M. gluteus maksimus
M. Deltoideus
M. vastuslateral
gangguan haid
Tdk haid sama sekali.
BB
Usia reproduksi.
Perokok..
Tdk dpt memakai kontrasepsi yg mengandung estrogen.
Mendekati usia menopause yg tdk mau atau tdk boleh mggkn pil
kontrasepsi kombinasi.
YG TDK BOLEH MGGNKN KONTRASEPSI SUNTIKAN
PROGESTIN
Menekan ovulasi
Membuat lendir serviks mjd kental shgg penetrasi
sperma terganggu
Perubahan pd endometrium (atrofi) shgg implantasi
terganggu.
Menghambat transportasi gamet olh tuba
YANG BOLEH MENGGUNAKAN
SUNTIKAN KOMBINASI
Usia reproduksi
Tlh memiliki anak, ataupun yg blm memiliki anak
Ingin mdptkn kontrasepsi dgn efektivitas yg tinggi
Menyusui ASI pascapersalinan > 6 bulan
Pascapersalinan dan tdk menyusui
Anemia
Nyeri haid hebat
Haid teratur
Riw. kehamilan ektopik
Sering lp mggnkn pil kontrasepsi.
KONTRAINDIKASI SUNTIK
KOMBINASI:
Virus hepatitis
Nyaman.
Dpt dipakai olh semua Ibu dlm usia reproduksi.
1. Indoplant.
2 batang yg diisi dgn 75 mg levonorgestrel dengan lama
kerja 3 tahun.
Cara kerja :
Lendir serviks menjadi kental. Mggg proses pembentukan
endometrium shgg sulit tjd Implanasi, Mengurangi
transportasi sperma, Menekan ovulasi.
KEUNTUNGAN
Daya guna tinggi.
Perlindungan jangka panjang
Usia reproduksi.
Tlh memiliki anak/ X
Keguguran.
Ca.mamae/riwayat ca.mamae.
Miom uterus.
Menekan ovulasi.
Mencegah implantasi.
Nyeri payudara.
X perempuan menyusui
Dpt meningkatkan TD dan retensi cairan, shgg risiko stroke.
Pada perempuan usia> 35 tahun dan merokok perlu hati-hati.
Tdk mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual), HBV,
HIV/AIDS
YANG DAPAT MENGGUNAKAN
KONTRASEPSI PIL KOMBINASI
Usia Reproduksi
Tlh memiliki anak ataupun yg belum memiliki anak.
Berganti-ganti pasangan.
beraroma
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat sehat
KEUNTUNGAN
Informed consent.
Riwayat medis/kesehatan yg meliputi:Penyakit-
penyakit pelvis, Adhesi/perlekatan, Pernah
mengalami operasi abdominal/operasi pelvis,
Riwayat DM, Penyakit paru-paru: asthma,
bronchitis, emphysema, Obesitas
Pernah mengalami masalah dgn anastesi.
Penyakit2 perdarahan.
Alergi.
Pemerisaan fisik.
Pemeriksaan laboratorium : Pemeriksaan darah lengkap,
Pemeriksaan urine, Pap smear.
EFEK SAMPING
Pola haid abnormal setelah menggunakan kontap
merupakan tanda dari “post tubal ligation syndrome”.
Problem psikologis Dinegara maju wanita (usia
WAKTU DILAKUKAN OPERASI
Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini
secara rasional klien tersebut tida hamil.
Hari ke-6 hingga hari ke-13 dari siklus menstruasi (fase
proliferasi).
Pasca persalinan a) Minilap : di dalam waktu 2 hari atau
setelah 6 minggu atau 12 minggu. b) Laparoskopi : tidak
tepat untuk klien-klien pasca persalinan.
Pasca keguguran a) Triwulan pertama : dalam waktu 7
hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik (minilap
atau laparoskopi). b) Triwulan kedua : dalam waktu 7
hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik (minilap
saja).
MOP
pemotongan sebagian (0,5cm-1cm) pada vasa deferensia
atau tindakan operasi ringan dengan cara mengikat dan
memotong vas deferen sehingga sperma tidak dapat
lewat dan air mani tidak mengandung spermatozoa,
sehingga tidak terjadi pembuahan, operasi berlangsung
kurang lebih 15 menit dan pasien tak perlu dirawat.
Sperma yang sudah dibentuk tidak akan dikeluarkan oleh
tubuh, tetapi diserap dan dihancurkan oleh tubuh
JENIS-JENIS METODE OPERASI PRIA
(MOP)
Vasektomi Tanpa Pisau (VTP atau No-scalpel
Vasectomy) Vasektomi tanpa pisau (diciptakan Key-
Hole), di mana hemostat tajam, untuk menusuk skrotum,
sehingga mampu mengurangi waktu penyembuhan serta
menurunkan kesempatan infeksi (sayatan).
Vasektomi dengan insisi skrotum (tradisional) Vasektomi
dengan insisi skrotum, dimana dilakukan pembedahan
kecil pada deferensia vasa manusia yang terputus, dan
kemudian diikat / ditutup dengan cara seperti itu untuk
mencegah sperma dari memasuki aliran mani (ejakulasi).
. Vasektomi semi permanen Vasektomi Semi Permanen
yakni vas deferen yang diikat dan bisa dibuka kembali
untuk berfungsi secara normal kembali dan tergantung
dengan lama tidaknya pengikatan vas deferen, karena
semakin lama vasektomi diikat, maka keberhasilan
semakin kecil, sebab vas deferen yang sudah lama tidak
dilewati sperma akan menganggap sperma adalah benda
asing dan akan menghancurkan benda asing
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
MENGGUNAKAN METODE OPERASI PRIA (MOP
lebih efektif, aman bagi pengguna, sederhana, waktu
operasi cepat hanya memerlukan waktu 5-10 menit,
menggunakan anestesi lokal, biaya rendah hingga gratis,
secara budaya sangat dianjurkan untuk negara yang
penduduk wanitanya malu ditangani tenaga medis pria.
KERUGIAN KONTRASEPSI MANTAP
PRIA
rasa nyeri dan tidak nyaman, bengkak, perdarahan atau
infeksi dan tidak memberikan perlindungan terhadap
infeksi menular seksual dan HIV (Mulyani dan Rinawati,
2013). Kontrasepsi mantap pria belum memberikan
perlindungan total sampai semua spermatozoa yang
sudah ada di dalam system reproduksi distal dari tempat
oklusi vas deferens dikeluarkan, sehingga pasien diminta
untuk memakai kondom terlebih dahulu untuk
membersihkan tabung dari sisa sperma yang ada.
Mengetahui yang steril atau tidak, pemeriksaan
mikroskopis biasanya dilakukan 16 minggu setelah
operasi dengan 24 kali ejakulasi
EFEK SAMPING METODE OPERASI PRIA
(MOP)
sperma yang diproduksi akan kembali diserap tubuh
tanpa menyebab gangguan metabolisme, rasa nyeri atau
ketidaknyamanan akibat pembedahan yang biasanya
hanya berlangsung beberapi hari, infeksi akibat perawat
bekas operasi yang tidak bagus atau disebabkan karena
dari lingkungan luar bukan dari vasektomi dan
vasektomi tidak berpengaruh terhadap kemampuan laki-
laki untuk melakukan hubungan seksu
INDIKASI
menunda kehamilan, mengakhiri kesuburan, membatasi
kehamilan dan setiap pria, suami dari suatu pasangan
usia subur yang telah memiliki jumlah anak cukup dan
tidak ingin menambah anak
KONTRA INDIKASI MOP Y
infeksi kulit lokal misalnya scabies, infeksi traktus
genetalia, kelainan skrotum atau sekitarnya
(varicocele,hydrocele besar, filariasis, hernia inguinalis,
orchiopexy, luka parut bekas operasi hernia, skrotum
yang sangat tebal), penyakit sistemik (penyakit-penyakit
perdarahan, diabetes mellitus, penyakit jantung koroner
yang baru) dan riwayat perkawinan, psikologi atau
seksual yang tidak stabil
KOMPLIKASI METODE OPERASI PRIA
(MOP)
Komplikasi minor : 5% dan 10% pria mengalami
masalah lokal minor setelah prosedur. Setelah efek
anestesia lokal hilang (sekitar dua jam), pasien akan
merasa sedikit tidak nyaman yang biasanya dibantu
dengan mengkonsumsi penghilang rasa sakit ringan
(paracetamol atau aspirin). Sebagian besar pria
menyadari adanya pembengkakan dan memar ringan di
sekitar area operasi yang berlangsung selama beberapa
hari. Terkadang terjadi infeksi dan membutuhkan
antibiotik. Apabila merasakan adanya nyeri, bengkak
atau kemerahan yang menetap, segera hubungi dokter
umum
Komplikasi mayor : hematoma (terjadi masa bekuan
darah dalam kantong skrotum yang berasal dari
pembuluh darah yang pecah), terapi untuk hematoma
kecil adalah kompres es dan istirahat beberapa hari,
untuk hematoma besar skrotum kembali dibuka, ikat
pembuluh darah dan lakukan drainase. Komplikasi
lainnya yaitu infeksi, sperm granuloma (bocornya
spermatozoa kedalam jaringan sekitarnya). Terapi untuk
granuloma yang kecil adalah kompres es, istirahat
cukup, dan pemberian NSAID, dan untuk granuloma
besar harus dilakukan eksisi menurut Hartanto dalam
Ambarawati (2012).
hematoma dan infeksi, dengan kejadian rata-rata pada
laporan yang dipublikasikan yaitu sekitar 2% dan 3,4%.
Nyeri testis kronis atau sindrom nyeri post vasektomi
adalah salah satu komplikasi vasektomi postoperatif
yang paling sering dialami oleh pasien post vasektomi.
SYARAT MELAKUKAN METODE
OPERASI PRIA
Syarat sukarela
Syarat bahagia dan syarat sehat
. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PEMILIHAN METODE
OPERASI PRIA (MOP)
a. Faktor predisposisi merupakan faktor-faktor pencetus terjadinya suatu penyebab.
Faktor ini termasuk pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, kebiasaan dan nila-
nilai. Menurut penelitianAditya dkk (2014) faktor predisposisi pria berpartisipasi dalam
program KB yaitu pengetahuan, sikapa norma sosial, budaya dan sosio demografi
dalam pemilihan kontrasepsi MOP. b. Faktor pendukung merupakan faktor yang ikut
mendorong timbulnya suatu sebab. MenurutAditya dkk (2014) fasilitas dan sarana
kesehatan, jenis alat kontrasepsi pria dan wanita, puskesmas dan mobil KB keliling.
Keterjangkauan akan fasilitas kesehatan, sumber informasi yang mendukung dan sarana
kesehatan yang memadai merupakan faktor pedorong seseorang untuk berperilaku.
Faktor pendorong rendahnya MOP yaitu terbatasnya sosialisasi dan promosi
kontrasepsi pria, terbatasnya akses pelayanan kontrasepsi pria, tingginya harga yang
harus dibayar untuk MOP (Pratiwi dkk, 2017). c. Faktor pendorong adalah faktor yang
berkaitan dengan referensi sikap dan perilaku secara umum. Faktor pendorong terdiri
dari dukungan keluarga, testimoni akseptor vasektomi, peranan Petugas Lapangan
Keluarga Berencana, tokoh masyarakat setempat dan keberadaan kelompok KB pria
yang menjadi referensi perilaku kesehatan masyarakat. Suatu penelitian menunjukkan
Informasi yang diberikan oleh dokter dan perawat mengenai kontrasepsi vasektomi,
dukungan istri dan dukungan teman sangat mendorong pria dalam mengambil
keputusan untuk menggunakan metode kontrasepsi vasektomi (Aditya dkk, 2014).
METODE KALENDER
usaha untuk mengatur kehamilan dengan menghindari
hubungan badan selama masa subur seorang wanita.
Sebab pembuahan memang hanya terjadi pada saat masa
subur, atau lebih tepatnya 12-24 jam setelah puncak
masa subur (sel telur dilepas). 12-24 jam ini dari masa
hidup sel telur rata-rata.
Metode ini efektif bila dilakukan secara baik dan benar.
Dengan penggunaan sistem kalender setiap pasangan
dimungkinkan dapat merencanakan setiap kehamilannya.
Berbeda dengan sistem kontrasepsi lainnya, sistem
kalender menjanjikan aneka kelebihan dan karena itu
banyak yang lebih menyukainya. Sebelum menggunakan
metode ini, tentunya pasangan suami istri harus
mengetahui masa subur. Siklus masa subur pada tiap
wanita tidak sama. Untuk itu perlu pengamatan minimal
6 kali siklus menstruasi.
Prinsip kerja metode kalender ini berpedoman kepada
kenyataan bahwa wanita dalam siklus haidnya
mengalami ovulasi (subur) hanya satu kali sebulan, dan
biasanya terjadi beberapa hari sebelum atau sesudah hari
ke-14 dari haid yang akan datang. Sel telur dapat hidup
selama 6-24 jam, sedangkan sel mani selama 48-72 jam,
jadi suatu konsepsi mungkin akan terjadi kalau koitus
dilakukan 2 hari sebelum ovulasi. Hendaknya sebelum
memakai cara para pemakai harus diberikan penerangan
medik yang jelas tentang cara ini.
Hal yang perlu diperhatikan pada siklus menstruasi
wanita sehat ada tiga tahapan:
Pre ovulatory infertility phase (masa tidak subur sebelum
ovulasi).
Fertility phase (masa subur).
Contoh : Jika hari terakhir mens adalah tangal 10 maka tanggal masa subur
adalah tanggal 23, masa prasubur awal tanggal 20 dan masa prasubur akhir
tanggal 26.
Agar lebih tepat sebaiknya melakukan pencatatan 6 siklus haid terakhir
untuk menentukan masa prasubur. Kurangi dan tambahkan 3 hari pada siklus
terpendek dan terpanjang dari catatan yang telah dibuat.
Jadi berhati-hatilah dalam berhubungan suami isteri ketika masa subur istri
tanpa alat kontrasepsi atau teknik KB lainnnya yang dapat mencegah
kehamilan. Pelajari dengan baik sebelum menentukan metode pencegah
kehamilan yang tepat dengan ahli kadungan seperti dokter dan bidan.
Sistem kalender dalam menentukan masa subur hanya dapat digunakan pada
wanita yang teratur mens 28 sampai 35 hari. Rokok dan gizi buruk juga
mempengaruhi rutinitas keluarnya sel telur.
Keuntungan KB kalender
a) Ditinjau dari segi ekonomi : KB kalender dilakukan
secara alami dan tanpa biaya sehingga tidak perlu
mengeluarkan biaya untuk membeli alat kontrasepsi.
b) Dari segi kesehatan : sistem kalender ini jelas jauh
lebih sehat karena bisa dihindari adanya efek sampingan
yang merugikan seperti halnya memakai alat kontrasepsi
lainnya (terutama yang berupa obat).
Dari segi psikologis : yaitu sistem kalender ini tidak
mengurangi kenikmatan hubungan itu sendiri seperti bila
memakai kondom misalnya. Meski tentu saja dilain
pihak dituntut kontrol diri dari pasangan untuk ketat
berpantang selama masa subur.
Kerugian KB kalender
Kemungkinan kegagalan yang jauh lebih tinggi. Ini terutama bila tidak
dilakukan pengamatan yang mendalam untuk mengetahui dengan pasti
masa subur, karena tidak ada yang bisa menjamin ketepatan perhitungan
sebab masa suburpun terjadi secara alami, selain itu kedua pasangan
tidak bisa menikmati hubungan suami istri secara bebas karena ada
aturan yang ditetapkan dalam sistem ini. Masa berpantang yang cukup
lama dapat membuat pasangan tidak bisa menanti dan melakukan
hubungan pada waktu berpantang.
Kerugian lain dari KB kalender adalah bahwa waktu yang tepat dari
ovulasi sulit untuk ditentukan, ovulasi umumnya terjadi 14 ±2 hari
sebelum hari pertama haid yang akan datang. Dengan demikian pada
wanita dengan haid yang tidak teratur, saat terjadi ovulasi, sulit atau
sama sekali tidak dapat diperhitungkan. Selain itu, ada kemungkinan
bahwa pada wanita dengan haid teratur oleh salah satu sebab (misalnya
karena sakit) ovulasi tidak datang pada saat semestinya
Indikasi
Metode ini mudah dilaksanakan, tetapi dalam prakteknya
sukar menentukan pada saat ovulasi dengan tetap. Hanya
sedikit wanita yang mempunyai daur haid teratur, lagi
pula dapat terjadi variasi.
fektivitas
Bagi wanita dengan siklus haid teratur, efektifitasnya lebih tinggi
dibandingkan wanita yang siklus haidnya tidak teratur. Angka
kegagalan berkisar antara 6 – 42. Metode kalender akan lebih
efektif bila dilakukan dengan baik dan benar. Sebelum
menggunakan metode kalender ini, pasangan suami istri harus
mengetahui masa subur. Padahal, masa subur setiap wanita
tidaklah sama. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan minimal
enam kali siklus menstruasi. Selain itu, metode ini juga akan lebih
efektif bila digunakan bersama dengan metode kontrasepsi lain.
Berdasarkan penelitian dr. Johnson dan kawan-kawan di Sidney,
metode kalender akan efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan
dengan metode simptothermal. Angka kegagalan penggunaan
metode kalender adalah 14 per 100 wanita per tahun.