Anda di halaman 1dari 12

PENGAMBILAN SAMPEL

SECARA SISTEMATIK
Pertemuan ke-12
Pertemuan ke-12

• Capaian pembelajaran : Mahasiswa mampu


memahami dan mengaplikasikan teknik-teknik
pengambilan sampel dalam melakukan
inventarisasi sumber daya hutan
• Pokok Bahasan : Inventarisasi SDH dengan sampel
• Sub Pokok Bahasan : Pengambilan sampel secara
sistematik
Sistematic Sampling

• Yaitu pengambilan sampel yg dilakukan dgn pola yang bersifat


sistematik/tetap/ajeg, shg sampel yang satu letaknya akan
sistematik dgn sampel lainnya.

Keajegan tsb meliputi :


• Ajeg dalam hal jarak (space)
• Ajeg dalam hal nomor individu populasi
Kelemahan/kelebihan pengambilan
sampel scr sitematik

• Kelemahan : tdk diakui keberadaannya menurut teori statistic krn dianggap


bias (subjektif), oleh karena itu biasanya digabung dgn cara random :
systematic sampling with random start
• Waktunya lebih cepat baik dlm hal persiapan maupun pelaksanaannya
• Biayanya lebih murah
• Selalu tersebar merata krn setiap sudut atau bagian populasi akan terwakili
• Hasilnya akan dpt digunakan untuk kepentingan lain, misalnya untuk
pemetaan atau stratifikasi
Sistematik sampling, meliputi:

• Continuos strip sampling (CSS): jalur


• Line plot sampling (LPS)
• Uniform systematic distribution
sampling (USDS)
Continuos strip sampling (CSS): jalur

• Sampling dimana contoh-contoh yang diambil berupa jalur-jalur yang dibuat


sejajar dengan ukuran dan jarak tertentu
• Penentuan arah jalur biasanya didasarkan pada seluruh atau sebagian dari
factor-factor topografi, bonita (tempat tumbuh), factor geologi dan
pengaruh manusia.
• Ukuran jalur dapat bermacam-macam, tergantung pada ukuran atau umur
tegakan yang diukur
• Pada hutan yang telah tua atau hutan alam, biasanya lebar jalur ditentukan
20 meter sedangkan pada hutan yang masih muda atau berukuran kecil lebar
jalur 10 meter lebih memudahkan pelaksanaan jika dibandingkan dengan
lebar jalur 20 meter.
Continuos strip sampling (CSS): jalur (2)

• Jarak antar jalur yang satu dengan yang lainnya selalu diambil
sama sedangkan besar kecil jarak tersebut tergantung pada
intensitas sampling yang dikehendaki.
• Makin besar intensitas sampling akan semakin kecil jarak antar
jalur tersebut dan sebaliknya.
• Besarnya intensitas sampling tergantung pada keadaan populasi
dan kecermatan sampling yang diinginkan
Continous Strip Sampling pada kawasan bertopografi
bergelombang. Arah jalur tegak lurus pada jalur kontur
Line plot sampling (LPS)

• Line plot sampling ini serupa dengan continous strip sampling baik
dalam penentuan arah jalur maupun jarak antara jalur, akan
tetapi pengukuran tidak dilaksanakan pada jalur penuh melainkan
pada tempat-tempat tertentu saja yang letaknya teratur (ajeg)
untuk seluruh jalur
• Pada tempat tertentu tersebut dapat dibuat petak-petak ukur
yang bermacam-macam bentuknya seperti bujur sangkar, empat
persegi panjang, lingkaran dan hanya pada petak ukur tersebut
pengukuran dilakukan
Line Plot Sampling pada kawasan bertopografi miring
dengan petak ukur bentuk empat persegi panjang
Uniform systematic distribution sampling
(USDS)

• Uniform systimatic distribution merupakan gabungan dari line plot


sampling. Ciri utama yang menonjol adalah persamaan antara
jarak antar petak ukur dengan jarak antar jalur sama sehingga
petak-petak ukur yang dibuat terletak pada titik potong antar
jalur dan garis yang tegak lurus jalur serta membentuk bujur
sangkar
• Bentuk petak ukur dapat berbentuk empat persegi panjang,
bujursangkar, atau lingkaran. Untuk metoda ini maka bentuk petak
ukur lingkaran yang lazim digunakan
Uniform Systimatic Distribution dengan jarak antar petak
ukur 100 x 100 m dan petak ukur yang dipakai berbentuk
lingkaran

Anda mungkin juga menyukai