Anda di halaman 1dari 22

UPAYA PENCEGAHAN

PRIMER SEKUNDER
DAN TERSIER PADA
SISTEM REPRODUKSI
“Nutrisi dan Manajemen Stress”

Start!
KELOMPOK 3

● 1. Alvina Pebriyanti (KHGC19049)


● 2. Astri Yulistiani (KHGC19055)
● 3. Azzura Salsabila Ukraina (KHGC19056)
● 4. Cepi Supriadin (KHGC19056)
● 5. Helimilia Oktaviani (KHGC19064)
● 6. Neng Irma Medina (KHGC19073)
● 7. Theresa Riananda Saputra (KHGC 19088)

Kelas 2B S1 Keperawatan
STIKES KARSA HUSADA GARUT
1. Pengertian upaya
pencegahan
Upaya pencegahan adalah upaya kesehatan yang
dimaksudkan agar setiap orang terhindar dari
terjangkitnya suatu penyakit dan dapat mencegah
terjadinya penyebaran penyakit.

Tujuannya adalah untuk mengendalikan faktor-faktor yang


mempengaruhi timbulnya penyakit tersebut. Dalam
epidemologi pencegahan dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu
pencegahan primer,pencegahan sekunder, dan pencegahan
tersier.
Pencegahan Primer

Pencegahan primer meliputi segala bentuk kegiatan yang dapat menghentikan


kejadian suatu penyakit atau gangguan sebelum hal itu terjadi. Pencegahan
primer juga diartikan sebagai bentuk pencegahan terhadap terjadinya suatu
penyakit pada seseorang dengan faktor risiko. Tahap pencegahan primer
diterapkan dalam fase pre pathogenesis yaitu pada keadaan dimana proses
penyakit belum terjadi atau belum mulai. Untuk pencegahan primer masalah
sistem reproduksi pada dewasa antara lain : pada pria dan wanita.
a. Promosi Kesehatan
1. Pada Pria
Tingkat pencegahan yang pertama, yaitu promosi kesehatan oleh para ahli
kesehatan di terjemahkan menjadi peningkatan kesehatan, bukan promosi
kesehatan, hal ini dikarenakan makna yang terkandung dalam istilah promotion of
health disini adalah meningkatkan kesehatan seseorang, yaitu melalui asupan gizi
seimbang, olahraga teratur, dan lain sebagainya agar orang tersebut tetap
sehat, tidak terserang penyakit. Leavell dan Clark dalam penjelasannya tentang
promotion of health menyatakan bahwa selain melalui peningktan gizi dan
sebagainya peningkatan kesehatan juga dapat di lakukan dengan memberikan
pendidikan kesehatan kepada individu dan masyarakat. Sebagian besar strategi
promosi kesehatan termasuk ke dalam pencegahan primer. Seperti peningkatan
kesehatan, misalnya: dengan pendidikan kesehatan reproduksi tentang HIV/AIDS;
standarisasi nutrisi; menghindari seks bebas dan sebagainya. Perlindungan khusus
misalnya, kebersihan pribadi; pemakaian kondom.
Lanjutan....

Menurut Machfoedz Ircham dalam bukunya Pendidikan Kesehatan


Bagian dari Promosi Kesehatan, usaha untuk memepertinggi nilai
kesehatan diantaranya :
1)Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitas
a)Asupan makanan yang dimakan
b)Pengawasan terhadap makanan yang dimakan
2)Perbaikan Hyegiene dan Sanitasi Lingkungan
3)Peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat antara lain
pelayanan kesehatan reproduksi dan pelayanan Keluarga Berencana
4)Pendidikan kesehatan pada masyarakat diantaranya :
a)Konseling pranikah, saat hamil, persalinan dan menyusui
b)Konseling mengenai seksualitas, kesehatan reproduksi
b. Spesific Protection

●   Di bawah ini merupakan pencegahan primer (specific protection)


secara umum yang dapat dilakukan pria, untuk mencegah terjadinya
masalah dalam sistem reproduksi.
1) Melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara rutin agar kelainan
dapat segera ditangani lebih awal.
2) Melindungi testis selama beraktifitas, misalnya dengan tidak
menggunakan pakaian teralu ketat sehingga testis tidak kepanasan.
3) Mengurangi kebiasaan mandi dengan air panas. Temperatur yang sejuk
diperlukan untuk perkembangan sperma.
4) Menjalankan pola hidup sehat, seperti mengkonsumsi makanan bergizi,
cukup olahraga, menghindari penyakit menular seksual, dan
menciptakan ketenangan psikis.
5) Menghindari minuman berakohol dan rokok.
2. Pada Wanita
Pada wanita, pencegahan primer yang dapat
dilakukan adalah dengan promosi kesehatan dan
spesific protection. Pada promosi kesehatan seperti
peningkatan kesehatan, misalnya dengan pendidikan
kesehatan reproduksi tentang menghindari seks
bebas kanker serviks; dan sebagainya. Untuk
spesific protection,

Start!
a. Pencegahan HIV
Pencegahan primer dilakukan sebelum seseorang terinfeksi HIV.Hal
ini diberikan seseorang yang sehat secara fisik dan mental.
Pencegahan ini tidak bersifat terapeutik dan tidak menggunakan
identifikasi gejala penyakit.

Pencegahan ini meliputi dua hal, yaitu:


a) Peningkatan kes, misalnya dengan penkes reproduksi
tentang HIV/AIDS,standarisasi nutrisi, menghindari seks
bebas screening, dan sbb
b) Perlindungan khusus, misalnya: imunisasi, kebersihan
pribadi, atau pemakaian kondom.
Lanjutan..
3 jalur utama masuknya virus HIV ke dalam tubuh ialah melalui
hubungan seksual , persentuhan (paparan) dengan cairan atau
jaringan tubuh yang terinfeksi , serta dari ibu ke janin bayi selama
periode sekitar kelahiran (periode perinatal). Pencegahan untuk
mengurangi terjadi HIV/AIDS adalah dengan prinsip A-B-C-D-E,
yaitu:
1) A= abstinensia, tidak melakukan hubungan seks terutama seks
berisiko tinggi dan seks pranikah.
2) B= be faithful, bersikap saling setia dalam hubungan perkawinan
atau hubungan tetap.
3) C= condom, jika cara A dan B tidak bisa dipatuhi maka
gunakanlah condom.
4) D= drugs,hindari pemakaian narkoba suntik.
5) E= equipment, jangan memakai alat suntik bergantian.
b. Pencegahan kanker payudara
Pemeriksaan sendiri secara teratur dapat membantu mendeteksi kanker payudara secara dini sebelum kanker
menyebar, dimana hal ini biasanya membantu untuk keberhasilan pengobatan. Deteksi kanker payudara dapat
dilakukan dengan SADARI dan SADANIS .
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menemukan benjolan dan tanda-tanda lain pada payudara sedini mungkin agar dapat
dilakukan tindakan secepatnya.
c. Pencegahan Vulvovaginitis
1) Gunakan celana dalam bersih, tidak ketat dan kering.
2) membersihkan diri setelah buang air kecil atau buang air besar dengan ir bersih, cara pembersihan dengan
gerakan dari depan ke belakang
3) Hindari pemakaian sabun pembersih yang mengandung bahan kimia.
4) jangan menggunakan pembalut yang mengandung parfume.
5) Jangan mengusap area vagina terlalu keras saat membersihkannya.
d. Pencegahan Gonorhea
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan yaitu :
1) menggunakan kondom saat behubungan seksual
2) hindari kontak seksual dengan penderita penyakit seksual menular
3) pastikan partner berhubungan seksual tidak terinfeksi penyakit dan obati sedini mungkin
e. Pencegahan Sifilis
Setia pada satu pasangan adalah cara pencegahan untuk mencegah penularan penyakit sifilis yang menyebar saat
melakukan hubungan seksual. Jika berhubungan haruslah pakai kondom untuk mencegah penularan.
f. Pencegahan Herpes Genitalis
1) menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual. Antisipasi bila lawan partner memiliki penyakit tsb
2) memeriksa status infeksi secara berkala bagi individu yang melakukan hubungan seksual
3) secara berkonsultasi kpada dokter bila tertular.
g. Pencegahan Kanker Serviks
1. menjaga higien(kebersihan) dengan pola hidup sehat,
merupakan pencegahan yang paling efektif. Setia pada satu
pasangan tidak berganti-ganti pasangan.
2. vaksinisasi, merupakan profilatik(pencegahan) dalam
terapeutik(pengobatan) Vaksin sebagai profilatik berkerja secara
efektif menginduksi respons imun humoral untuk melindungi dari
infeksi/antigen
3. menjaga pola makan seimbang &berisi, serta menjalani hidup
sehat dengan berolahraga

Start!
Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang mana sasaran utamanya adalah pada
mereka yang baru terkena penyakit atau yang terancam akan menderita penyakit
tertentu. Pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang dilakaukan pada fase awal
patogenik yang bertujuan untuk :
mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang sakit serta untuk
mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang
lebih buruk lagi. Karena rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan dan penyakit, maka sering sulit mendeteksi penyakit-penyakit yang terjadi di
masyarakat.
Pencegahan sekunder terdiri dari early diagnosis& prompt treatment :
a. early diagnosis
memiliki pengertian diagnosis dini atau tindakan pencegahan.
Kegiatan yang dapat dilakukan early diagnosis yaitu :
1. Upaya penemuan kasus (case finding) tertuju pada individu, keluarga dan
masyarakat.
2. Survei kesehatan untuk memeperoleh data tentang presentasi dan penyakit yang
diderita masyarakat sehingga dapat di dianosis secara dini.
3. Pemeriksaan rutin
4. Pengawasan obat-obatan
5. Mencegah yang sudah ada agar tidak berlanjut

Contohnya adalah pap smear, merupakan pemeriksaan untuk mendeteksi gejala


kanker serviks secara dini.

Tujuan utama dari usaha ini adalah


yang setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya dari setiap jenis penyakit sehingga
tercapai penyembuhan yang sempurna dan segera.
b. Prompt Treatment

Merupakan pengobatan yang dilakukan dengan tepat


dan segera untuk menangani berbagai masalah
kesehatan yang terjadi. Tindakan Prompt Treatment
meliputi hal-hal berikut:
1. Case Holding Drugs
menangani dan keteraturan obat, diharapkan
tenaga medis dapat menangani kasus-kasus
berupa gejala dan komplikasi menopouse
2. Support Life
dilakukan dengan dalam pemberian pengobatan
secepat mungkin pada wanita.
Pencegahan Tersier
Tujuan utama dari pencegahan tersier adalah mencegah cacat, kematian, serta
usaha rehabilitasi. Pencegahan tersier adalah Rehabilitasi. Setelah sembuh dari
suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat, untuk memulihkan
cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan tertentu. Disamping itu orang
yang cacat setelah sembuh dari penyakit, kadang-kadang malu untuk kembali ke
masyarakat.
Pencegahan tersier adalah Rehabilitasi. contoh: rehabilitasi pada penderita-penderita
kanker ovarium, kanker payudara dan lain sebagaiannya.
Pada pusat-pusat rehabilitasi misalnya rehabilitasi PSK, dan korban narkoba.
Pencegahan tersier adalah Rehabilitasi. contoh: rehabilitasi pada penderita-penderita
kanker ovarium, kanker payudara dan lain sebagaiannya.
Pencegahan tersier terdiri dari ketidakmampuan/kecatatan(disability limitation) dan
pemulihan kesehatan (rehabilitation).
a. Pembatasan Ketidakmampuan (disability limittion)

Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan


gangguan kemampuan bekerja yang diakibatkan suatu masalah
kesehatan dan penyakit. Usaha ini merupakan lanjutan dari usaha
Early diagnosis danPromotif Treatment yaitu dengan pengobatan
dan perawatan yang sempuran agar penderita sembuh kembali
dan tidak cacat Usaha penyembuhan menjadi lebih sulit, bahkan
mungkin tidak dapat sembuh lagi misalnya pengobatan kanker
Biaya untuk perawatan dan pengobatan menjadi lebih besar.
Oleh karena kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat
tentang kesehatan dan penyakit, maka sering masyarakat tidak
melanjutkan pengobatannya sampai tuntas. Dengan kata lain
mereka tidak melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang
komplit terhadap penyakitnya. Pengobatan yang tidak layak dan
sempurna dapat mengakibatkan orang yang bersangkutan cacat
atau mengalami ketidak mampuan. Oleh karena itu, pendidikan
kesehatan juga diperlukan pada tahap ini.
.
b. Pemulihan Kesehatan (rehabilitation)
Rehabilitasi ini terdiri atas :

.
a. Rehabilitasi fisik
b. Rehabilitasi mental
c. Rehabilitasi sosial vokasional
d. Rehabilitasi aesthesis

Usaha mengembalikan bekas penderita ke dalam


masyarakat,memerlukan bantuan dan pengertian dari
segenap anggota masyarakat untuk dapat mengerti
dan memahami keadaan mereka (fisik,mental dan
kemampuannya) sehingga memudahkan mereka
dalam proses penyesuaian dirinya dalam
masyarakat,dalam keadaannya yang sekarang.
Upaya Pencegahan Faktor Nutrisi dan Manajmen Stress Pada
Sistem Reproduksi
1. Nutrisi
Nutrisi adalah substansi organic yang ada dan dibutuhkan oleh organisme yang memiliki manfaat
menormalkan sistem tubuh dan juga sebagai pemiliharan kesehatan.
a. Hubungan Nutrisi dan Fertilitas
Gizi atau makanan tidak hanya diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan fisik dan mental serta
kesehatan, tetapi juga diperlukaan untuk fertilitas atau kesuburan seseorang agar mendapatkan
keturunan yang sehat. Asupan nutrisi yang adekuat sangat berperan dalam meningkatkan fungsi
reproduksi sehingga dapat menunjang fertilitas. Seorang anak yang nutrisinya baik akan lebih cepat
mengalami masa pubertas, sebaliknya anak yang nutrisinya kurangbaik akan terlambat akil
baliknya.
b. Hubungan Nutrisi Pada Ibu Hamil
Makanan yang dimakan hendaknya tidak kekurangan dan juga kelebihan. Namun, yang pasti
haruslah banyak mengandung gizi dan cukup mengandung vitamin dan mineral yang banyak
diperlukan didalam tubuh ibu hamil. Hal yang harus diperhatikan, meskipun nafsu makan meningkat
yaitu tetap berpegang pada pola makan dengan gizi seimbang dengan menghindari makanan yang
berkalori tinggi. Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil, karena
kemungkinan membawa bibit penyakit atau parasit tertentu yang bisa membahayakan janin.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan nutrisi ibu hamil yaitu :Ibu harus makan teratur
tiga kali sehari,.Hidangan harus tersusun dari bahan makanan bergizi yang terdiri : makanan pokok,
lauk pauk, sayuran dan buah-buahan dan diusahakan minum susu 1 gelas setiap hari,
Menggunakan aneka ragam makanan yang ada,Memilih berbagai macam bahan makanan yang
segar.
2. Manajement Stress(stress Manajement)

Stress adalah suatu kondisi normal pada waktu menghadapi perubahan dan ancaman
dengan respon yang dapat adaptive. Stress management adalah usaha seseorang untuk
mencari cara yang paling sesuai dengan kondisinya untuk mengurangi stress yang terjadi
dalam dirinya. Stress dibagi menjadi 2 macam :
1)Eustress
Eustress adalah stress positif yang terjadi ketika tingkatan stress cukup tinggi untuk
memotivasi agar bertindak untuk mencapai sesuatu. Eustress adalah stress yang baik yang
menguntungkan kesehatan seperti latihan fisik atau mencapai promosi.
2)Distress
Distress atau stress negatif terjadi ketika tingkatan stres telalu tinggi atau telalu rendah
serta tubuh dan pikiran mulai menanggapi stressor dengan negatif. Distress merupakan
stress yang menggangu kesehatan dan sering menyebabkan ketidakseimbangan antara
tuntutan stress dan kemampuan untuk memenuhi tuntutan.
Stress juga sangat berpengaruh besar terhadap organ reproduksi pria dan wanita.
Dalam jangka panjang, hal ini bisa mempengaruhi peluang untuk menghasilkan keturunan
bagi pria maupun wanita.
A. Hubungan Stress pada Kesuburan
Hipotalamus dan hipofisis tidak hanya mengatur hormon stres. Lalu, hormon GnRH
memberi sinyal kepada kelenjar hipofisis untuk melepaskan hormon perangsang folikel
dan hormon luteinizing .
Baik hormon FSH maupun hormon LH, sama-sama merangsang pertumbuhan telur di
ovarium wanita dan pertumbuhan sperma pada pria. Tak hanya itu, sejumlah penelitian
pun menyebut bahwa stres pada pria juga dapat memperlambat program kehamilan
pasangan.
B. Hubungan Stress Pada Hubungan Siklus Menstruasi
Salah satu yang mempengaruhi pola menstruasi adalah stress. Hormon kortisol
menyebabkan terjadinya ketidak seimbangan hormonal termasuk hormon reproduksi
sehingga mempengaruhi siklus menstruasi.
Diantaranya adalah muscle relaxation exercises, meditational breathing, suntikan pereda
stress, dan prioritizing. Bagaimanapun juga, tidak semua pendekatan untuk stress
management ditujukan untuk mengurangi stress.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai