Anda di halaman 1dari 18

Herpes Genitalis

Agitya Goesvie Ajie


Definisi
Infeksi herpes genitalis adalah infeksi genitalia yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV)
terutama HSV tipe II. Dapat juga disebabkan oleh HSV tipe I pada 10-40% kasus. Sebagian besar terjadi
setelah kontak seksual secara orogenital.
EPIDEMIOLOGI
• Penyakit ini • infeksi primer oleh • Berdasarkan survei • Di Indonesia,
tersebar kosmopolit virus herpes kesehatan nasional penelitian yang
dan menyerang simpleks (HSV) yang dilakukan dilakukan di RSUD
baik pria maupun tipe I biasanya oleh CDC (Centers Dr. Soetomo pada
wanita dengan dimulai pada anak- for Disease Control tahun 2005-2007
frekuensi yang anak, sedangkan and Prevention) ditemukan hasil
tidak berbeda infeksi HSV tipe II pada tahun 2010 yang kurang lebih
biasanya terjadi menyatakan bahwa sama, yaitu
pada dekade II atau insidens infeksi insidens herpes
III, dan HSV-2 pada warga genitalis lebih
berhubungan Amerika Serikat banyak ditemukan
dengan masih tinggi, pada perempuan
peningkatan dimana 1 dari 6 dibanding laki-laki
aktivitas seksual warga Amerika dengan rasio
Serikat terinfeksi 1.96:1, usia
HSV-2 terbanyak penderita
bervariasi antara
25-34 tahun,
terutama sesudah
menikah.
ETIOLOGI
HSV-1
• HSV tipe I dan II merupakan • infeksi herpes nongenital
virus herpes homonis yang (orofacial);
merupakan virus DNA. • infeksi nongenital yang
• Virus herpes simpleks hanya disebabkan HSV-1 tingkat
menginfeksi manusia rekurensinya lebih tinggi
kedua tipe virus
daripada HSV-2 tersebut dapat
menginfeksi baik
pada area orofacial
HSV-2 maupun genital dan
dapat menyebabkan
• menyebabkan infeksi herpes
infeksi akut dan
genital pada laki- laki dan rekuren.
perempuan(5)
• tingkat rekurensi infeksi HSV-2
pada genital lebih sering
daripada HSV-1
Klasifikasi Klinis
Initial Nonprimary Recurrent Genital Herpes Subclinical
Primary Genital Genital Herpes Infection
Herpes
• pasien pertama kali • Infeksi terjadi pada orang yang • infeksi terjadi untuk kedua penderita tidak
terinfeksi HSV sebelumnya pernah terinfeksi kalinya atau berikutnya oleh
oleh HSV tipe lain, biasanya ditemukan
• Infeksi primer berlangsung tipe virus yang sama
orang yang baru saja terinfeksi gejala klinis,
lama, kira2 3 minggu, • Infeksi ini berarti HSV pada
HSV-2 sebelumnya seropositif tetapi HSV
• Diserta gejala sistemik terhadap HSV-1. Pada jenis ini, ganglion dorsalis yang dapat
(demam, malaise, anoreksis, manifestasi penyakit secara dalam keadaan tidak aktif,
pembesaran KGB), sistemik jarang terjadi dengan mekanisme pacu ditemukan
keterlibatan mukosa menjadi aktif dalam keadaan
(cervicitis, uretritis) • dapat timbul pada tempat tidak aktif pada
• Vesikel berkelompok diatas yang sama (loco) atau ganglion
kulit, eritematosa berisi tempat lain/tempat di dorsalis.
cairan jernih dan kemudian sekitarnya (non loco).(1)
menjadi seropurulen, dapat • Manifestasi klinis pada
menjadi krusta dan kadang- herpes genitalis rekuren
kadang mengalami ulserasi biasanya lebih ringan dan
yang dangkal, biasanya lebih singkat dari pada
sembuh tanpa sikatriks infeksi pertama (7-10 hari)
PATOGENESIS
 Neurovirulensi (kemampuan untuk menyerang dan
bereplikasi dalam sistem saraf).
• Latensi (pembentukan dan pemeliharaan infeksi laten di
ganglia sel saraf proksimal dari lokal infeksi).

• Reaktivasi: reaktivasi dan replikasi HSV laten, selalu di


daerah yang dipersarafi oleh ganglia dimana tempat virus
latensi
MANIFESTASI KLINIS
Masa inkubasi herpes genitalis biasanya berkisar antara 3-5 hari untuk infeksi primer yang simtomatik, kadang 10 hari, jarang
mencapai 3 minggu.

Primary Genital Herpes

Lesi pada daerah genital atau perianal multipel, biasanya


bilateral. Umumnya dapat ditemukan vaginal discharge.
Urethral discharge umum ditemukan pada laki-laki,
biasanya disertai dengan disuria berat. Lesi kutaneus
muncul setelah 7-15 hari berupa papul, menjadi
vesikel, menjadi pustul, menjadi ulkus, lalu menjadi
krusta
Infeksi Primer Herpes
Genitalis dengan Vesikel,
3B. Vulvitis Herpetik Primer
Fitzpatrick’s Dermatology in
General Medicine. 7th ed.
Diagnosis umumnya cukup secara klinis.
1. HG episode pertama lesi primer1-3
 Vesikel/erosi/ulkus dangkal berkelompok, dengan
dasar eritematosa, disertai rasa nyeri
 Pasien lebih sering datang dengan lesi berupa ulkus
dangkal multipel atau berkrusta
 Dapat disertai disuria
 Dapat disertai duh tubuh vagina atau uretra
 Dapat disertai keluhan sistemik, demam, sakit kepala,
nyeri otot, nyeri dan pembengkakan kelenjar getah
bening inguinal
 Keluhan neuropati (retensi urin, konstipasi, parestesi)
 Pembentukan lesi baru masih berlangsung selama 10
hari
 Lesi dapat berlangsung selama 12-21 hari
Recurrent Genital Herpes
terbentuk lesi berkelompok yang terdiri dari 2-10 lesi, lokasinya
di bagian lateral dari garis tengah dan hanya terdapat di satu sisi
tubuh. Lesi tersebut biasanya timbul 2-3 cm dari lokasi lesi
sebelumnya.
Lesi lebih sedikit dan lebih ringan
 Bersifat lokal, unilateral
 Kelainan berlangsung lebih singkat dan dapat menghilang
dalam waktu 5 hari Herpes genitalis rekuren pada penis. Vesikel
 Dapat didahului oleh keluhan parestesi 1-2 hari sebelum berkelompok dengan krusta di bagian sentral, dasar
timbul lesi yang meninggi dan berwarna merah. 4B. Herpes
 Umumnya mengenai daerah yang sama dapat di penis, genitalis rekuren pada vulva. Erosi berukuran besar dan
vulva, anus, atau bokong sangat nyeri di labia.

Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine.


PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Sitologi
(Tzanck
smear)
• Pcr
• Kultur virus
• Deteksi
antigen virus
Diagnosis Banding

Chancroid, atau yang lebih Limfogranuloma venerum Sifilis, adalah penyakit


dikenal dengan ulkus mole adalah penyakit sistemik infeksi yang disebabkan
adalah ulkus yang kotor, yang disebabkan oleh oleh Treponema pallidum,
merah dan nyeri Chlamydia trachomatis, sangat kronik dan bersifat
Merupakan penyakit afek primer biasanya cepat sistemik
menular seksual yang hilang, bentuk yang
ditandai dengan ulkus tersering adalah sindrom
genitalis nekrotik yang inguinal
sangat nyeri, disertai
dengan limfadenipati
inguinal. Penyakit ini
disebabkan oleh
Haemophilus ducreyi
tatalakasana
Pimary Genital Herpes Herpes Genitalis Rekuren
Rekomendasi terapi oral untuk infeksi herpes genitalis primer
(diberikan selama lima hari) adalah sebagai berikut: (13) Content Here
• Aciclovir 200 mg lima kali sehari, atau Penatalaksanaan serangan rekuren
• Aciclovir 400 mg tiga kali sehari, atau dari herpes genitalis meliputi terapi
suportif, terapi antiviral episodik, atau
• Famciclovir 250 mg tiga kali sehari, atau terapi antiviral supresif.
• Valaciclovir 500 mg dua kali sehari.
Rekomendasi terapi episodik oral
untuk herpes genitalis rekuren
(diberikan selama lima hari) adalah
sebagai berikut:(13)
Tatalaksana • Aciclovir 200 mg lima kali sehari,
membersihkan area yang
atau
bersangkutan (terdapat lesi) dengan • Aciclovir 400 mg tiga kali sehari
normal saline, pemberian analgesik
(sistemik maupun lokal, seperti
selama 3-5 hari, atau
lidokain gel), dan perawatan infeksi • Valaciclovir 500 mg dua kali
sekunder oleh bakteri.(12).
sehari, atau
• Famciclovir 125 mg dua kali
sehari.
Prognosis
Pengobatan secara dini dan tepat memberi prognosis yang lebih baik, yakni masa penyakit
berlangsung lebih singkat dan rekurens lebih panjang.
Pada orang dengan gangguan imunitas misalnya pada penyakit-penyakit dengan tumor di sistem retikuloendotelial,
pengobatan dengan imunosupresan yang lama atau fisik yang sangat lemah, menyebabkan infeksi ini dapat menyebar
ke alat-alat dalam dan dapat fatal
KOMPLIKASI
Infeksi HSV-2 selain dapat menyebabkan penyakit herpes genitalis, juga dapat
menyebabkan komplikasi pada retina, otak, batang otak, nervus kranialis, medulla
spinalis, dan nerve roots. Secara umum, infeksi HSV-2 dapat menyebabkan
meningitis.
Manifestasi kelainan neurologis akibat infeksi HSV-2 antara lain herpes simpleks ensefalitis
pada neonatus, meningitis aspetik akut pada dewasa, meningitis aseptik rekuren, ensefalitis
dan meningonesefalitis HSV-2 pada dewasa, radikulopati HSV-2, serta nekrosis retina akut.
(9)
Sacral radiculopathy

rekomendasi European guideline for the management of Genital Herpes pada tahun 2010, jika
herpes genitalis disertai dengan komplikasi penyakit lainnya, maka waktu pengobatan dapat
diperpanjang lebih dari lima hari
PENCEGAHAN
Kunci dari penanganan orang yang terinfeksi HSV-2 adalah dengan
melakukan konseling mengenai pencegahan penularan penyakit
•tersebut
Menghindari kontak seksual dengan pasangan terutama selama masih ada lesi
pada daerah genital dan saat terjadi gejala prodormal, serta penggunaan kondom,
ternyata telah terbukti dapat menurunkan angka penularan infeksi HSV-2,
• pemberian Valacyclovir 500 mg setiap hari pada penderita awal dapat mengurangi
angka penularan hingga 50%.
INFEKSI HSV-2 PADA KEADAAN TERTENTU
kehamilan HIV/AIDS
NEONATUS

• Infeksi HSV pada neonatus • Penderita dengan


• Manifestasi klinis
immunocompromised biasanya
infeksi herpes genialis memiliki angka mortalitas memiliki gejala yang lebih berat serta
kronik hampir sama sebesar 65% dan angka lebih lama pada daerah genital,
disabilitas jangka panjang perianal, atau oral
baik pada wanita hamil • Pemberian terapi supresif atau terapi
sebesar 80%, meskipun
maupun tidak hamil telah diberikan terapi
episodik menggunakan agen
antivirus oral terbukti efektif dalam
• Infeksi primer yang antiviral.KEHAMILAN memperingan manifestasi klinik dari
didapat saat kehamilan • Infeksi kongenital sangat HSV yang disertai dengan infeksi
HIV.
harus diobati dengan jarang terjadi dan hanya • Pengobatan untuk kasus ini
obat-obatan antiviral terjadi jika tertular saat usia memerlukan waktu yang lebih lama,
sistemik. kehamilan trimester ketiga, pengobatan
manifestasinya berupa • diberikan hingga gejala klinis
• Asiklovir dosis supresi menghilang.
mikrosefali dan
3x400 mg/hari mulai korioretinitis
• 2. Asiklovir oral dapat diberikan
dengan dosis 5x400 mg/hari selama
dari usia 36 minggu • Penatalaksanaan untuk 5-10 hari8,16
dapat mencegah lesi penyakit ini adalah • (A,1) atau hingga tidak muncul lesi
HSV pada aterm asiklovir intravena dosis
baru.
• 3. Valasiklovir 2x1000 mg/hari8,16
tinggi (20mg/kgBB setiap 8 (A,1)
jam selama 21 hari) • 4. Famsiklovir 2x500 mg/hari
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai