Anda di halaman 1dari 19

Nama kelompok

Apa itu antibiotik?

Antibiotik adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah
infeksi bakteri. Bukan untuk infeksi karena virus.
Antibiotik secara bahasa Yunani berasal dari kata anti yang berarti lawan dan bios
yang bermakna hidup., jadi melawan makhluk hidup, disini adalah bakteri
Sednagkan menurut istilah adalah suatu bahan atau senyawa kimia yang
digunakan untuk mn=enangani suatu penyakit infeksi oleh bakteri.
Antibiotik dapat dibuat secara sintesis yang bisa juga disebut kemoterapi.
Kemoterapi adalah zat kimia yang dapat membasmi ataupun menghambat
pertumbuhan mikroba, tetapi zat ini tidak berasal dari suatu mikroba atau fungi
Sejarah antibiotik

• Sejarah antibiotik dimulai sejak dahulu kala. Dimulai dari peradaban Yunani dan Aztec
dimana digunakannya filix max atau pakis pria dan minyak chenopodi sebagai obat
cacing. Dan masih banyak pengobatan-pengobatan tradisional yang menggunakan
fitroterapi dengan cara coba-coba. Tetapi, pada abad ke 16 diterapkan pengobatan sifilis
pertama menggunakan air raksa (Tjay & Raharja, 2008)
• Meskipun demikian, penemuan antibiotik pertama baru terjadi pada tahun 1910 dimana
Paul Erlich menemukan antibiotik untuk infeksi mikroba yang disebut sebagai magic
bullet. Antibiotik pertama itu merupakan salvarsan untuk melawan sipilis. Penemuan
brilian itu kemudian diteruskan oleh Alexander Fleming pada tahun 1928 yang
menemukan penisilin. Kemudian, Gerhard Domagk menjadi pembuka jalan bgi
penemuan obat anti TB. Tahun 1943, anti TB pertama yaitu streptomycin ditemukan oleh
Wakzman dan Schatz. Sesudah itu, antibiotik semakin dikenal (Utami, 2011).
Penggolongan berdasarkan luas aktivitasnya
• Antibiotik matris spektrum ( spektrum sempit)
Obat ini terutama aktif terhadap beberapa jenis kuman saja.
Misal :
- penisilin G, penisilin V, eritromisin,Klindamisin,Kanamisin hanya
bekerja terhadap kuman gram positif.
-streptomisin, gentamisin,polimiksin B, asam nalidiksat, Khusus
aktifterhadap kuman gram negatif.
Antibiotik bord spektrum ( spektrum luas)
Mekanisme kerja antibiotic
1. Bersifat bakterisidal
Bekerja dengan cara menghancurkan bakteri
Contoh :rifampisin.amoksisilin, amikasin

2. Bersifat bakteriostatik
Bekerja dengan cara menghmbat pertumbuhan bakteri
Contoh : kloramfenikol, eritromisin
Contoh Penyakit yang memerlukan antibiotic
1) Infeksi Sinus
2) Infeksi Saluran Kemih 
3) Infeksi Telinga
4) Tbc
5) Pneumonia
Contoh Penyakit yang tidak memerlukan antibiotic
1. Flu
2. Batuk
3. cacar air
4. luka pada wajah
5. luka kecil
6. demam berdarah
7. Gondok
8. diare. 
Cara pakai antibiotic
1. Gunakan antibiotic hanya dengan resep dokter
2. Minum antibiotic sampai habis
3. Penggunaan antibiotic umumnya dikonsumsi 30 menit sesudah
makan
4. Usahakan minum antibiotic dengan jarak waktu yang sama
5. jika lupa minum satu dosis antibiotic, segera minum begitu ingat
dan jangan minum dalam dosis ganda
6. Lebih aman minum antibiotic dengan air putih, karena air putih
tidak berinteraksi dengan antibiotic
Kesalahan-kesalahan dalam pemakaian antibotik

1. Membeli tanpa resep dokter

2. berhenti meminum antibiotik segera setelah merasa lebih baik.

3.  Menyimpan antibiotik untuk diminum pada waktu berikutnya.

4. Berbagi dengan teman


Definisi resistensi antibiotiik
• Resistensi antimicrobial merupakan resistensi mikroorganisme
terhadap obat antimikroba yang sebelumnya sensitive
• Resistensi antibiotic merupakan konseskuensi dari penggunaan
antibiotic yang salah dan perkembangan dari suatu mikroorganisme
itu sendiri, bisa karena adanya mutasi atau gen resistensi yang di
daoat
Faktor yang membuat terjadinya resistensi:
1.Penggunaan yang kurang tepat
2.Berbagai faktor yang berhubungan dengan pasien
3.Peresepan dalam jumlah besar yang tidak terlalu penting
4.Penggunaan monoterapi daripada menggunakan terapi kombinasi
5.Perilaku hidup kurang sehat
6.Adanya infeksi endemic atau pun epidemic
• 7.Promosi besar-besaran yang menimbulkan salah persepsi di
kalangan orang awam
Cara menghindari resistensi bakteri
1.Selalu minum antibiotik sesuai anjuran dokter.
2. Selalu membeli sejumlah antibiotik yang diresepkan dokter.
3. Selalu habiskan antibiotik yang diberikan, bahkan jika Anda merasa
sudah lebih baik.
4. Selalu konsumsi dosis yang tepat pada waktu yang tepat.
5. Jangan melewatkan dosis.
6. Jangan pernah menyimpan antibiotik untuk digunakan di waktu
mendatang.
7. Jangan pernah memberikan antibiotik kepada orang lain.
• Kenapa penggunaan antibiotic bisa gagal???

1. Obat kadaluarsa

2. Salah aturan pakai

3. Salah dosis
Cara penyimpanan antibiotic
1. Jangan melepas etiket pada wadah obat karena tercantum nama, cara
penggunaan dan informasi penting lainnya
2. Perhatikan dan ikuti aturan penyimpanan pada kemasan
3. Letakkan obat jajuh dari jangkauan anak-anak
4. Simpan obat dalam kemasan asli dan wadah tertutup rapat
5. Jangan menyimpan obat di dalam mobil mobil dalam jangka waktu
lama karena suhu tidak stabil dalam mobil sehingga dapa merusak
obat
6. Perhatikan tanda-tanda kerusakan obat dalam penyimpanan
misalnya : perubahan warna,bau,dan penggumpalan
PERHATIAN
• Antibiotik jangan diminum bersamaan dengan makanan atau susu
karena mengurangi penyerapan antibiotic oleh tubuh.
KERUGIAN PEMAKAIAN ANTIBIOTIKA
SECARA SEMBARANGAN
Dampak negatif pemakaian antibiotika secara sembarangan akan mencakup hal-hal sebagai berikut (11):
- Terjadinya resistensi kuman. Timbulnya strain-strain kuman yang resisten akan sangat berkaitan dengan
banyaknya pemakaian antibiotika dalam suatu unit pelayanan.
- Terjadinya peningkatan efek samping dan toksisitas antibiotika, yang terjadi secara langsung karena
pengaruh
antibiotika yang bersangkutan atau karena terjadinya superinfeksi. Misalnya pada pemakaian linkomisin
atau
vankomisin dapat terjadi superinfeksi dengan kuman Clostridium difficile yang menyebabkan kolitis
pseudomembranosa.
- Terjadinya pemborosan biaya misalnya karena pemakaian antibiotika yang berlebihan pada kasus-kasus
yang
kemungkinan sebenarnya tidak memerlukan antibiotik.
- Tidak tercapainya manfaat klinik optimal dalam pencegahan maupun pengobatan penyakit infeksi
Beberapa contoh kebiasaan berikut hanya menggambarkan
• sebagian saja dari masalah pemakaian antibiotika yang tidak rasional, yakni,
• - Pemakaian antibiotika pada kondisi-kondisi yang sebenarnya tidak memerlukan terapi antibiotika, misalnya
pada
• infeksi viral saluran pernafasan atas, diare akut nonspesifik, antibiotika profilaksi pada tindakan-tindakan
bedah
• yang bersih (aseptik).
• - Pemakaian satu jenis antibiotika tanpa memandang jenis infeksi dan kuman penyebabnya. Di puskesmas
• antibiotika tetrasiklin diberikan pada kurang lebih 70% kasus dengan berbagai macam diagnosis (2).
• - Pemakaian antibiotika dengan dosis yang tidak mencukupi misalnya pemberian selama 3 hari, tanpa
melihat
• efek terapi yang terjadi.
• - Pemberian antibiotika secara berlebihan pada kasus-kasus infeksi nonbakterial ringan dengan alasan untuk
• mencegah komplikasi karena kondisi malnutrisi.
• - Pemakaian antibiotika kombinasi tanpa dasar dan tujuan yang jelas.
SELEKSI ANTIBIOTIK
• ANTIBIOTIK APAKAH YANG PALING TEPAT?

FAKTOR ORGANISME AKTOR PASIEN FAKTOR ANTIBIOTIK


• TERAPI EMPIRIK SEBELUM • BERATNYA INFEKSI • SPEKTRUM AKTIVITAS
HASIL TES MIKROBIOLOGI,
• STATUS IMUN ANTIBIOTIK
KULTUR & SENSTIVITAS
• FAKTOR FARMAKOKINETIK • DOSIS, RUTE,
• TEMPAT INFEKSI DITEMUKAN
• EFEK OBAT PADA ORGANISME • RIWAYAT PENYAKIT FREKUENSI PEMBERIAN
• MIC, MBC • STATUS ALERGI • FARMAKOKINETIK
• RESISTENSI ANTIBIOTIK • FAKTOR FARMAKOGENETIK • EFEK SINERGISTIK
• INTERAKSI OBAT
• EFEK SAMPING
• HARGA/BIAYA

Anda mungkin juga menyukai