IRIGASI TETES
Oleh AZIZAH NURROHMAH
A31180809 / PTH’18 A
azzhnrrhmh22@gmail.com
1. Pengantar
1. Sering diklasifikasikan sebagai irigasi bertekanan rendah, karena Tekanan air yang
masuk ke alat aplikasi sekitar 1.0 bar dan dikeluarkan dengan tekanan mendekati
nol untuk mendapatkan tetesan yang terus menerus dan debit yang rendah.
3. Sering didesain untuk dioperasikan secara harian (minimal 12 jam per hari).
Irigasi tetes dapat diterapkan pada daerah-daerah dimana:
a. Air tersedia sangat terbatas atau sangat mahal
b. Tanah berpasir, berbatu atau sukar didatarkan
c. Tanaman dengan nilai ekonomis tinggi
SEJARAH
Di Amerika, Penerapan irigasi
metoda irigasi ini tetes di lapangan
berkembang kemudian
dengan berkembang di
menggunakan Israel.
pipa berperforasi.
1913 1960
Nilai Pw secara umum berkisar antara 1/3 (33 %) sampai 2/3 (67 %).
Pw untuk daerah yang menerima banyak hujan dan tanah bertekstur sedang sampai berat dapat
lebih kecil dari 33 %.
Pw untuk tanaman yang ditanam renggang diusahakan dibawah 67 % agar daerah antara
tanaman cukup kering dan memudahkan perawatan tanaman.
Pw dapat mendekati 100 % untuk tanaman yang ditanam rapat dengan spasi lateral kurang dari
1.8 m.
NOTE : Jumlah emitter per tanaman tergantung kepada spasi tanaman dan tingkat area terbasahkan.
Berikut tabel spasi emitter yang disarankan :
Perhitungan Nilai Pw
a. Untuk sistem lateral tunggal b. Untuk sistem lateral ganda: c. Untuk spray emitter:
dan lurus:
Keterangan :
Keterangan : Keterangan :
Pw = persentase luas tanah
Pw = persentase luas tanah yang terbasahkan sepanjang Pw = persentase luas tanah
yang terbasahkan sepanjang bidang horizontal 30 cm yang terbasahkan sepanjang
bidang horizontal 30 cm dibawah permukaan tanah (%) bidang horizontal 30 cm
dibawah permukaan tanah (%) W = lebar terbasahkan yang dibawah permukaan tanah (%)
Np = jumlah emitter per sama dengan diameter As = luas permukaan tanah
tanaman lingkaran terbasahkan pada yang terbasahkan oleh sprayer,
Se = spasi emitter (m atau ft) emitter tunggal. (m2 atau ft2)
Sp = spasi tanaman (m atau ft) => Jika Se < Se’, maka Se’ Ps = keliling area terbasahkan,
Sr = spasi barisan tanaman (m pada persamaan di atas diganti (m atau ft)
atau ft) dengan Se
- Kebutuhan Air Irigasi Tetes, dimana evaporasi ditekan sekecil mungkin,
sehingga secara praktis, kebutuhan air tanaman hanya berupa transpirasi.
Penentuan persamaan transpirasi harian pada periode puncak :
Keterangan :
Td = transpirasi harian pada periode puncak (mm/hari)
Ud = kebutuhan air harian rata-rata pada bulan puncak dan pertumbuhan
tanaman maksimum dengan canopy sempurna (mm/hari)
Pd = persentase dari penutupan permukaan tanah oleh bayangan canopy
pada siang hari (%)
C. Emitter
Keterangan :
Ta = lama pemberian air (jam/hari)
G = volume air irigasi (l) keseluruhan per tanaman per hari
Np = jumlah emitter per tanaman
Qa = debit emitter rata-rata (l/jam)
Note : Maximum lama pemberian air per hari haruslah < 90 % dari waktu
tersedia (24 jam) yaitu kurang dari 21.6 jam/hari. Selain itu, sistem haruslah
dioperasikan srcara hampir terus-menerus setidaknya 12 jam/hari.
Pengambilan keputusan penentuan qa dan Ta :
- Pengalir air dari pipa utama dan pipa pembagi ke alat aplikasi
- Didesain untuk dapat memberikan variasi debit dari alat aplikasi sepanjang
pipa pada tingkat yang dapat diterima
- Dapat terdiri dari satu, dua, tiga atau empat ukuran pipa
- Dapat dipasang kedua arah (pipa pembagi ganda) atau hanya kesatu arah
(pipa pembagi tunggal) dari pipa utama
Karakteristik Pipa Pembagi : Kehilangan tekanan pipa dihitung
dengan :
Merupakan tekanan pada titik pemasukan sistem dan merupakan total tekanan
yang dibutuhkan untuk :
a) Mengangkat air
b) Kehilangan tekanan pada sistem pemasok
c) Kehilangan tekanan untuk pengendalian sistem (filter, pengukur debit,
injektor, dll)
d) Tekanan yang dibutuhkan pada pemasukan pipa pembagi
e) Tekanan yang dibutuhkan untuk mengatasi gesekan dan perbedaan
elevasi antara unit utama dengan pipa pembagi
f) Kehilangan tekanan di sub unit (filter, regulator tekanan, dll)
g) Faktor keamanan kehilangan tekanan karena gesekan, umumnya sebesar
10 % dari total kehilangan tekanan
h) Tekanan yang dibutuhkan untuk mengatasi penurunan kualitas emitter
Thank you