PENDAHULUAN
1
Propilen glikol adalah senyawa yang memiliki rumus kimia C3H8O2 yang
memiliki sifat fisik cair dan tidak berwarna. Propilen glikol digunakan sebagai
dasar dalam produksi antifreeze, senyawa poliester untuk industri atau komersial,
pelarut dalam cairan deterjen dan cat manufaktur, serta digunakan sebagai bahan
aditif dalam makanan, obat-obatan, makanan hewan peliharaan, dan industri
tembakau (Hernandez, 2001). Pertimbangan didirikannya pabrik propilen glikol
adalah:
1. Memenuhi kebutuhan propilen glikol dalam negeri sekaligus mengurangi
ketergantungan impor propilen glikol
2. Membuka peluang dan pengembangan industri-industri yang menggunakan
bahan baku propilen glikol
3. Menambah pendapatan negara sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru.
1
1.2.2 Penentuan Lokasi Pabrik
Berdasarkan pertimbangan faktor pemilihan lokasi pabrik terdapat dua
alternatif lokasi yaitu Kawasan Industri Cilegon dan Kawasan Industri Medan.
Berikut kondisi dari masing-masing lokasi :
1.2.2.1 Cilegon
a. Bahan Baku
Bahan baku yang diperlukan untuk pembuatan pabrik propilen glikol adalah
propilen oksida yang dapat diimpor dari Lyondell South Asia Pte, Singapura
dengan kapasitas 6.600.000 ton/tahun. Sumber bahan baku berada di luar negeri,
maka letak pabrik di Cilegon dapat memenuhi syarat karena terdapat beberapa
pelabuhan yang dapat menunjang transportasi bahan baku. Kebutuhan bahan baku
air dapat dipenuhi dengan memanfaatkan air laut karena posisi Kota Cilegon dekat
dengan Laut Jawa.
b. Sarana Transportasi
Kota Cilegon termasuk salah satu lokasi pendirian pabrik yang strategis
karena letaknya dekat dengan beberapa pelabuhan seperti pelabuhan Krakatau
Bandar Samudra, Pelabuhan Tanjung Priok, dan Pelabuhan Merak. Ketersediaan
sarana transportasi yang memadai dan kondisi jalan raya yang baik akan sangat
mendukung proses distribusi bahan baku dan produk. Adanya Pelabuhan Merak
akan mempermudah tranportasi bahan baku yang berasal dari Singapura dan juga
pendistribusian produk ke dalam maupun luar negeri.
c. Letak Pasar
Letak pasar menjadi hal yang penting karena akan mempengaruhi proses
distribusi produk. Pabrik propilen glikol ini didirikan untuk memenuhi sebagian
besar kebutuhan dalam negeri dan juga luar negeri. Konsumen produk propilen
glikol meliputi industri resin poliester tak jenuh, industri kosmetik, campuran obat,
pelarut pada industri makanan, pelarut pada industri cat dan pelapis. Kota Cilegon
relatif dekat dengan lokasi pemasaran dibandingkan dengan Kota Medan karena
1
sebagian besar industri dalam negeri yang menggunakan bahan baku propilen glikol
berada di Pulau Jawa. Berikut daftar industri di Indonesia yang diketahui
menggunakan propilen glikol sebagai salah satu bahan baku dalam produknya
sebagaimana ditunjukkan pada tabel 1.1.
4
persentase 7,77 %. Kota Cilegon menyumbang tingkat pengangguran terbuka
terhadap angkatan kerja sebesar 11,88 % (Badan Pusat Statistik, 2018). Dengan
adanya pabrik di lokasi ini, diharapkan dapat membantu program pemerataan
ketenagakerjaan penduduk dari pemerintah. Rincian tingkat pengangguran terbuka
dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut.
e. Utilitas
Sarana utilitas di Kawasan Krakatau Industri Estate Cilegon (KIEC) sangat
mendukung untuk menjalankan proses produksi pabrik. Pemerintah menetapkan
sumber utilitas seperti udara, air dan listrik yang sangat memadai dikawasan
tersebut. Penyediaan air dapat diperoleh dari air laut dan pabrik pengolahan air.
Kawasan Krakatau Industri Estate Cilegon memiliki pabrik pengolahan air industri
2.000 L/detik dan pembangkit listrik PLN sebesar 3.400 MVA.
f. Lahan
Lokasi pabrik yang akan didirikan harus memiliki ruang yang cukup agar
tidak terhambat ketika akan melakukan pengembangan area pabrik. Kawasan
Krakatau Industrial Estate Cilegon memiliki dua kawasan industri yaitu kawasan
industri I mencakup 550 hektar dan sudah terpakai 245 hektar dan kawasan industri
II mencakup 75 hektar. Lahan kosong yang terdapat di kawasan industri I dapat
dijadikan lokasi pendirian pabrik seluas ± 32 hektar.
5
g. Kebijakan Pemerintah
Undang-Undang Perindustrian mewajibkan semua perusahaan untuk
menjalankan usaha mereka di kawasan industri. Kebijakan Peraturan Pemerintah
Nomor 3 Tahun 2014 tentang perindustrian menyatakan bahwa semua pabrik wajib
beroperasi di kawasan industri agar pemerintah bisa memantau dan meminimalkan
dampak pencemaran lingkungan yang muncul dari operasional pabrik. Penempatan
lokasi pabrik pada kawasan industri akan memberikan banyak manfaat. Pertama,
membuat pengaturan rencana tata ruang dan wilayah menjadi lebih baik. Kedua,
memudahkan pengawasan pemerintah, khususnya terhadap pencemaran.
lingkungan oleh pelaku Industri. Ketiga, pengintegrasian infrastruktur pendukung
di industri tersebut. Kawasan Industri Krakatau Industrial Estate Cilegon
merupakan kawasan yang disiapkan untuk industri sehingga pembangunan dan
pengembangan di kawasan tersebut tidak bertentangan dengan kebijakan
pemerintah.
6
1.2.2.3 Medan
a. Bahan Baku
Propilen oksida merupakan bahan baku dalam pembuatan propilen glikol.
Bahan baku propilen oksida diimpor dari Lyondell South Asia Pte, Singapura
kapasitas dengan 6.600.000 ton/tahun. Bahan baku diperoleh dari luar negeri,
sehingga letak pabrik dipilih di daerah yang dekat dengan pelabuhan. Sedangkan
untuk kebutuhan bahan baku air dapat dipenuhi dengan memanfaatkan air laut.
Kawasan Industri Medan merupakan daerah yang dekat dengan Laut Selat Malaka
dan Pelabuhan Belawan.
b. Sarana Transportasi
Medan memiliki wilayah yang dekat dengan Pelabuhan Belawan di Provinsi
Sumatera Utara. Kawasan Industri Medan berhadapan langsung dengan Jalan Tol
Belmera. Sarana transportasi mendukung proses distribusi bahan baku dan produk
baik melalui laut maupun darat. Kawasan Industri Medan berada tidak jauh dari
pusat kota sehingga mempermudah pendistribusian produk.
c. Letak Pasar
Kebutuhan bahan baku propilen glikol di industri Kota Medan relatif lebih
sedikit daripada kebutuhan pada industri di Pulau Jawa. Konsumen utama produk
propilen glikol adalah PT Unilever Oleo Chemical Indonesia Tbk. di Bosar
Maligas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
d. Ketersediaan Tenaga Kerja
Kota Medan merupakan salah satu Kota yang berada di Provinsi Sumatra
Utara dengan Upah Minimum Regional sebesar Rp 2.700.000. Tingkat
pengangguran terbuka bulan Februari 2018 di Kota Medan mencapai 5,59%.
Adanya pabrik di Kawasan Industri Medan ini diharapkan dapat membantu
program pemerataan ketenagakerjaan penduduk dari pemerintah. Data tingkat
pengangguran terbuka terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas dan data tingkat
pengangguran terbuka terhadap pendidikan disajikan pada tabel 1.3 berikut.
7
Tabel 1.3 Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Medan
e. Utilitas
Sumber utilitas seperti udara, air dan listrik di Kawasan Industri Medan
sudah cukup memadai. Ketersediaan air bersih mampu mensuplai 300 L/detik.
Sumber air baku berasal dari Sungai Deli yang berjarak 6 km dari lokasi kegiatan
industri. Kelancaran suplai distribusi air didukung dengan adanya jaringan
perpipaan, baik jaringan untuk air bersih maupun jaringan air limbah. Pasokan
listrik berasal dari PLN, PLTU, dan PLTG Belawan.
f. Lahan
Suatu industri harus memiliki ruang yang cukup untuk melakukan
pengembangan area pabrik. Lokasi pabrik yang akan didirikan pasti memerlukan
fasilitas-fasilitas produksi. Pabrik yang didirikan juga harus jauh dari pemukiman
penduduk agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan
sekitarnya. Kawasan Industri Medan memiliki luas kawasan total sebesar 514
hektar. Kawasan tersebut memiliki lahan kosong yang dapat dijadikan lokasi
pendirian pabrik seluas ± 32 hektar.
8
g. Kebijakan pemerintah
Kawasan Industri Medan telah ditetapkan pemerintah dalam Peraturan
Pemerintah No. 13 Tahun 1995 tentang izin usaha industri. Hal-hal terkait kebijakan
pemerintah dalam hal perijinan, lingkungan, faktor sosial, serta perluasan pabrik
sangat mendukung untuk berdirinya pabrik propilen glikol.
Berdasarkan faktor-faktor pemilihan lokasi pabrik di atas, maka terdapat dua
alternatif lokasi yaitu Kawasan Industri Medan dan Kawasan Industri Cilegon.
Berikut perbandingan pemilihan lokasi pabrik berdasarkan berbagai faktor,
sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel 1.5.
Tabel 1.5 Perbandingan Lokasi Pendirian Pabrik Propilen Glikol
9
Berdasarkan kondisi dari masing-masing lokasi yang ada, maka dilakukan
penilaian untuk mengetahui lokasi terbaik sesuai pertimbangan- pertimbangan yang
sudah ditentukan diatas. Berikut penilaian dari masing- masing lokasi pendirian
pabrik sebagaimana disajikan pada Tabel 1.6.
Tabel 1.6 Penilaian Lokasi Pendirian Pabrik Berdasarkan Berbagai Kriteria
Cilegon Medan
Faktor Bobot
Skor Nilai Skor Nilai
Letak Pemasaran 0,25 90 22,5 70 17,5
Letak Bahan Baku 0,2 70 14 90 18
Transportasi 0,15 80 12 70 10,5
Utilitas 0,1 70 7 70 7
Tenaga Kerja 0,1 70 7 80 8
Lahan 0,1 75 7,5 70 7
Kebijakan Pemerintah 0,1 70 7 70 7
Total 1 77 75
Keterangan :
≥ 85 : Sangat Baik
75 – 84 : Baik
65 – 74 : Cukup
≤ 64 : Kurang
Berdasarkan perhitungan pemeringkatan berbagai faktor, dapat diambil
keputusan pemilihan lokasi pabrik propilen glikol yaitu pabrik didirikan di Kota
Cilegon–Banten tepatnya di daerah Kawasan Krakatau Industrial Estate Cilegon.
10
1.3.1 Perkiraan Kebutuhan Propilen Glikol diIndonesia
Kebutuhan propilen glikol terus meningkat setiap tahunnya. Saat ini,
berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor
propilen glikol di Indonesia terus meningkat. Berdasarkan keterangan tersebut,
propilen glikol sangat dibutuhkan di Indonesia, sehingga pendirian pabrik propilen
glikol sangat diperlukan.
Besarnya kebutuhan propilen glikol di Indonesia dapat dilihat dari jumlah
impornya. Data statistik kebutuhan impor propilen glikol di Indonesia dalam
beberapa tahun terakhir ditunjukkan pada Tabel 1.7
Tabel 1.7 Data kebutuhan impor propilen glikol di Indonesia
11
Berdasarkan Gambar 1.2 diperoleh kebutuhan propilen glikol di Indonesia
setiap tahun cenderung mengalami peningkatan. Dari grafik diperoleh persamaan
regresi sebagai berikut:
y = 1.425,632x - 2.835.778,211 ...................................................................... (1.1)
Keterangan:
y = kebutuhan (ton)
x = tahun didirikannya pabrik (2024)
Berdasarkan hasil regresi data kebutuhan impor propilen glikol di
Indonesia, dapat ditentukan kapasitas pabrik propilen glikol yang akan didirikan
pada tahun 2024 adalah sebagai berikut:
Peluang kapasitas produksi propilen glikol
= 1.425,632 (2024) – 2.835.778,211
= 49701,14927 ton
1.3.2 Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku utama propilen glikol adalah propilen oksida dan air. Propilen
oksida diimpor dari negara lain karena di Indonesia belum ada perusahaan yang
memproduksi bahan baku tersebut. Tabel 1.8 menunjukkan pabrik propilen oksida
yang beroperasi di dunia.
Tabel 1.8 Daftar Pabrik Propilen Oksida di Dunia
12
Tabel 1.9 Data Kebutuhan Bahan Baku Pabrik Propilen Glikol
Kapasitas 50.000 Ton/Tahun
Reaksi hidrolisis propilen glikol berlangsung pada fase cair-cair dan bersifat
eksotermis dengan suhu campuran keluaran reaktor sebesar 200°C.
Konversi maksimal yang dapat dicapai dari reaksi ini 90% dengan produk
berupa propilen glikol, dipropilen glikol, dan tripropilen glikol yang memiliki
perbandingan massa 100:10:1 (US Patent 7084310 B2, 2006). Produk berupa
campuran ini akan dipisahkan pada tahap pemisahan produk untuk mendapatkan
produk utama berupa propilen glikol dan produk samping yaitu dipropilen glikol
dan tripropilen glikol.
13
Tabel 1.10 Daftar Pabrik Propilen Glikol di Dunia
Kapasitas
Produsen Negara
(Ton/Tahun)
Sintorgan Argentina 120.000
Dow Quimica Brazil 120.000
F. Maia SA Brazil 100.000
Dow Chemical Jerman Inc. Jerman 280.000
Polioles SA Meksiko 80.000
Industria derivados del Etileno SA Meksiko 100.000
Arco Chemical Co Amerika Serikat 140.000
Olin Brandenburg Amerika Serikat 35.000
Etoxyl CA Cina 140.000
CNOOC/Shell Petrochemicals Cina 60.000
Shanghai Gaoqiao Petrochemical Jepang 15.000
Asahi Denka Koygo KK Jepang 140.000
Asahi Glass CO Ltd Jepang 100.000
Nihon Oxirane Jepang 110.000
Tokyo Junyaku Koygo Korea Selatan 20.000
Manali Petrochemical India 150.000
Dow Chemical Thailand Thailand 30.000
(Sumber: www.icis.com)
Kapasitas pendirian suatu pabrik harus berada di atas kapasitas minimal,
atau paling tidak harus sama dengan kapasitas pabrik yang sedang berjalan.
Berdasarkan Tabel 1.10, didapatkan kebutuhan propilen glikol di Indonesia pada
tahun 2024 diperkirakan mencapai 49338,89191 ton. Oleh karena itu prancangan
pabrik propilen glikol yang akan beroperasi pada tahun 2024 direncanakan
memiliki kapasitas sebesar 50.000 ton/tahun. Kapasitas tersebut didukung oleh data
pabrik propilen glikol di dunia yang range kapasitas produksinya sebesar 15.000 –
280.000 ton/tahun. Perancangan pabrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
propilen glikol dalam negeri dan luar negeri khususnya di wilayah Asia sehingga
dapat menambah devisa negara.
14
1.4 Analisis Gross Economic Evaluation (GEE)
Gross Economic Evaluation merupakan suatu penilaian secara kuantitaif
menggunakan teknik analisa ekonomi, yang diperoleh dari perbandingan harga jual
produk dengan harga beli bahan baku. Pabrik tersebut layak didirikan apabila nilai
GEE lebih dari 2,5.
Gross Economic Evaluation (GEE) dapat diperoleh dari persamaan sebagai
berikut:
Harga jual produk
Gross Economic Evaluation (GEE) = ..................... (1.2)
Harga beli bahan baku
$210.070.608,835
= = 2,6085
$80.534.062,778
Hasil perhitungan GEE pada pabrik propilen glikol sebesar 2,6085 sehingga
hasil tersebut memenuhi syarat justifikasi kapasitas.
O OH OH
Propilen Oksida Air Propilen Glikol
Proses ini berlangsung pada tekanan tinggi, temperatur tinggi, dan tanpa
katalis. Propilen oksida dan air direaksikan di tahap awal proses dengan
perbandingan molar sebesar 1 : 15. Air berlebih dalam proses tersebut
menghasilkan propilen glikol, dipropilen glikol dan tripropilen glikol dengan
perbandingan 100 : 10 : 1. Konversi yang dihasilkan dari proses ini mencapai
90%, pada reaksi yang berlangsung pada temperatur 180 - 220oC dengan
tekanan 15 - 25 bar (Ullivan dkk., 2012).
15
b. Hidrolisis propilen oksida dengan katalis asam
Reaksi:
katalis asam
CH2 – CH – CH3 + H2O CH2– CH – CH3(l) ......... (1.4)
O OH OH
Propilen Oksida Air Propilen Glikol
Proses ini berlangsung pada kondisi temperatur operasi 150 -1800C dengan
tekanan 1 atm (Miller dan Jackson, 2008). Proses dilakukan dengan cara
mereaksikan propilen oksida dengan air dan asam sulfat sebagai katalis.
Konversi yang diperoleh sebesar 90% (Benham dan Kurata, 1955).
Peningkatan kecepatan reaksi yang signifikan dapat diperoleh pada nilai
pH yang rendah. Nilai pH proses ini berkisar 4. Katalis asam harus dihilangkan
sebelum proses distilasi untuk mencegah korosi pada dinding menara distilasi
dan menghindari penurunan kualitas produk pada reboiler menara distilasi.
Pendekatan yang digunakan untuk menghilangkan masalah ini adalah dengan
menggunakan ion-exchanger resin dan polimer (Mc. Ketta, 1990).
c. Hidrolisis propilen oksida dengan katalis basa
Reaksi:
katalis basa
CH2 – CH – CH3 + H2O CH2– CH – CH3(l) ....................... (1.5)
O OH OH
16
Pada kondisi pH lebih dari 12, reaksi hidrolisis propilen oksida dengan katalis
basa tidak digunakan dalam industri karena :
a. Basa kuat membutuhkan pengolahan yang signifikan
b. Memerlukan penghilangan basa sebelum distilasi
c. Lebih banyak menghasilkan glikol tingkat tinggi
d. Menghasilkan isomer diglikol yang tidak diinginkan
(Mc. Ketta, 1990)
OH OH
(1,2 Propanediol)
CH2-CH-CH2 + H2 CH2-CH2-CH2 + H2O ................ (1.6)
OH OH
(1,3 Propanediol)
CH2-CH2+ CH3OH
OH OH
17
Tabel 1.11 Berbagai Proses Produksi Propilen Glikol
Jenis Proses
Parameter Hidrolisis propilen oksida Hidrolisis propilen oksida Hidrolisis propilen oksida Hidrogenasi gliserol
tanpa katalis dengan katalis asam dengan katalis basa dengan katalis padat
Propilen Oksida dan Air Propilen Oksida dan Air Propilen Oksida dan Air Gliserol
Reaktan
Suhu Operasi 180 - 220oC 150 - 180oC 150 - 180oC 160 - 240oC
Tekanan Operasi 14.8 - 24.6 atm 1 atm 1 atm 27 - 109 atm
Fase Reaksi Cair Cair Cair Cair
Konversi 90% 90% - 75 - 77%
Katalis - Asam Basa 2,5% Kobalt
0,45% Paladium
2,4% Renium
Keterangan Reaksi ini berlangsung Katalis asam harus Basa kuat membutuhkan Proses ini menghasilkan
pada tekanan tinggi. dinetralisir sebelum masuk pengolahan yang beberapa produk samping
Perbandingan propilen menara distilasi untuk signifikan. Menghasilkan seperti etilen glikol,
oksida dan air adalah 1:15, menghindari penurunan isomer diglikol yang tidak sodium laktat, dan propanol
air dibuat excess. kualitas produk di reboiler. diinginkan. Lebih banyak yang membuat proses
menghasilkan glikol pemisahan lebih rumit.
tingkat tinggi.
Sumber (Ullivan dkk., 2012) (Miller dan Jackson, 2008) (Miller dan Jackson, 2008) (Oberg dkk., 2015)
19
Tabel 1.12 Kelebihan dan Kekurangan Berbagai Proses Produksi Propilen Glikol
20
1.5.2 Deskripsi Proses Pembuatan Propilen Glikol
Proses pembuatan propilen glikol (PG) dari hidrolisi propilen oksida (PO) dan
air secara umum dapat dibagi menjadi tiga tahap utama, yaitu:
1. Tahap penyimpanan bahan baku
2. Tahap persiapan bahan baku
3. Tahap pembetukkan produk
4. Tahap pemisahan dan pemurnian produk
1.5.2.1 Tahap Penyimpanan BahanBaku
Bahan baku PG yaitu air disimpan pada kondisi suhu 30°C dalam tekanan 1
atm, sedangkan PO disimpan pada kondisi 30°C dan tekanan 1atm, hal ini dilakukan
agar senyawa tersebut tetap dalam kondisi cair. Bahan baku PO diperoleh dengan
kemurnian 99,95%.
1.5.2.2 Tahap Persiapan BahanBaku
Tahap ini dilakukan untuk menyiapkan bahan baku PO dan air sebelum
direaksikan. PO dengan kemurnian 99,95% pada kondisi penyimpanan 30°C dan
tekanan 1 atm dialirkan ke dalam pompa untuk dinaikkan tekanannya menjadi 20 atm.
Setelah itu PO dari tangki dan PO hasil keluaran evaporator 1 dimasukkan ke dalam
pemanas, untuk dipanaskan hingga 190°C sesuai kondisi operasi di dalam reaktor. Air
dari unit utilitas yang sudah ditreatment dialirkan ke dalam pompa untuk dinaikkan
tekanannya menjadi 20 atm. Kemudian air dimasukkan ke dalam pemanas, hingga
suhunya mencapai 190°C. Pipa keluaran pemanas dilengkapi dengan sensor flow
control (FC) yang memerintahkan flow ratio control (FRC) untuk menghitung rasio
PO dan air sebelum masuk reaktor (R-201). Rasio PO dan air terjaga pada
perbandingan 1:15.
1.5.2.3 Tahap PembentukanProduk
Reaksi pembentukan PG berlangsung di dalam reaktor tubular. Umpan PO
dan air direaksikan pada suhu 190°C dan tekanan 20 atm dengan perbandingan massa
reaktan PG terhadap air sebesar 1:15 (Ullman, 2003).
1.5.2.4 Tahap Pemisahan dan Pemurnian Produk
Tahap ini bertujuan untuk memisahkan propilen glikol (PG) dari dipropilen
glikol (DPG) dan sisa rektan lainnya untuk mendapatkan produk PG. Tahap pemurnian
dan pemisahan produk terdiri dari:
1. Produk dari reaktor dialirkan ke evaporator untuk memekatkan hasil sehingga PO
dan air dapat terpisah dan digunakan kembali pada reaktor. Air yang tidak terpisah
secara sempurna keseluruhan selanjutnya di umpankan ke evaporator sehingga
kandungan air pada umpan distilasi seminimal mungkin.
2. Menara distilasi I bertujuan untuk memisahkan sebagian besar PG yang merupakan
produk utama dengan fraksi berat dengan kadar produk atas sebesar 99,9 %. Adanya
hasil bawah dari menara distilasi I adalah campuran yang mengandung sebagian
kecil PG dan sebagian besar fraksi berat. Hasil atas dari menara distilasi I ini
kemudian didinginkan untuk disimpan pada tanki penyimpanan PG yang beroperasi
pada suhu 45oC sedangkan hasil bawah dialirkan ke menara distilasi untuk
dipisahkan antara produk DPG dan produk samping tripropilen glikol (TPG).
3. Dalam menara distilasi II terjadi pemisahan produk DPG dan produk samping
tripropilen glikol (TPG). Hasil atas adalah dipropilen glikol. Kadar DPG 99,8%
yang selanjutnya dialirkan dalam tangki penyimpanan produk yang beroperasi pada
suhu 45oC dan tekanan 1 atm. Produk samping TPG mempunyai kadar 99,7% yang
selanjutnya dialirkan ke tangki penyimpanan produk yang beroperasi pada suhu
Reaksi utama hidrolisis propilen oksida dan air tersebut juga menghasilkan
reaksi samping berupa dipropilen glikol dan tripropilen glikol (Kagaku, 2014).
𝑑𝐶𝑝𝑜
− = 𝑘1 𝐶𝑤 𝐶𝑝𝑜 + 𝑘2 𝐶𝑝𝑔 𝐶𝑝𝑜 + 𝑘3 𝐶𝑑𝑝𝑔 𝐶𝑝𝑜 ................................................. (1.13)
𝑑𝑡
𝑑𝐶𝑝𝑔
= 𝑘1 𝐶𝑤 𝐶𝑝𝑜 − 𝑘2 𝐶𝑝𝑔 𝐶𝑝𝑜 .......................................................................... (1.14)
𝑑𝑡
𝑑𝐶𝑑𝑝𝑔
= 𝑘2 𝐶𝑝𝑔 𝐶𝑝𝑜 − 𝑘3 𝐶𝑑𝑝𝑔 𝐶𝑝𝑜 ..................................................................... (1.15)
𝑑𝑡
𝑑𝐶𝑡𝑝𝑔
= 𝑘3 𝐶𝑑𝑝𝑔 𝐶𝑝𝑜 ........................................................................................... (1.16)
𝑑𝑡
(Akyalcin, 2017)
Keterangan:
Cpo = Konsentrasi propilen oksida (mol/L)
Cw = Konsentrasi air (mol/L)
Cpg = Konsentrasi propilen glikol (mol/L)
Cdpg = Konsentrasi dipropilen glikol (mol/L)
Ctpg = Konsentrasi tripropilen glikol (mol/L)
k = kecepatan reaksi (mol/L.s)
T = suhu (K)
Perhitungan nilai k1, k2, k3 pembentukan propilen glikol dengan reaksi tanpa
katalis menggunakan suhu 358 K, 373 K, dan 388 K dengan perbandingan mol air
propilen oksida dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.13 Nilai k1, k2 dan k3 pada Reaksi Pembentukan Propilen Glikol
2. Dipropilen Glikol
Sifat fisis
Berat molekul : 134,2 g/mol
Titik didih : 228-236oC
Titik beku : -39,2 oC
Densitas (25oC) : 1,022 g/ml
Viskositas (25oC) : 75 cp
(Yaws, 1997)
Sifat kimia
Propilen lebih beracun dibandingkan propilen glikol
Dapat terdekomposisi menjadi karbon monoksida dan karbon dioksida
(Kirk Othmer, 1983)
3. Tripropilen Glikol
Sifat fisis
Berat molekul : 192,3 g/mol
Titik didih : 266-275 oC
Titik beku : -41oC
Densitas (25oC) : 1,019 g/cm3
Viskositas (25oC) : 57,2 cp
(Yaws, 1999)
Sifat kimia
Dapat terdekomposisi menjadi karbon monoksida dan karbon
dioksida.
(Kirk Othmer, 1983)
29
∆Hf 298K reaksi = ∆Hf produk - ∆Hf reaktan (1)
∆Gf 298K reaksi = ∆Gf produk - ∆Gf reaktan (2)
= - RT ln K (3)
Keterangan :
∆Gf = Energi bebas gibbs pembentukan, J/mol
R = Konstanta gas universal, 8,314 J/mol K
K = Konstanta keseimbangan reaksi
T = Temperatur reaksi, K
Diketahui data entalpi dan energi gibbs masing-masing komponen pada suhu
298 K adalah sebagai berikut:
Tabel 1.14 Data Entalpi dan Energi Gibbs Masing-Masing Komponen pada
Suhu 298 K
Reaksi utama :
C3H6O (l) + H2O (l) C3H8O2 (l)
∆H298 = ∆HfC3H8O2 – (∆Hf C3H6O + ∆Hf H2O)
∆H298 = -433 – (-92,76 + -285,830)
∆H298 = - 54,41 kJ/mol
Perhitungan di atas menunjukkan nilai panas reaksi pada 25°C (ΔHf) C3H8O2
bernilai negatif, maka terbukti bahwa reaksi pembentukan propilen glikol bersifat
eksotermis.
30
Untuk menentukan konstanta keseimbangan pada suhu operasi dapat
dilakukan melalui perhitungan energi gibbs standar (ΔGf 298 k) sebagai berikut:
∆G298 = ∆Gf produk - ∆Gf reaktan
∆G298 = ∆G C3H8O2 – (∆G C3H6O + ∆G H2O)
∆G298 = -304,48 – (-25,77 237,129) ∆G298
= -41,581 kJ/mol
Perhitungan di atas menunjukkan nilai panas reaksi pada 25°C (ΔHf) C9H20O4
bernilai negatif, maka terbukti bahwa reaksi pembentukan tripropilen glikol bersifat
eksotermis.
31
Untuk menentukan konstanta keseimbangan pada suhu operasi dapat
dilakukan melalui perhitungan energi gibbs standar (ΔGf 298K) sebagai berikut:
∆G298 = ∆G C9H20O4 – (∆G C3H6O + ∆G C6H14O3)
∆G298 = -19,23 kJ/mol
32
𝑙𝑛𝐾298
Dengan demikian, reaksi pembentukan propilen glikol merupakan reaksi
yang bersifat eksotermis dan irreversible.
Reaksi samping :
C3H6O (l) + C3H8O2 (l) C6H14O3 (l)
∆H298 = ∆Hf C6H14O3 – (∆Hf C3H6O + ∆Hf C3H8O2)
∆H298 = -628 – (-92,76 + -433)
∆H298 = -102,24 kJ/mol
Perhitungan di atas menunjukkan nilai panas reaksi pada 25°C (ΔHf) C6H14O3
bernilai negatif, maka terbukti bahwa reaksi pembentukan dipropilen glikol bersifat
eksotermis.
Untuk menentukan konstanta keseimbangan pada suhu operasi dapat
dilakukan melalui perhitungan energi gibbs standar (ΔGf298 K) sebagai berikut:
∆G298 = ∆G C6H14O3 – (∆G C3H6O + ∆G C3H8O2)
∆G298 = -75,75 kJ/mol
∆𝐺298
=−
𝑅. 𝑇
K298 = 2339,578
K ∆H298 1 1
𝑙n = ⌊ − ⌋
K 298 R T T298
K = 3,71 x 104
33
Jadi, reaksi utama yang terjadi bersifat ireversible karena harga K yang
didapat lebih besar dari 1.
(Smith dkk., 2001)
34
LAMPIRAN
35
Basis 1 jam reaksi
Perhitungan dalam kmol.
Konversi : 0,9
36
Kapasitas Propilen Glikol = 50.000 ton/tahun
Kapasitas pabrik propilen glikol = 50.000 ton/tahun
= 50.000.000 kg/tahun
Waktu kerja per tahun = 300 hari = 166666,667 kg/hari
= 6944,444 kg/jam
37
Input Output
Komponen
(kmol/jam) (kg/jam) (kmol/jam) (kg/jam)
PO C3H6O(l) 125,052 7263,173 12,505 726,317
H2O(l) 1875,781 33799,881 1774,387 31972,860
PG C3H8O2(l) 0,000 0,000 91,254 6944,444
DPG C6H14O3(l) 0,000 0,000 9,125 1224,449
TPG C9H20O4(l) 0,000 0,000 1,014 194,980
Total
41063,05 41063,05
B. Perhitungan GEE
Kebutuhan Harga
(kg/jam)
Bahan baku $/kg Total $kg/tahun
($ kg/jam)
Propilen Oksida 7263,173 1,4 10168,442 80534062,778
Produk
Propilen Glikol 6944,444 2,2 15277,778 120999999,992
DPG 1224,449 6 7346,693 58185808,143
TPG 194,980 20 3899,596 30884800,699
Total harga jual 210070608,835
38
DAFTAR PUSTAKA
Akyalcin, Sema. 2017. Kinetic Study of the Hydration of Propylene Oxide In The
Presence of Heterogeneous Catalyst. Chemical Industry & Chemical
Engineering. Vol. 23.No. 4:573−580
Badan Pusat Statistik Banten. 2018. Keadaan Ketenagakerjaan Banten Februari 2018.
Banten:Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik Banten. 2018. Kota Cilegon Dalam Angka Kota Cilegon.
Banten: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik Sumatera Utara. 2018. Keadaan Angkatan Kerja di Provinsi
Sumatra Utara. Sumatra Utara: Badan Pusat Statistik.
Benham, A.L., dan Kurata, F. 1955. Kinetics of the Catalyzed and Uncatalyzed Liquid-
Phase Hydration of Propylene Oxide. Halaman 118–124
Chan, Arthur, dan Seider, W.D. 2004. Batch Manufacture of Propylene Glycol.
Dean, J.A. 1999. Lange’s Hand Book of Chemistry 5thEdition. Mc. Graw-Hill Inc.,
New York
39
Martin, A.E., dan Muphy, F.H. 1994. Glycols Propylene Glycols. Dow Chemical
Company, Vol. 12.
Miller, D. J., dan Jackson, J. E. 2008. (12) Patent Application Publication (10) Pub.
No. US 2008/0242898A1, 1(19).
Oberg, A.A., Us, W.A., dan Zacher, A.H. 2015. (12) United States Patent (10) Patent
No. Recycle : 44g Propylene Glycol 11g Water 633g Ethylene Glycol, NaOH,
Byproducts 31g Propylene Glycol NaOH, Byproducts, 2 (12).
Schultz, E.W., Schwartz, M.B., Yu, K.M., & Schultz, E.W. 2016. Production of
Propylene Oxide from Propylene Using Patented Silver Based Catalyst.
Diakses
dari http://repository.upenn.edu/cbe_sdr%5Cnhttp://repository.upenn.edu/cb
e_sdr/86
Smith, J.M., Van Nes, H.C., dan Abbott, M.M. 2001. Introduction to Chemical
Engineering Thermodynamic, 5th edition. Mc. Graw Hill Book Studnt
International Edition. Tokyo.
Ullivan, C.A.R.L.J.S., Company, A. C., dan Square, N. 2012. 1,2- Propanediol and
Higher Propylene Glycols. Diakses dari
https://doi.org/10.1002/14356007.a22
Yaws, C.L. 1999. Thermodinamic and Physical Properties data. Mc Graw Hill Book
Co. Singapore.
40
41
42
43
44
45