MASTITIS
Disusun Oleh
Kelompok 3:
Aisah Asri Rahmawati
Ananda Ega Prayoga
Khalda Agustin
Siti Nur Indah
A. Pengertian Masa Nifas
c) Manisfestasi Klinis
Terdapat nyeri bagian bawah perut
Terdapatnya lokea yang banyak dan berbau
Pembesaran perut bagian bawah
Nyeri payudara
Nyeri pada daerah irisan, disertai kemerahan pada luka
d) Pemeriksaan Diagnistik
e) Pengobatan
Pemberian antobiotik untuk mengobati infkeksi nifas,
diantaranya kombinasi tetracyclin dan Penacilin G dalam dosisi
tinggi iv. Selain itu menjaga daya tahan tubuh perlu diterapkan.
f) Pencehagan
Masa Kehamilan
Sang ibu wajib untuk melakukukan pemeriksaan selama kehamilan, menjaga pola
makan yang baik, sehingga mampu mempertahakan daya tahan tubuhnya
Masa Persalinan
Pada masa ini petugas yang membantu proses persalinan harus bisa memastikan agar
melakukan pencegahan penularan kuman dengan selalu memakai peralatan penolong
persalinan lengkap meminimalisir persalianan agar tidak beralarut larut dengan
meminimalisir terjadinya trauma pada saat melakukan persalinan
Pasca Melahirkan
Setelah melakukan persalianan, maka ibu akan mengalami luka luka di beberapa bekas
jahitan, oleh sebab itu semaksimal munkin menjaga agar luka atau kuman tidak masuk ke
daerah luka, peralatan pasca persalinan wajib disterilasikan, orang orang sekitar harus di
batasi untuk mencegah terjadinya perpindahan kuman atau bakteri pada daerah luka,
usahakan bagi ibu yang mengalami komplikasi pada masa nifasnya jangan dirawat menjadi
satu ruangan dengan ibu yang tidak mengalami masalah pada masa nifanya.
2. Mastitis
Mastitis merupakan salah satu infeksi dialami pada masa nifas, dimana mamae
sang ibu mengalami gangguan abses, terutama pada daerah Primapara atau terdapatnya
luka pada putting mamae.
a) Bedasarkan Lokasi Infeksi
Pada Bawah Arola mamae
Pada tengah tengah mamae
Pada jaringan bawah dorsal (antara mamae dan otot otot dibawahnya
b) Patafisiologi
Adanya cidera pada payudara atau adanya invasi pada jaringan mamae akibat
adanya isme infeksius yang menyebabkan daearah mamae mengalami gangguan
c) Etiologi
Akibat adanya Isme Infeksium Staphylococcus Aureus
Adanya cidera pada daerah mamae
Terjadinya penumpukan asi
d) Manisfertasi Klinis
e) Pemeriksaan penujang
Pemeriksaan Fisik Lengkap (Berfokus pada daerah mamae)
Pemeriksaan Tanda tanda vital
Mamografi atau USG
MRI
f) Pengobatan
Pemberian Antibiotik
kloksasiklin 500 mg setiap 6 jam selama 10
hari, sebelum abses
Berikan sanggahan pada mamae
Berikan paracetamol 500mg
Berikan kompres dingin
Lakukan pemriksaan kembali setelah dialakukannya pengobatan
ASUHAN KEPERAWATAN
KASUS
Ny. S (28 tahun) harus dilarikan ke RS Keluarga oleh suaminya,
karena kerap merasakan nyeri pada daerah payudara ketika hendak
memberikan Asi kepeda anaknya yang baru lahir 2 minggu yang lalu
dan asi tidak keluar banyak dari putting susu ibu, sehingga puting susu
pada ibu tersebut mengalami sedikit lecet tidak hanya itu ia kerap,
sehingga ia kerap mersakan ketidaknyamanan pada saat menyusui,
pasien mengeluhkan dingin dan gelisah pada seluruh tubuhnya, daerah
mamae pasien membengkak, dan memerah, pasien kerap merasakan
lemas karena merasakan sakit pada daerah payudara, nafsu makan
berkurang, ibu tersebut pun mengeluhkan ia memiliki riwayat anemia
sebelum masa kehamilannya.
Hasil Yang didapati :
TD : 90/80mmhg
Nadi : 70x/mnt
Pernapasan : 20x/mnt
Suhu : 37,7C
Pemeriksaan Laboratorium :
HB : 9 g/dL
Mamografi : Terdapat kelainan pada daerah mamae
1) Biodata Pasien
Nama : Ny.S
Usia : 28 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kampung Cikedokan
Suku : Sunda
2) Penanggung Jawab
Nama : Tn. B
Usia : 33 tahun
Jenis kelamin : Laki Laki
Pekerjaan : PNS
Hubungan dengan klien : Suami
KELUHAN UTAMA
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Memerlukan alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan memerlukan alat bantu
4 : Membutuhkan bantuan total
2) Latihan
Sebelum Sakit
Pasien mengatakan walaupun pasien masih mengalami masa nifasnya,
namun ia bisa melakukan aktivitas aktivutas kecil
Sesudah Sakit
Pasien mengatakan bahwa adanya penyakit ini ia semakin lebih memerhatikan pola
hidupnya sehari hari, dan pesien mengatakan adanya penyakit ini ia lebih fokus untuk urusan
kesehatannya dan berusaha untuk selalu memberikan Asi eklusif pada sang buah hatinya
6) Pola Tidur Istirahat
Sebelum Sakit
Pasien mengatakan sebelmu sakit ia dapat tertidur 6-8 jam/hari
Sesudah Sakit
Paseien mengatakan hanya bisa tertidur sekitar 5-6 jam/hari, karena mengalami sakit
pada dearah mamae
7) Pola Peran dan Hubungan
Pasien mengatakan hubungan dengan suaminya sangat baik, bahkan ia selalu
berkomunikasi mengenai penyakitnya kepada suaminya
8) Pola Toleransi Stress –Koping
Pasien mengatakan bahwa ia kerap merasaka stress, karena ia takut sang buah hati tidak
bisa mendapatkan ASI yang ekslusif
Pengkajian Fisik
KEADAAN UMUM
Terdapat nyeri pada daerah payudara ketika hendak memberikan Asi kepeda
anaknya yang baru lahir 2 minggu yang lalu dan asi tidak keluar banyak dari
putting susu ibu, sehingga puting susu pada ibu tersebut mengalami sedikit lecet
tidak hanya itu ia kerap sehingga ia mengekuhkan ketidaknyamanan pada saat
proses menyusui, pasien mengeluhkan mengigil serta gelisah pada seluruh
tubuhnya, daerah mamae pasien membengkak, dan memerah, pasien kerap
merasakan lemas karena merasakan sakit pada daerah payudara, nafsu makan
berkurang, ibu tersebut pun mengeluhkan ia memiliki riwayat anemia sebelum
masa kehamilannya.
TD : 90/80mmhg
Nadi : 70x/mnt
Pernapasan : 20x/mnt
Suhu : 37,7C
Keadaan Fisik
B. Mata
Inspeksi : pucat pada daerah sclera mata
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
C. Mulut
Inspeksi : membran mukosa bibir baik, bibir agak pucat
D. Telinga
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi, tidak ada serumen dan discharge.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada kartilago
E. Leher
Inspeksi : Tidak terdapat Benjolan
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
2) DADA
A. Paru
Inspeksi : Simetris
Palpasi : vokal taktil premitus terasa getaran
Perkusi : Sono
Auskultasi : tidak nampak suara abnormal
B. Jantung
Inspeksi : tidak ada inkuskordis
Palpasi : tidak ada nyeri dan tidak teraba iktuskordis
Perkusi : tidak ada suara pekak dan sonor
Auskultasi : tidak ada suara tambahan
C. Payudara
Inspeksi : mamae membengkan, putting susu terdapat lecet
Palpasi : tidak nyeri pada daerah mamae, khusus bagian puting
D. Abdomen
Inpeksi : Tidak ada pembengkakan abdomen
Palpasi :Timpani
Perkusi : tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen
Aulkulatsi : Tidak ada suara bising usus
E. Integumen
Inspeksi : kulit pucat, kering.
Palpasi : turgor kulit tidak baik, kulit terasa dingin
F. Ekstermitas
1) Atas
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi, turgor kembali lambat,
pergerakan otot yang melemah
Palpasi : ttidak terdapat nyeri, tugor kulit kembali dengan lambat
2) Bawah
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi, , turgor kembali lambat ,
pergerakan otot yang melemah
Palpasi : terdapat nyeri dibagian sendi
1) Pemeriksaan Laboratorium
DS : DO
1. Pasien Pasien merasakan nyeri pada daerah payudara ketika hendak memberikan 1. Pasien nampak nyeri pada daerah mamae
Asi kepeda anaknya yang baru lahir 2 minggu yang lalu
2. Putting susu pasien nampak tidak mengeluarkan ASI.
2. mengekuhkan ketidaknyamanan pada saat proses menyusui
3. Putting susu pasien nampak lecet
3. Pasien mengatakan asi tidak keluar banyak dari putting susu ibu
4. Mamae pasien nampak membengkak, dan memerah
4. Pasien mengatakan puting susu mengalami sedikit lecet
5. Pasien nampak lemas
5. Pasien mengataka ia kerap mengeluhkan dingin pada seluruh tubuhnya,
6. Pasien nampak tidak ada gairah untuk makan
6. Pasien mengatakan pada daerah mamae membengkak, dan memerah
7. Pasien nampak pucat
7. pasien kerap merasakan lemas karena merasakan sakit pada daerah payudara
8. Pasien nampak mengigil, dan gelisah
8. Pasien mengatakan nafsu makan berkurang
9. Pasien mengataka, ia memiliki riwayat anemia sebelum masa kehamilannya
3) Analisis Data
Nama Pasien : Ny, S
No. Rm : 13
DO
2. DS Gangguan Rasa nyaman Gangguan Pada rasa nyaman yang b.d proses menyusui
1. Pasien Mengeluhkan ketidaknyamanan pada saat proses menyusi
2. Pasien mengeluhkan badan tersa dingin dan gelisah
DO
3. Pasien nampak terlihat nyamanan pada saat proses menyusi
4. Pasien nampak badan tersa dingin dan gelisah
1. Manajemen Nyeri
1. Pembengkakan dan merah pada daerah mamae pasien membaik 2. Pearawatan Kenyamanan
2. Lecet yang dialmai pasien membaik 3. Pemantauan Nyeri
4. Pearwatan Pasca Persalianan
2 Gangguan Rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 kriteria hasil : Mandiri
1. Rasa ketidaknyamanan pasien pada saat proses menyusui membaik 1. Manajemen nyeri
2. Rasa dingin dan gelisah yang dialami pasien berkurang 2. Pengaturan Posisi
3. Terapi Relaksasi
4. Manajemen Nyeri Akut
5. Pemantauan Nyeri
6. Perawatan Kenyamanan
3 Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 kriteria hasil : Mandiri
1. nyeri pada daerah mamae ketika hendak memberikan Asi membaik 1. Manajemen Nyeri akut
2. puting susu pasien membaik 2. Pemberian Analgestik
3. Pemantauan Nyeri
4. Perawatan Kenyamanan
Kolaborasi pemberian obat Oral
Flucloxacilin atau dicloxacilin
IMPLEMENTASI
Waktu
NO DX IMPLEMENTASI RESPON PASIEN
Tgl Jam
12/05/2021 07.00-12.00 1 Mandiri DS :
1. Pasien mengatakan pada daerah mamae membengkak dan memerah membaik
1. Manajemen Nyeri 2. Pasien mengatakan ketidaknyamanan pada saat proses menyusui membaik
2. Pearawatan Kenyamanan DO
3. Pemantauan Nyeri
3. Daerah mamae pada pasein membaik
4. Pearwatan Pasca Persalianan
4. Pasien sudah mampu menyusui anaknya dengan baik
Mandiri 1. Pasien mengatakan nyeri pada daerah mamae ketika hendak memberikan Asi membaik
EVALUASI
Waktu
NO DX IMPLEMENTASI SOAP
Tgl Jam
12/06/2021 07.00-12.00 1 Mandiri S : Pasien mengatakan pada daerah mamae membengkak dan memerah
membaik,
1. Manajemen Nyeri
2. Pearawatan Kenyamanan ketidaknyamanan pada saat proses menyusui membaik
3. Pemantauan Nyeri O : Daerah mamae pada pasein membaik Pasien sudah mampu menyusui
4. Pearwatan Pasca Persalianan anaknya dengan baik
A : Masalah Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
12/06/2021 13.00-18.00 2 Mandiri S : Pasien mengatakan Rasa ketidaknyamanan pada saat proses menyusui
membaik
1. Manajemen nyeri
2. Pengaturan Posisi dan rasa dingin dan gelisah yang dialaminya membaik
3. Terapi Relaksasi O : Pasien nampak nyaman ketika menyusui sang anak,
4. Manajemen Nyeri Akut
5. Pemantauan Nyeri Dan tidak nampak merasakan kedinganan dan gelisah
6. Perawatan Kenyamanan
A : Masalah Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
19/04/2021 10.00-17.00 3 Mandiri S : pasien mengatakan rasa nyeri pada daerah mamae ketika hendak
memberikan Asi membaik dan puting mamae pasien membaik
1. Manajemen Nyeri akut O : Pasien nampak tidak nyeri pada daerah mamae ketika hendak
2. Pemberian Analgestik memberikan Asi membaik dan Putting pada mamae pasien nampak
3. Pemantauan Nyeri membaik
4. Perawatan Kenyamanan
Kolaborasi pemberian obat OralFlucloxacilin atau dicloxacilin
A: Masalah Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
KESIMPULAN
Masa nifas adalah masa dimana ketika sang ibu pasca
melahirkan plasenta hingga berakhir dalam kondisi
keadaan sebelum hamil, yang memerlukan waktu untuk
pulihnya sang ibu itu sekitar 6-8 minggu. Dimana salah
satu dari komplikasi pada masa nifas itu adalah Infeksi
masa nifas, dimana infeksi masa nifas terjadi ketika benda
asing(kuman atau bakteri) masuk ke daerah alat alat
genetalia dalam ketika seorang wanita mengalami masa
nifasnya. Dimana penyebab infeksi ini diakibatkan oleh
banyak faktor yang membuat kuman atau bakteri
mengifeksi.