Anda di halaman 1dari 13

KB PIL, SUNTIK, DAN IMPLAN

KELOMPOK 3
- ANASTASYA SELDA P. - MUMUN MAEMUNAH
- AYU ROSITA - RIKA ALFIAN
- FATIMAH CAHYA U. - SHOLEHA
- KAMILYA S.
Pil KB (Per-oral)

• Pil KB merupakan metode kontrasepsi bentuk


tablet yang mengandung hormon estrogen dan Cara kerja: menghambat timbulnya ovulasi dengan
progesteron, atau hanya progesteron saja.  Cara kerja: menghambat
pengaruhnya timbulnya ovulasi
terhadap hypothalamus, hypofisedengan
dan
• Pil KB ada bermacam-macam jenisnya antara pengaruhnya
ovarium. terhadap
Demikian pulahypothalamus,
steroidogenesis hypofise
ovarium dan
lain: pil kombinasi, mini pil dan sequential. ovarium.
tidak Demikian
terjadi. pula steroidogenesis
Menyebabkan perubahan ovarium
pada
Pil kombinasi mengandung kombinasi tidak terjadi. Menyebabkan perubahan
beberapa bagian alat kandungan, seperti lendir pada
estrogen dan progestogen dalam berbagai beberapaendometrium
cerviks, bagian alat dankandungan,
mungkin seperti lendir
pula pada
konsentrasi. Sequential terdiri dari tablet cerviks, endometrium
myometrium dan mungkin
dan tuba. Lendir cerviks pula
menjadipada
estrogen saja selama 14–16 hari kemuadian myometrium dan tuba.
lebih kental sehingga tidakLendir
mudah cerviks
ditembusmenjadi
oleh
tablet kombinasi estrogen dan progestogen lebih kental sehingga tidak mudah ditembus oleh
selama 5–7 hari. Sequential lebih fisiologis spermatozoa. Pada endometrium terlihat adanya
spermatozoa.
proliferasi yangPada endometrium
diikuti secara tepatterlihat
oleh adanya
fase
dan khasiat sampingannya kurang tetapi proliferasi yang diikuti secara tepat oleh fase
efektivitasnya juga kurang. Mini pil terdiri sekresi yang dini dan kemudian kelenjar
sekresi yang
mengalami regresidini
dengandanstroma
kemudian kelenjar
yang sembab
dari hanya progestogen dalam dosis rendah,
misal 0,5–0,15 mg chlormadinore acetate mengalami
(Cooper, 1986).regresi dengan stroma yang sembab
secara terus menerus (Cooper, 1986). (Cooper, 1986).
Penggunaan pil KB sebagai alat kontrasepsi merupakan salah
satu metode yang cukup efektif, dengan tingkat keberhasilan
99%. Selain itu, metode kontrasepsi dengan pil KB
merupakan metode yang reversibel. Artinya jika pasangan
menginginkan kehamilan, istri cukup menghentikan konsumsi
pil KB agar dapat hamil kembali. Namun, pil KB memiliki
kekurangan dibanding kontrasepsi lainnya (misalnya spiral),
yaitu efektivitasnya membutuhkan kepatuhan untuk rutin
mengonsumsi pil KB sesuai dengan petunjuk.
KB SUNTIK
• Suntikan KB adalah obat suntik yang berisi progestin untuk wanita sebagai kontrasepsi. Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depo
medroksi progesteron asetat dan 5 mg estradiol sipionat, dan 50 mg noretindron enantat dan 5 mg estradiol valerat yang diberikan melalui
injeksi IM setiap satu bulan sekali (Cyclofem) (Saifudin,2003).
Cara Kerja KB Suntik
Setelah disuntikkan, hormon progestogen akan dilepaskan secara bertahap ke dalam aliran darah. Hormon di dalam KB suntik ini dapat
mencegah proses pembuahan dengan tiga cara, yaitu:
• Menghentikan ovulasi atau proses pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya
• Mengentalkan lendir di leher rahim, sehingga sperma terhalang dan sulit masuk ke rahim untuk membuahi sel telur
• Membuat lapisan rahim menjadi lebih tipis, sehingga bila ada sel telur yang berhasil dibuahi, sel tersebut tidak akan berkembang karena
kondisi rahim tidak mendukungnya
Agar bekerja dengan efektif, KB suntik biasanya diberikan pada 5–7 hari pertama dalam siklus menstruasi. Jika KB suntik digunakan pada
saat siklus menstruasi Anda sudah melewati hari ke-7, Anda perlu menggunakan alat kontrasepsi tambahan, seperti kondom atau pil KB.
Apabila Anda baru melahirkan dan sedang menyusui, KB suntik sudah bisa diberikan pada minggu ke-6 setelah bersalin. KB suntik juga
bisa digunakan pada wanita yang baru saja mengalami keguguran dalam waktu beberapa hari.
KB IMPLAN
• KB Implan merupakan salah satu pilihan alat kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Alat kontrasepsi ini
berbentuk seperti tabung plastik elastis dan berukuran kecil menyerupai batang korek api yang dimasukkan ke jaringan
lemak pada lengan atas wanita.
• Cara kerja: lendir serviks menjadi kental, mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi,
mengurangi transportasi sperma, menekan ovulasi (Saifudin, 2003).
• Yang tidak boleh memakai/kontra indikasi: hamil/diduga hamil,pendarahan per-vagina yang tidak diketahui penyebabnya,
tumor/neoplasma ginekologik, penyakit jantung, hepar, hipertensi, diabetes mellitus (Hartanto, 1994).
Bagaimana cara kerja KB implan atau KB susuk?
• Susuk yang sudah dimasukkan ke bawah kulit akan melepaskan hormon progestin dengan kadar rendah. Kemudian,
hormon tersebut akan mencegah ovulasi (pelepasan sel telur dalam siklus bulanan). Jika seorang wanita tidak berovulasi, ia
tidak bisa hamil karena tidak ada sel telur untuk dibuahi.
• Progestin yang dilepaskan oleh KB implan juga akan menebalkan lendir di sekitar leher rahim atau serviks. Hal ini akan
mencegah sperma untuk memasuki rahim.
• Progestin juga akan menipiskan lapisan dinding rahim, sehingga jika ada sperma yang berhasil membuahi sel telur, telur
tersebut akan sulit menempel pada dinding rahim untuk memulai kehamilan.
Pemasangan dan Pencabutan Insersi Implan 2 Plus

PERSIAPAN
Langkah 1
•Siapkan perlatan dan bahan yang dibutuhkan untuk insrsi Implan-2
•Antiseptik
•Band aid dan Kasa
•Doeksteril
•Jarum Suntik & Lidocain 2%

REKA POSISI
Langkah 2
•Posisikan lengan atas pada penyangga dengan siku dalam keadaan fleksi.
Tentukan titik insisi pada sekitar 6-8 cm dari lipat siku dan buat tanda untuk
menempatkan kapsul subdermal

ANESTESI INTRAKUTAN & SUBDERMAL


Langkah 3
• Aseptik-Antiseptik
• Lakukan anestesi intrakutan pada satu titik dan subdermak pada alur untuk
menempatkan kapsul.
PENYIAPAN IMPLAN 2 PLUS
Langkah 4
• Siapkan bisturi dan Implan-2 yang ada di dalam trokar dan
pendorong khusus untuk memasukkan kedua kapsul Implan-2

MENYIAPKAN BISTURI
Langkah 5
• Lepaskan tutup bisturi sehingga ujungnya yang tajam dapat digunakan untuk
membuat sayatan atau insisi kecil pada kulit 

MEMBUAT INSISI PADA KULIT


Langkah 6
• Buat insisi kecil (dengan ujung bisturi) pada titik insersi trokar 

MENEMPATKAN PENDORONG PADA ALUR


Langkah 7
• Pasang pendorong pada alur masuknya di pangkal trokar, cari akses masuk dengan
kedalaman yang cukup untuk mencapai alur kapsul dan posisinya aman agar tidak
terjatuh.
MEMASUKKAN TROKAR IMPLAN 2 PLUS
Langkah 8
Masukkan ujung trokar ke subdermal melalui luka insisi dengan sudut 30 derajat terhadap
permukaan kulit lengan atas hingga mencapai tanda 1 pada trokar.

MENDAPAT ALUR PEMASANGAN


Langkah 9
• Putar pendorong 180 derajat hingga bebas dari tahanan dalam trokar dan mencapai alur
kapsul

MENEMPATKAN IMPLAN PERTAMA


Langkah 10
• Tahan pendorong pada posisinya, kemudian tarik trokar ke arah pangkal pendorong
hingga tertahan pada jarak setengah panjang pendorong untuk memastikan kapsul
sudah terpasang pada tempatnya
MEMBUAT ALUR IMPLAN KEDUA
Langkah 11
• Sambil menahan ujung kapsul yang sudah terpasang, tarik trokar dan pendorong keluar
(hingga tanda 2) dan arahkan ujungnya ke alur kapsul 2 untuk menempatkan kapsul dengan
pola huruf V di subdermal

MENEMPATKAN IMPLAN
Langkah 12
• Setelah trokar mencapai tanda 1 pada luka insisi, putar pendorong 180 derajat (searah
dengan putaran jarum jam atau berlawanan dengan arah putaran jarum jam) hingga
ujung pendorong mencapai alur kapsul, kemudian tarik trokar hingga menyentuh
pangkal pendorong

MENUTUP LUKA INSISI


Langkah 13
• tutup luka insisi dengan band aid
PEMBALUTAN TEMPAT PEMASANGAN
Langkah 14
Pasang balut bebat diatas band aid melingkari lengan atas

• Langkah Berikutnya Adalah Pencabutan Implan 2 Plus

MENYIAPKAN PERALATAN
• Siapkan peralatan untuk mencabut Implan-2: 
• skalpel
• klem mosquito dan pean lurus

ANESTESI LOKAL
• aseptik-antiseptik
• lakukan anestesi lokal di tempat insisi dan di seperempat
ujung bawah kapsul (depositkan di bawah kapsul).
INSISI KULIT
• Lakukan insisi kulit.

MEMBEBASKAN KAPSUL
• Dorong ujung kranial kapsul ke arah luka insisi hingga ujung kaudal mencuat
keluar dan dapat dijepit dengan klem mosquito dan bersihkan jaringan ikat
yang melingkupi ujung kapsul

MENJEPIT UJUNG KAPSUL


• Jepit ujung kapsul yang sudah terbebas dari jaringan ikat (dengan pean lurus)
sambil mengendurkan jepitan klem mosquito pada ujung kapsul

Anda mungkin juga menyukai