Anda di halaman 1dari 12

RESIKO TERHADAP KESEJAHTERAAN

DAN KENYAMANAN

NAMA :
ANNIDA HASANAH
ANTIKA CAHYANI
DARMAWATI KURNIYA
DWITI HIKMAH SARI
ISNANIAH
PENDAHULUAN
Tingginya angka penyakit menular merupakan imbas dari
minimnya aktifitas hygiene. Negara-negara berkembang
merupakan tempat yang memiliki masalah penyakit
menular yang lebih besar dibandingkan dengan di negara
maju. Hal ini menyebabkan masih ditemukan kurangnya
perilaku hygiene—mencuci tangan dengan sabun
khususnya—yang dapat mencegah penularan penyakit di
negara-negara tersebut .Mengingat bahwa angka
kematian akibat penyakit menular mencapai 573/100.000
penduduk di dunia (WHO, 2013)
Toilet dapat menjadikan tempat resiko penyakit
menular dan dibeberapaa negara,penyakit
dari nyamuk seperti malaria.
Kebutuhan sanitasi masyarakat telah berubah
dengan baik mayoritas memiliki akses pribadi
ke toilet dan fasilitas cuci tangan.
TOILET DAN FASILITAS
PENCUCIAN

Toilet umum merupakan tempat dimana seseorang


diharuskan ataupun dipaksa untuk bebagi dan secara
bergantian dalam menggunakan. Dalam proses-nya
penggunaan toilet secara bergantian berpengaruh
terhadap kesehatan dari para pengguna toilet tersebut.
Dimana kesehatan dari pengguna dipengaruhi oleh
sistem utilitas, perlengkapan dan peralatan dari toilet
maupun dari perilaku dari para pengguna toilet tersebut.
Untuk kesehatan pengguna bangunan maka diperlukan
standarisasi pada toilet umum. Di Indonesia Departemen
Pekerjaan Umum telah mengeluar-kan standarisasi toilet umum.

1. standar besaran ruang untuk buang air


Dalam standar besar dan buang air kecil.
telah disebutkan 2. Sirkulasi Udara yaitu standar kelembapan
persyaratan yang dan pertukaran udara didalam toilet.
perlu dipenuhi 3. Pencahayaan yaitu standar penerangan
dengan pencahayaan alami maupun
diantaranya ialah:
buatan di dalam toilet
4. Konstruksi Bangunan yaitu standar
kemiringan lantai, dinding serta langit –
langit toilet.
5. Toilet tidak berbau dan tidak kotor.
Toilet dan fasilitas pencucian sangat penting untuk
disediakan ditempat kerja. Akses ke toilet adalah
kebutuhan dasar. Dalam sebuah tempat kerja dengan
jumlah staf yang besar ,perlu memiliki beberapa toilet
dan urinal ,fasilitas terpisah bagi pekerja wanita dan
laki-laki. Fasilitas ini harus ditempatkan untuk
menghindari berjalan jauh menujun tempat tersebut
dan tidak menunggu lama serta tidak boleh jelas.
Adapun jumlah toilet,sbb:
1. Untuk 1-15 orang = 1 kakus
2. Untuk 16-30 orang = 2 kakus
3. Untuk 31-45 orang = 3 kakus
4. Untuk 46-60 orang = 4 kakus
5. Untuk 61-80 orang = 5 kakus
6. Untuk 81-100 orang = 5 kakus
dan selanjutnya untuk tiap 100 orang = 6
kakus.
Yang tidak merasa nyaman dengan toilet umum
maka diperlukanlah sebuah desain toilet yang baik.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan di dalam
mendisain toilet umum menurut Restroom
Association Singapore diantara lain:

1. Clean and dry


2. Well ventilated
3. Easy to maintain
4. Carefully planned layout
Dengan demikian dapat diketahui bahwa
elemen–elemen pada toilet umum terlihat
bersih namun pada keyataannya mengandung
banyak bakteri dan kuman. Sebagai solusi dari
permasalahan tersebut hendaknya mengurangi
sentuhan terhadap element–elemen tersebut.
Beberapa rekomendasi yang dapat
dikeluarkan antara lain

1. Mengganti penggunaan kran kon-vensional dengan keran


automatis menggunakan sensor.
2. Mengganti penggunaan pintu toilet dengan screen yang dapat
menghalangi view dari luar toilet dan layout masuk berbentuk “S”.
3. Mengganti penggunaan Hand dryer pada toilet – toilet. Seperti
diketahui bahwa penggunaan hand dryer sebagai pengering
bukanlah hal yang baik dikarenakan hand dryer mengakibatkan
penyebaran bakteri lebih banyak.
4. Mengatur pembersihan yang terjadwal. Dengan memberi
pembersihan yang terjadwal maka dapat mengurangi penyebaran
bakteri pada toilet.

Anda mungkin juga menyukai