Anda di halaman 1dari 14

HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN EMOSIONAL DENGAN BELAJAR

Oleh :
Wita Sari Anggraini
18020037
PENGERTIAN KECERDASAN DAN EMOSI
Pengertian kecerdasan / intelegensi
 Menurut Reber (dalam Syah, 2012: 148) Intelegensi pada umumnya dapat
diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi intelegensi
bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh
lainnya
 Menurut Binet (Saefullah, 2012: 173) “hakikat intelegensi adalah kemampuan
untuk menetapkan dan mempertahankan tujuan untuk mengadakan penyesuaian
dalam rangka mencapai tujuan itu dan menilai keadaan diri secara kritis dan
objektif”
 Menurut Binet (Saefullah, 2012: 173) “hakikat intelegensi adalah kemampuan
untuk menetapkan dan mempertahankan tujuan untuk mengadakan
penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu dan menilai keadaan diri
secara kritis dan objektif
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
kecerdasan atau intelegensi adalah kemampuan
yang dimiliki oleh setiap orang untuk berpikir,
menemukan pengetahuan sehingga dapat
mencapai tujuan yang diinginkannya
2. Pengertian emosi
 Kata emosi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti
menggerakkan atau bergerak. Ditambah awalan “e-“ kemudian
menjadi emovere, yang berarti bergerak menjauh

 Menurut Goleman (2005: 7) “emosi merujuk pada perasaan dan


pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis serta
serangkaian kecenderungan untuk bertindak”
 Menurut Hamalik (2012: 95) emosi dirumuskan
sebagai keadaan bergolak, gejolak, atau
guncangan di dalam organisme. Emosi dapat
dapat berupa kebencian dan terror yang berakhir
pada perkelahian. Akan tetapi, emosi juga dapat
berupa kasih sayang, perhatian, cinta dan ambisi
beberapa tokoh mengemukakan macam-macam
emosi, antara lain: Descrates, J.B. Watson dan Daniel
Goleman, (dalam Saefullah, 2012: 178).
Menurut Descrates emosi terbagi atas desire (hasrat),
hate (benci), sorrow (sedih / duka), wonder (heran),
love (cinta), dan joy (kegembiraan).
Adapun J.B. Watson mengemukakan tiga macam
emosi, yaitu fear (ketakutan), rage (kemarahan), love
(cinta)
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
emosi adalah luapan perasaan seseorang untuk
bertindak yang dapat berkembang dan surut
dengan waktu yang cepat.
PENGERTIAN BELAJAR
 Belajar merupakan proses hidup yang sadar atau harus
dijalani oleh semua manusia untuk mencapai
bermacam kompetensi, pengetahuan, keterampilan
dan sikap
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, (dalam
Rahyubi, 2012: 2) secara etimologis belajar memiliki arti
“berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi
ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah suatu
aktivitas seseorang untuk mencapai kepandaian atau
ilmu yang tidak dimiliki sebelumnya.
Menurut Purwanto, (2013: 38) “belajar merupakan proses
dalam diri individu yang bereaksi dengan lingkungan untuk
mendapatkan perubahan dalam perilakunya”. Sedangkan
menurut Syah (2012: 63) “belajar adalah kegiatan yang
berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental
dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan”.
Dalam hubungannya dengan usaha pendidikan, belajar adalah
key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha
pendidikan sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah
ada pendidikan
 Dari Beberapa pendapat yang dikemukakan oleh
para ahli, disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses kegiatan yang dilakukan secara
sadar atau tidak untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang belum ada
sebelumnya.
HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN EMOSIONAL DENGAN
BELAJAR

Menurut Goleman (2005: 44) “kecerdasan intelektual (IQ)


hanya menyumbang 20% faktor-faktor yang dapat
menentukan kesuksesan, maka yang 80% diisi oleh
kekuatan-kekuatan yang lain”. Kekuatan yang dimaksud
salah satunya kecerdasan emosional atau Emotional
Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi belajar diri
sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati,
mengatur suasana hati (mood), berempati serta
kemampuan bekerja sama.
Dalam proses belajar, kecerdasan intelektual (IQ) dan
kecerdasan emosional(EQ) sangat diperlukan. IQ tidak dapat
berfungsi dengan baik tanpa partisipasi kecerdasan emosional
terhadap mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Lazimnya
kedua intellegence ini saling melengkapi. Keseimbangan
antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan belajar siswa
di sekolah. Pendidikan di sekolah bukan hanya perlu
mengembangkan kecerdasan intelektual yaitu model
pemahaman yang lazimnya dipahami siswa saja, melainkan
juga perlu mengembangkan kecerdasan emosional siswa .
KESIMPULAN
 kecerdasan adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap
orang untuk berpikir, menemukan pengetahuan
sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkannya
 emosi adalah luapan perasaan seseorang untuk
bertindak yang dapat berkembang dan surut dengan
waktu yang cepat.
 belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan
secara sadar atau tidak untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang belum ada
sebelumnya.
Dalam proses belajar, kecerdasan intelektual (IQ)
dan kecerdasan emosional(EQ) sangat diperlukan.
IQ tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa
partisipasi kecerdasan emosional terhadap mata
pelajaran yang diajarkan di sekolah. Lazimnya
kedua intellegence ini saling melengkapi.
Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci
keberhasilan belajar siswa di sekolah

Anda mungkin juga menyukai