Anda di halaman 1dari 37

Penatalaksanaan Ileus Obstruktif

et causa Hernia Inguinalis

A4
Togana Junisar 102011184
Ahmad Badawi 102013184
Meidy Lim 102014020
Vivian Chau 102014036
Maria Andriana Neno 102014084
Leonardo Paraso 102014110
Devi Lexvia Sita Purba 102014146
Vina Cyrilla 102014214
Skenario
Laki-laki 45 tahun ke UGD RS dengan keluhan nyeri perut hebat yg hilang
timbul disertai mual muntah sejak 12 jam lalu.
Rumusan Masalah
• Seorang laki-laki 45 tahun mengeluh nyeri perut
hebat,hilang timbul, mual muntah sejak 12 jam
yang lalu
Mind Mapping

Anamnesis Pemeriksaan
Prognosis
Diagnosis

Preventif Laki-laki 45 thn nyeri Epidemiologi


perut hebat, hilang
timbul, mual muntah,
sejak 12 jam yg lalu.
Komplikasi Etiologi

Penatalaksanaan Manifestasi klinis Patofisiologi


Hipotesis

• Laki-laki tersebut menderita ileus obstruktif (hernia


inguinalis inkarserata)
I. Identitas
• Nama : Tn ‘A’
• Kelamin : Laki-laki
• Umur : 45 tahun
II. Anamnesis

B. Riwayat penyakit sekarang: keluhan


nyeri perut hebat yg hilang timbul disertai
mual muntah sejak 12 jam lalu. Selain itu,
A. Keluhan Utama: nyeri perut hebat,
pasien juga mengeluh tentang adanya
hilang timbul, disertai mual muntah
benjolan pada lipatan pahanya yang
bersifat hilang timbul sejak 1 tahun yang
lalu.

DM (-)

RPD

HT (-)

maag (-)

Alergi (-)

Penyakit jantung (-)


DM (-)

RPK HT (-)


Penyakit serupa (-)

Alergi (-)
III. Pemeriksaan Fisik

A. Vital Signs


KU : tampak kesakitan

Tekanan darah: 130/80 mmHg

Nadi : 129 x/mnt

Suhu : 36,80C
Pemeriksaan Fisik

• Inspeksi :
pada orang dewasa berupa benjolan di lipat paha yang timbul
pada waktu mengedan , batuk atau mengangkat beban berat
dan menghilang pada waktu istirahat baring.

• Palpasi : dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia, diraba


konsistensinya, dan dicoba mendorong apakah benjolan dapat
direpoisi. Setelah benjolan tereposisi dengan jari telunjuk
atau jari kelingking pada anak-anak, kadang cincin hernia dapat
teraba berupa annulus inguinalis yang melebar.
kadang ditemukan silk sign, yaitu teraba gesekan dari 2
lapisan kantong yang kosong
Pemeriksaan Fisik

Perkusi Auskultasi
• Bila didapatkan perut • Hiperperistaltis
kembung, terdengar didapatkan pada
pekak pada saat perkusi auskultasi abdomen pada
pikirkan kemungkinan hernia yang mengalami
hernia strangulata hernia inkarserata
(obstruksi usus)
• Auskultasi pada
benjolan terdengan
peristaltik usus
Hasil PF Abdomen
Tampak distensi abdomen
Nyeri tekan positif
Bising usus (+) meningkat.
Tampak massa pada regio inguinal sinistra ; 2x2cm;
kenyal; tidak melekat pada jaringan sekitar.
pasien tampak kesakitan
Pemeriksaan Penunjang
• CT scan
• Herniografi
• ultrasonografi
Diagnosis Kerja
• Ileus Obstruktif ec Hernia Inguinalis Inkarserata
Diagnosis banding
• limfadenopati inguinal.
Perhatikan apakah ada infeksi pada kaki sesisi.
• Hernia Inguinalis Strangulata
• Ileus paralitik
Epidermiologi
• Pria:Wanita = 6:1
• Pada pria, 97 % dari hernia terjadi di daerah
inguinalis, 2 % sebagai hernia femoralis dan 1%
sebagai hernia umbilicalis.
• Pada wanita variasinya berbeda, yaitu 50 % terjadi
pada daerah inguinalis, 34 % pada canalis femoralis
dan 16 % pada umbilicus.
Definisi

• Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi


suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari
dinding rongga yang bersangkutan.
• Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi dari
hernia tersebut

1/20/21 18
ETIOLOGI
♥ prosesus vaginalis yang tidak menutup
♥ anulus inguinalis internus yang lebar
♥ peninggian tekanan intraabdomen
♥ kelemahan otot dinding perut karena usia
Bagian Hernia
• Bagian Hernia
– Kantong hernia
(peritoneum parietalis)
– Isi Hernia (organ atau
jaringan yang keluar
melalui kantong hernia)
– Pintu Hernia (bagian
locus minoris resistance
yang dilalui kantong
hernia
– Leher hernia
Anatomi pintu canalis inguinalis

1/20/21 21
HERNIA INGUINALIS
• Kanalis inguinalis :
• Dasar : ligamentum inguinale
Klasifikasi Hernia
• Menurut terlihat atau tidaknya
– Hernia eksterna
– Hernia interna
• Menurut sifatnya
– Hernia Reponibel
– Hernia Irreponibel
• Menurut keadaan
– Hernia Inkarserata
– Hernia Strangulata
• Menurut lokasi
– Hernia Inguinalis
– Hernia umbilikus
– Hernia femoralis
Sifat Keadaan
Reponibel: Strangulata:
Isi hernia dapat keluar saat Suplai darah terputus
berdiri/ mengedan dan masuk lagi Oklusi vena -> edema -> pembengkakan -> peningkatan
jika berbaring atau didorong masuk tekanan vena -> engganggu aliran arteri -> Iskemi dan
Tidak ada keluhan nyeri atau gejala nekrosis jaringan
obstruksi usus. Paling sering terjadi dan menyebabkan nekrosis yang
terinfeksi (gangren).
Usus yang infark dan rentan -> perforasi -> lumen yang
mengandung bakteri -> menuju rongga peritonial
->peritonitis.
Ileus obstruksi mungkin parsial atau total,
Benjolan hernia tidak ditemukan dan baru terdiagnosis
pada waktu laparatomi.

Irreponibel: Inkarserata:
Isi kantong tidak dapat direposisi hernia ireponibel yang mengalami obstruksi
kembali kedalam rongga perut, Biasanya suplai darah masih baik, tetapi lama kelamaan
biasanya karena perlekatan isi dapat terjadi strangulasi
kantong pada peritoneum kantong Operasi darurat untuk hernia inkarserata merupakan
hernia. operasi terbanyak nomor dua operasi darurat untuk
Tidak ada keluhan rasa nyeri apendisitis.
ataupun sumbatan usus. Hernia inkarserata merupakan penyebab obstruksi usus
Indirek: Lateralis Ileus paralitik:
Keluar dari rongga peritoneum -> anulus inguinalis Terdapat pada usus halus maupun usus
internus yang terletak lateral dari pembuluh epigastrika besar, gas didalam rektum dan colon bagian
inferior -> kanalis inguinalis -> cukup panjang+menonjol bawah, Gaster juga distensi (yang tidak
->keluar dari anulus inguinalis eksternus. mungkin pada obstruksi)
Apabila hernia ini berlanjut, sampai ke skrotum, ini Penyebabny biasa karena peritonitis, ileus
disebut hernia skrotalis. pascabedah, setelah trauma abdomen,
Tonjolan berbentuk lonjong; Lebih sering terjadi gangguan elektrolit, kolik renal, obat-obatan.
Ada dua macam hernia inguinalis indirecta, yaitu yang Tidak ada kolik dan bising usus menurun
congenitalis dan acquisita (didapat).
terjadi sebagai akibat kelemahan otot-otot abdomen
bagian depan, yang disertai peninggian tekanan
intraabdominal.

Direk: Medialis Ileus Obstruksi:


Menonjol langsung ke depan melalui segitiga Hasselbach; Disertai dengan akumulasi makanan yang
di medial daripembuluh epigastrika inferior masuk gas,
Tidak keluar melalui kanalis inguinalis dan tidak ke Adanya sekret usus disebelah proksimal
skrotum tempat obstruksi -> usus kembung.
Umumnya tidak disertai strangulasi karena cincin hernia Usus melebar -> absorbsi usus menurun, dan
longgar sekresi cairan serta elektrolit -> penipisan
hampir selalu disebabkan peninggian tekanan cairan intravaskuler isotonik disertai
intraabdomen kronik dan kelemahan otot dinding di hipokalemia.
trigoum Hasselbach. Oleh karena itu, hernia ini umumnya Usus di sebelah proksimal bagian obstruksi
Hernia menurut letaknya
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi
• Peninggian tekanan intraabdomen akan mendorong lemak
perperitoneal ke dalam kanalis femoralis.
• Faktor penyebab terjadinya hernia yaitu kelahiran
multipara, obesitas, dan degenerasi jaringan ikat karena
usia lanjut.
• Defek pada dinding abdomen dapat kongential atau didapat
dan dibatasi oleh peritoneum.
• Isi usus terjebak di dalam kantung menyebabkan inkreasi
(ketidakmampuan untuk mengurangi isi) dan kemungkinan
strangulasi (terhambatnya aliran darah ke daerah
inkarerasi ).
Komplikasi

• Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan kantong hernia


isi hernia tidak dapat dimasukan kembali (hernia inguinalis
lateralis ireponibilitis)

• Terjadi penekanan pada cincin hernia,  makin banyak usus


yang masuk.  cincin hernia jdi relatif sempit & dapat 
gangguan penyaluran isi usus (hernia inguinalis incarserata)
PENATALAKSANAAN

• konservatif
- reposisi isi kantong
- penggunaan penyangga
• operatif
- anak-anak : herniotomi
- dewasa : herniotomi dan herniorafi
Penatalaksanaan

Herniotomy: pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya,


kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada
perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit ikat ,
lalu dipotong.

Herniorraphy: mengembalikan isi kantong hernia ke dalam


abdomen dan menutup celah yang terbuka dengan menjahit
pertemuan tranversus internus dan muskulus ablikis internus
abdominus ke ligamen inguinal
Pencegahan
• Hindari obesitas atau kelebihan berat badan
• Menghindari agar tubuh tidak mengalami
konstipasi dengan banyak makan makanan yang
berserat
• Hindari kegiatan mengangkat beban berat
Prognosis
Tergantung umur penderita, ukuran hernia serta
kondisi dari isi kantong hernia. Prognosis baik jika
infeksi luka dan obstruksi usus segera ditangani.
Prognosis kurang baik pada pasca bedah seperti
nyeri pasca herniorafi, atrofi testis dan rekurensi
hernia tetapi dapat diobati.
Kesimpulan

Laki-laki tersebut menderita hernia inguinalis


inkarserta.

HIPOTESIS DITERIMA
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai