Anda di halaman 1dari 33

PENGERTIAN

Angka indeks adalah angka yang dipakai


sebagai alat perbandingan antara kegiatan
yang sama (produksi, ekspor, hasil
penjualan, jumlah uang beredar, dan lain
sebagainya) dalam kurun waktu yang
berbeda.
KEGUNAAN ANGKA INDEKS
• Untuk mengetahui maju
mundurnya kegiatan atau usaha yang
dilaksanakan
• Dalam sosiologi, angka indeks
digunakan untuk menghitung
perubahan penduduk
• Dalam psikologi, angka indeks digunakan
untuk menghitung perubahan
kecerdasan (IQ)
Ciri khas dari angka indeks ini adalah
perhitungan rasio (pembagian),
dimana hasil rasio tersebut selalu
dikalikan dengan bilangan 100 untuk
menunjukkan perubahan tersebut
dalam persentase. Dengan demikian,
basis dari angka indeks apapun selalu
100.
Contoh:
Harga beras di Gunungsitoli adalah Rp
8.500,-/kg pada tahun 2010. Sedangkan
setahun berikutnya menjadi Rp
10.000,-/kg, maka harga beras di
Gunungsitoli tahun 2011 menjadi
117,65% dari harga
(10.000:8.500 beras
) × 100% = pada tahun 2010.
Dengan perkataan lain, harga beras di
Gunungsitoli pada tahun 2011 mengalami
kenaikan sebesar 17,65 % dari tahun
sebelumnya.
Di dalam membuat angka indeks
diperlukan dua macam waktu yaitu:
 Waktu/tahun dasar (base period) yaitu
waktu dimana suatu kegiatan/kejadian
dipergunakan untuk dasar perbandingan
 Waktu/tahun yang bersangkutan atau
sedang berjalan (current period) waktu
dimana suatu kegiatan akan
diperbandingkan terhadap kegiatan
pada waktu dasar.
Beberapa syarat perlu diperhatikan dalam
menentukan waktu/tahun dasar adalah:
yang
1. Waktu sebaiknya menunjukkan keadaan
perekonomian yang stabil, dimana harga tidak
berubah dengan cepat sekali.
2. Tidak terlalu jauh dari tahun-tahun yang hendak
diperbandingkan.
3. Berdasarkan tahun/periode yang dianggap
penting, misalnya saja jika suatu perusahaan
dalam membuat indeks produksi atau
hasil penjualan menggunakan waktu dasar
direktur
pada saat produksi/pemasaran yang baru
diangkat.
4. Waktu dimana tersedia data untuk keperluan
timbangan. Hal ini biasanya juga tergantung
kepada tersedianya biaya untuk melakukan
penelitian (pengumpulan data).
MACAM-MACAM ANGKA
INDEKS
• Angka Indeks Harga (Price Index , P)
Mengukur perubahan harga barang
Misalnya: Indeks Harga Konsumen
Indeks Harga Perdagangan Besar
Indeks Nilai Tukar Petani
• Angka Indeks Jumlah (Quantity Index, Q)
Mengukur jumlah/kuantitas suatu barang yang
diproduksi, dikonsumsi maupun dijual
Misalnya: Indeks Produksi Beras
Indeks Konsumsi Kedelai
• Angka Indeks Nilai (Value Index, V = P ×
Q)
Perubahan nilai dari suatu barang, baik yang
dihasilkan diimpor maupun diekspor
Misalnya: Indeks nilai impor beras
Indeks nilai ekspor kopra
SISTEMATIKA ANGKA INDEKS

ANGKA INDEKS

ANGKA INDEKS SEDERHANA/


ANGKA INDEKS TERTIMBANG
TIDAK TERTIMBANG
 Angka Indeks Agregatif
 Angka Indeks Relatif Sederhana
Tertimbang
 Angka Indeks Agregatif - Laspeyres
Sederhana - Paasche
- Irving Fisher
- Drobisch
- Marshall – Edgeworth
 Angka Indeks Harga -Walsh
 Angka Indeks Kuantitas  Angka Indeks Rata-rata Relatif
 Angka Indeks Nilai Tertimbang
ANGKA INDEKS RELATIF
SEDERHANA
Dikenal dengan unweighted yaitu
indeks
juga index tanpa
yang barang dan
setiap memperhitungkan
jasa. bobot

1. Angka Indeks Harga Relatif Sederhana


Menunjukkan perkembangan harga relatif
suatu barang dan jasa pada tahun berjalan
dengan tahun dasar, tanpa memberikan
bobot terhadap kepentingan barang dan
jasa.
Rumus: P
P0  .100
n nP

0
Contoh: Tahun Harga per
Berikut adalah harga batang (Rp)
rata-rata rokok per 2000 185,82
batang merk “X” di 2001 293,15
Indonesia . Hitunglah 2002 270,44
angka indeks harga 2003 295,95
relatif sederhana 2004 262,06
dengan 2005 251,58
menggunakan tahun 2006 235,79
dasar 2000 2007 241,60
Tahun Harga per batang Indeks
(Rp)
2000 185,82 100
2001 293,15 157,76
2002 270,44 145,54
2003 295,95 159,27
2004 262,06 141,03
2005 251,58 135,39
2006 235,79 126,89
2007 241,60 130,02

Dari tabel diatas, harga rokok per batang pada tahun 2007
lebih tinggi30,02 % dibandingkan dengan tahun 2000
2. Angka Indeks Kuantitas Relatif Sederhana
Menunjukkan perkembangan kuantitas
barang dan jasa dibandingkan dengan tahun
atau periode dasarnya. Indeks kuantitas
sederhana dihitung tanpa memberikan
bobot pada setiap komoditas, karena
dianggap masih mempunyai kepentingan
yang sama.
Rumus:
Qn
Q0  .100
n Q0
Contoh:
Berikut adalah produksi rokok merk “X” di
Indonesia. Hitunglah angka indeks kuantitas relatif
sederhana dengan menggunakan tahun dasar
2000. Tahun Produksi (batang)

2000 218.987
2001 210.675
2002 230.980
2003 198.330
2004 202.310
2005 220.000
2006 230.000
2007 237.000
Tahun Produksi Indeks
(batang)
2000 218.987 100
2001 210.675 96,20
2002 230.980 105,48
2003 198.330 90,57
2004 202.310 92,38
2005 220.000 100,46
2006 230.000 105,03
2007 237.000 108,23

Dari indeks kuantitas, terlihat bahwa produksi yang lebih


kecil dari 2000 adalah tahun 2003 dan 2004. Produksi
selama 2000 – 2007 mengalami kenaikan tertinggi
8,23%.
3. Angka Indeks NilaiRelatif Sederhana
Menunjukkan perkembangan nilai
(harga dikalikan dengan
kuantitas)
dan jasa suatu
pada barang
suatu dengan
periode periode atau tahun
dasarnya.
Rumus:
Pn .Qn
V 0
n  P. .100
0 0
Q
Contoh:
Berikut adalah harga dan produksi rokok merk “X”
di Indonesia. Hitunglah angka indeks nilai
menggunakan tahun dasar 2000.
Tahun Harga per Produksi
batang (Rp) (batang)
2000 185,82 218.987
2001 293,15 210.675
2002 270,44 230.980
2003 295,95 198.330
2004 262,06 202.310
2005 251,58 220.000
2006 235,79 230.000
2007 241,60 237.000
Harga per Produksi
Tahun batang Nilai Indeks
(Rp)
(batang)
2000 185,82 218.987 40.692.164,34 100
2001 293,15 210.675 61.759.376,25 151,77
2002 270,44 230.980 62.466.231,20 153,51
2003 295,95 198.330 58.695.763,50 144,24
2004 262,06 202.310 53.017.358,60 130,29
2005 251,58 220.000 55.347.600,00 136,02
2006 235,79 230.000 54.231.700,00 133,27
2007 241,60 237.000 57.259.200,00 140,71

Dari indeks nilai dapat diketahui bahwa penerimaan dari


rokok meningkat 2% untuk tahun 2001 – 2002,
sedang
selama periode 2006 – 2007 penerimaan meningkat
7%.
ANGKA INDEKS AGREGATIF
SEDERHANA
Angka indeks ini menekankan agregasi yaitu barang
dan jasa lebih dari satu.
1. Angka Indeks Harga Agregatif Sederhana
Angka indeks yang menunjukkan perbandingan
antara jumlah harga kelompok barang dan jasa
pada periode tertentu dengan periode dasarnya.
Rumus:
 .100
P0n  P P
n
o
Contoh:
Hitunglah indeks harga agregatif sederhana dari 6 jenis
makanan yang biasa dikonsumsi, menggunakan tahun
dasar 1995.

Jenis 1995 2005


Barang Harga Harga
Roti 1000 1200
Telur 1200 1100
Susu 1000 1200
Apel 1600 1700
Jeruk 1500 1650
Kopi 1300 1400
Jenis 1995 2005
Angka Indeksharga
Barang Harga Harga
Agregatif
Roti 1000 1200
Telur 1200 1100  P05
sederhana
P95  .100
Susu 1000 1200 05
P 95

Apel 1600 1700


8250
Jeruk 1500 1650  7600.100
Kopi 1300 1400

Total 7600 8250 108,55

Angka indeks tahun 2005 berdasarkan tahun dasar 1995


adalah 108,55 artinya selama 10 tahun dari 1995 – 2005
harga untuk ke enam jenis makanan diatas meningkat
sebesar 8,55%.
2. Angka Indeks Kuantitas Agregatif Sederhana
Angka indeks yang menunjukkan perbandingan
antara jumlah kuantitas kelompok barang dan
jasa pada periode tertentu dengan periode
dasarnya.
Rumus:
Q n
.100
Q0 n  Qo

Contoh:
Hitunglah indeks kuantitas agregatif sederhana dari 6
jenis makanan yang biasa dikonsumsi oleh keluarga,
menggunakan tahun dasar 1995.
Jenis 1995 2005
Barang Kuantitas Kuantitas
Roti 50 55
Telur 26 20
Susu 102 130
Apel 30 40
Jeruk 40 41
Kopi 12 12
Jenis 1995 2005 Angka Indeks Kuantitas
Barang Kuantitas Kuantitas Agregatif sederhana
Roti 50 55
Telur 26 20 Q95   Q 05
.100
Susu 102 130 05
Q 95
Apel 30 40
Jeruk 40 41 298
 260.100
Kopi 12 12  114,62
Jumlah 260 298

Indeks tahun 2005 berdasarkan tahun dasar 1995


adalah 114,62artinya selama 10 tahun dari 1995 – 2005
jumlah untuk ke enam jenis makanan yang dikonsumsi
diatas meningkat sebesar14,62%.
3. Indeks Nilai Agregatif Sederhana
Indeks nilai agregatif sederhana menunjukkan
perkembangan nilai (harga dikalikan dengan
kuantitas) sekelompok barang dan jasa pada
suatu periode dengan periode atau tahun
dasarnya.
Rumus:
V 0   Pn .100
n
 n P0
.Q
.Q0
Contoh:
Hitunglah indeks nilai agregatif sederhana dari
6 jenis makanan yang biasa dikonsumsi
oleh keluarga, menggunakan tahun dasar
1995. Jenis 1995 2005
Barang
Roti Harga Kuantitas
50 Harga
1200 Kuantitas
55
1000
Telur 1200
26 1100 20

Susu 1000
102 1200 130

Apel 1600
30 1700 40

Jeruk 1500
40 1650 41

Kopi 1300
12 1400 12
Jenis 1995 2005
Barang Harga Kuantitas Nilai Harga Kuantitas Nilai
Roti 1000 50 50000 1200 55 66000
Telur 1200 26 31200 1100 20 22000
Susu 1000 102 102000 1200 130 156000
Apel 1600 30 48000 1700 40 68000
Jeruk 1500 40 60000 1650 41 67650
Kopi 1300 12 15600 1400 12 16800
Jumlah 306800 396450
Angka Indeks Nilai Agregatif sederhana

V0   P .Q
n n
.100 
396450
.100  129,22
n 306800
P 0

.Q0
Indeks tahun 2005 berdasarkan tahun dasar 1995
adalah 129,22 artinya selama 10 tahun dari 1995 –
2005 nilai untuk ke enam jenis yang
makanan dikonsumsi diatas meningkat sebesar
29,22%.
TUGAS
1. Berikut adalah harga rata-rata dan produksi sepatu
merk “A”. Hitunglah:
a. Angka indeks harga relatif sederhana
b. Angka indeks kuantitas relatif sederhana
c. Angka indek nilai relatif sederhana
Tahun Harga per sepatu (Rp) Produksi
2006 111.000 360
2007 116.000 365
2008 123.000 374
2009 125.000 376
2010 135.000 380
2011 136.000 381
2012 140.000 392

Gunakan tahun 2006 sebagai tahun dasar


2. Berikut adalah daftar harga dan banyak barang yang
dipesan oleh sebuah fotokopy. Hitunglah:
a. Angka indeks harga agregatif sederhana
b. Angka indeks kuantitas agregatif sederhana
c. Angka indek nilai agregatif sederhana
Jenis Tahun 2008 Tahun 2012
Barang Harga Banyak Harga Banyak

Barang Barang
Kertas Folio 32000 72 37000 90
Kertas letter 30000 40 35000 55
Kertas A4 29000 36 32000 50
Pulpen 15000 30 20000 32
Penggaris 8000 25 13000 28
Buku Tulis 40000 50 45000 60

Gunakan tahun 2008 sebagai tahun dasar

Anda mungkin juga menyukai