Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TUGAS CASE 1

MATA KULIAH Preliminary Chemical Plant Design

KELOMPOK 3:
Muhamad Zakky Irsyada 5213420063
Dionicius Cita B.L. 5213420073
Jatmiko Duwi Sulistiyanto 5213420050

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023
1. Kasus/Pemicu 1

Judul Pemicu: PRARANCANGAN PABRIK MARGARIN DARI MINYAK SAWIT


DENGAN KAPASITAS 52.000 TON/TAHUN

2. Data-data / Literasi (sesuai dengan isu yang disusun)


· Data Impor Margarin Indonesia pada tahun 2018-2022

· Data Ekspor Margarin Indonesia

· Data produksi didapatkan dari data produksi dari pabrik yang berdiri di indonesia
dengan kapasitas sebagai berikut:
· Data produksi didapatkan dari data produksi dari pabrik yang berdiri di dunia dengan
kapasitas sebagai berikut:

3. Pembahasan

3.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

Pertumbuhan Industri di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan,


pertumbuhan industri tersebut akan berperan untuk menciptakan dan meningkatkan
ekonomi di Indonesia sehingga tercipta ekonomi yang stabil. Pertumbuhan industri terjadi
karena adanya pembangunan industri yang bertujuan untuk memperkokoh struktur
ekonomi nasional dengan keterkaitan yang kuat dan saling mendukung antar sektor.
Subsektor yang mengalami peningkatan salah satunya adalah industri pangan hal ini terjadi
karena kebutuhan akan barang-barang hasil industri pangan yang terus meningkat sejalan
dengan perkembangan pembangunan itu sendiri, salah satu jenis produksi industri yang
berkembang pesat dan selalu dibutuhkan akibat permintaan dari masyarakat adalah industri
margarin (Syifalia et al., 2017)

Proyeksi konsumsi margarin dalam negeri diasumsikan melanjutkan pertumbuhan


sebelumnya yakni dengan rata-rata 12,62% per tahun. Konsumsi perkapita margarin dalam
negeri akan naik dari 1,40 ons/tahun pada tahun 2019 menjadi 5,16 ons/tahun pada tahun
2030. Jika merujuk pada proyeksi BPS tentang penduduk Indonesia maka konsumsi
margarin naik dari 37 ribu ton pada tahun 2019 (BPPT, 2019). Faktor pendukung
berdirinya pabrik margarin dari minyak kelapa sawit ini dikarenakan ketersediaan bahan
baku yang diperoleh langsung dari dalam negeri dengan harga relatif murah. Pabrik
margarin ini berdiri agar kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi dan mengurangi impor
margarin dari luar negeri. Produk yang dihasilkan diharapkan dapat bersaing di pasar
internasional sehingga dapat meningkatkan devisa negara ((Rahmawati & Nabilah
Sharfina A, 2022)

3.2 Perhitungan Kapasitas Pabrik


Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri Indonesia masih mengimpor margarin
dari negara lain. oleh karena itu perlu adanya pembangunan pabrik margarin tambahan
agar dapat memenuhi permintaan dalam negeri. berikut merupakan data impor margarin
periode 2018 sampai 2022

Tabel 3.1 Data Impor Margarin Indonesia

Dari tabel 3.1 di atas, kita dibuat sebuah persamaan linear agar dapat menentukan
perkiraan kebutuhan margarin di masa yang akan datang. berikut merupakan grafik
kebutuhan impor margarin di Indonesia

Gambar 3.1 Grafik Impor Margarin di Indonesia

Perkiraan impor margarin pada tahun 2028 dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan y = 486695x-1E+09, dimana x merupakan sebagai tahun dan y sebagai jumlah
ekspor margarin. Dengan m enggunakan persamaan diatas, maka kebutuhan impor
margarin adalah sebagai berikut :

y =325,61*2028-655837

y = 4.500 ton/tahun

Selain data impor margarin dibutuhkan juga data ekspor margarin yang ada di
Indonesia untuk menentukan kapasitas pabrik yang akan dibangun. Berikut merupakan
data ekspor margarin yang ada di Indonesia periode 2018 sampai 2022.
Tabel 3.2 Data Ekspor Margarin Indonesia

Dari tabel data 3.2 di atas, dibuat persamaan linear agar dapat diperkirakan perkiraan
ekspor margarin pada tahun 2028.

Gambar 3.2 Gambar Grafik Ekspor Margarin

Dari grafik di atas perkiraan ekspor dapat dihitung dengan menggunakan persamaan y
= 350865x - 7E+08 dimana x merupakan sebagai tahun dan y sebagai jumlah impor
margarin. Dengan menggunakan persamaan diatas, maka kebutuhan impor margarin
adalah sebagai berikut :

y = 3607,6*2028-7000000

y = 661.621 ton/tahun

Kapasitas yang akan digunakan dalam pembangunan Pabrik Margarin dari Minyak
Kelapa Sawit, sebagai berikut :

Kapasitas Produksi = Demand – Supply


= ( Konsumsi + Ekspor ) – ( Produksi + Import )

= ( 119.000 + 661.621 ) – ( 604.000 +4.500

= 172.121 ton/tahun

Data konsumsi didapat dari data BPPT tahun 2019 yang memproyeksikan pada tahun
2028 akan mengalami peningkatan hingga 119 ribu ton. Untuk data produksi dalam negri
didapat dari tabel berikut:

Tabel 3.3 Data Produksi Pabrik Margarin Indonesia

Pabrik margarin ini didirikan untuk memenuhi 30% kebutuhan margarin nasional,
maka dibutuhkan:

Kapasitas Produksi = 30% x 172.121 ton/tahun

= 52.000 ton/tahun

3.3 Aspek Pemilihan Lokasi

Lokasi geografis suatu pabrik merupakan unsur yang sangat penting dalam
mendirikan sebuah pabrik, syarat utama suatu pabrik adalah harus ditempatkan
sedemikian rupa sehingga produksi bisa berjalan terus dan distribusi bisa dilakukan
secara optimal. Berdasarkan pertimbangan yang dilakukan, pendirian pabrik margarin
direncanakan di Provinsi Sumatera Utara dan Riau. Beragamnya lokasi yang akan dipilih
membuat pemilihan lokasi dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif dan
kuantitatif terhadap bahan baku, tenaga kerja, utilitas, pemasaran dan transportasi.
3.3.1 Pertimbangan Ketersediaan Bahan Baku

Pertimbangan pemilihan dari segi bahan baku di Kabupaten Deli Serdang,


Sumatera Utara adalah dekat dengan PT. Mahkota Group yang mana akan menjadi
penyedia bahan baku minyak sawit. PT. Mahkota group yang merupakan salah satu
penyedia kelapa sawit terbesar di Sumatera Utara akan memberikan biaya yang lebih
murah dibandingkan dengan Riau yang harus menempuh jarak lebih jauh untuk
mendapatkan bahan baku. Lalu untuk penyedia bahan baku gas hidrogen akan diperoleh
dari PT Samator aneka Gas Industri yang berada tidak jauh dari Kabupaten Deli Serdang
yang mana hanya membutuhkan waktu 1 jam 21 menit. hal tersebut akan menghemat
biaya dan juga waktu untuk memproduksi margarin. untuk provinsi Riau penyedia
bahan baku gas hidrogen cukup jauh dari lokasi industri yang mana akan membutuhkan
biaya transportasi yang lebih mahal serta membutuhkan waktu yang lebih lama

3.3.2 Ketersediaan Tenaga Kerja

Ketersediaan tenaga kerja untuk pembangunan pabrik yang berada di Kabupaten


Deli Serdang Sumatera Utara akan mendapatkan banyak tenaga kerja yang cukup ahli
yang berasal dari penduduk sekitar dan dari provinsi sekitar yang telah berpengalaman
dalam hal industri kelapa sawit, serta dapat juga diperoleh dari universitas yang berada
di dalam dan luar provinsi Sumatera Utara Seperti halnya Universitas Sumatera Utara
yang berada tidak jauh dari Kabupaten Deli Serdang. Apabila dibandingkan dengan
provinsi Riau, tenaga kerja yang didapat akan sedikit Yang berpengalaman Serta
adanya keterbatasan dalam membayar upah tenaga kerja yang sesuai dengan pendapatan
juga kemampuan pabrik.

3.3.3 Utilitas Pabrik

Pembangunan pabrik pada Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara akan


mendapatkan akses untuk utilitas yang lebih baik di mana terdapat sungai Belawan
dan juga untuk kebutuhan listrik akan dipenuhi dengan PT Sinergi power di samping
menggunakan PLN. Dibandingkan dengan provinsi Riau yang mempunyai sungai
Padang Kuala Tanjung di mana debit sungai yang fluktuatif akan berpotensi
menyebabkan kekeringan ketika terjadi kemarau sehingga harus bekerja sama dengan
pihak ketiga

3.3.4 Pemasaran

Faktor pemasaran dalam penentuan lokasi pabrik dipilih berdasarkan


kemudahan dalam melakukan pemasaran dan distribusi produk ke konsumen. Pabrik
yang akan didirikan sebaiknya dekat dengan daerah pemasaran sehingga dapat
menghemat biaya transportasi dan memudahkan dalam pengiriman produk ke
konsumen. (Cenna & Evi, 2021)

Sehingga lokasi pabrik yang dipilih dalam rancangan pabrik ini merupakan kawasan
yang berdampingan langsung dengan kawasan industri yang terletak di pinggiran selat
antara pulau pedang dimana banyak pabrik pabrik yang ada di sana. Serta memperhatikan
banyaknya kebutuhan akan margarin yang tinggi dalam pembuatan makanan seperti kue
atau roti yang dapat disuplai ke pabrik kue ataupun rumah tangga sehingga dapat
meningkatkan pemasaran impor maupun ekspor.

3.3.5 Transportasi
Lokasi pabrik harus dekat dengan fasilitas transportasi sehingga tidak mengalami
kesulitan dalam pengangkutan bahan baku maupun produk yang dihasilkan. Sarana
transportasi yang diperlukan antara lain adalah jalur darat, laut, maupun udara. Jalur
daratnya dapat menggunakan jasa truk pengangkut serta kereta barang, untuk jalur laut
dapat melalui pelabuhan Siak sri indrapura, serta jalur udara dapat melalui bandara
Pelalawan. Dengan mudahnya akses transportasi diharapkan juga mengurangi biaya
pengangkutan barang.

4. Kesimpulan

Tingginya pertumbuhan industri Pangan di Indonesia akan menyebabkan tingkat


kebutuhan yang tinggi pula. berdasarkan data bppt diproyeksikan konsumsi margarin
akan naik dari 37.000 Ton pada tahun 2019 menjadi 119.000 ton pada tahun 2028. selain
itu pendirian pabrik margarin didukung oleh ketersediaan bahan baku minyak kelapa
sawit yang didapat langsung dari dalam negeri dengan harga yang relatif murah, maka
demi memenuhi 30% kebutuhan margarin di Indonesia pabrik margarin dengan kapasitas
52.000 ton didirikan agar kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi dan mengurangi impor
margarin dari luar negeri.

Berdasarkan aspek bahan baku, pemasaran, ketersediaan tenaga kerja, serta


utilitas maka pembangunan pabrik margarin dengan kapasitas 52.000 ton didirikan di
Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara di mana bahan baku didapat dari PT mahkota
Group dengan jarak yang tidak cukup jauh yang dapat menghemat biaya serta waktu
produksi, Selain itu transportasi yang mudah melalui darat udara dan laut akan
membantu pemasaran serta dapat menyediakan tenaga kerja dari dalam maupun luar
provinsi Sumatera Utara. utilitas yang tersedia sangat mencukupi dimana terdapat sungai
Belawan serta kebutuhan listrik yang dapat dipenuhi dari PT Synergi power
Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik. Data Ekspor Margarin Indonesia. 2022

BPPT. (2019). Ootlook Teknologi Pangan 2019, Teknologi Industri Pangan Berbasis Minyak
Sawit. In Outlook Teknologi Pangan. www.bppt.go.id%0Awww.ppipe-bppt.go.id

Rahmawati, I. N., & Nabilah Sharfina A. (2022). PRARANCANGAN PABRIK MARGARIN


DARI MINYAK SAWIT. 2005–2003, 8.5.2017, ‫הארץ‬. https://www.who.int/news-room/fact-
sheets/detail/autism-spectrum-disorders

Syifalia, L., Amarullah, A. K., Gunawan, S., & Aparamarta, H. W. (2017). Pra Desain Pabrik
Margarin dari Kacang Tanah dengan Proses Hidrogenasi Berkapasitas 3856 Ton/Tahun.
Jurnal Teknik ITS, 6(2), 4–7. https://doi.org/10.12962/j23373539.v6i2.24273

Anda mungkin juga menyukai