Dokter Pembimbing:
dr. Windi Indria Rini, Sp.M
2
Pengobatan katarak: operasi
Phacoemulsifikasi.
3
KLASIFIKASI
Komplikasi awal :
1. Luka yang tidak menutup sempurna
2. Kebocoran aqueus
3. Prolaps iris
4. Striate keratopati
5. Hifema
6. Iridocyclitis
7. Pupil blok dan glaukoma maligna
8. Endoftalmitis akut bakteri
4
komplikasi akhir :
5
Komplikasi dengan tehnik fakoemulsifikasi :
1. Luka yang tidak menutup sempurna 8. TASS (Toxic anterior segment syndrome)
6
ENDOFTALMITIS
7
Endoftalmitis adalah peradangan dalam bola mata disertai terjadinya abses pada badan kaca.
Endoftalmitis adalah peradangan dalam bola mata yang melibatkan vitreus dan segmen
depan, namun kenyataannya juga dapat melibatkan koroid maupun retina.
Pada komplikasi pasca operasi, endoftalmitis merupakan kejadian yang cukup berat dan
jarang sekali visus penderita dapat pulih seperti sebelumnya.
- endoftalmitis kronis (delayed onset) terjadi lebih dari 6 minggu sampai beberapa bulan
pasca operasi
8
KASIFIKASI DAN JANGKA KEJADIAN
Endoftalmitis infeksius ( sering terjadi )
4. Lain – lain : angkat jahitan, keratitis mikrobial, wound leaks, skleritis infeksius
Endoftalmitis endogen
9
ETIOLOGI
Endoftalmitis akut: 94% bakteri gram positif yaitu
o staphylococcus epidermidis (70%)
o enterococci (2%)
10
ANAMNESIS
Penurunan penglihatan
Nyeri
Kemerahan
Lakrimasi
Fotofobia
11
PEMERIKSAAN FISIK
Visus Menurun
Visus dan refraksi Palpebra Edema, hioeremi
Iris Edema
Funduskopi
Pupil Yellow reflex
TIO Meningkat/menurun
Funduskopi Vitritir
12
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah lengkap
Kultur darah
USG
13
KRITERIA DIAGNOSIS
1. Endoftalmitis tipe ringan (lambat)
- Nyeri ringan
- Kultur sering positif mengandung Staphylococcus epidermis, bila negative harus waspada : infeksi lain, bahan beracun atau
iritasi
14
3. Endoftalmitis kronis
- Visus baik
- Nyeri minimal
Bersifat akut
Nyeri
Visus menurun
Terdapat hipopion
Vitritis
16
17
DIAGNOSIS BANDING
Sulit membedakan endoftalmitis oleh karena bakteri, jamur atau oleh karena keradangan
intra-okuler yang lain.
18
TATALAKSANA
Profilaksis
2. Pemberian povidon-jodium 5%
3. Drapping yang baik (pemberian irigasi antibiotic dan subkonjungtiva memberikan hasil
yang tidak pasti)
19
Terapi
o Terapi endoftalmitis sangat tergantung pada tipe lambat/cepat, derajat keradangan dan luasnya keradangan
o Pada kasus dengan visus LP (+): Vitrektomi dan pemberian antibiotic intra vitreal memberikan hasil yang lebih
baik
o Gram (-): Aminoglikosida : Gentamycine, tobramycine, amikacin (ketiga obat ini toksik untuk retina),
sefalosporin
o Fluoroquinolon oral dikenal mempunyai penetrasi yang baik intra-okuler dan mempunyai potensi yang baik
untuk bakteri (kecuali untuk Streptococcus dan bakteri gram (+) hanya mempunyai potensi terbatas)
20
Cara Pemberian:
1. Topical
4. Pada kasus Candida : dengan oral Fluconazol dan topical Flucitocyn (buku lain mengatakan :
intravitreal amikacin / cephalosporin tidak memberikan hasil yang bermakna)
21
NB: JANGAN BERIKAN VANCOMYCINE DULU
22
Penatalaksanaan berdasarkan beratnya keadaan dinilai dari visus saat mengalami
endoftalmitis :
Visus 1/300 atau lebih baik : vitrial tap dan antibiotika intravitreal
Pemberian antibiotik intravena belum membuktikan adanya manfaat yang baik secara
statistik
23
Pemberian antibiotik:
Endoftalmitis akut
Intaokular:
Vancomycin 1 mg/0,1 ml
Ceftazidme 2,25 mg/0,1 ml, atau gentamicin 0,1 mg/0,1 ml, atau amikacin 0,4 mg/0,1 ml
Subkonjungtiva:
Vancomycin 25 mg
Dexamethasone 12-24 mg
24
Topikal (diberikan pada hari pertama diagnosis ditegakkan)
Ceftazidime 50 mg/ml tiap jam atau gentamicin 14 mg/ml atau amikacin 14 mg/ml tiap jam
Ciprofloxacin 750 mg per oral tiap 12 jam atau ceftizidime 1 g IV tiap 12 jam
25
Endoftalmitis kronis/delayed onset endopthalmitis
- Intraokular:
- Subkonjungtiva:
Vancomycin 25 mg
Ceftazidime 100 mg
Dexamethasone 12-24 mg
26
Topikal (diberikan pada hari pertama diagnosis ditegakkan)
Vitrektomi
27
Contoh Kasus
Keluhan Utama : Bengkak pada mata kanan
Anamnesis:
Bengkak pada mata kanan dialami sejak 1 hari yang lalu. Awalnya pasien mengeluh
mata merah sejak kurang lebih 4 hari yang lalu disertai demam. Nyeri ada, air mata berlebih
ada, kotoran mata berlebih ada.. Riwayat Dm tidak ada, Riwayat Hipertensi tidak ada, riwayat
operasi katarak mata kanan 3 bulan lalu. Riwayat dirawat RS Unhas satu minggu sebelumnya
dan mendapatkan suntikan intravitreal.
28
29
IRIS PROLAPS
30
Gambaran klinis
Pupil terdistorsi dan iris terlihat keluar melalui tepi luka
kasus ringan iris mungkin terjebak di tepi luka ( tidak prolaps keluar dari tempatnya )
BMD mungkin datar kalau humor aqueous bocor, (jaringan iris mungkin menutupi lubang
BMD dapat terbentuk ).
31
32
TATALAKSANA
Hampir semua kasus: harus dioperasi.
Kebanyakan tidak dianjurkan untuk anastesi retrobulbar dalam periode awal pasca operasi lalu
retrobulbar hemoragik dan konsekuensi yang berat.
Pasien kooperatif: dianjurkan anastesi local dengan tetes mata dan injeksi disekeliling konjungtiva.
Tidak kooperatif: full blok nervus fasialis, bila tidak ada: injeksi melalui sub Tenon.
Caranya :dimobilisasi terlebih dahulu lalu memotong bagian iris yang tersangkut di pinggiran luka
dan diatur klembali.
33
LUKA YANG TIDAK
MENUTUP SEMPURNA
komplikasi ringan: bisa segera diatasi
Kebocoran pada luka
34
STRIAE KERATOPATHY
Karakteristik :
- Oedem kornea
- Terlipatnya membran descement kornea
Etio : cedera dari lapisan endotel kornea karena : Instrumen operasi, IOL, Tekanan yang berlebihan
35
HIFEMA
Hifema adalah keadaan dimana terdapatnya darah di BMD
36
IRIDOCYCLITIS AKUT
Terapi
• Steroid:
beberapa kasus: tetes mata steroid (prednisolone tiap 2jam)
beberapa kasus: harus injeksi subkonjungtiv / sistemik.
• Midriatik
• Ada tanda infeksi: antibiotic.
37
UVEITIS
Etio : sisa korteks yang tertinggal masih cukup banyak
38
ATONIC PUPIL
Pupil atonik dan tidak dapat mengecil diameter >5mm dengan cahaya akibat trauma mekanik
intraoperasi atau obat intraocular
39
“ TERIMA KASIH
40