A. Kodifikasi hadith
Menghindari bercampurnya Al-Qur’an dan Hadith
Puncaknya pada masa Umar bin Abd Aziz (65-85)
Hasil abad I dan II: dengan metode muwatta’ dan musannaf
(metode juz dan atraf). Hasil abad III: kitab musnad, sunan, dan
Jami. Pada abad ke IV: mu’ja, mustakhraj, mustadrak, dan
majma’.
B. Warisan Ulumul hadith dan bidang-bidangnya
1. Ilmu Rijal Hadis
2. Ilmu Jarh wa al-Ta’dil
3. Ilm Gharib al- Hadis
4. Ilm Ilal al-Hadis
5. Ilm Nasikh wa al-Mansukh
6. Ilm Asbab al Wurud al Hadis
7. Ilmu Talfiq al-Hadis/Ilm Mukhtalaf al-Hadis
Ulumul hadith muncul karena adanya hadis palsu
Prospek dan Masa Depan Hadis – Ulum
Hadis
A. Pemikiran pada Aspek Historis dan Otoritas Hadis
Warisan dokumentasi hadith ulama-2 terdahulu
Sistematisasi dokumen hadith
a. Mu’jam Mufahras;
b. Program buku online;
c. Sistem Takhrij hadith (program maupun online)
B. Pemikiran pada Aspek Otentisitas Hadis dan Interpretasi Hadis
Deteksi hadits hadith Sahih, Hasan dan Dhaif
Deteksi hadith Maudhu’
Penggabungan aspek tekstual dan kontekstual
Kisah Shalat ashar pada Bani Quraidzah
Ada hadith yang bermakna universal, tetapi ada pula yang
temporal dan lokal