasnya(Gb. 13.18),dan di belakangukuran nominal, yang
hanya ditulis sekali.
'hal
Jika ingin menyatakan nilai numerik dari penyimpangannya, maka
ini dapat ditulis dalam kurung atau tanpa kurung, seperti pada Gb. 13.19.
Untuk penyederhanaangaris ukur bawah dapat dihilangkan (Gb. 13.20dan 13.21).

Gb. 13.17 Toleransipadagambersusunan. Gb. 13.18 Toleransipedr grmbrr $l$tnln.


r38 13. Toleransi Linear Dan Toleransi Sudut

Gb. 13.20 Toleransiprdr gembarsusuntn.


'l'oleransi
Gb. 13.19 pada gambar susunan.

Gb. 13.2f Tolerensipadegembarsusunrn.

6 0 0 1 0 ' x) e

z4-r,,,V
Gb.13.22Tolerrnsi
pedrukuran
sudut.

Tetapi beberapanegaratidak mengizinkannyauntuk menghindarikeraguan.


b. Toleransidenganangka
Ukuran tiap komponendari bagianyang dirakit didahuluioleh nama (Gb.
13.21)komponen,atau referensi(Gb. 13.21)dari komponen.Dalam keduahal
tersebutukuranlubangtetapdiletakkandi atasukuranporos.

13.4.5 Toleransiukuransudut

Aturan-aturanyang telah ditentukanuntuk ukuran linear dapat juga diterap-


kan pada ukuran sudut(Gb. 13.22).

13.5 Penyimpangan Ukuran Yang Diizinkan Tanpa Keterangan Toleransi

13.5.1 Ukuran-ukurandinyatakantanpaketerangantoleransi

Semuaukuran yang dinyatakandalam gambar pada dasarnyaharus diberi


toleransi,sepertiyang telah diuraikan pada bab terdahulu. Tetapi dalam ke-
nyataannyaterdapatbanyakukuran tanpaketerangantoleransi.
Untuk bagian-bagiantanpa suaiandan tanpa persyaratauketelitian khusus,
Toleransi
UkuranYangDiizinkanTanpaKeterangan
13.5 Penyimpangan 139

toleransinyadengan mudah dapat diberikan dengan sebuahcatatan umum, yang


menyatakan sekali gus nilai penyimpangan yang diizinkan untuk bagian-bagian
yang sejenis(disebut"ukuran tanpa keterangantoleransi"). SesuaidenganISO
2T6S,nilaipenyimpangan yang diizinkanini seringkali disebut"toleransiumum".
Oleh karena itu ukuran tanpa keterangantoleransiterikat oleh toleransiumum,
sepertiyang telah disinggungpada Bab. 10.4.

13.5.2 Pemilihan nilai penyimpanganyang diizinkan

Ini merupakantanggungjawab dari bagian perencanaanuntuk menentukan


nilai penyimpanganyang diizinkan sebaik-baiknya,tetapi sedapatmungkin sesuai
penggarisanberikut ini, pada catatanumum.
a. Ukuran-ui.uranlinear
Catatanumum harus menentukan: -
l) suatu penyimpangan yang diizinkan sama dengan tITl2 dari tingkat
toleransiISO ( t IT 14l2 misalnya),artinya penyimpangan yang diizinkan
I untuk poros dan "/" untuk lubang; sebagaitambahan catatan tersebut
dapat menggantipenyimpanganini dengan H untuk lubang, atau h untuk
poros;
2) atau penyimpanganyang diizinkan antara satu dari tiga seri yang diberi-
kan pada tabel 13.8(dibulatkan dibandingkandengantingkat IT 12, 14
atau l6); catatannyadapat menuliskansebagaitambahan,penggantian
nilai-nilai +tl2 oleht.l untuk lubang atau -t untuk poros. Dalam hal
ini dianjurkan supaya jangan begitu saja menggunakan standar pada
Tabel 13.8,tetapi menuliskannilai-nilai numerik yang diinginkan, yang
diambil dari tabel tadi, pada catatan;
3) atau sebuah nilai tunggal untuk ukuran nominal manapun, jika tidak
terdapat perbedaanyang besarantara ukuran-ukuran yang berbedatanpa
keterangantoleransipada gambar (+0,4mm umpamanya,pada gambar
hidung poros (spindle)mesin bubut dari ISO/R 702).
b. Ukuran-ukuran sudut
Catatan umum diutamakan untuk menuliskanpenyimpanganyang diizinkan
dari tabel 13.9,dan dinyatakan oleh panjang sisi yang pendek dari sudut ber-
sangkutan,dalam
--derajat dan mcnit,

Tabel 13.8 !'ariasi yang diizinkanuntuk ukuran linear.


V a r i a s id a l a m m m

Ukuran nominal 0.5 di atas J di atas 6 d i a t a s3 0 di atas120 d i a t a s 3 1 5 di atas 1000


(mm, s/d 3 s/d 6 s/d 30 s/d 120 s/d 3l s sid 1000 s/d 2000

Seri + 0.05 + 0,05 +0,1 +0.15 +n ) +O 1 + 0,5


tcliti
Variasi
Seri +n 5 + 0,8 +1,2
yang di-
sedang t0, I t0,l r.l) I f 0I
izinkan
Seri +3
kasar
+0,2 +0 , 5 t 0.8 +l )
I'm t3. ToleransiLinearDan ToleransiSudut

Tabel13.9 Vrrirsi yengdilzinkanuntukukurensudut.


Paqiangdari sisi s1dl0 di atas l0 di atas50 di atas120
yang pcndcL s/d 50 s/d 120 s/d 400

dlm derajat
Vrriasi dan menit tl 130' tzy t l0'
yan3di-
izinkan dlm. mm
tiap 100mm tl,8 10,9 t0,6 t0,3

-per sen(iumlah milimetertiap 100mm).

13.6MemberiUkuranDan ToleransiKerucut
13.6.1 Ketlnnan dan pendakian

Ada beberapabagian mesin yang mempunyaibentuk kerucut atau bentuk


baji.

Perbandinganantaraperbedaandiameterdari dua potonganterhadapjarak-


nya disebut"ketirusan", yaitu
ketirusan
D-d
c^ :T = nZrand (cb' l3'23)
2

;>-'<

Gb.13.23Tirus.
Lambangdi bawah ini menunjukkanketirusan,dan arahnya dapat dipakai
untuk menentukanarah ketirusannya.
Pendakian,yangtidak menjadipokok pembahasan di sini, adalahkemiringan
dari sebuahgarisyangmenggambarkan bidangmiring dari sebuahbaji umpama-
nya, dinyatakan sebagaiperbandingan perbedaan tinggi tegak lurus terhadap
garisdasar,untuk suatujarak tertentu,danjarak ini, yaitu
pendakian
H-h
= tanp (Gb' 13.24)
T
Jika dianggapperlu dapat dipakai lambangdi bawahini, untuk menunjnkkan
13.6 Memberi Ukuran Dan Toleransi Kerucut t4l

arah pendakian:

f=\\-

Gb.13.24 Pendekian.

13,6.2 Memberi ukuran kemcut

Ukuran-ukurandi bawahini, dalamberbagai-bagai gabungan,dapatdipakai


untuk menentukanukuran, bentuk dan kedudukankerucut.
a) ketirusan,diperincisebagaisudutapit atau sebagaiperbandingan,
misalnya:
- 0,3 rad
- 35"
- l:5
- 0,2:I
- 20%
b) diameterdari ujungyangbesar;
c) diameterdari ujungyangkecil;
d) diameterdari suatupenampangtertentu,dan dapat beradadi dalam atau
di luar kerucut;
e) ukuranyangmenentukan letakpotongan,di manadiametertadi diperinci;
f) panjangkerucut.
Gb. 13.25(aHd)memperlihatkangabungan-gabungan ukuran-ukurandi atas
yangbanyakdipakai.
Gabunganukuranyangdipilih tidak boleh berlebihan.Walaupundemikian,

Gb. 13.25 Ukuren-ukunn kerucut.


13. Toleransi Linear Dan Toleransi Sudut

ukuran tambahandapatdiberikansebagaiukuran "bantu" dalam kurung, untuk


keterangan,
sepertimisalnyasetengahsudutapitnya.
Mengenaiketirusanstandar(khususnyaketirusanmorse atau metrik), di-
nyatakanoleh seristandardan angka.

Gb. 13.26 Sistinrdasarketirusan(I)'

Gb. 13.27 Sistimdasarketirusan(II).

*l
.
Lnrn I

_l
Lno

Gb. 13.28 Sistim dasor ketirusan (IIl).


17.6 iir{emberiUki;ran Dan ToleransiKer'ucut 143

13"6.3 Toleransikerucut

a. Umum
Ada dua cararnem;,erir,ci ketelitiankerucut,sepertiuraianpadaBab. 13.6.3b
dan c. Di sebelahkanan garn-lrar diperlihatkandaerahtoleransi.Perlu dicatat
bahwamungkinalranterclapatlces:alahan bentuk,asalsajajika tiap bagiandari
permukaannya di rJalani
terletalr daerahtoleransi.I)alam praktektidakdiperkenan-
kan mengambilseluruhdaerahtoleransioleh kesalahan-kesalahan bentuk.Jika
pembatasan dalarnhal ini dipanda.ng perlu,maka hal tersebutharusdinyatakan
oleh toleransibentuk yang sesuai.IJkuran teoretisyang tepat (linear maupun
sudut), dan ukuran-uliurandengan toleransi menentukandaerah toleransi,
di manabidai.rg harirsberrida.Sebuah
ker'-lr:;rl ukuranteoretisyangtepat(terletak
dalam kotak) adalahsuatu ukurari yang menentukandengantepat letak dari
sebuahtitik, garis,biclrlngatau bicangkerucut,seclanglcan ukuransesungguhnya
oleh cara lain dari '1rac.ia
mcmbeli toleransiukuran'tersebut.Cara ini dapat
dipergunakanuntuk menerrtukan posisiyangtepatdari potongansebuahkerucut,
yang diameternyaboleh bervariasidalam batas-batastertentu. Dapat jula
dipergunakanilntulc rrenentukandiameteryang tepat dari penampangsebuah
kerucutyangposisinSra bolehbervariasidalambatas-batas tertentrl Perludicatat
bahwa bilamana cara memberi ukuran rnenurut Gb. 13.27dan Gb. 13.28
dipergunakan,maka diameter atau posisinyamerupakanukuran yang tepat
(terletak dalam kotai<).Feririlihanca.ramemberitoleransidan nilai toleransi
tergantung dari.persyai'atan fungsional. Dalam hal demikianISO 1947(System
of Cone T'olerances for Conical Workpieces-SistimToleransiKerucut untuk
Benda Kerja berbentukKerucut-dari c : l: 3 s/d l: 500 dan panjang 6 s/d
630mm) harusdipergunakan.
b. Cara I: Carakerucutdasar
Dalam caraini toleransimembatasiiarak penembusan dari pasanganbidang
kerucut,dan masing-masing permukaanharus beradadalam dua batasprofil
ketirusanyangsama,yangsesuaidengankondisibahanmaksimumdanminimum.
Kondisi bahanmalcsirrrum berartidiametermaksimumuntuk elemenluar seperti
misalnyasebuahpolos, atau diameterminimum untuk ukuran dalam, seperti
misalnyasebnah!ubang(lih. Bab.14),Daerahtoleransiyangmembatasi kerucut
dihasilkanoleh sebuahtoleransi,entahuntuk diameteratau kedudukan.Ses'uai
perjanjian,toleransiyang ditentukanharus dipenuhi oleh semuapenampang
untuk seluruhpanjangnva. (lih. Gb. 13.26sld Gb. 13.28).Permukaankerucut
boleh terletakdi mana sajadi dalarndaerahtoleransi.Gb. 13.26menggambar-
kan sebuahkerucutberdasarkan carakerucutdasar,yangdiameterbesarnya diberi
ukuran dengantoleransi.Gb. 13.27menggambarkan sebuahkerucut berdas-
arkan cara kerucut dasar, di mana ukurannyaditentukan oleh sebuahpe-
nampang,yang letaknyaclitentukanoleh ukuran teoritis tepat terletakdalam
kotak. Sebuahkerucut yang diberi ukuran atas dasar cara kerucut dasar,dl
manadiametersebuahpenampang rnerupakanukuranteoritistepat, diperlihat-
kan padaGb. 13.28.Penampang ini terletakdalambatas-batastertentu,terhadap
bagiankiri dari bendanya.Cara kerucutdasarmenurutGb. 13.26,n etau 28,
mungkintidak cocokuntuk hal-haldi manavariasiketirusanyangtimbul akibat
t4 13. ToleransiLinear Dan ToleransiSudut

0aeroh
lolero nsr

Gb. 13.29 Sistim dasar ketirusandengantoleransisudut.

toleransi yang diperlukan untuk diameter atau posisi, tidak dapat diterima. Hal
ini dapat diatasioleh Gb. 13.29ataucara lI. Bila rnanadiperlukanmenggunakan
kondisi-kondisiterbatas,yang membatasivariasi ketirusandalam daerahtoleransi,
cara-caraberikut dapat dipergunakan:
a) catatan tertulis yang menetapkan batas yang diizinkan untuk ketirusan
yang sesungguhnya;
b) menunjukkanpembatasantoleransi sudut dari apotema terhadap garis
sumbu (ih. Gb. 13.28)sesuaiISO ll01/I (lih. Ilab. l4). Daerah toleransi
untuk sudut (termasuk kelurusan) dapat terletak di mana saja dalam
daerahtoleransi.
c. Cara II-Cara toleransiketirusan
Pada cara ini nilai toleransi dari ukuran hanya berlaku untuk penampang
yang ukurannya tertera pada gambar dan TIDAK untuk tiap penampangseperti
halnya pada cara kerucut dasar.Ketelitian ketirusandari sebuahkerucut diperinci
secara langsung oleh toleransi pada ketirusan itu, dan tidak tergantung dari
toleransi ukuran. Dalam hal sudut, toleransinyadiberikan menurut Bab. 13.4.
Dalam hal perbandingan,toleransinyaberlaku untuk pembilangnya.
Toleransi pada ketirusannya dapat dinyatakan secara tunggal atau secara
ganda menurut kebutuhan, misalnya:
- ( 3 , 5* 0 , 5 ) : l 2
- (1+0,1):50
- ( 5+ 0 , r ) %
- 25" +30'
Bila tidak disebutkan lain, satuan toleransinya sama dengan satuan ukuran
nominalnya. Permukaankerucut boleh terletak di mana sajaantara posisi ekstrim,
akibat toleransi yang terkumpul dari toleransi linear dan toleransi ketirusan,
asalkan toleransi pada ketirusannyadiperhatikan. Penyajiandalam gambar dari
daerah toleransi ketirusan pada Gb. 13.30, 3l dan 32, dimisalkan apotema-
apotemanya merupakan garis lurus. Arti kelurusan di sini ialah arah apotema
kerucut ditentukan oleh arah dua garis lurus berjarak minimum dan menyelubungi
apotemayang sesungguhnya. Kedua garistersebuttentunyaharus terletakantara
batas-batas yang telah ditentukan oleh toleransi ketirusan. Selanjutnya,apotema-
apotema tersebut tidak boleh melampaui batas-batas ukuran pada titik-titik
ukuran-ukurannyatelah ditentukan.Gb. 13.30menggambarkansebuahkerucut,
13.5 Membcri Ukuran Dan Toleransi Kerucut 145

futst ekslrin dori


Ernukoan ksucut
lbolpn noksinunl

Gb. 13.30 Slstin tolernnd ketirucen (I).

Poisisiekslrin dori N,tl,ukdon kerurul


NlPn nrnrnun Mlon no$inun

GL l3Jf $cttn tohnnri ketinurn (II).


t46 13. Toleransi Linear Dan Toleransi Sudut

fusjsi ekslrin dori Etmukoon ksucul


bolpn ntntnun fulPn noksrnun
E>*l2o ,5t%

Gb" 13.32 Sistim toleransiketirussnCI[l).

yang diberi ukuran atas dasar cara toleransi kerucut, dan di mana ukuran yang
terbesardiberi toleransi. Gb. 13.31memperlihatkan sebuah kerucut yang diberi
ukuran menurut cara toleransi kerucut, dan di mana diameter dari sebuah pe-
nampang merupakan ukuran teoritis tepat, yang terletak antara batas-batas yang
telah ditentukan terhadap sisi kanan dari benda. Bentuk dari daerah toleransi
kerucut berubah-ubah sesuai ukuran sebenarnyadari ukuran L, seperti pada
Gb. 13.31(a),(b) dan (c). Daerah toleransi kerucut ini sendiri tidak menentukan
kesalahan-kesalahan kelurusanyang diizinkan.
Gb. 13.32 menunjukkan sebuah kerucut yang diberi ukuran menurut cara
toleransi kerucut, denganmempergunakanukuran teoritis tepat, untuk menentu-
kan posisi penampang di mana diameternya harus terletak dalam batas-batas
ukuran. Posisi daerah toleransi untuk ketirusan berubah-ubah sesuai ukuran
sebenarnyadari diameter D pada bidang dasar,sepertitampak pada Gb. 13.32(a),
(b) dan (c). Daerah toleransi ketirusan ini sendiri tidak menentukan kesalahan
kelurusan yang diizinkan.

13.6.4 Penterapan

Bila suaianpada bagianpasangannyadiperlukan, maka hal ini harusdijelaskan


13.6 Memberi Ukuran Dan Toleransi Kerucut 145

Gb. f330 Slstin tolerenri ketiruren fl).

foisisiekslrindariNu,,ukoonktucul

E*noto.|t%

GL l33f Sbdn tolerenci ketirusrn (U).


t46 13. Toleransi Linear Dan Toleransi Sudut

Posisiekslrin dail permukoonkerucul


bolpn ntnrnun bolpn nokgnun
E>*(2o r o,st%

Gb" 13.32 Sistim toleransiketirussnflII).

yang diberi ukuran atas dasar cara toleransi kerucut, dan di mana ukuran yang
terbesardiberi toleransi. Gb. 13.31memperlihatkan sebuah kerucut yang diberi
ukuran menurut cara toleransi kerucut, dan di mana diameter dari sebuah pe-
nampang merupakan ukuran teoritis tepat, yang terletak antara batas-batasyang
telah ditentukan terhadap sisi kanan dari benda. Bentuk dari daerah toleransi
kerucut berubah-ubah sesuai ukuran sebenarnyadari ukuran L, seperti pada
Gb. 13.31(a),(b) dan (c). Daerah toleransi kerucut ini sendiri tidak menentukan
kesalahan-kesalahan kelurusanyang diizinkan.
Gb. 13.32 menunjukkan sebuah kerucut yang diberi ukuran menurut cara
toleransi kerucut, denganmempergunakanukuran teoritis tepat, untuk menentu-
kan posisi penampang di mana diameternya harus terletak dalam batas-batas
ukuran. Posisi daerah toleransi untuk ketirusan berubah-ubah sesuai ukuran
sebenarnyadari diameter D pada bidang dasar,sepertitampak pada Gb. 13.32(a),
(b) dan (c). Daerah toleransi ketirusan ini sendiri tidak menentukan kesalahan
kelurusan yang diizinkan.

13.6,4 Penterapan

Bila suaianpada bagianpasangannyadiperlukan, maka hal ini harus dijelaskan


13,6 Memberi [Jkuraii Dan Toieransi Kerucut 147

dalamgambar.
Dalam memberiukuransepasang kerucutyangbekerjasama,hal-halberikut
harusdiperinci:
a) ketirusannominalyailg sirnril
b) sebuahukuran dalarn kotak untuk diameter(Gb. 13.33)atau untuk
posisi(Gb. 13.34)yang berhubungan denganbidangukur yang sama
untukkedua bagianyang dirakit.
MemberiukurankerucutsepertipadaGb. 13.35, di manadiameterdari kedua
ujung dan panjangkerucutdiberi tolcransi,tidak diperkenankan
karenaterjadi
pengumpulan toleransi.

<[i
f
I
Ftl
I
1X0,2

Gb. 13.33 Llkuran dua huah kerucut yang berpasangan


(l).

1
a

+l

Gb. 13.34 Ukuran dur buahkerucutyang berpasangan


(II).

ekslrtn

Gb. 13.35 Contoh rang .ielelidari ukurnn kerucut.


BAB 14, TOLERANSI GEOMETRIK

l4,l Pendahuluan

Gambar dari bagian yang dibuat harus memberi semua keterangan yang
diperlukan untuk dapat dibuat dengantepat, atau untuk diperiksa.Oleh karena
itu tiap gambar harus mempunyaitiga jenis informasi pokok, yaitu:
1. Bahan yang akan diPakai.
2. Bentuk atau sifat-sifatgeometrik'
3. Ukuran-ukurandari bagian'
Gambar harus menunjukkan juga perbedaan-perbedaan yang diizinkan,
dari masing-masing unsur tadi, dalam bentuk toleransi.
Bahan biasanya ditentukan oleh perincian tersendiri, atau dokumen tam-
bahan, dan gambar hanya perlu menyinggungsebagaireferensi(lihat lampiran).
Bentuk ditentukan oleh ukuran-ukuran linear dan sudut (lihat Bab 10, ll
dan l2), Toleransi dapat diterapkan langsungpada ukuran-ukuran,atau dapat
ditentukanoleh catatantoleransiumum (lihat Bab l3).
Bentuk dan sifat-sifatgeometrikdinyatakandalam pandangandalam gambar
(lihat Bab 7, 8 dan 9).
Pada bentuk dan sifat-silat geometrik belum terdapat pengertian gambar
yang definitif. Dalam tahun-tahun terakhir ini telah diperkenalkan toleransi
geometrikdan telah diterapkansebagaistandarISO, yang menentukanlambang
internasional,maupun ketentuanyang tepat.
Toleransi geometrik demikian memungkinkanmembuat bagian-bagianyang
mampu tukar, atau bagian-bagianyang lebih teliti, meskipun dalam pabrik-
pabrik yang berbedadenganperalatandan pengalamanyang bermacam-macam
pula. Toleransi geometrik hanya diperinci bilamana diperlukan. Sampai sejauh
mana hal ini diperlukanpada suatu saat tertentu,hanya dapat diputuskan,ditin-
jau dari segi persyaratanfungsional, kemampuan tukar dan keadaan pembuatan
yang memungkinkan.
Dalam bab ini cara penyajian pada gambar, definisi dan pengertiantoleransi
geometrikakan dibahas.

L4"2 Toleransi geometrik dan lambangJambangnya

Toleransi geometrikmencakuptoleransibentuk, posisi, tempat dan penyim-


pangan putar, seperti pada Tabel 14.1. Dalam tabel ini jenis-jenis toleransi
diperlihatkan dengan lambangnyamasing-masing.
Toleransi bentuk membatasi penyimpangan dari sebuah elemen (titik, garis,
sumbu, permukaan atau bidang meridian) dari bentuk geometrik ideal. Posisi,
tempat dan penyimpangan putar membatasi penyimpangan posisi atau tempat
150 '',4.
T'oierarrsiGeometrik

Tabel 14,1 Larnbanguntuk sifat yangdiberi toleransl.

Elemen dan toleransi Sifat yang diberi toleransi Lambang


Elemen Tcleransi Kelurusan
tunggal bentuk
Kedataran D
K ebulatan

Kesilindrisan
,q
Elementunggal Profii garis
stau yang
berhubungan Profil permukaan A
Elemen-elemenToleransi Ke sejajaran /
yangberhu- orientasi
DUngan Ketegaklurusan
l_
Ketirusan z
Toleransi P o s i s i €)
Iokasi
Konsentrisitas
dan koaksiallitas.
@
Kesimetrisan
-*
I oleransr Putar tunggal /.
putar
Putar toral
/-/

bersamadari dua atau'letriheiemen.

14.3 Ketentuan umunnurrtud(toleransi geometrik

Sebuahtoleransigeornetrikdari suatuelemenmenentukandaerahdi dalam


manaelementersebutharusberada Sesuaisifatyangakandiberitoleransi,dan
caramemberiukurannya,daerahtoleransiadalahsalahsatudaerahyangdisebut
dalamdaftar berikut ini:
- Luasdalamlingkaran.
- Luasantaradua lingkaransepusat.
* Luas antaradua garisberjaraksama,atau dua garislurus sejajar.
- Ruangdalambola.
- Ruangdalamsilinder.
- Ruangantaradua sillnderbersumbusama.
__ Ruangantaradua permukaanberjaraksamaatau dua bidangsejajar.
- Ruangdalamsebuahkubus,
Hubunganantarasifat tolerarrsidan jenis toleransidiperlihatkanpadaTabel
t4.2.
Elemenyang diberi toleransidapat berbentukapa saja, atau posisi dalam
daerahtoleransi,kecualidikatakaniairr.Toleransiberlakuuntuk seluruhpanjang
garisataupermukaan, kecualiditentukanlain.
14.4 Dasar 151

Tabel 14.2 Hubunganantara sifat yang diberi toleransidsn daershtolersnsi.

Fd L5
x
6S
a!
(!
Fs' o
$f
R. I
J
d 00
a
b04 d-
Daerah toleransi a !o6 q
b! N
! bI) :h0
dcq
(q F5
s! dl
(!
Fe E :dt

r! !!6
u d oo@ oo
Sifat-sifatyang o
(d
6
dx
F 9F 5
<q FE
Lambang JC
diberi toleransi ur ot &3

Kelurusan - C o C
Kedataran D C
Kebulatan
o o
Kesilindrisan /a o
Profil garis
c
Profrl permukaan a
Kesejajaran
//
n n o
Ketegaklurusan
I n C c C
Ketirusan
z o C C
Posisi q C o C C o c
Konsentrisitas dan
koaksialitas @ ^ C
Kesimetrisan
\, C
Putar tunggal -\

Putar total
L/ c o

14.4 Dasar

Pada Bab 14.2telah dikatakan bahwaposisi,letak dan penyimpanganputar


membatasiposisi,atau letak bersamadari dua atau lebih elemen.Dalam hal
demikiansebuahelemenataulebih dapatditentukansebagaidasaruntuk maksud-
maksudfungsional.
t52 14. T'oleransiGeometrik

Feimukaan dasar
\
\\\
///l

Permukaan
singgung

DasardanDasarldeal.
Gb.14"1 Dasar,Elernen

Dasar yang ditentukan pada garnbar adalah suatu referensi sifat terhadap
mana sifat-sifatyang diinginkan atau elemen-elementertentudiukur.
Elernendasaradalahsebuahelemennyata dari suatubagian,yang diperguna-
kan untLrk,nlenentul(anletak dasan.Elemen dasar tergantung dari kesalahan
pembuatandan variasipcnrbuatan.
Misalkan, sebuah bidang datar, dari sebuah bagian, bila diperbesarakan
memperlihatkanketidak rataan. tsila disinggungkanphda sebuah bidang rata
sempurna,makahanyabeberapatitik sajayang bersinggungan, (Gb. 14.1).
Bidangdernikianyang rnempunyaipermukaanyang meudekatikesempurnaan,
sepertirnisalnyasebuahsurfaceplatedisebut"Elemendasartiruan".
Penjelasan lebih terperincidari clasarakan ditemukanpada Bab 14.5.3dan
14.6.3.

14.5 Penunjukan dnlarunEslui,frr

14.5.1 Kotak toleransi

Persyaratantoleransi dinyatakari dalam sebuah kc'tak, yang dibagi dalam


satu atau lebih ruang, Dalam urutari dari kiri ke kanan, ruang-ruangtersebut
berisi (lihat Gb. t4.2, 3 dan 4):
- Lambangdari sifat yang akan diberi toleransi.
- Nilai toleransidalam satuan yang dipakai untuk ukuran linear. Nilai ini di-
dahului oleh tanda @ bila daerah toleransinya berbentuk bulat, atau silinder,
ooBola bila
atau oleh {" daerahtoieransinyaberupabola.
- Bila perlu, huruf atau huruf-huruf yang menunjukkan elemen dasar, atau
elemen-elemen dasar(Gb. 14.3cJan4).
Bila diperlukan untuk memperinci lebih dari satu sifat toleransi untuk sebuah
elemen,perincian toleransinyaharus diberikan dalam kotak-kotak referensiyang
ditumpuk sepertipada Gb. 14.5.

Gb, 14.2 Kotak toleransi. Gb. 14.3 Kotak toleransi dengan elemen daser.

/t\
o 0,/ A t B
lci orfl
VTIABI
ffi
v

Gb. 14.4 Kotak toleransi dengan elernen-


elemen dasar. Gb" 14.5 Perincien deri dua sifet toleransi.
14.5 PenunjukanDalam Gambar r53

14,5.2 Elemenyangdiberi toleransi

Kotak toleransidihubungkanpadaelemenyangdiberi toleransioleh sebuah


garispenunjuk,yangberakhirdengansebuahpanah,sebagaiberikut:
- pud" garisgambardari elemenatauperpanjangannya (tetapiharusdipisahkan
denganjelasdari garisukur), bila toleransinyamenyangkutgarisatau bidang
itu sendiri(Gb. 14.6dan 7).
- Padagarisukur, bila toleransinya menyangkutgarissumbuataubidangmeri-

Gb. 14.7 Penunjukanelemenyang diberi


toleransi.

yang diberi
Gb. 14.6 Penunjukanelemen'elemen
toleransl.

Gb. 14.9 PenunjukanYangdiberi


toleransi(II).
Gb. 14.8 Penunjukanyang diberi
tolerensi(I).

Gb. l4.ll Penunjukansumbuyang diberi


toleransi(UI).

Gb. 14.10 Penunjukanbidangmeridirn yang


diberi toleransi.

Gb. 14,12 Penuniukanzumbubersama Gb. 14.f3 Penunjukansumbubepama yang


yang diberl toleransi. diberi tolersnsi([).
t54 14. Toleransi Geometrik

dian, yangditentukanoleh elemenyangdiberi ukurandemikian(Gb. la.8 s/d


10).
- pada sumbubila toleransinya menyangkutsumbubidangmeridiandari semua
elemenyangsamadengansumbuataubidangmeridian(Gb. 14.11s/d l3).
Bilamanasebuahtoleransiakan diterapkanpadakontur dari elemensilindris
atau simetris,atau pada sumbuatau bidangmeridiannya,tergantungdari per-
syaratanfungsionalnya.

14.5.3 Dasar

Bila sebuahelemenyangdiberitoleransimenyangkutsebuahdasar,makahal
ini pada umumnyadiperlihatkandenganhuruf-hurufbesar.Huruf yang sama,
yang menentukandasar diulang dalam kotak toleransi.Untuk menunjukkan
dasar,sebuahhuruf besardi dalam kotak referensi,dihubungkanke segi tiga
dasar.Bentuksegitiga adalahsiku-sikudan dihitamkan.Sudutsiku dihubungkan
dengansebuahgaris,dan sisimiringnyamenempel padaelemendasar(Gb. 14.14
dan l5).
Segitiga dasardenganhuruf besarditempatkan:
-- pada garis gambar atau perpanjangannya (tetapi harus dipisahkandengan
jelasdari garisukur),bila manadasarini adalahgarisataubidangitu sendiri
(Gb. r4.16).
- sebagaiperpanjangan dari garisukur, bila manaelemendasaradalahsumbu
atau bidangmeridian,yang ditentukanoleh elemenyang diberi ukurande-
mikian(Gb. 14.17s/d l9)"
Bila manaruanguntuk dua panahtidak mencukupi,maka salahsatupanah
dapatdigantidengansegitiga dasar(Gb. 14.18).
- pada sumbuatau bidangmeridian,bila manadasarnyasamadengansumbu

t;t
--

Gb" 14.14 Kotrk drssr dan segitiga drsrr (t)'


,4.r,
"r-,b,--
Kotek drsrr drn segitige deser(II).
"0.

dasar.
Gb. 14.16 Penunjukanelemen'elemen Gb. 14.17 Penunjukansebuahsumbudrser.
14.5 PenunjukanDalam Gambar r55

Gb. 14.18 Penunluhrnqrmbu-qrmbudrser. Gb. 14.19 Penunjukanbldangtengahdasar.

Gb. 14.20 PenunJukrnsumbubersamcdrsrr.

Gb. 14.2f Penunjukan elemen dasar yang dihubungkan pada kotak toleransi (I).

Gb.14,22 Penunjukanelemendasaryang dihubungkanpadakotak toleransi(II).

A-8

Gb. 14.23 Penuniukansebuahelemendasar Gb, l4.U Penunjukansebueh


tunggeldelem kotrk tolersnsl. bersama.

A B t A8

Gb. 14.25 Penunjukanprioritas dari Gb. 14.26 Penunjukanelemen


elemendasar. tanpa priorltas.
156 14. Tr:leransi Uccrirretrtk

atau bidang meridian dari semua elerren pacla.sutrri;ti atau bidang meridian
tersebut(Gb. 14.20).
jcl:,sri;in miidah dengrn elernen
Bila kotak toleransidapat dihubungltnrrsecer'a
pada
dasar oleh sebuahgaris penunjuk, huruf dasarnyl dapat Ci,rualg, seperti
Gb. 14.21dan 22.
Sebuahdasar tunggal diperinoi olel-r.,ebuahSiitirr rrr:sit ((:ib' 14.23).Sebtlah
dasar bersamayang dibentuk oleh clua elemendi:,Ar',iirp:r'nci oloh dua huruf
dasar, yang dipisahkan oleh sebuahtrinda pengi-rubulg(ijb. 14.24),Biia rnana
urutan dari dua elemendasaratau lebih itu pentinil, pen'.lrryukannya harusseperti
pada Gb. 14.25,di mana urutan dari kiri ke l..iinun rrtiuitiittltkarrtingkatan pri-
oritasnya.Bila mana urutan tersebuttidak pentilril, hai'us
1',i'rrrli,.rrlkt{{.lllvll seperti
pada Gb. 14.26.

tevLa'tas
14,5,4 Keterangan-keteramgan

Elemen yang memenuhi syarat c1idelem r;:i':i";iiitilir.r;!lrsipenunjukannya


harus ditulis delat kotak toleransi.dltir troic-1r riiituirr-'i!i1i'.rr', rir:reillilganlspe-
nunjuk (Gb. 14.27).
Bila toleransilyaditerapkanpnda pani;illg ftr"teirtu"yitiig terietal:di mana
saja,nilaipanjangini harusditambahk;lrt cii bci.itrcr,il;l rtilitri,'lerllrt:li, diin dipisah-
l i i d i r r r ,i'-. i i ;
, ' r r t i rr i ; t r l1 ' l n u n i u k a n
k a n o l e hs e b u a hg a r i sm i r i n g ,D a l a mh a ls e b u a h
yang Sama.Ini berarti bahwa toleransiiryaberiaktl !!,1' . :,cnrrrr gtii:r {lengan
panjangtertentudalam segalaposisidan segall trai' iL'lr' i4'2llJ)'
Bila toleransiyanglebihkecil dari jenisyangslln'ri' dilair,brl',kan orrdittoleransi
padaseluruhelemen,tetapiclibatasipadapan.l'1pg t'jf lirii;r:" tglcratrsi yangclibatasi
harus dinyatakandi dalam ruang bawah ({lb' 1'! 21't
penunju-
Bila toleransinyaditerapkanpada bagianterbaras,dari slcmcn saja,
kannya harus sepertipada Gb. 14.30.

Tidak c e m b u l l g
j-l;l;;l
wI71 k/*
),d"r.
Y:! -.i r,t'r'tri,un g

Gb. 14.27 Fenunjukan cli'*n:i(:$y:iir;1 ];,it,ri!tr'uhi sy!i{ir{'

Gb. 1.t.28 Toleransitliter*ph*rt iraCapnlti"rngfcr'tentu

1 ,, ' / l ' ) | '


!.._ L

.-l&--------
0.1 __ - _J_ -::: i--l
..--. .r
//
0.051200
A
t-*--- -i

14.29 Tolersnsiyang lebih q1-

kecil diterapkanpada
'foier'ainsi padn sebuatrbagiun terbatas'
panjangtertentu. Gb. 14.30 tlitcl,aplrr,rn
14.5 PenunjukanDalam Gambar
r57

14.5.5 Ukuran teoritis tePat


untuk sebuahelemen'
Bilamanatoleransiposisi,bentukatausudutditentukan
teoritistepat'tidak
ukuran-ukuranyangmeneniukanposisi,bentukatausudut
rangkapersegi'
bolehdiberitoleransi.Ukurandemikiandiletakkandalamsebuah
yangbersangkutan, hanya
;J;;"t'ilk;, @ . Ukuran bagianyangsebenarnya
dalam kotak
tunduk padatoleransiposisi,bentukatausudut,yangditentukan
toleransi(Gb. 14.31,32).
8xb15H7

+a +
+ Gb. 14.32 Ukuran teoritis tepat dengan
toleransisudut.

Gb. 14.31 Ukurur teoritis teplt denEsntolerensiposisi'

14.5.6 Daerah toleransi yang diproyeksikan

koaksial atau
Dalam beberapahal, toleransi posisi, sejajar,tegak lurus, sudut,
tetapi pada proyeksi
simetri harus diterapkan tidak pada elemen itu sendiri,
seperti pada
luarnya. Daerah toleiansi yang diproyeksikan demikian digambarkan
Gb. 14.33dan 34.
maupun untuk proyeksi
Jikalau toleransinyadipakai untuk elemenitu sendiri
l4'35'
Iuarnya,maka hal ini dapat dinyatakansepertipada Gb'

I.625 H7

r
\r

G{
-l
L
Gb. 14.33 Drerah toleransi posisi yang diproyeksihan'
158

Gb. 14.34 Daerah toleransi simetri yang diproyeksikan.

-T-,
1
\l
,6t\1
j
I
\l-/l
__.r F-b{e1l}-E_J*-
J

Gb. 14.35 Daerah totreransisimefri yang diproyelcsikan,diterapkan juga pada elemenitu


sendiri.

t4"5 Fengertinnpenunjukenpaclagrazunhar

L4,6.1 tscntuX<
elernenyang tiiheri tolernnsi tunggal

Kelurusan atau kedataran dari sebuahelemenyang diberi toleransi dianggap


benar bila jarak dari titik-titik sendiri-sendirike bidang, yang mempunyai bentuk
geometrik ideal adalah samaatau lebih kecil dari harga toleransi yang ditentukan.
Letak dari garis atau bidang ideal irarus dipilih demikian rLrpa sehinggajarak
maksimumnya ke bidang sebenarnya clari elemen bersangkutan mempunyai
nilai yang terkecil (Gb. 14,36).
letak garis atas bidang
y a n gm u n g k i n : A,-8, Ar-8, Ar-8,
jarak bersangkutan hL h2 h,
pada Gb. 14.36. li, < h2 < h3
Oleh karena itu letak yang benar dari garis atau bidang ideal adalah A t - B t .

11r

Gb. 14.36 Bentilk dari sebuah eiernen yang diberi toleransi tunggal (garis rtau bideng).
14.6 Pengertian Penunjukan Pada Gambar t59

elemen
Gb. 14.37 Bentukdrri sebueh tegrk.(durlingkrransepusst
yengdlberitoleransi
atauduasilindersesumbu).

Jarakh, harus samaatau lebih kecil dari toleransiyang telah ditentukan.


Untuk kebulatan atau kesilindrisan,letak dari duii buah lingkaran sepusat
atau silinder sesumbuharus dipilih demikian sehinggajarak radialnya adalah
yang terkecil. Kemungkinan letak titik pusat dari dua buah lingkaran sepusat
atau sumbu dari silinder sesumbu,dan jarak radialnyaminimal.
Titik pusat A, menentukanletak dua buah lingkaran, atau dua buah silinder
sesumbu.
Titik pusat A, menentukanletak dua buah lingkaran sepusatatau silinder
sesumbudenganjarak radial minimal'
Jarak radial yang bersangkutanLrr, A,r,
PadagambarGb. 14.37. L,r, > Lr,
Oleh karenaitu letak yang benar dari dua buah lingkaransepusatatau silinder
sesumbuadalahAr. Jarak radial Ar, harussamaatau lebih kecil daripadatoleransi
yang ditentukan.

14.6.2 Daerahtoleransi

a. Arah lebar daerahtoleransi


Lebar daerah toleransi adalah dalam arah panah dari garis penunjuk yang
menghubungkankotak toleransi dan elemenyang diberi toleransi,kecuali bila
daerahtoleransinyadidahului oleh lambang d (Gb. 38 dan 39).
Dalam Gb. 14.38sumbu atas harus terletak antara dua garis lurus berjarak
0,1, yang sejajardengansumbuA dan terletakdalam arah vertikal,sepertitampak
pada Gb. 14.38(b). Dalam hal ini tentunya toleransi tersebuttidak membatasi
penyimpangandalam semuaarah tegak lurus pada panah toleransi.
Pada Gb. 14.39 sumbu atas harus terletak dalam daerah silinder dengan
diameter0,1 sejajardengansumbu bawah A (sumbudasar).
Pada umumnya, arah lebar dari daerah toleransi adalah tegak lurus pada
bidangnya(Gb. 14.40).
Bilamana arah ini diperinci sepertipada Gb. 14.41(a), maka lebar dari daerah
toleransiadalah sejajardengan arah yang diperinci sepertipada Gb. 14.41(b).

b. Sumbu
Seperti apa yang telah dibahas pada Bab 14.5.2,daerah toleransi berbeda
160 14. fcleransi (.ieometlik

Fenurljukan

,r,
(b) Penal'sirsn
I Penafsiran

14.38 Arah lebar dari daerah tolerarrsr


Gb. t4.39 Daerah toleransi keliling posisi
(Arah anrk Panah)'
yang b€nar.

t -+retrt
I M"*^-
',;1
+- Y"'. ;/. a J I I
Daerah

4
tolcransi
lr-----t
TYF
Bl
(a) Penurtjuhan (b) Fenafsirrn

Gb. 14.40 Arah lebardari daershtoleransi(Tegakluruspadapermukaan).

Daerahtoleransi
,U,
/"t frv'f

_+

ft) Penafsiran

Gb. 14.41 Arah lebar dari daerahtoleransi(Sejajardenganarah yang ditentukan).

ttrlcransr'
lnenurut garis penunjukclari 1;.cltau
Pada Gb, 14.42 garis penun-iuk dihubLrngkanclenganelemen yang diberi
toleransipada garispermtlknan. tctapi tcrpislh clarigarisukur, dan elemenyang
diberi toleransi aclalahgaris penrbcntLrksilincler.Petrgertiannyaadalah sbb:
Tiap garis pegtbeptukhiclangsilincieryang ditrrtt.tLrkkan oleh panah, harus
terletakantaradua garisiLrrtts ti,I dalambidangyangmengandung
scjairlt'bcljarlk
sumbu.
PadaGambar
Penunjukan
14.6 Pengertian l6l

driz
-r::
-tr_
-l
_l- a)
\r

(r) Penunirkrn O) Penrfsiran

Gb. 14.42 Kelurusrnditentukenterhadapsebuahgarispembentuk


silinder.

--|ry
u'+"-
(a) Penunlukan (b) Penafsiran

Gb. 14.43 Kelurusanditentukanterhadapsumbu.

Pada Gb. 14"43 garis penunjuk dihubungkan dengan elemen yang diberi
toleransi pada perpanjangangaris ukur untuk diameter silinder dan elemen
yang diberi toleransiadalah sumbu silinder.Pengertiannyaadalah sbb:
Sumbu silinder harus terletak dalam daerah toleransi yang berupa silinder
dengandiameter0,08.

c. Prioritas sifat toleransi


Bila oleh karena sebab-sebabfungsional, satu atau lebih sifat harus diberi
toleransi untuk menentukan ketepatan geometrik dari sebuah elemen. Bilamana
ketepatangeometrik dari sebuahelementelah ditentukan oleh suatujenis toleransi
bentuk, penyimpangan-penyimpanganlain dari elemen ini, dalam beberapa
keadaan akan dikontrol oleh toleransi tersebut (umpamanya kelurusan dikontrol
oleh kesejajaran)(Gb. 14.M). Oleh karena itu, jarang sekali diperlukan melam-
bangkan semua sifat tersebut, oleh karena penyimpangan-penyimpanganyang
lain sudah tercakup dalam daerah toleransi, yang ditentukan oleh lambang
tersebut. Di lain pihak, jenis-jenis toleransi tertentu tidak mengontrol penyim-
pangan-penyimpanganlain (umpamanyakelurusantidak mengontrol kesejajaran).

(r) Penunjukandelam grmtrar (b) Drerah toleransi

(;b. I4.4rt Kesejajaran mencntukan kclurusan.


162 14. ToleransiGeometrik

Sebagaicontoh, toleransi posisi yang dikontrol adalah kelurusan dan ketegak


lurusan dari sumbu, seperti pada Gb, 14.45, dan kadang-kadang kesejajaran
sumbu seperti pada Gb. 14.46.
Pengertiandaerahtoleransiyang diperincidisarikanpada akhir bab ini dalam
Tabel 14.4.

D a e r a h t o l e r a n s ib e n t u k s i l i n d e r
( D a e r a h d e n g a n t o l e r a n s ip o s i s i )

Sumbulubang
I padakedudukan
/ yangseDenarnya
Variasi
posrsr
ekstrim Variasi
sudut
,..90' ekstrim
i 90r-

I
t..
/ Sumbu
Sumbu ' lubang
','- l u b a n g
Posisi sumbu yang sebenarnya
Diameter
lubang
mlnlmum
Sumbu lubang Sumbu lubang ter- Sumbu lubang
berhimpit dengan letak pada posisi miring sampai
posisi sumbu yang ekstnm kiri dari posisi ekstrim
sebenarnya posisi surnbu yang dalam daerah
sebenarnya(rnasih toleransi
dalam daerahtole-
r a n s l)
(r) (b) (c)

Catatan: panjang daerah toleransi adalah sama dengan panjang elemen, terkecuali bila ada
keterangan lain pada gambar.

Gb. 14.45 Sumbu lubeng.

Gb. 14.46 Toleransi posisi yang mengontrol posisi lain.


14.6 PengertianPenunjukan Pada Gambar lbl

r 1 - l 0 . tI ,l
i4rr--l
{=: {l r7
//-1
Y
(e) Penuoirken O) Penrfsirsn

Gb. 14.42 Kelurusrn ditentukan terhedap sebuahgaris pembentuksilinder'

(a) Penunlukan
rF(b) Penafsiran

Gb. 1.1.43 Kelurussn ditentukan terhadap surnbu.

pada Gb. 14.43 garis penunjuk dihuLrungkandengan elemen yang diberi


toleransi pada perpanjangangaris ukur untuk diameter silinder dan elemen
yang diberi toleransiadalah sumbu silinder.Pengertiannyaadalah sbb:
Sumbu silinder harus terletak dalam daerah toleransi yang berupa silinder
dengandiameter0,08.

c. Prioritas sifat toleransi


Bila oleh karena sebab-sebabfungsional, satu atau lebih sifat harus diberi
toleransi untuk menentukan ketepatan geometrik dari sebuah elemen. Bilamana
ketepatangeometrik dari sebuahelementelah ditentukan oleh suatujenis toleransi
bentuk, penyimpangan-penyimpanganlain dari elemen ini, dalam beberapa
keadaan akan dikontrol oleh toleransi tersebut (umpamanya kelurusan dikontrol
oleh kesejajaran)(Gb. 14.44).Oleh karena itu, jarang sekali diperlukan melam-
bangkan semua sifat tersebut,oleh karena penyimpangan-penyimpangan yang
lain sudah tercakup dalam daerah toleransi, yang ditentukan oleh lambang
tersebut. Di lain pihak, jenis-jenis toleransi tertentu tidak mengontrol penyiin-
pangan-penyimpanganlain (umpamanyakelurusantidak mengontrol kesejajaran).

(a) P e n u n j u k e nd a l r m g r m b a r (b) Daerrh tolerrnsi

(;b. 14.44 Kesejajaran menenlukan kelurusan.


162 14. Toleransi
Geometrik

Sebagaicontoh, toleransi posisi yang dikontrol adalah kelurusan dan ketegak


lurusan dari sumbu, seperti pada Gb. 14.45, dan kadang-kadang kesejajaran
sumbu sepertipada Gb. 14.46.
Pengertiandaerahtoleransiyang diperincidisarikanpada akhir bab ini dalam
Tabel 14.4.

D a e r a h t o l e r a n s ib e n t u k s i l i n d e r
( D a e r a h d e n g a n t o l e r a n s ip o s r s i )

Sumbu lubang
pada kedudukan
f
/ yang seoenarnya
Variasi
posisi
ekstnm Variasi
--90" sudut
ekstrirn
/ 90\-

i
Sumbu
lubang
Posisi sumbu yang sebenarnya
Diameter
lubang
mlnlmurr
Sumbu lubang Surnbu lubang ter- Sumbu lubang
berhimpit dengan lctak pada posisi mlnnS sampal
p o s i s is u r n b u y a n g ekstnm kiri dari posisi ekstrim
sebenarnya posisi sunrbu yang dalam daerah
s e b e n a r n y a( m a s i h toleransi
d a l a m d a e r a ht o l e -
r a n s t)
(e) o) (c)

Catatan: panjang daerah toleransi adalah sama dengan panjang elemen, terkecuali bila ada
keterangan lain pada gambar.

Gb. 14.45 Sunbu lubrng.

Gb. 14.46 Toleransi posisi yang mengontrol posisi lain.


14.6 PengertianPenunjukanPadaGambar 163

14.6,3 Dasar tunggal

a. Dasar tunggal
Dasar dipergunakansebagaipatokan untuk mengukur kesalahan-kesalahan
geometrikyang bersangkutanpada elemen-elemen yang ditentukan.Oleh karena
itu mutu dari elemendasar bersangkutanharuscukup untuk memenuhipersyara-
tan fungsionaldan dapat diulang-ulang.
Pengertiansumbu dasar dan bidang dasar diperlihatkan pada Tabel 14.3,

b. Sistem tiga bidang dasar


Toleransi bentuk geometrik, seperti misalnya kelurusan dan kedataran,
mempersoalkangaris-garisdan bidang-bidangyang tidak mempunyaihubungan,
maka dari itu tidak diperlukan penggunaandasar.
Toleransiorientasidan posisi,pada umumnya memerlukandasaryang cocok,
untuk mengontrol hubungan elemen-elemensatu dengan yang lain, atau dengan
dasar atau sistim dasar. Elemendasar demikian harus dinyatakan dengantepat
dalam gambar.
Pada umumnya untuk tujuan orientasi diperlukan satu atau dua dasar, tetapi
untuk hubungan posisi diperlukan dasar tiga bidang. Dasar-dasarini disebut
dasar pertama, kedua dan ketiga. Bilamana dasar-dasar tersebut merupakan
bidang datar tegak lurus, satu sama lain, maka pada umumnya ini disebut sistem
dasar tiga bidang, atau rangka dasar referensi.

Tebel 14.3 Garis dasardan bidangdasar.


Dasar yang dari dasar yang
Contoh-contoh Elcmen dasar
ditentukan
Garis dasar Silinder
sumbu lubang dalam
i
v./ / ./././A I
V///"/'l
Sumbu lubang
yang tcoritis l'l -
-T_- -Tf
tepat --w7v7z'l
v/,/./ /'//) I
Dasar yang dibayang-
kan : Sumbu silindcr
j!4laiqyalg t€rb€ler _ _
Sumbuporos Silinder luar ---_-
\t
I -t--
-1_ r_] ft r
II:::"4 \
Sumbu poros Dasailiig dibayanghan : I
yang teoritis Sumbu silinder luar yaag
tepar terkcil.
)atatan: Bilamana dasar yanS ditentukan
adalah sumbu lubug atau poros
atau K.B.M. maka dasar yang di-
bavmckan adalah sumbu silindcr

Bidang droar:
Pcmukaan banda

Permutaan
b€nda yang teoritis
tepal

Dasar yang dibayanglan:


Pemukaan dari "Surfacc olate"
r64 14. Toleransi
Geometrik

Jika kita tinjau elemen dasar pertama adalah sebuah bidang datar, yang
dapat diletakkan pada sebuahbidang dasar yang sesuai,ini menjadi dasar per-
tama, seperti pada Gb. 14.47(a). Secarateoritis akan terdapat hubungan tiga
titik.
Bila bagianini, yang masihterletakdi atasbidangdasarpertama,dihubungkan
pada bidang kedua,sepertipada Gb. 14.47(b), secarateoritis akan menyinggung
pada dua titik.
Bagian ini, sekarangdapat digeser-geser, sambil tetap menyinggungbidang
dasar pertama dan kedua, sehinggamenyinggungbidang dasar ketiga, seperti
Gb.14.47(c). dan secarateoritis akan menyinggungpada satu titik. Pengukuran-
pengukurandapat dilakukan terhadapsalahsatu bidang dasar ini.
Urutan dari tiga bidangdasarini seringkalidiperlukanuntuk mempertahankan
kepastianarti gambar. Bilamanaurutan dari bidangdasar.inidirubah oleh pem-
buat, akibatnya bagian tersebutakan diperiksa secarakeliru, sepertiterlihat pada
Gb. 14.48.Oleh karenaitu untuk bidangdasarharusdinyatakansecarajelasdalam
gambar,sesuaidenganBab 14.5.3dan Gb. 14.25.

c. Sasarandasar
Bidang yang telah dipilih sebagaidasar, seringkalikurang dalam ketepatan
untuk dapat dipergunakansecaralangsungsebagaidasar, khususnyabidang-
bidang hasil pengecoran,penempaan,pengelasan dan bagian dari lembaran plat
yang kasar, melengkungatau penyimpanganyang lain.
Pada umumnya, untuk mengatasimasalahdemikian biasanya'dipergunakan
sasarandasar. Sebagaisasarandasar dipilih titik-titik, garis-garisatau bidang-
bidang kecil tertentu. Untuk bidang pada umumnya dipilih tiga sasarandasar
pada bidangdasarpertama,dua untuk bidangdasarkeduadan satu untuk bidang
dasarketiga,sesuaidengansistemtiga bidang dasar.
Sasaran-sasaran dasar tersebut harus diperinci dengan lambang-lambang
sasarandasar,sepertipada Gb. 14.49.Umpamanyabidang dasardiberi ciri A, B,

Gb. 14.47 Sistim Bidang Dasar.


14,6 PengertianPenunjukanPadaGambar r65

o o.jhW ldl4l

(r) PenunFlrn prdr grmbrr

I
I
t 4 l<
l

a'

90'

A = dasarp€rtama B = dasarpertama
B = dasarkedua A : dasarkedua
(b) Pcnafsirrn

cb. 14.48 Urutan dari drssrdrsar.

X = Titik dasar %: Lurs dasar

X_X =Garisdasar

d i n y a t a k a nd a l a m Garisdasarjika
pandangan penuh dinyatakandalam
pandangansisi

Gb. 14.49 Lembang{ambang sosaranuntuk dssar.


166 14. Toleransr
Geometrik

-+--- -+
ll
q_::_-:__-_:,

Gb. 14.50 Lambeng-lambrng sasaranuntuk dasar,

dan C, maka sasaran-sasaran dasarnyaakan menjadiA1, Ar, A., Br, B, dan C,


seperti pada Gb. 14.50.Setengahbagian yang atas dari lambangnyadapat diper-
gunakanuntuk memberiukuran bidane sasarandasar.

14.7 $upyqsan antera toleransi ukuran dan toleransi geometrik @asar


ketidak tergantungan)

14.7.1 Pendahuluan

Toleransilinear atau sudut dan toleransigeometrik telah dibahas pada Bab


l3 dan Bab 14.Hubunganantarakeduatoleransitersebutbelum dijelaskansecara
jelas.Dahulu dalam ISO/R I l0l-1966 telahditentukansbb:
"Bila hanya sebuah toleransi ukuran telah ditentukan, maka toleransi ini
juga membatasi kesalahan-kesalahanbentuk dan posisi tertentu. Permukaan
dari bagian yang dibuat boleh menyimpangdari bentuk geometrik yang telah
ditentukan,dengansyaratbahwabentuknyamasihterletakdalam ukuran-ukuran
yang diberi toleransi.Bilamana kesalahan-kesalahan bentuk ini harus terletak
dalam batas-bataslain, maka perlu ditentukantoleransibentuk".
Bagaimanapunjuga, dalarn kenyataannyahampir semua elemen diukur
dangan cara dua titik pengukuran,yang tidak dapat mengendalikanpenyim-
pangan-penyimpangangeometrik. Oleh karena hal ini toleransi ukuran dan
toleransi geometrik dianggap tidak mempunyai hubungan dewasa ini. Ini
disebut"Prinsip ketidak tergantungan".
Saat ini prinsip ketidak tergantunganini dianggap sebagaisatu-satunyacara
14.'1 f{ubuug:tn ,{nl;r:a i'cier-ans,tJkuran D'rn l'oleransr Geornetrik 167

y a n g d a p a t m e n g h i l a n g k ; a nk e s a l a h f J n t t m ' i n d a n k e r a g u a n , d a n d a p a t m e n g e m -
b a n g k a n d e f i r r i s Iro l c ta r l s i : .i : : r L .l t ' . , r l . i

14,7.2 Prinsip ketirtuk tcrgailtftnga!'r

a. Definisi dari "Prinslp ketidek tergauturlgan"


D e f i n i s i " F ' r i n s i 1 ,kr c t r d a k t e r g a r i t i i , r g a r " a d a l a l r s b b : " T i a p p e r s y a r a t a ny a n g
d i p e r i n c id a l a r , ,g l r i r i r a r .r r r i r c i ' i,i: , i . i, l i : r .t i r l ; { i 1 i i : .l i i i e a , - a t a ut o l e r a n s ig e o m e t r i k ,
h a r u s d i t e n t u k a i t s c c a ; ; b e i ; . r r .t , : r i l [ ; ir i i r J r l g h u b u n g k a r r i r ypaa d a u k u r a n , t o l e r a n s i
a t a u s i f a t m a r i c i i r l n , L t c r r a . l li i r t c r i t i t l : l i ns t t a t u I i t t b t i n F r a lkt h u s u s .
B i l a m a n a , l l p u r l r l " , r i i - r . r . , r i l l , r h , r r i . , , r nr t : r { r r i t r r ,l r c r i n c i a n n y ah a r u s d i t e m -
p a t k a n p a d a r , ' t r r r ' - , . 1 r ' { .: :riici ii,r: i i ,r ' r r 1 l , t , iriiil l i t ri i r n r b : r r r !s c p e r t ir n i s a l n y ar e f e r e n s i
t e r h a d a p s e b u ; r t i d a s l r i , : ; e t ' r u t ht ( i k n l t r ! i g i : t i r r r e t r i k y l n g d i b a t a s i o l e h K B M
( K o n d i s i B a h : l ' r M a k : r r t t r . r t i !t r, l t ; r 1l - t u uI 4 . 7 . J d a n l - 1 . ! ; ) , ' a t a sut t a t uc a t a t a n y a n g
menunj uk kan I)etsyaraiart-persyai (rtl1| I be r':arlilt (si rrrLrltaLr).
Kesimpuian \anf i,rpi. ii;r'i lio','r'p ini irieir jika tidak terdapat hubungan
a n t a r a u k u r a n d a n t r , l r ' i ' a r r s6i , . l t r n i r r l i l i -i r l a k a t l t r c i a t i s i n y a b e r l a k u t a n p a m e m -
p e r h a t i k a n L l hL r r i r n , r l l i r l l i s r i t r l t , " - r l l e i : . u h t l t u l i t i l r r p t ; t i tsi eb a g a i p e r s y a r a t a n -
p e r s y a r a t a yn l r t g t i t i u ! ,r l i r1 . 1 [ \ r rl ri Ir .j , r t [ r l r i i S : t l l .

b. Keuntungan dan kcnugia;itqtali "d'riusip hetitiaL tergaurtungan"


Keunturtg;ln:
l ) P r i n s i p i n i a d a i a h k i ; n s e n u r i i r : l r :' a n g r . l a p l i d t i t e r a p k a n p a d a s e g a l ab i d a n g
p e m b e r i a n u k u r a n d a n t o l c r a r i s l i ; . i r l i ) 1l r1t n g e c u a l t a t l "
2 ) T i a p p e r s y a l a t a n j , r l r . l gh e r h e L l ; ,' i . r 1 r a td i p i s l i h k a , t . S u a t L t h u b u n g a n k h u s u s
b i l a p e r l u d a p a t c l i p e r i t t c io l i : l i s e b l r l r i tl a t t t t , a t r ta t a r t c a t a t a n .
3 ) D a l a m p r i n s i p k e t i d a k t c r E a r . i t u n g a tni d a k a d a a t u r a n y a n g d i n y a t a k a n s e c a r a
t i d a k l a n g s u n ga t a u t e r s e n t b u n , v - i .
4 ) S e o r a n g p e r a n c a n g b e r m a k s u c jL r n t u k r n e m a k a i p r i n s i p T a y l o r , y a i t u b e n t u k
s e m p u r n a p a d a k o n d i s i b a l r a n n - ! e k s l n . l u n sl ,e d a n g k a n s i p e m b u a t a t a u o p e r a t o r
mengukur dengan cara pengukuran dtra titik, dengan plinsip ketidak tergan-
t u n g a n p e r t e n t a n S a ud c t t i i k t a r tc l i l p a t d i h i n d a r i .
5) Kurang lebih 95?1 produk dapat dinyatakan dengan prinsip ini.
Kerugian:
l) Prinsip ini didasarkan atas peiigr:kuran dua titik. Akibatnya tidak men-
jamin bentuknya.
2) A k i b a t n y a , t o l e r a n s i b e r r t u l "h a r l s d i p e r i n c i o l e h s u a t u c a r a t e r t e n t u .

14.7,3 Definisi

Dalam uraian ini akan dijelaskanketentuan-ketentuan istilah yang diper-


gunakandalam Bab 14.7dan 14.8 Ketentuan-ketentuan pada Gb. 14.51dan 52
dapat dipergunakan,
l) Ukuran lokal yang sebenainya
Jarak satu-satupada tiap penaiiipang<1arisebuahelemen.Lihat Gb. 14.51
dan 14.52"
168 14. ToleransiGeometrik

Penafsiran
Kondisi bahanmaksimum
padagambar
Penunjukan
I
a 2 o_ orra
t-
Ukuranlokal yangsebenarnya:19,8. . 20
(a) l.: U k u r a np a s a n q a=n 1 9 , 8 .. 2 0
Ukuranbahan-maksimunr = 20

Kondisikhayal,darisebuahelementunggal
.+-ho,tl
1
6 ? 0- 2 ,

,'{ -
Ukuran l o k a l y a n g s e b e n d r n y a: 1 9 , 8 . . 20
du"i=
o) D: H[xli".l#9"'inu:it"2o,r
Gb. 14.51 Ukuran dan toleransidari elementunggal.

Pengertran
Fcnunjutan peda gambar Kondisi khayal dari
sebuah elemen yang berhubungan

MA
a?0-3

(c) A = Ukuranl o k a l y a n g s e b e n a r n Y a =19.8...20


B = UkuranpasanS,an =19,8...20
= -tn
C Ukuranb a h a n m a k s i m u m - 1(t)
G - Ukurank h a y a l d a r i e l e m e ny a n g b e r h u b u n g a n
tunggal
Il.arl,,In":.ll_dari sebuahelemen
Kondisikhayaldari sebuah

26-tt.,oF

O) ,l : Ukuran lokal yang sebcnarnYa :t9,8...20


D : U k u r a n k h a y a l d a r i s e b u a he i e m e nt u n g g a l = 20,1
G : U k u r a n k h a y a l d a r i e l e m e ny a n g b e r h t t b u n g a n - ) o )

Gb, 14.52 Uhunn dan tolerensi dsri elemen+lenlenyeng berhubungen'

2) Ukuran pasangan
Untuk elemendalam: Ukuran elemenserupayang terbesardenganbentuk
sempurnayang dapatdilukiskandalamelementadi, sehinggatepat menyinggung
t i t i k t e r t i n g gdi a r i p e r m u k a a n n y a .
Untuk elemenluar: Ukuran elemenserupayang terkecildenganbentuksem-
purna yang dapat dilukiskandi luar elementadi, sehinggatepat menyinggung
titik-titik tertinggidari permukaannya.Lih" Cb. 14.5t(a) .dan Gb. 14.52(a).
14.7 tlubrrngan Arttara i'oieransi Ururan Dan Toleransi Geometrik 169

3) Kondisi BahanMaksimum (KBM)


KeadaanelemenSrangditinjau beradadalam ukuran batasnyadi mana bahan
adalahmaksimum,yaitu b'atasukuran rnaksimumuntuk elemenluar dan batas
u k u r a nm i n i m u m u n t u k e l e m e pd a l a m .L i h a t G b . l a . 5 l ( a ) d a n G b . V , 5 2 ( a ) .
4J Ukuran Bahanlr4aksimum
Ukuran yang menentukankondisi bahan maksimum dari sebuahelemen,
l i h a t G b . l a . 5 l ( a ) d a n G b . i 4 . 5 2( b ) .
5) Kondisi yang sebenarnya dari sebuahelemenatau elemen-elemen yang ber-
hubungan
Batasanyang mertlbatasibentuk sempurna,yang diizinkan dalam gambar,
dibentuk oleh .rxibat bersamadari ukuran bahan maksimumdari elemenatau
elemen,elemen bersangkutan dan bentuk,orientasidan/atauletak dari toleransi
elemen-elemen (Lih. Gb. 14.51(a) dan (b)), yang ditinjau. Dalam hal yang me-
nyalgkut suatugrup eleinen,letakdari kondisisebenarnya ada dalam hubungan
geometriksenlpurnasesuaiyang ditentukandalam gambai.
6) Ukuran sebenarnya dari kondisi
E,lemen yang berhubrrrigan: Ukuran dari kondisiyang sebenarnya dari elemen
tadi. Lih, Gb. 14.52 (a) dan (b),
7) Prinsipselubung
Sebuahprinsip mernberiukuran, menentukanbahwa selubungdari bentuk
sempurnadari sebuahelementurrggalpada ukuran bahan maksimumnyatidak
bolehdilanggar.
Hal tersebutharusdinyatakanoleh lambang@ di belakangtoleransi ukuran.
Prinsipini juga dikenalsebagai"Prinsip Taylor"
Lih. Gb, 14.51(a)dan 14.52(a).
bila diterapkanpada sebuahelementunggal.

14.7.4 Penterapandasar ketidak tergantungan

a. Umum
Sebuahgambarteknik dari sebuahbendakerja mempunyaihubungandengan
ukuran-ukuranyang diperlukan untuk menunjukkandan mengawasiempat
t u j u a nd a r i t i a p e l e m e nd a r i b a g i a n :
UKURAN
BENTUK
POSISI
LETAK
Perancangatau juru gambarharusmempertirnbangkan salahsatu di antaranya
untuk menjamin bahwa pengawasanatau toleransi yang cocok dapat ditam-
bahkanbila diperlukan.

b. Elemen
Sebuahelementunggal dapat berupa:
a) Sebuah bidang datar (di mana tidak ada pertimbanganelemen ukuran).
b) Sebuah bidang tunggal seperti misalnya silinder, bola, dsb. (Semuanya
berhubungandenganukuran bentuk).
c) Dua bidang sejajar(berhubungandenganukuratt bentuk).
t7O 14. Toleransi
Geometrik

d) Elemenyang kompleksterdiri dari dua elementunggalatau lebih,yangtelah


ditentukandi atas.

c. Bentuk
Bentukditentukanoleh ukuran,dan dapat diatur oleh sebuahtoleransiyang
diterapkanpada tiap ukuran,atau oleh sebuahcatatantoleransiukuran.
Batasukuran hanyamemperincibataspengukurandua titik dari penampang
apa saja(Gb. 14.53(a)).
Di sampingprinsipdua titik, biasanyaprinsip berikutdipakai:
garis ke titik
bidangke titik
garis ke garis
bidangke garis
Bilamana salah satu daripada prinsip di atas untuk persyaratanperancang
terlalukritis maka hal ini bila mungkin harusdiperincidenganmempergunakan
segitigareferensiuntuk-memperlihatkan garisatau bidangtangensialyang harus
dipergunakan (b)).
(Gb. 14.53

P e n u n j u k a np a d a g a r n b a r Cara petncrtksaan

K e t r d a k-
t c r g a n lu n g a n

(E)

H ubungan
d e n g a nd a s a r

r_ll (b)
[ i l e n r e nd a s a r

Gb. 14.53 Memberiukurendsn can pemeriksaannya.

d. Geometri bagian
Tiap bagiandari elemendimaksudkanuntuk mempunyaibentukyang diten-
tukan oleh gambar.
Ketepatangeometriharusdiperincil) secaralangsung,2) oleh sebuahtoleransi
biasa,atau dengan3) menentukanstandaryang dapat dipakai.

14,7,5 Hubunganantara ukuran dan persyaratangeometrik

Persyaratanukuran dan geometri(bentuk, orientasi,lokasi) harus diamati


secaraterpisah(Gb. 14.53(a)),terkecualibila ditentukansuatuhubungandalam
hal selubungdari bentuk sempurnadan ukuran bahan maksimumtidak boleh
dilanggar.

a. Ukuran dan bentuk


Bila ukuran telah ditentukanoleh referensiterhadapdasar.toleransiukuran
'f
1 4 . 7 H r ; b u n g a nA r : i i i e u l c ; : a n s ;, r r u ( a n D a n T o l e r a n s iG e o m e t r i k l7l

membatasipenyimpanganbentuk dari elemen bersangkutan(Gb. 14.53(b)).


T o l e r a n s ib e n t u kr n d i v i d u a dl a l a n rh a l i n i h a r u sl e b i h k e c i l d a r i p a d at o l e r a n s i
ukuran.

b. Ukuran dan urientrisi


l ) S e b u a hu k u r a n s u d u t c ' l i m a k s r r d k a u n t u k m e m b a t a stio l e r a n s ui m u m d a r i
garis dan pernrukaar,. Oleh karen; itu toleransiukuran tidak menentukan
p e n y i m p a r , g abne n t u ka p a p u nS . e b L r at h o l e r a n sgi e o m e t r i ku n t u kk e m i r i n g a n ,
ketegaklurusanatau kese.jajaran nreiientLrk.rn bahwasemuatitik dari elemen
yang diben toleransil-,arusterlstirkdalarndaerahtoleransi.Oleh karenaitu
p e n y i m p a r ' ; abn e n t u kj u g a d i t e n t L r k a n n y a .
2 ) S e b u a ht o l e r a n s o i r r e n t a sdi a r i s e b L r a eh l e m e ud e n g a nu k u r a n , d a p a t d i -
p e n n c ra t a sd a s a ;l ( r l ' { . I } a l a ml t a i r n l e l e m e nb e r s a n g k u t adni t e n t u k a no l e h
( l - i h . t s a b1 4 . 8 ) .
k e t e r g a n t L r n gt a. )nl r r a n sbi e r s a m a

c. Ukurandan letak
l ) [ - o k a s ip a t i a u n r t t r . u n vr Ja i t e n t u k aoi rl e h u k u r a n - u k u r a tne t a p id a p a td i n y a -
t a k a n o i e h g a n s s i ' , r b L r1 ' a i r gs a n r a .P c n r b a t a s a n n iyl a p a t d i l a k u k a no l e h
toleransidarr tiap ukuranternpat,atau oleh toleransiorientasi.
2) Sebuah[orcransrlr-,i..asi diterapkanpadasebuahelemendenganukurandapat
diperinciatas dasar KBh,l. Dalarn haI rni elemenbersangkutan ditentukan
oleh ketergalltLlnga t onl e r a n s u i k u r a r rb e r s a r n ad, a n t o l e r a n s li o k a s i ( L i h .
Bab 14.8).

14,7.6 Contoh pengertiangambar yang sesuaidenganprinsip

Sebagaicontoh pc.ngertian gambar, telah dibuat Gb. 14.54.Pada gambar


ini terdapat:
l ) 3 e l e m e nb e n t u ks i l i n d e r
2 ) 2 e l e m e nb e n t u kc i n c i r r
3) I elemenbidangbulat
4 ) 3 g a r i ss u m b uu n t u k t i a p e l e m e ns r l i n d e r ,
Sesuainomor bagian,maksudyang tepatdari perincianukurandan toleransi
akan dibahas.
l ) 3 e l e m e nb e n t u ks i l i r r d e r
060
Gambar menunjukkansebuah bentuk silinder.Toleransi ukuran diperinci
o l e h s e b u a hc a t a t a nu m u m a t a us t a n d a yr a n gb o l e hd i p a k a i .

| a1
:\
cb. 1,.1.54Contoh(I).
172 14. Toleransi
Geometrik

Toleransibentuk harusdiperinci oleh sebuahcatatantoleransibiasa.


d co-6,r
Gambarpandangan melukiskanbentuksilinder.Toleransi
ukuranmenentukan
diameterpadatiap potongan,yangmengukurukuransetempat yangsebenarnya.
Toleransibentukdiperinci
dengan sebuahcatatan umumataudenganmemakai
standaryangdapatdipakai.
I2s_A
Gambar pandanganmelukiskansebuahsilinder.Toleransiukuran menentu-
kan batas-batasukuran sesuaiISO 286 dan ISO 1938(Lih. Bab l3), yaitu bentuk
sempurnapada KBM.
2) Elemenbentuk 2 cincin
Q QQ a0 dan Q nl6 2s
Gambar pandanganmenunjukkan dua bentuk cincin. Ukuran dan bentuk
bulat ditentukandan dibatasisepertipada I
Toleransikedataranharusdiperinci oleh sebuahcatatantoleransiumum.
3) Sebuahelemendatar bulat
025
Gambar penampangmelukiskanbentuk bidanglingkaran.Ukuran dan bentuk
lingkaran ditentukandan dibatasisepertipada l).
4) 3 buah garissumbuuntuk masing-masing silinder
Gambar menunjukkanletak dari tiga buah garis sumbu.
Toleransi lokasi harus ditentukan oleh sebuahcatatan toleransiumum atau
sebuahtoleransikesamaansumbu.
Gb. 14.55memperlihatkansebuahtoleransi bentuk dengan pengertiansbb:
Gambar memperlihatkansebuahbentuk silinder.Toleransiukuran menen-
tukan batas-bataspengukurandua titik pada tiap penampang.Toleransibentuk
menentukanpenyimpangankelurusanyang diizinkan dari sumbu silinder tanpa
menghiraukantoleransiukuran kemungkinanpenyimpangankebulatan harus
dibatasioleh sebuahcatatantoleransiumum.

o 6 0 , - 3 2,
Llq_qa

Gb. 14.55 Contob(lI).

14.8 Prinsipbshanmnksimum

14.8.1 Pendahuluan

Pada Bab 14,7 telah diuraikan, bahwa pada keadaan normal tidak ada hu-
bungan antara toleransi ukuran dan toleransi geometrik. Tetapi bilamana hal
ini mungkin terjadi tanpa mengganggufungsi yang diperlukan, akan menjadi
lebih mudah untuk membuat bagian tersebut sesuai dengan gambar secara
ekonomis.
BahanMaksimum
l4.B Prinsip 173

Ada beberapakonsep yang menghubungkantoleransi ukuran dan toleransi


geomerik, tetapi prinsip kondisi bahan maksimum telah dipergunakansejak
lama. Oleh karenaitu ISO/TC l0 telah menerirnaprinsip ini, dan menghasilkan
s t a n d a rI S O l l 0 l / I I .
Penggunaanprinsip tni memungkinkanmembuat bagian tanpa mengganggu
perakitannyaatau persyaratanfungsionalnya,di mana terdapat ketergantungan
timbal balik dari ukuran, bentuk, orientasidan/ataulokasi.
Dalam hai ini perlu diperinci secarajeias dalam gambar, untuk menyatakan
bahwa ini merupakanpengecualiandari prinsip ketidak tergantungan.
Dalam bab ini akan diuraikan definisi tentang prinsip bahan maksimum,
penunjukandalam gambar dan pengertiannya,sesuai ISO I l0l/II (Kondisi
Bahan Maksimum).

14.8"2 Prinsip Bahan Maksimum

a. Definisi Prinsip Bahan Maksimurn


"Prinsip Bahan Maksirnum" ditentukansbb:
"Prinsip bahan maksirnum adalah suatu prinsip memberi toleransi, yang
memperhitungkanketergantungantimbal balik dari toleransi ukuran dan to-
leransibentuk, orientasidan/ataulokasi, dan mengizinkanpenambahantoleransi
geometrikbila elemendari suatubagrantertentumenyimpangdari kondisi bahan
maksimumnya. Toleransi tambahan ini diperbolehkan,asal saja bila kondisi
sebenarnyadari batas-batasmaksimumdan minimum tidak dilanggar".

b. Keuntungan-keuntungan PninsipBahan Maksimum


l) Prinsipbahanmaksimumbila sesuaiketentuandi atas,dapatdipakai,harus
dinyatakan dalam gambar. Penunjukanini menghilangkanketidak pastian dari
persyaratanfungsional,mencegahpenolakanyang tidak perlu dari bagian,yang
sebenarnya dapat memenuhipersyaratan-persyaratan yang diingini, dan menghin-
dari pertanyaan-pertanyaan yang tidak perlu.
2) Penggunaanprinsip ini berlaku karena berikut ini: Susunan bebas dari
komponen-komponentergantungdari akibat gabungandari ukuran sebenarnya
setempatdan penyimpanganbentuk, orientasidan/atau lokasi dari elemenyang
berpasangan.Kelonggaran (clearance)minimum untuk susunan terjadi bila
elemen-elemenberada pada ukuran bahan maksimum dan terdapat penyim-
panganbentuk orientasidan/ataulokasi yang diizinkan dan paling merugikan.
Bagaimanapun juga, akan terdapatkelonggaranyang lebih besar untuk susunan'
bila pasanganukuran dari elernen-elemen ini tidak berada pada ukuran bahan
maksimumnya dan bila penyimpanganbentuk, clrientasidan/atau lokasinya
kurangdari maksimumnya,Akibatnya ialah bahwabila suatuelementidak berada
pada ukuran bahan maksimumnya,penyimpanganbentuk, orientasi dan/atau
lokasi dapat melampaui toleransiyang telah ditentukan, tanpa membahayakan
penyusunannya.
3) Penting untuk dicatat bahwa peningkatantoleransi bentuk, orientasi dan/
atau lokasi di atas, dapat diterapkan pada satu bagian susunantanpa menghu-
bungkannya pada pasanganbagiannya. Penyusunanselalu dapat terjadi, wa-
-I'.,ierai'',
174 14 idr)':re-trrk

laupun bagian pasangannyatelah disenrpurnakanhingga batas ekstrim dari


toleransi dalam arah yang paling tidal< menguntungkanuntuk dirakit, oleh
karena penyimpangantoo.aldar'i i;kr,ar. beiituk,orientasidan/atauletak pada
tiap bagiantidak akarii.liiar:i1,li',r
4) Bilamanasuatlrtoldiarrsibcr.iitii'rrri;rrtasrtlan/atarrlokasiditerapkanpada
sebuah elemen, yang dihr:bilngkan irada sebuah elemen dasar, maka prinsip
bahanmaksimurnmungkin diterapLanpada elemendasarmaupunpada elemen
yang diberi toleransi.dan tlerrgander-,rlii.rn rrisrnl)c:rileh
keiintunganpenuhdari
penyimpangandari elemen Casar par.larikurrtn trahan rnaksimum. Dalam hal
demikian lambang@ harusclibubuhkanjuga pa,1apenunjukandasardalam kotak
referensi,sepertipada BaLrl4 8.3 (Lih. Gb. i4 56 dan 14.57).Betapapunjuga
harus dicatal sahlv:rbtlartiarralordci;irrt:;lidld;iipok cirlnc4 liang dihubungkan
pada sebuahelemendasardeng.rnb.rr,rs-tratas ukuran,,ya,penyimpanganelemen
dasar dari ukuran bahan ruaksirrum rircrrttrolehliarr kenail:an yang sama dari
elemen-elemen kelompok. terhadap r:Jsarn)ia,tetapi tidak terhadap satu sama
Iain. Bilamana kondisi bahan mak:;imurr ,literapkan, maka penyimpangan
bentuk orientasidanialiiu lcikasi,lapardiperiksii dengal alat ukur yang dirancang
khusus, seorang penrbuat juga elalrat irienranfaatkarrpembesaran toleransi,
untuk mempergunakanpri.,5ss;,aiil lcbrir ehorromis,atau membagi toleransi
ukuranelemendan benruk,orierrtasi rian/ataulokasiseoptimalmungkin,dengan
memperhatikan peralatandari prosedtiryangdirnilikinya.

i:lleaa-sl
(bl (c)

Gb. 14.56 Fenunjuknu dan Kundisi Bghan Fds$(simunr(l).

(r) (b)
dari KondisiBahsnltdslsimum(Il).
Gb. 14.57 PenunJuLen

14.8.3 Penunjukankondisi bahanrnaksirnum

Penunjukan bahura nilai toleransi berlakr pada kondisi bahan maksimum


diperlihatkanoleh larnbangtD yai'rgr1rieuipatkan
setelair:
- nilai toleransi(Gb. 1a.56(a))
- huruf dasar(Gb. 14"56(b))
- atau kedua-duanya(Gb. 14.56(c))
bilamana kondisi bahan rnaksimrrrnborlaku berturut-turut untuk elemen yang
diberi toleransi,elemendasaratau kedua-ciuanya,
Jika dasarnyatidak dinyatakanoleh sebuahhuruf, kondisi bahan maksimum
berlaku untuk elemen dasar, dan dinyatakan dalam ruang ketiga dari kotak
toleransi,sepertipada {,:b. 14.57(a) dan (b).
14.8 PrinsipBahanMaksimum 175

f4.8.4 Contohprinsipbahanmaksimum

a. Caranormal
PrinsipBahanMaksimumyangtelahdibahasdalamBab 14.8.2dapatdigam-
barkansehubungan denganposisitoleransi.Posisimerupakanbidangpenggu-
naanyangpalingluasuntukprinsipbahanmaksimum.
Gb. 14.58memperlihatkan caramenggambar suatukelompokdari 4 lubang.
Gb. 14.59 memperlihatkan cara menggambar suatu kelompokdari 4 penater-
tanam,yang harusmasukdalam kelompok lubang tersebut.Ukuran terkecil
dari pasangan lubangadalah8,1mm. Ini merupakanukuranbahanmaksimum
dari Ukuran
lubang. dari pasangan
terbesar penaadalah7,9mm. Ini merupakan
ukuranbahanmaksimumdari pena.
Perbedaan antaraukuran bahanmaksimumdari pena dan lubangadalah
8,1- 7,9: 0,2mm. Perbedaan ini dapatdipergunakan sebagaitoleransiposisi
dari lubangdan pena. Dalam contoh ini tersebut
toleransi dibagi merataantara
lubangdan pena,yaitu toleransiposisidari lubangadalah{ 0,1mm (Gb. 14.58)
dan toleransiposisidari penaadalahiuga6 0,1mm (Gb. 14.59).
Daerahtoleransiseluasd 0,1mm terletakpadaposisiyangsebenarnya, yang
telahditentukanolehkotakreferensi padagambar (Gb. 14.58(b) atauGb. 14.59

l"osIgl
-[+Joar@

(a) Penunlthn padr gembar O) Diagrem tolerrnsi Poelei Prda


ukurrn brhen maksimum

Gb. 14.58 Empatbuahlubang,

Qo , t

(r) Penunjukrn prdr grmbrr O) Dirgrrm tolennsi pociri pde


ulunn behenmrkdmun

Gb. 14.59 Empatbuah pena.


176 14, 'I'slcransr
('ronretrik

(b)). Dalam kondisi di nrana ukuran pasangandari suatu bagian (pena atau
lubang)samadenganukuran bahanmaksimum,maka lambangM tidak mem-
pengaruhitoleransiposisi.
Gb. 14.60 memperlihatkanbidang silinder untuk musing-masinglubang,
semuanyadalam keadaanukuran bahanrnaksirnt.rnr. lrLrsat-pusatnya beradapada
posisiekstrimdalam daerahtoleransr.Gb. 14.61rnemperiihatkan titik-titik pada
ukuran bahan maksimum.Dapat dilinat pada Gb. 14.60std Gb. 14.63bahwa
susunandari bagian-bagian masih dimungkinkancjalarnl';cadaan-keadaan yang
palingtidak menguntungkan.
Salahsatulubangdalam Gb. 14.60d.iperlihatkandalaritsir;"rla besardalam Gb.
14.62.Daerahtoleransiuntuk pusatnyaadalah rf 0,1 rnm; ukuran bahan maksi-
mum dari lubang adalah 8,1 rnm. Semualingkaranderr6attdtameter8,1, yang
pusat-pusatnya beradapada batasekstrim dari claerailIoicrarr:;t,y'0,1, membentuk
lingkaranseiubungdengandiameter8,0irrm.
Lingkaran atau silinder khayal rni, menurut kerenruarrailalah kondisi yang
sebenarnyadari lubang dan ukuran yang sebenarn)raai3iuh 8 mm. Ukuran
silinderyang sebenarn)1 terletakpada posisi5,arigbenardan rnembentukbatasan
fungsionaluntuk posrsipemakaianlubang.
Gb. 14.63memperlihatkankeadaanyang sanra urrtuk pcna. Ukuran bahan
t l l ' u r a n b d h a nm a k s i m u m
fti,lrnlubang

l] r riut'i rut,ng
l'/' d vang :cbcnarny..t

D a e r a h t o l e r a n s td 0 , 1

l-_-

Gb. 14.60 Posisieksnimdari lubeng-lubeng.

14,62 {Jkursnlubangyrng sebenernyr.


Ukuran bahan ' P 0 l'
maksimum dari pan
--l-T-
ta..)
"?*< ' f i |
\l
I
Daerah toleransi d 0.1
I

Gb. 14.61 Posisi ekstrim dari penr-pena"

Gb. 14.63 lJkuran p€na yang sebenarnya.


14"8 I'rinsipBah:,nMakismunt 177

maksimum pena adalah 7.9 tnm, dan daerah toleransi untuk pusatnyaadalah
d 0,1 mm. Permukaan-permukaan pena,yang pusat-pusatnya terletakpada batas
ekstrim dari daerah [cl*ransi d 0,1, rnembentrik sebuah selubung silinder khayal
denganukuran sebenarnYa iJmm"
Perlu dicatat bahwa ukuran bagi:ni-bagianyang perlu dapat diperolehwalau-
pun elemen-elernen yarrg tlersamgkutan, pena dan lubang, berada pada batas-
batasekstrimdari toleransiukuran dan posisi. yaltri:
- ukuran pasangari lubangpada ukuran bahanmaksimun:.
- ukuran pasanganprenapada ukuran bahan maksimum,
- pusat lubang dan pena beradapad;rposisiekstrimdalarntoleransiposisiyang
telahditentukarr.
lutlalig it.trili tr,:lr:ttiarr;llcia ui-tlran bahan mak-
Bilamana uhur tn pdsirril-r,i!.li
simumnya, Oat, btialrrariaukr.trarr pasallgatlpcna tcb'ilr 'ccrl dari pada ukuran
bahan maksirnum,ma..rriterdapat tamhahan tcleransi;rutara pena dan lubang,
yang dapat di1;crgurrakarr untuk rneningkatkanioleransi posisi dari pena dan
lubang.
Keadaanekrti'ilrrat[;1 r, bila ukur.inpasarrqan irrtiar'gntcrupakanyangpaling
besaryang mungkin.r':'"rtu 8,2 rnm. [.lkr"rran ini adalahukuran bahanminimum.
Gb. 14.64mer;perlihatlranbahwa patla ukuran bahan minimum, pusat lubang
bolehterletakdl nranasaiaria.larndaerahtoleransiS'0,2 rnrn.tanpa bidanglubang
melanggarbatasukuran sebenarnya<1ansilinder"
Gb. 14.65memperlihatkankeadaanserupamenpenaipena.Bila ukuran pa-
sanganpena berubah clari qr ?,9 ukurart bahan maksimum hingga @ 7,8 ukuran
bahan minimum, maka cJrarneter dari daerali toleransi untuk posisi meningkat
menjadi { 0,2 mm.
Pada contoh di atas ukuran yang sebelrarny'a dan ukuran bahan maksimum
tidak sama. Mampu tukar terjamin, oleh karena semua lubang berada di luar,
dan semua pena berada di dalam silinder .rrangsebenarnya,yang mempunyai
ukuran yang sama,dan terletak pada posisi yang benar. lJkuran dan letak silin-

, - ^ Ukuran bahan minrmunr


Q d,/ dari lubang

00,2@,)
Gb. 14.65 Ukuran pem yang sebenrrnye.

Gb. 14.64 Ukuran lubangyangsebenarnya.


l?8 Geometrik
14. Toleransi

der yang sebenarnyatetap tidak berubah, walaupun prinsip bahan maksimum


diterapkan atau tidak.

b. Cara memberitoleransiposisinol
Bila lubang-lubangatau pena-penaterletak betul-betul di dalam daerah
toleransi, seperti misalnya pada pusat masing-masingdaerah toleransi posisi,
maka akan tersedialebih banyaktoleransipasanganuntuk masing-masing elemen
pasangan.Yaitu ukuran lubang ternyata boleh menyimpangdi bawah kondisi
bahan maksimum terhadap (kondisi) ukuran sebenarnya,0,8 mm, dan ukuran
pena ternyata boleh menyimpang dr atas kondisi bahan maksimum terhadap
(kondisi)ukuran sebenarnya, 0,8 mm. Walaupundemikian,hal ini tidak demikian
oleh karena batas-batasukuran dan kondisi balian maksimum dari lubang ({
8,0 mm) dan pena (O 7,9 mm) tidak boleh dilanggar.
Cara memberi toleransi posisi nol (0) dapat dipergunakandalam keadaan
sepertidi atasdan bilamanadistribusifrekwensitotal (ukuran dan posisi)hanya
diperuntukkantoleransiukuran,
Sebuah toleransi posisi nol (atau simetri lain yang cocok) harus diperinci
hanyaiika dinyatakanoleh lambang@ dalam kotak toleransiyang dihubungkan
pada elemenbersangkutan(Lih. Gb. 14.66dan 14.67).Untuk menghindarisalah
tafsir harus diingat bahwa bila diminta untuk membuat suatu bagian dengan
ukuran dan sifat geometrikyang sempurna,cara tersebutpada hakekatnyamenen-
tukan bahwa penyimpangan geometrik harus cenderung ke arah nol bilamana
ukuran pasanganelemencenderungke ukuran bahan maksimum.
Gb. 14.66memperlihatkanukuran bahan maksimumlubang dalam Gb. 14.58
dikurangi menjadiukuran { 8,0 mm yang sebenarnya. Gb. 14.67memperlihatkan
ukuran bahan maksimum pena dalam Gb. 14.59 dinaikkan menjadi ukuran
@8,0 mm yang sebenarnya.Perlu dicatat bahwa ukuran sebenarnyatidak berubah,
ukuran bahan maksimum sama dengan ukuran sebenarnyadan ukuran pasangan
boleh sama dengan ukuran sebenarnyabila penyimpangannyaterhadap posisi
yang sebenarnyaadalahnol.

0 B+an/ b s - o zo
.w@

Gb. 14.66 Toleransi posisi nol pada Gb. 14.67 Tolersnsiposisinol pada
K.B.M. dari lubang. K.B.M. dari Pena.

14.9 Versi ringkas

Versi ringkasdari Bab l4 disajikanpada Tabel 14.4.


14.9 Versi Ringkasan t79
Tabel 14.4 Ringkasan Toleransi Geometrik'
T o l e r a n s i b e n t u k m e m b a t a s i p e n y i m p a n g a n - F n y l m p a o g a n o n c n L d r ro d r : t r u lt,l'astbcr:atnr dlrt dul clemen atau lebih Unluk alasan-alasan
gcometrik harus diperinci terhadap
fungsional scbuah clcmcn atau lcbih dapar dinyatakan sebagai clasar IJrla mana diperlukan, sebuah tolcransi
clcmen dasar untuk mcnjamii bahwa dasar tersebut cukup tepat untuk maksudnya
ditentukan lain, umpamanya 0,02/50
Toleransi geomctrik berlaku unruk seluruhjangkauan dari clemen yang diberi tolcransi, kecuali btla mana
pada elcmcn yang drberi tolcransi
mcnyatakan bahwa roleransi scbesar 0,02 diizinkan w]tuk langkauan scluas 50 pada tiaP tilik
panah dari garis penunjuk berakhir pada garis ukur (Cb
Bila scbuah tolcransi tcomctrik bcrlaku untuk scbuah poros atau bidang tengah, maka
4).
panahnyaharusjelas tcrpisahdari
Br'lsscbuahtoleransigeomctrikbcrlaku untuk sebuahgaris atau pemukaan' maka garrspenunjukbcserta
raris ukur {Gb. 5}.
Cara penunjukandi atas berlaku juga untuk segittga dasar' Mcngcnai
Mengenai gsns pem-
scbuah bcntuk
Garis sumDuatau (gcncratint
bidang line) atau
PcnunJuk.-\ rt/W.O1lf,JA- Huruf dasar
-:l tengah pemukaan
Panah- # K.'t"L
p1"^.n-\l
' N i l E it o l c r a n s r @ I I
r--T-1
'| - Lambang
dasar r---r--l
yang dibcri ).-l-
tOlCranSi lolcransl
T-=J t_r]
Gb. I Gb. 3 Gb. 4 Gb. 5

Dacrah toleranst ,61.5\ Susunandasar


Gb
n Kondisi bahan
o (@*1r1-um cb
- a
7 (3.,) yang diprovelsilan jh 8 (lso s45e)
(KBM) /f,ry
Contoh dLri grcnuqukar: dan pengeruan
LambanSdan sifat Yang
Daerah
diberi tolcransi P€nunJukan Pcngertian
toleransi

Subu poros yrnS sb.nrmls hrrur t.rlcrrl drlcn tlndcr


krdtrtrtcr r-0.01.
NGluNrn Srnt .t.u sunbu

Bd.ng ysaS *hn&my6 h.il t.rl.tal 6ntarr dur b'drng


D K.drtrr.n fmutrrn rlalsr hqarsl r=0.05

;{
It
Kcbuhhr. (K.buhb) Fbuh
R'
tt -t- ti
K.LhDr
r".Luf
rus xhemya
a* brlrrro
riep potool0n m.linrcnS harus
Loocornr eq!rst ' - 0.01
c*n. rilbdcr. L.tlsl &b. "oui"
n

o
F
,d rH--l
tEt_i
--FloStl

ffi BrdrtrS ylot *boamyr harut tcrlctrl .nrard dur thnd€r


koalsial b.oat&l rldral, -0.05

d3n trap pototrtan mcmanistrt nlrut

4
Cani yrnS *hoamya

P106lpni
{mM rcrl.r!k !nu13 dua Sdnr !an8 m.nyrnUUnt nngarao'
hnstarnn *rdumct.r 0,08, yaoB trt,t_l(rl putatny. l<rlctrr
prdr Sans tconlt lcpal

23

G
B'dug yuE Ebn.my! baru t.tkr* ^ot... dur b'dtnt
x;"pl yus odyrospt boli bol. b'd''bct.r 0 01. v.n8
uul-dtjl puFbta t.il.ul Pds b'drDg Eonlr rrp6l
A D6cnh rolcrMt' d.dh.tr tcrkul tro.tnr p.dr bd.n8

\ :fzFJEJ
//
Kcsclallrrn 83nt (sunbu) auu tsr-
nulsBn l.rhadap Ssnt atau brdrng fl
N
vEl
W1-5
914+
# Sumbu aus yanE tc&nsmya harut rql.t.t dol!ft siliod.r
brdrs6€E' ':0,1, $jajar dcogai sumbu bawlh (Eans

@
2a Kct.sal lurus.n sani {rumbu) atau
J _ +F l 1 t 0 . 0 s l Sumbu r Lnoct tung *b.namla hatu5 trrl.ldr rntat' oua
I-0,05, rc8a\ lurur prdd

I p.mulaatr r.rMdsp ssris atau


ll brdanl dstdr icjaj.' eqardl

.r-T--l
Fo
\
/ A l-n.tAI
Kcmrflr$n sanr {sumbu) arau Fr'
6uhan si.i, !tru brdang das!r L,.,\-#01 l,t:tk I lp,tJff"r"il,i,":,11,;:f.1:fl:tiit,,Tt;,"-.
' u d u r @d < n B M b ' r s t t b r d s n t d a $ r '
I
| <7 --l I I
6) -
nr{6F-'{'1 t - 5 u m D Ur J o J n d ' d n 8 \ c r n a m ) J h a r u s I ' r r ' r d l . u ' l d t n r r r n d ' r
/f\
Pd'ri g.nt, rmbu iBu f muhan rnl I x)) | fi ^,
h,d,amfrct r.u.0t sumbu 'hndcr rcrr<td\ pdua posr'
I

ffi &rbrdrp Dr!ng-EA$a8 elru t.rhr. sLl___r_- Jil+*' I


rrcon'Nr'Par
I
}. drp sbuh .lced disr ruu lcbrh.
trTnT'] I U -l I
{l j6F-.,i1d -
i- ',)n r 'J,1l''Xi:i;ili;lTf!'f;:iIl.;iJj:'il'iiTH::li:l
Koat!i&u63 lMbu auu ltik r.rha' t'
I L
@ dap rMbu daer (de dalar). Hll
4il | 6tr l-"- I
F
E +---_---- i-
lAl - l = n 0 8 l A lI -"'^-t-
I
| | l,l.og r.ns"n o,n l.kulan harusrcdctak antarr dua brdant
K6iwttu bideS tcotd abu Y l l g I
.."+l
Seis (suobu) Erb.daP trds 8bu ll t*f I -ivr1
\-zX I iul;::l';,r;"*ll"'"-*0&iancrrdd$mdilkrhadap I
LL_E+ | _
--t }-,dfial l r '.4,
F.qq
lt Tol€rusi put.r dar; sburh.lcocr
r.rb.drp suobq puttr
rH
trt-t
'fl fi
Hr
l' {9,a i:iiil}3,:iT#ri:i;*^rlli','r"\l$L
rT
-_-_--rtr]r=l .t--_l-
q*& fi,*ii-',:H,.*:,
' !6bL :r*'
Ptuab.b.rapalslr puratootcrhaoep AB rrr-
6o purar torrl d3n r.bual
f .ft+-
1il -
F Tol.r.ns

lJ clcmcn rcrh.d&p sunou Putar

l4l
l.r
t-!l
ilf'ffi;*'.*, t':= I
BAB 15. CARA MENYATAKAN
KONFIGURASI PE,RVIIJKAANDALAM
GAMBAR

15.1 Penunjukan

Kekasaran permukaan dari bagian-bagianmesin dan juga bekas pengerjaan-


nya merupakan faktor yang sangatpenting untuk menjamin rnutu bagian-bagian,
mauliun tampak dari bagian-bagian.
siperti misalnla suaianatau ketahanran,
penunjukan konfigurasi permukaan yang mencakup kekasaran perrnukaan,
arah bekas perrgerjaandsb., diperlukan untuk rrenjamin tujuan-tujuandi atas.
Maksud dari para perancangterhadapkonfigurasipermukaanharus dinyatakan
dalam gambar dengan cara-cara yang telah ditentukan secara internasional.
perincian konfigurasipermukaantidak diperlukanjika prosespembuatanbiasa
dapat menjamin pengerjaanakhir (finish)yang dapat diterima'
Dalam bab ini ketentuan-ketentuan dan cara-carapenunjukandari konfigurasi
permukaan akan drlelaskan menurut ISO/R 468 (Kekasaran Permukaan) dan
ISO 1302(Cara menyatakankonligurasi permukaan dalam gambar).

f5.2 Definisi kekasaran permukaan

Ada beberapacara untuk menyatakankekasaranpermukaan.Terutama sekali


"penyimpangan rata-rata aritmetik dari garis rata-rata profil" dipergunakan,
sesuai perkembanganalat ukur, dan persyaratan rencana. Di beberapa negara
dipakai "sepuluh titik ketinggian R, dari ketidak rataan" atau "ketinggian maksi-
mum .Rmsr dari ketidak rataan" secarakonvensional'
Ketentuan-ketentuandari tiga macarn kekasaran permukaan dan nilai-nilai
numeriknyadigariskandalam ISO/R 468-1966.

15.2.1 Penyimpanganrata-rata aritmetik dari garis rata-rata profil

Penyimpangan rata-rata aritmetik R" ialah harga rata-rata dari ordinat-


ordinat profil efekitfgaris rata-ratanya.Profil efektifberarti garis bentuk (contour)
dari potongan permukaan efektif oleh sebuahbidang yang telah ditentukan secara
konvensional,terhadappermukaangeometriesideal (Lih. Gb' l5'l)'
Ordinat-ordinat (y1, !2, ls, " . ,!n dijumlahkan tanpa memperhitungkan
tandanya:

Ro= *
i I,i,^
kira-kira
182 1 5 , Cara MenyatakanKonfigurasi PermukaanDalam Gambar
?

I P e r m u k a a ng e o m e t r i s
l
P e r m u k a a ne f e k t i f
l Pro6l geometris
Profil efektif

p: Profil efektif
I : Panlang contoh
!'rl
tn: Garis rata-rata

G b .l 5 . l Penyimpanganrrts{rts tritmetik R" dari grris reta-rata profil.

Tn t,,l
n - L rl l-r|
--T-,
no

di mana / adalah panjang contoh yang telah ditentukan, yaitu panjang dari profil
efektif yang diperlukan untuk menentukankekasaranpermukaandari permukaan
yang diteliti.

15.2.2 Ketidak rataan ketinggian sepuluhtitik R,

Ketidak rataan ketinggian sepuluhtitik .R"adalah jarak rata-rata antara lima


puncak tertinggi dan lima lembah terdalam antara panjang contoh, yang diukur
dari garis sejajar dengan garis rata-rata, dan tidak memotong profil tersebut
(Gb. 15.2).
(R1 + R3 + Rs + R? + fie) - (R, * R4 + n6 + R8 + Rlo)
R":

Gb. 15.2 Ketinggiensepuluhtitik R. deri ketidak rrtern.

15.2.3 KetidakrataanketinggianmaksimumRm"r

Ketidak rataan ketinggianmaksimumR-u" adalahjarak antara dua garis


15.2 Definisi KekasaranPermukaan 183

Gb. 15.3 Tinggi maksimumR-.* dari ketidsk ntsrn.

sejajardengangaris rata-rata,dan menyinggungprofil pada titik tortinggi dan


terrendah,antarapanjangcontoh(Gb. 15.3).

l5L4 Hrrga-hergaR. dln R,

Seri harga untuk R, dan R, merupakansebuahderet ukur denganangka


banding 1,25 yang sama(diutamakanseri angka R l0r) diberikan dalam Tabel
l5.l dan 15.2.
Hargakekasaranhanyamembatasihargakekasaran tertinggi.Jika dipandang
perlu untuk membatasiharga kekasaranmaksimumdan minimum, harus di-
berikan dua hargabatasan.

Tabel l5.l aritmetlkrate-ratetR".


Penyimpangan
(satuan: mikrometer)

0,008
0,001
0,012 0 , 12 5 r){ t2,5
0,016 0,160 I,60 16,0
0,020 0.20 2,0 20
0,025 0,25 )5 25
0,032 0,32 32
0,040 0,40 4,0 40
0,050 0,50 5,0 50
0,063 0,63 6,3 63
0,080 0,80 8,0 80
0,100 I,00 10,0 100

Tabel 15.2 Ketidakrataenketinggiansepuluhtitlk rt",


(satuan: mikrometer)

0,r25 L,25 t2,5 t25


0 , 16 0 I,60 16,0 160
0,20 2,0 20 200
0,2s )5 25 250
0,32 32 320
0,040 0,40 4,0 40 400
0,050 0,50 5,0 50
0,063 0,63 6,3 6l
0,080 0,80 RN 80
0,100 1.00 10,0 100

* Lihat: Tochtermann/Bodenstein:Konstruktionselementedes Maschinenbaues,8Auflage,


Erster Teil, hal. 7.
184 1 5 . Cara Menyatakan Konfigurasi PermukaanDalam Gambar

antarr tqa,R, dan R.",,


Tabel 15.3 Flubungan
(satuan:mikrometer)
p
R.

0,025 0,t 0,1


0,05 0,2 n)
0 ,l 0 0,4 0,4
0,20 0,8 0,8
0,40 1,6 1,6
0,80 1t
1,6 6,3 6,3
t, s | 2,s
6,3 25 25
l, s 50 50
25 100 100
50 200 200
100 400 400

Dalamstandarnasional,seridenganangkabanding2 (diutamakanseriangka
R l0/3) atau 1,6 (diutamakanseri angkaR 5) dapat dipergunakan.Dalam JIS
(JapaneseIndustrialStandards)B 0601,seriR l0/3 dipakai.
HubunganantaraRo,R" dan R-", tidak mudahditentukan,karenaprofil dari
permukaannya mempengaruhi hubungannya. Sebagai referensi,
dalamhal puncak-
puncaknyadenganketinggianyangsamaberadadalamsatubaris,dapatdipakai
hubunganyangterdapatpadaTabel 15.3.

15.2.5 Harga-hargauntukpanjangcontoh(sample)/

Untuk pengukurankekasaran permukaan,


serihargapanjangcontoh/diberikan
padaTabel15.4.
Hubunganantaraharga-harga panjangcontoh(lih. Tabel15.4)danharga-harga
kekasaran(lih. Tabel l5.l dan 2) diperinci dalam standar-standar nasional.
DalamJIS 0601(KekasaranPermukaan) persesuaiannya diperincipadaTabel
15.5.Dalamhal Ro,panjangcontohdiambiltiga kali ataulebih dari hargabulat.
Harga-harga bulat yangdiutamakanialah:
0 , 0 80, , 2 50, , 9 , 2 , 5g, , 2 5 ,
dalammm. Hargabulat standaradalah0,8mm.

Tabel 15.4 Panjang contoh /.


(satuan: milimeter)

0,08 | 0,80 I 8,00


0,2512,5012s,00

Tabel 15.5 Hubungan antara panjang contoh /


dan kekasaran permukaan. (JlS B
0601)
R, atau R.,".
(pm) / (mm)

< 0,8 o){


0,8< < 0,63 0,8
6,3< <25 )5
25 < I00 8
15.2 Definisi KekasaranPermukaan 183

Gb. 15.3 Tinggi maksimum/t-., drri ketidek rttrsn.

profil pada titik tortinggi dan


sejajardengangaris rata-rata,dan menyinggung
terrendah,antarapanjangcontoh(Gb. 15.3).

lSL4 Harga-harga.R"dan .R,

Seri harga untuk R, dan R, merupakansebuahderet ukur dengan angka


banding 1,25 yang sama(diutamakanseri angka R l0') diberikan dalam Tabel
l5.l dan 15.2.
Harga kekasaranhanyamembatasihargakekasarantertinggi..Iika dipandang
perlu untuk membatasiharga kekasaranmaksimum dan minimum, harus di-
berikan dua hargabatasan.

Tabel l5.l Penyimpanganerltmetlk reta-ratl Ro.


(satuan: mikrometer)

0,008
0,001
0,0r2 0,125 rt{ tt <
0,016 0,160 l,50 16,0
0,020 0,20 2,0 20
0,025 0,25 )5 25
0,032 0,32 JZ
0,040 0,40 4,0 40
0,050 0,50 5,0 50
0,063 0,63 6,3 OJ
0,080 0,80 RO 80
0,100 1,00 10,0 100

Tabel 15.2 Ketidak ratarn ketinggian sepuluhtitik f,.


(satuan: mikrometer)

0,r25 i,25 t2,5 125


0,160 I,60 16,0 160
0,20 2,0 20 200
0,2s )5 25 250
0,32 32 320
0,040 0,40 4,0 40 400
0,050 0,50 5,0 50
0,063 0 61 6,3 63
0,080 0Ro 8,0 80
0,100 1.00 10,0 100

* Lihat: : Konstruktionselementedes Maschinenbaues,8 Auflage,


Tochtsrmann/Bodenstein
Erster Teil, hal. 7.
184 1 5 . Cara Menyatakan Konfigurasi PermukaanDalam Gambar

anteraRo,R, denR.,,.
Tebel15.3 Flubungan
(satuan:mikrometer)

R., R."t

0,025 0,1 0,1


0,05 0,2 0,2
0 ,l 0 0,4 04
0,20 0,8 0,8
0,40 t,6 1,6
0,80 1'
1,6 6,3 6,3
3,2 tr 5 r1(
6,3 25 25
l) 5 50 50
25 100 t00
50 200 200
100 400 400

Dalam standarnasional,seridenganangkabanding2 (diutamakanseriangka


R l0/3) atau 1,6 (diutamakanseri angkaR 5) dapat dipergunakan.Dalam JIS
(JapaneseIndustrialStandards)B 0601,seriR l0/3 dipakai.
HubunganantaraRo,R, dan R,", tidak mudahditentukan,karenaprofil dari
permukaannya mempengaruhi hubungannya. Sebagai referensi,
dalamhal puncak-
puncaknyadenganketinggianyangsamaberadadalamsatubaris,dapatdipakai
hubunganyangterdapatpadaTabel15.3.

15.2.5 Harga-hargauntukpanjangcontoh(sample)/

Untuk pengukuran kekasaran permukaan,


serihargapanjangcontoh/diberikan
padaTabel15.4.
Hubunganantaraharga-harga panjangcontoh(lih.Tabel15.4)dan harga-harga
kekasaran(lih. Tabel l5.l dan 2) diperinci dalam standar-standar nasional.
DalamJIS 0601(KekasaranPermukaan) persesuaiannyadiperincipadaTabel
15.5.Dalamhal Ro,panjangcontohdiambiltiga kali ataulebih dari hargabulat.
Harga-harga bulat yangdiutamakanialah:
0 , 0 80, , 2 50, , 9 , 2 , 5g, , 2 5 ,
dalammm. Hargabulat standaradalah0,8mm.

Tabel 15.4 Panjang contoh /.


(satuan: milimcter)

0,08 | 0.80 I 8.00


0.2512.50125,00

Tabel 15.5 Hubungan antara panjang contoh /


dan kekasaran permukaan, (JlS B
060r)
R, atau R-",.
(pm) / (mm)

< 0,8 o)s


0,8< < 0,63 0,8
6,3< <25 )\
25< < 100 8
15.3 LambangDan Tulisan Untuk MenyatakanKonfigurasiPermukaanPadaGambar 185

15.3 Lembeng den tulisrn untuk menyetsksn konfigurssi permukmn ptdt


gambtr

15.3.1 Lambungyangdipakaiuntuk menuniukkankonfigurasipennukann

Lambangdasarterdiri dari dua kaki yangtidak samapanjangnya, dan mem-


buat sudut kira-kira 60" denganpuncaknyamenunjuk ke permukaanyang
diperhatikan(Gb. 15.4).Lambangini merupakanlambangdasar,tetapi demikian
sajatidak mempunyaiarti.
Jika diperlukanmembuangbahanolehmesin,padalambangdasarnyaditam-
bah garis,sepertipadaGb. 15.5.
membuang
Jika tidak diperkenankan bahan,padalan'lbangdasarnya ditambah
lingkaran,sepertipadaGb. 15.6.Lambangini dapatdipergunakan padagambar
mengenaisuatuprosesproduksi,yangmenyatakanbahwa.suatupermukaanharus
beradapada keadaandari hasil pengedaansebelumnya.Keadaanpermukaanini
dapat berupahasil dari pembuanganbahan atau tidak. Dalam hal demikian
pernyataan-pernyataan yangdiberikandalamEab 15.3.2tidak ditambahkanpada
lambangnya.

v /

Gb. t5.4 Lambongdrser konfiguresipermukaan.Gb. 15.5 Lambrng permuknn yeng di menin.

Gb. 15.6 Lambengpermukeenyeng


brhannye tidsh boleh
dibuang.

yangditambahkanpadalambang
15.3.2 Pernyataan-pemyatarn

a. Penunjukenkekrssran pennukaan
Harga-hargayang menentukanpersyaratankekasaranditambahkan pada
lambang-lambang padaGb. 15.+6, seperti.Gb.15.7.
Pertimbanganutama untuk kokasaranadalah penyimpanganrata-rata arit-
metik R". Untuk menghindarisalah tafsir dari nilai numeriknya,yan9 dapat
dinyatakan dalam satuan-satuanyang berlainan (micrometeratau microinch),
ukurannyadapatdinyatakandalamangkakelaskekasaran, dengansesuaiTabel
15.6.
Sebuahkonfigurasipermukaandapatdiperinci:
- sepertipadaGb. 15.7(a),yangdihasilkanoleh suatucaraproduksi;
: sepertipada Gb. 15.7(b), dihasilkandenganmembuangbahan oleh mesin;
- sepertipadaGb. 15.7(c), dihasilkantanpapembuangan bahan.
Jika hanya satu harga yang diperinci, maka harga kekasaranperrnukaan
maksimum yang dicantumkan. Bila mana diperlukan mencantumkanbatas-
186 15. Cara Menyatalean
KonfigurasiFermukaanDalam Gambar

Gb. 15.7 Penunjukankekssaran perntukaan.

Tabel 15.6 Harga kekasaranR, dan angka kelas kekasaran.

F I a r g ak e k a s a r a nR ,
(Pm) A n g k a k c l a sk c k a s a r a n

50 Ni2
l5 Nlt
1r5 Nl0
6,3 N9
l,l N8
1,6 N7
0,8 N6
04 N5
0,2 N4
0,t N]
\r 1
0.05
0 , 0 25 NI

batas rnaltsimum dan rninimurn dari ukuran utarna kekasaranperrnukaan,rnaka


kedua harga tersebutharus dicanturnkanseperti pada Gb. 15.8, dengan batas
maksimum (a,) di atas tratasminimurn (ar).

b, Fenunjukan konfigurasi perrnukaankhusus


Dalam keadaan-keadaantertentu, untuk alasan fungsional, mungkin diper-
lukan memperinci persyaratantambahan khusus untuk konfigurasi permukaan.
Jika diperlukan suata cara produksi khusus, penjelasancaranya dapat dipe-
rinci pada perpanjangankaki sudut yang panjang dari lambang, seperti yang
diperlihatkanpada Gb. 15.9.
Tiap petunjuk mengenaipenanganan(treatment) atau pelapisan (coating)
harus dijelaskan pada garis perpanjangan. Bila mana ditentukan lain, harga
numerik dari kekasaran hanya berlaku untuk konfigurasi setelah penanganan
atau pelapisan.Jika dikehehdaki ketentuan konfigurasi permukaan sebelumdan
sesudahpenanganan,maka hal ini harus dijelaskan sesuaidengan Gb. 15.10.
Panjangcontoh harus dijelaskandi sebelahlambang,sepertipada Gb. l5.ll,
tetapi hal ini dapat diabaikan bila hal ini sesuaidengan kekasaranpermukaan,
yang telah diuraikan pada Bab. 15.2.5.

Difres

Gb. 15.8 Penunjukrnbatas-batas


maksimumdan minimum
dari kekasaranpermukaan, Gb. 15.9 Penunjukancara produksi.
15.3 LambangDan Tulisan Untuk MenyatakanKonfigurasiPermukaanPadaGarnbar 187

Gb, 15.11 Fenunjukan


prnjrng contoh.

Gb. 15.10 Penunjukanuntuk pengerjaanatau pelapisan.

15.3.3 Lambanguntukmenyatakenarslhhekaspemge$aan

Arah bekas pengerjaanadalah arah pola permuka:anyang dominan, yang


ditentukanoleh cara pengerjaanyangdipergunakan.
Arah bekaspengerjaanini ditentukanoleh sebuahlambang,yangditambah-
kan padalambangkonfigurasiperrnukaan, menurutGb. 15.12,bila hal ini dirasa
perlu.
sederetanlambangdisajikanpadaTabel 15.7,yangrnenunjukkanarahbekas
pengerjaanyang umum.

15.3.4 Menyatakankelonggaran
pemesinan

Jika hargakelonggaran pemesinan perludiperinci,makahal ini harusdijelas-


kan di sebelahkiri lambang,sepertipadaGb. 15.13.Hargaini harusdinyatakan
dalammm.

15.3.5 Fosisi perinciankonfigurasipermukaanpadalambang

Spesifikasi
konfigurasipermukaanharus ditempatkanpada lambangseperti
padaGb. 15.14.

Cb. 15.13 Penuniukankelonggarrn


Gb. 15.12 Penunjuhn rrah beksspeulgerjurn. untuk pemesinan.

a : N i l a i k e k a s a r a nR - d a l a m
mikrometer atau riikroinch
atau
Angka kelas kekasaran Nl hingga Nl2
b: Cara produksi, pengerjaan atau
pelapisan
c: Panjang.contoh
o: Aran oexas pengcnaan
e: Kelonggaran pemcsinan
f : Nilai kekasaran lain (dalam kurung)

Gb. 15.14 Posisi keterangan-keterangan permukaan pada lambang,


188 15. Cara MenyatakanKonfigurasiPermukaanDalarn Gambar

Iabel 15.7 Lambangarah bekaspengerjaan'


Pengertian

Sejajar dengan bidang proyekst,


dari pandangan di mana lambang'
nya dipergunakan l-l
-)-
| Aralt

VI
Tegak lurus pada bidang proyeksi
r-_-r--r
dari pandangan di mana lambang-
nya dipergunakan
MW
vx
Saling berpotongan dalam dua arah r-.---T--l

X miring relatif terhadap bidang pro-


yeksi dari pandangan di mana lam-
bangnya dipergunakan
w
J"
Dalam segalaarah ffi
ffil
ffirnao\2.ft1r(|
Fvf#ttffi4
J^
Kurang lebih bulat relatif
terhadap titik pusat permu-
kaan, terhadap mana lambang-
nya dipergunakan
@
Ja
Kurang lebih radial relatif
terhadap titik pusat permu-
kaan, terhadap mana lambang
nya dipergunakan
ffi
15.4 Pernyataanpadagamber

15.4.1 Pernyataan konfigurasi permukaan dari tiap pennukaan dalam gambar

Lambang-lambangmaupun penulisanharus diletakkan demikian rupa, agar


dapat dibaca dari bawah maupun dari sebelahkanan gambar (ih. Gb. 15.15),
sesuaidenganISO/R129(lih. Bab. l2).
Bila manaperaturanumum ini dianggaptidak praktis,maka lambangnyadapat
ditempatkandalam posisi apapun, hanya brla mana tidak ada penunjukan lain
untuk konfigurasi permukaan khusus atau kelonggaran pemesinan(seperti yang
diberikan pada Bab-bab 15.3.2.b,15.3.3dan 15.3.4).Walaupun demikian, dalam
hal-hal demikian, penulisanharga penafsiranutama untuk kekasaranharus selalu
ditulis sesuaidenganperaturanumum (ih. Gb. l5'16).
15.4 PernyataanPadaGarnbar 189

Gb. 15.16 Arah tulisandalemlambeng.


Gb. 15.15 Penunlrkrn lembangdalemgambrr.

IAN
V
lambrngyengberhubungen
Gb. 15.17 Penunjukan ukurenyrng bersrngkuten.
dengen

Jika dianggap perlu, maka lambangnya dapat dihubungkan dengan garis


penunjuk yang berakhir dengan ujung panah.
Lambang atau ujung panah dari garis penunjuk harus menunjuk dari luar
bahan benda ke garis yang mewakili permukaan, atau ke perpanjangannya
(Gb. 15.15).
Lambang tersebut hanya dipergunakan sekali untuk sebuah permukaan ter-
tentu, dan bila mungkin pada penampangyang menunjukkan posisi atau ukuran
permukaantersebut(Gb. 15.17).

15.4.2 Penunjukan konfigurasi permukaan yang sama untuk beberapapermukaan

Jika konfigurasi yang sama diperlukan untuk semua permukaan benba,


perinciannyaadalah dengan:
- catatan dekat gambar (Gb. 15.18),dekat kepalagambar atau dalam ruang yang

n, / Seluruhnva

Gb. 15.t8 Penunjukan permukaan


konfigurasi untukseluruhpermukaan
dengancststan,
190 Konfgr.rrasi
15. CaraMenyatakan DalamGambar
Permukaan

diperuntukkan catatan-catatanumum ;
- menulislambangnyadi belakangnomor benda(Gb. 15.19)'
Jika diperlukan konfigurasi permukaan yang sama untuk sebagianbesar
permukaan dari benda, perinciannyasama dengan di atas, dengan tambahan
sebagaiberikut:
__ tulisan"kecualiditentukanlain" (Gb. 15.20);
- atau sebunhlambang dasar (dalam kurung) tanpa suatu tanda apapun (Gb.
1 5 . 2 1I )
atau lambangatau lambang-lambang (dalamkurung) dari konfigurasipermukaan
khusus(Gb. 15.22).
Lambangatau lamtiang-lambang untuk konfigurasipermukaan,yang merupa-
kan pengecualiandari lambangumurn ditunjukkan pada pernrukaan-perrnukaan
yang bersangkutan.
Untuk menghindaripengulanganspesifikasiyang ruihit beberapakali, atau
bila mana ruangnya terbatas, sebuah keteranganyang disederhanakanboleh
dipergunakan,dengan catatan bahwa pengertiannyadijelaskan pada gambar,
dekat kepalagambari.tau dalarnruang untuk catatan-catatan umum (Gb. 15.23).
Jika konfigurasi permukaan yang sama diperlukan untuk sejumlah besar
permukaanbenda,salahsatu larnbangdari Gb. 15.4,15.5atau 15.6dapat diper-
gunakan pada permukaan-pennukaan yang sesuaidan pengertiannyadiberikan
dalam gambar,sepertimisalnyaGb.15.24.
Tabel ringkasandari penunjukan konfigurasi permukaan terdapat pada Tabel
15.8.

1{
n----l
ITt
lttl
Ii I T
L]--F
Gb. 15.19 Penunjukan konfigurasi untuk seluruh permukaan setelahnomor bagirn.

v S e l u r u h n y ak c c u a l i
ditentukanlain

Gb. 15,20 Penunjukankonfigurasi permukaan utama dengancrtatrn.


15.4 PernyataanPadaGambar t9l

2v (/)

Gb. 15.21 Penunjukankonfigurasiutamadenganlambangdasor.

2v(vv)

Gb. 15.22 Penunjukan konfigurasi permukaan utama dengan lambang khusus.

Gb. 15.23 Penyederhanaanketerangan.

// /
VV
/

(s)
3.2/

v:v /

o)
t'> /
,r\/
VV
(c)
\) /
,^/

Gb. 15.24 Keteranganyang disederhanakan.


192 15. Cara MenyatakanKonfigurasi PermukaanDalam Gambar

Tsbel 15.E Tabel ringfrsen.


l. l-ambangtanpatulisan

Lambang Pengertian
l.ambang dasar.Hanya dapat dipergunakanbila mana dijelaskan
l.l dengancatatan.

t.2 Permukaanyang di mesintanpa keteranganatau detil lain.


{
Permukaanyang permukaannyatidak diperkenankandibuang bahan-
nya. Lambangini dapat dipergunakanpada gambar mengenaipre
sesproduksi, yang menjclaskanbahwa sebuahpermukaanharus te-
1.3 tap dalam keadaanakibat hasil prosespembuatansebelumnya,mes-
{
kipun keadaanini diperolehdari hasil pembuanganbahan maupun
cara larn.

2. Lambang-lambangdenganpenunjukanpersyaratanutama dari k,;hasaranR,


Lambang
f.og""tiuo

3,2/ N8,/ 3.2/ N8/ t,2/ N8/ Sebuahpermukaandengannilai ke-


2.1 kasaranpermukaanmaksimumR, da-
V","uV V"*"V V",uuV ri 3,2lm.
6.3 N9 6.3 N9 6,3 N9 Sebuahpermukaandengannilai ke-
1.6/ N 7/ r.6 / N't/ kasaranpermukaanmaksimumR" da-
V u,"uV V^r^"V
V"o"9 ri 6,3pm dan minimumdari 1,6pm.

3. Lambang-lambangdenganpenunjukantambahan
(Dapat dipcrgunakanssndiri,dlm. gabunganatau digabungdgn. lambangdr. 2 di atas)

Lambang Pengertian

3.1 Cara produksi:difres,

3.2 Panjang contoh: 2,5 mm.

3.3 Arah bekas pengerjaan: tegak lurus pada bidang proyeksi dari
{, pandangan.

t.4 Kelonggaranpemcsinan:2 mm.


,{
Penunjukan ldalam kurung) dari persyaratan kekasaran yang lain
3.5 dari pada yang dipakai untuk R., umpamanya R, = 0,4 1rm

4. Lambang-lambang yangdisederhanakan

l:mbang Pengertian

4.1 Sebuah catatan yang menyatakan pengertian lambang

4.2
vv Sebuahcatatan yang menyatakanpengertianlambang-lambang

Catatan'. Nilai-nilai konfigurasipermukaan,caraproduksi,panjangcontoh,arah bekaspengerJaan


dan kelonggaranpemesinanyang dikutip adalahsebagaicontoh-contohsaja
BAB 16. PENANGANAN GAMBAR

16.l Jenis-ienisgambar
Ada beberapajenis gambar sehubungandengan lembaran kertas gambar
dan benda-benda.
Sistimgambarsatu-satuadalahjenis di manasatubendadigambarpadasatu
lembar kertas gambar.Sistim gambarkelompok adalahjenis di mana beberapa
benda digambar pada satu lembar kertas gambar. Gambar berlembarbanyak
adalahjenis di qranasebuahbendadigambarpadabeber4palembarkertasgambar.
Sistim gambar satu-satuadalah sederhanatidak saja untuk merencanakan
proses kerja, cara produksi, pembukuan dsb., tetapi juga untuk penanganan
iembarangambar.Jenisgambarini banyak dipergunakanuntuk gambarmesin.
Sistim gambar kelompok mudah untuk menunjukkembali pada hubungandari
bagian-bagianrnesin,bila bentuknya sederhana,dan tidak terdiri atas banyak
unsur. Lembaran gambar banyak dipergunakan dalam hal bentuk bagian
mesin cukup rumit, dan tidak mungkin digambar dalam selembar.Misalnya
pandanganutama dan pandangansampingdigambar dalam lembarangambar
padabidangpermesinan.
lerpisah.Hal ini jarang sekalidipergunakan

16.2 Suzunan Pada kertas gambu

Susunanpada kertas gambar harus memenuhicara reproduksi tradisional


dan penanganangambar teknik yang lebih baru, seperti film mikro, melipat
secaramekanis,dsb.
Isi susunangambardalamkertasgambaradalah:
1. Posisidan ukurankepalagambar.
2. Batasdan rangka.
3. Tanda tengahkertasgambar.
4. Tandaorientasi.
5. Skalareferensimetrik. :
6. Sistimreferensikisikisi.
7. Tandapemotongan.
8. Dan lain-lain.

16,2,1 Posisi dan ukuran kepalagambar

1. Kepala gambar
tcepatagambarharus dibubuhkanpada lembarankertas gambaruntuk me'
nunjukkan hal-hal berikut, yang diperlukan untuk penanganangambar' atau
secaraumum menunjukkanisi gambar:
16. FenangananGambar

Nomor gambar
Judul gambar
Nama perusahaan
Tandatanganpetugas yangbertanggung.jawab
Keterangam-keterangan gambar
Cara proyeksi
dsb.
2. Posisikepalagambar
KepalagambarharusterletaksepertipadaTabel16.1.Kepalagambarharus
terletakdalam kertasgambarbagiansudut kanan bawah,untuk lembarkertas
gambardenganposisihorizontal, jenisx (Gb. l6.l(a)),atauposisivertikal,jenis
Y (hanya84) (cb. l6.l(b)).
Walaupundemikian,untukrnenghemat kertasgambaryangkepalagambarnya
dicetak,diperbolehkan menggunakankertasgambarjenisX dalamposisivertikal,
dan kertasgambar jenisY dalamposisihorizontal(Gb. 16.2).

Tebel 16.l Posisinornal drri kertesgrmbrr.

Pcnunjukan Posisi sisi Posisi kepala Jenis kertas


horizontal gambar gambar

AO*A3 Sisipanjang Sudutkanan JenisX


bawah
A4 Sisi pendek Jenis Y

r-
il ll
lt _lt
v1v4
(e) Lcmbaren ienis X (b) l-embrran jenis Y
horimntrl vertikel (hanya A4)
Gb. 16.l Letak normal dari kertas gambar.

(o) Lenbann lnis O) I-cnbrrrn jenis


X vertihel Y horizontal Gb" 16.2 [.etak khusus dari kertas gambar.
1 6 . 2 S u s u n a nP a d a K e r t a s G a m b a r r9J

Dalam hal ini kepala gambar harus terletak di bagian kanan atas kertas
g a m b a r c. l a nh a r u sd a p a td i b i r c ad a r i s c b c l i r h k a n a nk e r t a sg a m b a r '
3 . L jk u r a r tk c p a l ag a n t b a r
K c p a l rgr u n t l - l tnr t L ' n t p u n ) 'pal tn j a n gm a k s i r n u ml U 0 m m . T i n g g r n y l' a
ergantung
rllri kebutLrhan.
L i n t u km c m u d a h k a nn. o n l o rg a m b a rb o l e hd r u l a n gp a d at e m p a tl a i n .

16.2.2 l]atasandan bingkai

l. B a t a sb e b a s
Batas bebasyarrgdikelilrngrtrleh tepr kertas gambar yang sudah dipotong
c l a nr a n g k ay a n gm e m b a t a sr iu a n gg a m b a rh a r u sd i s e d i a k a un n t u k s e m u au k u r a n
kertasgambar.
Batas-batas tersebutsekurang-kurangnya harus mempunyailebar 20 mm un-
tuk u k u r a n k e r t a sA 0 d a n A l , d a n l 0 m m u n t u k u k u r a nk e r t a sA 2 , 4 3 d a n 4 4
(Gb. 16,3).
2 . P i n g g i r a na r s i p
I']inggiranarsip untuk pembuatanlubang-lubang,harus disediakanuntuk
k e p e r l u a np e n y i n t p a n a n .
Lebar minimum dari pinggirantersebutadalah 20 mm, dan harus terletak
j a u h s c b e l a hk i r i d a r i k e p a l ag a m b a r .
3. Rangka
(iaris y,angmembatasiruanggambarharusdibuatdengangarisgambarsetebal
m i n i m u m0 , 5 m m .

I - C D a rm l n t m u t n
rl0 mm .{0 danAl)
tl0 mm Al. Al dan .A.4r
R uang
ganrbar
Rr ngk.i

Bata:

I r
I rnr

Gb. 16.3 Bstes.

16.2.3 Tanda tengah

l-iap lcmbar kertasgambar paling sedikit harusmemiliki empat buah tanda


tengah, untuk memudahkankedudukangambar bila akan direproduksiatau
d i b u a tf i l n rm i k r o n y a( G b . 1 6 . 4 ) .
LJntukukurankertasgambarbesaryangtidak mungkindibuat film mikronya
dalarnsaturangka,dibutuhkantandatengahtambahanpadasisi-sisipanjangnya,
di tengah-tengah tiap bagianyang akan dibuat film mikronya.Untuk memudah-
kan pcnyusunankembalidari bagran-bagran inr, nomor bagian-bagiantersebut
harus dipilih supayaada overlap yang cukup. Nomor gambar harus terdapat
p a d at r a p b a g i a n .
t96 16. FenangananGambar

Gb. 16.4 Tendr tengeh.

16.2.4 Tanda-tandaorientasi

Dua buah tanda orientasiharus terdapatpada kertasgambaruntuk menen-


tukan letak gambarpadapapangambaratau untuk menentukanarahpenglihatan
gambar.
Tanda tersebutberbentuksebuahpanah (Gb. 16.5),dan ditempatkanpada
sisi panjangsebuahdan sebuahlagi pada sisi pendek,yang berhimpit dengan
tanda-tandatengah,dan menunjukke arahjuru gambar(Gb. 16.6).

Gb. 16.5 Trnda orientasi.

(r) JenisX (b) JenisX (c) Jenis Y (d) Jenis Y

Gb. 16.6 Letak kertas gambar dan tanda-tandaorientasinya.

16.2.5 Skala referensirneffik

Dianjurkan untuk membuatskalareferensimetrik tanpa angka,pada semua


kertas gambar, denganpanjang minimum 100mm yang dibagi dalam bagian-
bagian l0 mm, untuk memudahkanpengecilanatau pembesarangambar, atau
untuk penangananreproduksigambar.
Skalareferensimetrik harusdiletakkansimetristerhadaptanda tengah,dekat
pada rangka dan panjanggaris 5 mm, dengantebal garis 0,5mm (Gb. 16.7).
skala referensimetrik harusdiulangpadatiap bagiangambaryangdiperlukan
untuk film 6ifu'e dalamlebih dari satubagian.
iir.2 Susunan Parla Kertas Gambar 197

Gb. i6.7 ltefcrensi skals metrik.

16"2,6 Sistim referensikisi

rrlrtuksemuaukuran kertas gambar,supaya


Sistim refefenslki,;i diarrilrrL.irr
dengan mudah dapat rlfliempatkarrgambar detil, tambahan,perubahandsb.
Jumlah peiiriragiat]hrtrus gexlap,darl ditentukan menurut gambarnya'Di-
anjurkal bahrr,apan1.l,lEscgi cnr;rat\.urg merxibentukkisi-kisi tidak kurang dari
25 nrrn dan ticlaiilcbri;dart 75 mm. Icbai gans kotak-kotakini adalah0,5 mm.
Kotak-kotaktr:rsebutcliberitatrda,denganhuruf besarpada satu sisi,dan angka
pada sisi 1,anglalrr, slsr yang bt:rha"iapan dilre,ritarida yang sama (Gb. 16.8).
Huruf dal.,aii;ka hapLr-. .lalani batas,dekat pada rangka pada jarak
cJtl,:tt,kkan
minimum 5 mrri ciari tepi lierrssyarr.lttelah dipotong. Bila jumlah tanda huruf
melebihijunrlan atrjarl,dap.it dipergunakanabjad ganda,misalnyaAA, BB, CC
dsb.

'lande
Gb. 16.9 Pemotongan.

t*lertrrusi
Gb.16.8 $istel,r kisi

16,2,7 Tanda-tanda[,{-'l}t(}totrgan

Tancla-t:Lndaperrotcngan dair;it disediakanpada keempat ujung kertas


gambar,untuk mernudahkanpemototlgiin.Tanda-tandaini bentuknyasegitiga
siku-siku,denganpanjangsrsisiku l0 mnr (Cb. 16.9).
Padakertasganrbaryang dicetal''hal-iralberikut harusada:
- Kepala gambar
- Rangka untuk merntratasiruang gambar
- Tanda-tandatengah
Hal-hal berikut adalahPilihan:
- Tanda-tandaorientasi
- Skala referensimetrik
198 16. Penangailan Gambar

ii

z
c
T

I
F

o
c
c

3
E
a
o0
I

EL

ru
.,ra
x
!a
qJ
tr
gl
a!
g
I
!

t
E
a
a3
o
t
q)
.ia

6
d
16.2 SusunanPadaKertasGambar 199

- Sistim referensikisi
- Tanda-tanda pemotongan
Sebuahcontoh kertasgambar dengansusunanyang ditentukantampak pada
Gb. 16.10.

16,2.8 Macam-macam

l. Kertas gambar asli


(a) Persyaratankertas gambar asli
Kertas gantbar harus tembus cahaya atau buram, tetapi mukanya harus
kasar.
Pencetakandapat dilakukan pada rnuka gambar atau (dengankertas tembus
cahaya) pada kebalikannya.
(b) Ukuran kertas gambar
Pada Bab 3.1.1telah diurajkan tentangukuran kertasgambar.Ukuran kertas
gambar dipilih dari seri utama ISO-A, yang ditentukandalam ISO 216, sebagai
pilihan pertama.
Bila ditentukan kertas gambar yang lebih panjang,dapat dipilih dari ukuran
khusus yang diperpanjang(pilihan kedua), yang diturunkan dari seri ISO-A.
Ukuran-ukuran ini diperoleh dengan memperpanjangsisi pendek dari ukuran
seri ISO-A dengan panjang hasil kelipatan dari sisi pendek dari ukuran dasar
yang dipilih. Ukuran-ukuranini dapat dilihat pada Tabel 16.2.

Tabel 16.2 Ukuran-ukurankertasgambaryang diperpanjang


secarakhusus(pilihan kedua).

Penunjukan Ukurandalam(mm)

A3x3 420 x 891


A3x4 420 x 1189
A4x3 297 x 630
A4x4 297 x 841

Tabel 16.3 Ukuran-ukurankertas gambaryang sangatdiper-


panjang(pilihanketiga).

Ukuran dalam(mm)

A0x2 l) ll89 x 1682


A0x3 ll89 x 2523 2)
Alx4 8 4 1x 1783
Al x.1 841 x 2378 2\
A2x3 594 x 1261
A2x4 594 x 1682
A2x5 594 x 2102
,{3x5 420 x 1486
Alx6 420 x 1783
A3x7 420 x 2080
A4x5 297 x L05l
A4x6 297 x 1261
44x7 29'l x 1471
A4x8 297 x 1682
A4x9 297 x 1892

Ukuran ini samadengan2A0 dari ISO seriA


praktisukuran-ukuranini tidak dianjurkan
Karenaalasan-alasan
pemakaiannya
Gambar
16. Penanganan

z
t
I

F
!

6 l"o v

tl

bl
€t

,j{

.''\
p \IH
l*
6

Q
,9t
o
\ (\o)
\o
\ ii
e)N(9C

o
a

il\
\

t --\ 6) ad\ (
v\Ol
\a I\ s
\

\ \ sl l
qJ R \ \l cr

A.
s
a
16.3 Skala 201

Bila diperlukan ukuran yang sangat besar, atau yang sangat panjang, harus
dipilih salalisatu dari ukuran yang sangatdiperpanjang(pilihan ketiga).Ukuran-
ukuran ini diperolehdenganmemperpanjangsisi pendekdari ukuran seri ISO-A
denganpanjang hasil kelipatan dari ukuran sisi pendek dari ukuran dasar yang
dipilih.
Ukuran-ukuranini diperlihatkanpada Tabel 16.3.
Toleransi ukuran dari ukuran kertas gambar ditentukan dalam ISO 216.
2. Melipat cetakan-cetakan gambar
Ukuran cetakangambaryang sudahdilipat harus samadenganukuran kertas
gambar ,{4. Ietapi, lika harus disediakanpinggiran arsip, umpamanyadengan
pita perekat,Iebartaniirahanini trdak bolehlebihdari 20 mm.
Dalam segalakeadaan,bagian kepalagambar selaluharusdapat dibaca pada
bagian depan dari lipatan gambar.
Gambar asli tidak boleh dilipat, tetapi boleh digulung dengandiametertidak
kurang dari 40 mm.
3. Posisidarrukuran daftar komponen
Sebuahdr itar komponen yang berisi, nama komponen, nomor komponen,
bahan dan junrlah tiap komponen, normalisasi,dsb. harus disediakandalam
gambar.Daitar ini terletakdalam ruang gambar,langsungdi ataskepalagambar,
atau kadang-kadangdi sebelahkanan atas. Ukuran daftar komponentergantung
dari ukuran kepala gambar,
Bila daftar komponenini terletakdi sudutkanan bawahdi ataskepalagambar,
pengisiannyaharus dimulai dari bawah.
Sebuahcontoh daftar komponenterdapatpada Gb. 16.11.

16.3 Skala

ISO DIS 5457 menentukan penggunaankertas gambar dari seri A, yaitu


A0-A4.
Sebuah mesin atau komponennya mempunyai ukuran yang berbeda-beda.
Ada yang kecil dan ada yang besar.Oleh karenaitu seringkalitidak memungkin-
kan menggambarsebuahbendadalam kertasgambardari ukuran tertentu,dalam
ukuran sebenarnya,Untuk ini ukuran gambar harus diperkecil,jika bendanya
besardan harus diperbesarjika bendanyaterlalu kecil.
Pengecilanatau pembesarangambar dilakukan denganskala tertentu. Skala
adalah perbandinganukuran linear pada gambar terhadap ukuran linear dari
unsuryang samadari benda.
Ada tiga macam skala gambar, yaitu ukuran penuh, skala pembesarandan
skala pengecilan.
Skala pada cetakandapat berbedadenganskala gambaraslinya.

16.3.1 Jenis skala

l. Skalapembesaran
Skala pembesarandipergunakanjika gambarnyadibuat lebih besardaripada
benda sebenarnya.Urnpamanyajika bendanyakecil dan rumit sepertimisalnya
202 16. Penanganan
Gambar

bagian dari sebuaharloji, skala pembesaranharus dipergunakandi sini.


2. Skala penuh
Skala penuh dipergunakanbilamana gambarnyadibuat sama besar dengan
benda sebenarnya.Skala ini dianjurkan untuk sedapatmungkin dipergunakan,
agar supayadapat membayangkanbendayang sebenarnya, atau untuk memudah-
kan pemeriksaan.
3. Skalapengecilan
Skala pengecilandipergunakanbilamana gambarnyadibuat lebih kecil dari
benda sebenarnya.

16.3.2 Penunjukanskala

l. Penunjukanskala
Skala diperinci sebagaiberikut:
x: I Skala pembesaran
l: I Skalapenuh
l: x Skala pengecilan
Skala-skala yang dianjurkan untuk gambar teknik diuraikan dalam Tabel
t6.4.
2. Penulisanskala
Penunjukan lengkap dari skala gambar terdiri dari perkataan "SKALA"
diikuti oleh perbandinganukurannya sepertiyang telah diuraikan di atas. Bila
tidak ada keraguan,maka perkataan"SKALA" dapat dihilangkan.
Skala gambar harus dinyatakan dalam kepala gambar. Bila terdapat lebih
dari satuskalagambar,hanyaskalautamayangdinyatakandalam kepalagambar.
Skala gambaryang lain ditempatkandi sebelahnomor komponen bersangkutan,
atau di sebelahhuruf referensidari sambardetil.

Tabel 16.4 Skala gambar yang dianjurkan.

Golongan Skala yang dianjurkan

Skala pembesaran 50:l 20:l l0 : I


5:l 2:l

Ukuran penuh l:l

Skala pengecilan ) 5r 0
20 50 I 00
200 500 I 000
2000 5000 r 0000

f63.3 Pemilihanskala

Skala gambar yang dipilih tergantung dari besar kecilnya benda yang akan
digambar,dan tujuan gambar.Dalam segalahal, skala yang dipilih harus cukup
besar agar supaya dapat memberikan keterangan yang lengkap dan jelas dari
benda yang digambar.
Sebaliknyaskala gambar dan ukuran benda akan menentukanukuran gambar.
16 "l Pcitg;r., ;rsarr(iambar 203

Gambar detrl yanp terialu kecii untuk diberi ukuran lengkap pada gambar
utamanya,harus clrgami-ial'tlr garnbarutarnadalarngambardetil tersen-
sarnprirrg
diri, dan digarnbarLlen"qan skalapembesaran.
Sebagaiinforrnasrtliarrlurkauuntuk uleinlluatgarnbarskalapenuhdari benda
kecil, dalam hal ini garnbar skala penuh dapat disederhanakandengan hanya
m e n g g a m b a r k al xl rg i i n : i v csi a j d .

16.4 Pengawnsrn g&rfiber'

Gambar rn.l'r,rpakan dasar produksi dan diperlukan untuk kegiatan-kegiatan


dari seluruh bagian suetu perusahaa,r.Eeberapabagian memerlukannyajuga,
sepertimrsaln.a rlagrkrifrengcntLr,;, ligaiij bagian perencanaan,bagian teknik,
produlcsidait prtr,,rtalar'.
Oleh karerraitL, rtrc,cJrltiriuksi ;,irrrrL.ir,
t'lrr,.atatangambar,distribusicetakan
dan penghanclriatlgarlru<ir lirriritiro'us tiiawltsidengaitcermat.Pengawasan yang
kurang cerrnat,1.rJ ai"l:,;:nyebat.,klir itirilibarhilang, kerusakan ga.mbar, peningka-
tan waklu penangdnan,,.:g.ll:ti, (la;i gdrgbLrari prodtiksi oleh akibat kelalaian.
Dahulu ga,rrbar-gaurbai asli h;ilrya disimiran dalarn arsip ruang gambar,
tetirpi sckarsrr,,d,truratmihrr, fillli nl.rndiawasiuntuk meningkatkankeamanan
terhadal-rticrrc;1,,,, .iiilr lr{ritcuriall,
ltel'r1;trrg,arl dari meningkatkankemampuan
penyinrJrar,.iil
rl,,ir *.1::r
r .ir'r;irE.a{rtbiir', ,, rncnrudahkan rnenemukan kembali.

16.4"1 Peltgav'asatr
uarrlhar'

tiitd cara gambar seperti misalnya


Pengawasarrganrrrai. yarrs,rli'lf,irri.r1^.tr5r
gambar asli, l:eJ,r,rriLlK\1,
l)ericatalal],rltstrtbttsi,perubahanteknik, penemuan
kembalidan kerusak;rl,dewasairri iirelnpunyai pengaruh yanglebihbanyakpada
kegratanteknik dan piotlLrirsidaripirda sebelurnnya, denganmeningkatnya jumlah
gambar.
rqrdrno"i.trr
Kegiatanbagrar,r'q:nLiirna kcgiatanbidangteknik, kegiatansetengah
LrrdrrrgLisaha.Kegiatanbidangteknik dan setengahteknik
teknik dan ke6riat,ln
merupakankegiatun Llramiitiari bagian rencana,dan mereka terlibat dalarn
membuatperincllrir,!.rnrbarlata letak,gambariletil, garnbarsusunan,pemerik-
dsb. Kegiatanbidancusahaadalahkegiatanyang,secaratidak
saan,standarisasi.
langsungberhulrungarr rlcrrganpcrenc'allaan, dan terdiridari urusankepegawaian,
dokumentasi,pemeril"saan bahan<lsb"
Kegratan-kcgiatarrini harusdiprsahkarr secarajelas,dan disederhanakan agar
supayadapat menglrilsilkan "gamirai: 1'angbaik" tanpa kesulitan.
(1) Hal-hal utanlaelaiilmrilenanganr garnbar
(a) Hal'hal utarna
l) Ukuran ganrt.rar': Statldarisasr Likuraukertasgambar,susunangambar,ke-
pala gambar,daftar kornponendsb"qlih Bab 16.2)"
2) Nomor gambar' rnenentukanlrc,rnorgambaratau lambanguntuk tujuan iden-
tifikasi,penggolongan. pengawetan, peny'impanan dan penggunaan.
3) Jenisgaurbar.Penggolongan gantbar,jenis,penggunaan.
(b) Masalahpengawasar.r
16. PenangananGambar

l) Pengawetangambar asli: Penetapansistim penerimaan'pencatatan'penga-


wetan dan arsiP.
2) Reproduksigambar: Penentuansistim pengawasan untuk reproduksi.Repro-
duksi denganmikro film atau gambartransparan.
3) Distribusi: Penetapansistim distribusidan sistim pengembaliannya.
4) Perubahanteknik: Penetapansistim untuk perubahanteknik atau perbaikan
gambar.
(2) Nomor gambar
Memberi nornor pada gambaradalahdasardari pengawasangambar.
a) Kepentingannomor gambar
Pada gambar terdapat gambar bagian-bagianyang sederhana,maupun
gambar-gambarsusunanyang rumit. Judul gambar dapat menunjukkanmacam
benda atau komponen yang digambar, tetapi kurang tepat untuk pengawasan
gambar.Karena itu nomor gambarharusdipakai sebagaidasaruntuk pengawasan
gambar. Sistim pemberiannomor gambar mempunyai pengaruhkepada kegiatan-
kegiatanbagianbersangkutan.Nomor gambardapatjuga dipakai sebagainomor
komponen.
b) Memberi kode nomor gambar
Dalam memberi kode nomor garnbar dua persyaratandi bawah ini harus di-
penuhi:
l. Fungsi pengenalan(identifikasi)
2. Fungsipenggolongan(klasifikasi)
Untuk memenuhi salah satu persyaratandi atas dan untuk memudahkan
pengawasangambar, harus dipilih sistim pemberian nomor, seperti misalnya
lambang,jumlah angka dsb. Sebagaisistim pemberiannomor dapat dipakai dua
sistim yang khas dan kombinasidari kedua sistim ini.
(i) Sistim universil
Sistim ini hanya dipergunakanuntuk memenuhi fungsi pengenalan(identi-
fikasi). Pada sistim ini gambar-gambardiberi kode dengan nomor urut dalam
urutan pencatatan,dan tidak tergantungdari ukuran kertas gambar,judul dan
proyek.
Keuntungarr-keuntungan sistim ini adalah:
l) Tidak terdapatbanyak nomor yang hilang dan sistim ini dapat dipergunakan
untuk jangka waktu yang lama.
2) Sistim ini dapat memenuhiperubahankeadaan.
3) Jumlah angka relatif kecil.
4) Kode nomor gambar agak mudah dilaksanakan,dan dapat disesuaikanpada
pelbagaimaeamdan jenis produk.
Sistim ini sarigatcocok untuk perusahaanyang menghasilkanbermacam-
macam produledalam jumlah kecil. Pada umumnya dipakai nomor urut, tetapi
dalam prakteknya nomor kode atau lambang dapat ditambahkan untuk me-
nyatakan bagian pabrik atau departemen dan ukuran kertas gambar. Ukuran
kertas gambar dapat dinyatakan dengan huruf untuk menghindari terjadinya
kekeliruandengannomor urut. Berikut adalahsebuahcontoh:
16,4 PengawasanGambar 205

0001234

atau departemen
Ukuran kertasgambar
(ii) Sistim kode
Sistim ini dipakai tidak hanya untuk memenuhi'fungsi pengenalan,tetapi
juga untuk fungsi penggolongan,Umpamanya angka pertama menunjukkan
kode proyek, angka kedua jenisnya. angka ketiga komponen dan angka-angka
berikutnya bagiannya.Dengan demikian tiap angka mempunyaiartinya sendiri.
Sistim ini cocok untuk produksi masa dengan sedikit variasi. Poros engkol
rnotor bermesinuntuk mobil misalnya,nomor kodenya dapat diperinci dengan
O2l untuk semua mesin, dan nomor kode untuk divisi, jenis dan nomor
perubahanrencanadapat ditambahkansbb:
ll 021 01 04
l---Nomor perubahanrencana(Perubahanke empat)
-Kode jenis (mesin1500cc)
Kode fungsi (Prosesengkol)
Kode divisi (Perakitanmesin)
(iii) Sistim gabungan
Pada penggabungandua sistim tersebut,sepanih angka pertama dapat me-
nentukan sistim kode dan separuhberikutnya dapat dipakai untuk menyatakan
komponen dengannonor urutnya sendiri.
2 21 0l 210
l-Nemor urut (Urutancatatangambar)
T I l-
I I l-Golongan akhir (jenis)
I I Golongantengah(fungsi)
l-Golongan depan(divisi)
(iv) Nomor komponen untuk komponen standar
Untuk komponen standardipergunakanpenunjukanrnenurutstandarsebagai
nomor komponen daripada nomor gambar normal, sepertiyang telah diuraikan
di atas. Bentuk, ukuran, bahan, penyelesaian,perlakuan permukaandsb. agar
padapenunjukan.
disertakan
strb:
Misalnyasebuahbautdinyatakanolehpenunjukan
Bl 08 30 BautsegienamM8x30
I l-Panjang baut (jarak dari bawahkepalabaut hingga
ujungbaut) 30 mm.
-Penuniukan ulir baut M 8 (ulir metrik kasar,dia-
meter luar 8 mm)
Baut segienam
Kebanyakan komponen standar tidak digambar, tetapi dicatat pada daftar
bagian.
(3) Penanganangambar asli
Gambar asli digambar dan diperiksa dalam bagian gambar dan diteruskan
ke bagian pengawasangambar. Bagian ini bertanggungjawab atas pencatatan,
16. PenangananGambar

penggolongan,pengawetan,pemLragian,perubahan dan reproduksi gambar.


(a) Pencatatangambar.
Semuagambar asli harus dicatat dalam catatan gambar atau kartu gambar.
Dalam catatan gambar harus dicatat nomor gambar, judul gambar, tanggal
perubahanatau revisi, ukuran gambar, irrventarisasitanggal pemusnahandan
tanda tangan.Gb. 16"12adalah sebuahcontoh catatangambar.
(b) Pengawetangambar asli.
Lemari arsip dipergunakan untuk menyimpan ganrbar-gambarasli. Cara
penyimpanandilaksanakanmenurut proyek atau ukuran kertas gambar. Cara
pertama gambar suatu proyek disirnpansesuairirutan nomor gambar. Menurut
cara kedua gambar-gambardengan ukuran yang sama disimpan dalam lemari.
Cara menyimpannyabisa vertikal,horizontaldan berputar.Gb. 15.13mem-
perlihatkansebuahlemari arsip vertikal dan horizontal.
(c) Pengeluarandan inventarisgamtrar
Gambar asli tidak dikeluarkan, kecuali untuk keperluan reproduksi atau
perubahanganrbar.Pengeluarandiawasioleh petugasdalam bagian pengawasan
gambar. Pengcl'uaran
harus dicatat pada catatan pengeluarandan sebuahkartu
pengeluaranharus dlletakkan pada tempat penyimpan gambar asli tersebut,
untuk menlelaskanbahwa gambarnyasedangdikeluarkan.
Dalam suatujangka waktu tertentugambarasli diperbaiki dan diinventarisir.
Dalam inventarisharusdiperiksahal-hal berikut:
l) Penemuankembali garnbaryang telah dikeluarkan.
2) Pencocokandengancatatangambar.

'I
Nomor
J u m l a hG a r n b a r
anggal I'anggal Uk uran lnventari
Tanggal Tanda
Gambar R e g r srta s i Dirobuh Kcrtas Dimasukkan Tanggal

Gb. 16.12 Tabel catatan gambar.

(a) Arsip vertikal (b) Arsip horizontal

G b . l6.l-1 Lemari arsip.


16.4 Pengawasan Gambar 2O7

judul'
3) Pemeriksaancatatangambar,nomor, revisi,tanggalrevisi,proyek dan
Oleh pencocokandan pemeriksaangambar asli yang hilang dan rusak dapat
ditemukan dan dapat dibuat gambar asli baru' Gambar asli yang sering diper-
gunakan,hal demikian dianggapbaik sekali.
Gb. 16.14dan Gb. 16.15masing-masing memperlihatkansebuahkartu pe-
ngeluarandan kartu inventaris'
(4) Penanganancetakan
Copy atau cetakandibuat dari gambar asli, dan hal-hal berikut disyaratkan
untuk reproduksi:
l) Copy harusjelas.
2) Reproduksiharus cePat.
3) Reproduksiharus murah.
4) Kernungkinan rusak, pengotoran atau terlipat dari gambar asli kecil.
5) Copy tidak boleh cepat hilang warnanya'

Proyck U k u r a nk e r t a s N o m o r g a m b a r

N"r"" Tanggaldikeluarkan Tanggaldikembalikrn Tanggaldisetujui

Alasan dikeluarkan

Gb. 16.14 Contoh kartu pengeluaran.

Ukuran kertas

Tanggal Tanggal
Dikeluarkan Dikenrbalikan

Gb. 16.15 Contoh kartu inventaris'


16. Penanganan
Gambar

6) Mudah untuk diawetkan dan pengiriman.


Untuk penanganancetakan hal-hal berikut harus diperhatikan:
l) Suplaicetakanyang paling baru.
2) Tidak ada kemungkinanhilang dari gambar yang dibagikan atau dikeluarkan.
3) Penegasantempat dan tanggal pengeluaran.
4) Penemuankembali dan pengrusakanyang dapat dipercaya.
(a) Pengawetancetakan
Cetakan boleh dilipat, agar dapat diikat menjadi sebuahberkas, dapat disim-
pan dalam lemari arsip dalam urutan nomor gambar.
(b) Distribusi dan pengeluarancetakan
Cetakan dibagikan kepada bagian-bagian yang bersangkutan. seperti mi-
salnyarisetdan pengembangan, produksi,penjualandsb.Cetakandapatdibagikan
atau dikeluarkan. Pembagiancetakan berarti bagian pengawasangambar mem-
bagikan cetakan pada bagian yang bersangkutan men'urut aturan-aturan yang
ada. Sedangkanpengeluaranhanya dilakukan bila ada permintaan dari yang
bersangkutan.
Cetakan baru dibagikan atau dikeluarkan setelahdicatat pada kartu dis-
tribusi atau kartu pengeluaran,agar supayajelas bagianmana yang memerlukan
cetakan. Tindakan pencegahanberikut harus diambil untuk pembagian atau
pengeluaran.
l) Kartu distribusiatau pengeluaranharustahan lama, dan dapat dipergunakan
berulangkali. Sebuahkartu pinjam sepertipada Gb. 16.16harusada pada bagian

Kartu pinjam cetakan

Tanggal

Proyek

Nomor gambar

Judulgambar

Bagran

Tandatangan

Gb. t6.16 Kartu pinjam cetakan.


16.4 Fengawasan
Gambar 209
pengawasangambar.
2) Bila telah diadakan perubahandan perbaikan,gambar yang telah diperbaiki
atau dirubah harus segeradikirim kepada orang yang menerima gambar sebe-
lumnya. Gambar lan:a harus diberi tanda "Dimusnahkan".
3) Bila cetakanyang direvisidan yang lama dapat diperolehdua-duanya,maka
harus ditandai denganetiket berwarnaatau ditempelicatatan.
4) Cetakanyang telah dipergunakanharus dimusnahkansecaratotal.
Harus diingat bahwa pembetulandan pengrusakancetakan lama harus di-
cegah,agar bagian ini tidak dapat ditiru dan untuk menyimpanrahasia.

1,6,4.2 Pengawasangambar denganbantuanrnikro film

Tahun-tahunbeiakanganini pembuatanmikro film telah dipakai secaraluas


untuk pengawetandan penyimpanangambar.
(l) Tujuan penggunaan mikro film
Tujuan dari pembuatanmikro film adalah:
l) Penguranganruang penyimpanandan lemari arsip.
2) Pengamanangambar asli dan reproduksigambar asli cetakankedua.
3) Fengamananterhadapkerusakan.
sebagaitambahanpada penggunaanstatisdi atas,telah diperkenalkanpeng-
gunaandinamissecaraluas.
Sebagaipenggunaandinamis ditambahkan:
4) Penyimpanan,pengumpulankemiralidan pemeriksaandilakukan oleh mesin
otomatis.
5) Penguranganongkoscetak.
(2) Pengawetandan pembacaanmikro film
cara pengawetan nikro filrn ada macam-macam, tergantung dari tujuan
penggunaannya, jumlah gambar, seringnyadicetak, dan biaya cetak. Ada dua
bentuk mikro film yaitu bentuk rol, bentuk kartu dan bentuk kartu berlubang.
(a) Pengawetandalam rol
Pengawetan dalam rol dipakai bila miro film tidak seringdipakai dan disimpan
untuk jangka waktu yang lama.
Panjangfilm biasanya30,5mm, dan digulungpada rol yangdibuat dari plastik
atau logam, dengandiameter 100mm. Rol-rol ini disimpan dalam kotak-kotak
khusus(cartridge)(Gb. 16.17).Lebar film pada umumnya adalah l6 mm, 35 mm
atau 70 mm.
Keuntungandaripadabentuk pengawetanini ialah ruang simpan yang kecil,
denganbiaya yang kecil. Di lain pihak untuk memilih gambar yang diperlukan
kurang menguntungkan.Untuk rnenemukankembali diperlukan alat pembaca
rnikro film dan harus ditemukan nornor gambarnya. Bila harus ditambah atau
diperbaiki, sangatrumit, dan filmnya harus dipotong dan disambungkembali.
Gb. 16.18menunjukkancara memotret pada ror film. pada permulaandan
akhir film harusdiberi judulnya.
(b) Fengawetandenganpita film
Rol film yang panjangdipotong-potongdalam ukuran 25 sampai 30 cm dan
disimpandalamalbum film atau tempat film. (Gb. 16.19).Film yang paling sering
210 16. PenangananGambar

Ulr4*u*jr rl
'',riI.j..i,'l.l
\ @_w

Gb. 16.17 Mikrolilrn dan kotaknya (Cartridge).

Jtl.ltll ( iltltibal Jttclul

\" l1:r
N()('nr
r-*_l f---_l f-a' - 1 , N::8;l
l- ll ll ll TslPotret
{f;1,,i'iliiJ",L-r L-.-Ll_---4

Gb. 16.18 (--arafirefflotretgulungan filnt'

1b) TemPat Pita filrn Alburn pita film

G t . 1 6 " 1 9 P i t af i l m .

dipakai diawetkandemikian untuk mcrrghindaripencarianyang sulit.


Pada tiap pita film harus diberi nomor untuk memudahkanpenemuankem-
judul gambar dsb.
bali, penambuhunutu,, perbaikan, karena nomor gambar'
dapat dihubungkandengannornor pita lilm dengan mudah. Di lain pihak dengan
caia demikian film mudah hilang atau menjadi kotor oleh jari-jari tangan'
(c) Pengawetandengankartu berlubang
Sebuahmikro fi1m dipotong dari rol cJandiletakkan dalam kartu berlubang
2tr

r2r2'rrl
I

I 33lrl l
I I
| | { {rlI { { { 4 { 4 l { i t { . tI I i { { 4 i
I
5 5 5 5 r 55 5ts5555rr'''''"U'l
r r l r l rr
I
I t t t lrl I

untukmikrofihn.
Gb. 16.20 Kartu berlubang

(Gb. 16.20).Ukuran film biasanya35 >( 50 rnni, {.Jkr.rran kertas gambar,judul,


tanggal,nomor rol dsb dicatatdau oicctakpact ltartu.
Keuntungan-keuntungan kartrt bcriubangecialah :
l) Penemuankembali lebih cepat d:ur iniir.leh.
2) Mudah dicetak.
3) Penggantiansebuahkartil hali:nii pciulrtliliri r(.-luiiriaatau revisi gambar
lebih mudah.
4) Kartu duplihat clallat lcblir ri-iLrcllrlt
litilLtirLirrk',itt
ittformasi gambar antara
bengkel-bengkel.
:
Kerugian-kerugiannya',Uu1n1i,,i;ir
1) Kemungkinanhilang.
2) Lebih banyak tempat sirnpan,-lrripndarol atai.rpita,
Gb. 16,21memperlihatklilscbu:ihicrnelipi:n',,irlpanrn. Belakanganini kartu-

kariu berlubang.
Gb. 16.21 Fcn.i'impan:rn
212 1 6 . P e n a n g a n a nG a r n b a r

kartu disimpan dalam peti yang bersatudenganmesin.


(d) Membacadan reproduksimikro film.
Sebuahalat pembacamikro filrn dipergunakanuntuk membacafilm sebagai
alat reproduksi dengan skala pem-
referensi.Catatan mikro film dibuat clcn-ean
besaranatau pengecilansesuaikebututran.Dalam waktu singkat, sebuah alat
pembaca pencetak seringkali dipergunakan untlrk membaca atau mencetak.
Gb,16,22 adalah sebuahalat pembacamikro film"

Gb. 16"22 Alat haca mikro{ilm"


BAB 11. PENYEDERHANAANGAMBAR

Pada umumnya penyajian gambar harus menyatakanbentuk benda secara


tepat. Untuk menghematwaktu penggambardan pembaca,telah ditetapkan cara-
cara penyederhanaan gambar untuk beberapaelemenmesin.Cara inijuga diper-
gunakan untuk bagian benda atau elemenyang mengulang,yang telah dibahas
pada Bab 9.6, dan garnbarbagan(skema).Elemen-elemen gambartertentudiberi
keterangantujuan atau cara mempergunakan alat (tooling).

l7,l penyajianlubangsenter
Penyederhan&an

Lubang-lubangsenter adalah elemen-elernen vital rlntuk proses pemesinan


berputar, sepertimisalnya mesin bubut atau gerinda silindris, khususnyauntuk
poros atau benda"bendasejenis"
Ada tiga lrracamlubang senter,yang masing-masingharus ditentukan sesuai
fungsinya:
l) Lubang senterdiperlukan pada bagianyang telah selesai.
2) Lubang senterdapat diterima pada bagianyang telah selesai.
3) Lubang sentertidak boleh terdapatpada bagianyang telah selesai.
Dalam hai lubang senterharus ada, pada dasarnyabentuk dan ukurannya

[ - a m b a n gs c n t e r
harus tetap
b e r a d ap a d a
bagian.1adi.

ts025t082,5

Gb. 17.l Penyajian lubang senter yang disederhrnakrn.


214 17" Fcnyc.lrriiarnaanGambar

harus digambar,tetapi tidak perlu digambar secaratepat, karena lubang senter


ini' dibuat denganmata bor standar.
Keteranganpaling pentinguntuk lrrLranjj
senterralahlubangsenternyaharus
atau boleh beradapada bendalang tt-'lahscic-s;ti.
Tujuan !ubangsenteratau jenis
lubang senterjuga berguna.
Gb. l7.l memperlihatkanpeny'ajianyang disederhanakan dari sebuahlubang
senter,denganlambang dan caratantu;uan sesuaidengan ISO/R866, 2540 dan
2541.
Arti dari pada penunjukanadalah:
Lubang senterISO 2540JenisB ialah, d: 2,5 rnm, D : 8 mm.
Perancangbebasuntuk menentukantujuan. Bila mana tujuannyatid"k diper-
lukan, maka qaris penunjukdan catatannyadapat ditiadakan.

17,2 Penyederhanaen
garnbarulir dan bagian-bagianbqrulir

Sambunganulir sangatluas dipergunakandalam mesin-mesin,dan terdapat


bermacam-macam jerrisulir. Jika diambil sebuahbatangberulir,baut umpamanya,
dan kemucliandipoiong memanjang,maka akan terlihat penampangulirnya.Ter-
gantungdari jenis ulirnya, maka penampangulir tersebutdapat berbentuk segi
tiga, segi empat, trapesium,bulat dsb.nya. Penarnpang-penampang ini dapat
dililitkan melalui garis ulir di dalam :rtaudi luar suatusilinder.Dengandemikian
akan terbentuk sebuahulir dalam atau ulir luar. Untuk menggambarbentuk-
bentuk ulir tersebutdiperlukan waktu dan pekerjaanyang lama dan membo-
sankan,bila digarnbardalam proyeksrsebenarnya (Gb. 17.2).Sebagaigambar

i I;

y i;
2 c'6
{ ;;l
Sudut A
-. e s * r A
!
A!
t\ {
rl I r
ft.\l tl

]{l/IffiT
'
Ulir dalam

..NN
Puncak
Ulrr luar
I
Lllirdalam
I
[{{,t4{t
II
Ulir iuar
(a) !Jlir ssgi!ig&
w Ulir luar
(b) UIir segi empat

.W
[Jlir luar

Gb, l-/ .2 lsiiiah dan icnrsulir.


Berulir
GambarUlir Dan Bagian-Bagian
l"l.2 Penyederhanaan 215

kerja, gambar demikian tidak ada artinya. Oleh karena itu, ulir tidak digambar
menurut gambar proyeksi yang sebenarnya,tetapi digambar secarasederhana
dan diperlengkapidengan keterangan-keterangan, seperti lambang, yang me-
nyatakanjenis ulirnya, arah lilitannya, ke kiri atau ke kanan, ulir tunggal atau
ganda,jarak antara dsb.

17.2.1 Gambar ulir

Pada umurnnya ulir digambar secara sederhana,di mana diameter luar ulir
digambar dengan garis tebal dan diameter dalamnya dengan garis tipis atau
sebaliknya(Gb, 17.3).Cara-caramenggambarnyaadalahsbb.:
l) Diameter luar dari ulir luar dan diameter dalam dari ulir dalam digambar
dengangaris tebal.
2\ I)iameter dalam, disebutjuga diameter teras,dari ullr luar, dan diameter luar
dari ulir dalam digambar dengangaristipis'
3) Garis yang menunjukkan batas antara ulir lengkap dan tidak lengkap, ditarik
dengangaris tebal.
4) Menurut perjanjian garis yang menunjukkan akar dari ulir tidak lengkap
digambar dengangaris tipis, yang membuat sudut 30" dengansumbu baut.
5) Ujung lubang mata bor digambar dengan sudut puncak 120".
6) Garis-garis batas ulir, yaitu garis-garisyang menunjukkan batas dalam dan
luar dari ulir, digambar dengan garis gores,bila ulirnya tersembunyi.

Ulir luat Ulir dalam

rrf T--rt r_-l__l


,4,
({+} H
\ _- Y ) / u l J
fi::T-_l
I /
t@+
l- lli
f @+
I
aT,:wr
n*iTtl | ffi?r
I Y'l
S u s u n a nb a g i a n b e r u l t r

Gb. 17.3 Penyajianulir.


216 17, Penyederhanaan
Gambar

7) Bagianulir yangdipotong,diarsirsampaipadabatasluarnya(Gb. 17.3).


8) Pada gambarproyeksimelintarrg,akar ulir digambarsebagaibagiandari
lingkaran,biasanyatiga perempatlebih, dengangaristipis.
9) Dalamgambarsusunan diameterluar ulir digambardengangaristebal(ingat
bendapejaltidakboiehdipotongmemanjang), dandiameterdariulir dalamnya
digambardengangaristebalmulai dari batasulir baut,

17.2.2 Penunjukan
ulir

Beberapasifatulir harusdiperincipadaujunggarispenunjuk,yangberpangkal
padadiameterluar,sesuaisusunan di bawahini:
Contohpenunjukan ulir :
l. Ulir Metrik sesuaiISO
f"l.rif
50 ntm - diamelerluar

Ktsar 3mm
i t"-'-'------"'--'-' Kelas z
t;
i i I--------" LH Kiri (LH - left hand, pengertian
iii Intemuional)
iil
iii
l:t
M50 x3-2 LH
) U l i r I n c i sesuai ISO

ljkurur ulir \/n inc-t- diameter


luar

Jumlahkisar 28 tiap inci


Jenisu[r UNF-Unified National Fine

Kelas 3A
Arah lilitan Kin
Y4

Tabcl l7.l Lambangjenis-jenisulir dan penunjukannya


dalam gambar.
Standar
Jcnisulir Lambang Penunjukrnnya
rcferensi

Ulir metrik kasar M8


M
U l i r metrik halus M8xl

U l i r Unifiedkasar UNC r / 8 -l 6 u N c

Ulir Unifiedhalus UNF N o .8 - U N F

Ulir trapesium10" Tr Tr 18

Ulir dalamtirus Rc Rc 3/4


Ulir pipa
Ulir dalamlurus Rp Rp3/4
Ulir pipaluar selalulurus l( Rrn
Cambar UIir Dan tsagian-BagianBerulir
17.2 Pen-vedeihanaan 2t7

32-5
Y29*'[*- D.geri'da i\{1\ lll'rMl6.3

fr_=-1
It_ --- t-- l
l
i-751
L:_l_-_l
( - t l i rM 1 2 , d a l a r r i 6 , I u r L a n g
b o r 1 0 , 2 ,d a l a m 2 0
iv(
nT] o L0,Z

Mr2xt5-zh

I *.''
1
t ' 1'
i fFu.-t'
J lllt iji,:
-fl
tJlir tlalam Rp 3"
Ulir luar R 3"

Gb. 17"!t ( oritoh ganrbarbagian-bagianberulir'

2) Dalarn hal ultr tunggal,jurnlah iilitannya trdak perlu disebut.


3) Ukuran ulir dinyatakan dengan sebuah lambang, yang menentukanjenis
ulirnya (denganhuruf, misalrryaM untuk uiir metrik, W untuk ulir Withworth
dsb.).ciiameterluar dan tarak antaraataujumlah ulir tiap inci'

11.2.3 Contoh-contohbagian-bagiantrerulir

Clontoh-contohgambar bagian-bagianberulir diperlihatkan pada Gb. 17.4,


yang menunjukkanjenis, ukuran, kelasdan konfigurasipermukaanulir.

11,2,4 Cara menggarnbarbaut dan mur

Hampir semuajenis mesin mempergunakanbaut sebagaialat pengikat,dari


macam-macamjenis dan ukuran. Sesuaidengan tujuannya terdapat baut, baut
tap dan ujung tap (Gb. 17.5). Mur dipergunakanbersama-samadengan baut
atau baut tap. Kepala baut dan mur berbentuksegi enam atau segi empat, dan
tinggi kepalanyadigolongkandalam kepala normal dan kepala tebal. Semuanya
ini diperinci dalam standat. dan oleh karenanyatidak digambar, tetapi dinya-
takan denganketerangan.
Pada umumnya baut dan mur tidak digambar untuk tujuan pembuatan'
tetapi dalam gambar susunankadang-kadangdigambar bersama-sama menurut
perbandingan dengandiameterluar, sepertipada Gb' 17.6
218 Gambar
1'7. Penyederhanaan

Gb. 17.5 .fenis-jenis


baut.

/'T\ A
t+) t+)
\=-'l
,,V t
r-j-Fl

t_]-rl-l
Tr-[
tit
r-r:n
J i k a 1 1b e s a r
iika t1 kecil

(4, (b) ( c) (d)

Gb. 17.6 Cara menggambarkcpala baut dan mur segicnam.

11.2.5 Cara-caramenggambarsekerupmesin

Sekerup mesin dipergunakan untuk mengikat bagian-bagian dengan beban


rendah, dan ukurannya lebih kecil dari pada diameter sekerupnya'
Penunjukan dan spesiflkasipekerup mesin ditentukan dalam standar. Pada
umumnya sekerup mesin ini tidak digambar, kecuali pada gambar susunan.
Cara-caramenggambarsekerupmesin tidak konvensionil, tetapi dapat digam-
bar denganmudah sepertipada Gb. 17.7,menurutukuran-ukurandalam standar.

17.3 Gambar roda gigi konvensionil

Roda gigi dipergunakan untuk memindahkan pergerakandan daya dari satu


poros ke poros yang lain disertai atau tidak dengan perobahankecepatanputar,
yang tetap.
t 7 . J Gambar Roda Gigi Konvensionil 219
A ts c
Sekerup mesio Sekerup mesin Sekeruppenetap
beralur lurus alur silang dan sekerupkayu

i>
\Q\Qv)
i^ /-A (r)$@ @@a
\-rffiYmffi4
r--+*--r --t-'\

l:3

Catatun:
mmffiuh
A . S c k e r u pm c s i n b c r a i u r l u r u s E S r k c r u p n r c s r rar l u r s i l l r r g C. Sekerupp€netapdan sekerupkayu.
l. Kepala lurus l. Kcpala lurus l. KeDalaberalurlurus
2 Kcpala benam lonjong 2. Kepala benamlonjong 2. Kefala beralursilang
3. Kcpala bcnam r:ita 3. Kepala benam rata 3. Sekerupkayu
Gb. 17.? Galnbsr macarn-mocsmsekeruprnesin.

Gigi adalahclemenyang mengrilang, sepertipaclaulir, dan digambarsecara


konvensionii drlilnrcarayangclisederhanakan.
Keteranganyangdiperlukanuntuk
membuatgigi, diberikandalam sebuahtabel"Begitupula keterangan-keterangan
lain yang diperlukarrurtuk merakitdan pemeriksaan diberikanjuga dalam tabel
d a t ag i g i .

17.3.1 Cara menggambar


sebuahroda gigi tunggal

Sebuahroda gigi pada dasarnyatidak digambardengangiginya digambar


satu persatu, tetapi sebagairoda pejal dengan lingkaran jaraknya digarnbar
dengangaris sumbu tiprs. (ianrbarnyasendiridenganukuran-ukurannya hanya
memberiketcrangantentarigroda kosong(gearblank),yang dipersiapkanuntuk
pemotongangigi-giginya.Cb. I7.B niemperlihatkanbeberapacontoh gambar
roda gigi lurus,roda gigi kerucutilan roda gigi cacing.
l) Pandangandepanroda gigi adalahpandanganyang memperlihatkan sumbu
lubang porosnya(lih. Bab 7.3). Caris kepala atau lingkarankepala digarnbar
dengangaristebal,dan garisjarak arrtaraataulingkaranjarak dengangarissurnbu
tipis,
2) Garis kaki atau lingkaran kaki digambar dengangaris tipis, tetapi dapat

L-t..
l=\ \

ir\ -r
i2 I
.-./

(;b. 17.8 Contoh+ontohgambar.


22O Gambar
17. Penyederhanaan

dihilangkanjuga. Gambarpandangandepanyangdipotongharusmemperlihat-
kan lingkarankaki dengangaristebal'
3) Arah gigi dari roda gigi dengangigi miring bila perlu diperlihatkandapat
digambardengantiga garis tipis, yang menunjukkanarah dan bentuk giginya
(Gb. l7.e).

17,3,2 Perincianketerangangigi dalamtabel

Keterangangigi yangdiperlukanuntuk pembuatannya diberikandalamtabel,


dan sedapatnydiletakkandi sebelakkanan atas dari kertasgambar.Isi tabel
sepertiyangterdapatpadaTabel 17.2
sesuaijenis giginyaberbeda-beda

roda gigi
17.3.3 Gambarsusunanpasangan

Aturan-aturanuntuk penyajianroda gigi tunggalpada gambardetil, dapat


dipergunakan juga padagambarsusunan.
Dalam gambarpotongandepan (gambarpotongansejajardengansumbu
tertutupolehgigi yanglain. Artinya
poros)salahsatugiginya,dipilih sesukanya,
kepalagigi yangtertutupdigambardengan garis gores,sedangkanyangsatulagi
digambardengangaristebal.Gb. 17.10memperlihatkan caranya'
Padagambarpandangandepan,tidak dipotong,masing-masing kepalagigi
digambardengangaristebal,seperti padaGb' 17'll.

N fl1
hir
L] LJ
r-ft

Gigi moring (b) Gigi panah


(c) Gigi hypoid Gb, 17.9 Contoh-contohgambar.

illl t-] 1-l


A.
Itl f-r tltItt
r-=
l-]n
flf1
l_f uf
{__J
(a) (b)

Gb. l7.ll Gambar pandanganpasanganroda gigi lurus.


(a) Dengan gigi lurus
Gb. 17.10 Gambsrpasangan
rodr (b) Dengangigi miring
gigi lurus' (c) Dengan gigi Panah
l - l. 3 G a m b a r R o d a G i g i K o n v e n s i o n i l 221
Table 17.2 Isi tabel data roda gigi'

Jenis roda
gigi

Roda gigi
lurus gigih
"'-$>ringgi

$
Tabel data

Batang gigi

:__l _
dl
Faktor pergeseranprofil

Normalisasi

Tinggi gigi

Tebal gigi

I-t
_l
)11 Gambar
17, Penyederhanaan

suciut gigi
_'___
fl
Arah gigi Kiri/Kanan

Diameter lingkaran jarak d

Faktor pergeseranprofil x

Jarakporos a

Normalisasi DIN
Ketclitian
Klas

f inggi gigi h

Tebal gigi s

Sama dengan atas

Sama dengan atas, ditambah sudut antara poros

Roda gtgt
kerucut
Kerucut kaki

Tabel data

Jumlah gigi z

Modul m

Normalisasi DIN
Batang gigi
Sudut tekan

Diameter lingkaran jarak d

x
Sudutkerucutjarak

Panjang kerucut R

Sudut kerucut kaki 6,

Faktor pergeseranprofil
17.3 GambarRoda Gigi Konvensionil 223

Roda grgl
xcrucut
lengkung
(spiral)

Arah gtgt

Diameter lingkuu jari*

Korcksi sudut kcrucut

Faktor pergeran prolil


224 17. Penyederhanaan
Gambar

T a b e ld a t a

Modul aksial

Kiri/Kanan

I jarak
Diurn",.,lingkaran
L-

I Fuk,o, penggeseran
profil

Ketelitian

Roda gigi
cacrng

Modul aksial

Suduttekan

Kiri/Kanan

Diameter lingkaran larak

Faktor penggeseranprofi I

Jarak poros

C a t a t u n : P a d a n o r m a l i s a s ih a r u s d i c a n t u m k a n n o r m a l i s a s iy a n g d i p a k a i b e s e r t an o m o r n y a .
D i a t a s d i a m b i l D I N s e b a g a ic o n t o h s a j a .
17.4 Gambar Fegas 225

(r) Pasangan roda gigi cecing (b) Pesangan roda gigi kerucut

(c) Pesengan rode gigi dengsn bstrng gigi (d) Pasangan roda gigi dalam

Gb. 17.12 Pasanganmacam-macamroda gigi.

Pada gambar pandangan samping, proyeksi tegak lurus pada sumbu poros'
lingkaran jarak kedua gigi bersinggungan,dan lingkaran kepalanya saling ber-
potongan digambar dengan garis tebal. Gb. 17.12 memperlihatkan gambar
macam-macamroda gigi yang bekerja sama.

17.4 Gambar pegts

Pegasmempunyai bermacam-rnacambentuk, seperti pegasulir, pegaspiring,


pegasspiral, pegasdaun dsb. Gambar pegaspada dasarnyaadalah sama dengan
gambar elemen yang berulang-ulang.Oleh karena itu digambar dengan gambar
sederhana.
Pegaspada umumnya digambar dalam keadaantanpa beban.

17.4.1 Gambar pegas

Pegas dapat digambar menurut berbagai cara, sesuai dengan tujuan gam-
barnya. Gb. 17.13 memperlihatkan contoh-contoh gambar macam-macam
bentuk ulir: ialah pandangan, potongan dan gambar sederhana(gambar garis
tunggal). Salah satu gambar dapat dipergunakan untuk penyajiannya, sesuai
kebutuhan.

17.4.2 Penunjukan bebandan lendutan (defleksi)

Hubungan antara beban dan panjang pegas atau lendutan harus dinyatakan
226 11. PenyederhanaanGambar

Gb, 17.13 Gambar nNecsff!'macampeEls.

Ganrbar

Pegasuhr tekan I
oenganpcnampanti
bulat
I

ffi ffi
E
F a g e su l i r t e k a n
o e n S a np e n a m p a n gl

N
s e S le m p a r

#
P e g a sr - , 1 rt e k a n ffi
Hffi
kerucut dengan
p e n a m n a n gb u l a t

1 . 4 P e g a su l i r t e k a n
dengan penampang
rli
ffi f llm
ffilu
s e 8 le. m p a r
panJanS
I
l) Jika perlu,dinyatakanarah lilitannya(lilitan kin atau kanan)

2. Pegas tarik

.-l-- Gambar
Nama
Pandangan
-/i\
Potonsan
l| - " //-\\

+
2.1 Pegasulir tarik
s i l i n d r i sd a r i
kawat penarppang
bulat

2 . 2 e.g.,
ufir,u'f- I

$
tirus ganda dari
kawat penampang
bulat
17.4 Gambar Pegas 227

3. Ulir puntir

-ffi
3.1 Pegasulir
puntir silindrisdari
wi
ffii E
a
kawat penampang
bulat (dililit
ke kanan)
?u\ I
_,-l
vf,l
Pegaspiring

4 . 2 P e g a sp r r r n g
nrajemuk (piring- G
-.--.---.-------

ffi
t-------- -------t

4 . 3 P e g a sp r r r n g -
majemuk (piring- t--l---l
piring disusun
b e r g a n t i a na r a h ) r__-__J
--l---_l
ffi

5. Pegas spiral
Cambar

5 . 1 P e g a ss p i r a l ',4
i\\Ir/
Y
5 . 2 P e g a ss p i r a l
(pegasdigulung
denSan memular
kotaknya)
228 Gambar
t"t. Penyederhanaan

Pegasdaun

P e g a sd a u n s e m t
ellips (pegas
ellipsmajemuk)

P e g a sd a u n s e m t
e l l i p sd e n g a n
lubang gantungan

P e g a sd a u n s e n t t
e l l i n sd c r r g a r t
l K a i a nt e n g a n

Krra-kira4,5

:f
Pl
o"l
al Bl
I _,t

-l1l Gb. t7.14 Gambar pegesulir tekan silindris.


Bcban
856 kgf

dalam diagram atau dalam suatutabel keterangan(Gb. 17.14).

17.4.3 Tabel keterangan

pada
Bagian pegasyang sukar ditempatkan pada gambar, harus diterangkan
si-
tabel keterangan.Tabel 17.3memperlihatkancontoh sebuahpegasulir tarik
lindnis.

t7 "5 Gambar bantalan gelinding yang disederhanakln

Gambar bantalan gelinding harus digambar menurut aturan dan standar


gambarbiasa,yang telah dibahaspada bab-babsebelumnya'
Pada gambar susullanatau garnbar bagan, penyajiannyadilakukan dengan
cara yang disederhanakan,dan dijelaskandengan nomor bantalannya'

l7.S.l Cara-cara umlm untuk gambar bantalan gelinding yang disederhanakan

Bantalan gelinding digambar sesuai ukuran yang terdapat pada katalogus


yang dikeluarkan oleh pir,-rsahaanyang membuat bantalan tersebut, kecuali
luarnya'
isinyu yang harus diperkirakan sebanding dengan ukuran-ukuran
17.5 Gambar Bantalan Gelinding Yang Disederhanakan 229
Tsbel 17.3 Tabel Drtr pegasUllr Tekan.

Bahan SUP 6

Diameterkawat(mm) l8

Diameterlilitan(mm) 100
D i a m e t el ru a ru l i r ( m m ) l 1 8f 1 , 5

Jumlahlilitanaktif RS

J u m l a hl i l i t a n tn(

Gulungan tangan Kanan

P a n j a n g b e b a s( m m ) 280
Penggunaan Bebas(kgf) 856
b ia s a
Panjangbebas(mm) 2ll
Beban uji (kgf) 1240
Penyempur- KeadaanDermukaan Digerinda
naanper- bahan
mukaan
pcrmukaan
Pcngerjaan Shot peening
setelah
dibentuk

P e n a n g a n a nt e r h a d a p Cat email
KOTOSI hitam

Ukuran-ukuranluar bantalangelindingsecarainternasionaltelah distandarkan,


untuk memenuhipersyaratanmampu tukar. Dalam hal-hal tertentu,bantalan
gelindingdapat disajikan sebagaigambar yang disederhanakan. Gb. 17.15
memperlihatkanlambang-lambang bantalangelindingyangdisederhanakan.
contoh gambarskemadari bantalandapat dilihat pada Gb. 17.16.Dalam
gambarini bantalan-bantalannya
hanyadigambardenganlambang.

77.5.2 Keteranganbantalangelindingdengannomorbantalan

Nomor bantalangelindingdituliskanpada ujung garis penunjuk,yang ber-


pangkaldengananakpanahpadagarisprofil bantalan(Gb. 17.7).

6 0 2 5t J P 6 5 0 2 6t 3 P 6 6 0 2 6t J P 6

17.17 Cere menberi nomor bcntd.r.


@
Ed
;o(!
cl
*t
f.l
i
dl

:.= ^^
g: F
c.= u
o;o
'1
. . lI
I
srFre rql_ll\
--...--------.-- o
"1"
d

E&
E

f'l

_
F+:t
frl--l.-1 ---TT
r]--
-ffi-
tl---i--Tr
te
-T--I---r
t.!.+
t-ttl
tttl
l_J.--__i+
I |
+
6
@

F
I
'1 5;:iI-;
r\lt-f--#
r:r-_r--T-l
l# :. l r I I 6
+
-
:EE; E 3
co ;o
E
tr I
j
lHt
iHt
llrt
,
tHl
tall
tr-/r ^ltet-lTl
t1 cls !

E
O
,3
g :- I 6l ^- : l l J-r-T---r-L- ^l
-tl $l
:- cE c |: l\-]1_'__r--/
- I t :l__r_t- I :l "lo
d.9 Yo€-V tlI !
oo

X
- Ln a
z rA------r-----T
il l
tv
ill
vJ ;l u__l_:l ;-1l
I
+ C

oo

:tr
{
z ffr .I
^ l tL-I oln
bo

dl
C

Fil--r--15,
l c
6l
Z
z
6
Itrdt
lLt I i{L.l
tltl
I
^l
nl
ttT-l--f-l q
Fld 6t

o
d
z @
tnt-l-rf,r
(.Li_l_L__ _t.I1.J
@

r-,T-iT] €
o olo ra

F
Z
iFT-r-Tm
tt rl
l...._
tt tl F ; olo
r-

i;
o Ht t\-Yt

rt d t r--T_--r-_-l
6
z
[FT-__T-TF]
It-.ll r lLJl
\-J"# ttttl
| |
ol"
z
iFT-r--fB-t
lt I lt tl
i;T-l-Tl Fi .1"
?€ R;
g
EAE rnr i rnt N
f-,il-l] -q

isf"g.!€ ffi51]-r-t
.1
r \ _ 1r I rvr ri nl'
N I.\] IIr\I d d

!sf.$*€ I-:_t_*
\JI iIVI 6i

Esf.€ .i ri *l*
BAB 18" GAfuTBARS"AVItsUNGANtAS

Frod',rksibagian-bagianmesin denganpenjelasanlebih sederhanadan meng-


hemat banyak kerja daripada penempaanatau penuangan.
Sebagaialat penyambung permanen dari bagian-bagian,pengelasanmerupa-
kan sambunganyang lebih ringan dan kuat dariparJasarnbungankeling. Sesuai
kemajuanyang begitu pesatdari teknik pengelasan, cara penyambungandengan
las sangat luas penggunaannya,dalarn industri, setragaialat penyambungper-
manen dari bagian-bagianmesin dan konstrnksi.

lE.l h'oses pcngelssan

Prosespengelasandigolongkan sesuaicara pelaksanaansambunganlas sebagai


berikut:
(l) Las lumer, (2) las tekan dan, (3) brazing.
Sebernarnyaprosespengelasanyang paling luas penggunaannyaialah las busur
dan las dengangas, yang termasuk dalam golongan las lumer, dan las tahanan
yang termasukdalarngolonganlas tekan,

18.1"1 Las busur

Las busur terjadi oleh busur listrik sebagaisumberpanas,dan bagian-bagian


yang akan dilas sertalogam pengisinyadilumerkan oleh panasyang terjadi, seperti
tampak pada Gb. 18,l
Pada las busur, busur api dan logam depositnyapada umumnya dilindungi
dari atmosfir oleh suatu zat pelindung. Clara pengelasandemikian disebut las
busur dengan pelindung. Sebagaizat pelindung dipergunakan:fluks, inert gas
(argon,helium dsb.) atau arang dioksida.
Proseslas busur digolongkandalam pengelasantangan,pengelasanotomatis,
di mana kawat lasnya diberikan secaraotornatis, dan pengelasannyadiselesaikan
secara terus menerus (kontinu), dan pengelasan setengah otomatis, di mana

Kawat las
, . -E l e k t r o d a l o g a n r
Terak carr Pipa saluran fluks
Aliran busur
Fluks * Arah pengelasan
B u s u ra p i Busurlistrik
/ ,Logan cair TerakPadat
Terak
.if--. Pcrrctrasr
Logam cair
L,ogam las padat
Logam lasan
Logam induk

Gb. 18"1 Pengetrasrn


busunlogu,m. Gb. 18 2 l-as brrsu-rrendam.
Las
18. GambarSarnbungan

kawat lasnya cliberikan secara otomatis, tetapi alat lasnya digerakkan secara
manual. Gb. 18.2meinperlihatkanmekanismelas busur rendam sebagaicontoh
pengelasanotomatis"

18.1.2 I-as dengangas

Pada cara perryambungalini iogam pengisi dilumerkan oleh panas hasil


pembakaransuatu jenis gas. Pada umumnya dipergunakancampuran asetilen
dan oksigen, Las dengan gas dipergunakan secara luas karena peralatannya
sederhanadan murah.

n8,1"3 f ,astahanan

Sanrbunganyang akan dilas dipanaskanhingga titik lumer oleh panasyang


dihasilkan oleh aiirarr listrik akibat tahanan antara logam-logam yang akan
disambung,Paclasaat yang sama bagian-bagianini ditekan secaramekanisatau
hidrolik, d;rn tei;adilah sambunganyang kuat dan kekal.
La: tahanan dapat berupa las titik, dan las garis. Pada cara yang pertama,
bagian-bagirnyang disambungditekan oleh dua buah elektodaberbentukbatang
pada terrrpat-tempattertentu, sedangkanpada cara yang kedua elektrodanya
berupasepasang roda.
Las lantak digolongkan dalam "flash welding" di mana ujung-ujung yang
akan disambung, ditempelkan satu pada yang lain, dipanaskan hingga titik
cairnya, logarncair beterbanganke mana-manasebagaikembangapi, kemudian
ditekan, dan "upset welding" di mana bagian-bagianyang akan disambung
ditekan pada saat aliran listrik mulai mengalir'

18.2 Jenis-jenis sambungan las

Sambunganlas cligolongkandalam cara menyusunbentuk sambungan,sbb.


(Gb. 18.3):
a, Sambunganlantak
b. Sambungantee
b' Sambungantee miring
b" Sambungansiiang
c. Sambungansudut
d. Sambungantept
e . S a m b u n g a lni d a h ( t u m P a n g )
f. Sambunganlidah diluruskan
g. Sambunganbilah ganda
Penggunaancara-carapengelasanini pada umumnya untuk las alur dan las
sudut.

18.2.1 Las alur

Pada las alur, bagian-bagianyang akan disambungkandipersiapkandengan


Sambungan
18,2 Jenis-Jenis Las 233

(a) Sambungan (b) Sambungan (U) Sembungan (b") Sambungan (c) Sambungan
tumpul Tee Tee silang sudut

(d) Sambungan (e) Srmbungan (f) Srmbungan (g) Sambungan


tePi lidah lidsh bilah
diluruskrn gendr

Gb. 18.3 Bentuk-bentuk


Sambungan

n n
) 'l___F r\rl
) 'r\!__J

P e r s e g (i l ) V - t u n g g a l( V ) Tirus tunggal( I/)

'1-r
rn' nfl-l t-\.1-t
',\lt (\-li-_J t-1v-l
U-tunggal(U) J - t u n g S a l( J ) V-ganda(X)

Tirusganda(K)

Gb. f8.4 Bentuk-bentukAlur.

Leherteoritis

Leher sebenarnya
Penguatan las

Akar sambungan
t : Tebalplat Akar las
s : Dalam alur
F: Tinggi akar
R: Jarakakar Gb. lE.5 O) Las tumpul.
,4: Sudutalur
8: Sudutkelurusan

Gb. 18.5 (a) Istilah-istilah Alur.


Las
18. GambarSambungan

baik, agar supaya pengelasannyadapat merembeske seluruh tebal bagian yang


dilas, dan menghasilkansambunganyang baik tanpa celah. Alurnya diisi dengan
logam pengisi,yang biasanyalebih dikenal denganistilah kawat las.
Jenis-jenisalur fundamental yang dibuat pada satu sisi adalah persegi,V,
Tirus dll dan J, sedangkanyang dibuat pada kedua sisi ialah V ganda,tirus ganda,
U ganda dan J ganda (Gb. 18.4). Istilah-istilah untuk alur dan las lantak diper-
lihatken pada Gb. 18.5.

18.2,2 Las sudut

Pada las sudut (Gb. l8.d), logam tambahanharus ditarnbahkanpada sudut


tegak lurus antara bagian-bagianyang akan dilas. Jarak antara titik pertemuan
bagian-bagianyang dilas denganujung las disebut panjang las, yang menentukan
ukuran las.

18.2.3 Las sumbat dan las celah

Pengelasandengan sambungantampang, dapat dilakukan dengan las sumbat


atau las celah (Gb. 18.7). Pada cara tersebut dibuat lubang-lubang,atau celah-
celah, yang kemudian diisi denganlogam pengisi.

Panjang kaki

(r) Las sudut cekung (b) Las sudut cembung

Gb. 18.6 Las sudut.

m r-
,v4pJ t-@#t

(a) Las titik (b) Las celah

18.7 Las titik dan Las celah.


, ,.
) : . _ ,".., t . , : . ' :. : l . l : , , : : i t a , t i j " t . n : n g e l a - S g n 23s

.rqemHdiissd{t
It.3 Lar,uthv.tg.lal;1fo*uig

X8.3.1 ii:tirtdilii'r,iii,rr.li!l
Cara-i:ara pengele:t;ut r,,arrl,telah dibahas sebelumnVaharus disampaikan
oleh pc"reil,:i,rtrl.r,1:1i,,.,'f iil .ti,g l;is Cara penSrampaian
ini berupa gambar, dan
'.i.:!tti;;r
dilakukan tlcrtl:lt:r n i:rl;l'-:.rng-iamtia-ngkhusus, untuk penyederhanaan
gailrbnr.
Penira"!rail.J.:i,.t,.;l-,
l;..r-li,,tr',
.,;li;l'r.:; nlerilberikanketeranganyang diperlukan
secaralelils11;.n 1;,:r'ji,r:;, L.i't'-iit.ienr.' peugelasan yang diinginkan,tanpamelebihi
gambar de:rrga:ir r:ltli-tdu-cotrtanatau keterangan-keterangan dan pandangan
tarnbairan"
Fenyajllvl{i''..r}iiririrr!,ii'l:-rrrrrrtirll;renjelasen'tr:lah clitetapkanoleh ISo 2553
(welds s3rrnb.rlicFl.ep",neserrtarion on Drawings), tetapi penggunaannyamasih
ditanggutrrkan,oleh karena dua pengertianyang dapat disimpulkan untuk sebuah
lambang, karena cara-caraproyeksi yang dipergunakan,yaitu proyeksi sudut
ketiga (cara .4) at.iirri,;r:j gx"o3rgk5,i sudut pertama(cara E).
oleh l;.rrr-iril.r.ritr"1'"eirLrr- l;u'ilhar,lylalnbang yang telatrclitetapkandi Amerika
dan Jepang akarr tiibaiias iialam hab ini. Lambang ini rnirip cara A dari ISO
2553 tetapi agak berbeclasedikit,tetapi telah dipergunakandalam praktek sejak
lama tanpa rncrrirnbulkankerlguan,

18.3.2 [-ulLrhraw;1*1i,,'rurrL;iuirg
rl,is,rI'

U n t u i . , l t f ; ; . . r, : . : i . . . 1 l - i, , , ; n l { r l ; x s r iant ; r u l c n t s s a m b u n g a n l a s p a d a g a m b a r ,
'tabel
l a m b a n g h n r t r r i r j i i i , i c , . . 1' , : l , i r d r r e l , r u k ; i n p a d a 18.1. Golongan-golongan
las ditreri c;i;i dt ii,lj;r:)i*t'iuang yirrrg pada urrrumnya sama dengan bentuk las
yang akan dibuat.
B i l a , J l p c l l r r l t e n , h o r i ' i r ir i u s l l a r r b a n g - l a n i b a n gi n l d a p a t d i b u a t .

18.3.3 {,n luil.l gr,r"f


-lnl,,;li,;eng
r.i,l;ri
balnain

untuk xlicrupcilncx 1rr:rmukaan kontur las. proses penyelesaian, pengelasan


keliling atau pengelasun di lapangitn, lambang-lambang tambahan telah diten-
'l'abcl
tukan, scpertiprrit i8.;2

18.3.4 n'enytlji;,ll ql.;i


i:riL'iil
H..:i(rit,..qlr'

Dalani ulierr'ajii,..rrr lss cialam gam'oar, semua keterangan ter-


perinci l.lrttr:1" jrei sirlNrlir rian-bagiirnyang akan dilas, cara pengelasan
dan plolcs ; ,',.;' ; .,,;l )',;-rrus
rlijelaskan.{Jntuk tujuan-tujuan ter-
sebut lainbang-lalt ri ,"ril r , ,iiiupui"rukuran-ukuran yang harus dijelaskan
pada garis reflerr:nsi.
G b " 1 8 " 8 r , - J r i t l i I ;l ri irr r t . : . i l i l q l i l . rih-cr:nroh sederhanaperincian demikian.
Bentult ci;rn i'i:1 iril gllris r.c$utl'n::I si:r"tahrnbarrig,nlelnpunyai arti khusus ter-
s e n d i r i , s e s u a if l t t ) J 'r:r . , r, .i r i ,l.l r ] i b : ' r v ,:.1-r
iui:
235 18. Gambar SambunganLas

Trbel l8.l Lrmbang-lambengdaser.


(Sesuai
JISZ 3021-1972)
,'l Golongan las dan lambang
!€S
iJ $ t
c'.) Sisijauh Sisidekat Kedua sisi

Jenislas /\
flensganda TT
Jenislas t\ --lr
flens

Las I ll
-Tr Las I ganda -t+-
-r\-
L
Las V \./ Las X )<-
J Las tirus V
-l\- Las K _rK_
-F-
{
Las J V
-7T-
Las J gand3
+
Las U Y Las I{ (las U ganda) +
Las V \r 7q-
-Tr
Las X )e
-€
Las tirus lr Las K

Kontinyu r\ -v- Kontinyu(ganda) _>-


Tidak
*.Nt"r
-Vr-p
Tidak kontinyu
(sejajar) #
Kontinyu

-[
Tidak kontinyu
(Zrg-zag) ++
Sumbat & Celah

Kancing --v-

Las timbul - --w

Tirik -x-
Proyeksi _x_ -)<-
Kampuh )oe+
J
Flash atau Upset t--
C a t a t a n ' . . S e b u a hg a r i s h o r i z o n t a l t i p i s m e n u n j u k k a n k e d u d u k a n g a r i s d a s a r .

@r^Wtr
V ry d./ r
(a) Grrls panahmengarah O) BagianB yrng aka-ndlberl
kepedi permukaanyang slur beredr di sebehh
rkrn dlberi alur, kenenbrghn A, oleh gebrb
itu garisreferensinyr
ditempatkandl s€b€lehkanrn.
Gb. 1E.8 Penunjukan garisaaris referensi dan lambang-lambang.
18.3 Lambang-LambangPengelasan 237

Tabel 18.2 Lambang-lambang


Tambahan.

Pembagian Lambang
Keterangan
tambahan

Datar
Kontur Cenrbung Cembungkeluarterhadapgarisdasar
lasan Cekung Cekungkeluarterhadapgarisdasar

Pahat Bila cara penyelesaian tidak perlu


P e ny e l e s a i a n Gurinda d i j e l a s k a n ,l a m b a n g n y ad a p a t d i b e -
Mesin M rikanoleh F.

Pengelasan di lapangan a
Pengelasan keliling B i l a s u d a hj e l a s h a r u s d i l a s k e l i -
P e n g e l a s akne l i l i n g o l i n g . l a m b a n gi n i t i d a k d i p e r l u k a n
di lapangan

l. Garis referensi terdiri atasgarisdasardan garisyangmenentukan pengela-


sannya.Sebuah garis ditarik pada sudut 60" terhadap garis dasardan dapat
ditekuk.
2. Bila alur ataulipatan(flare)dipersiapkan hanyapadasatubagiansajaseperti
padaalur tirus,alur J, alur tirus ganda,alur J ganda,lipatantirusataulipatan
tirus ganda,garis dasarnyaharusditempatkanpada bagianyang diberi alur,
garis penunjuknyaditekuk denganpanahnyamenunjukke permukaanyang
harusdialurataudilipat.
3. Lambang-lambang dan ukuran-ukuranharus diletakkandekat pada sisi
bawahgarisdasar,bila sisiyangdilasadalahsisi yang ditunjukkanoleh panah
sisidekat,dan diletakkandi atasgarisdasar,bila sisiyangdilasterletakdi sisi
jauh,
sebaliknya-sisi
4. Lambang-lambang tambahanuntukpengelasan di lapangandan/ataupenge-
lasankeliling,diletakkanpadatitik perpotongan antaragaris panahdan garis
dasar.
5. Keterangan-keterangan khusussepertimisalnyacarapenjelasan dsb.dijelas-
kan padaekor garisdasar,bila dirasakanperlu.
6. Letak standar dari lambang-lambang, ukuran-ukurandan keterangan-
keterangan dijelaskan padaGb. 18.9.
Gb. 18.10memperlihatkan cara menggambargaris dasar dan lambang-
lambangpengelasan.
penyajian
18.3.5 Contoh-contoh lambang-lambang
las

Tabel 18.3dan 18.4adalahcontoh-contoh penyajianlambang-lambang


las.
Padatabel-tabel
ini, penyajiannya
dapatdibandingkan denganbendasebenarnya,
agarpengertian
penyajian-penyajian
di atasdapatdifahami.
238 18. Gambar SambunganLas

Tabel 18.3 Contohlambang-lambang


las.

las
Sambungan Benda I Penunjukan

Las
alur Celah akar 2 mm
pcrscgi

Tebal 19 mm
Las Dalam alur 16 mm
alur V Sudutalur 60'
Celahakar 2 mm

Dalam alur
Sisipanah 16 mm
Las Sisisebelah 9 mm
alur Sudutalur
V ganda Sisipanah 60'
Sisisebelah 90"
Celahakar 3 mm

Las Dalam alur 25 mm


alur Sudutalur 25'
U ganda Jari-jarialur 6 mm
Celahakar 0 mm

Las Dengan bilah


alur Sambungan T
tirus Sudut alur 45"
Cclah akar 6,4 mm

Sisipanah
Dalam alur 16 mm
Las Sudutalur 45'
alur Sisisebelah
trnrs Dalamalur 9 mm
ganda Sudutalur 45'
Celahakar 2 mm

Dalam alur 28 mm
Las Sudut alur 35'
alur Jari-iari 13 mm
J ganda Cclah akar 2 mm

Dalam alur 24 mm
Las Sudutalur 35"
alur Jarijari 13mm
J.ganda Celahakar 3 mm
Pengelasan
18.3 I-ambang-Lambang 239

Pengelasan Benda I P.nunjukan

Las Dalam alur 27 mm


alur U

Las
alur
trrus
Kedua stsi
r\
O,.+-
tt

ganda

Las Sisi sebelahatau


alur s i s ij a u h
tirus

Las Sudutsatusisi L mm
o ^*
kontinyu t.b"i lur

Las Kedua stsi


sudut 6 mnr
teDat las
kontinyu

Las sudut tidak kontinYu


Las (Zis-zae)
sudut Tebal las 6 mm
tidak Panjang las 50 mm
kontinlu Jarak antara 300 mm

Pada srsi panah atau


Las
sisi dekat, dipergunakan
titik
kawat las pipih

Sambungan las tirus ganda


dengan las sudut
Gabungan

tts
lambang-
lambang
dasar
Sambungan las tirus dan
t-N---,
las sudut

Ll-- U.F
z& I8. Gambar SambunganLas

Lambang penyelesaian

lambang
las di la- Referensi
pangan 'i
spesifikasi
Garis
penunjuk
\
Jumlahlastitik ataulas proyeksi

F
A
iR'l
ti
iiL-P
LBJ
A
r
(a) Sisi balik atru sisijeuh (b) Sisi penahrtru sisi dekat

Gb. 18.9 Lembanglas dan letak standarlambanglas dan ukuran.

Caris dasar Anak panah


n- 60"/ Caris Panah
Garis panah
' /-^\ (ditekuk)
"ybu-\ Garis panah
Anak panah 6oll\ cotit dotut

(r) Grris4eris rcferenei

(b) Lrnbrng pengelrsrn

Gb. lt.lO Grrlc-grrle referensi den lembengJrmbsng pengelassn.


Pengelasan
18.3 Lambang-Lambang 241

Tabel tr8.4 Contoh-contoh las.


lambang-lambang
Benda I Penunjukan

Datar
--\m--t

,5 Cembung

Datar

Cembung
.\

Cekung

Las tumpul difinis ,Dipahat /-T-


dcnganpahat .-<.+-
'_rA!14# r-il--r-
:
*.1

Las sudut dengan kaki


o
tidak sama difinis cekung
2 mm dengan gerinda

eo' ,Dimesin
{l ,t
Las tumpul pipa difrais \1T//
o ----\tF--
d e n g a n m e s i n .L a m b a n g
las keliling tidak di-
F-Tt'I---]-.,
I Ht I l)
pakar I El | ./,'
+/

r---t r-+Jr
__E
L-t--<-_l I
l-as di lap;rngan
(Las sudut kontinu) L-=)

l(:=:::;: tG

| -'-i-

Laskrliling
(Lassudutkontinul
#i"il
-f
tlt
s/
I li-]-l
|
ff

'!--'{'-\
@
ru
r -E
Las kcliling di lapangan
(Las sudut lcontinu)
r #'r
_-E-_J I
aAa

{e
cl

T
g

VjI

I
I
I
I
I
I
I

I
I

i
I
I

I
7
J
I
I

I
I

a
s
215

!
V
v)
!J
P
:
c
z
F
L
p

I
-j

U
@
$e
tF
[*
I
6
d

z
s
q)<
$Y
iJx
z
UJ

6F
o-s
:J LU
qts

s
s
N
L+LI

q=

c.-= 3X
:!
e=
(o
g.
br- F'
<i
\| t( , a$
c) 6g
z XH
\ Y E ;
tsx
z
\-
c\
=
Y

G
OO

c.--

:\

s
s
(^)
n
L'
/A\
Itr-L-)1,
V

---'1

-- -1
I
I
I

t\)
o
a
r

246

I
ueleluegnqwns
rJ
raQ
tts

I
6
d
1

,oJoJnqwns

uelelueq nqllins

N
a
a
I\)
247

N
c
*
s
v-
i
x

(^)
s
s

s

b
b> a
*o o {a t
a
o

N
c .< a
E &
s'.e.
q o g, 6 .oF
F
(\n) d E3 E d
\i/ I
q
.e a
a tg
Ot c
e I o
b
o
q c
o o q) 3
c
c
a.i q €
* o
(L q f o
:
il . a
if; c\l (")s o €

A1
q,ffi
i>
a W
249

i
e q
i cF. z
J
: ; , .3. s
IEer
F ' HE
1Z
;E + +
X ?
4
F s E "i
\^c:
d
a

\x f c
n-O^"s e
1
\
:' n ^)Y s
g

s E
o
e
N
g
o
Y : \ a V)
q
z

€> z
o-

N ni

f? J u
:
$O
qts

Z0+veu

:>
.oL2

R>
(\)

$
b>
->
qJ
(-\ )
s
s
F\)
250

s
GO
5!
il.
\:'+
PFE
$ ;8
trc\
iR n
{5!
l!
N
ta.\ 1i
lx
l oi E
leJq
tato
tt)l
I Ot._
jql o

lciS
H
til
I-JJ

C.J
u
n>
o
s
(^) o
251

i
F

o
o
€ v N z
Gl
o o d
a
o
q
q
q
!

q)
o .e.
o
a
o
!
p 6
(5 o o o c Ot
!

lo
la E e z
F

(^)
s
A
252

c a!
* a
E (o
(',
!v
6
a (}
I
6
d O' o b N.
N
a
o
\\t
(\
a
s
A (b
E e
F-

o d
o z
q G F
trl o o .Sl a
F
v o o
o

(' {o o
a
o' o Ot !
o o,
o
o b :
o o Ol o
c Ol o
q o .e
E f
(4 q a
t
J z
)l
I

U
-l
ot
-i

S6
ai
ot c*
{<
'L
{o
@

N
t-
N
$
g

(^)
s
(.rt
253

E
- :- ll
1l
v s
<l
l
ts ql
e

E
o
: o E N o
q E a\
o N
o o co .o N
s d)
f, X
c!

o) o )
C>

w
(9 s o 5
a E co f
(o
o N o o
O
q
o z Y

O
o
o' q
(9

o
o
c
o

!!
a
c
c
o
o
o
o)
o
O)

o
o

t!
a
o
o
@
o
o
f,
0 !
: sE F P E
Q Q
a o o q
q

6-}.\

\r-l
R>
>.
C^J
a t\/
s
s.r
2s4

z
F

a
d
u

q
:
x
q

J =
I

$e
qts

I
3
d

(^)
s
o
\l
J

o
z
o
I z
e
i: F

l6

9t9
oto o
-t-
=
{
blo
otl -
*l*
ile
I

/ro\
.\-tt.\

.J

(-
(

081 wnurutw t66ut!


&
z
F k
u J
a

zq

ri
\!/
\_lJ
A\
+t ! ll-
V

\>
b
I
6l
*-l l
(ol
+
ol
l

\"

b>
v
b,
\r
s
01
\-

(oJ)

c
o

>
r
xa-
J

o
<a
<l
C)
|\
\Oo

:-
AF
o
it
]
t- {
I
I
e (n
<E z
2
z

e
3

q!

6
o
i
z
-'-/
(o,) tol

o 0
td
$ o F o 6
J
r ro
0 o
2
z : J
o
Q
a
*
4 !c
o
o
t
J

LS(,
s
s
01
v
6)
q
o-
a
:
a
5
I
f
ro
o
6

E.
<a =
R
o a-
g
ro (o c T
o ro Q o D c
-o
B
a
o
o

ro
o
E
d
ro
Q.
o

a
J
a
G
o
o
a
ro <t
o ro o 6
|o
o
o
a o
o
d
o
(o
S
N ts'
N ({ 5'
N a
o
\ I a
f

_6 I l!
\
q
o \
q o
q) 6
:
o o
.\ o (!
$
s
N a
q (o

(.tl)

Ai\

S
r
i ri;-,
ot\
i6 tQ\
z
l.l3lJ\-
lt (i liE lSlF
- l* 5
3
f,
i g l Rl .
:- 5l=.
o I t- t6

lo 1f lq l .
l) --l^
lq
lr [9ll 'o
lx *lo
k - \ i i- t'-; )
\:/

892
\
s
o^)
I oo,)
\s, / a \
a
<1
<_) o
! F

(n o d <r
ll
tq
lo
L^
o
I
b
o
lf,
ja

-
iq

t:\

d
c
f,
J
?.
\g/
-/A\
{{r)} ;-
o
\i/ brY
o
3 *z
l--.-i li\
<a
: ]-{ . lrll6
lll r
Ft-l--f-f
l-.]J--l
_

U al
a

6
c)
N.
.N
lrl
l1f--f
.l tQ2
T\.1
l Q -l ( \

>, 1

=l >
s : lT
o
f,

-b
o
0

_-l 9r
gt otr
il 9->g
*l
tl
;l
C)

697
/c\ /q
\y \y
<{
1
<t
S

*--
[ili
3Hg ill ii*
r I irT-l I i*
"--r
q- l

i:--,=.1
i--.,,-f-l
i'JlI
I I
>
F lli"r''t,
I
a
fjl,ii*' i I
-t lB
oir
- iiil'll
r- ; lt,rl- El
r i, i ioi
>la

iiilill
:t>
2 >t>
zl
..1.

=
I
lt)
b
^
r
n
6

09c
o

a
z
O

3i
I

/G\ zSr
w (s)

- .-T't
.5. li

[-
\
I,
\1_
N

0t
b
r s
w
o 6
5
E. 5 F o
= >
d o
o Y
o
o
o
Y
o <8 v
o o t
o

^o \ ){
(t
v
o)
o Q

-?
II
t-

-ll
-as
irl lt
Z l\l

,li
T
\49

l.n
Q\"

ti---_l

"l
J-l
fr _l
,q tt l
- lsls
I
.I.lSllr

6J
\t*
-l
I
vl
(r
N

4
2 'l
.--< \
-G-
*-<

d
5
F

c c 2
6 O) \
') x xo F o q
a
o
o o
s
o o 6
: o
: 2
G
o
\c
*\o (s) x o
J I q

-/> \a/ d

\s
N5
oa*
<a
(o 6

{s) (/a\
s)
F;
;€
e a
T
Q..

E
a

s
N
A
\9o-/ \9/ }R
0
c I
l S

ffi1- \
rf a
r-r+ ,4ir
<q F
I
(t 3
/r.i\
(9)
\Y/

<u

a
rS\
:
(o'
* ao
l
a i-
< lo,
o
f-
f , . {

r ^ O O

:.:d

o a,f

sg {; $
s
6 f

ls
o
f,

/6!-\
tst
\q/

<d,
\f
I
-]
('i
s\ J

\{
IS

Xr3
,u o
o!3
E

t9z
o.)
gF s
:< \|
lf9

/S\ \f
ts)
\€9/ 3s
$5
\a
<a
c)d
Nr'
6s A)
\S,/
\ r f -o
oo l.
iu
l
.49\
- l-.ll
\-/l I \
,>i
tl
i
/Gl ].-
{s) 'i- '..1{
\q/
q"j II
-rG
io <-lol
)j

\q g
-5 q
l
IL
]-
ls. l;
Nf
N
lI l-
ls
1'
wb
o I
l

a\l\
t\t
\9/
o

p - o d
l tu
I > l f
a o o
> o
a o
o
AF o
o
f,
o
] 6
ir
o
f, - f
o
r- o l)r
a
?
2
I \
o
o ot {
! o
3 n
/c\
t-- /
2
r
\>/
q
1
x z

- :
o
a -
r
z

t
z

n97
265

o
:os
F\
E E(o
-O!
z c
g (-)
T
3{
s I

ea
U $O

6
:a

G>
N @
/G\
t\t
\l!-/

s
i;
A
\!-/
4
N

so
q,

t. oo
E
ol
N a>

*(o
d..
/s\
l\l

\\-/
3s
N d> f {

\. d

s A
A. \o.r/
266

$8.
E.r

Siri
iE p
*
,{
E
o
E3
f( s : Y

n> pBa q
U
3ua6 E
rg)
\s3/ t: Er Po q

3
I
II A 6
:
I
J
{e
Qts

l- I
(o
\ 3
(J
t 5

s
>

&
o

q
!
b
d
t
3
h>
A
\D/

o<)
o!
a
N
Q
t

\; R
c
o

ts
'b

€-
9

A.
n>
$. (/a\s )
\3/
Q
(,l
\o
o
$,
\
(€') Y
\:9/

I
t
IE d
lo

q
\P
a
ti
lo o
E
tI , 5

Xr
Ft,'
/\Y
'\)-$

,A'
-{{-+ t+
\*/
rn
/i\
lL--+--'
lt . 19.
.19
I
C
"ls
Z
l'
> I
o
I
z
o
o
!
l

q
9l

r
z
o

L9Z
rmm$milh0

Anda mungkin juga menyukai