Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 3 SEKOLAH KADER

BANGSA
XII BERINTEGRITAS
1. Arsy Latief Ardhiani
2. Dionicius Cita Buana Liman
3. Ilyasa Anggit Arisma
4. Keisha Ruth Shanna Zelda
5. Monica Dinati Ayu Widyati
6. Nailis Sa'adah
7. Nur Fauza
8. Umairoh Choirunnisya
9. Valeninda Adhisti Fridhasandy
10. Febri Tri Andista
11. Fitria Wulan Sari
12. Rhomaddhoni Cahyaningrum
13. Ibnu Rian Setiawan
14. Gisela Kurnia Sari
15. Suneli Indriyani
PERMASALAHAN SOSIAL
BUDAYA DI DAERAH
TEGAL
Melawan Kesenjangan Sosial Si Kaya dan Si Miskin
Kampung Tirang
Kampung yang berada di pesisir
pantai Kota Tegal, dikenal sebagai
kampung yang tertinggal dan
terisolasi.

Sebab, kampung yang dihuni


oleh para nelayan kecil yang tidak
memiliki rumah, bertahun-tahun
tidak tersentuh listrik, akses jalan
tidak memadai, dan kondisi
rumah yang terbuat dari kayu.

Namun, sejak dikenal lewat film


Turah, kampung yang sudah
direlokasi ke ujung timur pantai
Muarareja itu sudah tersentuh
listrik
Pengangkatan kisah Kampung Tirang

Pengangkatan kisah
kampung tirang yang
terisolir menjadi sebuah
film yang berjudul turah,
berdasar dari
kesenjangan yang ada di
sana
Singkat, Mengenai Kesenjangan Sosial di
Kampung Tirang, Kota Tegal
1. Kesenjangan sosial yang ada di kampung Tirang, kota Tegal
digambarkan melalui sebuah film “Turah” karya Wicaksono Wisnu
Legowo.
2. Kampung Tirang sebuah kampung yang berada di pikiran pesisir
pantai kota Tegal yang sebagian masyarakatnya miskin dan
tertinggal, bisa dilihat dari : rumah yang reot, pakaian warganya
terlihat kusut dan kondisi lingkungan yang kumuh.
3. Dari film ini, digambarkan tokoh bernama Jagad yang melakukan
perlawanan karena adanya ketidakadilan atas tanah kelahirannya
yang dikuasai oleh sang juragan bernama Darso
Bentuk-bentuk Ketidakadilannya
• Warga kampung Tirang menjadi budak Darso
• Para pekerja mendapatkan upah rendah
• Darso hanya mementingkan kepentingan pribadi
• Adanya perbedaan kelas ekonomi antara pakel (bekerja
sebagai tangan kanan Darso) dengan masyarakat lainnya
• Protes Jagad tidak didengar tapi malah melampiaskan nya
dengan rencana pembunuhan terhadap jagat
Analisis Masalah Sosial Budaya Menurut 7
Unsur Kebudayaan
Bahasa  Dalam film atau kisah ini menggunakan bahasa jawa ngapak yang
merupakan dialek ciri khas yang tegal jarang sekali filmnya menggunakan bahasa
daerah perut kami ini sesuatu yang bagus.
Sistem pengetahuan  Mayoritas masyarakat nya tidak berpendidikan mereka
berada di pinggiran kota jadi mereka lebih mudah di provokasi dan di mini-mini
uang sedangkan sangat jelas jika tokoh darso ini berpendidikan tinggi akan tetapi
sangat disayangkan ilmunya justru membuatnya licik dan serakah dalam hal harta
dan kuasa.
• Organisasi sosial  Dari film ini permasalahan yang paling mencolok ialah adanya
perbedaan derajat sosial di mana yang kaya yang berkuasa dan yang miskin yang
semakin tertindas dan tertinggal inilah yang menjadi munculnya adanya
perbudakan.
Lanjutan
• Peralatan hidup dan teknologi, ekonomi dan mata pencaharian  Sebagai seorang
juragan, Darso tentu saja lebih maju dan unggul dengan dibekali pengetahuan yang
mumpuni dan ekonomi yang memadai. Da bisa membeli apa saja dan mempengaruhi
masyarakat sebaliknya masyarakat yang kekurangan ekonomi dan mata pencaharian
hanya bisa tunduk dan patuh demi sesuap nasi.
• Sistem Religi, Kesenian Dalam dimensi budaya menurut Hofstede tokoh Darso
memiliki karakter individualis terhadap pandangan yang dia peroleh dan dengan sifat
buruknya itu sehingga dia memberikan upah rendah kepada Jagad dan seluruh
masyarakat Kampung Tirang. Sedangkan dalam pandangan Dimensi menurut
Hofstede adalah High Power Distance terlihat ketika masyarakat Kampung Tirang
memandang Darso itu adalah orang baik. Terlihat dari masyarakat yang dipekerjakan
oleh Darso mereka terbantu dalam ekonominya, sehingga mereka masih bias
bertahan hidup dari penghasilan pekerjaan mereka. 

Anda mungkin juga menyukai