Anda di halaman 1dari 3

1.

3 PRINSIP PENGENDALIAN PROSES

Pengendalian umpan balik adalah pengendalian yang memakai variabel keluaran sistem untuk
mempengaruhi masukan dari sistem yang sama.

Tujuan proses adalah memanaskan aliran minyak hingga suhu tertentu. Minyak dingin masuk
penukar panas dan dipanaskan oleh aliran air panas. Suhu minyak keluar menunjukkan hasil kerja proses
pemanasan. Oleh sebab itu suhu minyak keluar disebut sebagai nilai proses (process value), variabel
proses (process variable), atau variabel keluaran (output variable) sistem proses.

Pada proses pemanasan, minyak dingin menjadi panas karena terjadi perpindahan panas dari
aliran air panas ke minyak dingin. Proses ini dipengaruhi oleh: (1) laju aliran minyak masuk, (2) suhu
minyak masuk, (3) laju alir air panas, (4) suhu air panas, dan (5) kehilangan panas ke lingkungan. Dengan
kata lain, suhu minyak keluar dipengaruhi oleh ke lima besaran tersebut. Ke li ma besaran itu sebagai
variabel masukan sistem proses yaitu besaran yang mempengaruhi variabel keluaran (suhu minyak
keluar).

Prinsip pengendalian suhu tersebut di atas berlaku umum untuk semua pengendalian proses
umpan balik. Di sini terdapat empat fungsi dasar, yaitu: mengukur (measurement), membandingkan
(comparision), menghitung (computation, decision, atau evaluation) dan mengoreksi (correction atau
action).

1.3.1 Pengendalian Lingkar Tertutup, Lingkar Terbuka dan Manual

Terdapat dua metode pengendalian, yaitu pengendalian umpan balik (feedback control) dan
umpan maju (feed forward control). Pengendalian umpan balik bekerja berdasar perubahan variabel
proses terkendali yaitu penyimpangan variabel proses terhadap setpoint. Sedangkan pengendalian
umpan maju bekerja berdasar perubahan gangguan yang masuk sistem.

Pengendalian umpan balik yang dilakukan oleh instrumen kendali disebut pengendalian lingkar
tertutup (closed loop control) atau pengendalian otomatik. Jika tidak ada umpan balik oleh instrumen
kendali, disebut pengendalian lingkar terbuka (open loop control). Besar nilai sinyal kendali yang
dikirimkan ke elemen kendali akhir ditetapkan berdasar perhitungan atau skala kebutuhan proses. Pada
pengendalian lingkar terbuka (open loop control) jika tindakan umpan balik dilakukan oleh manusia,
disebut pengendalian manual (manual control). Perlu ditegaskan, pada pengendalian manual, tetap
terjadi mekanisme umpan balik. Peran pengendali digantikan oleh operator (manusia). Operator melihat
variabel proses terkendali, membandingkan dengan nilai yang diinginkan dan akhirnya memutuskan
untuk memperbesar atau memperkecil bukaan katup kendali. Posisi manual diperlukan pada saat
mengatur parameter pengendali ketika penalaan (tuning). Pergantian dari otomatik ke manual juga umum
dikerjakan pada saat darurat, bilamana pengendali menimbulkan masalah kestabilan operasi.

1.3.2 Pengendalian Umpan Maju

Pengendalian umpan maju (Pengendalian umpan maju (feed forward control feed forward
control) adalah pengendalian yang memakai variabel masukan untuk mempengaruhi variabel masukan
lain dalam sistem.

Instrumen yang diperlukan dalam pengendalian umpan maju adalah unit pengukuran gangguan
(sensor dan transmitter), pengendali (controller) dan katup kendali (control valve). Susunan ketiga
komponen ini bersama dengan sistem proses (misalnya penukar panas) membentuk lingkar pengendalian
umpan maju (feed forward control loop). Mekanisme pengendalian umpan dapat dijelaskan melalui
gambar dibawah ini.

1.4 Tanggapan Transien Sistem Pengendalian

Dalam sistem pengendalian umpan balik, variabel proses terkendali dipengaruhi oleh setpoint dan
beban (gangguan). Perubahan setpoint dapat dilakukan oleh operator atau pengendali lain. Sedangkan
beban dapat berubah secara acak tergantung sistem proses dan lingkungannya. Jika terjadi perubahan
setpoint atau beban, idealnya nilai variabel proses terkendali selalu sama dengan setpoint. Tetapi kondisi
demikian tidak selalu dapat diperoleh. Variabel proses mungkin akan mengalami beberapa cara
perubahan, yaitu: sangat teredam (overdamped), redaman kritik (critically damped), teredam
(underdamped), osilasi kontinyu (sustained oscillation), atau tidak stabil (amplitudo membesar).

Tanggapan tanpa osilasi bersifat lambat namun stabil. Tanggapan redaman kritik merupakan
batas mulai terjadi osilasi teredam. Sedangkan tanggapan osilasi teredam mengalami sedikit gelombang
di awal perubahan, dan selanjutnya amplitudo mengecil dan akhirnya hilang. Tanggapan ini cukup cepat
meskipun sedikit terjadi ketidakstabilan. Pada tanggapan dengan osilasi kontinyu, variabel proses secara
terus menerus bergelombang dengan amplitudo dan frekuensi yang tetap. Terakhir, tanggapan tak stabil,
memiliki amplitudo membesar. Kondisi demikian sangat berbahaya karena dapat merusak sistem
keseluruhan.
Dari keempat kemungkian tadi, yang paling dihindari, bahkan sama sekali tidak boleh terjadi
adalah tanggapan tidak stabil (amplitudo membesar). Sedangkan tanggapan osilasi kontinyu dalam
beberapa hal masih bisa di terima, meskipun cukup berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai